Siswi SMP Melahirkan
Tapi Pacar Tidak
Mengakui Bayinya, di
Lampung 12 Siswi Satu
Sekolah Hamil
Seorang siswi SMP di Pangkal Pinang, Kepulauan
Bangka Belitung melahirkan anak perempuan, namun
belum jelas siapa suami anak di bawah umur itu
‘Sebab sisivi SMP berinisial A ini melahirkan bayi
erempuan tanpa ikatan nikah, sedangkan pacar
Temaja ity belum mau bertanggungjawab, hingga
membuat Korisi Perlindungan Anak Daerah
atau KPAD setempat gerah
kini siswi SMP yang masih berusia 14 tahun
tersebut melahirkan bayi perempuan seberat 2,5,
kilogram dan panjang 46 sentimeter.
Pihak keluarga lantas mengadukan
kasus siswi SMP melahirkan ini ke pihak kepolisian.
Pasalnya, pihak lakrlaki tak mau bertanggung jawab
tethiadap anak yang telah dilahirken,
1. Sudah mediasi sejak kandungan 8 bulan
Ketua KPAD Kepulauan Bangka Belitung Sapta
‘Qodriah, kedua pihak sudah melakukan mediasi
2. Pihak Laki-laki Tidak Mengakui
Menurut Sapte Qodriah, mediasi tersebut menemui
jalan buntu.
Sapta Qodriah mengatakan pihak lakiaki tidak
mengaku
43 Pihak Perempuan Vakin
Keluarga dari siswi SMP yang melahirkan, memastikan
‘anaknya hanya berhubungan dengan satu pria.
Kuli Bangunan Blora
Tak Punya SIM Nekat
Sewa Mobil Demi
Ketemu Cewek
Semarang, Tabrak 3
Motor
4. KPAD Gerah
‘Atas saling lemper tersebut, KPAD menjadi gerah.
Bila nanti kedua belah pihak tidak juga mencapai kata
sepakat, maka rekomendasi akan diterbitkan.
‘Sebab saat ini sudah ada laporan ke polis
*Kami akan merekomendasi agar kasus ini dapat
diproses lebih lanjut, sebab sudah ditangani pihak
Polres Pangkal Pinang’ 12 Siswi SMP di Satu Sekolah
Hamil
Hal mengejutkan terjadi di salah satu sekolah
menengah di Lampung,
Ditemukan 12 siswi di satu sekolah yang sama dalam
kondisi hamil.
Melansir dari Tribun Lampung, temuan Perkumpulan
Kelvarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung ini
‘cukup mencengangkan.
Hal ini berkaitan dengan adanya pergaulan bebas yang
terjadi pada anak muda masa kini
Pergaulan bebas ini cukup riskan, terutama di
lingkungan anak sekolah, kampus, maupun anak kos.
Bahkan diakuinya, ada kejadian disatu sekolah
menengah pertama di Lampung sebanyak 12 anak
didi hail
Siswi yang ditemuukan hamilitu pun terjadi merata di
kelas VI, Vil, dan IX.
"Sekolah bilang bersih, tapi dicek di guru BK, temyata
ada muridnya yang hamil; kata Hafsah, seperti dikutip
dari Tribun Lampung,
‘semarang.news Pengen ketemu dengan dia lau mengabiskan
‘waktu bersama di Semarangentah di mana belum ada encana,’
Ujamya kepada Tribunjateng.com.
Febri mengaku datang ke Semarang dari Blora pukul 12.30 WIB,
Sebelumnya dia belum pemah ke Kota Semarang sehingya
menggunkan maps sebagai petunjuk aah,
Peyjalanan dar Blora hingga masuk ke kota Semarang lancar
Namun ketika memasukl Banyumanik Feb mal bingung,
“Waktu akan masuk ke turunan tu saya bingung sebab arah tanda
panah di maps naik turun sehingga saya pakalinsting saja dengan
belok ke kanan’ papamys,
Padahal arch yang diambil Febri merupakan jalur satu aah di
tanjakan Gombel.
Mengetahui hal tesebut Febri panik namun tetap melejukan
kendaraan,
‘Acus lal lintas dl sore itu rami sebab bertepatan dengan jam sibuk
pulang kera,‘Tepat di tanjakan Gombel atau sekir 200 meter dai terowongan
Jembatan Jatingaleh cia menabrak dua kendaraan,
Kemudlan ai depan warung nasi padang Bundo atau 100 meter dart
lokaspertama, dia juga menabrak seorang pengendara motor.
Temyata mil yang dikemudikan Febri merupakan mobil rental
yang dia sea selama satuhai dengan biaya ental Rp 150 nib
“Saya belum punya SIM; kata rem yang bekerja sebagai kul
bbangunan in
Febrimenambahkan saat mengemudikan motiltidak mabuk atau
‘makaiobat-obatan,
Bahkan dia mengaku sangat shock dengan kejadian ini dan hanya
bisa pasrah,
"Kejadian tersebutterjadimemang ketidektshuan saya”
“Saya menyesal!tandas remaja putus sekolh in.
‘Pengamatan Tiburjateng.com, mobil Avanza putih yang
dikemuciakan Febri mengalam kerusakan di bod depan sisi kit
Kemudlan spion kit lepas dan bod! mobil sebelah kit terdapat
bbeberapa goresan panjang sekra 30-50 centimeter
‘Saat in Febri dibawa ke kantor Satlantas
Polrestabes Semarang beserta mobil yang dkendarainya
agus keoelakaan tersebut tengah dltangani Satlantas
Polrestabes Semarang
‘Sedangkan dar ketiga korban terdapat satu korban yang
‘mengalamiluka parah oi bagian kaki yang kn’ irujuk ke RSUD
Ungaran.
Tim yang berinisiatif memeriksa kebenaran
Jawaban itu, kemudian meminta bantuan
sejumlah dosen untuk mencocokkan isi bocoran,
dengan soal ujian hasil pinjaman dari panitia
“Jawabannya sangat, sangat menyesatkan. Dari
10 soal saja, hanya 3 yang benar,” ujarnya.
Karena itu, dosen Fakultas Keguruan dan !Imu
Pendidikan Universitas Pasundan, Bandung,
tersebut meminta siswa untuk tidak
mempercayal bocoran jawaban.
Petugas intel kepolisian, kata Dadang, slang tad
menemuinya untuk menanyakan kasus di SMPN
46 tersebut. Dia meminta kepolisian menelusuri
sumber asal kunci jawaban tersebut tanpa
mengganggu siswa. “Sebab mereka jadi korban,
katanya
Pemantau dan pengawas kemudian mengambil
jawaban tersebut dari tangan siswa. Setelah itu,
kelima siswa tersebut diizinkan mengikuti ujian.
Red: Yudha Mangala P Putra
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - SMA Negeri 6,
Bulungan, Jakarta Selatan, menyatakan telah
mengembalikan 42 siswa kepada orang tua
mereka masing-masing karena dinilai telah
melanggar tata tertib sekolah.‘TEMPO Interaktif, BANDUNG - Hari pertama Ujian
Nasional SMP dan sekolah sederajat di Kota Bandung
diwarnai kecurangan. Anggota Tim Pemantau
Independen Senin (29/3) pagi, memergoki 5 siswa
sedang menyalin jawaban ujian Bahasa Indonesia di
ruang kelas SMPN 46 Bandung.
Menurut Koordinator Tim Pemantau
Independen Kota Bandung Dadang Iskandar,
pemantau melihat 5 siswa itu tengah
bergerombol menyalin jawaban pada pukul
06.45 WIB, atau sebelum ujjan Bahasa Indonesia
dimulai. Mereka menyalin jawaban dari sehelai
kertas lembar jawaban. “Isinya ada 50 dari 60
kolom jawaban. Buktinya ada di saya,” katanya,
Senin (29/3).
Sementara itu, agar tawuran tidak kembalf terjadi,
Kadarwati menuturkan saat ini pihaknya telah
berupaya mengajarkan pendidikan karakter bagi
siswanya dengan member fasilitas ekstrakurikuler
yang layak, seperti ruang musik dan gymnasium,
"Bersama dengan SMAN 70, kami juga
menjalankan program latihan gabungan, bermain
band bersama, lab bersama dan lain-lain. Ini kami
lakukan agar tidak ada lagi tawuran,"tutur
Kadanwati,
Kadarwati berharap kedua sekolah dapat sama-
sama meningkatkan kepedulian terhadap para
siswa karena menurut dia, pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama, yakni antara sekolah,
orangtua dan pemerintah.
Sebagal informasi, tawuran antara pelajar SMAN 6
dan SMAN 70 terjadi keratin siang, Senin (24/9),
Usai jam pulang sekolah. Alawy Yusianto, siswa
kelas X SMAN 6 menjadi korban tewas akibat aksi
‘tawuran tersebut.
Permintaan serupa disampaikan Kepala Dinas
Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji
Menurutnya, sanksi kepada siswa peserta ujian
nasional yang berupaya mencontek, membuka
buku atau catatan, hanyalah diambil sumber
contekannya Saja. ka membandel, siswa
tersebut harus dipindahkan ke ruangan lait
"Setelah itu, guru atau kepala sekolah tidak
boleh kasih amanat apa-apa ke siswa,” katanya
Jika kepolisian ingin menelusuri bocoran
Jawaban ujian, kata dia, sebaiknya polisi tidak
‘memintal keterangan dar! siswa selama ujlan
masih berlangsung, “Penelusuran belakangan.
Jangan ketika ujian karena akan mengganggu
konsentrasi siswa,” ujarnya.
Menurut Kadarwatl, sampal dengan saat ini
pihaknya telah mengembalikan 42 siswa terkait
kasus pelanggaran tata tertib sekolah, "Hingga
kini, kami sudah mengembalikan 42 siswa terkait
kasus pelanggaran tata tertib sekolah, seperti
bullying dan intimidasi di antara para siswa,’ ujar
Kadarwati
Sebagaimana konsep pembinaan kesiswaan, lanjut
Kadarwati, bagi siswa yang melanggar tata tertib
sekolah akan diberikan pembinaan sesual koridor
pendidikan,
"Sesuai dengan peraturan, apabila siswa sudah
tidak lagi mengindahkan tata tertib sekolah, maka
akan kami kembalikan kepada orang tuanya’ kata
Kepala Sekolah SMAN 6 Kadarwati Mardiutama