Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan

Volume 10, Nomor 3, November 2019


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien


Congestive Heart Failure (CHF)

Achmad Djamil1, Dewi Yuliana2, Mia Arini3


Universitas Mitra Indonesia, Bandar Lampung, Indonesia
Email: babedjamil@gmail.com

Abstract: Distraction Watch Effectively Reduces Patient Minor Pain Congestive Heart
Failure (CHF). Congestive heart failure (CHF) is a pathophysiological condition in the form of
abnormalities in the function of the heart so that the heart is unable to pump blood to meet the
needs of tissue metabolism or its ability is only present when accompanied by an abnormally
elevated diastolic volume. Providing complementary nursing care with the watch distraction
method can help reduce mild to moderate pain in patients with congestive heart failure. The
research objective was to determine the effect of distraction watching on mild pain in patients with
CHF. The study used a Quasi-Experimental design with one group pre-test post-test design
approach. A total sample of 60 respondents was divided into 2 groups and selected using non-
probability sampling with the consecutive sampling technique. The results showed that distraction
watch therapy had a significant effect on mild pain in patients with CHF. Distraction watch
therapy significantly influences mild pain in patients with CHF.

Keywords: Reduce pain, Watch distraction

Abstrak: Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien Congestive Heart
Failure (CHF). Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis yang berupa
kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume
diastolik secara abnormal. Pemberian asuhan keperawatan komplementer dengan metode distraksi
menonton dapat membantu menurunkan nyeri ringan sampai sedang pada pasien gagal jantung
kongestif. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh distraksi menonton terhadap nyeri ringan
pasien dengan CHF. Penelitian menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan pendekatan one
group pre-test post-test design. Total sampel sejumlah 60 responden yang dibagi menjadi 2
kelompok dan dipilih menggunakan nonprobability sampling dengan teknik Concecutive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan terapi distraksi menonton berpengaruh secara signifikan
terhadap nyeri ringan pasien dengan CHF. Terapi distraksi menonton berpengaruh secara
signifikan terhadap nyeri ringan pasien dengan CHF.

Kata kunci: Menurunkan nyeri, Distraksi menonton

PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul


Moeloek Provinsi Lampung merupakan rumah
Gagal jantung adalah masalah kesehatan sakit rujukan utama di Provinsi Lampung.
yang terus berkembang di dunia dengan jumlah Berdasarkan data registrasi pasien yang
penderita lebih dari 20 juta jiwa. Prevalensi gagal berkunjung ke Poli Jantung Rawat Jalan Rumah
jantung sangat meningkat dengan sejalannya Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek pada
pertambahan usia diatas 65 tahun. Menurut bulan Desember 2017 terdapat sebanyak 446
World Health Organization (WHO) pada tahun pasien berobat di Poliklinik, saat dilakukan
2016, menyebutkan bahwa 17,5 juta orang anamnesa 75% (335 pasien) yang berobat melalui
meninggal akibat penyakit kardiovaskuler, yang Poli Jantung menyatakan adanya keluhan nyeri di
mewakili 31% kematian di dunia. Di Amerika dada. Sedangkan pasien yang dirawat di Ruang
Serikat penyakit jantung hampir terjadi 550.000 Tulip pada bulan Desember 2017 sebanyak 104
kasus pertahun, sedangkan di negara-negara pasien, 76 pasien adalah dengan diagnosa CHF.
berkembang di dapatkan kasus sejumlah 400.000 Dibandingkan dengan Rumah Sakit Umum
sampai 700.000 per bulan (WHO, 2016). Daerah Ahmad Yani Metro yang merupakan
rumah sakit yang memiliki akreditasi yang setara

459
460 Jurnal Kesehatan, Volume 10, Nomor 3, November 2019, hlm 459-465

dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. minat individu dalam stimulus, oleh karena itu
Abdul Moeloek berdasarkan data registrasi rawat stimulus otak akan lebih efektif dalam
jalan pada bulan Desember 2017 terdapat 90 menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007). Sedangkan
pasien berobat di Poliklinik dan terdapat 37 tujuan penggunaan teknik distraksi menonton
pasien rawat inap dengan masalah penyakit dalam intervensi keperawatan adalah untuk
jantung sebanyak 20 pasien terdiagnosa CHF. pengalihan atau menjauhkan perhatian klien
Sementara pasien yang di observasi di ruangan terhadap sesuatu yang sedang di hadapi, misalnya
rawat inap, berdasarkan pengamatan yang di rasa nyeri. Sedangkan manfaat penggunaan
lakukan penulis pasien mengeluh nyeri dada, hal teknik ini pasien merasa lebih nyaman, santai dan
ini dapat menyebabkan kecemasan, dapat merasa berada pada suatu yang lebih
mengurangi kenyamanan dan mengganggu menyenangkan (Widyastuti, 2010).
aktifitas klien, karena pasien merasa bahwa Berkaitan dengan pemberian teknik
jantung itu organ yang sangat vital dan apabila relaksasi yang sudah ada Standar Prosedur
ada nyeri dada pasti ada gangguan di jantungnya. Operasional (SPO), sedangkan untuk teknik
Disamping pemberian obat-obatan sebagai distraksi menonton belum ada SPO yang menjadi
tindakan kolaboratif dengan dokter untuk standar dalam pelaksanaannya serta belum
mengurangi nyeri, sebagai perawat harus mampu adanya kesimpulan yang menyatakan bahwa
memberikan tindakan keperawatan yang umum teknik mana yang lebih baik dan lebih
untuk membantu mengurangi nyeri yaitu memungkinkan untuk dilakukan dalam
mengkaji sifat, intensitas, lokasi, durasi, dan mengurangi ataupun mengatasi nyeri pada pasien
faktor pencetus dan penghilang nyeri, mengkaji CHF, serta belum terpantaunya pemberian latihan
tanda non verbal dari nyeri; memberikan pilihan teknik distraksi menonton dan teknik relaksasi.
tindakan rasa nyaman menciptakan lingkungan Berdasarkan penelitian oleh Ganeshabala
yang tenang dan bimbingan spiritual. (2006, dalam Mustawan, 2008) tentang perilaku
Berdasarkan pengamatan untuk mengurangi nyeri koping pada penderita atritis reumatoid di
pasien, perawat menganjurkan melakukan teknik Poliklinik Geriatrik dan Poliklinik Penyakit
relaksasi dengan latihan nafas dalam dan perawat Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil
memberikan contoh yaitu dengan menghirup penelitian menyebutkan bahwa perilaku koping
nafas dalam kemudian menghembuskannya pada pasien atritis reumatoid yang baik maka
perlahan-lahan. akan menurunkan keluhan (nyeri) yang
Teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk dialaminya. Penelitian oleh Basuki (2007)
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara tentang pengaruh tehnik distraksi menonton dan
pertukaran gas, mencegah atelektasis paru, relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada
meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stres pasien fraktur yang mana nyeri awal pada pasien
baik stres fisik maupun emosional yaitu fraktur sebagian besar dari 18 responden atau
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan 88,3% keluhan/respon pasien berada dalam
kecemasan. Sedangkan manfaat yang di rasakan tingkat nyeri sedang dan berat. Sedangkan
oleh klien setelah melakukan teknik nafas dalam 11,7% responden dalam rentang nyeri ringan
adalah dapat menghilangkan nyeri , ketentraman karena klien telah beradaptasi dan telah
hati dan berkurangnya rasa cemas (Smeltzer dan menemukan cara untuk mengatasi nyeri yang
Bare, 2002 ). dialami.
Sedangkan teknik distraksi menonton tidak
dilakukan karena pasien apabila merasakan nyeri
lebih senang dalam suasana yang tenang, jadi METODE
tidak memungkinkan untuk menghidupkan
televisi untuk pengalihan dari nyeri pasien. Penelitian menggunakan desain quasi
Distraksi menonton adalah mengalihkan eksperimental yaitu dengan memberikan
perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat perlakuan kepada kelompok kasus berupa terapi
menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan komplementer teknik distraksi menonton dan
meningkatkan tolerasi terhadap nyeri (Prasetyo, kelompok kontrol diberikan teknik relaksasi
2010 dalam Utami, 2016). Stimulus yang nafas dalam. Populasi penelitian yaitu pasien
menyenangkan dari luar juga dapat merangrang CHF di ruang Tulip Rumah Sakit Umum Daerah
sekresi endhorphin, sehingga stimulus nyeri yang dr. Hi. Abdul Moeloek sejumlah 60 responden.
dirasakan oleh pasien menjadi berkurang. Sampel menggunakan tehnik Concecutuve
Peredaan nyeri secara umum berhubungan sampling dimana pengambilan data dilakukan
langsung dengan partisipasi aktif individu, terlebih dahulu pada kelompok kasus sampai
banyaknya modalitas sensori digunakan dan dengan besar sampel yang diinginkan tercapai,
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 461

selanjutnya pengumpulan data pada kelompok Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa dari 30
kontrol. Adapun kriteria insklusi penelitian yaitu responden pada kelompok sebelum tindakan
pasien CHF dengan nyeri ringan sampai sedang relaksasi nafas dalam pada pasien CHF
(skala nyeri 1-6). Sedangkan kriteria eksklusi didapatkan rata-rata nilai nyeri 5,29 dengan
yaitu terpasang oksigen, sesak nafas. Berdasarkan standar deviasi 0,756 sedangkan sesudah
kriteria tersebut, maka sampel dibagi menjadi 2 intervensi tindakan relaksasi nafas dalam nilai
kelompok intervensi yaitu: Kelompok yang rata-rata nyeri 3,57 dengan standar deviasi 0,787.
diberikan teknik distraksi menonton dan Hasil uji statistik di dapatkan nilai 0.001 (p-
Kelompok yang diberikan teknik relaksasi nafas value=0,000, dimana p-value<∝ (0.05 ) maka
dalam. dapat di simpulkan ada perbedaan rata-rata nilai
Penelitian ini telah mendapatkan nyeri sebelum tindakan relaksasi dengan sesudah
Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan (Ethical tindakan relaksasi pada pasien dengan CHF di
Clearance) Nomor: 297/EA/KEPK-TJK/XI/2019 Ruang Tulip RSUD dr. H.Abdul Moeloek
dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Politeknik Provinsi Lampung.
Kesehatan Tanjung Karang.
Tabel 3. Perbedaan Selisih Rerata Nyeri
Sebelum dan Sesudah Dilakukan
HASIL Tindakan Distraksi Menonton dan
Relaksasi pada Pasien CHF
Tabel 1. Distribusi Nyeri Sebelum dan p-
Variabel Mean SD SE n
Sesudah Tindakan Distraksi value
Menonton pada Pasien CHF Distraksi
1,571 0,535 0,202 0,000 30
p- menonton
Variabel Mean SD SE n Relaksasi 1,714 0,756 0,286 0,000 30
value
Nyeri
sebelum Rata-rata penurunan nilai nyeri pada
5,14 0,900 0.340 0,000 30
Distraksi kelompok tindakan distraksi menonton adalah
menonton 1,571 dengan standar deviasi 0,535, sedangkan
Nyeri sesudah kelompok untuk tindakan relaksasi rata-rata
Distraksi 3,57 0,976 0,369 0,000 30
penurunan nilai nyeri adalah 1,714 dengan
menonton
standar deviasi 0,756. Hasil uji statistik didapat
nilai p-value=0,000 berarti pada ∝ (alpha) 5%
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa dari
30 responden pada kelompok sebelum tindakan terlihat ada perbedaan pengaruh tindakan
distraksi menonton dan tindakan relaksasi pada
distraksi menonton pada pasien CHF didapatkan
pasien CHF di Ruang Tulip RSUD dr.H.Abdul
rata-rata nilai nyeri 5,14 dengan standar deviasi
Moeloek Propinsi Lampung 2018.
0,900 sedangkan sesudah intervensi tindakan
distraksi menonton nilai rata-rata nyeri 3,57
dengan standar deviasi 0,976. Hasil uji statistik di
dapatkan nilai 0,000 (p-value=0.000, di mana p- PEMBAHASAN
value<∝(0.05) maka dapat di simpulkan ada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
perbedaan rata-rata nilai nyeri sebelum tindakan
30 responden pada kelompok sesudah tindakan
distraksi menonton dengan sesudah tindakan
distraksi menonton pasien CHF didapatkan rata-
distraksi menonton pada pasien dengan CHF di
rata nilai nyeri 3,57 dengan standar deviasi 0,976
Ruang Tulip RSUD dr. H.Abdul Moeloek
nilai nyeri minimal 2 dan nilai nyeri maksimal 5.
Provinsi Lampung.
Sedangkan untuk kelompok relaksasi di peroleh
data dari 30 responden pada kelompok sesudah
Tabel 2. Distribusi Nyeri Sebelum dan
tindakan relaksasi pada pasien CHF didapatkan
Sesudah Tindakan Relaksasi Nafas
nilai rata-rata nyeri 3,57 dengan standar deviasi
Dalam pada Pasien CHF
0,787 nilai nyeri minimal 3 dan nilai nyeri
p-
Variabel Mean SD SE n maksimal 5.
value
Nyeri Hal ini sesuai dengan teori Smeltzer dan
sebelum 5,29 0,756 0,286 0,001 30 Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan dari
Relaksasi teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk
Nyeri meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
sesudah 3,57 0,787 0,297 0,001 30 pertukaran gas, mencegah atelektasis paru,
Relaksasi meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stres
462 Jurnal Kesehatan, Volume 10, Nomor 3, November 2019, hlm 459-465

baik stres fisik maupun emosional yaitu terhadap nyeri, bahkan meningkatkan toleransi
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan terhadap nyeri. Teknik distraksi dapat mengatasi
kecemasan. Sedangkan manfaat yang di rasakan nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler, yaitu
oleh klien setelah melakukan teknik nafas dalam menghambat stimulus nyeri ketika seseorang
adalah dapat menghilangkan nyeri , ketentraman menerima masukan sensori yang cukup atau
hati dan berkurangnya rasa cemas. berlebihan, sehingga menyebabkan
Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri
dengan pemberian teknik relaksasi nafas dalam berkurangatau tidak dirasakan oleh klien).
akan memungkinkan meningkatnya suplai Stimulus sensori yang menyenangkan akan
oksigen ke jaringan sehingga akan dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus
menurunkan tingkat nyeri yang dialami oleh nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi
individu. Relaksasi adalah sebuah keadaan berkurang. Distraksi bekerja memberi pengaruh
dimana seseorang terbebas dari tekanan dan paling baik untuk jangka waktu yang singkat,
kecemasan atau kembalinya keseimbangan untuk mengatasi nyeri intensif hanya berlangsung
(equilibrium) setelah terjadinya gangguan. beberapa menit, misalnya selama pelaksanaan
Tujuan dari teknik relaksasi adalah mencapai prosedur invasif atau saat menunggu kerja
keadaan relaksasi menyeluruh, mencakup analgesik. Perawat dapat mengkaji aktivitas-
keadaan relaksasi secara fisiologis, secara aktivitas yang dinikmati klien sehingga dapat
kognitif, dan secara behavioral. Secara fisiologis, dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas tersebut
keadaan relaksasi ditandai dengan penurunan dapat meliputi kegiatan menyanyi, berdoa,
kadar epinefrin dan non epinefrin dalam darah, menceritakan foto atau gambar dengan suara
penurunan frekuensi denyut jantung (sampai keras, mendengarkan musik, dan bermain.
mencapai 24 kali per menit), penurunan tekanan Sebagian besar distraksi dapat digunakan di
darah, penurunan frekuensi nafas (sampai 4-6 rumah sakit, di rumah, atau pada fasilitas
kali per menit), penurunan ketegangan otot, perawatan jangka panjang (Tamsuri, 2007).
metabolisme menurun, vasodilatasi dan Sementara penelitian yang dilakukan Ratih
peningkatan temperatur pada extermitas (2010) bahwa masase mengurangi intensitas
(Rahmayati, 2010). nyeri persalinan kala I. Karena dengan Relaksasi
Stimulus yang menyenangkan dari luar bisa mengurangi nyeri dan membuat nyaman
juga dapat merangrang sekresi endhorphin, sesorang. Relaksasi secara umum akan
sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh membantu menyeimbangkan energi dan
pasien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara mencegah penyakit. Secara fisiologis relaksasi
umum berhubungan langsung dengan partisipasi merangsang dan mengatur tubuh, memperbaiki
aktif individu, banyaknya modalitas sensori di aliran getah bening, sehingga oksigen, zat
gunakan dan minat individu dalam stimulus, oleh makanan dan sisa makanan dibawa secara efektif
karena itu stimulus otak akan lebih efektif dalam dari jaringan tubuh.
menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007). Sedangkan Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan
tujuan penggunaan teknik distraksi menonton relaksasi nafas dalam dan distraksi menonton
dalam intervensi keperawatan adalah untuk dapat menurunkan nyeri pada pasien dengan
pengalihan atau menjauhkan perhatian klien CHF hal ini dapat dilihat pada hasil diperoleh
terhadap sesuatu yang sedang di hadapi, misalnya data rata-rata penurunan nilai nyeri pada
rasa nyeri. Sedangkan manfaat penggunaan kelompok tindakan distraksi menonton adalah
teknik ini pasien merasa lebih nyaman, santai dan 1,571 dengan standar deviasi 0,535, sedangkan
merasa berada pada suatu yang lebih kelompok untuk tindakan relaksasi rata-rata
menyenangkan (Widyastuti, 2010). penurunan nilai nyeri adalah 1,714 dengan
Distraksi menonton sangat efektif dalam standar deviasi 0,756.Hasil uji statistik diperoleh
mengalihkan perhatian pasien terhadap rasa nilai p-value=0.000 berarti pada ∝ (alpha) 5 %
cemas, ketakutan, dan depresi yang dialami terlihat ada perbedaan pengaruh tindakan
pasien namun hal tersebut dipengaruhi oleh distraksi menonton dan tindakan relaksasi pada
beberapa faktor. Menurut Asmadi (2008), faktor pasien CHF di Ruang Tulip RSUD dr.H.Abdul
yang mempengaruhi distraksi menonton yaitu Moeloek Propinsi Lampung 2018. Artinya ada
komunikasi antar perawat dan klien, media perbedaan yang signifikan rata-rata nyeri setelah
distraksi yang dipakai, jangka waktu yang dilakukan intervensi pada kelompok disrtaksi
digunakan serta tingkat stres, cemas maupun maupun relaksasi. Berdasarkan keterangan di
depresi yang dialami pasien. Distraksi adalah atas, maka dapat di simpulkan bahwa terapi non
mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain framakologis yaitu relaksasi nafas dalam dan
sehingga dapat menurunkan kewaspadaan
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 463

distraksi menonton sama-sama menurunkan sngat hebat dan berlangsung lama (Smeltzer &
nyeri. Bare). Pemberian analgetik obat tidur dapat juga
Penilaian respon intensitas nyeri sebelum di berikan untuk mengurangi nyeri. Namun
dan sesudah dilakukan relaksasi dan distraksi pemakaian yang berlebihan mempunyaai efek
menonton. Intensitas nyeri adalah gambaran samping kecanduan dan dapat membahayakan
tentang seberapa parah nyeri yang di rasakan oleh pemakainya bila over dosis. Metode pereda nyeri
individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat non farmakologis merupakan tindakan perawat
subjektif dan individual. Selain itu, kemungkinan untuk mengurangi intensitas nyeri sampai dengan
nyeri dengan intensitas yang sama di rasakan tingkat yang dapat di toleransi oleh pasien (Potter
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. & Perry, 2005). Sekarang telah banyak
Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif dikembangkan intervensi keperawatan yang
yang paling mungkin adalah menggunakan dilakukan untuk mengurangi intensitas nyeri
respon fisiologis tubuh terhadap nyeri itu sendiri. seperti teknik distraksi menonton dan relaksasi.
Namun pengukuran dengan teknik ini juga tidak Untuk membadingkan rata-rata nyeri
dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri kelompok tindakan distraksi menonton dan
itu sendiri (Tamsuri, 2007). tindakan relaksasi terhadap nyeri sebelum dan
Penilaian intensitas nyeri dapat dilakukan sesudah dikalukan intervensi. Hasil uji
salah satunya dengan skala numerik (Numerik Dependent Sample T Test untuk nyeri pada
Rating Scale) dalam hal ini pasien menilai nyeri pasien dengan CHF mengalami penurunan,
dengan menggunakan skala 0-6. Dari pengukuran artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata
awal nyeri didapatkan data terlihat bahwa nyeri nyeri sebelum dan sesudah distraksi menonton
responden sebelum tindakan distraksi menonton dan relaksasi nafas dalam, dapat dilihat pada
adalah rata-rata nyeri 5,14 dengan nilai batas tabel diperoleh data pada kelompok sebelum
bawah pada nyeri skala empat dan nilai batas atas tindakan distraksi menonton pada pasien CHF
pada skala enam. Sedangkan pada kelompok didapatkan rata-rata nilai nyeri 5,14 dengan
relaksasi nyeri responden sebelum tindakan standar deviasi 0,900 sedangkan sesudah
relaksasi rata-rata nyeri 5,29 dengan nilai batas intervensi tindakan distraksi menonton nilai rata-
bawah pada nyeri skala empat dan nilai batas atas rata nyeri 3,57 dengan standar deviasi 0,976.
pada skala enam. Hasil penelitian ini sejalan Hasil uji statistik di dapatkan nilai 0,000 (p-
dengan penelitian Idris (2019) yang menunjukkan value=0.000, dimana p-value<∝ (0,05) maka
pemberian tekhnik distraksi melihat dan dapat di simpulkan ada perbedaan rata-rata nilai
memegang nald berpengaruh untuk menurunkan nyeri sebelum tindakan distraksi menonton
intensitas nyeri injeksi/penusukan anasthesi pada dengan sesudah tindakan distraksi menonton
klien sirkumsisi. pada pasien dengan CHF di Ruang Tulip RSUD
Nyeri akut yang tidak reda dapat dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung 2018.
mempengaruhi sistem pulmonari, Dan pada kelompok sebelum tindakan relaksasi
Kardiovaskuler,gastrointesestinal, endokrin dan pada pasien CHF didapatkan rata-rata nilai nyeri
imonologi. Berbagai efek yang ditimbulkan dari 5,29 dengan standar deviasi 0,756 sedangkan
nyeri pada pasien dengan CHF seharusnya sesudah intervensi tindakan relaksasi nilai rata-
diketahui oleh perawat, agar perawat mampu rata nyeri 3,57 dengan standar deviasi 0,787.
membantu menggelola nyeri dengan manajemen Hasil uji statistik di dapatkan nilai 0.001 (p-
nyeri yang adekuat dengan melibatkan pasien dan value=0,000, di mana p-value<∝ (0,05) maka
keluarganya. Manajemen nyeri merupakan salah dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata nilai
satu cara yang di gunakan di bidang kesehatan nyeri sebelum tindakan relaksasi dengan sesudah
untuk mengatasi nyeri yang di alami pasien. tindakan distraksi menonton pada pasien dengan
Manajemen nyeri yang tepat haruslah mencakup CHF di Ruang Tulip RSUD dr. H. Abdul
penanganan keseluruhan, tidak hanya terbatas Moeloek Provinsi Lampung 2018.
pada pendekatan farmakologis saja, karena nyeri Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dipengaruhi oleh emosi dan tanggapan individu dilakukan oleh Sarfika dkk (2017) menunjukkan
terhadap dirinya. Secara garis besar ada dua hasil adanya pengaruh teknik distraksi menonton
manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu kartun animasi terhadap skala nyeri anak saat
manajemen farmakologis dan manajemen non pemasangan infus. Dan penelitian Basuki (2007)
farmalogis (Smeltzer & Bare, 2002). tentang pengaruh teknik distraksi dan relaksasi
Tehnik farmakologis merupakan tindakan terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien
kolaborasi antara perawat dan dokter yang fraktur, sebagian besar responden menyatakan
menekankan pada pemberian obat yang efektif berada pada tingkat nyeri dan berat, 11,7%
untuk menghilangkan nyeri terutama nyeri yang responden dalam rentang nyeri ringan karena
464 Jurnal Kesehatan, Volume 10, Nomor 3, November 2019, hlm 459-465

klien telah beradaptasi dan telah menemukan cara maupun relaksasi. Berdasarkan keterangan di
untuk mengatasi nyeri yang dialami. atas, maka dapat di simpulkan bahwa terapi non
Relaksasi bisa mengurangi nyeri dan framakologis yaitu relaksasi nafas dalam dan
membuat nyaman sesorang. Relaksasi secara distraksi menonton sama-sama menurunkan
umum akan membantu menyeimbangkan energi nyeri. Namun teknis distraksi menonton lebih
dan mencegah penyakit. Secara fisiologis efektif dibanding dengan teknik relaksasi nafas
relaksasi merangsang dan mengatur tubuh, dalam karena penggunaan teknik ini pasien
memperbaiki aliran getah bening, sehingga merasa lebih nyaman, santai dan merasa berada
oksigen, zat makanan dan sisa makanan dibawa pada suatu yang lebih menyenangkan. Selain itu
secara efektif dari jaringan tubuh. juga distraksi menonton sangat efektif dalam
Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan mengalihkan perhatian pasien terhadap rasa
relaksasi nafas dalam dan distraksi menonton cemas, ketakutan, dan depresi yang dialami
dapat menurunkan nyeri pada pasien dengan pasien, sehingga pasien teralihkan dari rasa nyeri.
CHF hal ini dapat dilihat pada tabel yang mana di
peroleh data Rata-rata penurunan nilai nyeri pada
kelompok tindakan distraksi menonton adalah SIMPULAN
1,571 dengan standar deviasi 0,35, sedangkan
kelompok untuk tindakan relaksasi rata-rata Hasil penelitian menunjukkan terapi
penurunan nilai nyeri adalah 1,714 dengan distraksi menonton berpengaruh terhadap nyeri
standar deviasi 0,756. Hasil uji statistik didapat ringan pasien dengan CHF. Namun, perawat
nilai p-value=0.000 berarti pada ∝ (alpha) 5 % masih perlu menerapkan terapi komplementer
terlihat ada perbedaan pengaruh tindakan teknik distraksi menonton dalam SOP
distraksi menonton dan tindakan relaksasi pada penanganan nyeri ringan sampai sedang pada
pasien CHF di Ruang Tulip RSUD dr.H.Abdul pasien dengan gagal jantung kongestif (CHF),
Moeloek Propinsi Lampung 2018. Artinya ada serta menyediakan sarana prasarana yang
perbedann yang signifikan rata-rata nyeri setelah dibutuhkan untuk pemberian terapi
dilakukan intervensi pada kelompok disrtaksi komplementer.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Surakarta. [Skripsi]. Surakarta:


Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Ratih, R. H. (2010). Pengaruh Metode Massage
Medika. Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri
Idris, S. (2019). Pengaruh Teknik Distraksi pada Persaliinan Kala I di Klinik Bersalin
Dengan Melihat dan Memegang Nald Fatimah Ali I Marindal Medan Tahun
Terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien 2010. [Karya Tulis Ilmiah]. Medan:
yang Dilakukan Penyuntikan Anasthesi Fakultas Keperawatan, Universsitas
Sirkumsisi di Medan. [Tesis]. Medan: Sumatera Utara.
Fakultas Keperawatan, Universitas Rumah Sakit Umum Hi. Abdoel Moeloek.
Sumatera Utara. (2017). Penyusunan Program Dan
Mustawan, Z. (2008). Hubungan Penggunaan Laporan Rumah Sakit Umum dr. Hi. Abdul
Mekanisme Koping Dengan Intensitas Moeloek. Bandar Lampung.
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar
Femur di Unit Orthopedi RSU Islam fundamental keperawatan: Konsep, proses,
Kustati Surakarta. [Tesis]. Surakarta: dan praktik (Fundamentals of nursing :
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Concepts, process, and practice). Alih
Ngudi Basuki. (2007). Pengaruh teknik distraksi Bahasa Renata Komalasari. Edisi 4.
menonton dan relaksasi terhadap Volume 2. Jakarta: EGC.
penurunan tingkat nyeri pada pasien Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar
fraktur ekstrem. m, Keperawatan Medikal-Bedah. Vol. 3.
http://www.poltekkessoepraoen. EGC.
ac.id/?prm=artikel&var=detail&id=27 Sarfika, R., Yanti, N., & Winda, R. (2017).
Rahmayanti, Y. N. (2010). Pengaruh Guided Pengaruh Teknik Distraksi Menonton
Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Kartun Animasi Terhadap Skala Nyeri
Pada Pasien Skizoafektif Di RSJD Anak Usia Prasekolah Saat Pemasangan
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 465

Infus Di Instalasi Rawat Inap Anak RSUP WHO. (2016). Prevention of Cardiovascular
DR. M. Djamil Padang. NERS Jurnal Disease. WHO Epidemologi Sub Region
Keperawatan, 11(1), 32-40. AFRD and AFRE. Genewa.
Tamsuri, A. (2007). Konsep dan Widyastuti, S. (2010). Marylin. T., Anggriani,
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : Penerbit W., Rama. W & Wike. MS
Buku Kedokteran EGC. (2010). Keperawatan Keluarga: Teknik
Utami, S. (2016). Efektifitas Relaksasi Napas Distraksi. Fakultas Ilmu Keperawatan,
dalam dan Distraksi dengan Latihan 5 Jari Universitas Indonesia.
Terhadap Nyeri Post Laparatomi. Jurnal
Keperawatan Jiwa, 4(1), 61-73.

You might also like