Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

BAB 12

KEBIJAKAN MONETER

A. Definisi dan Konsep Kebijakan Moneter

Jumlah uang beredar tidak boleh terlalu berlebihan atau kurang. Untuk itu
pengendalian jumlah uang beredar perlu dilakukan untuk menciptakan iklim yang baik bagi
stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi, serta pengendalian terhadap kegiatan kredit.
Kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar inilah yang
dinamakan dengan kebijakan moneter. Kontribusi kebijakan moneter terhadap stabilitas
harga sangat penting untuk menekan tingkat inflasi. Pertumbuhan jumlah uang beredar
sebaiknya mengikuti pertumbuhan ekonomi sehingga secara tidak langsung dapat menekan
tingkat pengangguran. Bank sentral selaku pelaksana kebijakan moneter dapat menjalankan
kebijakan, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Kebijakan moneter dianggap lebih baik sebagai alat stabilitasi kegiatan ekonomi oleh
negara karena alasan berikut:

1. Tidak menimbulkan masalah crowding out;


2. Decision lag-nya tidak terlalu lama sehingga waktu pelaksanaan kebijakan dapat
disesuaikan dengan masalah ekonomi yang dihadapi;
3. Tidak menimbulkan beban kepada generasi yang akan dating dalam bentuk
keperluan untuk membayar bunga dan mencicil utang pemerintah;

Dengan demikian, kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau


mengarahkan perekonomian makro pada kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah
uang beredar. Kondisi yang lebih baik dapat diperoleh dengan cara meningkatkan output
keseimbangan dan/atau terpeliharanya stabilitas harga. Melalui kebijakan moneter,
pemerintah dapat mempertahankan, menambah, atau mengurangi jumlah uang beredar
dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi untuk terus tumbuh sekaligus
mengendalikan inflasi (Rahardja dan Manurung, 2008). Jika yang dilakukan adalah
menambah jumlah uang beredar, pemerintah dikatakan menempuh kebijakan moneter
ekspansif. Sebaliknya, jika jumlah uang beredar dikurangi, pemerintah menempuh kebijakan
kontraktif atau dikenal sebagai kebijakan uang ketat.

Kebijakan moneter dapat pula berarti peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan
dalam mengatur penawaran uang dan tingkat bunga. Kebijakan ini dilakukan oleh bank
sentral di Indonesia yang bertindak sebagai bank sentral adalah bank Indonesia. Agar
ekonomi tumbuh lebih cepat, bank sentral dapat memberikan lebih banyak kredit pada
system perbankan melalui operasi pasar terbuka, atau bank sentral menurunkan
persyaratan cadangan dari bank-bank atau menurunkan tingkat diskonto, yang harus dibayar
oleh bank jika hendak meminjam dari bank sentral. Akan tetapi apabila ekonomi tumbuh
terlalu cepat dan inflasi menjadi masalah yang semakin besar, bank sentral dapat melakukan
operasi pasar terbuka (open market operations), menarik uang dari system perbankan,
menaikkan persyaratan cadangan minimum (reserve requirement), atau menaikkan tingkat
diskonto (interest or discount rate) sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Instrumen kebijakan moneter lain berkisar dari kebijakan kredit selektif sampai moral
suasion, kebijakan yang sederhana, tetapi sering sangat efektif. Kebijakan moneter dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

You might also like