Proposal Nabati 2 (23, 24) Xii Ai 5

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PENGEMBANGAN PRODUK BARU

“NUGGET PISANG”
PRODUKSI HASIL NABATI

Disusun Oleh :
1. M. Zusrifal D. 23/ XII AI 5
2. Nalia Wulandari 24/ XII AI 5

Guru Pengampu Mata Pelajaran :


Anna Juzanah, SP

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK N 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Jalan Kadar Maron No. 104, Sidorejo, Temanggung
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di jaman pasar modern saat ini, khususnya di Indonesia, banyak
perusahaan dan UMKM menghadapi pasar persaingan monopolistic yang sudah
didukung dengan dukungan teknologi dan banyaknya inovasi hasil pengembangan
ilmu pengetahuan, yang membuat konsumen memiliki banyak pilihan dalam
berbelanja. Dan hal ini bisa menimbulkan kesempatan baik bagi pesaing untuk
meraup laba tambahan dari pangsa pasar. Maka dari itu perlu adanya kegiatan
analisis dalam menghadapi persaingan pemasaran produk.
Di tengah padatnya aktivitas manusia saat ini yang menuntut serba instan
dan orang-orang semakin malas memikirkan kesehatannya. Padahal tuntutan
kegiatan mereka membutuhkan kondisi tubuh yang selalu prima dan
membutuhkan asupan gizi yang baik. Beberapa orang, ada yang tidak menyukai
buah pisang dan belum mengetahui bahwa kandungan pisang itu sangat
bermanfaat bagi tubuh kita. Menjadi dasar pertimbangan kami adalah mengapa
beberapa orang tidak menyukai buah pisang? Menurut pengamatan kami, orang
tidak suka mengonsumsi buah pisang karena tekstur dari buah pisang terlalu
lembek. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
(karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Nugget pisang adalah penggunaan buah pisang dengan inovasi baru.
Bahan utama pisang yang memberikan kesan sehat pada makanan ini akan
menarik pelanggan pecinta pisang. Dan dengan adanya inovasi baru ini juga
mempermudah pelanggan bagi yang tidak suka pisang, karena perpaduan antara
nugget ini akan memberikan kesan makanan siap saji tetapi tetap sehat dan
mengandung banyak vitamin. Konsumsi yang cukup mudah dengan cara di
goreng hanya beberapa menit dan ini yang di butuhkan konsumen yaitu makanan
siap saji dengan kaya vitamin.

1.2. Tujuan
1. Melakukan diversifikasi usaha produk olahan buah pisang
2. Meningkatkan nilai ekonomis dari buah pisang
3. Mengetahui teknik pengolahan nugget pisang
4. Mengetahui CP dan CCP pengolahan nugget pisang
5. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pengolahan nugget
pisang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nugget Pisang


Hasil panen buah pisang biasanya langsung dijual ketika musim
panen tiba tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu, sehingga nilai tambah
buah tersebut masih tergolong rendah. Untuk menyiasati hal tersebut,
masyarakat dapat mengolah buah-buahan menjadi olahan produk yang
bernilai tinggi yaitu dengan membuat nugget pisang. Nugget pisang
memang menjadi kreasi terbaru dalam mengolah pisang. Buah pisang yang
digunakan untuk membuat nugget ini dengan menggunakan pisang kepok.
Pisang kepok cara memperolehnya sangat mudah dan merupakan buah
tidak musiman. Umumnya olahan nugget dibuat dengan rasa asin namun
untuk nugget pisang ini memiliki rasa yang manis dan enak sehingga
cocok dijadikan jajanan santai. Tekstur nugget pisang yang empuk dan
lembut ini memang banyak disukai (Aan W,2012).

2.2. Pisang
Pisang merupakan salah satu tanaman buah yang mempunyai
prospek yang cukup cerah, dimana setiap orang gemar mengonsumsi buah
pisang. Tanaman pisang dapat hidup dengan baik di daerah yang
mempunyai iklim tropis sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan
laut. Pada keadaan kering pun masih bisa Hidup, ini hubungannya dengan
batangnya yang mengandung air (Sumartono, 1981).
Manfaat pisang bagi kesehatan cukup potensial karena buah pisang
mengandung makanan yang bergizi lengkap. Menurut ilmuwan dari
Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat bahwa potasium (kalsium)
dalam pisang sangat membantu memudahkan pemindahan garam
(natrium) dalam tubuh, sehingga akan cepat menurunkan tekanan darah
(Mulyanti, 2005).
Buah pisang juga memiliki banyak manfaat. Kandungan yang
terdapat dalam pisang antara lain vitamin A, vitamin B (Thiamine,
Riboflavin, Niacin, Vitamin B6, Folic Acid), vitamin C, Kalsium,
Magnesium, Besi, dan Seng. Dengan demikian pisang juga merupakan
salah satu bahan pangan yang mampu meningkatkan gizi masyarakat
(Kasijadi, 2006).

2.3. Bahan Lain Pembuatan Nugget Pisang


2.3.1. Bahan Pengisi
Tepung terigu mengandung protein yang disebut dengan gluten
yang nantinya presentasi dari protein tersebut akan mempengaruhi dari
elastisitas dari makanan yang akan diolah, gluten sendiri jika digabungkan
dengan bahan cair akan mengakibatkan bahan mengembang dan mengikat
satu dengan lainnya sehingga membentuk adonan yang kalis (Nugraha,
2019). Penggunaan tepung terigu dalam pembuatan nugget pisang
menyesuaikan dengan penggunaan buah pisang jika terlalu sedikit tepung
adonan akan encer begitupun sebaliknya jika tepung terlalu banyak adonan
akan keras dan padat.
2.3.2. Bahan Pengikat
Bahan pengikat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan
dapat meningkatkan emulsifikasi lemak dibandingkan dengan bahan
pengisi. Bahan pengikat dalam adonan emulsi dapat berfungsi sebagai
bahan pengemulsi (Afrisanti, 2010).
Bahan pengikat juga berfungsi mengurangi penyusutan pada waktu
pengolahan dan meningkatkan daya ikat air. Protein dalam bentuk tepung
dipercaya dapat memberikan sumbangan terhadap sifat pengikatan.
Pengikat terdiri menurut asalnya bahan dari bahan pengikat yang berasal
dari hewan dan tumbuhan. Bahan pengikat hewani antara lain susu bubuk
skim dan tepung ikan (Afrisanti, 2010). Pada pembuatan nugget pisang ini
kami menggunakan telur sebagai bahan pengikatnya.
2.3.3. Seasoning
Seasoning atau bumbu merupakan bahan yang sengaja
ditambahkan dan berguna untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi, cita
rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan
rupa produk (Erawaty, 2001).
Garam merupakan komponen bahan makanan yang ditambahkan
dan digunakan sebagai penegas cita rasa dan bahan pengawet. Penggunaan
garam tidak boleh terlalu banyak karena akan menyebabkan terjadinya
penggumpalan (salting out) dan rasa produk menjadi asin. Konsentrasi
garam yang ditambahkan biasanya berkisar 2 sampai 3% dari berat daging
yang digunakan (Aswar, 2005).
Menurut Wahyudi, 2013 Gula adalah suatu karbohidrat sederhana
yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula
digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis, sehingga rasa dari nugget
pisang menyatu antara manis dari gula dan asin dari garam.
BAB III
PROSES PENGOLAHAN

3.1. Alat
1. Baskom 3 5. Pisau 1
2. Garpu 2 6. Soblok 1
3. Sendok 2 7. Loyang 2
4. Talenan 1

3.2. Bahan
1. Pisang 400 gram 6. Susu Bubuk 20 gram
2. Tepung terigu 100 gram (bahan 7. Gula pasir secukupnya
pengisi) 8. Tepung roti 250 gram (bahan luar
3. Telur 1 butir nugget)
4. Vanili secukupnya 9. Tepung terigu (bahan luar nugget)
5. Susu kental manis 1 sct 10. Garam secukupnya

3.3. Prosedur Kerja


3.3.1. Cara Pembuatan Nugget pisang
1. Trimming pisang antara buah dengan kulitnya.
2. Penghalusan buah pisang menggunakan garpu.
3. Pencampuran 1 dengan tepung terigu sebanyak 100 gram, telur,
gula, garam, susu kenal manis, susu bubuk, vanili dilanjutkan
pengadukan.
4. Pencampuran 2 dengan air sedikit saja jangan terlalu encer,
dilanjutkan pengadukan.
5. Pemanasan soblok yang sudah diberi air untuk memasak adonan.
6. Penuangan adonan ke dalam loyang yang sudah di beri minyak
supaya tidak lengket dan mudah di keluarkan.
7. Pemasakan ± 30 menit sampai adonan menjadi padat dan matang.
8. Pendinginan adonan, kemudian dikeluarkan dari loyang.
9. Pengecilan ukuran nugget pisang
10. Pembaluran 1 dengan adonan tepung terigu
11. Pembaluran 2 dengan tepung roti
12. Pengemasan
3.3.2. Cara Pembuatan Baluran Nugget
1. Pencampuran tepung terigu dengan air adonan lebih baik dibuat
agak encer supaya baluran nugget tidak terlalu menggumpal.

3.4. Diagram Alir


1. Buah pisang : 400 gram : Rp 5.000
2. Tepung terigu : 250 gram : Rp 3.000
3. Telur : 1 butir : Rp 2.000
4. Vanili : 1 sct : Rp 500
5. Garam : secukupnya : Rp 100
6. Gula : 2 sdm : Rp 900
7. Susu kental manis : 1 sct : Rp 2.000
8. Susu bubuk : 20 gram : Rp 3.000
9. Tepung roti : 250 gram : Rp 6.000
10. Kemasan : 2 pcs : Rp 5.000
3.5. Analisa Ekonomi

Total : Rp 27.500
Hasil produksi : 2 pcs (@ 20 butir)
Biaya pokok : Rp 27.500 : 50 butir = Rp 600/ butir
Harga jual : Rp 25.000/ twinwall (@ Rp 1.000/ butir)
Pendapatan hasil penjualan : Rp 25.000 × 2 twinwall = Rp 50.000
Keuntungan : Rp 50.000 – Rp 27.500 = Rp 22.500
% Keuntungan : 81,8 %
B/C Ratio : 1,8
DAFTAR PUSTAKA

Aan W, 2012. 20 Resep Kresi Nugget. Pena Semesta. Surabaya

Sumartono, 1981. Pisang. Bumi Restu. Jakarta

Mulyanti S, 2005. Teknologi Pangan, Trubus Agri Sarana. Surabaya.

Kasijadi, F. (2006). Penerapan Agribisnis Berbasis Pisang Spesifik Lokasi Pisang


Mas dan Agung. Pertanian BB2TP. BPTP Jawa Timur.

Adnan, B.R. Juanda & M.R. Nugraha. 2019.Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan
Ukuran Pemotongan Ujung Umbi terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). AGROSAMUDRA,
Jurnal Penelitian Vol. 6 No. 2. Fakultas Pertanian Universitas Samudra.

Afrisanti, D. W. 2010. Kualitas Kimia dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci


dengan Penambahan Tepung Tempe. Skripsi. Program Studi Peternakan.
Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Erawaty, W.R. 2001. Pengaruh Bahan Pengikat, Waktu Penggorengan, dan Daya
Simpan terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Produk Nugget Ikan Sapu-
sapu (Hyposascus pardalis). Skripsi. Bogor: Jurusan Teknologi Hasil
Perikanan. Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor.

Aswar. 2005. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Nila Merah (Oreochromis Sp.).
Skripsi. Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan: Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

You might also like