Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP

KELAS VII BERBASIS KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWARA


(JAWA DAN MADURA) DI KABUPATEN JEMBER

Abi Suwito dan Dinawati Trapsilasiwi


Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Jember
e-mail: Abi.fkip@unej.ac.id

Abstract: This research is meant to develop innovative teaching equipment which able to
improve as well as conserve the culture through Mathematics learning. Learning equipment
which is developed are in the form of students’ book and LKS (Student’s Work Book) of
Mathematics subject of VIIth grade concerning with the culture of Javanese and Maduries
who lives in Jember district. This developmental study is planned in three steos, namely;
theorethical study and needs analysis, formulation of learning equipments, as well as testing
the equipments and eksperiment. The Model used in this research is developmental model of
ADDIE, which divided into 5 phases, namely; Analysing, Designing, Developing,
Implementing and Evalualing. The subject of this research are three students of VII grade of
SMP (Junior High School). The product of this research is students book which based on
Javanese and Maduries culture. The result of this research shows that students’ learning test
in Squares subject based on Javanese and Maduries culture are good, with rate of 83,33. It
can be conclude that students’ book of VII SMP which based on Javanese and Maduries
culture in Squares Shapes material are effective to be used in teaching.

Key words: Mathematics Learning, Javanese culture, Maduries Culture

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif


yang dapat menumbuhkan dan melestarikan budaya melalui pembelajaran matematika.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa buku siswa dan LKS mata pelajaran
Matematika kelas VII yang dikaitkan dengan budaya masyarakat Jawa Dan Madura yang ada
di kabupaten Jember. Penelitian pengembangan ini direncanakan berlangsung dalam tiga
tahap. Pertama, kajian teori dan analisis kebutuhan. Kedua, perumusan perangkat
pembelajaran sesuai dengan hasil analisis kebutuhan. Ketiga, uji coba perangkat dan
eksperimen. Pada penelitian ini model yang digunakan adalah model pengembangan
ADDIE, yang terbagi dalam 5 fase, yaitu: 1) Fase Analisis, 2) Fase Desain, 3) Fase
Development, 4) Fase Implementasi 5) Fase Evaluasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas
VII SMP sebanyak 3 orang. Produk pada penelitian ini yaitu buku siswa yang berbasis
budaya Jawa dan Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tes belajar siswa materi
keluarga segi empat berdasarkan budaya Jawa dan Madura, baik, dengan rerata 83,33. Dapat
disimpulkan bahwa buku siswa kelas VII SMP berbasis budaya Jawa dan Madura pada
materi segiempat efektif digunakan untuk pembelajaran.

Kata Kunci : Pembelajaran Matematika, Kebudayaan Jawa, dan Madura

PENDAHULUAN sikan dengan perubahan cara pergaulan


Pengaruh globalisasi yang masuk ke yang berkiblat pada budaya asing. Salah
negeri kita memberikan dampak positif bagi satu contoh nyata yang dapat dilihat yaitu
generasi penerus bangsa kita. Namun tidak menjamurnya permainan canggih, misalnya
dipungkiri juga memberikan dampak negatif, playstation yang menggeser budaya lokal
yaitu merosotnya nilai-nilai budaya lokal. warisan nenek moyang. Selain itu, ba-
Tergesernya budaya lokal dapat diindika- nyaknya tayangan hiburan di televisi yang

79
80 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 4 No. 2, Maret 2016 hlm 79-84

kurang mendidik generasi penerus. Acara mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu
televisi yang menggali nilai-nilai budaya yang besar adalah matematika. Dengan
atau melestarikan budaya lokal tidak pernah demikian, salah satu cara efektif untuk
ditayangkan. melestarikan budaya adalah melalui pem-
Konsekuensi dari kondisi ini akan belajaran matematika berbasis budaya.
melunturkan nilai-nilai sosial dan kekeluar- Pembelajaran matematika berbasis
gaan yang digantikan dengan sifat-sifat budaya atau lebih dikenal dengan istilah
individual dikalangan generasi muda. Selain Etnomatematika, pertama kali dicetuskan
itu, ketertarikan terhadap tayangan hiburan dan dikembangkan oleh seorang matemati-
asing di media elektronik tentunya menjadi kawan Brasil yaitu Ubiratan D’Ambrosio.
faktor lain yang dapat melunturkan pema- Menurut D’Ambrosio, etnomatematika adalah
haman dan pengenalan mereka terhadap suatu studi tentang pola hidup, kebiasaan
budaya lokal. Untuk itu perlu adanya atau adat istiadat dari suatu masyarakat di
penanganan yang efektif untuk mengatasi suatu tempat yang memiliki kaitan dengan
permasalahan ini. Sesuai yang diamanatkan konsep-konsep matematika namun tidak
dari UUD 1945 pasal 32 menyatakan bahwa disadari sebagai bagian dari matematika
“Negara memajukan kebudayaan nasional oleh masyarakat tersebut. Sejak pertama
Indonesia di tengah peradaban dunia dengan kali dicetuskan hingga saat ini, etnoma-
menjamin kebebasan masyarakat dalam tematika telah berkembang di berbagai
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai belahan dunia dan mengalami kemajuan
kebudayaannya.” Pasal tersebut mengisya- pesat karena memberi pengaruh positif bagi
ratkan untuk memelihara dan mengembangkan perkembangan budaya dan pendidikan
kebudayaan nasional Indonesia dengan matematika. Pada penelitian ini yang menjadi
berbagai cara bagi setiap warga negara. sasaran yaitu masyarakat Jember,karena
Salah satu cara sebagai tindak lanjut dari terdapat suku Jawa dan Madura. Suku
amanat dalam pasal 32 tersebut adalah pada Jawa-Madura (Jawara) menetap di bagian
jalur pendidikan dapat melestarikan dan timur, yaitu di bagian pulau Jawa sebelah
mengembangkan kebudayaan sebagai bagian utara, yang menghadap langsung Pulau
dari kebudayaan nasional Indonesia. Madura. Titik pusat wilayahnya adalah
Pemerintah melalui Kemendikbud Kabupaten Jember dan sekitarnya. Ada
telah berupaya melestarikan kebudayaan beberapa masyarakat Jawa dan Madura
lokal di setiap daerah melalui jalur pen- yang ada di Kabupaten Jember yaitu orang
didikan, yaitu dengan menyisipkan mata Jawa yang dibesarkan di kampung-kam-
pelajaran yang berkaitan dengan budaya, pung Madura sehingga bahasa sehari-hari
seperti mata pelajaran seni budaya dan adalah bahasa ngoko Jawa yang dipakai
kesenian. Alokasi waktu untuk mata pelajaran dengan kerabatnya orang Jawa dan atau
tersebut masih terlalu sedikit bila diban- orang Madura yang hidup bercampur di
dingkan dengan mata pelajaran lainnya, sana, dan Orang Jawa "pendalungan", yaitu
sehingga kurang efektif jika ingin menanamkan orang Jawa keturunan pasangan Jawa-
budaya pada mata pelajaran tersebut. Untuk Madura.
itu perlu strategi yang efektif, yaitu Kehidupan ekonomi orang Jawara
menyisipkan budaya dalam mata pelajaran umumnya berlangsung di perkebunan dan
yang memiliki alokasi waktu yang banyak peternakan. Selain itu mereka bekerja sebagai
dalam pembelajaran di sekolah. Salah satu saudagar, pengrajin kayu dan batik, dan
Abi, Pengembangan Model Pembelajaran................. 81

berbagai profesi lainnya. Orang Jawara siswa takut mengemukakan pendapat atau
pedesaan umumnya tinggal di rumah gedek gagasan di hadapan guru, padahal guru
dengan lantai masih tanah, sedangkan di sudah membuka kesempatan untuk bertanya,
kota, corak rumahnya modern, pakai tembok menjawab atau memberi tanggapan atas
sesuai perkembangan jaman. Pakaiannya penjelasan yang sudah disampaikan. Dengan
cenderung berwarna menyolok dan lebih kata lain, antara guru dan siswa seolah-olah
terbuka. terdapat hambatan psikologis yang meng-
Kenyataan yang terjadi di sekolah, halangi siswa untuk belajar secara aktif.
sebagian besar guru masih belum bisa Selanjutnya pada tahap penerapan, ketika
mengkaitkan mata pelajaran matematika tiba saatnya untuk menggunakan konsep,
dengan budaya lokal yang ada. Mereka aturan dan rumus dalam menyelesaikan
masih menganggap mata pelajaran satu soal, banyak siswa yang hanya menyontek
dengan yang lain belum bisa dikaitkan. pekerjaan temannya tanpa mau berpikir
istilah pada kurikulum 2013 yaitu tematik sedikitpun atau menanyakan bagaimana
integratif. Matematika merupakan salah proses memperoleh jawaban pada penyelesaian
satu mata pelajaran yang ada pada setiap soal. Demikian pula saat ulangan atau ujian,
jenjang pendidikan. Paradigma yang ber- siswa tampak kurang percaya pada
kembang di masyarakat tentang pelajaran kemampuannya sendiri dalam menyelesaikan
matematika merupakan pelajaran yang soal. Berdasarkan fakta tersebut dapat
menakutkan dan membosankan adalah suatu hal disimpulkan bahwa prestasi dan aktivitas
yang cukup beralasan. Yansen Marpaung belajar matematika anak Indonesia masih
(2003:1) mengungkapkan “pendidikan ma- sangat rendah.
tematika kita selama ini tidak berhasil Sejalan dengan paradigma baru
meningkatkan pemahaman matematika pendidikan di Indonesia yang lebih me-
yang baik pada siswa, tetapi berhasil nekankan pada peserta didik sebagai
menumbuhkan perasaan takut, persepsi ter- manusia yang memiliki potensi untuk bel-
hadap matematika sebagai ilmu yang sukar ajar dan berkembang, pemerintah mendorong
dikuasai, tidak bermakna, membosankan, pelaksanaan pembelajaran pada jenjang
menyebabkan stres pada diri siswa”. Ung- pendidikan dasar dan menengah yang
kapan tersebut merupakan indikasi bahwa berorientasi pada PAKEM. Depdiknas
siswa belum dapat diubah ranah afektif dan (2005:68) menyatakan pembelajaran yang
kognitifnya untuk menjadi lebih baik. berorientasi pada PAKEM adalah pem-
Kenyataan kualitas pendidikan ma- belajaran yang dirancang agar mengaktifkan
tematika yang masih jauh dari harapan anak mengembangkan kreatifitas sehingga
tersebut ternyata dibarengi dengan aktivitas efektif namun tetap menyenangkan.
siswa yang kurang terlibat aktif dalam Diharapkan dengan menerapkan
proses pembelajaran matematika. Pada tahap pembelajaran PAKEM pada pembelajaran
pengembangan kegiatan inti pembelajaran, matematika, yaitu dengan menyisipkan
ketika penyajian konsep dan demonstarsi budaya lokal, akan membuat peserta didik
keterampilan matematis melalui pembahas- dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
an contoh soal, hanya segelintir siswa saja serta diharapkan dapat memotivasi belajar
yang dapat diajak berkomunikasi, dalam siswa dikelas sehingga dapat mengaktif-
arti dapat menjawab pertanyaan atau kannya. Selain juga dapat mengembangkan
mengajukan pertanyaan. Sebagian besar melestarikan budaya lokal.
82 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 4 No. 2, Maret 2016 hlm 79-84

METODE digunakan adalah desain penelitian dan


Subjek Penelitian pengembangan (Research and Development)
Data dalam penelitian ini terbagi yang sering disebut penelitian pengembangan.
atas tiga kategori, yakni data verbal, data Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiono
berupa perilaku, dan data berupa skor atau (2010) yang menyatakan bahwa penelitian
nilai siswa. Data verbal berupa informasi yang menghasilkan produk tertentu dan
tertulis tentang kegiatan masyarakat yang menguji keefektifan produk tersebut termasuk
menggunakan kegiatan matematika. Berbagai penelitian pengembangan.
informasi tertulis tersebut digunakan seba- Untuk diperoleh produk pengembangan
gai dasar dalam merumuskan perangkat yang baik, perlu ditempuh suatu prosedur
pembelajaran etnomatematika. Data berupa tertentu, yakni mengacu pada model
perilaku guru dan siswa diperoleh dari hasil pengembangan. Pada penelitian ini model
observasi terhadap pembelajaran dengan yang digunakan untuk pengembangan
menggunakan perangkat pembelajaran yang bahan ajar yang diakitkan dengan kegiatan
digunakan. Data berupa perilaku ini dianalisis masyarakat Jawa dan Madura adalah model
untuk memperoleh gambaran tentang proses pengembangan ADDIE. Model pengem-
pembelajaran serta aktivitas siswa dan guru. bangan ADDIE merupakan suatu model
Sementara itu, data skor atau nilai siswa dalam mendesain suatu perangkat pendidikan
digunakan untuk mengetahui kualitas hasil yang terbagi dalam 5 fase, yaitu:1) Fase
belajar serta efektivitas perangkat pembelajaran Analisis, 2) Fase Desain, 3) Fase Pengem-
Siswa yang menjadi sumber data bangan, 4) Fase Implementasi 5) Fase
adalah siswa kelas VII dari sekolah di Evaluasi.
Kabupaten Jember. Dari sumber data ini Pengembangan perangkat pembelajaran
akan diperoleh data berupa perilaku dalam etnomatematikaini meliputi kegiatan pe-
kegiatan pembelajaranskor hasil tes. Ada- nulisan prototype buku guru, buku siswa
pun guru yang menjadi sumber data adalah dan LKS, perangkat pembelajaran serta
guru kelas VII di Kabupaten Jember. instrumen penelitian, review (ahli dan
praktisi), revisi, uji coba dan revisi akhir.
Prosedur Penelitian Review dilakukan oleh tiga orang ahli yang
Tempat penelitian adalah Kabupaten memiliki kompetensi di bidang geometri
Jember yang ditempati suku Jawa dan Madura analitik ruang dan tiga orang pendidik
dan Program Studi Pendidikan Matematika untuk mendapatkan masukan sebagai bahan
FKIP Universitas Jember. Dengan subjek perbaikan sebelum prototype modul pem-
penelitian adalah masyarakat Jawa dan belajaran, perangkat pembelajaran serta
Madura yang berdiam di/berdomisili di instrument penelitian diujicobakan. Uji coba
Kabupaten Jember. dilakukan pada peserta didik kelas VII di
Instrumen pengumpul data pada Kabupaten Jember. Uji coba dimaksudkan
penelitian ini terdiri atas perangkat pem- untuk mendapatkan masukan dari lapangan,
belajaran yang akan dikembangkan berupa untuk bahan perbaikan.
buku guru, buku siswa dan LKS, lembar Uji coba akan dilakukan dalam dua
pengamatan aktivitas masyarakat Jawa dan tahap yaitu: 1) Uji coba kelompok kecil;
Madura, Soal Tes dan Angket Uji coba kelompok kecil termasuk validasi
Penelitian ini dimaksudkan untuk me- empirik terhadap produk. Uji coba ini
ngembangkan perangkat pembelajaran se- dilakukan terhadap empat siswa kelas VII
bagai produk penelitian. Penelitian yang di Kabupaten Jember yang memiliki ke-
Abi, Pengembangan Model Pembelajaran................. 83

mampuan yang bervariasi (tinggi, sedang HASIL DAN PEMBAHASAN


dan rendah). 2) Uji coba lapangan; Uji coba Dari hasil validasi buku siswa dan
lapangan akan dilakukan pada siswa kelas tes hasil belajar, dua validator mengatakan
VII di Kabupaten Jember secara klasikal. valid. Hasil dari pengerjaan LKS adalah
sebagai berikut:

100
80
60 Series1
40
Series2
20
0 Series3
Nama Hasil
Siswa Ujian

Gambar 1. Diagram Hasil Penilaian LKS

100

80

60
Nama Siswa
40
Hasil Ujian
20

0
1 2 3

Gambar 2 Hasil Tes Belajar Siswa Materi Keluarga Segiempat

Dari diagram 1 dan 2 tampak bahwa berdasarkan budaya dapat membuat siswa
hasil pengerjaan LKS dan hasil ujian me- lebih bersemangat dalam belajar. Siswa
nunjukkan bahwa hasilnya baik. Dari hasil tidak hanya menghafal rumus, mengerjakan
pengamatan selama kegiatan pembelajaran sesuai prosedur tetapi lebih dikenalkan pada
berlangsung, tampak siswa mendapatkan budaya sekitar.
suasana yang agak berbeda dengan yang Berdasarkan hasil penelitian juga
mereka dapatkan sebelumnya. Pembelajaran diketahui bahwa pembelajaran berdasarkan
bernuansa budaya daerah Jawa dan Madura. budaya efektif meningkatkan hasil belajar
Siswa dibawa dalam suasana dalam kehidupan siswa. Selama implementasi pembelajaran
sehari-hari mereka yang diharapkan dapat siswa juga dibiasakan dengan bekerja sama
memotivasi belajar dengan lebih bersemangat dengan mahasiswa lain, berpartisipasi dalam
sehingga mendapatkan hasil belajar yang bekerja kelompok, memiliki tanggung jawab
sesuai dengan harapan, hal ini sesuai dengan terhadap kelompoknya yang sesuai dengan
pendapat Aitken. pendapat Rusfeendi bahwa siswa memiliki
Hasil ujian yang baik, mengindikasikan kepercayaan diri yang tinggi karena ingin
bahwa dengan diterapkannya pembelajaran mendapatkan nilai yang baik.
84 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 4 No. 2, Maret 2016 hlm 79-84

SIMPULAN sangat positif, yang diindikasikan adanya


Dari hasil penelitian dan pembahasan, hasil pengerjaan LKS yang baik dan hasil
maka dapat dipaparkan simpulan hasil pe- tes yang baik pada materi keluarga
nelitian ini adalah model pembelajaran segiempat dan dengan pembelajaran ini juga
berdasarkan budaya Jawa dan Madura mampu meningkatkan kemampuan siswa
(etnomatematika) menunjukkan hasil yang dalam mempresentasikan hasil karyanya.

DAFTAR PUSTAKA
Darhim. (2004. Pengaruh Pembelajaran Rosa, M. & Orey, D. C. 2011. Ethno-
Matematika Kontekstual terhadap mathematics: The Culture Aspek of
Hasil belajar Matematika Siswa Mathematics. Revista Latinoamericana
Sekolah Dasar.Disertasi UPI: Tidak de Etnomatematica, 4(2): 32-54.
diterbitkan Ruseffendi, H. E. T. (1986). A Comparison
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan of Participation in Mathematics of
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Dep- Male and Female Students in the
diknas. Transition From Junior to Senior
Herdian. (2010). Pengaruh Metode Discovery High School in West Java-Indonesia.
terhadap Kemampuam Analogi dan Disertasi. Ohio: The Ohio State
Generalisasi Matematis Siswa SMP. University.
Tesis UPI: Tidak diterbitkan __________ .(1991). Pengantar kepada
Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pe- Membantu Guru Mengembangkan
ngembangan (Aplikasi pada Penelitian Kompetensinya dalam Pengajaran
Pendidikan Matematika). Jember: Matematika untuk Meningkatkan
Pena Salsabila. CBSA. Bandung: Tarsito
Kusmaryono, Imam. 2012. Pengembangan Sugiono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Pembelajaran Matematika Kontekstual Bandung: Alfabeta.
Edutainment Berbasis Budaya Lokal Soelaeman, M. 2010. Ilmu Budaya Dasar.
di Daerah. Disajikan Seminar Ke- Bandung: Refika Aditama.
mendikbud Dikti 25-27 September Tandililing, Edy. 2013. Pengembangan
2012 “Designing Quality Learning Pembelajaran Matematika Sekolah
Landscape in Indonesia”. Dengan Pendekatan Etnomatematika
Ma, X. (1997). “Assessing The Relationship Berbasis Budaya Lokal Sebagai
Between Attitude Toward Mathematics Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas
and Achievement in Mathematics: A Pembelajaran Matematika Di Sekolah,
Meta-Analysis”. Journal for Research Makalah dipresentasikan dalam
in Mathematics Education, 28 (1), Seminar Nasional Matematika dan
26-47. Pendidikan Matematika dengan tema
Prasetya, J; dkk. 2004. Ilmu Budaya Dasar. ”Penguatan Peran Matematika dan
Jakarta: Rineka Cipta. Pendidikan Matematika untuk Indo-
Powell, A. B & Frankenstein, M. Ethno- nesia yang Lebih Baik" pada tanggal
mathematics: Challenging Euro- 9 November 2013 di Jurusan Pendi-
centrism in Mathematics Education. dikan Matematika FMIPA UNY, P-
United States of America: Diane 25.
Ganeles.
Abi, Pengembangan Model Pembelajaran................. 85

You might also like