ID Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian Yang Dilakukan Oleh Anak Di

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

ANALISIS TERHADAP TERJADINYA TINDAK PIDANA PERJUDIAN YANG

DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR

BAMBANG HARTONO
Dosen Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung Jl. ZA Pagar Alam No.26 Labuhan
Ratu Bandar Lampung

ABSTRACT

Gambling is a form of social pathology. Gambling became a real or potential threat to the
social norms that could threaten the ongoing social order, thus gambling can become an
obstacle to national development beraspek material - spiritual. Therefore gambling should be
addressed in a rational way. One such effort is the rational approach to criminal law
enforcement policy. The problem faced is whether the policy in Indonesian criminal law that
there has been sufficient time in order to overcome gambling and how the criminal law
applicable policies. As well as how the criminal law policy formulation in the future to cope
with gambling offenses. Criminal liability of children who commit gambling offenses
punishable and punished as referred to in Article 303 bis paragraph (1) to - 2e of the
Criminal Code, on the basis of these elements, then the defendant was sentenced to
imprisonment for 2 (two) months in jail is in order be a deterrent against defendants accused
of committing criminal offenses gambling. The process of criminal enforcement system
against gambling offenses committed by minors, it can account for a criminal offense in the
Criminal Code that is generally determined in a negative way, namely in terms of the penalty
exceptions. The factors that lead to gambling offenses committed by minors are: law
enforcement factors, environmental factors family itself, environmental factors or the
community and lack of socialization of the Act prohibitions on gambling and there is a lack of
understanding on existing Articles of the Criminal Code relating to gambling.

Keywords : Crime, Gambling, Children

I.PENDAHULUAN kepada hal-hal yang negatif. Pada


Anak sebagai generasi muda umumnya remaja pada usia ini merupakan
merupakan penerus cita-cita perjuangan masa peralihan dari anak-anak menuju
bangsa dan sumber daya manusia bagi kedewasaan yang masih memiliki
pembangunan nasional. Anak didalam kemampuan sangan rendah untuk menolak
perkembangannya menuju kealam dewasa ajakan negatif.
memasuki masa remaja yang sangat Penyimpangan tingkah laku atau
mudah terpengaruh oleh lingkungan yang perbuatan melanggar hukum yang
ada disekitarnya. Pada masa remaja inilah dilakukan oleh anak disebabkan oleh
anak salam suasana atau keadaan peka, berbagai faktor, antara lain adanya
karena kehidupan emosionalnya yang dampak negatif dari perkembangan
sering berubah-ubah sehingga anak pembangunan yang cepat, arus globalisasi
tersebut mempunyai sipat rasa ingin tahu dibidang komunikasi dan imformasi,
yang lebih dalam lagi terhadap sesuatu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang baru, kadang kala membawa anak serta perubahan gaya hidup dan cara hidup
sebagian orang tua, telah membawa perjudian yang dilakukan anak di bawah
perubahan sosial yang mendasar dalam umur tersebut tidak lepas dari gejala sosial
kehidupan masyarakat yang sangat yang terdapat dilingkungan kehidupan
berpengaruh terhadap nilai dan perilaku anak tersebut.
anak. Selain itu anak yang kurang atau Pengertian anak dalam Undang-
tidak memperoleh kasih sayang, asuhan Undang Dasar 1945 terdapat di dalam
bimbingan dalam pembinaan dalam Pasal 34 yang berbunyi: ―Fakir miskin dan
pengembangan sikap, perilaku anak-anak terlantar dipelihara oleh negara‖
penyesuaian diri, serta pengawasan dari Hal ini mengandung makna bahwa anak
orang tua, wali atau orang tua asuh dan adalah subjek hukum dari hukum nasional
pergaulan lingkungan masyarakat yang yang harus dilindungi, dipelihara dan
kurang sehat juga menyembabkan dibina untuk mencapai kesejahteraan anak.
seseorang anak dapat terjerumus dalam Dengan kata lain anak tersebut merupakan
kejahatan, (Penjelasan Umum Undang- tanggung jawab pemerintah dan
Undang Nomor: 23 Tahun 2003 tentang masyarakat Terhadap pengertian anak
Perlindungan Anak). menurut Undang-Undang Dasar 1945 ini,
Semakin kompleknya masyarakat ―ketentuan Undang-Undang Dasar 1945,
dewasa ini, dapat mempengaruhi ditegaskan pengaturanya dengan
seseorang maupun kelompok tertentu dikeluarkanya Undang-Undang Nomor 4
dalam mempertinggi persaingan hidup Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak,
terutama kebutuhan ekonomi yang yang berarti makna anak (pengertian
ditandai dengan munculnya kesenjangan tentang anak) yaitu seseorang yang harus
antara golongan kaya dan golongan memperoleh hak-hak yang kemudian hak-
miskin yang memunculkan berbagai jenis hak tersebut dapat menjamin pertumbuhan
kejahatan. dan perkembangan dengan wajar baik
Salah satu bentuk kejahatan yang secara rahasia, jasmaniah, maupun sosial.
sangat merugikan dan meresahkan Anak juga berhak atas pelayanan untuk
masyarakat adalah tindak pidana mengembangkan kemampuan dan
perjudian, terlebih lagi tindak pidana kehidupan sosial. Anak juga berhak atas
tersebut dilakukan oleh anak di bawah pemelihraan dan perlindungan baik semasa
umur, meskipun pelaku tindak pidana itu dalam kandungan maupun sesudah ia
masih tergolong anak di bawah umur dilahirkan‖ (Kompasads: 2013).
tetapi yang mereka lakukan merupakan Pengertian anak berdasarkan
suatu tindak pidana kejahatan atau Undang-Undang Pengadilan Anak. Anak
pelanggaran yang harus dalam Undang-Undang Nomor: 3 tahun
dipertanggungjawabkan. 1997 tercantum dalam Pasal 1 Angka (1)
Ketidakstabilan emosinya dapat yang berbunyi: ― Anak adalah orang dalam
melatarbelakangi seorang anak melakukan perkara anak nakal yang telah mencapai
tindak pidana perjudian, sehingga anak umur 8 (delapan) tahun tetapi belum
yang di bawah umur tersebut harus mencapai umur 18 tahun (delapan belas)
berhadapan dengan hukum yang tidak tahun dan belum pernah menikah .‖
pernah terbayangkan dalam dirinya. Jadi dalam hal ini pengertian anak
Pengkajian terhadap tindak pidana dibatasi dengan syarat sebagai berikut:
.............................................
40 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)
pertama, anak dibatasi dengan umur antara Menurut H. Handen, Untuk
8 (delapan) sampai dengan 18 (delapan memberikan arti tentang kesalahan yang
belas) tahun.Sedangkan syarat kedua si merupakan syarat untuk menjatuhkan
anak belum pernah kawin. Maksudnya pidana, dijumpai beberapa pendapat antara
tidak sedang terikat dalam perkawinan lain :
ataupun pernah kawin dan kemudian cerai. 1. Mezger mengatakan, kesalahan adalah
Apabila si anak sedang terikat dalam keseluruhan syarat yang memberi
perkawinan atau perkawinanya putus dasar untuk adanya perbuatan pribadi
karena perceraian, maka sianak dianggap
terhadap si pembuat pidana.
sudah dewasa walaupun umurnya belum
genap 18 (delapan belas) tahun. Berkaitan 2. Simons mengartikan kesalahan itu
dengan uraian di atas, terdapat salah satu sebagai pengertian yang ―social
contoh kasus yang terjadi di Sukadana ethisch” dan mengatakan antara lain
Lampung Timur ini, dimana seorang anak sebagai dasar untuk
di bawah umur bersama dengan 5 (lima) pertanggungjawaban dalam hukum
orang yang telah dewasa telah melakukan pidana ia berupa keadaan psychisch
perjudian jenis perjudian kartu yang diberi
dari si pembuat dan hubungannya
nama permainan kiyu-kiyu (99).
Bermacam alasan yang melatarbelakangi terhadap perbuatannya dicelakan
pelaku yang masih di bawah umur tersebut kepada si pembuatnya.
melakukan tindak pidana perjudian. 3. Van Hammel mengatakan kesalahan
Berdasarkan uraian pada latar dalam suatu delik merupakan
belakang tersebut, maka dapat pengertian psychologis perhubungan
diidentifikasikan permasalahan sebagai antara keadaan jiwa si pembuat dan
berikut Bagaimana sistem peradilan pidana
terhadap tindak pidana perjudian yang terwujudnya unsur-unsur delik karena
dilakukan oleh anak di bawah umur? perbuatannya. Kesalahan adalah
Bagaimana pertimbangan Hakim terhadap pertanggungjawaban dalam hukum
pertanggungjawaban pelaku tindak pidana (schuld is de verant woordelijkheid
perjudian yang dilakukan oleh anak di rechtens).
bawah umur? Pelanggaran norma yang
dilakukannya karena kesalahan, biasanya
II.PEMBAHASAN
sifat melawan hukum itu merupakan segi
Sistem Peradilan Pidana Terhadap luarnya. Yang bersifat melawan hukum
Tindak Pidana Perjudian Yang adalah perbuatannya. Segi dalamnya yang
Dilakukan oleh Anak di Bawah Umur berkaitan dngan kehendak si pembuat
Di dalam pengertian perbuatan pidana adalah kesalahan. Kesalahan itu dapat
tidak termasuk hal pertanggungjawaban, diihat dari dua sudut : meurut akibat ia
Perbuatan pidana hanya menunjuk kepada adalah hal yang dapat dicelakan dan
dilarangnya perbuatan, apakah orang yang
menurut hakekatnya ia adalah hal yang
melakukan perbuatan itu kemudian juga
dipidana, tergantung pada soal apakah dia dapat dihindarkan perbuatan yang
dalam melakukan perbuatan itu melawan hukum (H.Hamden. 2000: 73).
mempunyai kesalahan atau tidak. Sebab Berdasarkan beberapa pendapat di
didalam hukum pidana berlaku asas geen atas, dapat diberikan suatu batasan
straf zonder schuld yang berarti tiada pengertian mengenai kesalahan, yaitu
pidana tanpa kesalahan. kesalahan itu mengandung unsur
pencelaan terhadap si pelaku karena telah
.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 41
melakukan tindak pidana yang telah menentukan terlebih dahulu apakah
dirumuskan dalam peraturan perundang- perbuatan seseorang tersebut telah terbukti
undangan dan mengandung unsur sebagai tindakan pidana sebagaimana yang
pertanggungjawaban dalam hukum pidana. telah ditentukan dalam peraturan
Tentang kesalahan itu terdapat dua macam perundang-undangan yang tertulis yang
bentuk atau corak, yaitu kesengajaan dan berlaku pada saat atau sebelum perbuatan
kealpaan. Dalam hal kesengajaan dapat itu dilakukan. Kemudian ditentukan
dikaji dengan dua teori, yaitu Teori apakah orang yang melakukan tindak
Kehendak dan Teori Pengetahuan. pidana itu dapat dipertanggungjawabaan
Menurut Moeljatno, menjelaskan atau tidak.
bahwa jika menyadarkan diri pada teori
kehendak merupakan arah, maksud atau Pertimbangan Hakim Terhadap
tujuan, hal mana berhubungan dengan Pertanggung Jawaban Pelaku tindak
motif (alasan pendorong untuk berbuat) Pidana Perjudian yang dilakukan oleh
dan tujuannya perbuatan. anak di bawah Umur
Konsenkuensinnya ialah bahwa untuk Menurut Ita Denie Setiyawati selaku
menentukan bahwa sesuatu perbuat Hakim pada Pengadilan Negeri Sukadana
dikehendaki oleh terdakwa, hematnya : bahwa faktor penyebab terjadinya
a. Harus dibuktikan bahwa perbuatan itu perjudian tersebut disebabkan faktor
sesuai dengan motifnya untuk berbuat lingkungan maupun faktor keluarga
dan tujuannya yang hendak dicapai. sedangkan pertanggungjawaban terhadap
pelaku tindak pidana dilakukan melalui
Dalam tindak pidana Perjudian yang
proses penyelesaian tindak pidana dengan
dilakukan oleh anak dibawah umur, diajukannya seseorang di muk pengadilan
walaupun hanya melakukan perjudian untuk mendatkan pertanggungjawaban
seperti domino maupun hanya sekedar perbuatannya yang kemudian akan
iseng aja akan tetapi hal itu berakhir dengan putusan pidana, lepas dari
mempunyai tujuan untuk menghukum segala tuntutan hukum ataupun
anak tersebut agar anak tidak pembebasan adalah karena adanya indikasi
atau penunjukan bahwa seorang tersebut
mengulangi perbuatannya lagi.
telah melakukan suatu perbuatan perbuatan
b. Antara motif, perbuatan dan tujuan yang dituduhkan kepadanya.
harus ada hubungan kausal dalam bati Menurut Ita Denie Setiyawati, bahwa
terdakwa. pertanggungjawaban adalah suatu
Sedangkan jika menyadarkan diri perbuatan yang harus
pada teori pengetahuan atau dengan kata dipertanggungjawabkan yang telah
lain kesengajaan diterima sebagai dilakukan, yaitu perbuatan yang tercela
pengetahuan. Di sini pembuktian lebih oleh masyarakat dan itu
singkat, karena hanya berhubungan dengan dipertanggungjawabkan oleh pembuatnya
unsur-unsurnya perbuatan yang dilakukan dengan kata lain kesalahan jiwa yang dapat
saja, tidak ada hubungan kausal antara menilai, menentukan kehendaknya tentang
motif dengan perbuatannya. Hanya perbuatan tindak pidana yang dilakukan
berhubungan dengan pernyataan apakah berdasarkan putusan yang berkekuatan
terdakwa mengetahui, menginsyafi atau hukum tetap. Adanya pertanggungjawaban
mengerti perbuatannya yaitu kelakuannya piddana harus jelas terlebih dahulu siapa
yang telah dilakukan, maupun dan yang dapat dipertanggungjawabkan. Ini
keadaan-keadaan yang menyertainya. berarti harus dipastikan siapa pembuat
Hal terpenting di dalam suatu tindak pidana.
menjatuhkan pidana terhadap seseorang
.............................................
42 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)
Masih menurut Ita Denie Setiyawai, 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu
mengatakan bahwa pertanggungjawaban terhadap diri terdakwa dengan pidana
pidana merupakan kemampuan penjara selama 2 (dua) bulan.
bertanggung jawab seseorang terhadap
3. Menetapkan massa penahanan yang
kesalahannya telah melakukan
perbuatannya yang dilarang undang- telah dijalani terdakwa dikurangkan
undang secara melawan hukum dan tidak seluruhnya dari pidana yang
dibenarkan menurut pandangan dijatuhkan.
masyarakat. Kesalahan adalah unsur 4. Menetapkan terdakwa tetap berada
peristiwa pidana atau perbuatan pidana dan dalam thanan.
antara keduanya terdapat hubungan yang 5. Menetapkan barang bukti berupa :
erat. Mengenai pertanggungjawaban
- 1 (satu) set kartu domino warna
pidana terhadp pelaku tindak pidana
Perjudian yang dilakukan oleh anak merah berjumlah 28 (dua pulub
dibawah umur berbuatan terdakwa secara delapan) kartu .
melawan hukum dengan sengaja telah - Uang sebesar Rp. 140.000.-
melanggar ketentuan yang berlaku, dimana (seratu empat puluh ribu rupiah)
setelah proses pemeriksaan dipersidangan dengan perincian :
terhadap para terdakwa, sebagai mana - 2 (dua) lembar uang pecahan Rp
tertuang dalam Putusan Nomor :
189/Pid.B/AN/2009/PN.Skd dengan 50.000.- (lima puluh ribu rupiah).
terdakwa sebagai berikut : - 3 (tiga) lembar uang pecahan Rp.
Nama :MIDUNBin SINUN 10.000.- (sepuluh ribu rupiah).
Tempat lahir :Jawa Tengah - 2 (dua) lembar uang pecahan Rp.
Umur/tanggal lahir :16Tahun/21 5.000.- (lima ribu rupiah),
September 1992. dikembalikan kepada Jaksa
Jenis kelamin :laki-laki
Penuntut untuk dipergunakan
Kebangsaan :Indonesia.
Tempat tinggal :Desa Rejo Mulyo dalam perkara lain.
Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten 6. Membebankan biaya aperkara kepada
Lampung Timur. terdakwa sebesar Rp. 1.000.- (seribnu
Agama :Islam. rupiah).
Pekerjaan :Buruh. Pertanggungjawaban pidana terhadap
Pendidikan :SMP tamat. pelaku tindak pidana perjudian yang
Mengingat dan memperhatikan Pasal dilakukan oleh anak dibawah umur yang
303 bis Ayat (1) ke- 2e KUHP, serta dilakukan oleh terdakwa Midun Bin Sinun
ketentuan Undang-Undang yang menurut Ita Denie Setiyawati karena
bersangkutan lainnya. perbuatan terdakwa nyata-nyata memenuhi
Mengadili : unsur-unsur tindak pidana sebagaimana
1. Menyatakan terdakwa Midun Bin yang dimaksud dalam Pasal 303 Bis Ayat
Sinun terbukti secara sah dan (1) ke- 2 e KUHP sebagai berikut :
menyakinkan bersalah melakukan 1) Unsur Barang Siapa
tindak pidana ― Turut Serta Main Judi Menimbang bahwa kata barangsiapa
yang diadakan ditempat yang dapat tidak lain merupakan kata yang
dimasuki khalayak umum, sedangkan menunjukkan kepada subyek hukum
dalam hal ini manusia sebagai
untuk itu tidak ada ijin dari penguasa
pendukung hak dan kewajiban yang
yang berwenang.‖ kepadanya secara pribadi yang dapat

.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 43
dipertanggungjawabkan secara hukum Paijan. Bahwa permainan tersebut tidak
pidana. ada ijin dari instansi atau pejawbat yang
2) Unsur Ikut Serata bermain Judi di berwenang dan dilakukan secara bersama-
Jalan Umum atau di Pinggir Jalan sama terdakwa dengan kawan-kawannya,
Umum atau di tempat yang dapat diman tempat main judi tersebut terlihat
umum dan dapat didatangi umum.
dikunjugi umum kecuali ada ijin dari
Menimbang bahwa cara bermain judi
pengusa yang berwenang. jenis kiyu-kiyu ini yaitu setiap peserta
Menimbang bahwa dalam perkara secara bersama-sama yaitu terdakwa
ini Penuntut Umum telah mengajukan dan Midun Bin Sinun, Nurhanudin Bin Sahara,
menuntut orang yang bernama Midun Bin Muhamad Marwan Bin Udin Koyin Bin
Sinun yang mana identitas itu dalam surat Slamet, Edi Junaidi Bin Rahman dan
dakwaan dan tuntutan telah dibenarkan Samsudin Bin Mukmin meletakkan uang
terdakwa dan juga dibenarkan oleh saksi- taruhan masing-masing sebesar Rp. 1.000.-
saksi yang dihadirkan dipersidangan 9seribu rupaih) di atas lantai, selanjutnya
bahwa benar terdakwa ini pelakunya serta Nurhan Nudin Bin Sahara mengocok kartu
selama pemeriksaan terdakwa dalam domino dan membagikannya ke masing-
keadaan sehat jasmani dan rohani serta masning pemain sebanyak 1 (satu) lembar
Pengadilan tidak menemukan adanya kartu sampai maing-masing pemain
alasan pemaaf yang dapat menghapus mendapat 3 (tiga) lembar kartu setelah
dipidananya terdakwa maka dengan selesai membagi setiap pemain membuka
demikian terdakwa terbukti dapat satu lembar kartu milik mereka masing-
dipertanggungjawabkan dalam hukum masing apabila salah satu pemain berani
pidana. untuk mengadu kartunya maka pemain
Menimbang bahwa dengan demikian tersebut iharuskan untuk memasang uang
maka unsur barang siapa yang dimaksud taruhan kembaali sebesar Rp. 1.000.-
dalam pasal ini telah dipenuhi. Menimbang (seribu rupiah) ditempat pmasangan uang
bahwa tentang unsur ikut serta bermain taruhan dan apa bila ada salah satu pemain
judi dijalan umum atau dipinggir jalan tidak berani untuk mengadu kartunya
umum atau ditempat yang dikunjungi dengan kartu pemain yang lain dianggap
umum kecuali ada ijin dari penguasa yang pemain tersbeut kalah dan pemain tersebut
berwenang. tidak melanjutkan permainan dan uang
Menimbang bahwa berdasarkan fakta taruhan yang ditaruhnya hanggus (hilang),
humum yang terungkap dipersidangan selanjutnya setiap penain yang tetap
serta satu dengan lainnya telah salin melanjutkan permainan karena berani
bersesuaian bahwa kejadian hari Rabu mengadu kartunya dengan kartu peserta
tanggal 29 April 2009 sekitar jam 02.30 yang lain dan sudah memberikan uang
Wib di Dusun VI Purnajaya II Desa taruhan kembali sebesar Rp. 1.000.-
Gedung Ringin kecamatan Pasir Sakti (seribu rupiah) akan diberikan satu lembar
Kabupaten Lampung Timur yang kartu lagi sehingga setiap pemain memiliki
dilakukan oleh terdakwa Midun Bin Sinun total empat lembar kartu setelah dibagikan
bersama-sama dengan Nurhanudi Bin satu lembar kartu tersebut, setiap pemain
Sahara, Muhammad Marwan Bin Udin wajib membuka keseluruhan kartu yang
Koyin Bin Slamet, Edi Junaidi Bin digemgamnya untuk keluar sebagai
Rahman dan Samhudin Bin Mukmin pemenang dalam permainan ini pemain
dirumah saksi Sukamto Bin Paijan yang dalam empat lembar kartu yang
mana permainan judi jenis kiyu-kiyu dipegangnya tersebut harus memilik 2
tersebut dilakukan setelah selesai (dua) kartu yang apa bila dijumlahkan
selamatan dirumah saksi Sukamto Bin berjumlah 9 (sembilan) dan 2 (dua) kartu
.............................................
44 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)
sisanya juga harus berjumlah 9 (sembilan) dikatankan mempunyai kesalah dalam
bila dijumlahkan, ataupun bila tidak maka melakukan tindak pidana tersebut ? dan
pemain dikatakan pemenang apa bila kapan seseorang dikatakan mempunyai
pemain yang memiliki nilai atau jumlah kesalahan merupankan hal yang
tertinggi dan dapat mengambil uang menyangkut masalah pertanggungjawaban
taruhannya tersebut, serta selain itu judi ini pidana. Seseorang mempunyai kesalahan
hanya untung-untung belaka tergantung bilamana pada waktu melakukan tindak
nasib ssaja. pidana, dilihat dari segi kemasyarakatan ia
Menimbang bahwa terdakwa bersama- dapat dicela oleh perbuatan tersebut.
sama kawan-kawannya tersebut di atas Menurut terjemahan J.E. Sehetapy
bermain judi jenis kiyu-kiyu ini sebagai dari buku Schaftineister, bahwa asas
iseng belaka bukan sebagai mata kesalahan adalah asas fundamental dalam
pencaharian dan sebagai pengisi waktu
buku pidana. Demikian fundamentalnya
luang saja, karena terdakwa telah bekerja
sebagai kernet mobil serta selain itu sehingga meresap dan menggema dalam
terdakwa dan kawan-kawannya pernah hampir semua ajaran dan penting dalam
diperingatkan oleh saksi Sukmto Bin hukum pidana. Tetapi harus disadari
Paijan agar tidak bermain judi di bahwa ini tidak mengenai keharusan
rumahnya, akan tetapi terdakwa dan menurut undang-undang yang empiris,
kawan-kawannya tersebut tetap saja tetapi tentang asas normatif
bermain judi tersebut.
(Schaffmeister, N. Keijzer, 1995: 82)
Menimbang bahwa dengan demikian
maka unsur ikut serta bermain judi Berdasarkan hal tersebut di atas,
ditempat yang dapat dikunjungi umum Sudarto juga menyatakan hal yang sama
kecuali ada ijin dari Penguasa yang bahwa dipidananya seseorang tidaklah
berwenang yang dimasud dalam pasal ini cukup apabila orang itu telah melakukan
telah terpenuhi. perbuatan yang bertentangan dengan
Berbicara tentang pertanggung hukum atau bersifat melawan hukum, jadi
jawaban pidana, maka tidak dapat meskipun perbuatan tersebut memenuhi
dilepaskan dengan tindak pidana. rumusan delik dalam undang-undang dan
Walaupun di dalam pegertian tindak tidak dibenarkan ( an objective breach of a
pidana tidak termasuk masalah penal provision), namun hal tersebut
pertanggungjawaban pidana. Tindak belum memenuhi syarat untuk
pidana hanya menunjuk kepada menjatuhkan pidana. Untuk pemidanaan
dilarangnya suatu perbuatan. Tindak masih perlu adanya syarat, bahwa orang
pidana tidak berdiri sendiri, itu baru berarti yang melakukan perbuatan itu mempunyai
bermakna manakala terdapat kesalahan atau bersalah (subjektive guilt).
pertanggungjawaban pidana. Ini berarti Dengan perkataan lain. Orang tersebut
setiap orang yang melakukan tindak baru dapat dipertanggungjawabkan kepada
pidana tidak dengan sendirinya harus orang tersebut (Sudarto,1988: 85)
dipidana. Untuk dapat dipidana harus ada Menurut Moeljatno, dalam hukum
pertanggungjawaban pidana. pidana, kesalahan ada 2 (dua) macam,
Dasar adanya tindak pidana adalah yaitu :
asas legalitas sedangkan dasar dapat 1) Kesengajaan (opzet/dolus)
dipidananya pembuat adalah asas Menurut jenisnya kesengajaan
kesalahan. Ini berarti bahwa pembuat mempunyai 3 (tiga) bentuk/corak, yaitu
tindak pidana hanya akan dipidana jika ia : sengaja dengan maksud, sengaja
mempunyai kesalahan dalam melakukan dengan kepastian dan sengaja dengan
tindak pidana tersebut. Kapan seorang
.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014
tujuan.

45
a) Sengaja dengan maksud (dolus yaitu kurang berhati-hati, sehingga
directus) akibatnya yang tidak disengaja terjadi
Sengaja dengan maksud adalah (Moeljatno, 1993: 116).
Berdasarkan pendapat di atas,
bentuk yang paling sederhana
dengan menganut pandangan yang
karena dalam pengertiannya dualistis, hal ini memudahkan dalam
memang pelaku menghendaki melakukan sistematisasi unsur-unsur dari
perbuatan tersebut, baik kelakuan suatu tindak pidana. Unsur- unsur mana
maupun akibat/keadaan yang saja yang masuk kedalam unsur perbuatan
menyertainya. dan unsur-unsur yang mana, masuk ke
Menurut VOS yang dinyatakan dalam unsur kesalahan. Sehingga hal ini
mempunyai pengaruh dalam memutuskan
sengaja dengan maksud, apabila
suatu perkara pidana, akan lebih mudah
pembuat menghendaki akibat menentukan unsur-unsur suatu tindak
perbuatannya. Ia tidak pernah pidana sesuai dengan bidangnya (unsur
melakukan perbuatannya apabila perbuatan dan unsur kesalahan).
pembuat mengetahui bahwa akibat Berdasarkan uraian di atas dapat
perbuatannya tidak akan terjadi. dianalisis bahwa pertanggungjawaban
b) Sengaja dengan kepastian pidana terhadap pelaku tindak pidana
perjudian yng dilakukan oleh anak
Sengaja dengan kepastian atau dibawah umur yang dapat membuat
sengaja dengan kesadaran tentang rusaknya mental anak dan menyebabkan
kepastian (opzet met bewust theid kerugian atau merusaknya perekonomian
van zekerheid of noodzakelijkheid) keluarga tersebut.
perkataan zeker atau pasti, Ria Agustien Hakim Pengadilan
sedangkan bewust sadar berarti Negeri Sukadana mengatakan bahwa
sanksi (hukum) pidana ini bukanlah obat
sadar akan kepastian. Jadi dapat
(remendium) untuk mengatasi gejala atau
dijelaskan apa yang dilakukannya akibat dari penyakit. Dengan kata lain,
(tersangka) dilandasi dengan sanksi (hukum) pidana bukanlah
kesadaran akan timbulnya akibat merupakan ―pengobatan kausatif‖,
lain dari akabat yang memang melainkan hanya sekedar ―pengobatan
diinginkannya. simpetomik‖. Pengobatan Simpetomik
c) Sengaja dengan kemungkinan lewat obatmasih selaludipersoalkan
kesfktifannya. Terlebih pidana itu sendiri
(dolus eventualis)
mengandung sifat kontradiktif dan
Sengaja dengan kesadaran menimbulkan efek-efek samping yang
kemungkinan sekali terjadi (opzet negatif dan membahayakan. Disamping
met waarschijnlij kjeidsbeustzijin) itu, pendekatan pengobatan yang ditempuh
dapat diberikan bahwa si pelaku oleh hukum pidana selama ini sangat
mengetahui dampak dari perbuatan terbatas dan fragmentaris, yaitu terfokus
atau mengertahui dari perbuatannya. pada dipidananya si pembuat. Dengan
demikian, efek preventif dan upaya
2) Kurang hati-hati/kealpaan (culpa)
perawatan atau penyembuhan lewat sanksi
Arti dari culpa ialah kesalahan pada pidana lebih diarahkan pada tujuan
umumnya, tetapi dalam ilmu pengetahuan ―mencegah agar kejahatan itu tidak
hukum mempunyai arti teknis, yaitu suatu terjadi‖, serta ―menimbulkan efek jera‖
macam kesalahan si pelaku tindak pidana terhadap pelaku tindak pidana agar tidak
yang tidak seberat dengan kesengajaan, mengulangi lagi perbuatannya.
.............................................
46 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)
III.PENUTUP sebagian alasan-alasan pembenar
Sistem penegak hukum pidana (sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
terhadap tindak pidana perjudian yang Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50 dan Pasal 51
dilakukan oleh anak di bawah umur yaitu Ayat (1) KUHP) dan ada sebagian alasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 303 pemaaf (sebagaimana dimaksud di dalam
bis Ayat (1) ke-2e KUHP, Atas dasar ketentuan Pasal 44, Pasal 49 Ayat (2),
unsur tersebut, maka terhadap terdakwa Pasal 51 Ayat (2) KUHP.
dijatuhi dengan pidana penjara selama 2
(dua) bulan penjara yaitu dengan tujuan DAFTAR PUSTAKA
agar terdakwa menjadi jera terhadap
terdakwa yang melakukan tindak pidana A. BUKU
perjudian. Perbuatan tersebut dapat dicela Andi Hamzah, Pengusutan Perkara
Melalui Saranan Teknik dan
atau dipertanggungjawabkan atas pidana
Sarana Hukum, Ghalia
yang dilakukan itu (asas culpabilitas atau Indonesia, Jakarta, 1986).
kesalahan) sehingga ia patut si pidana,
yaitu adanya kemampuan --------,Hukum Acara Pidana Indonesia,
bertanggungjawab pada si pembuat. Cetakan kedua, Jakarta : Sinar
Pertimbangan Hakim terhadap Grafika, 2002.
pertanggungjawaban pelaku tindak pidana
perjudian yang dilakukan oleh anak di ------------,Kitab Undang-Undang Hukum
bawah umur. Proses sistem penegakan Pidana dan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara
pidana terhadap tindak pidana perjudian
Pidana,Renika Cipta,
yang dilakukan oleh anak di bawah umur Jakarta,1986.
maka dapat dipertanggungjawabkannya
seorang yang melakukan tindak pidana Bambang Poernomo, Asas-Asas Hukum
bahwa di dalam KUHP secara umum Pidana, Ghalia Indonesia, Yogyakarta,
ditentukan dengan cara negatif, yaitu 1978.
dalam ketentuan mengenai pengecualian
hukuman. Dengan kata lain, apabila orang -----------, Asas-asas Hukum Pidana,
yang melakukan tindak pidana itu tiddak Ghalia Indonesia Jakarta, 1992.
termasuk dalam golongan orang-orang
yang dikecualikan dari hukuman, maka ia C.S.T. Kansil,Pengantar Ilmu Hukum San
dapat dipertanggungjawabkan. Tata Hukum Indonesia,Balai
Pengecualian hukuman itu sendiri berarti Pustaka, Jakarta, 2002.
bahwa orang yang yang melakukan tindak
pidana, tidak dijatuhi hukuman atau Haryono, Sumber Hukum, Usaha Nasional,
dikecualikan dari hukuman. Hal itu Surabaya, 1994.
didasarkan pada alasan-alasan tertentu,
dengan adanya alasan-alasan tertentu ini K.E. Jonkers, Buku Pedoman Hukum
Pidana Belanda, PT.Bina Aksara, Jakarta,
hukuman pidana seseorangmenjadi
1987.
hapus/ditiadakan walaupun sebenarnya ia
telah terbukti melakukan suatu tindak M.Bassar, Tindak-Tindak Pidana Tertentu
pidana. Alasan-alasan ini ada yang
.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014
di Dalam Kitab Undang-Undang

47
Hukum Pidana, Remaja Karya, Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979
Bandung, 1986. tentang kesejahteraan Anak.

Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981


Sidharta, Pengantar Ilmu tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Hukum, Suatu Pengenalan Acara Pidana.
Pertama Ruang lingkup
Berlakunya Ilmu Hukum, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
Alumni, Bandung, 2000. tentang Kepolisian Republik Indonesia.

Moeljatno, Asas – asas Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002


Jakarta : Rineka Cipta, 1993. tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004


Mulyadi dan Barda Nawawi Arief, Teori-
tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
ateori dan Kebijakan Pidana, Alumni,
Bandung, 1998.
Uudang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman.
B. UNDANG-UNDANG DAN Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
PERATURAN LAINNYA tentang Sistem Peradilan Anak.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Indonesia Tahun 1945. tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
tentang Kitab Undang-Undang Hukum 1983 tentang Pelaksanaan Kitab
Pidana. Undang-Unadang Hukum Acara
Pidana.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997
tentang Pengadilan Anak.

.............................................
48 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)

You might also like