TUGAS 3 : CONFINED SPACE

IDENTIFIKASI BAHAYA DARI STORAGE TANK

PADA INDUSTRI MINYAK

Disusun oleh :
KELOMPOK 4
KESELAMATAN KERJA DAN PROSES

Anggota Kelompok :
1. Maulida Nurdiani
2. Michelle Angelina Archan
3. Nurhidayatul Fadila W
4. Vivi Widya Agustine
NIM. 21030119130058
NIM. 21030119120045
NIM. 21030119120008
NIM. 21030119120024

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO PADA STORAGE TANK
Industri pengolahan minyak tentunya memiliki risiko kecelakaan kerja terutama
pekerjaan yang menggunakan confined space. Ruang terbatas (confined spaces) adalah
ruang yang tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus menerus
didalamnya dan mempunyai akses keluar masuk yang terbatas (Masribut, 2016). Salah satu
ruangan yang dikategorikan sebagai confined space yaitu tangki untuk penyimpanan
minyak.
Bekerja di confined space/ruang terbatas sangatlah berbahaya, hal ini dikarenakan
terdapat berbagai hazard yang dapat menyebabkan cedera dan kematian terhadap pekerja.
Berikut ini adalah identifikasi bahaya dan risiko yang dapat terjadi pada storage tank.
Identifikasi bahaya pada tangki penyimpanan (storage tank) minyak perlu dilakukan
untuk untuk mencegah terjadinya kerugian material serta menjaga keselamatan dan
kesehatan pekerja. Pencegahan dapat dilakukan apabila telah didapatkan kemungkinan
penyebabnya. Potensi bahaya yang terdapat pada tangki penyimpanan (storage tank) adalah
sebagai berikut:
Tabel 1 Potensi bahaya pada tangki penyimpanan minyak

Bahaya Risiko Pengendalian Risiko

Pelaksanaan kerja masuk area - Membuat surat izin

kerja tanpa izin masuk area

Tidak adanya pengawasan - Bekerja tidak aman - Membuat jadwal dan

rencana kerja
- Membuat SOP
pekerjaan
- Melakukan SOP
pekerjaan

Menaiki / menuruni tangga - Terpeleset / terjatuh - Menggunakan APD

lengkap
- Perlunya kehati-hatian
 dalam menggunakan
tangga
- Melakukan pengecekan
dan pembersihan tangga
secara berkala

Kekurangan oksigen - Gangguan pernapasan - Menyediakan peralatan

- Pingsan / hilang P3K tambahan seperti
kesadaran Oxygen Can
- Bekerja dalam tim
(minimal 2 orang)
- Pembatasan waktu kerja
di dalam tangki
- Penjadwalan
maintenance tangki

Bau crude oil - Gangguan pernapasan - Menggunakan

respirator saat bekerja

Cipratan minyak yang - Iritasi pada mata dan - Membuka kran

mengenai mata dan kulit
kulit sampling dengan hati-
hati
- Menggunakan APD
lengkap termasuk safety
goggles dan sarung
tangan karet
 EMERGENCY DAN RESCUE PROCEDURES
Kecelakaan pada storage tank minyak yang paling sering terjadi biasanya terpapar
cairan atau gas beracun yang berasal dari minyak bumi, seperti gas benzene, hidrogen
sulfida, karbon dioksida, karbon monoksida, dan lain-lain; terjatuh ke dasar tangki; ledakan
karena adanya pemicu panas.
● Rescue Arrangements
Kecelakaan pada storage tank biasanya tidak memungkinkan untuk dilakukan self-
rescue sehingga harus dilakukan oleh tim penyelamat yang sudah terlatih, terutama jika
kecelakaannya berupa ledakan.
● Rescue Logistic
Menggunakan respirator dan protective clothing untuk menghindari paparan cairan
atau gas beracun dan menggunakan sarung tangan dan safety boots berbahan neoprene,
nitril, vinil, atau rubber gloves yang dapat melindungi tangan dari bahaya bahan kimia
kuat.
● Rescue Equipment
Menggunakan rope, harness, fall arrest gear, lifelines, dan lifting equipment
terutama untuk kecelakaan berupa terjatuh ke dasar tangki. Menggunakan alat pemadam
kebakaran kecil busa atau flame detector dan sprinkler untuk memadamkan kebakaran
kecil atau mendeteksi adanya sumber panas yang dapat memicu ledakan. Menggunakan
first aid equipment untuk kecelakaan-kecelakaan lain.
● Resuscitation Procedures and Equipment
Melakukan pelatihan tim penyelamat oleh manajemen industri dalam mempelajari
teknik dan cara penggunaan peralatan resusitasi, terutama prosedur resusitasi
pernapasan.
 DAFTAR PUSTAKA

Masribut, Clinton S. (2016). Analisis Prosedur Pelaksanaan Pada Pekerjaan Di Ruang

Terbatas (Confined Spaces) Pada Perbaikan Tangki Cpo Di PT. Tunggal Perkasa
Plantations Air Molek. Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Journal of Public Health Sciences), 5(2), 41-49.