Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA


GASURKES KIA DALAM PENDAMPINGAN IBU HAMIL
DI KOTA SEMARANG

Dian Hasanah Ramli, Ayun Sriatmi, Antono Suryoputro


Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
(Email : dianramonah@gmail.com/ 085640259717)

Abstract :Gasurkes KIA duty to provide counseling, record and assist all
pregnant women and postpartum mothers in Semarang City. Achievement of
Gasurkes KIA Performance in January to October 2016 is data collection of
pregnant women 66.09%, postnatal data collection 47,51%, counseling 102,9%,
average frequency of pregnant woman assistance amount 2-4 times, average
frequency the number of postpartum maternal care 3-4 times. The lowest
achievement is in the performance of Gasurkes KIA in assisting pregnant women.
This study aims to determine the factors associated with the performance of
Gasurkes KIA in implementing maternity assistance in the city of Semarang. This
research uses quantitative method with cross sectional approach. The sample
was 124 maternal and child health surveillance officers from a total of 179
maternal and child health survey officers. Univariate analysis was conducted to
describe the characteristics of respondents, age and education of Gasurkes KIA,
dependent variable in the form of performance and independent variables such
as attitude, experience, family support, motivation, knowledge, leadership of
Coordinating Midwife, Semarang City Health Office leadership, compensation or
reward and infrastructure of Gasurkes KIA. Bivariate analysis was done by using
chi square test. The result of bivariate analysis shows that there is a relation
between attitude (p = 0,000), experience (p = 0,026) and family support (p =
0,011) with performance of maternal and child health surveillance officer in
implementing maternal assistant. While the unrelated factors were knowledge (p
= 0,219), motivation (p = 0,340), leadership of midwife coordinator (p = 0,938),
leadership of Semarang City Health Office (p = 0,717), compensation (p = 0,763)
and infrastructure p = 0.711). Recommended to the Health Office to reactivate
supervision and to provide appropriate and timely remuneration and rights to
maternal and child health surveillance officers.

PENDAHULUAN pembangunan berkelanjutan. Salah


Latar Belakang satu fokus prioritas pembangunan di
Pembangunan bidang kesehatan di bidang
Indonesia selama ini tidak hanya kesehatan adalah meningkatkan
dilakukan untuk mencapai misi kesehatan ibu,bayi dan balitayang
nasional tetapi juga misi global, berdasarkan Undang-Undang
melalui tujuan pembangunan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
milenium (Millenium Development 2009 pasal 126 ayat 1 dan 3
Goals atau MDGs) yang berakhir Tentang Kesehatan Ibu bahwa (1)
tahun 2015 dan dilanjutkan dengan upaya kesehatan ibu harus ditujukan
misi SDG s atau tujuan untuk menjaga kesehatan ibu

8
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sehingga mampu melahirkan 2016 pihak DKK Semarang


generasi yang sehat dan berkualitas membentuk khusus Gasurkes KIA
serta mengurangi angka kematian dilatar belakangi oleh pendidikan
ibu serta (3) Pemerintah menjamin kebidanan yang salah satu
ketersediaan tenaga, fasilitas, alat tupoksinya yaitu melakukan kegiatan
dan obat dalam penyelenggaraan pendampingan ibu hamil dan ibu
pelayanan kesehatan ibu secara nifas.[2] Tabel 1.1. Laporan Kinerja
aman, bermutu, dan terjangkau Gasurkes KIA Pada Bulan Januari
Selain itu MDG’s juga menargetkan Oktober 2016
bahwa tahun 2015 diharapkan
Angka Kematian Ibu (AKI) menurun
sebesar tiga-perempatnya dalam Kegiatan Target Capaian
Kerja bulan
kurun waktu 1990-2015.
Oktober
Berdasarkan hal itu Indonesia
1 Pendataan ibu 83,33% 66,09%
mempunyai komitmen untuk hamil
menurunkan AKI menjadi 2 Pendataan ibu 83,33% 47,51%
102/100.000 kelahiran hidup nifas
(Depkes RI, 2009).[1] 3 Penyuluhan 100% 102,9%
Provinsi Jawa Tengah
4 Pendampingan 10 kali 2-4 kali
merupakan salah satu provinsi
ibu hamil
dengan jumlah kematian ibu 5 Pendampingan 6 kali 3-4 kali
terbesar kedua di Indonesia setelah ibu nifas
Jawa Barat.Tahun 2015 Jawa
Tengah mempunyai kasus kematian Berdasarkan tabel 1.1
ibu sebesar 619 menunjukkan bahwa kinerja
kasus.Kabupaten/kota Semarang Gasurkes KIA dari bulan Januari
memiliki kasus kematian ibu tertinggi hingga Oktober 2016 belum
nomor 2 setelah Brebes yaitu mencapai target kecuali pada aspek
sebesar 35 Kasus atau 128,05per penyuluhan. Berdasarkan penelitian
100.000 KHKondisi ini kemungkinan Prisma Armaya yang dilakukan pada
disebabkan oleh antara lain kualitas tahun 2016 menunjukkan bahwa
pelayanan kesehatan ibu yang kinerja Gasurkes KIA secara
belum memadai, kondisi ibu hamil keseluruhan belum optimal terutama
yang tidak sehat dan faktor pada pendampingan ibu hamil dan
determinan lainnya.[5]Namun pada ibu nifas yang belum sesuai
tahun 2016 mengalami penurunan ketentuan. Salah satu penyebab
menjadi 32 kasus atau 121,5 per belum optimalnya kinerja Gasurkes
100.000 KH. Walaupun mengalami KIA dalam pendampingan ibu hamil
penurunan, tetap saja garis tren yaitu jumlah ibu hamil di Kota
menunjukkan kenaikan. Semarang tahun 2016 yang
Pemerintah Kota Semarang terbilang cukup besar yaitu
melalui Dinas Kesehatan Kota sebanyak 29.814 orang.
Semarang pada tahun 2015 Berdasarkan laporan Kinerja
berupaya menurunkan Angka Gasurkes KIA Dinas Kesehatan Kota
Kematian Ibu yaitu salah satunya Semarang pada bulan Januari
dengan merekrut tenaga kesehatan sampai Oktober Tahun 2016 bahwa
yaitu Petugas Surveilans Kesehatan kinerja pendampingan ibu hamil dan
(Gasurkes) yang tugasnya ibu nifas belum dilakukan secara
mencakup pendataan kasus DBD maksimal. Berdasarkan hasil
dan pelayanan KIA. Namun di tahun observasi peneliti terhadap 3 orang

9
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Gasurkes KIA yang melakukan sampel menggunakan metode Total


pendampingan kepada 15 orang ibu Samplingyaitu seluruh populasi yang
hamil hanya 10 orang ibu hamil yang ada. Namun, karena terdapat 19
diberi edukasi dan 5 orang lainnya orang Gasurkes KIA yang tidak
tidak. Dari 10 orang ibu hamil bersedia diwawancarai maka sampel
edukasi yang diberikan hanya penelitian menjadi 124 responden.
ringkas atau kurang detail. Terdapat Data primer diperoleh melalui
1 orang ibu hamil yang tidak diukur daftar pertanyaan (kuesioner)
tensinya. Gasurkes KIA juga belum terbuka. Sedangkan data sekunder
menggunakan fasiitas penunjang diperoleh dari literatur,
yang ada seperti leaflet deteksi ibu perpustakaan, instansi pemerintahan
hamil risiko tinggi dan buku KIA yaitu DKK Semarang dan laporan
secara optimal. Gasurkes KIA lebih penelitian.
mengutamakan mencari ibu hamil Pengolahan data dilakukan
untuk dilakukan pendataan, dengan menggunakan program
membantu bidan untuk melengkapi Microsoft Excel dan SPSS For
data ibu hamil, penemuan ibu hamil Windows melalui prosedur editing,
risiko tinggi dan juga kantong coding dan tabulasi data. Model
persalinan sehingga pendampingan analisis data yang dilakukan adalah
ibu hamil menjadi tertinggal dan analisis univariat dan bivariat. Hasil
tidak lengkap. Selain itu, belum pengolahan data tersebut disajikan
adanya sistem monitoring dan dalam bentuk narasi, tabel distribusi
evaluasi secara khusus dalam frekuensi disertai dengan interpretasi
tupoksi pendampingan ibu hamil
juga menjadi permasalahan apakah HASIL DAN PEMBAHASAN
kinerja Gasurkes KIA ini sudah 1. Karakteristik Gasurkes KIA
berjalan dengan baik. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan
permasalahan yang ada terdapat bahwa responden lebih banyak
faktor yang diduga berhubungan berumur 17-25 tahun yaitu sebanyak
dengan kinerja diatas sehingga 99 responden (73.4%) dan yang
peneliti tertarik untuk mengetahui berumur 26-35 tahun yaitu sebanyak
“faktor apa saja yang berhubungan 33 responden (26.6%). Rata-rata
dengan kinerja Gasurkes KIA dalam umur responden dalam penelitian ini
pendampingan ibu hamil ?”. adalah 24 tahun. Gasurkes KIA lebih
banyak berlatar belakang D3 atau
METODE PENELITIAN Diploma 3 yaitu sebanyak 96
Jenis penelitian yang responden (77.4%) dibandingkan
digunakan dalam penelitian ini dengan Gasurkes KIA yang
adalah penelitian kuantitatif dengan berpendidikan D4 kebidanan
pendekatan cross sectional yang sebesar 28 responden (22,6%).
dimaksudkan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan 2. Analisis Univariat
dengan kinerja Gasurkes KIA dalam Berdasarkan hasil penelitian
pendampingan ibu hamil di Kota tentang faktor-faktor yang
Semarang. berhubungan dengan kinerja
Populasi dalam penelitan ini Gasurkes KIA dalam pendampingan
adalah semua Gasurkes KIA yang ibu hamil di Kota Semarang
melakukan pendampingan ibu hamil menunjukkan bahwa sebesar 90
di Kota Semarang. Adapun jumlah responden (72,6% ) memiliki kinerja
populasinya 143. Dan pengambilan baik. Sedangkan Persentase

10
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kelompok responden yang memiliki 3. Analisis Bivariat


kinerja kurang baik yaitu sebesar 34 Hubungan Sikap dengan Kinerja
responden (27,4%). Untuk variabel Gasurkes KIA dalam
sikap kelompok responden yang Pendampingan Ibu Hamil
memiliki sikap kurang baik sebesar Sikap merupakan sebuah itikat
41 responden (33,1%) dan baik yaitu dalam diri seseorang untuk tidak
sebanyak 83 responden (66,9%). melakukan atau melakukan
Untuk variabel pengalaman pekerjaan tersebut sebagai bagian
Gasurkes KIA yang memiliki dari aktivitas yang menyenangkan.
pengalaman baik sebesar 97 Pada lembar jawaban
responden (78,2%) dan kurang baik responden menunjukkan bahwa
sebesar 27 respondn (21,8%). Untuk sikap Gasurkes KIA cenderung baik.
variabel dukungan keluarga, Gasurkes KIA sebagian besar
Gasurkes KIA yang memiliki mengatakan kegiatan
dukungan keluarga kurang baik pendampingan yang dirancang DKK
sebesar 72 responden (58,1%) dan Semarang merupakan kegiatan yang
baik yaitu sebesar 52 responden ( baik untuk salah satu program yang
41,9%). Untuk variabel motivasi, bermanfaat dalam penurunan AKI.
responden yang memiliki motivasi Sikap kurang baiknya yaitu sebagian
baik sebesar 73 responden (58,9%) besar Gasurkes KIA memutuskan
dan kurang baik sebesar 51 untuk tidak akan terus bergabung
responden (41,1%). Untuk variabel menjadi Gasurkes KIA dengan
pengetahuan, Gasurkes KIA yang alasan mereka mengambil pekerjaan
memiliki pengetahuan baik sebesar ini karena “kepepet” dan keluarga
67 responden (54%) dan kurang juga tidak sepenuhnya mendukung
baik sebesar 57 responden (46%). walaupun mereka selalu meyakinkan
Untuk variabel kepemimpinan Bidan bahwa anaknya bisa melakukan
Koordinator, Gasurkes KIA yang pekerjaan ini dengan baik.
memiliki persepsi baik kepada Hasil analisis secara statistika
kepemimpinan Bikor sebesar 70 menggunakan uji Chi-Square
responden (56,5%), dan kurang baik diperoleh nilai p = 0.000, sehingga
sebesar 54 responden (43,5%). dapat disimpulkan bahwa ada
Untuk varaiabel kepemimpinan DKK hubungan antara sikap
Gasurkes KIA yang memiliki dengankinerja Gasurkes KIA dalam
persepsi baik kepada kepemimpinan melakukan pendampingan ibu hamil.
DKK sebesar 66 responden (53,2%), Hal ini sesuai dengan penelitian
dan kurang baik sebesar 58 yang dilakukan oleh Achmad
responden (46,8%).Untuk variabel Djunawan, Setya Haksama (2014)
kompensasi, Gasurkes KIA yang juga menyatakan bahwa ada
memiliki persepsi baik terhadap hubungan antara variabel sikap
kompensasi sebesar 52 responden dengan kinerja bidan dalam
(41,9%), dan kurang sebesar 72 pelayanan antenatal pada pasien
responden (58,1%). Untuk variabel umum. 61
sarana prasarana, Gasurkes KIA
yang memiliki sarana prasarana baik Hubungan Pengalaman dengan
sebesar 69 responden (55,6%) dan Kinerja Gasurkes KIA dalam
kurang baik sebesar 55 responden Pendampingan Ibu Hamil
(44,4%). Pengalaman adalah
keseluruhan pelajaran yang dipetik
seseorang dari peristiwa-peristiwa

11
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

yang dilalui dalam perjalanan membuat merasa tentram, aman


hidupnya. dan damai.
Pada lembar responden Dukungan keluarga Gasurkes
diketahui bahwa pengalaman yang KIA untuk melakukan pendampingan
dimiliki Gasurkes KIA sudah ibu hamil cenderung kurang baik.
cenderung baik. Sebagian besar dari Pada jawaban responden
Gasurkes KIA sudah pernah menyatakan banwa sebagian
mendapatkan pelatihan mengenai keluarga memang mendukung
teknik KIE. Teknik KIE ini sangat pekerjaan sebagai Gasurkes KIA,
penting dalam melakukan walaupun banyak juga yang
pendampingan ibu hamil, karena mengakui bahwa dukungan tersebut
Gasurkes KIA bertugas sebagai bersifat sedikit terpaksa dan
surveilans serta pemberi informasi “kepepet”. Masih ada beberapa
(konsultan). Meski pengalamanya Gasurkes yang mengakui
cenderung baik , saat melakukan keluarganya tidak mendukung, tidak
pendampingan ibu hamil Gasurkes pernah mendengar keluhan dan
KIA mengakui bahwa mereka belum menanyakan masalah apa yang
bisa mencapai target pendampingan dihadapi.
ibu hamil secara tepat waktu, Hasil analisis secara statistika
mereka mengeluhkan bahwa banyak menggunakan uji Chi-Square
pekerjaan diluar tupoksi Gasurkes diperoleh nilai p = 0.011, sehingga
KIA yang harus dikerjakan misalnya dapat disimpulkan bahwa ada
membantu pekerjaan bidan hubungan antara dukungan keluarga
koordinator puskesmas dengan kinerja Gasurkes KIA dalam
Hasil analisis secara statistika melakukan pendampingan ibu hamil.
menggunakan uji Chi-Square Hal ini sesuai dengan penelitian
diperoleh nilaip = 0.026, sehingga terkait yang dilakukan oleh Adams,
dapat disimpulkan bahwa ada et.al (2012) yang menyatakan
hubungan antara pengalaman bahwa dukungan keluarga
dengan kinerja Gasurkes KIA dalam emosional dan instrumental memiliki
melakukan pendampingan ibu hamil. efek yang penting terhadap
Hal ini sesuai dengan hasil kepuasan kerja dan kehidupan
penelitian yang dilakukan oleh seseorang
Wilhelmina F. Pasuhuk, Grace D.
Kandou, John Wantania (2015) yang Hubungan Motivasi dengan
menyatakn bahwa ada hubungan Kinerja Gasurkes KIA dalam
yang signifikan antara pengalaman Pendampingan Ibu Hamil
dengan kinerja Bidan di Kabupaten Motivasi adalah kemauan atau
Minahasa Tenggara. keinginan didalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk
Hubungan Dukungan Keluarga bertindak.13Motivasi merupakan
dengan Kinerja Gasurkes KIA kondisi atau energi yang yang
dalam Pendampingan Ibu Hamil menggerakan diri karyawan kearah
Dukungan keluarga adalah atau tertuju untuk mencapai tujuan
dukungan yang diberikan dari suami, organisasi.33
orang tua, mertua maupun saudara Berdasarkan hasil penelitian,
lainnya berupa dukungan emosional, motivasi yang dimiliki oleh Gasurkes
perasaan seseorang bahwa KIA cenderung sudah baik.
lingkungan memperhatikan dan Sebagian besar Gasurkes KIA
memahai kondisi emosional yang melakukan pekerjaannya sebagai

12
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pendampingan ibu hamil karena Hasil analisis secara


termotivasi dengan adanya statistika menggunakan uji Chi-
hubungan yang baik dan harmonis Square diperoleh nilai p = 0,340
dengan lingkungan kerjanya. Namun sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar Gasurkes KIA tidak ada hubungan antara
melakukan pendampingan ibu hamil pengetahuan dengan kinerja
bukan termotivasi oleh Gasurkes KIA dalam melakukan
penghargaan. Mereka lebih pendampingan ibu hamil.
termotivasi dengan adanya
tunjangan tapi hingga saat ini tidak Hubungan Kepemimpinan Bikor
ada anggaran untuk memberikan dengan Kinerja Gasurkes KIA
tunjangan kepada Gasurkes KIA. dalam Pendampingan Ibu Hamil
Hasil analisis secara statistika Kepemimpinan adalah
menggunakan uji Chi-Square bagaimana mendapat sesuatu yang
diperoleh nilai p = 0.219, sehingga sudah ditetapkan dalam organisasi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada dengan memanfaatkan orang lain.
hubungan antara motivasi dengan Kepemimpinan berwawasan mutu
kinerja Gasurkes KIA dalam adalah kemampuan seorang
melakukan pendampingan ibu hamil. pemimpin menggunakan
Penelitian ini sejalan dengan pendekatan dalam menumbuhkan
penelitian yang sudah dilakukan perubahan dan menetapkan
sebelumnya oleh Aidha Indah Dewi perubhan tersebut menggunakan
P, Zaenal Sugiyanto, Retno Astuti orang lain. 63
(2012) menyatakan bahwa tidak ada Pada lembar jawaban
hubungan antara motivasi dengan responden diketahui bahwa persepsi
kinerja pegawai seksi penunjang Gasurkes KIA terhadap
nonmedis di RSUD Tugurejo kepemimpinan Bikor cenderung
Semarang baik. Menurut Gasurkes KIA
sebagian besar Bikor menjalin
Hubungan Pengetahuan dengan hubungan baik dengan mereka
Kinerja Gasurkes KIA dalam khususnya dalam pelaksanaan
Pendampingan Ibu Hamil pendampingan ibu hamil , Bikor juga
Pengetahuan merupakan memberi tanggapan secara cepat
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah dan tepat saat Gasurkes
orang melakukan pengindraan menemukan dan melaporkan kasus
terhadap suatu obyek tertentu, dari ibu hamil risiko tinggi. Hanya saja
pengalaman dan peelitian terbukti Gasurkes KA mengeluhkan bahwa
bahwa perilaku yang didasari oleh mereka merasa terbebani dengan
pengetahuan akan lebih langgeng adanya tupoksi kerja tambahan dari
daripada perilaku yang tidak didasari Bikor secara pribadi yang
oleh pengetahuan. 24 seharusnya tidak dilakukan oleh
Pada lembar jawaban Gasurkes KIA, mereka ingin
responden diketahui bahwa menolak namun tidak sampai hati
pengetahuan yang dimiliki Gasurkes untuk menyampaikannya.
KIA cenderung sudah baik. Hasil analisis secara statistika
Sebagian besar Gasurkes KIA menggunakan uji Chi-Square
sudah memahami dan mengetahui diperoleh nnilai p = 0,938 sehingga
apa saja yang harus dilakukan ketika dapat disimpulkan bahwa tidak ada
melaksanakan kegiatan hubungan antara kepemimpinan
pendampingan ibu hamil. Bikor dengan kinerja Gasurkes KIA

13
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dalam melakukan pendampingan ibu disediakan. Sebagian besar


hamil. Gasurkes KIA mengakui bahwa
mereka tidak mendapatkan uang
Hubngan Kepemimpinan DKK transport saat melakukan
dengan Kinerja Gasurkes KIA pendampingan ibu hamil. Ada
dalam Pendampingan Ibu Hamil beberapa mereka yang
Sebagian besar Gasurkes KIA mendapatkan uang transport dari
mengakui bahwa pihak DKK puskesmas itu saja hanya diberikan
Semarang menjalin hubungan kepada Gasurkes KIA yang
diskusi dengan baik . Hanya saja menangani ibu hamil risiko tinggi.
ada beberapa Gasurkes KIA Mereka juga mengeluhkan bahwa
mengakui bahwa kepemimpinannya gaji yang diterima setiap bulan tidak
terlalu tegas sehingga membuat pernah tepat waktu.
lingkungan kerja menjadi tidak Hasil analisis secara statistika
nyaman. Namun demikian pihak menggunakan uji Chi-Square
DKK bersedia menerima saran diperoleh nilai p = 0,763 sehingga
kritikan dan mendengar aspirasi dari dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Gasurkes KIA untuk menunjang hubungan antara kompensasi
kegiatan pendampingan ibu hamil. dengan kinerja Gasurkes KIA dalam
Hasil analisis secara statistika melakukan pendampingan ibu hamil.
menggunakan uji Chi-Square Hal ini tidak sejalan dengan
diperoleh nilai p = 0,717 sehingga penelitian yang sudah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa tidak ada sebelumnya oleh Maryati (2014).
hubungan antara kepemimpinan Dalam penelitian Maryati dinyatakan
DKK dengan kinerja Gasurkes KIA bahwa Imbalan mempunyai
dalam melakukan pendampingan ibu hubungan yang signifikan dengan
hamil. Hal tersebut sejalan dengan Kinerja pegawai bagian tuberkulosis
penelitian Jafar Arifin (2015) paru di puskesmas wilayah Kota
menunjukkan bahwa variabel Semarang.70
kepemimpinan tidak mempunyai
hubungan yang signifikan dengan Hubungan Sarana Prasarana
kinerja bidan desa dalam dengan Kinerja Gasurkes KIA
pelaksanaan program ASI Eksklusif dalam Pendampingan Ibu Hamil
Sarana adalah segala sesuatu
Hubungan Kompensasi\imbalan yang dapat dpakai sebagau alat
dengan Kinerja Gasurkes KIA dalam mencapai maksud dan tujuan.
dalam Pendampingan Ibu Hamil Prasarana adalah segala sesuatu
imbalan adalah sesuatu yang yang merupakan penunjang utama
diberikan manajer kepada para terselanggaranya suatu proses
karyawan setelah mereka (usaha, pembangunan, proyek).
memberikan kemampuan, keahlian Pada lembar jawaban
dan usahanya kepada organisasi. responden menunjukkan bahwa
Imbalan dapat berupa upah, alih keberadaan sarana prasarana yang
tugas promosi, pujian dan dimiliki oleh Gasurkes KIA sudah
pengakuan. cukup baik. Namun ada beberapa
Pada lembar jawaban Gasurkes KIA yang tidak memiliki
responden diketahui bahwa tensi meter dan dari 124 responden
Gasurkes KIA cenderung memiliki terdapat 11 tensimeter yang tidak
persepsi kurang baik terhadap layak digunakan. Gasurkes KIA
kompensasi/imbalan yang sudah melaporkan akan hal tersebut

14
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

namun pihak DKK tidak memiliki dukungan keluarga


menindaklanjuti dengan serius kurang baik (58,1%), memiliki
Sarana prasarana yang masih motivasi yang baik (58,9%),
minim yaitu tablet Fe dan leaflet memiliki pengetahuan baik (54%),
tentang kehamilan risiko tinggi dan memiliki sikap kurang baik (53%),
cara pendeteksiannya. Gasurkes memiliki penilaian terhadap
KIA yang memiliki tablet Fe, kepemimpinan Bikor baik
menyatakan bahwa mereka (56,5%), memiliki penilaian
mendapat tablet Fe tersebut dari terhadap kepemimpinan DKK
Puskesmas, karena pihak DKK tidak Semarang baik (53,2%), memiliki
menyediakan sarana tersebut. penilaian terhadap kompensasi
padahal tablet Fe adalah suplemen kurang baik (58,1%) dan memiliki
penting bagi semua ibu hamil. sarana prasarana yang baik
Hasil analisis secara statistika (55,6%)
menggunakan uji Chi-Square d. Terdapat hubungan antara sikap,
diperoleh nilai p = 0,711 sehingga pengalaman dan dukungan
dapat disimpulkan bahwa tidak ada keluarga dengan kinerja
hubungan antara sarana prasarana Gasurkes KIA dalam
dengan kinerja Gasurkes KIA dalam pendampingan ibu hamil.
melakukan pendampingan ibu hamil.
Hal ini sejalan dengan penelitian Yuli Saran
Andriani yang menyatakan bahwa 1. Bagi Gasurkes KIA Kota
tidak ada hubungan yang signifikan Semarang
antara sarana prasarana dengan a. Bagi Gasurkes KIA diharapkan
kinerja bidan dalam pelaksanaan lebih memprioritaskan kegiatan
program jaminan persalinan di pendampingan ibu hamil
Kabupaten Lampung Barat. 71 dahulu dibandingkan
pekerjaan tambahan yang
KESIMPULAN DAN SARAN diberikan oleh Bidan
Kesimpulan Koordinator Puskesmas agar
a. Gambaran karakteristik frekuensi kegiatan
responden sebagian besar pendampingan ibu hamil bisa
responden berumur 17-25 tahun mencapai target yang
(73,4%) dan memiliki pendidikan ditentukan.
D3 Kebidanan (77,4%). b. Lebih bisa menjaga dan
b. Kinerja Gasurkes KIA dalam merawat sarana prasarana
melakukan pendampingan ibu yang diberikan DKK Semarang
hamil cenderung sudah baik. khususnya leaflet dan alat ukur
Persentase kelompok responden tensi agar sarana tersebut
yang memiliki kinerja dalam dapat terus digunakan.
pendampingan ibu hamil baik 2. Bagi Dinas Kesehatan Kota
lebih (72,6%) dibandingkan Semarang
dengan kelompok responden a. Mengaktifkan kembali kegiatan
yang memiliki kinerja kurang baik supervisi untuk memantau
(27,4%). kinerja Gasurkes KIA dalam
c. Gasurkes KIA Kota Semarang melakukan pendampingan ibu
dalam melakukan pendampingan hamil.
ibu hamil sebagian besar memiliki b. Memberikan imbalan dan hak-
sikap yang baik (66,9%), memiliki hak yang sesuai dan secara
pengalaman yang baik (78,2%),

15
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

tepat waktu.kepada Gasurkes Kesehatan Masyarakat .Depok:


KIA Universitas Indonesia, 2011
c. Mau berpartisipasi langsung 2. Dinkes. Profil Kesehatan Kota
untuk membantu meyakinkan Semarang. Semarang; 2016.
dan memberi pengertian ketika 3. Kementrian Kesehatan Republik
ditemukan ibu hamil yang tidak Indonesia. Profil Kesehatan
berkenan didampingi. Indonesia 2015. Jakarta:
d. Memberikan pelatihan sesuai Kemenkes RI, 2015.
standar kompetensi secara 4. Dinkes. Profil Kesehatan
merata terhadap seluruh Provinsi Jawa Tengah.
Gasurkes KIA. Semarang;2015
e. Lebih memperhatikan keadaan 5. Kementrian Kesehatan Republik
sarana prasarana yang dimiliki Indonesia. Rencana Serategis
Gasurkes KIA, segera Kementrian Kesehatan Tahun
memberikan sarana yang 2015-2019. Kemenkes RI
belum tersedia dan mengganti Nomor
sarana yang tidak layak HK.02.02/MENKES/52/2015.
terutama tensimeter dan alat Jakarta: Kemenkes RI, 2015.
ukur lila. Serta menambah 6. Armaya, Prisma. Analisis
sarana berupa tablet Fe Kinerja Tenaga Surveilans
sebagai penunjang kinerja Kesehatan (GASURKES)
Gasurkes KIA dalam Program Kesehatan Ibu dan
melakukan pendampingan ibu Anak di Kota Semarang.
hamil. Fakultas Kesehatan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Masyarakat.UNDIP,Semarang;
a. Peneliti selanjutnya dapat 2016
melakukan penelitian yang 7. Mangkunegara, A.P. Maajemen
serupa dengan menambah Sumber Daya Manusia.
variabel lain mengenai faktor Bandung: PT. Remaja
yang mempengaruhi kinerja Rosdakarya; 2007.
Gasurkes KIA dalam 8. Ilyas, Y. Kinerja Teori, Penilaian,
melakukan pendampingan ibu dan Penelitian. Pusat Kajian
hamil. Ekonomi Kesehatan FKM UI.
b. Melakukan penelitian lanjutan Depok; 2002.
dengan metode kualitatif untuk 9. Nur, Nasution. Manajemen Mutu
mengetahui informasi yang Terpadu Edisi Kedua. Ghalia
mendalam alasan Gasurkes Indonesia, 2005.
KIA belum bisa mencapai
target pendampingan ibu hamil
secara tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA
1. Maulana. Penilaian Kepuasan
Ibu Hamil Terhadap Mutu
Layanan Antenatal dalam
Kaitannya dengan Kepatuhan
dan Karakteristik Bidan di
Puskesmas Se Kota Jambi
Tahun 2011. Kekhususan Mutu
Layanan Kesehatan.Fakultas

16

You might also like