Professional Documents
Culture Documents
Strategi Pengembangan Koperasi
Strategi Pengembangan Koperasi
NAMA KELOMPOK :
PENUTUP......................................................................................................................... 20
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Makalah ini berisikan tentang sifat perencanaan strategi, analisis atas usulan
program baru, analisis program yang sedang berjalan, proses perencanaan strategi.
perencanaan strategi. Kami menyadaribahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembimbing dan teman-teman yang bersifat
Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Realitas yang tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa UMKM
(Usaha Mikro, Kecil, Menengah) adalah sektor ekonomi nasional yang paling strategis
dan menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga menjadi tulang punggung
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis
kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang
mengalami stagnansi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Mikro Kecil dan
Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak
berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UMKM, terlebih lagi
1
unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil
dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya. Oleh karena itu, makalah ini
yang lebih mandiri, berkelanjutan dan siap untuk tumbuh dan bersaing.
serta peningkatan akses dan perluasan pasar ekspor bagi produk-produk koperasi dan
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui apa saja yang terlibat dalam aspek manajemen dan
pemasaran
2
3. Untuk mengetahui apa saja strategi penguatan Koperasi & UMKM
3
BAB II
PEMBAHASAN
usaha besar dengan UMKM seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Hal
tersebut diperlukan agar pemerintah dapat memerankan dirinya secara lebih optimal
di dalam sektor ekonomi skala UMKM yang umumnya bergerak pada sektor-sektor
usaha yang berada pada skala mikro (informal), haruslah melibatkan pelaku usaha
kebijakan. Jika mereka tidak dilibatkan, berbagai kebijakan yang dibuat akan
menyimpang dari harapan dan pada akhirnya tidak akan memberikan manfaat
berbagai tempat menunjukkan, tidak sedikit kebijakan yang dibuat pada akhirnya
tercapai kesepahaman di antara kedua belah pihak. Jika tidak terjadi kesepahaman,
pemerintah dapat saja membuat perencanaan bersama sehingga hal-hal yang tidak
koperasi sebagai basis ekonomi rakyat, beberapa pola pembinaan perlu dijalankan
usaha.
4
1) Kemitraan
sensitif dan menunjukkan komitmen serta empatinya tidak saja terhadap apa yang
menjadi tujuan kemitraan tersebut, tetapi juga terhadap apa yang menjadi tujuan
masing-masing individu.
2) Pembiayaan
guna menyalurkan bantuan keuangan bagi UMKM. Bentuk yang sudah dilakukan
dan asuransi kredit serta pemberian bantuan teknis lainnya (Achyar Ilyas, 2004).
3) Pengembangan Usaha
5
dilakukan secara sistematis dan menyeluruh, baik pada tataran makro maupun mikro.
usaha Koperasi, Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah. Pembinaan dan
sehingga menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan berakar dalam masyarakat. Serta untuk
menciptakan iklim usaha yang kondusif pada berbagai tingkatan pemerintahan agar
Koperasi dan UMKM dapat berdaya saing dalam dan luar negeri. Pembinaan dan
1. Pemberdayaa
3. Perlindungan usaha
6
Pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UMKM meliputi:
1. Pembinaan kelembagaan;
5. Pengembangan produksi;
7. Perlindungan usaha.
dalam Pasal 4 ayat (2) difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin:
a. Pasal 5
meliputi:
dan UMKM
7
2. Ayat (2) Kegiatan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UMKM
Peraturan Bupati.
b. Pasal 6
Tapin.
Kabupaten Tapin.
c. Pasal 7
8
1. Ayat (1) Pemerintah Kabupaten Tapin dalam memberikan bimbingan teknis
dan UMKM.
3. Ayat (3) Setiap fasilitas permodalan dari Pemerintah, BUMN dan Swasta
Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil atau pernyataan menjadi baik.
Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa dua unsur dalam pengertian ini yakni pembinaan
itu bisa berupa suatu tindakan, proses, atau pernyataan tujuan, dan kedua pembinaan
menunjuk kepada perbaikan atas sesuatu. Terciptanya pola pembinaan UMKM yang
terintergrasi melalui:
dilaksanakan
monitoring
9
Rendahnya pengetahuan pengelolaan usaha dan pemasaran di kalangan para
mereka
tidak sanggup bersaing dalam memasarkan produknya. Selama ini sistem pemasaran
yang dilakukan sangat klasik dan tidak inovatif, bahkan budaya “jemput bola” belum
melekat di sebagian besar mereka, inilah salah satu faktor terhambatnya perkembangan
kekuatan-kekuatan internal yang telah dimiliki. Kami mendorong aksi-aksi kreatif yang
pemasaran yang telah ada. Pemanfaatan jaringan komunitas pelaku UMKM dan
Koperasi adalah salah satu pendekatan utama yang dilakukan untuk tujuan ini. Adapun
Sebagai stimulasi bagi anggota untuk memulai usaha, disediakan paket usaha
secara instan. Co-opreneurs Club akan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk
menyediakan paket usaha ini. Selain itu, anggota lain yang telah memiliki
usahausaha nyata dapat berkontribusi untuk tujuan ini. Paket usaha yang disediakan
diupayakan mewakili dari semua sektor usaha, mulai dari sektor perdagangan, jasa,
distribusi, dan lainnya. Diharapkan dari stimulai ini dapat memberikan gambaran
dan pengalaman kepada anggota dalam mengelola usaha dengan resiko yang
10
distributor pulsa isi ulang untuk semua operator nasional dan payment system
kesehatan yang dapat dijangkau oleh kalangan menengah dan kecil untuk hal
diterbitkan oleh kelompok Pustaka Alvabet. Bisnis ini dianggap cukup penting
Center(CBC) yang terdiri dari anggota Co-opreneurs Club yang telah memenuhi
syarat yang dimotori oleh pelaku-pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, yang
kegiatan reguler)
11
2. Pengembangan CBC (identifikasi potensi, pengelolaan yang dinamis dan
bertumbuh).
3. Penggalangan modal usaha sesuai rencana usaha yang telah disepakati oleh
anggota.
4. Pelaksanaan Fasilitasi.
5. Selain itu, CBC pun dapat dibentuk dengan cara merevitalisasi atau unitisasi
koperasi yang telah ada namun tidak lagi berjalan dengan baik. Adapun
7. Atau pembentukan CBC dapat dipelopori dari kelompok usaha yang sudah
ada seperti Koperasi, dan atau Paguyuban Usaha. Kriteria untuk ini adalah:
Bendahara.
1. Memotivasi untuk mau belajar dari pengalaman orang lain yang berhasil,
mengembangkan usahanya.
12
2. Berani mencoba melaksanakan keinginan dan siap menghadapi kegagalan,
dicapai, dan carilah orang lain atau ahli yang bisa diajak berembuk.
4. Bebas dari perasaan tegang atau beban yang berlebihan, menikmati usaha
magang.
5. Jangan memproduksi sesuatu yang tidak sesuai dengan cuaca, iklim dan
kebutuhan pasar/masyarakat.
maju.
pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, penyedia lapangan kerja terbesar, pemain
13
penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pemberdayaan masyarakat,
pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kontribusinya terhadap neraca
bukan sektor usaha yang tanpa masalah. Dalam perkembangannya, sektor ini justru
menghadapi banyak masalah yang sampai saat ini belum mendapat perhatian serius
akses dengan lembaga keuangan karena ketiadaan jaminan (collateral), salah satu
masalah yang dihadapi dan sekaligus menjadi kelemahan UMKM adalah kurangnya
akses informasi, khususnya informasi pasar. Hal tersebut menjadi kendala dalam hal
orientasi pasar dan lemahnya daya saing di tingkat global. Miskinnya informasi
usahanya secara jelas dan fokus, sehingga jalannya lambat kalau tidak dikatakan stagnan.
penguasaan pasar merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing UMKM. Agar
dapat menguasai pasar, maka UMKM perlu mendapatkan informasi dengan mudah dan
cepat, baik informasi mengenai pasar produksi maupun pasar faktor produksi. Informasi
tentang pasar produksi sangat diperlukan untuk memperluas jaringan pemasaran produk
yang dihasilkan oleh UMKM. Menurut Effendi Ishak, (2005). Informasi pasar
produksiatau pasar komoditas yang diperlukan misalnya (1) jenis barang atau produk apa
yang dibutuhkan oleh konsumen di daerah tertentu, (2) bagaimana daya beli masyarakat
terhadap produk tersebut, (3) berapa harga pasar yang berlaku, (4) selera konsumen pada
mengantisipasi berbagai kondisi pasar sehingga dalam menjalankan usahanya akan lebih
14
inovatif. Sedangkan informasi pasar faktor produksi juga diperlukan terutama untuk
mengetahui : (1) sumber bahan baku yang dibutuhkan, (2) harga bahan baku yang ingin
dibeli, (3) di mana dan bagaimana memperoleh modal usaha, (4) di mana mendapatkan
tenaga kerja yang professional, (5) tingkat upah atau gaji yang layak untuk pekerja, (6)
Informasi pasar yang lengkap dan akurat dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk
di dalam maupun di luar negeri. Menurut Naisbit (1994 : 3), perkembangan ekonomi
dunia akan didominasi oleh usaha kecil dan menengah, negara yang memiliki jaringan
yang kuat pada usaha kecilnya akan berhasil dalam persaingan dipasar global.
Pengembangan UMKM juga tidak bisa lepas dari peran LKM (Lembaga Keuangan
Mikro), karena LKM merupakan pihak yang diharapkan mampu memberikan dukungan
kepada UMKM dari sisi permodalan. Berangkat dari fenomena itu maka salah satu syarat
meliputi dua aspek, yaitu aspek regulasi dan penguatan kelembagaaan yang bertujuan
untuk mendorong agar kebijakan yang dikeluarkan oleh LKM lebih memihak pada
15
UMKM terutama untuk aksesbilitas permodalan. Oleh karena itu pemberdayaannya
LKM harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, yang dapat mendorong
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam penguatan strategi Koperasi &
UMKM
kegiatan koperasi tersebut secara luas dan merata kepada masyarakat sekitar.
warga seperti kegiatan ibu-ibu PKK. Dengan cara-cara seperti itu lah
baru tersebut dan semakin banyak pula warga yang mendaftarkan dirinya
memadai.
16
Daya saing yang lemah dibandingkan badan usaha lainnya menjadi salah
satu hal yang menghambat perkembangan koperasi di negeri ini, salah satu
dibandingkan dengan badan usaha lain, atau memang tidak tertarik dengan
konsep koperasi yang itu-itu saja seperti koperasi simpan pinjam, koperasi
sekolah, koperasi unit desa, koperasi konsumsi dan konsep lainnya yang
memang sudah ada sejak dulu. Membuat konsep baru yang berbeda
daya saing konsep yang baru tersebut harus disertai dengan profit yang jauh
lebih besar dengan keuntungan yang didapat dari konsep koperasi yang lama
banyak faktor, salah satunya adalah rasa bosan para anggota koperasi dalam
tinggal penulis terdapat satu koperasi simpan pinjam yang saat ini terancam
ditutup karena kendala macetnya iuran wajib. Hal ini bisa disebabkan karena
anggota koperasi tersebut merasa bosan dengan rutinitas yang sebatas datang
berbeda dan segar bisa jadi peningkat semangat para anggota koperasi
17
Selain seleksi yang tepat terhadap calon tenaga kerja yang akan direkrut
menjadi lebih tertata dan tercipta kerja sama yang baik antara pengurus dan
anggota koperasi.
masyarakat pun sudah tidak lepas dari teknologi. Bahkan anak yang masih
duduk di bangku Sekolah Dasar pun sudah sangat dekat dengan teknologi
18
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
sebagai berikut :
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun kenyataan terciptanya koperasi yang ideal masih jauh dari cita-
cita, namun semangat untuk menjadikan koperasi sebagai tuan rumah di negeri
ekonomi Indonesia dan tuntutan UUD 1945, koperasi masih dan akan selalu
dipandang sebagai salah satu elemen ekonomi yang penting dan strategis. Agar
memperbaiki kelemahan dan tetap menjadi badan usaha yang mempunyai tujuan
dan diimplementasikan.
3.2 Saran
pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena saya
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan saya juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
20
Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://kalsel.bpk.go.id/wpcontent/uploads/2009/09/perda_tapin_2009_08_pengemba
ngan_ukm.pdf
http://co-opreneur.weebly.com/pembinaan-manajemen-usaha-dan-pemasaran.html
https://www.researchgate.net/publication/307640534_STRATEGI_PENGUATAN_U
SAHA_MIKRO_KECIL_MENENGAH_UMKM_SEBAGAI_REFLEKSI_PEMBEL
AJARAN_KRISIS_EKONOMI_INDONESIA
22