Professional Documents
Culture Documents
Albuk Kesimpulan 24 Agustus
Albuk Kesimpulan 24 Agustus
Albuk Kesimpulan 24 Agustus
Di
Surabaya
Dengan Hormat,
NO DOKUMEN KETERANGAN
NO DOKUMEN KETERANGAN
BUKTI T2-1 Akta Jaminan Pribadi Membuktikan bahwa dalam perjanjian
Nomor: kerjasama dengan PT Kiryaditama,
34/HP/VII/2008tertanggal 1 TERMOHON PAILIT I bertindak sebagai
Juli 2008 penjamin pribadi atau personal guarantor
BUKTI T2-2 Akta Jaminan Pribadi Membuktikan bahwa dalam Akad
Nomor:150/HP/VI/2010 Mudharabah MuqayyadahOff Balance Sheet
tertanggal 30 Juni 2010 dengan PEMOHON PAILIT II disertai
dengan jaminan perorangan atas nama
TERMOHON PAILIT II
BUKTI T2-3 Akta Jaminan Pribadi Membuktikan bahwa dalam perjanjian
Nomor:88/HP/VIII/2011 kerjasama dengan PT Bank Prasurya Dana
tertanggal 15 Agustus 2011 Tbk, TERMOHON PAILIT II bertindak
sebagai penjamin pribadi atau personal
guarantor
ik8
3. BUKTI TERTULIS PEMOHON PAILIT I
KETERANGAN AHLI
Dr. Ruth Ulam Sari, S.H., M.H., Tempat/ Tanggal Lahir: Surabaya, 12 Maret 1964, Agama:
Islam, Pekerjaan : Dosen Fakultas Hukum Universitas Pringgodigdo, Tempat Tinggal :
Komplek Peradilan Semu jalan kompetisi no.5, Surabaya.
Sebagai Ahli dengan bersumpah telah memberikan keterangan dan pendapat yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut:
Bahwa ahli tidak memiliki hubungan kerja dengan pihak PARA TERMOHON
PAILIT maupun PARA PEMOHON PAILIT;
Bahwa filosofi hukum kepailitan adalah terbayar dan terjaminnya hak-hak para
Kreditur atas harta debitur secara adil, seimbang dan proporsional;
Bahwa esensi dari hukum kepailitan adalah untuk menyelesaikan atau sebagai jalan
keluar bagi debitur yang tidak mampu membayar utang-utangnya kepada para
krediturnya;
Bahwa Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran utang (PKPU) telah mengatur mengenai
syarat formal untuk dapatnya seorang Debitur dinyatakan Pailit, yaitu: Debitur yang
memiliki dua atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang
yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih;
Bahwa dalam ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU,
ditegaskan bahwa permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat
fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU telah
terpenuhi;
Bahwa dalam hal ada bantahan dari Termohon atau Debitur, mengenai utangnya,
tidak berarti pembuktiannya menjadi tidak sederhana sehingga permohonan pailit
yang bersangkutan harus ditolak;
Bahwa penjamin pribadi atau personal guarantor tidak dikenal dalam Undang-
Undang Kepailitan dan PKPU, tapi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
hal tersebut dikenal sebagai penanggungan.;
Bahwa penjamin atau penanggung yang telah melepaskan hak istimewanya, maka
kedudukan penanggung tersebut menjadi tanggung menanggung bersama debitur
untuk melaksanakan kewajibannya kepada krediturnya;
Hj. Siti Julaeha,S.E. ,M.Hum Tempat/ Tanggal Lahir: Surabaya, 12 Maret 1960, Agama:
Islam, Pekerjaan : Dosen Ekonomi & Perbankan Syariah, Tempat Tinggal : Jalan Pegasus
Nomor 60, Surabaya. //
Sebagai Ahli dengan bersumpah telah memberikan keterangan dan pendapat yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut:
Bahwa ahli tidak memiliki hubungan kerja dengan pihak PARA TERMOHON
PAILIT maupun PARA PEMOHON PAILIT
Bahwa ahli bekerja sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Apollo dalam Mata Kuliah Ekonomi & Perbankan Syariah;
Bahwa ahli menjelaskan dalam perbankan syariah terdapat 3 jenis produk
perbankan yaitu, penghimpunan dana, penyaluran dana, dan produk yang berkaitan
dengan jasa perbankan serta dalam dunia perbankan syariah tidak dikenal adanya
“utang”
Bahwa mudharabah merupakan salah satu produk dari penghimpunan dana di
perbankan syariah yang terbagi atas 3 prinsip yaitu prinsip Mudharabah Mutlaqah,
Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet dan Mudharabah Muqayyadah Off
Balance Sheet
Bahwa dalam Akad Mudharabah Muqayyadah dana yang disalurkan kepada
Nasabah hanya dapat digunakan untuk satu jenis usaha tertentu yang telah
disepakati sebelumnya hal ini berbeda dengan Akad Mudharabah Mutlaqah
dimana dana yang disalurkan dapat digunakan untuk lebih dari satu jenis usaha;
Bahwa dalam akad Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet bank sebagai
agen penyalur dana atau channeling agent atau arranger bertugas untuk
mempertemukan Nasabah Investor dengan nasabah pembiayaan dan menyalurkan
dana milik Nasabah Investor dengan syarat-syarat tertentu yang diterapkan oleh
Nasabah Investor untuk dipatuhi oleh nasabah pembiayaan dan bank;
Bahwa pada akad Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet besar nisbah diatur
didalam akad dan ditentukan sendiri oleh Nasabah Investor dan nasabah
pembiayaan
Bahwa dalam pembiayaan akad Mudharabah, pihak Shahibul Maal tidak boleh ikut
campur didalam pengelolaan proyek atau usaha Mudharib seperti ikut menjalankan
atau mengelola proyek atau usaha tersebut. Paling jauh, Shahibul Maal hanya boleh
memberi saran-saran tertentu kepada Mudharib dalam menjalankan atau mengelola
proyek atau usaha Mudharib
Bahwa yang menjadi ciri khas dari Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet
adalah pembiayaan ini tidak dicatatkan dalam neraca keuangan bank melainkan
hanya dicatatkan dalam rekening administrasi .
Bahwa dalam bank syariah hubungan antar nasabah dengan bank dikenal dalam
bentuk kemitraan. Bahwa hal ini pun sejalan dengan arti akad Mudharabah dalam
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang
menyatakan bahwa akad mudharabah adalah akad kerja sama suatu usaha antara
Shahibul Maal dengan Mudharib;
Bahwa apabila dalam pengelolaannya dana Mudharabah menghasilkan
keuntungan, maka jumlah atau bagi hasil untuk Shahibul Maal dan Mudharib
ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha yang diperoleh dan
jika dari pengelolaan dana Mudharabah menimbulkan kerugian, maka kerugian
finansial menjadi tanggungan Shahibul Maal (pemilik dana)
Mudharabah adalah membentuk suatu perjanjian kemitraan (contract of co-
partnership) antara Shahibul Maal dengan mudharib (pengelola usaha). Apabila
mudharib memperoleh keuntungan maka Mudharibakan memperoleh keuntungan
berdasarkan prinsip bagi hasil yang telah disepakati. Sedangkan bila mudharib
memperoleh kerugian, maka risiko finansial ditanggung sepenuhnya oleh pemilik
modal sedangkan Mudharib tidak menanggung resiko sama sekali selain risiko non
finansial Inilah salah satu sebab mengapa Mudharabah disebut pula sebagai
“partnership in profit”
Bahwa pada akad Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet nasabah
pembiayaan atau Mudharib memiliki kewajiban untuk melakukan pengembalian
modal kepada Nasabah Investor melalui bank sebagai arranger
Bahwa kewajiban untuk melakukan pengembalian modal ini dapat dipersamakan
dengan pemenuhan suatu prestasi
bahwa dalam akad Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet biasanya diatur
mengenai bank yang dapat bertindak seolah-olah dirinya adalah kreditur dari
nasabah pembiayaan
bahwa dalam Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet nasabah investor
memberikan kuasanya kepada bank termasuk didalamnya kuasa untuk melakukan
penagihan kepada nasabah pembiayaan
1. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-1, BUKTI T1-2 dan
BUKTI T2-1 serta berdasarkan keterangan ahli Ruth Ulam Sari, senyatanya
PEMOHON PAILIT I melakukan Perjanjian Kerjasama Jual Beli Kayu dengan
TERMOHON PAILIT Idalam hal penyediaan bahan baku kayu senilai Rp
35.000.000.000,00 (tiga puluh lima miliar rupiah) selama 4 tahun dimana dalam
perjanjian tersebut terlihat jelas bahwaTERMOHON PAILIT II bukan merupakan
debitur melainkan berkedudukan sebagai penjamin pribadi atau personal guarantor
atau pihak ketiga yang mengikatkan dirinya untuk memenuhi perikatan debitur
manakala debitur tidak memenuhi perikatannya dengan demikian kedudukan seorang
penjamin pribadi atau personal guarantor tidak dapat dipersamakan dengan kedudukan
debitur utama.;
2. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-3, BUKTI T1-19
hingga BUKTI T1-27 dan BUKTI T2-2 serta keterangan ahli Siti Julaeha dan ahli
Ruth Ulam Sari, senyatanya TERMOHON PAILIT I melakukan akad Mudharabah
Muqayaddah Off Balance SheetdenganNomor: 114/V.AM/A13-0233/30/06/2010
dengan PT Bank Goldie SyariahTbk sebagai arranger bankdengan menerima
pembiayaan dari PT Java Fiqar sebagai Nasabah Investor sebesarRp 50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah) disertai dengan Jaminan Fidusia dan Hak Tanggungan yang
dijadikan jaminan untuk menjamin pembiayaan dalam akad ini juga disertai dengan
yang disertai dengan jaminan perorangan atas nama TERMOHON PAILIT II dimana
TERMOHON PAILIT II berkedudukan sebagai penjamin pribadi atau personal
guarantor atau pihak ketiga yang mengikatkan dirinya untuk memenuhi perikatan
debitur manakala debitur tidak memenuhi perikatannya dengan demikian kedudukan
seorang penjamin pribadi atau personal guarantor tidak dapat dipersamakan dengan
kedudukan debitur utama.;
3. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-4 dan BUKTI T1-5,
senyatanya TERMOHON PAILIT I akan melakukan restrukturisasi perusahaan
sekaligus merealisasikan rencana Initial Public Offering (IPO) sebagaimana telah
dicantumkan dalam Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan. Untuk melaksanakan
Initial Public Offering (IPO) TERMOHON PAILIT I berdasarkan Lampiran 12
Peraturan Nomor IX.A.2 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Nomor: Kep-122/BL/2009 tentang Tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum harus melaksanakan tiga tahapan untuk
melaksanakan Penawaran Umum, yaitu tahapan Pernyataan Pendaftaran kepada
Bapepam & LK, tahapan Penawaran Saham, dan tahapan Pencatatan Saham di Bursa
Efek dan hasil Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan melakukan
Pernyataan pendaftaran Initial Public Offering (IPO) KepadaBadanPengawasPasar
Modal & LembagaKeuangan (Bapepam & LK);
4. Bahwa terbukti secara sah dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-6, BUKTI
T1-7, dan BUKTI T1-8, senyatanya TERMOHON PAILIT I telah melakukan
tahapan awal pernyataan pendaftaran Initial Public Offering (IPO) kepada Bapepam dan
pernyataan pendaftaran oleh TERMOHON PAILIT I telah dinyatakan efektif oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)serta TERMOHON PAILIT I sudah bisa mencatatkan
sahamnya ke PT Bursa Efek Indonesia (BEI);
5. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-9 dan BUKTI T1-10,
senyatanya PEMOHON PAILIT I telah menegetahui bahwa TERMOHON PAILIT I
sedang melakukan upaya restrukturisasi perusahaan melalui Initial Public Offering
(IPO) bahkan PEMOHON PAILIT I memberikan waktu dan kesempatan bagi
TERMOHON PAILIT I untuk melakukan restrukturisasi perusahaan melalui Initial
Public Offering (IPO);
6. Bahwa terbukti secara sah dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-11,
senyatanya Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh PARA PERMOHON
PAILIT menimbulkan keraguan bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga
mengeluarkan Surat Pembatalan Pencatatan Efek yang mengakibatkan terhentinya
segala proses tahapan Initial Public Offering (IPO) yang sedang dilaksanakan oleh
TERMOHON PAILIT I;
7. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-12dan BUKTI T1-
13,senyatanya pihak TERMOHON PAILIT Imasih dalam keadaan solven
berdasarkan financial audit dari Adriane & Young selaku auditor independen yang di
tunjuk oleh TERMOHON PAILIT I yang pada intinya dalam financial audit tersebut
dijelaskan bahwa TERMOHON PAILIT I masih memiliki aset yang lebih besar
daripada utangnya serta masih memiliki penjualan yang prospektif terhadap kegiatan
usahanya;
8. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-14/BUKTI P1-20,
senyatanyapada Amandemen Perjanjian Jual Beli antara TERMOHON PAILIT I
dengan PEMOHON PAILIT I, dimana pada amandemen perjanjian kerjasama
tersebut PEMOHON PAILIT I memberikan perpanjangan waktu pembayaran termin
kelimaserta mengubah mekanisme pembayaran yang semula melalui Real Time Gross
Settlement (RTGS) menjadi Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN);
9. Bahwa telah terbukti secara sah dan tak terbantahkan berdasarkan BUKTIT1-15,
senyatanya telah terjadi satu peristiwa tidak terduga yang terjadi diluar kehendak dari
TERMOHON PAILIT I yaitu dengan di beritakannya status Bank Sinar Cerah selaku
Penerbit SKBDN sebagai Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) atau dibekukan dalam
Pengawasan Khusus dalam Home Page Bank Indonesia tertanggal 13 Juli 2012 yang
mengakibatkan PEMOHON PAILIT I tidak dapat mencairkan SKBDN pembayaran
kayu termin kelima yang telah diterbitkan oleh TERMOHON PAILIT I, Karena
perikatan antara TERMOHON PAILIT I berhenti untuk sementara waktu, maka utang
pembayaran termin kelima belum dapat dikatakan jatuh waktu dan dapat ditagih;
10. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-16 hingga BUKTI T1-
18, senyatanya pihak TERMOHON PAILIT Itelah mengajukan permohonan
penerbitan SKBDN kepada Bank Sinar Cerah sebesar Rp7.750.000.000,00 (tujuh miliar
tujuh ratus lima puluh juta rupiah) selanjutnya Bank Sinar Cerah telah menyampaikan
penerbitan SKBDN Nomor: 1710011 kepada Bank Harapan Indonesia selaku Bank
penerus (Advising bank) dan telah menyampaikandokumen tersebut kepada
PEMOHON PAILIT I, dengan demikian PEMOHON PAILIT II sudah dapat
melakukan pencairan terhadap SKBDN yang diterbitkan oleh Bank Harapan Indonesia
selaku Advising Bank pada tanggal 15 Juli 2012;
11. Bahwa telah terbukti secara sah dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-19 dan
BUKTI T1-2serta keterangan ahli Siti Julaeha bahwa senyatanya TERMOHON
PAILIT I telah menerima dana pembiayaan bagi hasil sejumlah Rp50.000.000.000
(lima puluhmiliar rupiah) dalam bentuk Akad Mudharabah Muqayyadah Off Balance
Sheet tertanggal 30 Juni 2010, dimana dalam jenis pembiayaan bagi hasil tersebut dana
pembiayaan diterima TERMOHON PAILIT I dari Nasabah Investor bernama PT Java
Fiqar melalui PEMOHON PAILIT II sebagai Bank Arranger atau pihak yang
mempertemukan TERMOHON PAILIT I dengan Nasabah Investor dan sebagai Bank
Channeling Agent PEMOHON PAILIT II mendapatkan Administration Fee;
12. Bahwa telah terbukti secara sah dan tidak terbantahkan, berdasarkan keterangan Ahli
Siti Julaeha bahwa apabila dalam pengelolaannya danaMudharabah menghasilkan
keuntungan bagi Mudharib maka, mudharib akan memperoleh keuntungan berdasarkan
prinsip bagi hasil yang telah disepakati. Sedangkan bila Mudharib memperoleh
kerugian, maka kerugian finansial tersebut ditanggung sepenuhnya oleh Pemilik Modal
(Shahibul Maal) sehingga apabila dalam pengelolaannya Mudharib tidak dapat
melakukan pembagian hasil dan pembagian modal secara utuh kepada Nasabah
Incestor maka hal tersebut merupakan bentuk kerugian bagi mudharib dan menjadi
sebuah risiko bagi Nasabah Investor selaku pemilik Dana Investasi yang dikelola oleh
mudharib;
13. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-20 hingga BUKTI T-
27/ BUKTI P2-8 hingga BUKTI P2-14, terdapat Jaminan Fidusia dan Hak
Tanggungan yang dijadikan jaminan pada akad Mudharabah Muqayyadah Off Balance
Sheetuntuk menjamin pembiayaan dalam akad ini;
14. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-28 dan BUKTI T2-3
serta keterangan ahli Ruth Ulam Sari, senyatanyadalam Perjanjian Kredit Investasi
antara TERMOHON PAILIT I dengan PT Bank Prasurya Dana Tbk TERMOHON
PAILIT I mendapatkan kredit senilaiRp.21.000.000.000,00 (dua puluh satu miliar
rupiah) dengan bunga angsuran sebesar 10 % (sepuluh persen) per tahun atau 0,83%
(nol koma delapan puluh tiga persen) perbulan dan jangka waktu pelunasanselama 2
(dua) tahunyang disertai Jaminan berupa Sertifikat Hak Tanggungan dan jaminan
perorangan atas nama TERMOHON PAILIT II yangberkedudukan sebagai penjamin
pribadi atau personal guarantor atau pihak ketiga yang mengikatkan dirinya untuk
memenuhi perikatan debitur manakala debitur tidak memenuhi perikatannya dengan
demikian kedudukan seorang penjamin pribadi atau personal guarantor tidak dapat
dipersamakan dengan kedudukan debitur utama;
15. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T-29 hingga BUKTI T1-
34, senyatanya telah ada tanah hak guna bangunan milik TERMOHON PAILIT I dan
TERMOHON PAILIT II yang dijadikan Jaminan Hak Tanggungan dalam Perjanjian
Kredit Investasi antara TERMOHON PAILIT I dengan PT Bank Prasurya Dana Tbk
yang memiliki nilai yang lebih besar daripada nominal Perjanjian Kredit Investasi
tersebut;
16. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-35 dan BUKTI T1-36,
senyatanya telah membayar angsuran kredit bulan pertama hingga bulan keenam senilai
Rp5.250.000.000 (lima miliar dua ratus lima puluh juta rupiah) serta telah melakukan
Amandemen Perjanjian Kredit Investasi yang pada pokoknya mengubah pembayaran
kredit bulan ketujuh hingga bulan kesepuluh menjadi pembayaran per 3 (tiga) bulan
dan memperpanjang jatuh waktu pembayaran kredit bulan ketujuh dan kedelapan
sehingga jatuh waktunya bersamaan dengan pembayaran kredit kesembilan, yaitu pada
tanggal 15 April 2012;
17. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-37, senyatanya
TERMOHON PAILIT I dengan PT Bank Prasurya Dana Tbk kembali melakukan
Amandemen Perjanjian Kredit yang pada pokoknya PT Bank Prasurya Dana Tbk
memberikan penurunan suku bunga menjadi 7% dan tetap memperpanjang jangka
waktu pembayaran per 3 (tiga) bulan dan memperpanjang jatuh waktu pembayaran
kredit bulan ketujuh hingga bulan keduabelas, yaitu pada tanggal 15 Juni 2012;
18. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-38, BUKTI T1-39,
dan BUKTI T1-40, senyatanya TERMOHON PAILIT I telah melakukan RUPS
untuk meminta persetujuan mengajukan permohonan delegasi utang kepada PT
Paramita Group selaku induk perusahaan, bahwa TERMOHON PAILIT I telah
memberikan jawaban atas somasi yang pada pokoknya TERMOHON PAILIT I ingin
melakukan delegasi atas sisa kreditnya yang akan di gantikan oleh PT Paramita Group;
19. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan berdasarkan BUKTI T1-41 dan BUKTI T1-42,
senyatanya PT Bank Prasurya Dana Tbk telah mengeluarkan surat Persetujuan Alih
Debitur dimana PT Bank Prasurya Dana Tbk telah menyetujui PT Paramita Group
sebagai debitur baru serta TERMOHON PAILIT I telah melakukan penandatanganan
Akta Delegasi utang yang dialihkan kepada PT Paramita Group sebesar
Rp.17.447.430.000,00 (tujuh belas miliar empat ratus empat puluh tujuh juta empat
ratus tiga puluh ribu rupiah) sehingga TERMOHON PAILIT I sudah tidak
mempunyai kewajiban untuk melunasi sisa kredit tersebut kepada PT Bank Prasurya
Dana Tbk;
Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas PARA TERMOHON PAILIT mohon
dengan hormat sudilah kiranya Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya berkenan
memutuskan:
Atau;
Hormat kami,