Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

MAKALAH

PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN PADA


MASA BANI ABBASIYAH PERIODE KE TIGA

Nama Kelompok :

1.KORI NAILA SARI


2.LAUNA SISKA MUNAZAH
3.LINTANG AYU NING SASIH
4.LINTANG SHAKUNTALA FIRDAUS
5.MUHAMMAD ADITIYA PRATAMA
6.MUHAMMAH PAHRI
7.MUHAMMAD IBNU PANGESTU
8.MUHAMMAD UBAIDILAH AMIR

Kelas 9 i

SMPN 2 BANJARHARJO
Jl. Pramuka No.2, Banjarharjo, Banjarharjo, Kec. Banjarharjo, Kabupaten
Brebes, Jawa Tengah 52265
MASA DI PERIODE KETIGA
Pada periode ini, Daulah Abbasiyah berada di bawah kekuasaan Bani
Buwaih. Keadaan Khalifah lebih buruk dari sebelumnya, terutama
karena Bani Buwaih
adalah penganut aliran Syi’ah. Khalifah tidak lebih sebagai pegawai
yang diperintah dan diberi gaji. Bani Buwaih membagi kekuasaannya
kepada tiga bersaudara : Ali untuk wilayah bagian selatan negeri
Persia, Hasan untuk wilayah bagian utara, dan Ahmad untuk wilayah
Al- Ahwaz, Wasit dan Baghdad.
Dengan demikian Baghdad pada periode ini tidak lagi merupakan
pusat pemerintahn Islam karena telah
pindah ke Syiraz di masa berkuasa Ali bin Buwaih yang memiliki
kekuasaan Bani
KONDISI UMUM PERIODE KETIGA
Pada masa ini dikenal dengan masa disintregasi di kekuasaan dinasti
abbasiyah dan mulukt tawaif di dinasti umayyah 2 andalusia. Wilayah
jauh abbasiyah seperti di afrika utara, dan di india minta merdeka dari
abbasiyah.
Tuluniyah dan fatimiyah di mesir, serta idrisi di maroko dan
sabaktakim di india mengumumkan merdeka dan lepas dari kekuasaan
pusat abaiyah.
Pada fase ini perkembangan ilmu masih berjalan meskipun sudah
menurun, mahasiswa dari eropa masih tetap belajar di pusat-pusat
peradaban islam baik di bahgdad maupun di andalusia masih
diramaikan dengan kegiatan belajar mengajar, karya-karya
monumental dari ilmuan umaiyah andalusia juga masih menjadi idola
para pengajar eropa untuk mempelajarinya
PERISTIWA PENTING YANG TERJADI DI PERIODE KETIGA
Selanjutnya periode II, III, IV, kekuasaan Politik Abbasiyah sudah
mengalami penurunan, terutama kekuasaan politik sentral. Hal ini
dikarenakan negara-negara bagian (kerajaan- kerajaan kecil) sudah
tidak menghiraukan pemerintah pusat, kecuali pengakuan politik saja.
Panglima di daerah sudah berkuasa di daerahnya,dan mereka telah
mendirikan atau membentuk pemerintahan sendiri misalnya saja
munculnya Daulah-Daulah kecil, contoh;Daulah Bani Umayyah di
Andalusia atau Spanyol, Daulah Fatimiyah.
 Pada periode ini, Daulah Abbasiyah berada di bawah kekuasaan
Bani Buwaih. Keadaan Khalifah lebih buruk dari sebelumnya,
terutama karena Bani Buwaih adalah penganut aliran Syi’ah. Khalifah
tidak lebih sebagai pegawai yang diperintah dan diberi gaji.
 Baghdad pada periode ini tidak lagi merupakan pusat
pemerintahn Islam karena telah pindah ke Syiraz di masa berkuasa Ali
bin Buwaih yang memiliki kekuasaan Bani Buwaih.
 Dalam bidang ilmu pengetahuan Daulah Abbasiyah
terus mengalami kemajuan pada periode ini. Pada masa inilah muncul
pemikir-pemikir besar seperti al-Farabi, Ibnu Sina, Al- Biruni, Ibnu
Maskawaih, dan kelompok studi Ikhwan as-Safa. Bidang ekonomi,
pertanian, dan perdagangan juga mengalami kemajuan. Kemajuan ini
juga diikuti dengan pembangunan masjid dan rumah sakit. Pada masa
Bani Buwaih berkuasa di Baghdad, telah terjadi beberapa kali
kerusuhan aliran antara Ahlussunnah dan Syi’ah, pemberontakan
tentara dan sebagainya.
KHALIFAH YANG BERKUASA PADA FASE KETIGA
 Al mu’thi
 Ath – Thai
 Al-Qadir
 Al – Qayyim

AL MU’THI
 Al-Muthi‘ Lillahi
(Arab: 0‫ال‬0‫ ) مطيع‬bergelar Abu al-Qasim
 Nama aslinya al-Fadhl bin al-Muqtadir bin al- Mu'tadhid
 Merupakan Khalifah Bani Abbasiyah di Baghdad
 Berkuasa tahun 946 -974.
 Lahirkan pada tahun 301 H / 914 M

ATH - THAI
 Ath-Tha'i
Lillah (932 - 1003)
) B‫ال‬B‫طائع‬B ‫با‬B‫هلل‬B (Arab:
 Bergelar Abu Bakar
 Nama asli Abdul-Karim bin al-Muthi‘ adalah
 Memerintah dari 974 hingga 991 M

AL- QADIR
 Al-Qadir Billah (Arab: ‫ادر‬B‫ق‬B‫( ) ال‬m. 1031) bergelar Abu
al-'Abbas
 Nama asli Ahmad bin Ishaq bin al- Muqtadir
 Memerintah 991 - 1031 M.
 Lahirkan pada tahun 336 H atau 947 M
 Dia meninggal pada tanggal 11 Dzulhijjah 422 H atau 29
November 1031 M.
 Dan masa pemerintahannya berlangsung selama 41 tahun 3
bulan.

AL- QA’IM BI AMRILLAH


 Abu Ja'far Al-Qaim Biamrillah,
 Nama aslinya Abdullah bin Al- Qadir.
 Lahirkan pada Dzulqa'dah 391 H.
 Ibunya seorang mantan budak dari Armenia bernama
Badar Ad- Duja, namun ada pula yang menyebutnya Qathr An-Nada.
 Sebagai khalifah Daulah Abbasiyah ke-26 (1031-1075 M) pada
Dzulhijjah 423 H

KEBIJAKAN SETIAP KHALIFAH


1. Al mu’thi
 Terjadi bencana kelaparan amat dahsay di Baghdad sehingga
penduduk terpaksa makan bangkai kotoran ternak
 Khalifah tidak lagi berhak mengambil jatah sesukanya dari
Baitul Mal. Baginya telah ditetapkan anggaran tertentu, baik bagi
dirinya maupun tamu dan pejabat istana.
 Selama pemerintahannya terjadi perubahan dalam
ketatanegaraan. Kekuasaan pusat tidak lagi berfungsi sebagai
penguasa meski masing-masing wilayah masih mengakui kedaulatan
khalifah.
2. Ath – Thai
Pada masa pemerintahan Ath-Tha'i, pengaruh Syiah Rafidah semakin
kuat di Mesir, Syam dan wilayah-wilayah Timur dan Maghrib. Ada
seruan dari Bani Ubaidillah agar shalat tarawih tidak dilakukan.
 Memerintahkan seluruh penduduk agar setiap subuh, maghrib
dan isya’ ditabuh genderang di depan rumah Adhud Ad- Dauhlah
 Memerintahkan agar menyebut namanya dalam setiap khutbah
3. Al- Qadir
 Al qadir memerintahkan para tentaranya untuk mengamankan
golongan Ahlus Sunnah dari ancaman kaum Syi'ah Rafidhah yang
ingin membunuh para ulama Ahlus Sunnah.
 Mengganti jabatan abu amr sebagai hakim di Basrah
 Mengangkat Abu Al-Hasan bin Abu Asy-Syawarib sebagai
pengganti hakim di Basrah
4. Al- Qayyim
 Memberantas buku bid’ah
 Memberi gelar “mulk” kepada Toghrul Bek yaitu seorang
panglima besar keturunan Bani Seljuk
 Mengangkat cucu nya Abdullah bin Muhammad sebagai putra
mahkota dan memberikan berbagai nasihat.

You might also like