Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

LAPORAN

PRAKTIKUM GEOGRAFI PENDUDUK

(GEL 0302 )

ACARA 7
PENGANGGURAN

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Bagus Fitriawan

NIM : 21/481244/GE/09707
Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2022
Pukul : 15.15 – 16.55 WIB
Asisten : Revia Ardyaning Pramesti

Rachma Permata Suci

LABORATORIUM KEPENDUDUKAN DAN SUMBERDAYA EKONOMI


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
ACARA 7
PENGANGGURAN
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mampu memahami dan menghitung tingkat pengangguran terbuka
2. Mampu menganalisis tren-tren pengangguran terbuka Provinsi Banten
3. Mampu membandingkan tren-tren penganggur terbuka Provinsi Banten dengan 2 provinsi
di sekitarnya
4. Mampu membandingkan jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran
menurut kelompok umur
5. Mampu membandingkan jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran
menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan

B. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Progam perangkat lunak Ms.Office Excel
2. Laptop
3. Kalkulator
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Data pengangguran hasil sensus penduduk sesuai Provinsi Banten tahun 2013, 2017 dan
2020
2. Data setengah pengangguran hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2020
C. CARA KERJA (DIAGRAM ALIR)

Data pengangguran hasil sensus penduduk sesuai Data setengah pengangguran hasil Survei Angkatan
Provinsi Banten tahun 2013, 2017 dan 2020 Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2020

Memasukkan data pengangguran hasil sensus


penduduk sesuai Provinsi Banten dan setengah
pengangguran hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) tahun

Membuat Tabel dan grafik jumlah pengangguran


terbuka Provinsi Banten menurut kelompok umur dan
jenis kelamin tahun 2013, 2017, dan 2020

Membuat Tabel dan grafik persentase pengangguran


terbuka terhadap angkatan kerja Provinsi Banten tahun
2013, 2017, dan 2020

Membuat Tabel dan grafik perbandingan presentase


pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja
Provinsi Banten tahun dengan 2 provinsi di sekitarnya
2013, 2017, dan 2020

MASUKAN
Membuat Tabel dan grafik jumlah pengangguran
terbuka dan setengah pengangguran menurut
PROSES kelompok umur dan jenis kelamin tahun terbaru

LUARAN
Membuat Tabel dan grafik jumlah pengangguran
terbuka dan setengah pengangguran menurut
pendidikan tertinggi yang ditamatkan jenis kelamin
tahun terbaru

Tabel dan grafik jumlah pengangguran terbuka Tabel dan grafik persentase pengangguran
Provinsi Banten menurut kelompok umur dan terbuka terhadap angkatan kerja Provinsi
jenis kelamin tahun 2013, 2017, dan 2020 Banten tahun 2013, 2017, dan 2020

Tabel dan grafik perbandingan presentase


pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja Tabel dan grafik jumlah pengangguran terbuka
Provinsi Banten tahun dengan 2 provinsi di dan setengah pengangguran menurut kelompok
sekitarnya 2013, 2017, dan 2020 umur dan jenis kelamin tahun terbaru

Tabel dan grafik jumlah pengangguran terbuka dan setengah


pengangguran menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan
jenis kelamin tahun terbaru
D. HASIL PRAKTIKUM
Hasil dari praktikum ini yaitu :
1. Tabel dan grafik jumlah pengangguran terbuka Provinsi Banten menurut kelompok umur
dan jenis kelamin tahun 2013, 2017, dan 2020 (terlampir)
2. Tabel dan grafik persentase pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja Provinsi
Banten tahun 2013, 2017, dan 2020 (terlampir)
3. Tabel dan grafik perbandingan presentase pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja
Provinsi Banten tahun dengan 2 provinsi di sekitarnya 2013, 2017, dan 2020 (terlampir)
4. Tabel dan grafik jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran menurut
kelompok umur dan jenis kelamin tahun terbaru (terlampir)
5. Tabel dan grafik jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran menurut
pendidikan tertinggi yang ditamatkan jenis kelamin tahun terbaru (terlampir)

E. PEMBAHASAN
Indikator utama kemajuan suatu negara bukan diukur dari pasokan sumber daya alam (SDA)
yang melimpah, melainkan oleh kualitas sumber daya manusianya (SDM). Adanya ledakan
jumlah penduduk menjadi salah satu ciri pembangunan. Namun, Banyaknya jumlah penduduk
hanya akan bermanfaat apabila diiringi dengan kualitas yang baik. Jika kualitas penduduknya
rendah, maka banyaknya jumlah penduduk pada suatu negara hanya akan menjadi beban
pembangunan saja bagi negara tersebut (Gatiningsih, 2017). Terbatasnya kemampuan pemerintah
mengelola jumlah penduduk yang sangat banyak menyebabkan tidak tertampungnya seluruh
angkatan kerja pada dunia pekerjaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya pengangguran
(Sugianto, 2020).
Salah satu masalah kependudukan yang vital dan besar bagi Indonesia adalah pengangguran.
Angka pengangguran yang tinggi akan berpengaruh terhadap masalah-masalah lain seperti
kriminalitas, masalah sosial politik, dan pastinya kemiskinan yang terus meningkat. Semakin
meningkatnya angkatan kerja, migrasi yang terus mengalir, dan dampak krisis ekonomi yang terus
berkepanjangan, menyebabkan permasalahan tenaga kerja menjadi semakin besar dan kompleks.
Pengertian pengangguran sendiri adalah suatu kondisi dimana seseorang yang sudah tergolong
sebagai angkatan kerja yang aktif dan ingin mendapatkan kerja namun belum mendapatkan
pekerjaan tersebut. angkatan kerja ialah penduduk dengan usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau
memiliki pekerjaan namun sementara sedang tidak bekerja, dan pengangguran. Seseorang yang
tidak bekerja dan tidak sedang aktif mencari pekerjaan tidak termasuk dalam kategori
pengangguran (Hartanto, 2017). Pengangguran juga dapat didefinisikan sebagai penduduk yang
aktif mencari kerja, sedang mempersiapkan pekerjaan baru, sedang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak akan mendapatkan pekerjaan, serta kelompok penduduk yang tidak aktif
mencari pekerjaan dengan alasan sudah memiliki pekerjaan namun belum mulai bekerja (BPS,
2020). Istilah pengangguran ini dapat disebut juga sebagai pengangguran terbuka. Selain
pengangguran terbuka, terdapat istilah pengangguran lain yaitu setengah pengangguran.
Setengah pengangguran merupakan tenaga kerja yang memiliki jam kerja normal kurang
dari 35 jam seminggu. Setengah penganggur terbagi lagi menjadi setengah penganggur terpaksa,
setengah penganggur sukarela, dan setengah penganggur kritis. Setengah penganggur terpaksa
merupakan seseorang yang bekerja di bawah dari 35 jam seminggu dan masih mencari atau
bersedia menerima pekerjaan. Lalu, Setengah penganggur sukarela merupakan seseorang yang
bekerja di bawah dari 35 jam seminggu, namun tidak sedang mencari pekerjaan atau tidak siap
menerima pekerjaan lain (Marini, 2019). Kemudian, setengah penganggur kritis merupakan
seseorang yang bekerja di bawah dari 15 jam seminggu dan masih mencari serta siap menerima
pekerjaan lain (Sofyardi, 2017).
Kebutuhan terhadap pekerja berdasarkan supply and demand menjadi langkah dalam
pengambilan kebijakan pada aspek ketenagakerjaan guna mengurangi laju pengangguran. Upaya-
upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Pemerintah melalui kebijakannya, membuat lapangan kerja baru melalui usaha
kecil menengah dan padat karya untuk menyelesaikan masalah pengangguran. Apabila angka
partisipasi kerja perempuan ataupun laki-laki meningkat namun tidak dilakukan pembekalan
berupa pendidikan formal serta keterampilan yang baik dan berkualitas, maka angka
pengangguran dapat semakin meningkat (Suwito, 2020).
Jumlah pengangguran terbuka Provinsi Banten cenderung mengalami peningkatan setiap
tahunnya, terutama pada tahun 2020 yang mana peningkatannya terlihat sangat signifikan yaitu
sebesar 141.498 jiwa, yang mulanya sebesar 519.563 jiwa pada tahun 2017 menjadi 661.061 jiwa
pada tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh adanya pandemi virus COVID-19 di seluruh dunia
termasuk Indonesia. Pandemi COVID-19 ini menyebabkan adanya pemutusan hubungan kerja
oleh beberapa perusahaan sehinggan menimbulkan angka pengangguran yang tinggi (Indayani,
2020). Ditinjau dari jenis kelamin, laki-laki memiliki jumlah pengangguran terbuka terbanyak
dengan 344.001 jiwa pada tahun 2013, 355.277 jiwa pada tahun 2017, dan 424.779 jiwa pada
tahun 2020. Hal ini cukup wajar terjadi pada seluruh Provinsi di Indonesia karena banyak
perempuan yang bekerja pada usia 20 – 24 tahun, kemudian mereka menikah dan menjadi ibu
rumah tangga, yang otomastis bukan lagi tergolong sebagai angkatan kerja. Berdasarkan golongan
umur, kelompok umur 20 – 24 tahun selalu menjadi kelompok dengan jumlah pengangguran
terbuka terbanyak yaitu 168.009 jiwa di tahun 2013, 165.371 jiwa di tahun 2017, dan 195.559 jiwa
di tahun 2020. Kemudian disusul dengan kelompok umur 15 – 19 tahun diposisi kedua dan
kelompok umur 25 – 29 tahun. Jumlah pengangguran terbuka cenderung terus mengalami
penurunan seiring dengan pertambahan umur. Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat
kelompok umur ini adalah kelompok umur anak muda yang seharusnya produktif dalam bekerja.
Tabel 7.2 menggambarkan persentase pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja
Provinsi Banten tahun 2013, 2017, dan 2020. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat jika nilai
persentase cenderung mengalami kenaikan, meskipun pada tahun 2017 persentase pengangguran
terbuka sempat mengalami sedikit penurunan menjadi 9,28%. Sebelum akhirnya meningkat
kembali pada tahun 2020 menjadi 10,64%. Pada tahun 2013 persentase pengangguran terbuka
terhadap angkatan kerja adalah 9,90%, lalu turun sebesar 0,62% menjadi 9,28%, kemudian naik
secara drastis sebesar 1,36% menjadi 10,64%. Provinsi Banten menempati peringkat ketiga
sebagai Provinsi dengan pengangguran terbanyak di Indonesia setalah Kepulauan Riau dan Jawa
Barat dengan Kabupaten Serang sebagai penyumbang terbanyak pengangguran bagi Provinsi
Banten (Rifa'i, 2021). Berdasarkan Tabel 7.3 persentase pengangguran terbuka terhadap angkatan
kerja Provinsi Banten selalu menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan Provinsi disekitarnya,
yaitu Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Provinsi Banten hanya kalah sekali pada tahun 2020
oleh Provinsi DKI Jakarta yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 3,81% dari tahun 2017.
Meskipun, Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah pengangguran terbuka paling banyak
dibandingkan Provinsi Banten dan DKI Jakarta, tetapi persentasenya tidak sebesar Provinsi
Banten karena jumlah angkatan kerjanya juga yang cukup banyak.
Tabel 7.4 menampilkan data jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran
menurut kelompok umur dan jenis kelamin Provinsi Banten tahun 2020. Berdasarkan data tersebut
jumlah pengangguran terbuka lebih banyak daripada jumlah setengah pengangguran, baik pada
penduduk laki-laki maupun penduduk perempuan. Jumlah pengangguran terbuka penduduk laki-
laki adalah 424.779 jiwa dan jumlah setengah penganggurannya sebanyak 354.144 jiwa. Lalu,
pada penduduk perempuan, jumlah pengangguran terbukanya adalah 236.282 jiwa dan jumlah
setengah penganggurannya sebanyak 175.229 jiwa. Tabel 7.5 menampilkan data jumlah
pengangguran terbuka dan setengah pengangguran menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan
jenis kelamin Provinsi Banten tahun 2020. Berdasarkan data tersebut, terlihat jika penduduk
lulusan SMTA menjadi penyumbang pengangguran terbuka paling banyak sebesar 219.770 jiwa
pada penduduk laki-laki dan 129.081 jiwa pada penduduk perempuan, disusul dengan lulusan
SLTP sebesar 91.515 jiwa pada penduduk laki-laki dan 41.247 jiwa pada penduduk perempuan.
Banyaknya pengangguran lulusa SMTA dikarenakan oleh mereka yang lebih selektif dalam
mencari pekerjaan sehingga banyak dari mereka menjadi pengangguran. Hal ini juga disebabkan
karena tingginya kompetisi untuk mencari kerja pada tingkatan yang sesuai dengan kompetensi
dan kredibilitasnya. Sedangkan mereka yang tidak memiliki ijazah SD memiliki angka
pengangguran yang kecil karena banyak dari mereka bekerja tanpa memilih jenis pekerjaannya,
namun kompetensinya rendah sehingga kualitasnya pun berbeda dengan lulusan SMTA atau
Universitas (Hamim, 2020).
F. KESIMPULAN
1. Pengangguran terbuka dapat didefinisikan sebagai penduduk yang aktif mencari kerja, sedang
mempersiapkan pekerjaan baru, sedang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak akan
mendapatkan pekerjaan, serta kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan
alasan sudah memiliki pekerjaan namun belum mulai bekerja. Tingkat pengangguran terbuka
dapat dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk sedang mencari kerja dengan jumlah
angkatan kerja dan dikali dengan 100.
2. Jumlah pengangguran terbuka Provinsi Banten cenderung mengalami peningkatan setiap
tahunnya, terutama pada tahun 2020 yang mana peningkatannya terlihat sangat signifikan
yaitu sebesar 141.498 jiwa, yang mulanya sebesar 519.563 jiwa pada tahun 2017 menjadi
661.061 jiwa pada tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh adanya pandemi virus COVID-19 di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Pandemi COVID-19 ini menyebabkan adanya pemutusan
hubungan kerja oleh beberapa perusahaan sehinggan menimbulkan angka pengangguran yang
tinggi. Ditinjau dari jenis kelamin, laki-laki memiliki jumlah pengangguran terbuka terbanyak
dengan 344.001 jiwa pada tahun 2013, 355.277 jiwa pada tahun 2017, dan 424.779 jiwa pada
tahun 2020. Hal ini cukup wajar terjadi pada seluruh Provinsi di Indonesia karena banyak
perempuan yang bekerja pada usia 20 – 24 tahun, kemudian mereka menikah dan menjadi ibu
rumah tangga, yang otomastis bukan lagi tergolong sebagai angkatan kerja. Berdasarkan
golongan umur, kelompok umur 20 – 24 tahun selalu menjadi kelompok dengan jumlah
pengangguran terbuka terbanyak yaitu 168.009 jiwa di tahun 2013, 165.371 jiwa di tahun
2017, dan 195.559 jiwa di tahun 2020. Kemudian disusul dengan kelompok umur 15 – 19
tahun diposisi kedua dan kelompok umur 25 – 29 tahun. Jumlah pengangguran terbuka
cenderung terus mengalami penurunan seiring dengan pertambahan umur. Hal ini cukup
mengkhawatirkan mengingat kelompok umur ini adalah kelompok umur anak muda yang
seharusnya produktif dalam bekerja.
3. Persentase pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja Provinsi Banten selalu menjadi
yang tertinggi dibandingkan dengan Provinsi disekitarnya, yaitu Provinsi DKI Jakarta dan
Jawa Barat. Provinsi Banten hanya kalah sekali pada tahun 2020 oleh Provinsi DKI Jakarta
yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 3,81% dari tahun 2017. Meskipun, Provinsi
Jawa Barat memiliki jumlah pengangguran terbuka paling banyak dibandingkan Provinsi
Banten dan DKI Jakarta, tetapi persentasenya tidak sebesar Provinsi Banten karena jumlah
angkatan kerjanya juga yang cukup banyak.
4. Berdasarkan data jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran menurut
kelompok umur dan jenis kelamin Provinsi Banten tahun 2020, Jumlah pengangguran terbuka
lebih banyak daripada jumlah setengah pengangguran, baik pada penduduk laki-laki maupun
penduduk perempuan. Jumlah pengangguran terbuka penduduk laki-laki adalah 424.779 jiwa
dan jumlah setengah penganggurannya sebanyak 354.144 jiwa. Lalu, pada penduduk
perempuan, jumlah pengangguran terbukanya adalah 236.282 jiwa dan jumlah setengah
penganggurannya sebanyak 175.229 jiwa.
5. Berdasarkan data jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran menurut
pendidikan tertinggi yang ditamatkan jenis kelamin Provinsi Banten tahun 2020, penduduk
lulusan SMTA menjadi penyumbang pengangguran terbuka paling banyak sebesar 219.770
jiwa pada penduduk laki-laki dan 129.081 jiwa pada penduduk perempuan, disusul dengan
lulusan SLTP sebesar 91.515 jiwa pada penduduk laki-laki dan 41.247 jiwa pada penduduk
perempuan. Banyaknya pengangguran lulusa SMTA dikarenakan oleh mereka yang lebih
selektif dalam mencari pekerjaan sehingga banyak dari mereka menjadi pengangguran. Hal
ini juga disebabkan karena tingginya kompetisi untuk mencari kerja pada tingkatan yang
sesuai dengan kompetensi dan kredibilitasnya. Sedangkan mereka yang tidak memiliki ijazah
SD memiliki angka pengangguran yang kecil karena banyak dari mereka bekerja tanpa
memilih jenis pekerjaannya, namun kompetensinya rendah sehingga kualitasnya pun berbeda
dengan lulusan SMTA atau Universitas.

G. DAFTAR PUSTAKA
BPS. (2020). Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Jenis Kelamin. Retrieved from
www.bps.go.id:
https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1177/sdgs_11/1
Gatiningsih. (2017). Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sumedang: Fakultas Manajemen
Pemerintahan IPDN.
Hamim, M. (2020). Ini Penyebab Banyaknya Lulusan SMK dan SMA Yang Mengganggur.
Retrieved from www.borneonews.co.id: https://www.borneonews.co.id/berita/156580-ini-
penyebab-banyaknya-lulusan-smk-dan-sma-yang-mengganggus
Hartanto, T. B. (2017). The Effect Of Population, Education, Minimum Wage and Gross Regional
Domestic Product On The Amount Of Unemployment In The Regency and City Of East
Java, 2010-2014. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, Vol 2, No. 2.
Indayani, S. (2020). Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomisebagai Akibat Pandemi
Covid-19. Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina Sarana Informatika, Vol 18,
No. 2.
Marini, L. (2019). Peluang Terjadinya Pengangguran Di Provinsi Bengkulu : Seberapa Besar? The
Journal of Economic Development, Vol 1, No. 1.
Rifa'i, B. (2021). BPS: Banten Ranking Ketiga Pengangguran Terbanyak di Indonesia. Retrieved
from news.detik.com: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5798544/bps-banten-
ranking-ketiga-pengangguran-terbanyak-di-indonesia
Sofyardi. (2017). Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Kota Padang 2014-2018. Quantitative
Economics Journal, Vol 6, No. 3.
Sugianto. (2020). Faktor Penyebab Pengangguran dan Strategi Penanganan Permasalahan
Pengangguran Pada Desa Bojongcae, Cibadak Lebak Provinsi Banten. Jurnal IKRA-ITH
Ekonomika, Vol 2, No. 3.
Suwito. (2020). Pengantar Demografi. Malang: Ediide Infografika.
LAMPIRAN
Tabel 7.1 Jumlah Pengangguran Terbuka Provinsi Banten
Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013, 2017, dan 2020
Kelompok 2013 2017 2020
Umur L P Total L P Total L P Total
15 – 19 99.630 71.619 171.249 97.035 55.503 152.538 71.212 64.450 135.662
20 – 24 113.550 54.459 168.009 110.494 54.877 165.371 116.403 79.156 195.559
25 – 29 61.932 20.849 82.781 48.781 22.692 71.473 74.734 22.851 97.585
30 – 34 22.084 5.651 27.735 33.271 11.694 44.965 47.845 16.612 64.457
35 – 39 17.811 3.885 21.696 24.889 3.796 28.685 24.201 11.968 36.169
40 – 44 10.694 3.066 13.760 11.001 3.347 14.348 26.048 6.371 32.419
45 – 49 9.490 1.057 10.547 8.325 3.195 11.520 18.740 8.552 27.292
50 – 54 3.134 3.170 6.304 6.080 3.384 9.464 17.412 4.652 22.064
55-59 9.461 3.132 12.593 8.129 6.925 15.054
5.676 1.529 7.205
60+ 5.940 2.667 8.607 20.055 14.745 34.800
Jumlah 344.001 165.285 509.286 355.277 164.286 519.563 424.779 236.282 661.061
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2013, 2017, dan 2020

Grafik 7.1 Jumlah Pengangguran Terbuka Provinsi Banten


Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2017

Grafik 7.2 Jumlah Pengangguran Terbuka Provinsi Banten


Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2017
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2017
Grafik 7.3 Jumlah Pengangguran Terbuka Provinsi Banten
Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2020
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020

Tabel 7.2 Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja


Provinsi Banten Tahun 2013, 2017, dan 2020
Kelompok 2013 2017 2020
Umur Pengangguran Angkatan Persentase Pengangguran Angkatan Persentase Pengangguran Angkatan Persentase
Terbuka Kerja (%) Terbuka Kerja (%) Terbuka Kerja (%)
(jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa)
15 – 19 171.249 369.587 46,34 152.538 354.673 43,01 135.662 313.653 43,25
20 – 24 168.009 725.414 23,16 165.371 754.675 21,91 195.559 748.736 26,12
25 – 29 82.781 812.150 10,19 71.473 799.916 8,94 97.585 791.631 12,33
30 – 34 27.735 808.979 3,43 44.965 698.832 6,43 64.457 781.557 8,25
35 – 39 21.696 617.609 3,51 28.685 755.025 3,80 36.169 759.285 4,76
40 – 44 13.760 649.589 2,12 14.348 645.249 2,22 32.419 731.823 4,43
45 – 49 10.547 430.851 2,45 11.520 568.328 2,03 27.292 658.600 4,14
50 – 54 6.304 347.739 1,81 9.464 440.996 2,15 22.064 542.811 4,06
55-59 12.593 329.586 3,82 15.054 385.539 3,90
7.205 384.387 1,87
60+ 8.607 249.683 3,45 34.800 499.598 6,97
Jumlah 509.286 5.146.305 9,90 519.563 5.596.963 9,28 661.061 6.213.233 10,64
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2013, 2017, dan 2020 (diolah)
Grafik 7.4 Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja
Provinsi Banten Tahun 2013
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2013

Grafik 7.5 Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja


Provinsi Banten Tahun 2017
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2017

Grafik 7.6 Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja


Provinsi Banten Tahun 2020
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020
Tabel 7.3 Perbandingan Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja Provinsi Banten
dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat Tahun 2013, 2017, dan 2020
2013 2017 2020
Pengangguran Angkatan Persentase Pengangguran Angkatan Persentase Pengangguran Angkatan Persentase
No Provinsi
Terbuka Kerja (%) Terbuka Kerja (%) Terbuka Kerja (%)
(jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa)

Provinsi
1.
Banten
509.286 5.146.305 9,90 519.563 5.596.963 9,28 661.061 6.213.233 10,64

Provinsi
2. DKI 467.178 5.180.014 9,02 346.945 4.856.116 7,14 572.780 5.232.031 10,95
Jakarat
Provinsi
3. Jawa 1.888.667 20.620.610 9,16 1.839.428 22.391.003 8,22 2.533.076 24.207.930 10,46
Barat
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013, 2017, dan 2020 (diolah)

Grafik 7.7 Perbandingan Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja Provinsi Banten
dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat Tahun 2013
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013

Grafik 7.8 Perbandingan Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja Provinsi Banten
dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat Tahun 2017
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
Grafik 7.9 Perbandingan Persentase Pengangguran Terbuka Terhadap Angkatan Kerja Provinsi Banten
dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat Tahun 2020
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

Tabel 7.4 Jumlah Pengangguran Terbuka dan Setengah Pengangguran Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin Provinsi Banten Tahun 2020
Laki-laki Perempuan
Kelompok Umur Pengangguran Setengah Pengangguran Setengah
Terbuka (jiwa) Pengangguran (jiwa) Terbuka (jiwa) Pengangguran (jiwa)
15 – 19 71.212 17.793 64.450 23.708
20 – 24 116.403 47.590 79.156 32.101
25 – 29 74.734 48.331 22.851 12.295
30 – 34 47.845 49.300 16.612 22.628
35 – 39 24.201 47.377 11.968 18.402
40 – 44 26.048 45.970 6.371 17.482
45 – 49 18.740 35.506 8.552 13.930
50 – 54 17.412 21.311 4.652 10.956
55-59 8.129 23.084 6.925 12.275
60+ 20.055 17.882 14.745 11.452
Jumlah 424.779 354.144 236.282 175.229
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020
Grafik 7.10 Jumlah Pengangguran Terbuka dan Setengah Pengangguran Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Laki-laki Provinsi Banten Tahun 2020
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020

Grafik 7.11 Jumlah Pengangguran Terbuka dan Setengah Pengangguran Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Perempuan Provinsi Banten Tahun 2020
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020
Tabel 7.5 Jumlah Pengangguran Terbuka dan Setengah Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan Jenis Kelamin Provinsi Banten Tahun 2020
Laki-laki Perempuan
Pendidikan Tertinggi Pengangguran Setengah Pengangguran Setengah
Terbuka (jiwa) Pengangguran (jiwa) Terbuka (jiwa) Pengangguran (jiwa)
Tidak Punya Ijazah SD 14.813 22.862 19.467 21.997
Sekolah Dasar 66.565 123.593 22.637 45.805
SLTP 91.515 70.807 41.247 33.802
SMTA 219.770 109.179 129.081 54.812
Diploma
32.116 27.703 23.850 18.813
I/II/III/Akademi/Universitas
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020

Grafik 7.12 Jumlah Pengangguran Terbuka dan Setengah Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan Jenis Kelamin Laki-laki Provinsi Banten Tahun 2020
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020

Grafik 7.13 Jumlah Pengangguran Terbuka dan Setengah Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan Jenis Kelamin Perempuan Provinsi Banten Tahun 2020
Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Tahun 2020

You might also like