Koneksi Antar Materi Modul 3.2 - Zainur Hasan. S.PD

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

CGP ANGKATAN 7 KAB.

PAMEKASAN

KONEKSI ANTAR
MATERI MODUL 3.2

"Pemimpin Pembelajaran Dalam Pengelolaan Sumber Daya"

Disusun oleh :
Zainur Hasan, S.Pd
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

Kesimpulan tentang 'Pemimpin Pembelajaran dalam


Pengelolaan Sumber Daya' dan implementasi di dalam
kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
Seorang pemimpin pembelajaran harus
mempunyai pola pikir dan sikap positif
untuk menuju perubahan sehingga bisa
mengelola aset yang ada dengan pendekatan
positif agar bisa memanfaatkan aset yang
ada untuk kepentingan pembelajaran yang
berkualitas, dan mewujudkan siswa yang
senang dan bahagia. Tentunya pendekatan
yang dilakukan merupakan Pendekatan
Ekosistem merupakan sebuah tata Pengembangan Komunitas Berbasis Aset
interaksi antara makhluk hidup dan unsur (PKBA). Berdasarkan sumberdaya yang ada
yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. di sekolah dan dua komponen penting dalam
Sebuah ekosistem mencirikan satu pola ekosistem sekolah, maka sebagai pemimpin
hubungan yang saling menunjang pada pembelajaran harus bisa memetakan tujuh
sebuah teritorial atau lingkungan tertentu. aset / potensi atau modal utama sebuah
Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah dan tugas sebagai pemimpin adalah
sekolah adalah sebuah bentuk interaksi bagaimana mengelola ketujuh aset sekolah
antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan atau sumber daya tersebut untuk
abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua kepentingan dan kemajuan sekolah. Tujuh
unsur ini saling berinteraksi satu sama aset / potensi atau sumber daya sekolah
lainnya sehingga mampu menciptakan tersebut antara lain: Modal Manusia, Modal
hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam Fisik, Modal Sosial, Modal Finansial, Modal
ekosistem sekolah, faktor- faktor biotik akan Politik, Modal Lingkungan/Alam, Modal
saling memengaruhi dan membutuhkan Agama dan Budaya. Seorang guru sebagai
keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor- pemimpin pembelajaran untuk selalu
faktor biotik yang ada dalam ekosistem berpikir positif dan bisa mengembangkan
sekolah di antaranya adalah murid, kepala potensi sekolah. Guru mampu
sekolah,guru, tendik masyarakat dan dinas mengorganisasikan kompetensi dan sumber
terkait daya (aset dan kekuatan, merancang sebuah
rencana berdasarkan visi dan kekuatan, dan
Selain faktor-faktor biotik yang sudah
melaksanakan rencana aksi yang sudah
disebutkan, faktor- faktor abiotik yang juga
diprogramkan
berperan aktif dalam menunjang
keberhasilan proses pembelajaran di
antaranya adalah: keuangan, sarana "Seorang pemimpin yang
prasarana dan Lingkungan alam. Sebagai hebat adalah mereka yang
seorang pemimpin pembelajaran di sekolah,
selalu berusaha menjadi
maka harus bisa menerapkan pemikiran
yang berbasis aset atau asset based thinking. pembelajar sepanjang hayat."
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

Penjelasan dan contoh hubungan pengelolaan sumber


daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran
murid menjadi lebih berkualitas
Sekolah adalah institusi pendidikan yang Setelah itu dilakukan, maka sekolah
bertanggungjawab dalam mewujudkan baru mengadakan tenaga yang dibutuhkan.
fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Untuk sekolah negeri tidak bisa merekrut
Dalam hal ini, kepala sekolah memiliki sendiri, tetapi mengusulkan pengangkatan
peran yang sangat strategis karena salah tenaga baru kepada atasan langsung (Dinas
satu dari tugas kepala sekolah adalah Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
menjadi seorang pengelola/manajer. Kepala Kabupaten/Kota). Kepala sekolah dalam
sekolah harus mampu mengatur keseluruhan pembinaan dan pengembangan tenaga yang
sekolah, termasuk mengatur sumber daya dimiliki dapat dilakukan dengan
manusia yang ada; terutama para guru dan peningkatan profesionalisme, pembinaan
staff administrasi yang merupakan para karir, dan peningkatan kesejahteraan.
pelaksana langsung dalam kegiatan sekolah Langkah tersebut tentu akan berpengaruh
yang juga berperan besar dalam kesuksesan terhadap kontribusi tenaga pendidik dan
sekolah dalam rangka untuk mencapai visi, kependidikan atau sumber daya manusia
misi, dan tujuan sekolah. Pengelolaan yang dimiliki sekolah dalam pencapaian
sumber daya dilakukan dengan beberapa tujuan sekolah.
aktivitas termasuk persiapan, penataan, Agar seluruh sumber daya manusia
pengarahan, dan pengawasan. Dalam hal yang ada di sekolah, seperti wakil kepala
manajemen sumber daya manusia, kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, peserta
sekolah memiliki tugas yang terbagi dalam didik, orangtua peserta didik, komite
tiga aspek, diantaranya: 1) pembekalan bagi sekolah, dan pihak-pihak terkait dapat
para pegawai, 2) pemanfaatan para pegawai berperan secara optimal dalam pencapaian
yang sudah ada, dan 3) membangun dan visi, misi, dan tujuan sekolah, maka perlu
mengembangkan. Faktor yang mendukung dikelola dan diberdayakan oleh kepala
dan juga menghambat dalam manajemen sekolah sesuai kapasitas masing-masing.
sumber daya manusia harus dikelola dengan Untuk meningkatkan profesionalisme guru
baik sehingga kinerja yang bagus akan dan tenaga adminstrasi dapat dilakukan
diperoleh, tujuan sekolah dapat tercapai, melalui: 1) mengikutsertakan dalam
dan kualitas lulusan akan meningkat. pelatihan baik yang dilaksanakan di sekolah
(in house training) maupun di luar sekolah
Sebagai pimpinan tertinggi di sekolah,
dan setelah pelatihan harus mengimbaskan
tugas kepala sekolah mencakup 3 aspek,
kepada guru/tenaga administrasi lain, 2)
yaitu: 1) pengadaan tenaga, 2) pemanfaatan
sekolah menyediakan buku-buku atau
tenaga yang telah dimiliki, serta 3)
referensi yang memadai bagi guru/tenaga
pembinaan dan pengembangan. Dalam
administrasi, dan 3) mendorong dan
pengadaan tenaga, kepala sekolah harus
memfasilitasi guru/tenaga administrasi
melakukan analisis pekerjaan sehingga
untuk melakukan tutor sebaya melalui
tenaga akan benar-benar sesuai dengan
kegiatan KKG/MGMP baik di tingkat
kebutuhan sekolah
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

sekolah atau kabupaten/kota. Bentuk upaya materi dalam APBS sepanjang tidak
untuk meningkatkan profesionalisme guru menyalahi aturan yang ada.
dan tenaga adminstrasi, misalnya pelatihan Guru sebagai ujung tombak keberhasilan
tentang kurikulum, pengembangan media proses pembelajaran harus selalu didorong
pembelajaran, keterampilan menggunakan dan difasilitasi oleh kepala sekolah agar
komputer, pemanfaatan teknologi, informasi mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan
dan komunikasi, kearsipan, perpustakaan, baik. Peran guru sebagai pendidik, pengajar,
pengelolaan laboratorium, dan lain-lain. dan pelatih akan berlangsung dengan baik
Selain itu, kepala sekolah harus melakukan apabila dikelola dengan baik pula sehingga
pembinaan karir bagi guru dan tenaga akan memberikan hasil. Pendidikan yang
administrasi dengan membantu, mendorong, optimal dan sesuai harapan semua pihak. Di
dan memfasilitasi agar mereka dapat samping guru sebagai tenaga pendidik, maka
meningkatkan karirnya. Langkah yang tenaga administrasi juga berperan penting
dapat dilakukan kepala sekolah, antara lain: dalam mendukung tugas pendidik dan
1) mengkaitkan prestasi guru/tenaga urusan persekolahan lainnya, seperti
administrasi dengan peningkatan jabatan kegiatan surat-menyurat, inventaris barang,
baik struktural maupun fungsional, 2) perpustakaan, pemeliharaan dan
membantu guru agar lancar dalam kenaikan pendayagunaan laboratorium, dan
pangkat melalui usulan PAK, dan 3) jika di sebagainya. Dengan demikian, peran tenaga
sekolah tidak ada formasi kosong, maka administrasi juga sangat penting dalam
kepala sekolah dapat membantu mendukung kegiatan pembelajaran yang
guru/tenaga administrasi yang berprestasi efektif. Bahkan peserta didik, orangtua
untuk dipromosikan ke sekolah lain atau ke peserta didik, dan komite seharusnya juga
tingkat yang lebih tinggi. bisa dikelola dengan baik agar memberi
dukungan secara menyeluruh terhadap
Satu hal yang tidak kalah pentingnya
pencapaian tujuan sekolah. Mereka juga
adalah pembinaan kesejahteraan.
perlu dilibatkan dalam pengambilan
Kesejahteraan dapat berupa materi atau
kebijakan sekolah sesuai porsinya masing-
non-materi yang mengarah pada kepuasan
masing sehingga memberikan dukungan
kerja. Untuk itu perlu dilakukan oleh kepala
yang kuat dalam pencapaian visi, misi, dan
sekolah hal-hal sebagai berikut: 1)
tujuan sekolah.
memberikan apa yang menjadi hak guru dan
Semua upaya yang dilakukan tersebut
tenaga administrasi, 2) memberikan
sebenarnya bermuara pada kepentingan
penghargaan bagi guru dan tenaga
peserta didik, yaitu menghasilkan lulusan
administrasi yang berprestasi atau
yang bermutu, lulusan yang menguasai
mengerjakan tugas dengan baik, 3) membina
seluruh kompetensi yang dipersyaratkan
hubungan kekeluargaan di antara para guru
dengan kategori baik. Dari uraian di atas
dan tenaga administrasi beserta
dapat disimpulkan, bahwa kepala sekolah
keluarganya, 4) memberikan kesempatan
harus melakukan upaya tertentu dalam
dan memfasilitasi agar setiap guru dan
mengelola sumber daya manusia yang
tenaga administrasi dapat
dimiliki sekolah agar seluruh tenaga,
mengaktualisasikan potensinya dengan cara
terutama guru dan tendik agar mereka
memberi kesempatan mengemukakan
memberikan kontribusi yang signifikan
gagasan dan mewujudkannya, dan 5) jika
terhadap pencapaian tujuan sekolah sesuai
memungkinkan mengupayakan ksejahtera
dengan visi dan misi sekolah.
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan


dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama
mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
Berikut hubungan materi antar modul:
1. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara : Pemetaan potensi yang bisa disesuaikan
untuk menuntun murid sesuai kodratnya. Bagaimana guru dapat memetakan kebutuhan
belajar murid dengan menggali aset/kekuatan yang ada.
2. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak: Kompetensi atau kemampuan untuk
merefleksikan, membuat inovasi dan kreatifitas serta berkolaborasi dalam mendukung
kesadaran pemimpin pembelajaran dalam melihat aset/kekuatan yang ada.
3. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak: Konsep BAGJA dan 5D digunakan untuk memulai
perencanaan dalam pengelolaan sumber daya.
4. Modul 1.4 Budaya Positif: Memetakan potensi / aset adalah salah satu cara berpikir positif
dalam perencanaan pengembangan sumber daya.
5. Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi: Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi,
guru bisa memetakan minat dan kreatifitas siswa sebagai aset terbaik sekolah.
6. Modul 2.2 Keterampilan Sosial dan Emosional: Kompetensi / kemampuan guru dalam
keterampilan sosial dan emosional dalam memaksimalkan pembinaan siswa sebagai aset
sekolah.
7. Modul 2.3 Coaching: Teknink, prinsip, dan langkah-langkah coaching bisa dilakukan guru
untuk menggali kemampuan dan kemandirian coachee sebagai aset sekolah, dalam
menyelesaikan permasalahannya.
8. Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran : Dengan menerapkan
konsep, paradigma dan nilai kebaikan bersama serta penerapan 9 langkah pengambilan
keputusan, maka pengelolaan aset dapat berjalan lebih optimal.

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda


mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri
Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
Sebelum Mengikuti Modul Ini
1. Saya cenderung masih berfokus pada berpikir akan kekurangan yang saya miliki dalam
Langkah ke depan
2. Saya belum sepenuhnya mengenali aset/ kekuatan yang ada
3. Berpikir berbasis masalah
4. Tentunya saya belum memahami tentang bagaimana cara atau pendekatan yang sesuai jika
terdapat asset yang dapat dimanfaatkan
Setelah Mengikuti Modul Ini
1. Saya lebih berfokus pada sumber daya
2. Saya cenderung berpikir apa yang bisa dikembangkan
3. Saya selalu melakukan pendekatan berpikir berbasis asset
4. Saya semakin mantap menjadi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya

You might also like