Professional Documents
Culture Documents
Kekuasaan Di Kerajaan Tarumanegara Tugas Bu Yuni
Kekuasaan Di Kerajaan Tarumanegara Tugas Bu Yuni
Tarumanegara dalam sejarah Indonesia bangsa Sunda. Salah asakerajaan tertua yang pernah berdiri
di Indonesia. Adanya pandangan tersebut didasarkan pada penemuanpenemuan sumber sejarah
baik prasasti maupun naskah kuno. Berdirinya Kerajaan Tarumanagara masih dipertanyakan oleh
para ahli sejarah. Satu-satunya sumber sejarah yang secara lengkap membahas mengenai Kerajaan
Tarumanagara adalah Naskah Wangsakerta. Naskah Wangsakerta tersebut masih menjadi
perdebatan diantara para sejarawan tentang keaslian isinya. Menurut Naskah Wangsakerta, pada
abad ke-4 Masehi, pulau dan beberapa wilayah Nusantara lainnya didatangi oleh sejumlah
pengungsi dari India yang mencari perlindungan akibat terjadinya peperangan besar di sana. Para
pengungsi itu umumnya berasal dari daerah Kerajaan Palawa dan Calankayana di India, pihak yang
kalah dalam peperangan melawan Kerajaan Samudragupta (India). Salah satu dari rombongan
pengungsi Calankayana dipimpin oleh seorang Maharesi yang bernama Jayasingawarman. Setelah
mendapatkan persetujuan dari raja yang berkuasa di barat Jawa (Dewawarman VIII, raja
Salakanagara), maka Jayasingawarman membuka tempat pemukiman baru di dekat sungai Citarum.
Pemukimannya oleh Jayasingawarman diberi nama Tarumadesya (desa Taruma). Sepuluh tahun
kemudian desa ini banyak didatangi oleh penduduk dari desa lain, sehingga Tarumadesya menjadi
besar. Akhirnya dari wilayah setingkat desa berkembang menjadi setingkat kota (Nagara). Semakin
hari, kota ini semakin menunjukan perkembangan yang pesat, karena itulah Jayasingawarman
kemudian membentuk sebuah Kerajaan yang bernama Tarumanagara. Raja Purnawarman adalah
raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti
tugu yang menyatakan bahwa Raja Purnawarmantelah memerintahkan untuk menggali sebuah kali
(Sejarah Daerah Jawa Barat, 1979:45). Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena
pembuatan kali ini berarti pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawahsawah
pertanian rakyat. Dengan upaya itu, Raja Purnawarman dipandangsebagai raja besar yang
memperhatikan kehidupan rakyatnya. Penjelasan tentang Tarumanagara cukup jelas di Naskah
Wangsakerta. Pada Naskah Wangsakerta dari Cirebonitu, Tarumanegara didirikan oleh Raja
dirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya,
Dharmayawarman (382-395). Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali Gomati, sedangkan putranya
di tepi kali Candrabaga. Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanagara yang ketiga (395-434 M).
Iamembangun ibukota kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak lebih dekat ke pantai.
Dinamainya kota itu Sundapura–pertama kalinya nama “Sunda” digunakan. Prasasti Pasir Muara
yang menyebutkan peristiwa pengembalian pemerintahan kepada Raja Sunda itu dibuat tahun 536
M. Dalam tahun tersebut yang menjadi penguasa Tarumanagara adalah Suryawarman (535-561 M)
Raja Tarumanagara ke-7. Pemerintahan Candrawarman (515-535 M), ayah Suryawarman, banyak
penguasa daerah yang menerima kembali kekuasaan pemerintahan atas daerahnya sebagai hadiah
atas kesetiaannya terhadap Tarumanagara. Ditinjau dari segi ini, maka Suryawarman melakukan hal
yang sama.
Daftar Pustaka: