Professional Documents
Culture Documents
WMI - Study Kelayakan 2016
WMI - Study Kelayakan 2016
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat. Salah satu usaha yang diterapkan adalah eksploitasi sumber daya
sehingga daerah yang kaya akan sumberdaya alam tersebut belum dapat
dikelolah dengan baik padahal daerah tersebut didukung fasilitas yang menunjang
pertambangan.
perkembangan biota perairan dan hilangnya habitat satwa liar tertentu. Selain itu,
rumit.
ini adalah :
salah satu persyaratan dalam rangka administrasi dalam rangka peningkatan Izin
Adapun ruang lingkup studi adalah semua komponen ada hubungan dengan
lingkungan daerah, penduduk dan pencaharian, keadaan flora dan fauna serta
2. Geologi dan keadaan endapan seperti litiologi, struktur dan geoteknik serta
keadaan endapan dalam bentuk dan penyebaran endapan, sifat dan kualitas
pasca tambang.
caranya.
kesehatan kerja.
6. Organisasi dan tenaga kerja seperti bagan organisasi, jumlah dan kriteria
pemasaran baik dalam negeri maupun luar negeri serta jumlah dan jenisnya.
penjualan dengan beberapa perhitungan baik secara cash flow Break Even
Point (BEP) dan pengembalian modal serta analisis kepekaan dan resiko.
dilakukan dengan jalan survey wawancara dalam pengambilan data primer dan
data sekunder dari berbagai pihak yang berkaitan denga hal-hal studi kelayakan
di wilayah studi.
(tiga) orang yaitu 1 orang Geologist, 1 orang Miner, dan 1 orang Administration
and Accounting.
Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Wirsha Mineral Indonesia seluas 18,2 hektar
BAB II
KEADAAN UMUM
Lokasi dilakukannya studi kelayakan adalah di blok IUP PT. Wirsha Mineral
Indonesia adalah Kabupaten Konawe Utara, blok IUP ini berada di Kecamatan
Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Usaha Pertambangan (IUP) Ekplorasi dengan luas 18,2 Ha. Selanjutnya Peta
roda dua (motor) maupun roda empat (mobil) dengan jarak tempuh dari Kota
Kendari ± 60 Km dan waktu tempuh ± 1,5 jam. Peta kesampaian daerah dapat
tumbuhan yang tumbuh diatas bukit, tidak ada pencemaran air laut, maupun
udara.
penelitian berada ± 500 meter dari jalan poros konawe-konawe utara. Jumlah
Penduduk Kecamatan Sawa adalah sebesar 4.163 Jiwa, dengan besar jumlah
Secara umum di lokasi terdapat tumbuhan (Flora) dengan jenis kayu Jati
dan Kayu Rimba, tumbuhan semak-belukar banyak juga dijumpai seperti komba-
komba. Selain itu Hewan (Fauna) yang dapat ditemui di lokasi seperti Biawak,
dimana angin timur yang bertiup dari Australia tidak banyak mengandung uap air,
Desember sampai dengan Maret, dimana angin barat yang bertiup dari Benua
Asia dan Samudera Pasifik banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim
yang lebih dikenal sebagai musim pancaroba. Akan tetapi akhir-akhir ini akibat
dari perubahan kondisi alam yang sering tidak menentu, keadaan musim juga
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Utara (Konawe Utara
Dalam Angka, 2015), Curah hujan di Kabupaten Konawe Utara tahun 2016
Tinggi rendahnya suhu udara dipengaruhi oleh letak geografis wilayah dan
ketinggian dari permukaan laut. Konawe Utara yang terletak di daerah khatulistiwa
dengan ketinggian pada umumnya di bawah 1.000 meter, sehingga beriklim tropis.
Pada tahun 2016, suhu udara maksimum rata-rata berkisar antara 28ºC - 34ºC,
dan suhu minimum rata-rata berkisar antara 21ºC - 24ºC. Tekanan udara rata-rata
2014 (Data Sensus Terakhir Tahun 2016) berjumlah 58.401 jiwa dengan 2.975
penelitian (Desa Pudonggala) berpenduduk 4.613 jiwa yang terdiri dari 2.165 jiwa
jumlah sekolah serta rasio jumlah guru dan jumlah murid yang dinilai masih
memadai/sesuai. Hal ini dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik Kabupaten
sebanyak 2 unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2 unit dengan jumlah guru 90
orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 3 unit dengan jumlah
guru 40 orang, serta Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 2 unit
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Konawe Utara terdapat 271 fasilitas
morfologi pedataran.
Satuan morfologi pegunungan menyebar dibagian timur pada sisi utara dan
puncak gunung yaitu Osu Laronaga (423 m) dan Osu Emea (717 m) DPL.
Kedua deretan pegungungan ini disusun oleh batuan beku ultrabasa. Pada
pada daerah ini masih merupakan studia muda, hal ini ditandai aliran
belum terpola.
penylidikan, selain itu juga pada perbukitan yang terpisah pada kedua
deratan pegunungan tersebut atas. Pada satuan morfologi ini disusun oleh
jenis batuan dari formasi Pandua (Konglomerat, batu pasir dan batu
belukar. Pada daerah ini mengalir sungai Anggomate yang mengalir relatif
dari arah selatan ke utara dan merupakan anak sungai dari sungai lasolo
dataran banjir pada kiri kanan aliran sungai mulai membentuk meander
aliaran sungai besar diantaranya sungai Lasolo, Ote, Tahisi, Emea dan
Sungai Himbua. Stadia sungai ini sudah tergolong tua, karena pada
lake” (danau tapak kuda) akibat pelurusan aliran sungai, terdapat dataran
banjir pada sisi kiri kanan aliran sungai, terbentuk channel bar, erosi
melebar). Satuan ini disusun oleh endapan sedimen yang berupa kerikil,
BAB III
3.1. Geologi
regional Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia ,dan
Eurasia, Pasifik dan Indo Australia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng
batuan dari busur kepulauan, kepulauan batuan bancuh, bancuh ofiolit, dan
Mandala barat (West & North Sulawesi Volcano‐ Plutonic Arc) sebagai jalur
yang ditumpangi oleh batuan bancuh sebagai bagian dari blok Australia;
Mandala timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa ofiolit yang merupakan
Trias‐Miosen;
bagian Timur yang dicirikan dengan batuan ofiolit dan Malihan yang di beberapa
post Miocene menempati central dan lengan North‐East sulawesi. Uplift terjadi
sangat intensif di daerah ini, diduga karena desakan kerak samudera Banggai
Craton.
batuan‐batuan laut dalam dari kerak samudera dan mantel. Pada bagian Selatan
yang pengangkatannya tidak terlalu intensif. Kompleks ini menempati luas sekitar
berarah Barat Daya ‐ Tengah, membentuk sesar geser dengan jenis struktur
geser menganan (dextral) orde pertama, orde kedua berupa sesar, lipatan dan
kekar, arah umum unsur struktur tersebut berarah Timur Laut – Barat Daya.
1. Litologi
Aluvium (Qa) terdiri atas kerikil, kerakal, pasir lempung dan lumpur. Satuan ini
merupakan hasil dari endapan sungai, rawa dan endapan pantai. Umur satuan
kandungan fosil berupa ganggang dan cangkang moluska. Umur dari satuan
Formasi Alangga (Qpa) terdiri atas batupasir dan konglomerat. Umur dari
darat-payau. Formasi ini menindih tak selaras formasi yang lebih tua yang
dengan sisipan lanau. Umur dari formasi ini adalah Miosen Akhir sampai
Pliosen.
Formasi Salodik (Tems) terdiri atas kalsilutit dan batugamping oolit. Kalsilutit,
berwarna putih kelabu sampai kelabu, berbutir halus, padat, perlapisan baik,
dengan tebal tiap lapisan antara 10 dan 30 cm. Batugamping oolit, berwarna
kelabu kecoklatan, berbutir halus sampai sedang; padat; berlapis baik, dengan
sp., dan Spiroclypeus sp.; dan napal Globoquadrina altispira (CUSHMAN &
lingkungan pengendapan pada laut dangkal dan terbuka. Tebal formasi ini
Formasi Matano (Km) terdiri atas kalsilutit yang bersisipan dengan serpih dan
kelabu, berlapis baik, padat. Tebal tiap lapisannya mencapai 5 cm. Rijang,
berupa sisipan dalam batugamping dan napal. Tebal sisipan mencapai 10 cm,
Heterohelix sp., dalam kalsilutit, dan Radiolaria dalam rijang, Formasi Matano
Batuan Ofiolit (Ku) terdiri atas peridotit, dunit dan serpentinit. Serpentinit
berwarna kelabu tua sampai kehitaman; padu dan pejal. Batuannya bertekstur
ialah olivin, piroksin, plagioklas, sedikit serpentin dan magnetit; berbutir halus
sampai sedang. Mineral utama olivin berjumlah sekitar 90%. Tampak adanya
mencirikan adanya gejala deformasi yang dialami oleh batuan ini. Di beberapa
tempat dunit terserpentinkan kuat yang ditunjukkan oleh struktur sisa seperti
rijang dan barik-barik mineral olivin dan piroksin, serpentin dan talkum sebagai
halus sampai kasar, terdiri atas olivin (60%) dan piroksin (40%). Di beberapa
penyusunnya ialah olivin (45%), piroksin (25%), dan sisanya epidot, yakut,
klorit, dan bijih dengan mineral berukuran halus sampai kasar. Satuan batuan
Formasi Meluhu (TRJm) terdiri atas batupasir, kuarsit, serpih hitam, serpih
Daonella sp. Umur dari formasi ini adalah Trias Tengah sampai Jura. Formasi
ini menindih tak selaras batuan malihan paleozoikum dan menjemari dengan
formasi Tokala.
dan napal. Kalsilutit berwarna kelabu muda, kelabu sampai merah jambu,
berbutir halus, sangat padu, serta memiliki perlapisan yang baik, dengan
kekar yang diisi urat kalsit putih kotor. Umumnya telah mengalami pelipatan
kuat; tidak jarang ditemukan sinklin dan antiklin, serta lapisan yang hampir
fosil Halobia, Amonit dan Belemnit. Batupasir berukuran halus sampai kasar,
oksida besi lunak, setempat padat, mengandung sedikit kuarsa, berlapis baik.
Serpih dan napal berwarna kelabu sampai kekbu tua, memiliki perlapisan baik,
Trias - Jura Awal dengan lingkungan pengendapan pada laut dangkal (neritik).
metamorfosa lanjut yang ditandai dengan struktur mendaun. Umur satuan ini
Batuan Malihan Paleozoikum (Pzm) terdiri atas sekis, gneise, filit, batusabak
dan sedikit pualam. Satuan ini diperkirakan berumur karbon sampai perem
(Pzmm).
Batuan Terobosan (PTR(g)) terdiri atas aplit kuarsa, andesit dan latit kuarsa.
berumur perem.
2. Struktur Geologi
Struktur geologi yang dijumpai di daerah kegiatan adalah sesar, lipatan dan
Sesar geser jurus mengiri Lasolo. Sesar Lasolo aktif hingga kini, yang dibuktikan
dengan adanya mata air panas di Desa Sonai, Kecamatan Pondidaha pada
batugamping terumbu yang berumur Holosen dan jalur sesar tersebut di tenggara
Tinobu. Sesar tersebut diduga ada kaitannya dengan Sesar Sorong yang aktif
batuan. Pada batugamping kekar ini tampak teratur yang membentuk kelurusan
(E. Rusmana dkk, 2010). Kekar pada batuan beku umumnya menunjukkan arah
tak beraturan.
3) Geoteknik
Pondasi) yang benar dan baik, sangat diperlukan data-data tanah (soil test) bawah
permukaan yang lengkap dan akurat. Data-data ada yang diperoleh langsung dari
survei geoteknik lapangan dan ada yang diperoleh langsung dari uji laboratorium
terhadap contoh tanah yang diambil dari bawah permukaan melalui boring.
udara dan remote sensing, metode geofisik, metode geolistrik, sumur uji (test pit)
pemboran (boring) (dangkal sampai dalam), uji penetrometer (uji sondir, Cone
Penetration Test –CPT), uji Vane Shear Test, Pocket Penetometer Test, California
Bearing Test (CBR) dan lain lain. Metode yang digunakan pada daerah penelitian
adalah dengan uji penetrometer (uji sondir, Cone Penetration Test –CPT) karena
sangat cocok untuk tanah di Indonesia karena kondisi tanah di Indonesia sebagian
penyelidikan tanah yang sangat sederhana dan populer di Indonesia. Dari alat
sondir, tekanan konus (qc) dan hambatan pelekat (fs) yang dapat dikorelasikan
terhadap parameter tanah yang lain seperti undrained shear strength (Cu),
Menentukan lapisan tanah yang harus dibuang dan diganti dengan tanah
yang lebih baik dan dipadatkan dan kontrol kepadatan tanah timbunan.
satuan batupasir, kuarsit, serpih hitam, serpih merah, filit, batusabak, batu
gamping dan batu lanau yang menindih tak selaras batuan malihan
dangkal (neritik) dengan tebal formasi ini diperkirakan lebih dari 1000
meter.
halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa,
dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung
dijumpai pada hampir seluruh wilayah (sekitar 90% dari luas IUP) atau
Secara kimia batu gamping terdiri atas Kalsium karbonat (CaCO 3).
batu gamping kerap kali tercampur dengan lempung, pasir, bahkan jenis
mineral lainnya.
berat jenis 2. Selain yang pejal (masif), dijumpai pula batu gamping yang
Semuanya disebakan karena jumlah dan jenis pengotor yang ada. Warna
batu gamping. Ada hubungan yang erat antara batu gamping dengan
fisik dan keadaan batu gamping yang dideskripsi dapat dijelaskan sebagai
berikut:
c. Cadangan
1) Perhitungan Cadangan
membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu,(
menggunakan rumus :
Rumus -(1)
Q = V x t x SG
Keterangan :
t = Ketebalan (m)
Rumus -(2)
V=AxH
Keterangan :
2) Klasifikasi Cadangan
menjadi :
dengan jarak yang kurang rapat dengan informasi geologi yang rinci.
sebagai berikut :
BLOK A
A = 250.000 M2, H = 6 M
V = A x H = 250.000 x 6 = 1.500.000 M3
BLOK B
A = 250.000 M2, H = 5 M
V = A x H = 250.000 x 5 = 1.250.000 M3
= 1.500.000 M3 + 1.250.000 M3
= 2.750.000 M3
area perhitungan dari luas area perhitungan sumber daya sebagimana pada
laporan eksplorasi yang berdampak pada pengurangan jumlah bahan galian yang
dapat tertambang. Hal ini disebabkan karena sebagian area potensi yang berada
masyarakat setempat.
BAB IV
RENCANA PENAMBANGAN
dengan quarry, yang merupakan metode dari system tambang terbuka (surface
mining) yang diterapkan untuk batuan. Pada umumnya deposit batu gamping
ditemukan dalam bentuk bukit, oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan
dengan tambang terbuka dalam bentuk kuari tipe sisi bukit (side hiil type),
penambangan ini dilakukan dengan dibantu peralatan berat antara lain eksavator,
dilakukan dengan alat sederhana antara lain cangkul, ganco dan sekop.
gamping yang relatif mudah dibongkar, namun dengan alasan keselamatan kerja
dimulai dari bagian paling atas. Pekerjaan awal ini memang relatif sulit karena
pembuatan jalan ke puncak bukit perlu dibuat dan biaya investasi tidak kembali
dengan cepat. Kalau hal ini tidak dilakukan akan ditemui apa yang disebut high
penambangan yang baik (good mining practice) yang beberapa aspek diantaranya
4.2.1. Perizinan
Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, PT. Wirsha Mineral Indonesia telah
studi kelayakan perizinan yang telah diperoleh pihak perusahaan yaitu Surat
4.2.2. Sosialisasi
lapangan. Kegiatan ini ditujukan guna memberikan informasi yang jelas dan
penambangan Batu Gamping yang akan dilakukan oleh PT. Wirsha Mineral
Gamping.
yang akan menjadi lokasi penambangan, dimana lahan milik masyarakat akan
peraturan pemerintah.
dapat dikeluarkan dari areal tambang. Jika kayu akan dikeluarkan dari
jenis komersil dan registrasi kayu. Hal ini dimaksudkan untuk keperluan
pohon yang besar akan di tebang dan dipotong - potong kecil dengan
unit back hoe excavator. Jalan utama tambang dibuat dengan maksimum
meter kiri kanan bahu jalan serta pada kedua sisi jalan dibuat parit dan
pada jarak setiap 300 meter dibuat sump untuk menampung lumpur.
disposal.
Plant;
perkantoran dll.
kendaraan ringan. Jalan utama ini terdiri dua jalur dengan lebar 12 meter
sumber air minum, sewage disposal, sarana rekreasi dan tempat ibadah
Gamping.
penambangan berasal dari air sungai yang akan ditampung dalam kolam
operasional.
meliputi:
Perbaikan sistem telepon yang saat ini ada dan akan diperluas;
Stripping overburden
Penambangan
penampungan material.
berukuran kecil dalam dua shift perhari dengan jumlah dump truck 10
sepanjang 100 sampai 500 meter mulai dari crusher hingga ke quarry,
Crushing
rencana produksi tiap tahunnya 300.000 M3, maka umur tambang PT. Wirsha
4.4 Peralatan
sampai pada tahap operasional. Proses mobilisasi akan dilakukan melalui jalur
darat dan laut dengan pertimbangan ekonomis dan praktis menuju lokasi
penambangan.
1 PC 300 2 Sewa
2 5 Sewa
CATERPILLAR Bulldozer
4 621 R 1 Sewa
5 PC 200 2 Sewa
Crusher
Milik
6 1
Sendiri
daerah blok prosepek adalah dalam waktu 9 (sembilan) tahun, dengan produksi
telah disiapkan dan ditentukan disekitar Quarry agar tidak mengganggu kegiatan
Sisa cadangan yang belum terjual maupun yang tidak dapat ditambang
kondisi alam yang telah berubah akibat kegiatan penambangan serta untuk
secara ilegal.
BAB V
RENCANA PENGOLAHAN
dengan baik dan produk yang dihasilkan memenuhi ukuran yang diharapkan yaitu
dihasilkan berukuran 5x7 cm, 4x5 cm, 3x4 cm, dan abu batu dan abu batu.
dari alam (quarry) yang berupa pasir, kerikil atau batuan. Kadang batuan
mendapatkan kerikil atau batuan pecah yang sesuai dengan ukuran yang
stone crusher.
Indonesia adalah 120 M3/Jam, mesin ini akan diletakan dekat base camp
Gambar 5.2 Layout Penghancuran Batu Gamping pada Unit Stone Crusher
berupa abu. Abu terbuang sebagai akibat peremukan batuan tentu tidak
98%.
Crusher yang digunakan oleh PT. Wirsha Mineral Indonesia merupakan jaw
to jaw yaitu gabungan jenis Primary Crusher dan Secondary Crusher, dengan tipe
Jaw crusher (pemecah tipe rahang) dan Hammer Mill (pemecah tipe pukulan).
pertama, untuk kemudian dipecah lebih lanjut oleh crusher lain. Jenis ini paling
efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan yang paling keras seperti
granit atau basalt. Jaw crusher merupakan mesin penekan (compression) dengan
Ukuran material yang dapat dipecah oleh crusher ini tergantung pada feed
opening (bukaan) dan kekerasan batu yang akan dipecah. Umumnya untuk
material hasil Galian, material yang berukuran sampai dengan 90% dari feed
opening (bukaan) dapat diterima. Untuk batuan yang tidak terlalu keras
dengan kadar abrasif kurang dari 5%, menghasilkan jumlah besar material halus.
Hammer Mill dapat menerima feed material berukuran sampai dengan 20 cm dan
Hal yang mendasari pemilihan jenis crusher ini adalah sebagai berikut:
1) Kesederhanaan konstruksinya.
3) Kapasitas produksi yang besar tergantung lebar bukaan pada jaw dan ukuran
untuk mengatur dan menyalurkan material yang masuk atau juga material hasil
antara lain :
Fedeer dan hopper adalah komponen dari peralatan pemecah batu yang
berfungsi mengatur aliran dan pemisah bahan - bahan serta penerima bahan
baku (raw material). Fungsi utama feeder adalah mengatur aliran bahan
batuan yang masuk kedalam pemecah batu. Beberapa tipe dari feeder antara
lain :
untuk material yang diambil dari gravel pit, material ini umumnya berukuran
yang akan dipecahkan. Pada feeder jenis ini, butiran - butiran yang
ukurannya lebih kecil dari ukuran rongga pada rantai feeder akan
berjatuhan keluar.
d. Chain feeder, pada chain feeder batu masuk karena berat sendiri melalui
suatu penyalur.
Scalping unit sering dipakai sebagai lanjutan feeder, scalping unit ini berupa
kisi- kisi (grid) yang diam (stationery) atau bergetar (vibratiory motion).
Grizzly bar juga dipakai pada scalping unit, konstruksinya berupa batang-
batang (bars) besi paralel yang satu sama lainnya diberi jarak, dipasang
miring ke arah pit sehingga batu yang ukurannya lebih besar dari jarak antara
batang - batang tadi hanya akan melewatinya, tidak masuk ke dalam crusher.
Jarak antara batang - batang besi tadi dapat diatur sesuai dengan ukuran batu
memindahkan material secara langsung dalam suatu proses dari satu unit ke
unit lain. Fungsi conveyor pada peralatan pemecah batu biasanya terdiri dari
penyimpanan material.
4 x 5 cm, 3 x 4 cm, dan abu batu dengan jumlah produksi per tahun mencapai
BAB VI
target produksi yang telah ditentukan, perlu direncanakan sistem dan sarana
transportasi dengan baik. Fasilitas transportasi yang akan dibangun harus mampu
untuk mendukung kegiatan pada masa konstruksi dan operasi poduksi. Pada
kegiatan mobilisasi berbagai jenis dan ukuran peralatan tambang dan mampu
Pada masa operasi produksi, akan dipersiapkan fasilitas prasarana dan sarana
(ROM) ke Stockpile yang terletak beberapa ratus meter dari lokasi tambang.
top soil dari lokasi tambang ke tempat penimbunan. Top soil akan diangkut dan
Lapisan tanah pucuk akan ditimbun pada daerah bekas tambang atau
daerah yang tidak terdapat Batu Gamping, dengan jarak tidak lebih dari 500 m
dari lokasi penambangan. Pembuangan tanah top soil pada lokasi di sekitar pit
penambangan yang telah ditentukan akan selalu membentuk sudut sesuai dengan
Besarnya sudut lereng akan tergantung dari banyaknya kadar air yang
material dalam keadaan kering maka sudut lereng dapat lebih besar,
diusahakan agar tebal timbunan tidak melebihi 10 m, diatas timbunan top soil
yang telah ada atau ketebalan maksimum 1 m di atas tanah asli atau blue zone.
Tanah timbunan tidak boleh terendam atau tergenang oleh air hujan atau
mata air, karena dapat menyebabkan material timbunan menjadi jenuh air yang
Pada setiap tahun Top Soil yang akan digali berupa material tanah/batuan.
Top Soil tersebut sebagian akan ditempatkan di lokasi penimbunan yang telah
ditentukan dengan jarak tidak lebih dari 500 m dari lokasi pit. Sebagian lagi
ditambang.
Jalan angkut menuju lokasi penimbunan top soil merupakan jalan yang
meter yang terbagi atas badan jalan seluas 10 meter, tanggul dan parit di sisi
kiri kanan jalan selebar masing-masing 1 meter. Alat angkut yang akan
digunakan untuk mengangkut material top soil tersebut adalah dump truck
kapasitas 20 ton.
truck berkapasitas 20 ton. Jarak angkut dari lokasi tambang menuju Stockpile
Material sipil yang diambil dari lokasi quarry akan diangkut menggunakan
dump truck kapasitas 20 ton melalui jalan tambang yang digunakan untuk
operasi pengangkutan Batu Gamping. Jarak angkut dari lokasi quarry menuju
6.2 Peralatan
1 PC300 2 Sewa
2 5 Sewa
CATERPILLAR Bulldozer
BAB VII
7.1 Lingkungan
a. Dampak Kegiatan
untuk pengelolaan yang tepat dan benar, dengan tujuan utama untuk
Kebisingan.
b. Pengelolaan Lingkungan
1) Pengelolaan Limbah
Limbah cair dan emisi (polusi udara dan kebisingan) akan ditekan sekecil
mungkin, dan limbah tersebut harus dijamin akan dibuang dalam keadaan sudah
dianggap "bersih dan aman" sesuai peraturan yang berlaku, sehingga tidak
besar tidak lah mudah, karena belum memiliki pengalaman yang mencukupi,
Limbah Cair
dan air tersebut dipergunakan lagi, dalam sirkulasi tertutup, untuk penghematan
pemakaian air.
Polusi Udara
transportasi, dan daerah kosong yang tidak dimanfaatkan, ditanami dengan pohon
Kebisingan
Lokasi pasca tambang dan lahan-lahan terganggu tainnya yang telah stabil
direklamasi, segera ditanami dengan tanaman penutup tanah (cover crop) dan
selanjutnya dengan bibit tanaman lokal jenis tanaman pioner maupun tanaman
akhir yang stabil dan mempunyai bentuk alami sehingga mendekati bentuk
Pengendalian Erosi
Untuk menyediakan areai resapan dan cadangan air pada saat kemarau,
pada areal yang telah ditata akan dibuatkan struktur-struktur kolam. Kolam mini
juga berfungsi sebagai kolam pengendapan, yang biasanya dibuat pada tempat-
Penghijauan
penutup tanah (cover crop) yang bertujuan untuk mengurangi laju erosi tanah,
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta mengurangi laju erosi. Sedangkan
tanaman lain yang ditanam pada lahan yang telah siap direklamasi adalah
tanaman pioneer yang terdiri dari beberapa jenis. Hal ini sangat penting untuk
jenis tanaman pioneer yang ditanam adalah jenis-jenis cepat tumbuh (fast growing
species) yang mampu mempercepat suksesi jenis-jenis lokal lainnya dan tidak
Pemeliharaan Tanaman
Tidak ada air asam dalam penambangan batu gamping yang dilakukan
biologi dan sosial ekonomi budaya sebagai akibat perubahan yang terjadi dengan
RPL.
a. Kualitas tanah
adalah pH, C- organik, N, P, K, Na, ca, Mg, dan beberapa unsur mikro.
b. Kualitas Air
Air limbah
Air sungai.
c. Kualitas Udara.
Pemeriksaan kualitas udara dilakukan untuk mengetahui kadar debu dan gas
CO2 dalam udara. Pengukuran dilakukan disekitar daerah operasi alat berat,
alat angkut, dan daerah yang dilalui transportasi dan daerah sekitarnya.
kegiatan lainnya , faktor keselamatan dan kesehatan kerja adalah faktor yang
Teknik Tambang dan Wakil Kepala Teknik Tambang untuk dilaksanakan oleh
semua karyawan dan pengawasan dilakukan oleh KTT, dan WaKTT, serta
b. Peralatan
mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku pada bidang pertambangan
1. Debu
2. Gas beracun
populasi.
4. Dehidrasi
5. Pemadam Kebakaran
kesehatan kerja para karyawan, tenaga kerja dan pihak lain yang
perusahaan.
3) Safety Induction
Kegiatan ini dilakukan pada saat perekrutan karyawan baru masuk, hal ini
kegiatan penambangan.
dan safety glasses untuk karyawan disesuaikan jumlah tenaga kerja, serta
Pekerja Tambang".
Untuk kegiatan safety Talk dilakukan setiap hari pada setiap devisi masing-
masing, hal ini sangat penting yaitu untuk mengingatkan kembali tentang K-
Safety Talk, dilakukan setiap hari Senin, kegiatan ini dihadiri semua devisi,
6) Rambu-rambu
Berbahaya Lainnya.
PT. Wirsha Mineral Indonesia tidak menggunakan Bahan peledak dan bahan
berbahaya lainnya.
BAB VIII
DIREKTUR
SITE
MANAGER/KTT
Tenaga kerja yang akan diterima meliputi dua kategori yaitu tenaga kerja
tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang
kerja yang disepakati bersama. Sebagai karyawan tetap, masa kerja dan
kompensasi dari karyawan ini bukan merupakan fungsi dari jumlah produksi yang
dihasilkan oleh perusahan. Kelompok tenaga kerja tetap adalah para karyawan
yang diangkat untuk mengisi formasi yang ada dalam struktur organisasi.
Tenaga kerja tidak tetap adalah tenaga kerja yang diangkat sebagai
karyawan tidak tetap PT. Wirsha Mineral Indonesia berdasarkan perjanjian kerja
yang disepakati bersama. Sebagai karyawan tidak tetap, masa kerja dan
kompensasi dari karyawan tidak tetap merupakan fungsi dari jumlah produksi/
kinerja yang dihasilkan. Kelompok tenaga kerja tidak tetap adalah para karyawan
PT. Wirsha Mineral Indonesia yang dikontrak selama waktu tertentu untuk
tergantung tingkat pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki. Rencana gaji
untuk karyawan Kepala Devisi ± Rp. 5.000.000,- Per bulan, untuk karyawan
administarsi dan staf lainnya ± Rp. 3.000.000, Per bulan sedangkan untuk upah
untuk buruh lokal di perkirakan untuk jangka waktu 1 bulan ± Rp. 800.000,-. Gaji
perusahaan.
kontrak selama umur tambang, dengan jangka waktu tersebut perusahaan akan
BAB IX
PEMASARAN
Pada periode 1970 - 1990, kars mulai mengemuka di dunia. Hal ini setelah
alami sebagai hasil proses geologi, seperti di Cina, Amerika Selatan, dan Asia
permukaan yang berbentuk morfologi atau bentang alam perbukitan kars, di dalam
gua-gua seperti stalagmit dan stalaktit, serta aliran-aliran sungai bawah tanah,
memilik kars dinilai strategis, baik secara ekonomi maupun konservasi, sehingga
kawasan ini dilirik oleh dunia untuk dijadikan warisan dunia (world heritage). Pada
akhir 1990-an, ada beberapa kars Indonesia yang mengemuka untuk diusulkan
berbagai umur di hampir semua pulau. Di Pulau Sulawesi, kars terdapat di bagian
Seiring perkembangan kars di tanah air dan dunia, maka terbitlah peraturan
adalah pedoman dalam melakukan penetapan klasif ikasi kawasan kars serta
pembagian kewenangannya.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional disebutkan dalam pasal 53 huruf b bahwa
kawasan keunikan bentang alam (kars) merupakan bagian dari kawasan lindung
merupakan bagian dari kawasan lindung nasional. Menurut para ahli hukum,
dengan terbitnya PP 26/2008 maka Kepmen ESDM 1456/2000 itu menjadi gugur.
Kota), terjadi kebingungan dalam membuat pola ruang untuk kawasan yang
mana yang akan digunakan untuk menarik batas kars, karena sebagian besar
kars belum terklasif ikasi ke dalam kars yang dapat dibudi daya dan kars yang
perlu dilindungi.
Kawasan Bentang Alam Kars (KBAK). Peraturan Menteri ini berisi pedoman
penetapan kawasan bentang alam kars dalam rangka mewadahi substansi yang
Tujuan utamanya sama halnya dengan tujuan utama dari Kepmen ESDM
adalah bahwa dalam Permen 17/2012 tidak ada klasifikasi seperti di dalam
membicarakan kars yang perlu dilindungi atau kars yang dapat dimanfaatkan. Kini,
kurun 1990-1999 naik dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 18,56 % dan
14,25 %. Jumlah produksi tahun 1991 tercatat 34,92 juta ton naik menjadi 68,36
juta ton tahun 1999. Demikian pula dengan konsumsi, dari sebesar 37,06 juta ton
(1991) menjadi 78,36 juta ton (1999). Industri semen adalah merupakan pemakai
terbesar batu gamping, sekitar 76,8% dari jumlah konsumsi. Industri lainnya
adalah industri bahan galian non-logam dan industri kapur. Dari pengamatan, data
ekspor masih nihil berarti Indonesia belum pernah ekspor batu gamping, walaupun
usaha ke arah itu ada. Sementara bahan baku yang diimpor berupa produk dari
a. Dalam negeri
sektor industri akan semakin besar di masa datang. Disisi lain, potensi batu
gamping yang besar dan tersebar dan kemungkinan pemanfaatan yang terus
b. Luar Negeri
kajian terhadap kebutuhan batu gamping sektor industri di luar logam, Malaysia
untuk 1995 saja membutuhkan batu gamping 22-23 juta ton, tidak termasuk
kebutuhan di sektor konstruksi dan bangunan sebesar 5 juta ton setiap tahun.
Informasi itu diharapkan dapat menjadi peluang yang sangat baik bagi produsen di
Indonesia.
Namun demikian seperti halnya bahan galian lainnya, kesempatan itu pada
prakteknya sangat sulit. Ada sesuatu yang tak nyata dalam masalah bahan baku
mineral, baik batu gamping atau bahan galian lain sangat sulit untuk menembus
pasar ekspor. Padahal kalau dilihat dari sisi potensi, hampir semua jenis mineral
bongkahan dengan harga 155.000/M3 dan yang telah diolah menjadi split dengan
BAB X
10.1 Investasi
a. Modal Tetap
peralatan crusher.
sebesar Rp. 200.000.000,- izin yang dimaksud meliputi Izin IUP eksplorasi,
pembuatan laporan,dll
Rp. 35.000.000,-
Rp. 200.000.000,- lahan yang akan dibebaskan adalah lahan yang dimiliki
masyarakat.
dan bangunan.
b. Modal Kerja
Perusaahan dengan modal yang ada akan berusaha men jalan produksi nya
dengan baik, akan memanfaatkan arus kas (Cash Flow) yang ada sehingga
perputaran keuangan akan berjalan lancar. Modal kerja pada tahap awal
c. Sumber dana
Sumber dana berasal dari modal yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan
dana yang berasal dari kredit perbangkan. Dana yang dimiliki perusahaan sebesar
Rp. 500.000.000,-
a. Biaya Produksi
produksi per M3 batu gamping ditambah dengan biaya operasi. Untuk mengetahui
item-item biaya dapat dilihat dilampiran. Biaya produksi adalah biaya yang
Gamping, sebanyak 6 unit yang komponen unitnya dapat dilihat pada tabel. Biaya
peralatan ini telah dimasukan dalam biaya Produksi per M3 Batu Gamping. Biaya
Operasional adalah biaya yang akan dikeluarkan oleh PT. Wirsha Mineral
Indonesia selama kegiatan penambangan Batu Gamping yang terdiri dari: Biaya
Gaji dan Upah, Transportasi, Biaya Makan dan Akomodasi, biaya Konsumsi,
Peralatan bangunan, dan Biaya Sosial (CSR). Besarnya anggaran untuk operasi
sebesar Rp. 1,826,900,000,- selama 5 tahun, biaya operasi ini proyeksikan garis
b. Pendapatan penjualan
bongkahan dan split per m3, harga jual per m3 direnacakan rata -rata sebesar
c. Cash Flow
Item Biaya arus kas atau Cash Flow dapat dilihat dilampiran
digunakan untuk menilai kelayakan investasi tersebut adalah R/C Ratio, Net
Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return
NPV adalah selisih antara Present Value dari arus Benefit dikurangi Present
nilai positif atau NPV > 0, artinya manfaat yang diterima proyek lebih besar
dari semua biaya total yang dikeluarkan. Jika NPV = 0, berarti manfaat yang
diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya total yang dikeluarkan. NPV < 0,
berarti rugi, biaya total yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang
r = tingkat bunga
melihat angka dari Rate of Return ini pemilik modal akan dapat menyimpulkan
yang berlaku sehingga sering disebut IRR (Internal Rate of Return). Dengan
demikian bila ternyata hasilnya lebih besar (>) dari suku bunga komersil yang
cash flows (CF) dari semua biaya pengelu aran dan penerimaan. Bila hasilnya
negatif maka dapat diketahui bahwa proposal yang diajukan tidak layak
perhitungan dengan besarnya IRR (atau nilai i) nol. Untuk mengetahui sejauh
IRR dinyatakan dengan persen (%) yang merupakan tolok ukur dari
diperoleh IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga bank
demikian juga sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank
yang ditentukan, berarti proyek merugi dan tidak layak untuk dilaksanakan.
NPVIr = Perhitungan NPV positif mendekati nol dengan bunga modal sebesar
i1 persen
NPVIt = Perhitungan NPV negatif mendekati nol dengan bunga modal sebesar
i2 persen
positif
suatu proyek.
investasi yang digunakan itu dikembalikan maka proyek tidak layak untuk
diusahakan.
Dari analisis biaya yang akan timbul sebagaimana kegiatan yang tersebut
diatas, selanjutnya dapat dilakukan analisis lanjutan berupa NPV, IRR, Payback
1) Skenario I:
2) Skenario II:
3) Skenario III:
NPV 36,149,486,213
NBCR 3.86
IRR 55.80
PBP 0.65
BEP RATA-RATA M3 150,000
finansial.
Analisis Kepekaan
kas.
diusahakan.
diteruskan .
diusahakan.
Investasi Naik 20 %
NPV 30,335,250,000
NBCR 7.112
IRR 38.12
PBP 0.55
PENILAIAN Layak
BAB XI
KESIMPULAN
1. Luas wilayah yang ditingkat untuk IUP Operasi Produksi adalah sebesar
18,2 Ha
cadangan.
9 tahun.
sebesar Rp. 1.500.000.000,- dana ini bersumber dari perbankan dan dana
sendiri.
finansial dengan discount rate 14% dengan kenaikan biaya produksi dan
selama 0.4 tahun, sehingga layak untuk proyek ini dilanjutkan. Berdasarkan
analisis sensitivitas manakala harga jual Batu Gamping turun hingga 20%
maka proyek ini layak dilanjutkan dan manakala biaya produksi naik hingga
20% maka proyek ini layak dilanjutkan, dan manakala biaya investasi naik
10. Batu Gamping yang belum dapat dipasarkan akan dijual tahun berikutnya, jika
masa tambang habis atau pasca tambang sisa batu gamping akan dilelang.