1862 7112 1 PB

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 513-518

Etika Bisnis Rasulullah SAW Sebagai Pelaku Usaha Sukses dalam


Persfektif Maqashid Syariah
Neni Hardiati 1*), Ayi Yunus Rusyana 2)
1,2
Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
*Email korespondensi: nenihardiati@gmail.com

Abstract
This study aims to review the business ethics carried out by Rasulullah SAW in accordance with the objectives
of maqashid sharia. The writing of this journal article uses qualitative research, in this article, the literature
study conducted by the author is to search various written sources, whether in the form of books, archives,
magazines, articles, and journals, or documents relevant to the problem. reviewed from the latest journals that
discuss the business ethics carried out by the Prophet Muhammad which is in accordance with the objectives of
maqashid sharia. Based on the above discussion, what is obtained is that business actors must follow business
ethics as exemplified by the Prophet. However, there are several aspects that must be fulfilled involving some
irresponsible parties, such as dishonesty, not protecting consumer rights, friendly buyers or using disrespectful
language, buyers who do not protect the rights of patrons, and business actors who are not responsible for
customers and pelapak quickly and precisely. The implementation of maqashid sharia, four safeguards of which
can protect consumers from their rights.

Keywords: Business Ethics, Business Personnel, Perspective, Maqashid Syariah

Saran sitasi: Hardiati, N., & Rusyana, A. Y. (2021). Etika Bisnis Rasulullah SAW Sebagai Pelaku Usaha
Sukses dalam Persfektif Maqashid Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 513-518.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1862

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1862

1. PENDAHULUAN kebijaksanaan sebagai pelaku usaha sejati. Agar


Manusia sebagai makhluk sosial manusia tak dalam pelaksanaannya selaras untuk menghasilkan
terlepas dari hubungan untuk saling berinteraksi sebab kebermanfaatan, maka kita wajib untuk
melaksanakan manusia memiliki keharusan sebagai khalifah di dunia nilai-nilai etika bisnis (Hamzah
et al., 2017). Dalam dalam menciptakan kemaslahatan. Salah satu cara usaha meperoleh rizki
yang halal merupakan sebuah mwujudkan kemaslahatan tersebut yakni dengan kewajiban. Hal
tersebut akanerdampak pada
kegiatan bisnis. Etika bisnis dalam islam menuntut kehidupan sosial (Antonio, 2018).
perilaku yang baik, sebab saat ini banyak terjadi Hingga saat ini perkembangan ekonomi tak
kerusakan moral yang makin meluas pada perusahaan. terlepas dari sejarah islam. Ekonomi
merupakan Kuatnya pemberdayaan etika yang unggul bagian yang tak terpisah dari
kegiatan manusia. mencerminkan nama baik perusahaan. (Naranjo, (syahrizal, 2018).
Dalam usaha apapun harus selalu 2014). diiringi dengan nilai-nilai ketuhanan
serta apapun Saat ini banyak pelaku bisnis yang hanya yang dilakukan harus bersumer dari sebuah mata
air mementingkan tujuan guna mendapat keuntungan kehidupan atau biasa disebut dengan maqashid
dengan menghalalkan banyak cara (Muhammad syariah.
Saifullah, 2011) bahkan tak jarang mereka (Wulandari, 2017), menyatakan bahwa para
mengabaikan etika bisnis maupun tnaggungjawa ulama klasik, seperti Al-Syaitibi memutuskan
sosial. Dalam islam umat muslim telah mengenal Nabi tingkatan maqashid syariah terbagi menjadi 3 yakni al
Muhammad SAW sebagai pelaku usaha yang sukses. maqashid dharuriat, al maqashid hajiyyat, al maqashid
Kesuksesan beliau tak terlepas dari keteladanan dan tahsyiniyat. Diantara ketiga al maqashid tersebut

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 514
yakni yang pertama agar dapat memelihara
bisnis etika yang dilakukan Rasulullah SAW yang
kebutuhan utama atau primer sebab bila kebutuhan
sesuai dengan tujuan maqashid syariah.
ini tidak tercukupi dapat mengancam ketentraman
Rumusan Masalah
maupun keselamatan baik di dunia maupun di akhirat
1. Bagaimana etika bisnis Nabi Muhammad SAW?
yakni ada 5 yang dapat mengancamnya ialah
2. Bagaimana Tinjauan nilai-nilai maqashid
pemeliharaan pada agama, pada jiwa, pada akal,
Syariah dalam etika bisnis Rasulullah SAW?
terhadap keturunanan dan pemeliharaan pada harta.
lalu yang kedua sebagai kebutuhan sekuder yakni
2. METODE PENELITIAN
bila tidak tercukupi akan mengancam kemananan
Penulisan artikel jurnal ini menggunakan
sehingggga akan timbul kesukaran namun bila
penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi
terpenuhi akan membuat kemudahan bagi manusia.
kepustakaan. (Sugiyono, 2015) menyatakan bahwa
Kemudian yang terakhir sebagai suatu kebutuhan
studi kepustakaan adalah cara yang dipakai untuk
pelengkap, karena sebagai pelengakp tentunya tidak
menghimpun data-data atau sumber-sumber yang
akan mengancam kemananan ataupun menyebabkan
berhubungan dengan topik yang diangkat dalam
kesukaran. Namun hal ini akan menjadi
suatu penelitian. Dalam penulisan artikel ini, studi
penyempuran dari kebutuhan primer maupun
literatur yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan
sekuder, yakni kebiasaan, perilaku, aturan atau
melakukan pencarian terhadap berbagai sumber
norma yang berlaku dalam sosial kemasyarakatan.
tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah,
Sehingga maqasid syariah ini penting diterapkan
artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen yang
dalam perilaku bisnis.
relevan dengan permasalahan yang dikaji dari Jurnal-
(Wulandari et al., 2017) dalam penelitiannya
jurnal terbaru yang membahas tentang etika bisnis
memperoleh hasil Rasullullah SAW telah
yang dilakukan Rasulullah SAW yang sesuai dengan
menerapkan etika bisnis seagaimana dalam maqashid
tujuan maqashid syariah.Kegiatan penunjang yang
syariah dengan empat sistem proteksi guna
dilakukan dalam melakukan kajian literature ini
melindungi hak pelanggan. Ia menyarankan
meliputi mencari, membaca, dan menelaah pendapat
rekomendasi harus diterapkan serta memaparkannya
– pendapat dari para ahli dan bahan pustaka yang
agar dapat memenuhi prinsip syariah dan regulasi.
memuat teori-teori yang relevan.Sehingga dengan
Hasil penelitian (Farida, 2017) menunjukkan
metode tersebut dapat digali nilai-nilai filosifis dalam
bahwa dalam maqhasid syariah, perlindungan hukum
pengembangan ekonomi Islam dalam bidang
bagi pelaku UMKM di tengah pasar bebas sangat
produksi produk halal. Metodologi yang digunakan
diperlukan selama tidak menghilangkan dan
yakni metodologi studi Islam, melalui proses ilmiah,
mengurangi prinsip-prinsip syariah dalam
tepat dan tuntas dalam memaknai ajaran Islam secara
bermuamalah. Selain itu, perlindungan tersebut
menyeluruh dari berbagai aspek sumber, pemahaman
sangat penting karena untuk kemaslahatan bagi
ajarannya pada sumber sejarah (Hakim & Mubarok,
pelaku usaha. (Nabilah et al., 2019) dalam
2017)
penelitiannya menyimpulkan ahwa penggungkapan
etika berdasarkan perspektif maqashid syariah belum
3. PEMBAHASAN
di ungkap secara keseluruhan, beberapa kategori ada
3.1. Etika Bisnis Rasulullah SAW
yang belum diungkap bahkan ada yang tidak
a. Perjalanan Bisnis Rasulullah SAW
diungkap sama sekali.
(Koni, 2017), menyatakan dalam sejarah
Sementara itu menurut (Ruslang et al., 2020)
dikisahkan kalau semenjak kecil Nabi
terlaksananya etika bisnis yang sesuai dengan
Muhammad SAW mengembalakan ternak para
maqashid syariah membawa implikasi yang baik
peternak kambing. Jumlah ternaknya juga
terhadap keberlangsungan bisnis Shopee, pembeli
terbilang tidak sedikit, ratusan. Secara tidak
yang semakin meningkat kepercayaan terhadap
langsung sebagai media pendidikan
shopee sehingga mereka loyal untuk terus belanja di
pembelajaran bisnis awal beliau, ialah gimana
Shopee. Demikian juga seller semakin setia menjual
mengorganisasi, memanage, serta mengelola
di Shopee karena jumlah pembeli semakin bertambah
seluruh suatu yang dipercayakan kepadanya.
yang berpengaruh terhadap keuntungan.
Sehingga dia berkembang jadi pribadi yang
Berdasarakan latar belakang masalah di atas,
kredibel, bertanggung jawab, cermat, empati,
maka penelitian ini bertujuan untuk mengulas tentang
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 515
terbuka, mandiri, berani, gampang
menyesuaikan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 516
diri, tabah, lugas, visioner, dll dalam usia yang
memilki nilai konsederans atas ditetapkan Nabi
masih sangat muda. Beliau sering turut dalam
Muhammad SAW menjadi Rasul. Yang artinya:
lawatan- lawtan bisnis ke negara- negaraorang
“Sesungguhnya engkau Muhammad berada di
sebelah yang sekarang dikenal dengan nama,
atas budi pekerti yang besar”. Dalam Islam
Irak, Yordania, Bahrain, Suriah, serta Yaman.
potensi baik lebih di dahulukan ketimbang
Dikala itulah eliau sudah belajar bagaimana
potensi dalam perilaku kejahatan. Sehingga
sebagai seseorang eksportir handalsekaligus
perilaku bisnis mengandung asas-asas etika yang
menyandang posisi sebagai eksekutif muda di
dibedakan antara yang buruk maupun yang baik
masa itu.
untuk menetapkan prinsip-prinsip umum yang
Beranjak dewasa, Nabi Muhammad SAW
dapat membenarkan dalam dunia usaha(Rahmat,
kian mantap memilah karirnya bagaikan pebisis.
2017).
Beliau mengawalinya dengan jadi seseorang
(Amalia, 2012), menyatakan bahwa etika
manajer perdagangan yang mencerna modal
bisnis Islam ialah berbagai perilaku etis dalam
investor dengan sistem untuk hasil. Serta
Islam disebut dengan Akhlak al islamyah yang
memanglah, berkat keahlian dandidikan bisnis
dikemas melalui nilai-niali syariah yang lebih
sejak kecil, para investor senantiasa merasa puas
mendahulukan halal maupun haram. Etika bisnis
hendak hasil yang dicapai olehNabi Muhammad
dalam Islam yakni sekumpulan peraturan yang
SAW. Dalam menggapai kesuksesan semacam
melaksanakan usaha seperti jika pedangang
itu pastinya beliau mempraktikkan satu prinsip
harus mengetahui larangan maupun yang di
serta strategi manajemen bisnis yang sangat
anjurkan sebab dalam Al-Quran pedagang tidak
profesional. Prinsip- prinsipnya antara lain:
boleh mengurangi timbangan harus sesuai
jujur, setia, serta handal. Serta ini mendadak jadi
dengan adanya (Karishma W & Widiastuti,
satu teladan etika bisnis yang ditiru oleh
2017). Pribadi yang jujur, adil, benar, merdeka,
segenap bangsa Arab. Kita ketahui sendiri
bahagia, maupun cinta kasih merupakan nilai-
keadaan bangsa Arab dikala itu semacam apa.
nilai yang di dorong oleh nilai etik, ahlak
Terlebih, kala itu Muhammad mengutamakan
maupun moral dari manusia. Sebab hakikat
customer satisfaction, excellence service,
manusia seutuhnya ialah melaksanakan nilai-
kompetensi, efisiensi, tranparansi dan
nilai dari etika. Adapun yang menjadi sumber
persaingan yang sehat serta kompetitif. Hal ini
segala nilai dalam sendi kehidupan yakni Al-
menjadi fondasi etika bisnis serta style
Qu’ran dan hadist. Dua pedoman inilah yang
manajemen yang luar biasa kepada bangsa Arab,
dapat menuntun kita dalam berperilaku dalam
sistem bisnis yang dibangunnya telah tertata
kegiatan bisnis (Desy Astrid Anindya, 2017).
sedemikian rupa, sampai tanpa kedatangan
Syahatah dan Siddiq dalam
dirinya juga bisnis senantiasa berjalan baik,
menyatakan bahwa dalam
kalua istilah saat ini bisa jadi dapat diistilahkan
bermuamalah di butuhkan perilaku yang baik,
dengan passive income.
agar tidak terjadi kerusakan ahkhak yang luas
b. Etika Bisnis dalam studi Islam
pada usaha. Kemudian dengan etika yang baik
(Desy Astrid Anindya, 2017), menyatakan
akan mendapatkan nama baik usaha (Naranjo,
kata etika bersumber dari bahasa latin “etos”
2014).
yang bermakna kebiasaan persamaannya yakni
c. Etika Bisnis Nabi Muhammad SAW
moral, pun berasal dari bahasa yang sama mores
Keberhasilan Rasulullah SAW dalam
ialah jamak dari mufradat “khulud” yang
membangun usaha terlihat darikepribadiannya
memiliki pengertian budi pekerti. Bisnis ialah
yang berani. Bahkan kemampuan mengatur
suatu organisasi yang melangsungkan kegiatan
bisnisnya sehingga membawa dagangan
produksi dan kontribusi penjualan barang
Khadijah dan hanya dibarengi karyawannya
maupun jasa yang diharapkan oleh costumer
yakni Maisarah. Beliau sangat
dalam memperoleh penghasilan(Lubis, 2018).
bertanggungjawab yang sempurna atas semua
Dalam studi Islam sering disebut al-khuluq
dagangan miliki Khadijh.(Karimah, 2016).
merupakan bentuk tunggal yang ada dalam al-
Supaya usaha yang kita bangun dapat
quran yakni pada ayat 4 surat al-Qalam yang
memperoleh kebaikan dalam hidup serta

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 517
berjalan harmonis seperti Rasulullah SAW.
Hal ini mesti kita laksanakan dengan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 518
perilaku-perilaku yang baik. Salah satu teladan
Menguasai suatu hak milik untuk
yang menjadi acuan umat muslim dalam
memperoleh keuntunagn ini merupakan sifat
membangun bisnis terutama dalam hal perilaku
buruk dari kapitalis. Hal ini sangat tidak
kita perlu merujuk kepada tokoh yang paling
diperbolehkan oleh Islam
agung teladan umat muslim di muka bumi,
7) Komoditas yang diperdagangkan harus halal
yakni Nabi Muhammad SAW.
dan suci bukan barang-barang yang
(Baidowi, 2010), menyatakan dalam
terlarang, sesuai sabda Rasulullah SAW
menjalankan bisnisnya Nabi saw memiliki etika “Sesungguhnay Allah melarang bentuk
berikut ini: usaha miras, bangkai, babi, maupun patung
1) Kejujuran (H.R. Jabir).
Kejujuran ini menjadi suatu hal yang sangat 8) Kegiatan usaha yang dilakukan harus
penting dalam berbisnis sebagai sebuah terhindar dari riba. Sebagaimana firman
kepercayaan. Beliau selalu berperilaku jujur Allah “Hai orang-orang yang beriman, maka
dalam bermuamlah. Hal ini sesuai sabda lupakan sisa-sisa riba bila kamu beriman”.
Rasul yakni "siapapun yang membuat Sebab itu, Allah dan Rasul mengabarkan
penipuan itu dari golongan kami". (H.R. Al- perang pada riba.
Quzwani). Beliau juag bersabda " tidak baik 9) Dalam suatu usaha dilakukan dengan dasar
seorang pedanagn yang memiliki aib, saling ridho tanpa dipaksa. Sesuai firman
kecuali ia menerangkan aibnya. Allah, “Hai orang yang beriman, tidak boleh
2) Tolong menolong ataupun memberikan kamu saling memakan harta sesame melalui
kebermanfaatan terhadap orang lain jalan yang bathil, kecuali melalui cara usaha
Pelaku usaha sudah seharusnya tidak hanya yang saling suka dinatara kamu.
memikirkan keuntungan semata namun 10) Membayarkan gaji sebelum iakering
harus memliki perilaku yang ta’awun atau keringat karyawan. Nabi Muhammad saw.
tolong menolong dalam hal kebaikan bersabda, "Berikanlah upah pada karyawan,
terutama dalam usaha. sebelum ia kering keringatnya." Hadist ini
3) Dilaranggharar baik takaran, ukuraan, menjelaskan bahwasanya dilarang menunda-
maupunpenimbangan harus sesuai. nunda upah pegawai. Pembayaran upah
Dalam berbisnis penimbangan yang sesuai mesti sesuai pada kerja yang dilaksanakan.
adanay dan tepat wajib diutamakan. Implementasi etika bisnis berdasarkan teori
Sebagaimana Firman Allah: "Celakalah yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa sikap
untuk orang yang tidak jujur, yakni orang yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw
yang jika menerima takaran dari yang lain, dalam melakukan perdagangan. Sikap-sikap itu
mereka meminta dicukupi, dan jika mereka antara lain jujur, adil, ramah, cakap, senang
membuat takaran atau penimbangan sesuai membantu pelanggan, menjaga hak-hak
bagi yang lain, mereka mengurangi" (QS konsumen, dan tidak menjelekkan bisnis orang
83:112). lain. Jika dikaitkan dengan teori etika bisnis
4) Dilarang mengejek usahayang lain, supaya Islam diatas, maka dapat terlihat bahwa produk
membeli terhadapnya. yang dipasarkan oleh pelaku usaha, jika
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah mengikuti ketentuan yang ada, tidak ada yang
seseorang di antra kalian menjual memiliki mengandung unsur pelanggaran etika. Karena
tujuan dalam menjelekkan apa yang dijual dalam ketentuannya, barang-barang yang akan
yang lainnya," (H.R. Muttafaq ‘alaih). K dijual tidak boleh sesuatu yang dapat
5) Dilarang menumpuk-numpuk harta mengancam kehidupan orang lain. Secara
Melakukan menumpuk-numpuk harta pada umum, sistem pembayaran yang telah ditetapkan
masa tetentu yang memilki tujuan supaya oleh pelaku usaha harus memudahkan bagi
harganya meningkat kemudia dapat pembeli dan penjual. Namun terkadang ketika
keuntungan besar yang di dapatkan. Dalam terjadi masalah pada sistem pembayaran yang
kegiatan ini Nabi sangat tidak membolehkan diberikan oleh pembeli kepada penjual masih
etika bisnis seperti ini. tersimpan dalam sistem, dan belum dapat secara
6) Dilarang monopoli langsung diterima oleh penjual.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 519
3.2. Maqashid Syariah
dan semuanya itu bertujuan untuk melindungi agama,
Pengertian Maqashid Syariah
jiwa, akal, keturunan dan harta manusia, yang
(Mingka, 2013), menyatakan bahwa maqasid
merupakan maqashid dharuriyyat.
syariah ialah tujuan dalam mewujudkan
Telah dijelaskan pada subbab implementasi
kemaslahatan manusia di muka bumi maupun
etika bisnis, bahwa marketplace pelaku usaha
akhirat. Secara terminologi, maqasid syariah terbagi
berupaya untuk menjalankan transaksi sesuai dengan
dalam dua kata yakni maqasid dan Syariah.
etika bisnis yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
(Toriquddin, 2010) menyatkan bahwa maqasid
Terlepas dari itu, beberapa kebijakan pelaku usaha
bermakna tujuan dan syariah ialah ajaran, aturan, dan
bisa lebih disesuaikan dengan keadaan yang ada,
hukum Allah yang diwahyukan pada hambanya
yang terkadang hal ini membuat tidak semua pihak
dalam mencapai falah di dunia maupun akhirat.
dapat menerima. Kemudian sikap adil ditunjukkan
Istilah maqasid syariah di viralkan oleh Imam
oleh pihak pelaku usaha dengan memberikan aturan
Syatibi. Imam Syatibi yang memiliki julukan bapak
penggunaan dan sanksi yang berlaku sama bagi
maqashid Syariah, yang membuat rumusan dan
seluruh anggota. Tidak menutup kemungkinan sikap
konsep yang jelas, sistematis, dan menyeluruh. Hal
adil yang diberikan oleh pelaku usaha tidak dapat
ini memiliki tujuan kemaslahatan umat. Dalam
dirasakan oleh semua pihak. Keramahan, kecakapan
(Mingka, 2013) dan(Dewi & Farida, 2019), Imam
dan senang membantu orang yang dilakukan oleh
Syatibi membedakan ke dalam tiga bagian:
pelaku usaha terlihat dari pelayananan yang dapat
a. Dharuriyat adalah tingkat keperluan yang paling
membantu pembeli ketika mengalami kesulitan
utama sering disebut kebutuhan primer. Sebab
dalam melakukan transaksi dengan menggunakan
jika kebutuhan ini tidak tercukupimenyebabkan
bahasa yang baik. Tetapi, tidak semua sistem
ketentraman hidup manusia di dunia ataupun di
sempurna.
akhirat nanti. Al-Syatibi mengemukakan terdapat
Menjaga hak konsumen dapat terlihat ketika
lima hal yang masuk di dalam kategori ini, yakni
para pembeli diberikan khiyar atau hak pilih produk
penyelematanpada agama, penyelamatan pada
sebelum mengambil keputusan. Sebelumnya, pembeli
jiwa, penyelamtan pada akal, penyelamatan pada
diberikan informasi mengenai produk yang tersedia.
kehormatan maupun keturunan, serta
Sehingga pembeli dapat memilih dengan baik.
penyelamatanpada harta.
Setelah transaksi berjalan dengan baik dan barang
b. Hajiyat adalah tingkatan kebutuhan yang
sudah diterima oleh pembeli, hak pembeli
sekunder, sehingga bila tidak terwujud tidak
selanjutnya ialah memberikan timbal balik berupa
sampai mengancam ketentramna nya, namun
feedback negatif atau positif kepada penjual sesuai
dapat menyebabkan kesusahan. Hal ini Islam
dengan yang diterima oleh pembeli.
ingin menghilangkan semua kesulitan itu dalam
Jika dikaitkan dengan fenomena yang terjadi
kepedulian dari Syariah Islam sebagai wujud dari
pada pelaku usaha, penjagaan terhadap agama dapat
kebutuhan ini.
diketegorikan mampu melindungi hak nonmuslim
c. Tahsiniyat adalah tingkatan suatu kebutuhan
dan muslim. Karena dalam melakukan transaksi,
yang bila tidak tercukupi tak akan mengancam
tidak ada perbedaan yang membuat suatu golongan
dari dari lima pokok yang ada dalam dahuriyat
agama merasa didiskriminasikan. Penjagaan terhadap
sehingga tidak menyebabkan kesukaran. Tingkat
jiwa (hifz an nafs) berkaitan dengan penjagaan hak-
keperluan ini ini ialah pelengkap saja. Al-Syatibi,
hak manusia secara komprehensif. Hak pertama yang
menyatakan hal-hal yang menjadi kepatutan
diperhatikan dalam Islam adalah hak hidup, hak yang
dalam adat istiadat, menjauhkan dari hal yang
disucikan dan tidak boleh dihancurkan kemuliannya.
tidak elok dipandang mata, maupun berhias
Seperti dalam sabda Rasulullah SAW yang
melalui keindahan yang sesuai sama tuntutan
diriwayatkan oleh Al Bukhari dari jalur Abu
akhlak dan moral.
Hurairah, “orang yang mencekik dirinya, dia akan
Dalam implementasinya tiga tingkatan maqashid
mencekik dirinya di neraka. Dan orang yang
syariah, yaitu tahsiniyyat, hajiyyat, dan dharuriyyat
menusuk dirinya akan menusuk diri di neraka. Dan
akan memiliki kaitan dari tiga inti penelitian ini. Jika
orang yang menembus (perutnya dengan pisau), akan
kita hubungkan dengan tema penelitian ini, maka
menembusnya di neraka.
etika bisnis memiliki kaitan dengan maqashid
Dalam kaitannya dengan fenomena yang terjadi
tahsiniyat. Sedangkan transaksi jual beli merupakan
pada pelaku usaha, penjagaan terhadap jiwa dapat
aktivitas muamalah yang termasuk kedalam
terlihat dari ketentuan barang yang diperbolehkan
maqashid hajiyyat,
untuk masuk di pelaku usaha. Seperti tidak menerima

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 520
obat-obat terlarang, benda tajam, organ manusia,
Karishma W, Y., & Widiastuti, T. (2017). Etika
barang yang dapat meledak atau terbakar sendiri, Bisnis Islam Dalam Pengelolaan Bisnis di
serta barang-barang lain yang tidak diperbolehkan Pesantren Mukmin Mandiri. Jurnal Ekonomi
berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Syariah Teori Dan Terapan,
4(6), 464.
4. KESIMPULAN https://doi.org/10.20473/vol4iss20176pp464-
Berdasarkan pembahasan di atas, kesimpulan 477
yang didapatkan adalah bahwa pelaku usaha harus Koni, W. (2017). Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam.
mengikuti etika bisnis yang telah dicontohkan oleh Al-Buhuts, 13(2), 75–89.
Rasulullah saw. Namun, terdapat beberapa aspek https://doi.org/10.30603/ab.v13i2.896
Lubis, A. A. (2018). Analisis Aspek Religiusitas
yang harus terpenuhi diakibatkan beberapa pihak
Terhadap Etika Bisnis Pedagang Pasar Muslim
yang tidak bertanggung jawab, seperti pelapak yang Pusat Pasar Kota Medan. Dusturiyah: Jurnal
tidak jujur, pelapak yang tidak menjaga hak Hukum Islam, Perundang-Undangan Dan
konsumen, pembeli yang kurang ramah atau Pranata Sosial, 7(1).
menggunakan bahasa yang kurang sopan, pembeli https://doi.org/10.22373/dusturiyah.v7i1.2339
yang tidak menjaga hak pelapak, dan pelaku usaha Mingka, A. (2013). Maqashid Syariah Dalam
yang tidak menanggapi keluhan pelanggan dan Ekonomi dan Keuangan Syariah. Jakarta:
pelapak secara cepat dan tepat. Implementasi Iqtishad Publishing.
maqashid syariah, empat penjagaan diantaranya Muhammad Saifullah. (2011). Etika Bisnis Islami
sudah dapat melindungi konsumen dari hak-haknya. dalam Praktek Bisnis Rasulullah. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9),
Seperti perlindungan terhadap agama, jiwa, akal dan
1689–1699.
keturunan. Nabilah, N., Maslichah, M., & Mawardi, M. C.
(2019). PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH
5. REFERENSI PADA PENGUNGKAPAN ETIKA DAN
Amalia, F. (2012). Implementasi Etika Bisnis Islam TANGGUNG JAWAB SOSIAL BANK
Pada Pedagang Di Bazar Madinah Depok. SYARIAH DI INDONESIA. Jurnal Ilmiah
Prosiding Seminas Competitive Advantage, 1(2), Riset Akuntansi, 8(03).
1–33. Naranjo, J. (2014). Etos Kerja Pedagang Etnis
Antonio, M. S. (2018). Ensiklopedia Leadership dan Madura di Pusat Grosir Surabya ditinjua dari
Manajemen Muhammad SAW" The Super Etika Bisnis Islam. Applied Microbiology and
Leader Super Manager". Tazkia publishing. Biotechnology, 85(1), 2071–2079.
Baidowi, A. (2010). Etika Bisnis Islam Dalam https://doi.org/10.1016/j.bbapap.2013.06.007
Perspektif Islam. Hukum Islam, 9(1412–3851), Rahmat, B. Z. (2017). Corporate Social
239–250. Responsibility
Desy Astrid Anindya. (2017). Pengaruh Etika Bisnis Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam.
Islam terhadap Keuntungan Usaha pada Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan
wirausah di desa Delitu kecamatan Delitua. At- Syariah, 1(1), 98–115.
Tawassuth, 2, 384–412. https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i1.2099
Dewi, V. S., & Farida. (2019). Maqasid Syariah Ruslang, R., Kara, M., & Wahab, A. (2020). Etika
Sebagai Indikator Pembangunan Sebuah Bisnis E-Commerce Shopee Berdasarkan
Perguruan Tinggi Islami. Jurnal Ekonomi & Maqashid Syariah Dalam Mewujudkan
Pembangunan Optimum, 9(1), 73–84. Keberlangsungan Bisnis. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Farida. (2017). Analisis Pengaruh Penerapan Islam, 6(3), 665–674.
Kinerja Maqasid terhadap Manajemen Risiko Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. In
pada Perbankan Syariah. XII(2), 171–186. Jakarta : mitra wacana merdeka (pp. 286–288).
Hakim, A. A., & Mubarok, J. (2017). Metodologi Toriquddin, M. (2010). Teori Maqashid Syariah
Studi Islam. Rosda. Persefektif Al-Syaitibi.
Hamzah, N., Kopromotor, S., & Wahab, A. (2017). Wulandari, D. N. (2017). Etika Bisnis E-Commerce
Penerapan Etika Bisnis Pedagang. Berdasarkan Maqashid Syariah Pada
Karimah, A. (2016). Melayunya Etika Bisnis Dalam Marketplace Bukalapak.Com. Jmm Unram -
Masyarakat Islam Melayu Nusantara. Wardah, Master of Management Journal, 6(1).
16(1), 73–83. https://doi.org/10.29303/jmm.v6i1.21
Wulandari, D. N., Santoso, B., & Athar, H. S. (2017).
Etika Bisnis E-Commerce Berdasarkan
Maqashid Syariah Pada Marketplace Bukalapak.
Com. Jmm Unram-Master of Management

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 521
Journal, 6(1).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-

You might also like