Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

PENGEMBANGAN SKALA SELF ESTEEM BERBASIS APLIKASI


DIGITAL KOMPUTER UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH

Luthfita Cahya Irani1, Nilna Rohmatul Maghfiroh2, Brigita Dewanti3,


Abdi Robi Irhami4
1
Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: luthfitacahyairani@uny.ac.id
2
SMK Negeri 1 Bojonegoro
Email: nilnarohma@gmai.com
34
Universitas Negeri Malang
Email: brig.dewanti@gmail.com
Email: abdiroby@gmail.com

Abstract
The aims of thus study is to develop a measuring instrument in the form of a Self-Esteem Scale
Based on Digital Computer Applications. This scale was developed based on the Cooper Smith
Self-Esteem construct by adding the context of actualizing high school students' academic
achievement and manifested in the form of digital computer applications. This research uses a
research and development design with the following procedurs: (1) defining the construct, (2)
developing a measurement model, (3) validating and (4) internalizing the application in a digital
computer. The subjects involved in this development were 3 Guidance and Counseling experts, 3
Media experts, 6 Middle and High School Guidance and Counseling teachers, 125 junior high
school students and 150 high school students. The results showed that 31 items were valid and
reliable, while the other 19 items did not meet the requirements. Based on the validation of the
Self-Esteem Scale based on digital computer applications by guidance and counseling experts,
media experts and guidance and counseling teachers have met the criteria, eligibility, accuracy
and attractiveness.
Keyword: self-esteem, computer digital applications, scale.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur berupa Skala Self-Esteem Berbasis
Aplikasi Digital Komputer. Skala ini dikembangkan berdasarkan konstruk Self-Esteem Cooper
Smith dengan menambahkan konteks capaian aktualisasi prestasi akademik siswa sekolah
menengah dan diwujudkan dalam bentuk aplikasi digital komputer. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian dan pengembangan dengan langkah-langkah: (1) mendefinisikan konstruk, (2)
mengembangkan model pengukuran, (3) melakukan validasi dan (4) menginternalisasi dalam
aplikasi digital komputer. Subjek yang terlibat dalam pengembangan ini ialah 3 ahli Bimbingan
dan Konseling, 3 ahli Media, 6 guru BK SMP dan SMA, 125 siswa SMP dan 150 siswa SMA.
Hasil menunjukkan 31 butir valid dan reliabel sedangkan 19 butir lainnya tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan validasi Skala Self-Esteem berbasis aplikasi digital komputer oleh ahli BK, ahli
media dan guru BK telah memenuhi kriteria kegunaan, kelayakan, ketepatam dan kemenarikan.
Kata kunci: self-esteem, aplikasi digital komputer, skala.

44
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

PENDAHULUAN pendidikan, maka salah satu wujud aktualisasi


Self esteem merupakan salah satu aspek diri peserta didik yang sekaligus menjadi tugas
dalam diri individu yang memiliki peran penting pekermbangannya ialah aktualisasi dalam bidang
dalam kehidupan sehari-hari tak terkecuali bagi akademik sesuai dengan kadar kemampuan,
peserta didik. Menurut Coopersmith (1967) self minat dan bakatnya. Peserta didik dengan self
esteem merupakan kemampuan seseorang untuk esteem yang baik cenderung memiliki
mengadakan proses evaluasi diri dan seringkali kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya
berhubungan dengan penghargaan terhadap dalam bidang akademik. Sedangkan peserta
dirinya sendiri. Proses tersebut menghasilkan didik dengan self esteem yang rendah cenderung
suatu sikap yang menunjukkan derajat keyakinan kesulitan untuk berproses dalam mencapai
individu terhadap seberapa mampu, penting, aktualisasi diri dalam bidang akademik.
berhasil dan berharga dari dirinya sendiri. Lebih Heartherton & Wyland (2004)
lanjut, self esteem menurut Blascovich & mengemukakan bahwa sebagian besar individu
Tomaka (dalam Coetzee, 2005) meyebutkan dengan self esteem yang tinggi menjalani
bahwa merupakan suatu komponen evaluatif dari kehidupan dengan lebih bahagia dan produktif
konsep diri yang merepresentatifkan ke arah sehingga mampu mengakomodasi dirinya untuk
yang lebih luas sehingga mencakup aspek mencapai aktulisasi dalam bidang akademik.
kognitif dan behavior. Sedangkan menurut Berbeda dengan individu yang memiliki self
Santrock (2013) self esteem adalah dinamika esteem rendah yang akan cenderung memiliki
evaluatif pada diri seseorang sehingga disebut persepsi negatif dalam memandang diri dan
juga sebagai harga diri atau gambaran diri. lingkungannya, sehingga akan lebih sulit dalam
Maslow (dalam Alwisol, 2008) mencapai aktualisasi akademiknya.
menjabarkan bahwa self esteem merujuk pada Karakteristik individu yang memiliki self
kebutuhan dasar manusia yang penting untuk esteem yang tinggi berdasarkan hasil penelitian
dipenuhi untuk kemudian dijadikan sebagai yang dilakukan oleh Mari H. Guindon (2009)
pijakan dalam pemenuhan kebutuhan berikutnya cenderung memiliki kepercayaan diri, mudah
yang lebih tinggi. Maslow membagi self esteem bergaul, optimis, motivasi tinggi, aktif, asertif,
ke dalam dua aspek yakni peghargaan terhadap dan bertanggungjawab. Karakter-karakter
diri sendiri dan penghargaan terhadap orang lain. tersebut merupakan komponen pendukung bagi
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa self individu untuk dapat mencapai aktualisasi
esteem merupakan sebuah persepsi individu yang akademik secara optimal. Proses pencapaian
menilai dirinya secara subyektif sebagai proses aktualisasi akademik merupakan perwujudan
evaluasi mengenai dirinya yang tercermin dalam dari kemampuan peserta didik dalam menguasai
sikap positif maupun negatif, setuju maupun beragam pengetahuan yang melibatkan aspek
tidak setuju dan baik maupun buruk yang kognitif, afektif dan psikomotor.
keseluruhannya berdasarkan pengaruh internal Secara mendasarkan proses belajar yang
mapun eksternal diri. terjadi di sekolah merupakan sebuah usaha untuk
Sebagaimana penjelasan Maslow mewujudkan adanya aktualisasi diri siswa secara
mengenai kebutuhan dasar manusia tertinggi akademik dengan mengaktifkan ketiga aspek
terletak pada aspek aktualisasi. Dalam konteks tersebut. Menurut Azwar (2007) aspek kognitif

45
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

berkaitan dengan kemampuan berpikir peserta mencapai aktualisasi akademiknya dengan


didik yang dimanisfestasikan dalam kemampuan maksimal.
intelektual, aspek afektif berkaitan dengan sikap Berkaitan dengan aktulisasi akademik yang
yang dimanifestasikan dalam bentuk soft skills, dipengaruhi oleh self esteem sebagai salah satu
keadaan emosi dan minat, serta aspek psikomotor penyokong keoptimalannya, maka aspek tahap
dikaitakan dengan keterampilan motorik. Ketiga perkembangan individu tidak bisa diabaikan.
aspek tersebut merupakan ranah yang perlu Peserta didik yang masuk pada tahap
dicapai dan dikembangkan secara maksimal perkembangan remaja memiliki kecenderungan
sebagai sebuah perwujudan aktualisasi yang lebih besar dalam untuk teperangkap pada
akademik. situasi yang tidak menentu.
Pada prosesnya, untuk mencapai Situasi yang tidak menentu ini oleh Stanley
aktualisasi akademik banyak dipengaruhi oleh Hall dijelaskan bahwa masa remaja merupakan
beragam faktor. Baik faktor internal maupun masa badai dan tekanan (storm and stress) yang
faktor ekstrenal. Faktor internal berkaitan dengan selanjutkan secara awam disebut dengan labil.
ragam aspek yang ada dalam diri peserta didik Masa yang labil ini memicu sulitnya individu
seperti halnya self esteem Bentuk penilaian mencapai self esteem yang baik, oleh karena itu
terhadap diri yang kemudian dijadikan sebagai resiko yang mungkin terjadi ialah kegagalan
dasar untuk memandang keberhargaan diri dalam mencapai aktualisasi akademik secara
sendiri dalam menjalankan dan menutaskan optimal. Pada situasi semacam ini, penting untuk
tahap demi tahap dalam proses belajar diberikannya pendampingan dalam bentuk
merupakan hal yang sangat penting sebagai layanan Bimbingan dan Konseling baik secara
perwujudan aktualisasi akademik. preventif maupun kuratif.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Pemberian layanan bimbingan dan
Khairat dan Adiyanti (2015) menunjukkan konseling didasarkan pada kebutuhan dan
bahwa self esteem memiliki kontribusi yang problematik individu yang kemudian diperlukan
besar dalam pencapaian subjective well being proses pemahaman individu. Dalam proses
remaja. Subjective well being sendiri merupakan pemahaman individu, dapat menggunakan
merupakan istilah umum untuk menggambarkan beragam instrumen. Tujuannya agar diperoleh
tingkat kesejahteraan pengalaman seseorang sebuah kebutuhan dan problematik yang tepat,
sesuai dengan evaluasi subjektif dari sehingga layanan dan intervensi bimbingan dan
kehidupannya (Diener & Ryan, 2009). Individu konseling yang diberikan memperoleh kesuaian.
dengan sujective well being yang bagus Sama halnya dengan ragam permasalahan
cenderung memiliki perfomansi diri yang jauh pencapaian aktulisasi akademik yang disebabkan
lebih optimal dalam mencapai aktualisasi kecenderungan yang rendah pada self esteem
akademiknya. Individu yang memiliki subjective yang dimiliki oleh peserta didik yang masuk pada
well being menujukkan performa diri yang lebih jenjang remaja (sekolah menengah).
stabil, lebih percaya diri, dan merasa mampu Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya,
serta berharga. Maka dengan kondisi yang baik guru BK maupun konselor perlu memiliki
demikian, individu tersebut akan lebih mampu sebuah instrumen yang secara praktis mampu

46
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

menampilkan kebutuhan dan permasalahan Untuk mengembangkan alat ukur self esteem
berkaitan dengan self esteem peserta didik. berbasis aplikasi digital komputer tersebut
Dengan demikian, harapannya agar layanan mengikuti prosedur Hair dkk, (2006): : (1)
bimbingan dan konseling dapat secara tepat mendefinisikan konstruk, (2) mengembangkan
mengantisipasi maupun menyelesaikan model pengukuran, (3) melakukan analisis
permasalahan berkaitan dengan pencapaian konfirmatori untuk menguji secara empiris
aktualisasi akademik peserta didik yang kontruk, (4) melakukan validasi dengan
dipengaruhi oleh self esteem mereka. melakukan pengujian terhadap ahli dan uji coba
Merujuk pada jabaran latar belakang dan pada siswa untuk memperoleh nilai validitas dan
kajian-kajian secara teoritis, penelitian ini reliabilitas, dan (5) menginternalisasi skala self
bertujuan untuk mengembangkan skala self seteem yang sudah valid dan reliabel ke dalam
esteem dalam konteks pencapaian aktualisasi aplikasi digital komputer.
akademik peserta didik pada jenjang pendidikan
menengah yang diproyeksikan dalam desain Subyek Penelitian
aplikasi digital komputer. Internalisasi dalam Subyek penelitian dalam penelitian ini
aplikasi digital komputer didasarkan pada ialah 125 siswa SMP dan 150 siswa SMA untuk
kebutuhan akan nilai kepraktisan, kemudahan, menilai validitas dan relibilitas butir item skala
dan kecepatan dalam memperoleh data self esteem. Selanjutnya 3 expert judgement, 3
pemahaman peserta didik berkaitan dengan guru BK SMP dan 3 guru BK SMA untuk
konteks self esteem mereka. Secara umum, skala menilai keberterimaan skala self esteem yang
tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut: (1) sudah diaplikasikan dalam komputer digital.
hanya mengukur aspek kognitif dari self esteem,
Prosedur Pengumpulan Data
(2) mengukur konstruk self esteem Coopersmith
Data penelitian diperoleh melalui prosedur:
yang terdiri dari aspek kekuatan, aspek
(1) perolehan data mengenai sebaran siswa SMP
signifikansi, aspek kebajikan dan aspek
dan SMA di Kota Malang yang digunakan untuk
kompetensi, dan (3) menggunakan konsteks
uji validitas dan reliabilitas, (2) memilih subyek
capaian aktualisasi akademik sebagai konten dari
dengan teknik cluster random sampling, (3)
self esteem.
melakukan korespondensi kepada subyek expert
judgement dan 6 guru BK untuk perolehan data
METODE PENELITIAN
keberterimaa Skala Self Esteem Berbasis
Rancangan Penelitian
Aplikasi Digital Komputer, (4) menghubungi
Pada penelitian ini menggunakan desain
subyek terpilih melalui nomor telepon dan/atau
penelitian dan pengembangan untuk
email, (5) meminta kesediaan para subyek siswa
menghasilkan sebuah alat ukur berupa skala self
untuk mengisi instrumen skala self esteem
esteem berbasis aplikasi digital komputer. Pada
berbasis aplikasi digital komputer, dan (6)
proses pengembangannya dipisahkan menjadi
meminta kesediaan para subyek expert
dua kegiatan utama yakni, mengembangkan alat
judgement dan guru BK untuk mengisi instrumen
ukur self esteem dan menyusun aplikasi digital
validadi keberterimaan self esteem berbasis
komputer untuk hasil alat ukur self esteem yang
aplikasi digital komputer.
sudah memperoleh nilai validitas dan reliabilitas.

47
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

Analisis Data mengungkap tingkat validitas keberterimaan


Analisis data dimulai dengan melakukan produk. Adapun rumus hitung dan interpretasi
validitas konstruk melalui analisis faktor data ahli pada teknik percentage of agreement
eksploratori dengan menggunakan SPSS 21. dan rerata ialah sebagai berikut,
Analisis ini bertujuan untuk menilai kelayakan 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 =
𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠
x100%
𝐷𝑖𝑠𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡+𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠
butir item dengan melihat nilai Kaiser-Meyer-
Olkin (KMO)-Measure Sampling Adequacy Gambar 1. Rumus Hitung Percentage of Agreement

(MSA). Apabila nilai KMO-MSA ≥ 0,5 dengan p


≤ 0,05, maka analisis dapat dilanjutkan. Tabel 1. Interpretasi Data Kesepakatan Percentage of
Sebaliknya, jika nilai MSA < 0,5 maka butir Agreement
tersebut harus digugurkan. Selanjutnya, butir Interval Percentage Kategori Kesepakatan
66,7% - 100% Tinggi
item yang telah lolos melalui pengujian analisis 33,4% - 66,6% Sedang
faktor ekploratori, diuji kembali reliabilitasnya 0% - 33,3% Rendah
dengan teknik Alpha Cornbach. Adapun kriteria
koefisien Alpha Cornbach yang digunakan ialah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟
> 0,7. Selanjutnya setelah butir item yang Skor Rerata = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑡𝑒𝑚 𝑥 4
diperoleh sesuai dengan kriteria pengujian Alpha Gambar 2. Rumus Hitung Skor Rerata
Cornbach, silanjutkan dengan pengujian analisis
konfirmatori menggunakan tenik second order
Tabel 2. Interpretasi Data Ahli dan Guru BK terhadap
(Hair, dkk., 2006). Tujuan dari pengujian analisis Kriteria Keberterimaan
konfirmatori ialah untuk melihat aspek uni- Pesersentase Skor
Kriteria
Rerata
dimensionalitas Skala Self Esteem. Pengukuran 82%-100% Tidak layak/tidak diterima
aspek uni-dimensionalitas ditentukan oleh nilai 63%-81% Kurang layak/kurang
Root Mean Square Error of Approximation diterima
44-62% Cukup layak/cukup
(RMSEA) ≥ 0,08 (Hair, dkk, 2006). diterima
Langkah selanjutnya ialah melakukan 25-43% Layak/diterima
analisis pada hasil validasi yang dilakukan
kepada expert judgement dan guru BK untuk HASIL
melihat nilai keberterimaan Skala Self Esteem Pada penelitian ini dilakukan dengan 2
Berbasis Aplikasi Digital Komputer. Data yang agenda utama yakni mengembangkan skala self
diperoleh untuk dianalisis berupa data kualotatif esteem terhadap pencapaian aktualisasi
dan data kuantitatif. Data secara kualitatif berupa akademik yang melewati pengujian ahli untuk
saran, komentar, dan kritik yang dianalisis secara menilai tiap butir item lalu dilanjutkan
deskriptif untuk dijadikan sebagai pertimbangan pengujiam validitas, reliabilitas dan analisis
dalam memperbaiki Skala Self Esteem Berbasis konfirmatori sehingga diperoleh butir item yang
Aplikasi Digital Komputer. Data secara valid. Selanjutnya skala self esteem dengan
kuantitatif dianalisis menggunakan teknik butir item yang valid didesain ke dalam bentuk
percentage of agreement (Grinell, 1988) untuk aplikasi digital komputer yang menitikberatkan
menunjukkan tingkat reliabilitas keberterimaan pada nilai kepraktisan. Skala self esteem yang
produk dan dianalisis dengan teknik rerata untuk

48
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

sudah menjadi aplikasi digital komputer diuji Skala Self Esteem Pasca Analisis Faktor dan
kembali oleh ahli dan guru BK. Alpha Cornbach
Pada tahap ini, 44 butir item dari skala
Blueprint Awal Skala Self Esteem self esteem yang telah melewati penilaian uji
Berpijak kepada konstruk self esteem ahli selanjutnya dilakukan pengujiam secara
yang dikemukakan oleh Coopersmith (1967) statistik dengan menggunakan analisis faktor
yang diimplikasikan pada hasil kajian eksploratori, Alpha Cornbach, dan analisis
aktualisasi pretasi akademik, peneliti faktor konfirmatori. Berdasarkan hasil analisis
mengkonstruksi 50 butir item pernyataan faktor eksploratori, diketahui sejumlah tiga
didasarkan pada 4 sub variabel, 7 indikator dan puluh sembilan butir item memiliki nilai loading
11 deskriptor. Masing-masing jabaran sub factor ≥ 0,5 dan lima butir item memiliki nilai
variabel, indikator, deksriptor dan butir item loading factor < 0,5. Berdasarkan hasil tersebut,
diilustrasikan pada tabel 4. Selanjutnya, setiap maka tersisa 39 butir item untuk kemudia
butir item dikembangkan empat pilihan jawaban dilanjutkan pada pengujian reliabilitasnya
berdasarkan skala Linkert yakni: (1) sangat dengan Alpha Cornbach. Hasil pengujian
sesuai, (2) sesuai, (3) kurang sesuai, dan (4) reliabilitas Alpha Cornbach terhadap 39 butir
tidak sesuai. item memiliki koefeisien > 0,7 yakni 0,893
dengan meneliminasi 8 butir item. Dengan
Skala Self Esteem Pasca Uji Ahli demikian tersisa 31 butir item yang slenajutnya
Setiap butir item pada skala self esteem akan diuji dengan analisis faktor konfirmatori
diuji oleh tiga ahli bimbingan dan konseling untuk mengetahui uni-dimensionalitas model
untuk menilai relevansi item dengan konstruk. pengukuran setiap bultir skala self esteem yang
Jumlah awal butir item ialah 50 yang kemudian dikembangkan. Setelah dilakukan pengujian
setelah dilakukannya pengujian ahli tersisa 44 analisis faktor konfirmatori diperoleh nilai
butir item. Adapun hasil pertimbangan ahli RMSEA sebesar 0,056 yang masuk pada
dalam mengeliminasi 6 butir item ialah: (1) kategori baik, serta Chi-Square sebesar 184,11
adanya kemiripan antar item, (2) kurang dengan nilai probabilitas sebesar 0,08156 yang
relevansi dengan aspek pencapaian aktualisasi mengindikasikan model pengukuran yang
prestasi akademik, dan (3) kesukaran komposisi dikembangkan memperoleh dukungan secara
kalimat bagi sasaran subyek. empiris yang baik.

49
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

Tabel 3. Blueprint Awal Skala Self Esteem terhadap Aktualisasi Prestasi Akademik
Variabel Subvariabel Indikator Deskriptor Jumlah Item
Self Esteem Kekuatan 1. Mampu mengatur Pengendalian diri dalam berbagai 4
dalam (Power) tingkah laku situasi belajar.
Mencapai 2. Mampu mengontrol Memiliki batasan bertingkah laku 4
Aktualisasi tingkah laku dalam berbagai situasi
Prestasi 3. Mempunyai Memiliki kelebihan/ 5
Akademik kelebihan dan keistimewaan yang tidak dimiliki
keistimewaan yang oleh orang lain
tidak dimiliki oleh
orang lain
Signifikansi 1. Memiliki rasa Merasa mendapat pengakuan dari 5
(Significance) pengakuan serta orang lain.
diterima Merasa keberadaannya dierima 4
keberadaannya oleh orang lain.
orang lain
2. Memiliki kepedulian Memiliki rasa saling menghargai 4
kepada orang lain terhadap orang lain.
Kebajikan 1. Memiliki ketaatan Memiliki rasa kepedulian terhadap 4
(Virtue) norma, nilai, dan lingkungan sekitar.
etika dalam
masyarakat
Kompetensi 1. Memiliki Memiliki kemampuan untuk 7
(Competence) kemampuan untuk meraih prestasi akademik.
meraih kesuksesan Memilik kemampuan untuk 5
meraih prestasi non akademik.
Mampu membuat target atau 4
tujuan utama yang ingin dicapai
dalam bidang akademik
Mampu membuat target/ tujuan 4
utama yang ingin dicapai dalam
bidang non akademik.
Jumlah 50 item

Tabel 4. Blueprint Skala Self Esteem terhadap Aktualisasi Prestasi Akademik Pasca Uji Ahli
Jumlah Sisa
Jumlah
Variabel Sub Variabel Butir Butir
Indikator
Gugur Valid
Self Esteem dalam Kekuatan (Power) 3 2 11
Mencapai Signifikansi (Significance) 2 1 12
Aktualisasi Prestasi Kebajikan (Virtue) 1 - 4
Akademik Kompetensi (Competence) 1 3 17

50
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

Tabel 5. Kisi-kisi Skala Self Esteem terhadap Aktualisasi Prestasi Akademik Pasxa Analisis Faktor
Eksploratori dan Aplha Cornbach
Sub No. Item Loading Alpha
Indikator Deskriptor Cronbach
Variabel Valid Factor
Kekuatan 1. Mampu mengatur tingkah Pengendalian diri dalam 18 ,893 ,893
(Power) laku berbagai situasi belajar. 19 ,890
2. Mampu mengontrol tingkah Memiliki batasan bertingkah laku 10 ,888
laku dalam berbagai situasi 46 ,891
47 ,888
3. Mempunyai kelebihan dan Memiliki kelebihan/ 2 ,889
keistimewaan yang tidak keistimewaan yang tidak 3 ,890
dimiliki oleh orang lain dimiliki oleh orang lain 44 ,889
48 ,889
Signifikansi 1. Memiliki rasa pengakuan Merasa mendapat pengakuan 9 ,891
(Significance) serta diterima dari orang lain.
keberadaannya oleh orang Merasa keberadaannya dierima 17 ,892
lain orang lain. 23 ,893
2. Memiliki kepedulian kepada Memiliki rasa saling 7 ,886
orang lain menghargai terhadap orang
lain.
Kebajikan 1. Memiliki ketaatan norma, Memiliki rasa kepedulian 6 ,889
(Virtue) nilai, dan etika dalam terhadap lingkungan sekitar. 34 ,892
masyarakat 36 ,891
Kompetensi 1. Memiliki kemampuan Memiliki kemampuan untuk 5 ,888
(Competence) untuk meraih kesuksesan meraih prestasi akademik. 16 ,887
21 ,891
29 ,891
31 ,887
32 ,889
Memilik kemampuan untuk 4 ,890
meraih prestasi non akademik. 28 ,891
30 ,888
38 ,887
Mampu membuat target atau 49 ,890
tujuan utama yang ingin
dicapai dalam bidang
akademik
Mampu membuat target/ 12 ,889
tujuan utama yang ingin 15 ,889
dicapai dalam bidang non 25 ,891
akademik. 27 ,890

51
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

Hasil Validasi Ahli dan guru BK terhadap Skala self esteem yang dikembangkan
Skala Self Esteem Berbasis Aplikasi Digital dapat menghasilkan output berupa: (1) hasil
Komputer interpretasi self esteem beserta rekomendasinya
Setelah diperoleh item butir skala self bagi siswa secara personal, (2) infografis hasil
esteem yang telah melewati pengujian ahli, pengukuran self esteem siswa dalam jumlah
pengujian analisis faktor eksploratori, pengujian kelas, dan (3) hasil refleksi siswa secara
reliabilitas Alpha Cornbach dan pengujian personal terhadap hasil pengukuran self esteem-
analisis faktor konfirmatori diperoleh 31 item nya. Langkah pengujian ahli terdiri dari 3 orang
valid yang telah mewakili seluruh indikator self ahli Bimbingan dan Konseling, 3 ahli Media
esteem. Hasil skala self esteem yang valid Pembelajaran, dan 3 guru BK SMP, dan 3 guru
tersebut selanjutnya diinternalisasikan dalam BK SMA. Baik ahli maupun guru BK menilai
wujud aplikasi digital komputer. Pengembangan keberterimaan produk berupa Skala Self Esteem
self esteem dalam bentuk aplikasi digital Berbasis Aplikasi Digital Komputer yang terdiri
komputer ini menitikberatkan pada nilai-nilai dari indikator kegunaan, kelayakan, ketepatan,
kegunaan, kelayakan, ketepatan dan dan kemenarikan. Proses penilaian dilakukan
kemenarikan. secara kualitatif dan kuantitatif.

Tabel 6. Sajian Data Kutitatif Validasi Skala Self Esteem Berbasis Aplikasi Digital Komputer
Skor Rerata
No. Subjek Uji Coba
Kegunaan Kelayakan Ketepatan Kemenarikan
Bimbingan dan
1. 3,4 3,4 3,5
Konseling
Media
2. 3,8 3,6 3,8 3,3
Pembelajaran
3. Wayang 3,6
4. Calon Pengguna 3,4 3,0 3,3
Jumlah Skor 10,6 10 14,2 3,3
Rerata 3,5 3,3 3,5 3,3
Persentase
87% 82% 87% 82%
Keberterimaan
Sangat Sangat Sangat
Kategori Sangat Tepat
Berguna Layak Menarik

Tabel 7. Sajian Data Kualitatif Validasi Skala Self Esteem Berbasis Aplikasi Digital Komputer

Ahli dan Calon


No Masukan Perbaikan
Pengguna
1. Ahli Bimbingan Penjabaran hasil interpretasi perlu Menambahkan deskripsi
dan Konseling diperjelas. penjabaran hasil interpretasi
tiap kategori.
2. Ahli Media Beberaa tools pada aplikasi bersifat Membedakan masing-masing
dualfungsi. fungsi pada aplikasi menjadi
beberapa tools
3. Guru BK Prosedur instalasi pedomannya perlu Memperbaiki bahasa pada
diperjelas dengan bahasa sederhana. prosedur instalasi dengan lebih
sederhana.
52
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

PEMBAHASAN akademiknya. Walaupun demikian untuk


Pengembangan Skala Self Esteem standar kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan
Berbasis Aplikasi Digital Komputer dalam akan aktualisasi bidang akademik antara satu
prosedurnya melalui proses pengujian yang peserta didik dengan peserta didik yang berbeda
ketat. Secara garis besar proses dan menjadi sebuh preferensi individual. Hal
pengembangannya terdiri dari dua kegiatan tersebut menjadikan dasar latar belakang dalam
utama yakni, pengembangan Skala Self Esteem pengembangan skala self esteem ini agar peserta
dan dilakukan uji coba butir item dengan ahli, didik yang terindikasi memiliki skor rendah
selanjutnya dilanjutkan pengujian analisis yang implikasinya pada tidak terpenuhinya
faktor eksploratori, pengujian reliabilitas kebutuhan aktualisasi prestasi akademik agar
dengan Alpha Cornbach, pengujian analisis seera memperoleh bantuan dan pendampingan.
faktor konfirmatori. Setelah melewati proses Pengembangan butir item pada self
penguian tersebut, diperoleh 31 butir item valid esteem esteem mempertimbangkan adanya
skala self esteem. Selanjutnya, kegiatan kedua realitas bahwa sebagian besar individu dengan
ialah mengolah 31 butir item skala self esteem self esteem yang tinggi cenderung menjalani
kedalam software berbasis aplikasi digital kehidupan yang bahagia dan produktif,
komputer yang dengan menitikberatkan pada sedangkan individu dengan self-esteem yang
aspek kegunaan, kelayakan, ketepatan dan rendah memiliki persepsi yang negatif dalam
kemenarikan. memandang diri dan lingkungannya
Pada kegiatan pertama, melakukan (Heartherton & Wyland). Hal tersebutkah yang
serangkaian pengujian butir item skala self kemudian dijadikan sebagai salah satu dasar
esteem menurut dari pendapat Heartherton & dalam mengembangkan jabaran deskripsi
Wyland (2004) yang menyatakan bahwa untuk interpretasi dalam setiap kategori hasil
mengukur skala keberhargaan diri pada individu pengukuran self esteem berbasis aplikasi digital
harus disesuaikan dengan tingkat komputer.
perkembangannya. Hal ini senada dengan Selanjutnya, pengembangan butir item
langkah pengembangan butir item self esteem pada skala self esteem berbasis aplikasi digital
yang mendasar pada tingkat perkembangan komputer telah melalui berbagai bentuk
kognitif individu Jean Piaget yang masuk pada pengujian yang melibatkan berbagai jenis
rentang umur 11-16 tahun. Selanjutnya, pada subyek. Tujuan pelibatan berbagai jenis subyek
pengembangan setiap butir item diimplikasikan yang terdiri dari peserta didik jenjang SMP dan
dengan konsep pencapaian aktualisasi prestasi SMA, ahli bidang Bimbingan dan Konseling,
akademik. ahli bida Media Pembelajaran, guru BK SMP
Menurut Maslow (2010) aktualisasi dan guru BK SMA memiliki tujuan masing-
prestasi akadmeik merupakan kebutuhan dasar masing sehingga diperoleh sebuah nilai validitas
tertinggi yang juga masuk pada tugas yang tinggi terhadap skala self esteem berbasis
perkembangan peserta didik. Pada situasi aplikasi digital komputer. Uji coba dilakukan
tersebut peserta didik seringkali membutuhkan kepada peserta didik bertujuan untuk
bantuan dan pendampingan untuk memenuhi memperoleh data yang selanjutnya dilakukan
kebutuhan pengaktualisasian diri dalam bidang pengujian untuk memperoleh validitas butir

53
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

item skala self esteem yang selanjutnya diolah bergam output yang dpaat dihasilkan melalui
menjadi sebuah aplikasi berbasis digital skala self esteem berbasis apliaksi digital
komputer. Wujud skala self esteem dalam komputer terbukti memberikan kemudahan bagi
aplikasi digital komputer secara keseluruhan guru BK untuk memperoleh data akurat dalam
dinilai dan diuji kembali oleh ali bidang pemberian pembimbingan maupun intervensi
Bimbingan dan Konseling dan guru BK konseling lainnya.
sheingga diperoleh nilai keberterimaan. Nilai
keberterimaan yang dimaksudkan terdiri dari REFERENSI
indikator kegunaan, kelayakan, ketepatan dan Alwisol.2008. Psikologi Kepribadian. Edisi
kemenarikan. Revisi. Malang : UMM Press.
Atmoko, A. 2012. Bahan Ajar Matakuliah
Desain dan Analisis Data. Malang :
SIMPULAN
Universitas Negeri Malang
Proses pengembangan dan validasi butir Azwar S., (2007). Sikap Manusia Teori dan
item skala self esteem berbasis aplikasi digital Pengukurannya. Jakarta: Pustaka
komputer menghasilkan 31 butir item valid dan Pelajar.
reliabel yang terdiri dari dari: 9 butir sub- Braden, N. (2005). Kekuatan Harga Diri (The
variabel kekuatan (power), 4 butir sub-variabel Power of Self Esteem) (alih bahas).
signifikansi (significance), 3 butir sub-variabel Jakarta : Interaksara
Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self-
kebajikan (virtue), dan 15 butir sub-variabel
esteem. San Francisco: W. H. Free-man
kompetensi (competence). Butir-butir item and Company.
tersebut dapat mengukur skala self esteem sesuai Coetzee, M. (2005). Employee Commitment.
dengan konstruk yang dikemukakan oleh University of Pretoria etd.
Coopersmith yang diimplikasikan terhadap http://upetd.up.ac.za/thesis/available/etd-
pencapaian kebutuhan terhadap aktualisasi 04132005130646/unrestricted/05chapter5
.pdf. 16 Maret 2013.
prestasi akademik peserta didik jenjang sekolah
Diener, E., & Ryan, K. (2009). Subjective well-
menengah. being: A general overview. South
Pembagian sub-variabel pada skala self African Journal of Psychology, 39(4),
esteem menjadi empat bagian merupakan acuan 391-406.
dari klasifikasi self esteem yang dikemukakan Guindon, M. H. (2009). Self-esteem across the
oleh Coopersmith berdasarkan abtraksi dari lifespan: Issues and interventions:
berbagai penelitian yang terkorelasi. Oleh Taylor & Francis.
Hair, J. F., Black, W. C., Anderson, R. E., &
karena itu, skala self esteem berbasis aplikasi
Tathan, R. L. (2006). Multivariate Data
digital komputer dapat mengukur skala self Analysis (6th Edition). New Jersey:
esteem peserta didik jenjang sekolah menengah Prencite Hall.
lebih praktik dengan adanya pengelolaan Heartherton, T. F., & Wyland, C. L. (2004).
berbasis aplikasi digital komputer. Guru BK Assessing sel-esteem. Dalam S. J.
dapat memperoleh data berkaitan dengan self Lopez, & C. R. Synder, Positive
esteem peserta didik baik secara personal psychological assessment: A handbook
of models and measures (hlm. 220).
maupun data infografis dalam setting kelas
Washington DC: American
dengan lebih cepat dan akurat. Disisi lain, Psychological Association.

54
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 6 (1)

Khairat, M. & Adiyanti, M. G. (2015) Selef Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkem-


Esteem dan Prestasi Akademik sebagai bangan remaja. (6th ed.). Terjemahan.
Prediktor Subjective Well-being Remaja Jakarta: Erlangga.
Awal. Gadjah Mada Journal of Santrock, J. W. (2011). Life span development:
Psychology (Vol.1 No. 3). ISSN: 2407- Perkembangan masa-hidup. Edisi
7798 ketiga-belas Jilid I Terjemahan. Jakarta:
Erlangga.

55

You might also like