Professional Documents
Culture Documents
Makalah B.indonesia
Makalah B.indonesia
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karuniannya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Alinea Dan Paragraf”.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB 1
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
BAB 2
KAJIAN TEORITIS.......................................................................................... 3
BAB 3
PENUTUP........................................................................................................... 9
3.1 Simpulan............................................................................................. 9
3.2 Saran................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan
tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB 2
KAJIAN TEORITIS
Sebuah wacana terdiri dari beberapa paragraf. Paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan, mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis
baru atau alinea (KKBI:1996).
1. Ide pokok atau gagasan pokok, merupakan konsep dasar atau inti yang
dikembangkan dalam sebuah paragraf.
2. Kalimat utama, adalah kalimat pokok yang merupakan hasil dari pengembangan
ide pokok.
Selain memenuhi ketiga unsur tersebut, sebuah paragraf yang baik juga harus
memenuhi syarat kohesi dan koherensi. Kohesi adalah kepaduan makna antarkalimat
yang membentuk satu paragraf, sedangkan koherensi adalah kepaduan dari penataan
kalimat yang sistematis. Penanda koherensi biasanya ditandai dengan pengulangan
kata kunci, kata ganti, dan konjungsi.
Paragraf yang baik adalah paragraf yang hanya mendukung satu gagasan utama.
Gagasan yang lainnya merupakan gagasan yang menjelaskan gagasan utama atau
disebut gagasan penjelas. Gagasan utama biasanya tersimpan pada kalimat utama,
sedangkan gagasan penjelas tersurat dalam kalimat penjelas.
3
Sifat dari paragraf juga sangat berpengaruh pada pola pengembangan dan
analisisnya. Umumnya paragraf yang memiliki sifat deduktif atau induktif lebih
mudah dianalis jika dibandingkan dengan paragraf yang bersifat deskriptif dan
naratif. Pola klimaks dan antiklimaks juga dapat diterapkan dengan menggunakan
gagasan yang paling tinggi kedudukannya hingga ke gagasan yang paling rendah.
Contohnya adalah membahas perkembangan alat komunikasi. Dimulai dari
menggunakan kentongan, hingga alat komunikasi modern yakni menggunakan
smartphone.
1. Serupa dengan
2. (Sama) seperti halnya
3. Demikian pula
4. Jika atau bila dibandingkan dengan
5. Sejalan dengan
6. Akan tetapi
7. Sedangkan
8. Sementara itu
C. Pola Analogi
Pola analogi digunakan jika ingin menggambarkan sebuah objek yang bisa
digambarkan dengan menggunakan objek lain yang memiliki kesamaan. Umumnya
pola ini dibantu dengan berbagai kata kiasan, seperti 'ibaratnya' dan 'bagaikan'.
Analogi berarti membandingkan dua hal yang berbeda, namun tetap memperhatikan
adanya kesamaan dari dua hal tersebut. Contohnya adalah menganalogikan cara
membangunkan seseorang. Misalnya ada yang membangunkan dengan berteriak,
4
namun ada juga yang dengan menepuk pundak. Caranya memang berbeda, namun
kesamaannya adalah sama-sama cara membangunkan seseorang.
Pola pengembangan ini dilakukan dengan cara menerangkan sebuah kejadian dari
sudut pandang sebab dan akibat. Biasanya menggunakan kata, seperti 'padahal',
'akibatnya', 'karena', serta 'oleh karena itu'. Tidak hanya menerangkan, pola ini juga
bisa digunakan dengan cara menjadikan kejadian penyebab sebagai gagasan
utamanya serta kejadian akibat sebagai pengembangnya. Hal ini bisa dilakukan
berkebalikan, yakni kejadian akibat sebagai dasarnya dan kejadian penyebab sebagai
gagasan utamanya. Contohnya adalah kejadian akibat yakni terlambat datang ke
sekolah. Kejadian sebabnya adalah bangun kesiangan, ban kendaraan bocor, dan lain
sebagainya.
E. Pola Definisi
Sama seperti namanya, pola ini dilakukan dengan cara menjelaskan pengertian
atau definisi dari sebuah istilah yang digunakan. Biasanya menggunakan kata-kata,
seperti 'adalah', 'ialah', 'merupakan, dan 'yaitu'. Umumnya kata 'adalah' akan
digunakan jika menggambarkan suatu hal yang sudah didahului dengan kata benda.
Sedangkan untuk kata 'yaitu' digunakan untuk mendefinisikan suatu hal yang telah
didahului oleh kata kerja atau sifat. Untuk kata 'ialah' digunakan untuk memberi
pengertian tentang rupa atau wujud. Kata 'merupakan' digunakan sebagai kata pakai.
Contohnya adalah 'Buku ini merupakan miliknya', 'Buku adalah sumber ilmu', 'Saat
ini yang perlu dikerjakan ialah membaca buku', serta 'Saya memiliki satu barang
favorit yaitu buku'.
5
kalimat. Pernyataan yang mempunyai nilai benar atau salah yang digunakan dalam
penalaran disebut proposisi.
Begitu juga kalimat sebab-akibat adalah suatu bentuk kata pola khusus-umum
yang memiliki gagasan utama di akhir kalimatnya, kalimat sebab-akibat
menggunakan hubungan menjalin antara fakta khusus dan umum yang terletak di
awal dan di akhir kalimat.
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok
ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira kira dua sentimeter. Dengan
demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal
paragraf ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan garis
margin atau garis pias kiri. Selain itu, penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah
paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.
Paragraf menurut teknik pemaparannya dapat dibagi dalam empat macam yaitu
deskriptif, eskpositoris, argumentatif, dan naratif.
A. Deskritif
6
Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh
pancaindra.
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di
sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai
dasar terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar
terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri pula
berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpiluh-
puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu, dua, dan tiga.
B. Ekspositoris
C. Argumentatif
Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan
Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi
sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih
dari 19 tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas
terbang dengan berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60%
7
pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu
bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?.
D. Naratif
Malam itu ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang berteman
dengan Syairul. Bahkan ayah mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput ke
sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenalkan aku dengan siti.
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Paragraf adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau
satu gagasan utama yang disampaikannya dalam himpunan kalimat yang koherensif.
3.2 SARAN
Kita harus menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar, karena kita
sebagai bangsa indonesia harus mengerti dan memahami bagaimana penggunaannya
dalam hal apapun. Dalam alinea dan paragraf pun kita harus memahami dan
mengerti apa isinya agar tidak terjadi kesalah pahaman.
9
DAFTAR PUSTAKA
Roishare.2020.Unsur-UnsurPembangunParagraf.terlihatpada
https://roishare.blogspot.com. Diakses pada 30 September 2022.
Putri,vanyakaruniamulia.2021.PolaPengembanganParagraf.terlihatpada
https://www.kompas.com. Diakses pada 30 September 2022.
E.ZainalArifin.2010.CermatBerbahasaIndonesia.Jakarta:PenerbitAkademika
Pressindo.
9
10