Professional Documents
Culture Documents
Lki - Instalasi Sensor Vibrasi Fan
Lki - Instalasi Sensor Vibrasi Fan
JUDUL :
Operation Services
Predictive Maintenance
DISUSUN OLEH :
1. MARWANTO NIP 149012180B
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
(Aan Sutito)
1. Nama : Marwanto
NIP : 149012180B
2. Nama : Chasbulah
Nip : 149012170B
Dengan ini menyatakan bahwa Inovasi kami yang berjudul INSTALASI SENSOR
VIBRASI PADA FAN BOILER UNTUK MENCEGAH KEGAGALAN OPERASI
PERALATAN MELALUI ANALISA SPEKTRUM VIBRASI, adalah merupakan
karya inovasi baru / pengembangan karya inovasi yang original dan belum pernah dibuat
sebelumnya baik di unit kami maupun di unit-unit PLN dan anak perusahaan PLN.
Apabila di kemudian hari ada klaim/tuntutan mengenai karya inovasi yang dibuat maka
kami siap mempertanggungjawabkan segala konsekuensinya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan agar dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui,
(Aan Sutito)
PERNYATAAN IMPLEMENTASI
1. Nama : Marwanto
NIP : 149012180B
2. Nama : Chasbulah
Nip : 149012170B
Sudah diimplementasikan di Unit Jasa Pembangkitan PLTU Jateng 2 Adipala Dan bersedia
untuk dilakukan audit lapangan.
Mengetahui,
(Aan Sutito)
ABSTRAK
Pusat pembangkit merupakan suatu rangkaian alat atau mesin yang merubah
energi mekanikal untuk menghasilkan energi listrik biasanya rangkaian alat itu terdiri dari
Turbin, Generator Listrik serta motor-motor listrik yang digunakan sebagai penggerak
mula. Membahas lebih jauh mengenai motor listrik, motor listrik itu sendiri merupakan
sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau
blower, menggerakan kompresor, mengangkat beban, dll.
Dengan sistem kerja dari motor listrik yang terus menerus, maka kemungkinan
dalam jangka waktu tertentu akan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, untuk
menghindari terjadinya kerusakan pada motor yang bisa berakibat fatal, penting untuk
dilakukan Predictive Maintenance (PdM), yaitu pemeliharaan dan pengecekan kondisi
peralatan secara berkala untuk mendeteksi gangguan gangguan yang mungkin akan
terjadi.
Salah satu dari teknologi PdM yang perlu diimplementasikan adalah Teknologi
Vibrasi dimana bertujuan untuk mendeteksi secara dini kerusakan atau penyimpangan
pada mesin rotasi PLTU Adipala berdasarkan kondisinya. Program keberhasilan analisa
vibrasi pada mesin rotasi sangat bergantung pada pengambilan data yang benar baik
persiapan pengambilan data maupun titik pengambilan data vibrasinya sesuai kaidah best
practice.
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr-Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua sehingga kami
dapat meyelesaikan makalah karya inovasi ini yang berjudul “INSTALASI
SENSOR VIBRASI PADA FAN BOILER UNTUK MENCEGAH
KEGAGALAN OPERASI PERALATAN MELALUI ANALISA SPEKTRUM
VIBRASI”.
Kami sangat menyadari bahwa karya inovasi ini masih bayak memiliki
kekurangan – kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan karya inovasi ini.
Akhirnya kami berharap agar karya inovasi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan bagi PT COGINDO DAYABERSAMA.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2 Analisa Inovasi.................................................................................
14
3.3 Langkah Langkah Pekerjaan Inovasi...............................................
17
BAB IV MANFAAT DAN ANALISA RESIKO
4.1 Manfaat Finansial.............................................................................
19
4.2 Manfaat Non Finansial.....................................................................
19
4.3 Kajian Resiko...................................................................................
20
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................
22
5.2 Saran ................................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 2.9 Periodic Motion .................................................................................
15
Gambar 2.10 Random Motion .................................................................................
15
Gambar 3.1 Grafik Nilai Vibras PAF B ................................................................
15
Gambar 3.2 Sensor Vibrasi Fan dan Nilai Vibrasi di DCS ...................................
15
Gambar 3.3 Teknik Pemasangan Sensor ...............................................................
15
Gambar 3.4 Desain Pemasangan Sensor Vibrasi ..................................................
15
Gambar 3.5 Desain Pemasangan Sensor Vibrasi...................................................
15
Gambar 3.6 Bearing Fan........................................................................................
15
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 1.1 Perbandingan Pemasangan Sensor.....................................................
2
Tabel 3.1 Perhitungan biaya Inovasi..................................................................
17
Tabel 4.1 Analisa Resiko....................................................................................
20
Tabel 4.2 Kajian Resiko.....................................................................................
21
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
machine frames. Diantara perbandingan pemasangan sensor pada kedua point
tersebut adalah sebagai berikut:
Adapun Tujuan dan target yang ingin dicapai dari inovasi “INSTALASI
SENSOR VIBRASI PADA FAN UNTUK ANALISA SPEKTRUM GUNA
MENJAGA KEHANDALAN” di Unit PLTU Adipala adalah :
2
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup yang dibahas dalam pembuatan inovasi ini adalah
proses penginstalan sensor vibrasi pada Induced Draft Fan, Forced Draft Fan, dan
Primary Air Fan dan penambahan switch box.
1. Studi literature
Berisi tentang teori buku-buku manual dari berbagai sumber dalam rangka mencari
informasi mengenai data pendukung sebagai bahan dalam membuat karya inovasi
ini.
2. Pengumpulan data
Mengumpulkan data-data hasil observasi dilapangan dan konsultasi mengenai
kondisi fan fan boiler di PLTU Adipala dengan pihak pihak terkait.
3. Desain Modifikasi
Membuat desain modifikasi dengan melakukan pengumpulan data dan studi
lliteratur
4. Merancang Sistem
Merancang sistem modifikasi dari hasil desain yang telah dilakukan
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebelum kita membahas tentang inovasi yang akan dilakukan, maka untuk
mempermudah dalam pemahaman karya inovasi ini, ada beberapa hal yang perlu
diketahui antara lain:
Motor induksi adalah salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja
berdasarkan induksi elektromagnet. Motor induksi memiliki sebuah sumber
energi listrik yaitu di sisi stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi rotornya di
induksikan melalui celah udara dari stator dengan media elektromagnet. Hal
inilah yang menyebabkannya diberi nama motor induksi. Adapun penggunaan
motor induksi di industri ini adalah sebagai penggerak, seperti untuk blower,
kompresor, pompa, penggerak utama proses produksi atau mill, peralatan
workshop seperti mesin-mesin bor, grinda, crane, dan sebagainya.
4
tersebut yang berinteraksi dengan medan magnet di stator, sehingga timbul gaya
putar pada rotor yang mendorong rotor untuk berputar dengan kecepatan sinkron
dan akan mengikuti persamaan.
Kipas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran pada
fluida gas seperti udara. Kipas memiliki fungsi yang berbeda dengan kompresor
sekalipun media kerjanya sama, dimana kipas menghasilkan aliran fluida dengan
debit aliran yang besar pada tekanan rendah, sedangkan kompresor menghasilkan
debit aliran yang rendah namun tekanan kerja yang tinggi. Dengan fungsi yang
berbeda dari kompresor tersebut, kipas banyak diaplikasikan seperti untuk
kenyamanan ruangan (kipas meja/dinding), sistem pendingin pada kendaraan
atau sistem permesinan, ventilasi, penyedot debu, sistem pengering
(dikombinasikan dengan heater), membuang gas-gas berbahaya, dan juga supply
udara untuk proses pembakaran (seperti pada boiler).
a. Kipas Sentrifugal
5
Sisi inlet kipas sentrifugal dapat didesain dengan dua inlet atau satu inlet
saja. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan debit aliran fluida yang
ingin dihasilkan. Dengan menggunakan sistem double inlet akan didapatkan
debit aliran yang lebih besar dibandingkan dengan yang single inlet.
Salah satu aplikasi kipas sentrifugal pada dunia industri adalah Primary
Air Fan (PA Fan) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap. PA Fan berfungsi
men-supply udara ke pulverizer dan digunakan untuk mendorong pulverizer
fuel ke furnace boiler untuk proses pembakaran. PA Fan ini menggunakan
sistem dua inlet dengan sudu tipe Backward Curve.
b. Kipas Aksial
6
Gambar 2.4 Kipas Aksial Pada Sebuah PLTU
Ada 3 Fan utama yang menopang kinerja dari boiler yaitu Forced Draft Fan
(FDF), Primary Air Fan (PAF) dan Induced Draft Fan (IDF). Masing masing dari
fan tersebut mempunyai fungsi kerja yang berbeda beda.
7
Sementara FD Fan berfungsi untuk menghasilkan udara sekunder (Secondary
Air) yang akan dialirkan ke dalam boiler untuk mencampur udara dan bahan
bakar dan selanjutnya digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
PA Fan, FD Fan, dan ID Fan mempunyai bentuk yang hampir sama, tetapi
dapat dilihat perbedaannnya dari letak dan fungsi masing-masing. Fan sangat
penting untuk menjaga kestabilan kinerja suatu sistem. Komponennya terdiri dari
fan itu sendiri, motor listrik, sistem penggerak, saluran atau pemipaan, peralatan
pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter, kumparan pendingin,
penukar panas, dll). Ketiga fan tersebut membantu proses kerja komponen-
komponen lain seperti Pulverizer (bagian yang berfungsi sebagai penggerus
batubara kasar yang disuplai oleh Coal Feeder menjadi serbuk batubara yang
sangat halus sebelum disalurkan ke burner) dan Furnace Boiler (ruangan yang
berisi pipa-pipa boiler yang digunakan untuk tempat pembakaran).
Getaran mesin adalah gerakan suatu bagian mesin maju dan mundur
(bolak-balik) dari keadaan diam /netral, (F=0). Contoh sederhana untuk
menunjukkan suatu getaran adalah pegas yang terikat secara vertikal pada
8
posisi statis. Tiga faktor yang mempengaruhi vibrasi adalah beban,
kekakuan, daya redam.
c. Shaft bengkok.
g. Adanya resonansi
h. Adanya rubbing
1. Getaran bebas adalah suatu getaran yang terjadi secara alami pada suatu
sistem yang tidak dipengaruhi oleh gaya luar.
2. Getaran paksa adalah getaran yang terjadi akibat adanya rangsangan gaya
dari luar.
9
- Mendeteksi perubahan kondisi suatu mesin
a. Frekuensi
b. Amplitudo
c. Harmonic Motion
10
Harmonic motion adalah karakteristik dari suatu sinusoidal. Semua gerakan
harmonis (harmonic motion) adalah periodic yang artinya selalu berulang
pada waktu yang sama.
d. Periodic Motion
e. Random Motion
Random motion (gerakan tidak beraturan) terjadi secara erratic dan berlaku
disemua frekuensi pada rentang pengukuran pita frekuensi (frequency band).
Random motion adalah semua gerakan yang tidak terjadi secara periodic
ataupun harmonic.
11
Gambar 2.10 Random motion
BAB III
PEMBAHASAN
Permasalahan awal yang terjadi yaitu Pada tanggal 3 Des 2017 jam 12:03
vibrasi PAF B naik sampai 5,580 mm/s sejalan mengikuti dengan naik turunya
temperatur Outlet PAF. Belum bisa dipastikan hubungan antara kenaikan
temperature outlet PAF B terhadap kenaikan vibrasi. Ini bisa terjadi jika Blade
PAF B di buka maka Vibrasi naik
12
Gambar 3.1 Grafik nilai vibrasi PAF B
Naiknya nilai vibrasi dari PAF B dapat dipantau dari DCS dimana sisi
fan X dan Y dalam kategori Warning (Trip pada 7.1 mm/s). Sementara itu, tim
PdM tidak bisa melakukan pengambilan data serta analisa vibrasi tinggi pada
PAF B dikarenakan lokasi bearing tertutup dengan cover fan sehingga monitoring
hanya dilakukan dengan pencatatan vibrasi di DCS. Nilai vibrasi yang ada di
DCS tidak cukup untuk digunakan sebagai bahan analisa untuk menemukan
penyebab terjadinya kenaikan nilai vibrasi pada PAF B
Sensor-sensor vibrasi pada Fan Fan PLTU Adipala terpasang pada frame
fan. Semua sensor terhubung dengan DCS untuk monitoring vibrasi, akan tetapi
tidak terhubung dengan junction box/ panel yang bisa digunakan untuk
menghubungkan ke vibration analyzer. Dari DCS, hanya besaran vibrasi yang
terukur dan tidak bisa ditampilkan spektrum vibrasi yang menjelaskan sumber-
sumber penyebab vibrasi.
13
Gambar 3.2 Sensor virasi fan dan nilai vibrasi di DCS
14
Gambar 3.4 Desain Junction Box
Sensor vibrasi yang lama terpasang pada frame di masing masing fan
boiler yang kemudian terhubung ke DCS dan nilai vibrasi akan ditampilkan di
DCS secara real time. Terpasangnya sensor yang hanya di frame sangat
memungkinkan bahwa nilai vibrasi yang terlihat di DCS tidak sesuai dengan nlai
vibrasi yang sebenarnya. Oleh karena itu, perlunya penambahan sensor vibrasi
yang dipasangkan langsung pada bearing house sehingga pengukuran lebih
akurat. Sensor yang dipasangkan pada bearing house inilah yang kemudian
disambungkan di dalam satu junction box dan di dalam junction box ini tim PdM
dapat melakukan pengukuran vibrasi sekaligus dengan pengukuran spektrum
vibrasi.
Sensor lama
Sensor baru
Junction Box DCS
15
Gambar 3.6 Bearing fan
a. Perhitungan Inovasi
16
JUMLAH Rp. 217.600.000,00
Semua sensor yang terpasang compatible dan dapat dibaca oleh portable
vibration analyzer UJP Adipala secara akurat.
17
BAB IV
a. Menghindari kerusakan mendadak pada bearing, motor dan fan yang bisa
menimbulkan biaya besar dan membahayakan
Apabila terjadi kerusakan pada bearing Fan-Fan maka akan dilakukan derating
unit.
18
= Rp. 363.000.000,-/jam
1 Bidang Strategis
Dilakukan
perancangan sistem
dengan lebih detail
Operator belum
memahami
Kompetensi Dilakukan IHT atau
O1 Internal pengaplikasian Tinggi Rendah
Operator knowledge Sharing
sistem sensor di
fan boiler
19
3 Bidang Finansial
Dilakukan kerjasama
dengan bidang
Pemeliharaan
Mekanik untuk
Pembuatan proses pemasangan
Biaya
dan dan memelihara
F1 Pembuatan
pemeliharaan Eksternal Tinggi sistem. Rendah
sistem sangat
sistem &
mahal Mencari komponen
jaringan
komponen hardware
di tempat lain yang
harganya lebih
terjangkau
S1
F1 O1
20
F1
S1
O1
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Untuk mencegah terjadinya catastrophic failure pada Fan Fan Boiler maka
diperlukan vibration monitoring yang tepat dan akurat. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan pemasangan sensor vibrasi pada bearing
housing Fan.
21
b. Berdasarkan kajian kelayakan operasional dan biaya, maka instalasi sensor
vibrasi pada fan fan boiler ini layak untuk dilaksanakan dengan nilai
investasi total Rp 217.600.000,00
c. Resiko yang akan dihadapi dalam kajian ini didalam makalah tergolong
tinggi
5.2 Saran-saran
Mengingat begitu pentingnya sistem ini untuk memonitoring vibrasi dari fan fan
boiler secara akurat, maka untuk menjaga kenormalan operasi dan meminimalisir
terjadinya kerusakan peralatan, perlu dilakukan monitoring peralatan secara kontinyu.
DAFTAR PUSTAKA
CNTIC. 2016. Central Control Operation Manual for PLTU 2 Jateng Adipala
(3rd version). Jiangxi:Nanchang Power Plant
22