Professional Documents
Culture Documents
Makalah Peng Kurikulum KLP 8
Makalah Peng Kurikulum KLP 8
MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Renaldi (105191102120)
5(A)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pendekatan
Akuntabilitas, Subjek Akademik, Humanistik, Teknologi dan Pendekatan Sosial.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
Sampul ……………………………………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan pengembangan
kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam proses pendidikan. Sasaran yang dicapai
bukan semata-mata memproduksi bahan pelajaran melainkan lebih dititik beratkan untuk
meningkatkkan kualitas pendidikan. Pengembangan kurikulum merupakan proses faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Karena pengembangan
kurikulum merupakan alat untuk membantu guru dalam melakukan tugasnya mengajarkan
bahan, menarik minat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kurikulum merupakan suatu alat yang dipakai untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya
dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing satuan pendidikan.
Sejalan dengan ketentuan tersebut, perlu ditambahkan bahwa pendidikan nasional berakar
pada kebudayaan nasional dan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan undang
Undang Dasar 1945.
1
dalam pembahasan makalah ini yang berjudul “Pendekatan Pengembangan Kurikulum Dan
pembelajaran”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan masalah makalah ini sebagai
berikut:
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai
berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendekatan berati proses, cara, perbuatan
mendekati; atau usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan
dengan orang yang diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.
Jika hal ini dikaitkan dengan kurikulum, maka pendekatan adalah cara kerja dengan
menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah
pengembangan yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik.
Pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat
dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh
kurikulum yang lebih baik.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap
suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian, pendekatan pengembangan
kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses
pengembangan kurikulum.
3
berorientasi pada pendekatan humanistis. Sedangkan tipologi rekonstruksi sosial lebih
berorientasi pada pendekatan rekonstruksi sosial.
1. Pendekatan Akuntabilitas
Pada sisi lain dikemukakan bahwa pendekatan pengembangan kurikulum terdiri atas :
4
Pendekatan Akar Rumput (grassroots approach)
Yaitu pendekatan pengembangan kurikulum yang diawali oleh inisiatif dari bawah
lalu di sebarluaskan pada tingkat yang lebih luas (bottom up)
3. Pendekatan Humanistik
5
Kurikulum Humanistis dikembangkan oleh para ahli pendidikan Humanistis.
Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey. Aliran ini
lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Kurikulum Humanistis ini, guru diharapkan
dapat membangun hubungan emosional yang baik dengan peserta didiknya. Oleh karena itu,
peran guru yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Dalam pendekatan Humanistis ini, peserta didik diajar untuk membedakan hasil
berdasarkan maknanya. Kurikulum ini melihat kegiatan sebagai sebuah manfaat untuk
peserta dimasa depan. Sesuai dengan prinsip yang dianut, kurikulum ini menekankan
integritas, yaitu kesatuan perilaku bukan saja yang bersifat intelektual tetapi juga emosional
dan tindakan. Beberapa acuan dalam kurikulum ini antara lain:
1) Integrasi semua domain afeksi peserta didik, yaitu emosi, sikap, nilai-nilai, dan domain
kognisi, yaitu kemampuan dan pengetahuan.
6
4) Dalam kurikulum ini prisip-prinsip psikologis yang ada kurang terhubungkan.
4. Pendekatan Teknologi
Materi yang diajarkan, kriteria evaluasi sukses dan strategi belajarnya ditetapkan
sesuai dengan analisis tugas (job description) tersebut. Rencana dan proses pembelajaran
dirancang sedemikian rupa, sehingga hasilnya dapat dievaluasi dan diukur dengan jelas dan
terkontrol. Dalam menyusun kurikulum, sesungguhnya tidak semua materi pelajaran dapat
7
menggunakan pendekatan teknologis, karena sifat-sifat atau karakter materi pelajaran itu
berbeda. Termasuk dalam pendekatan ini adalah kurikulum berbasis computer yang kini
sedang diterapkan oleh pemerintah.
a) Tujuan
Tujuan pada kurikulum ini diarahkan pada pengarahan kompetensi yang dirumuskan
dalam bentuk perilaku. Tujuan yang ersifat umum yaitu kompetensi dirinci menjadi tujuan-
tujuan khusus, yang disebut obyektif atau tujuan instruksional atau indicator. Obyektif atau
indicator ini menggambarkan perilaku, perbuatan, atau kecakapan keterampilan yang dapat
diamati atau diukur. Oleh karena itu tujuan pembelajaran sistem teknologi cenderung
memperkuat pentingnya gagasan konvensional dan bagian tradisional dan bagian tradisional
dari subyek akademik.
b) Metode
Pengajaran bersifat individual, tapi peserta didik menghadapi serentetan tugas yang
harus dikerjakannya, dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. Pada saat tertentu
ada tugas-tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. Setiap peserta didik harus
menguasai secara tuntas tujuan-tujuan program pengajaran. Pelaksanaan pengajaran
mengikuti langkah-langkah : 1) Penegasan tujuan Para peserta didik diberi ejelasan tentang
pentingnya mempelajari tujuan dan bahan tertentu. Atau, paling tidak mereka diberi uraian
secara jelas tentang hal yang harus mereka pelajari. 2) Pelaksanaan pengajaran Para peserta
didik belajar secara individual malalui media buku ataupun media elektronik. Dalam kegiatan
belajarnya mereka dapat menguasai keterampilan-keterampilan dasar ataupun perilaku-
perilaku yang dinyatakan dalam tujuan program. Mereka belajar dengan cara memberikan
respon secara cepat terhadap persoalan-persoalan yang diberikan. 3) Pengetahuan tentang
hasil Kemajuan peserta didik dapat segera diketahui oleh peserta didik sendiri, sebab dalam
model kurikulum ini umpan balik selalu diberikan. Para peserta didik dapat segera
mengetahui apa yang telah mereka kuasai dan apa yang masih harus dipelajari lebih serius.
8
c) Organisasi bahan ajar
Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu,tetapi telah diramu
sedemikian rupa sehingga mendukung penguasaan suatu kompetensi. Tujuan akhir program
dinyatakan secara tepat dan operasional dan tujuan ini merupakan dasar untuk
mengorganisasikan bahan pembelajaran. Bahan ajar atau kompetensi yang luas/besar dirinci
menjadi bagian-bagian atau subkompetensi yang lebih kecil, yang menggambarkan
objektif/indicator. Urutan dari obyektif-obyektif atau indikator-indikator ini pada dasarnya
menjadi inti organisasi bahan.
d) Evaluasi
Fungsi evaluasi bermacam-macam, sebagai umpan balik bagi peserta didik dalam
penyempurnaan penguasaan suatu susunan pelajaran (evaluasi formatif),umpan balik bagi
peserta didik pada akhir suatu program atau semester (evaluasi sumatif). Evaluasi juga bisa
menjadi umpan balik bagi pendidik dan pengembangan kurikulum untuk penyempurnaan
kurikulum. Evaluasi yang mereka gunakan umumnya berbentuk tes obyektif. Sesuai dengan
landasan pemikiran mereka,bahwa model pengajarannya menekankan sifat ilmiah, bentuk ini
tes dipandang yang paling cocok.
9
pembelajaran atau pendidikan juga sekaligus menekankan proses pendidikan dan
pengalaman belajar. Pendekatan tersebut berasumsi bahwa manusia adalah makhluk social
yang dalam kehidupannya selalu membutuhkan manusia yang lain, selalu hidup bersama,
berinteraksi dan bekerjasama
a) Tujuan
b) Metode
c) Pola organisasi
d) Evaluasi
Para peserta didik juga dilibatkan. Keterlibatan mereka terutama dalam memilih,
menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan. Soal-soal yang akan diujikan dinilai lebih
dulu baik ketepatan atau keluasan isinya, juga keampuhan menilai pencapaian tujuan-tujuan
pembangunan masyarakat yang sifatnya kualitatif. Evaluasi tidak hanya menilai pengaruh
10
kegiatan yang telah dikuasai peserta didik, tetapi juga menilai pengaruh kegiatan sekolah
terhadap masyarakat. Pengaruh tersebut terutama menyangkut perkembnagna masyarakat
dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
11
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pendekatan pengembangan kurikulum ialah cara kerja dengan menerapkan strategi dan
metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis
untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik
12
dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://anisachy.weebly.com/pendekatan-pengembangan-kurikulum-pai-berbasis-humanistik-
rekonstruksi-sosial-akademik-dan-kompetensi.html
https://educhannel.id/blog/artikel/pendekatan-pengembangan-kurikulum.html
http://kamiluszaman.blogspot.com/2019/07/pendekatan-pengembangan-kurikulum-pai.html?
m=1
https://www.kumpulanmakalahmahmud.com/2013/06/pendekatan-dalam-pengembangan-
kurikulum.html?m=1
14