Professional Documents
Culture Documents
ID Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian Yang Dilakukan Oleh Anak Di
ID Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian Yang Dilakukan Oleh Anak Di
ID Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian Yang Dilakukan Oleh Anak Di
BAMBANG HARTONO
Dosen Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung Jl. ZA Pagar Alam No.26 Labuhan
Ratu Bandar Lampung
ABSTRACT
Gambling is a form of social pathology. Gambling became a real or potential threat to the
social norms that could threaten the ongoing social order, thus gambling can become an
obstacle to national development beraspek material - spiritual. Therefore gambling should be
addressed in a rational way. One such effort is the rational approach to criminal law
enforcement policy. The problem faced is whether the policy in Indonesian criminal law that
there has been sufficient time in order to overcome gambling and how the criminal law
applicable policies. As well as how the criminal law policy formulation in the future to cope
with gambling offenses. Criminal liability of children who commit gambling offenses
punishable and punished as referred to in Article 303 bis paragraph (1) to - 2e of the
Criminal Code, on the basis of these elements, then the defendant was sentenced to
imprisonment for 2 (two) months in jail is in order be a deterrent against defendants accused
of committing criminal offenses gambling. The process of criminal enforcement system
against gambling offenses committed by minors, it can account for a criminal offense in the
Criminal Code that is generally determined in a negative way, namely in terms of the penalty
exceptions. The factors that lead to gambling offenses committed by minors are: law
enforcement factors, environmental factors family itself, environmental factors or the
community and lack of socialization of the Act prohibitions on gambling and there is a lack of
understanding on existing Articles of the Criminal Code relating to gambling.
.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 43
dipertanggungjawabkan secara hukum Paijan. Bahwa permainan tersebut tidak
pidana. ada ijin dari instansi atau pejawbat yang
2) Unsur Ikut Serata bermain Judi di berwenang dan dilakukan secara bersama-
Jalan Umum atau di Pinggir Jalan sama terdakwa dengan kawan-kawannya,
Umum atau di tempat yang dapat diman tempat main judi tersebut terlihat
umum dan dapat didatangi umum.
dikunjugi umum kecuali ada ijin dari
Menimbang bahwa cara bermain judi
pengusa yang berwenang. jenis kiyu-kiyu ini yaitu setiap peserta
Menimbang bahwa dalam perkara secara bersama-sama yaitu terdakwa
ini Penuntut Umum telah mengajukan dan Midun Bin Sinun, Nurhanudin Bin Sahara,
menuntut orang yang bernama Midun Bin Muhamad Marwan Bin Udin Koyin Bin
Sinun yang mana identitas itu dalam surat Slamet, Edi Junaidi Bin Rahman dan
dakwaan dan tuntutan telah dibenarkan Samsudin Bin Mukmin meletakkan uang
terdakwa dan juga dibenarkan oleh saksi- taruhan masing-masing sebesar Rp. 1.000.-
saksi yang dihadirkan dipersidangan 9seribu rupaih) di atas lantai, selanjutnya
bahwa benar terdakwa ini pelakunya serta Nurhan Nudin Bin Sahara mengocok kartu
selama pemeriksaan terdakwa dalam domino dan membagikannya ke masing-
keadaan sehat jasmani dan rohani serta masning pemain sebanyak 1 (satu) lembar
Pengadilan tidak menemukan adanya kartu sampai maing-masing pemain
alasan pemaaf yang dapat menghapus mendapat 3 (tiga) lembar kartu setelah
dipidananya terdakwa maka dengan selesai membagi setiap pemain membuka
demikian terdakwa terbukti dapat satu lembar kartu milik mereka masing-
dipertanggungjawabkan dalam hukum masing apabila salah satu pemain berani
pidana. untuk mengadu kartunya maka pemain
Menimbang bahwa dengan demikian tersebut iharuskan untuk memasang uang
maka unsur barang siapa yang dimaksud taruhan kembaali sebesar Rp. 1.000.-
dalam pasal ini telah dipenuhi. Menimbang (seribu rupiah) ditempat pmasangan uang
bahwa tentang unsur ikut serta bermain taruhan dan apa bila ada salah satu pemain
judi dijalan umum atau dipinggir jalan tidak berani untuk mengadu kartunya
umum atau ditempat yang dikunjungi dengan kartu pemain yang lain dianggap
umum kecuali ada ijin dari penguasa yang pemain tersbeut kalah dan pemain tersebut
berwenang. tidak melanjutkan permainan dan uang
Menimbang bahwa berdasarkan fakta taruhan yang ditaruhnya hanggus (hilang),
humum yang terungkap dipersidangan selanjutnya setiap penain yang tetap
serta satu dengan lainnya telah salin melanjutkan permainan karena berani
bersesuaian bahwa kejadian hari Rabu mengadu kartunya dengan kartu peserta
tanggal 29 April 2009 sekitar jam 02.30 yang lain dan sudah memberikan uang
Wib di Dusun VI Purnajaya II Desa taruhan kembali sebesar Rp. 1.000.-
Gedung Ringin kecamatan Pasir Sakti (seribu rupiah) akan diberikan satu lembar
Kabupaten Lampung Timur yang kartu lagi sehingga setiap pemain memiliki
dilakukan oleh terdakwa Midun Bin Sinun total empat lembar kartu setelah dibagikan
bersama-sama dengan Nurhanudi Bin satu lembar kartu tersebut, setiap pemain
Sahara, Muhammad Marwan Bin Udin wajib membuka keseluruhan kartu yang
Koyin Bin Slamet, Edi Junaidi Bin digemgamnya untuk keluar sebagai
Rahman dan Samhudin Bin Mukmin pemenang dalam permainan ini pemain
dirumah saksi Sukamto Bin Paijan yang dalam empat lembar kartu yang
mana permainan judi jenis kiyu-kiyu dipegangnya tersebut harus memilik 2
tersebut dilakukan setelah selesai (dua) kartu yang apa bila dijumlahkan
selamatan dirumah saksi Sukamto Bin berjumlah 9 (sembilan) dan 2 (dua) kartu
.............................................
44 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)
sisanya juga harus berjumlah 9 (sembilan) dikatankan mempunyai kesalah dalam
bila dijumlahkan, ataupun bila tidak maka melakukan tindak pidana tersebut ? dan
pemain dikatakan pemenang apa bila kapan seseorang dikatakan mempunyai
pemain yang memiliki nilai atau jumlah kesalahan merupankan hal yang
tertinggi dan dapat mengambil uang menyangkut masalah pertanggungjawaban
taruhannya tersebut, serta selain itu judi ini pidana. Seseorang mempunyai kesalahan
hanya untung-untung belaka tergantung bilamana pada waktu melakukan tindak
nasib ssaja. pidana, dilihat dari segi kemasyarakatan ia
Menimbang bahwa terdakwa bersama- dapat dicela oleh perbuatan tersebut.
sama kawan-kawannya tersebut di atas Menurut terjemahan J.E. Sehetapy
bermain judi jenis kiyu-kiyu ini sebagai dari buku Schaftineister, bahwa asas
iseng belaka bukan sebagai mata kesalahan adalah asas fundamental dalam
pencaharian dan sebagai pengisi waktu
buku pidana. Demikian fundamentalnya
luang saja, karena terdakwa telah bekerja
sebagai kernet mobil serta selain itu sehingga meresap dan menggema dalam
terdakwa dan kawan-kawannya pernah hampir semua ajaran dan penting dalam
diperingatkan oleh saksi Sukmto Bin hukum pidana. Tetapi harus disadari
Paijan agar tidak bermain judi di bahwa ini tidak mengenai keharusan
rumahnya, akan tetapi terdakwa dan menurut undang-undang yang empiris,
kawan-kawannya tersebut tetap saja tetapi tentang asas normatif
bermain judi tersebut.
(Schaffmeister, N. Keijzer, 1995: 82)
Menimbang bahwa dengan demikian
maka unsur ikut serta bermain judi Berdasarkan hal tersebut di atas,
ditempat yang dapat dikunjungi umum Sudarto juga menyatakan hal yang sama
kecuali ada ijin dari Penguasa yang bahwa dipidananya seseorang tidaklah
berwenang yang dimasud dalam pasal ini cukup apabila orang itu telah melakukan
telah terpenuhi. perbuatan yang bertentangan dengan
Berbicara tentang pertanggung hukum atau bersifat melawan hukum, jadi
jawaban pidana, maka tidak dapat meskipun perbuatan tersebut memenuhi
dilepaskan dengan tindak pidana. rumusan delik dalam undang-undang dan
Walaupun di dalam pegertian tindak tidak dibenarkan ( an objective breach of a
pidana tidak termasuk masalah penal provision), namun hal tersebut
pertanggungjawaban pidana. Tindak belum memenuhi syarat untuk
pidana hanya menunjuk kepada menjatuhkan pidana. Untuk pemidanaan
dilarangnya suatu perbuatan. Tindak masih perlu adanya syarat, bahwa orang
pidana tidak berdiri sendiri, itu baru berarti yang melakukan perbuatan itu mempunyai
bermakna manakala terdapat kesalahan atau bersalah (subjektive guilt).
pertanggungjawaban pidana. Ini berarti Dengan perkataan lain. Orang tersebut
setiap orang yang melakukan tindak baru dapat dipertanggungjawabkan kepada
pidana tidak dengan sendirinya harus orang tersebut (Sudarto,1988: 85)
dipidana. Untuk dapat dipidana harus ada Menurut Moeljatno, dalam hukum
pertanggungjawaban pidana. pidana, kesalahan ada 2 (dua) macam,
Dasar adanya tindak pidana adalah yaitu :
asas legalitas sedangkan dasar dapat 1) Kesengajaan (opzet/dolus)
dipidananya pembuat adalah asas Menurut jenisnya kesengajaan
kesalahan. Ini berarti bahwa pembuat mempunyai 3 (tiga) bentuk/corak, yaitu
tindak pidana hanya akan dipidana jika ia : sengaja dengan maksud, sengaja
mempunyai kesalahan dalam melakukan dengan kepastian dan sengaja dengan
tindak pidana tersebut. Kapan seorang
.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014
tujuan.
45
a) Sengaja dengan maksud (dolus yaitu kurang berhati-hati, sehingga
directus) akibatnya yang tidak disengaja terjadi
Sengaja dengan maksud adalah (Moeljatno, 1993: 116).
Berdasarkan pendapat di atas,
bentuk yang paling sederhana
dengan menganut pandangan yang
karena dalam pengertiannya dualistis, hal ini memudahkan dalam
memang pelaku menghendaki melakukan sistematisasi unsur-unsur dari
perbuatan tersebut, baik kelakuan suatu tindak pidana. Unsur- unsur mana
maupun akibat/keadaan yang saja yang masuk kedalam unsur perbuatan
menyertainya. dan unsur-unsur yang mana, masuk ke
Menurut VOS yang dinyatakan dalam unsur kesalahan. Sehingga hal ini
mempunyai pengaruh dalam memutuskan
sengaja dengan maksud, apabila
suatu perkara pidana, akan lebih mudah
pembuat menghendaki akibat menentukan unsur-unsur suatu tindak
perbuatannya. Ia tidak pernah pidana sesuai dengan bidangnya (unsur
melakukan perbuatannya apabila perbuatan dan unsur kesalahan).
pembuat mengetahui bahwa akibat Berdasarkan uraian di atas dapat
perbuatannya tidak akan terjadi. dianalisis bahwa pertanggungjawaban
b) Sengaja dengan kepastian pidana terhadap pelaku tindak pidana
perjudian yng dilakukan oleh anak
Sengaja dengan kepastian atau dibawah umur yang dapat membuat
sengaja dengan kesadaran tentang rusaknya mental anak dan menyebabkan
kepastian (opzet met bewust theid kerugian atau merusaknya perekonomian
van zekerheid of noodzakelijkheid) keluarga tersebut.
perkataan zeker atau pasti, Ria Agustien Hakim Pengadilan
sedangkan bewust sadar berarti Negeri Sukadana mengatakan bahwa
sanksi (hukum) pidana ini bukanlah obat
sadar akan kepastian. Jadi dapat
(remendium) untuk mengatasi gejala atau
dijelaskan apa yang dilakukannya akibat dari penyakit. Dengan kata lain,
(tersangka) dilandasi dengan sanksi (hukum) pidana bukanlah
kesadaran akan timbulnya akibat merupakan ―pengobatan kausatif‖,
lain dari akabat yang memang melainkan hanya sekedar ―pengobatan
diinginkannya. simpetomik‖. Pengobatan Simpetomik
c) Sengaja dengan kemungkinan lewat obatmasih selaludipersoalkan
kesfktifannya. Terlebih pidana itu sendiri
(dolus eventualis)
mengandung sifat kontradiktif dan
Sengaja dengan kesadaran menimbulkan efek-efek samping yang
kemungkinan sekali terjadi (opzet negatif dan membahayakan. Disamping
met waarschijnlij kjeidsbeustzijin) itu, pendekatan pengobatan yang ditempuh
dapat diberikan bahwa si pelaku oleh hukum pidana selama ini sangat
mengetahui dampak dari perbuatan terbatas dan fragmentaris, yaitu terfokus
atau mengertahui dari perbuatannya. pada dipidananya si pembuat. Dengan
demikian, efek preventif dan upaya
2) Kurang hati-hati/kealpaan (culpa)
perawatan atau penyembuhan lewat sanksi
Arti dari culpa ialah kesalahan pada pidana lebih diarahkan pada tujuan
umumnya, tetapi dalam ilmu pengetahuan ―mencegah agar kejahatan itu tidak
hukum mempunyai arti teknis, yaitu suatu terjadi‖, serta ―menimbulkan efek jera‖
macam kesalahan si pelaku tindak pidana terhadap pelaku tindak pidana agar tidak
yang tidak seberat dengan kesengajaan, mengulangi lagi perbuatannya.
.............................................
46 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)
III.PENUTUP sebagian alasan-alasan pembenar
Sistem penegak hukum pidana (sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
terhadap tindak pidana perjudian yang Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50 dan Pasal 51
dilakukan oleh anak di bawah umur yaitu Ayat (1) KUHP) dan ada sebagian alasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 303 pemaaf (sebagaimana dimaksud di dalam
bis Ayat (1) ke-2e KUHP, Atas dasar ketentuan Pasal 44, Pasal 49 Ayat (2),
unsur tersebut, maka terhadap terdakwa Pasal 51 Ayat (2) KUHP.
dijatuhi dengan pidana penjara selama 2
(dua) bulan penjara yaitu dengan tujuan DAFTAR PUSTAKA
agar terdakwa menjadi jera terhadap
terdakwa yang melakukan tindak pidana A. BUKU
perjudian. Perbuatan tersebut dapat dicela Andi Hamzah, Pengusutan Perkara
Melalui Saranan Teknik dan
atau dipertanggungjawabkan atas pidana
Sarana Hukum, Ghalia
yang dilakukan itu (asas culpabilitas atau Indonesia, Jakarta, 1986).
kesalahan) sehingga ia patut si pidana,
yaitu adanya kemampuan --------,Hukum Acara Pidana Indonesia,
bertanggungjawab pada si pembuat. Cetakan kedua, Jakarta : Sinar
Pertimbangan Hakim terhadap Grafika, 2002.
pertanggungjawaban pelaku tindak pidana
perjudian yang dilakukan oleh anak di ------------,Kitab Undang-Undang Hukum
bawah umur. Proses sistem penegakan Pidana dan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara
pidana terhadap tindak pidana perjudian
Pidana,Renika Cipta,
yang dilakukan oleh anak di bawah umur Jakarta,1986.
maka dapat dipertanggungjawabkannya
seorang yang melakukan tindak pidana Bambang Poernomo, Asas-Asas Hukum
bahwa di dalam KUHP secara umum Pidana, Ghalia Indonesia, Yogyakarta,
ditentukan dengan cara negatif, yaitu 1978.
dalam ketentuan mengenai pengecualian
hukuman. Dengan kata lain, apabila orang -----------, Asas-asas Hukum Pidana,
yang melakukan tindak pidana itu tiddak Ghalia Indonesia Jakarta, 1992.
termasuk dalam golongan orang-orang
yang dikecualikan dari hukuman, maka ia C.S.T. Kansil,Pengantar Ilmu Hukum San
dapat dipertanggungjawabkan. Tata Hukum Indonesia,Balai
Pengecualian hukuman itu sendiri berarti Pustaka, Jakarta, 2002.
bahwa orang yang yang melakukan tindak
pidana, tidak dijatuhi hukuman atau Haryono, Sumber Hukum, Usaha Nasional,
dikecualikan dari hukuman. Hal itu Surabaya, 1994.
didasarkan pada alasan-alasan tertentu,
dengan adanya alasan-alasan tertentu ini K.E. Jonkers, Buku Pedoman Hukum
Pidana Belanda, PT.Bina Aksara, Jakarta,
hukuman pidana seseorangmenjadi
1987.
hapus/ditiadakan walaupun sebenarnya ia
telah terbukti melakukan suatu tindak M.Bassar, Tindak-Tindak Pidana Tertentu
pidana. Alasan-alasan ini ada yang
.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014
di Dalam Kitab Undang-Undang
47
Hukum Pidana, Remaja Karya, Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979
Bandung, 1986. tentang kesejahteraan Anak.
.............................................
48 Analisis Terhadap Terjadinya Tindak Pidana Perjudian… (Bambang Hartono)