Integral

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

TURUNAN FUNGSI ALJABAR

Pengertian, Konsep, Rumus dan Contoh Soal


PENGERTIAN TURUNAN FUNGSI Turunan fungsi aljabar adalah fungsi baru hasil

ALJABAR penurunan pangkat dari fungsi sebelumnya menurut

aturan yang telah ditetapkan. Jika diimplementasikan di

dalam grafik fungsi, turunan ini merupakan gradien garis

singgung terhadap grafik di titik tertentu. Tingkat

turunan fungsi tidak terbatas pada satu tingkat saja,

tetapi juga bisa dua tingkat, tiga tingkat, dan seterusnya.

Konsep turunan setiap tingkatnya juga sama. Hanya saja,

fungsi yang diturunkan berbeda-beda karena mengacu

pada hasil turunan sebelumnya.


Konsep Turunan Fungsi Pada dasarnya, turunan fungsi aljabar merupakan bentuk

lain dari suatu limit fungsi yang nilainya mendekati nol.


Aljabar Misalnya saja, seseorang berkendara menggunakan motor

dengan kecepatan 60 km/jam. Saat berkendara, apakah

orang tersebut bisa mengondisikan untuk tetap berada di

kecepatan itu? Tentu tidak, kan? Lalu, apa artinya 60

km/jam? Kecepatan tersebut merupakan kecepatan

rata-rata. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.


Ingat, posisi orang tersebut (s) selalu berubah setiap waktu (t). Artinya, posisi bisa dinyatakan sebagai fungsi waktu (s2 = f(t) ).

Nah, t2 merupakan waktu setelah bergerak selama h atau t2 = t1 + h. Jika disubstitusikan ke persamaan kecepatan rata-rata

menjadi:

Untuk nilai h yang sangat kecil, h bisa dinyatakan mendekati nol (h → 0). Apa artinya? Jika nilai h mendekati nol, akan berlaku

fungsi kecepatan sesaat seperti berikut.

Persamaan di atas merupakan bentuk laju perubahan jarak terhadap waktu atau turunan fungsi jarak terhadap waktu. Jika

diterapkan pada sembarang f(x), akan berlaku laju perubahan f(x) terhadap x atau turunan pertama f(x) terhadap x (f’(x)),

sehingga persamaannya menjadi:


Rumus Turunan Fungsi Persamaan turunan yang memuat fungsi limit

Aljabar efektif digunakan untuk persamaan fungsi linear

atau pangkat 1. Namun, rumus tersebut kurang

efektif jika digunakan pada persamaan fungsi

aljabar yang derajat polinomnya lebih dari 1

(pangkat lebih dari 1). Untuk itu, kamu bisa

menggunakan rumus-rumus berikut.


1. f(x) = b → f’(x) = 0

Suatu konstanta akan bernilai nol jika diturunkan, contoh f(x) = 15 → f’(x) = 0.
2. f(x) = bx → f’(x) = b

Jika variabel x diturunkan terhadap x, akan menghasilkan 1. Contoh:


● f(x) = x → f’(x) = 1
● f(x) = 2x → f’(x) = 2
● f(x) = 5x – 3 →f’(x) = 5

3. f(x) = axn → f’(x) = naxn-1

Rumus di atas berlaku untuk turunan fungsi pangkat, ya. Saat menurunkan suatu fungsi, artinya kamu sedang mencari turunan

pangkat dari fungsi tersebut atau pangkatnya menjadi lebih kecil. Misal, jika variabel x2 diturunkan terhadap x, maka derajat

variabelnya akan berkurang 1 menjadi x. Jika variabel x3 diturunkan terhadap x, maka derajat variabelnya akan berkurang 1 menjadi
f(x) = 6x4 + 2x3 → f’(x) = (4)(6)x3 + (3)(2)x2
= 24x3 + 6x2

Turunan fungsi aljabar juga bisa dinyatakan dalam bentuk notasi Leibniz seperti

berikut.
Sifat-Sifat Turunan Fungsi Turunan fungsi aljabar memiliki
sifat-sifat tertentu yang nantinya bisa
Aljabar
memudahkanmu dalam menyelesaikan
soal-soal. Berikut ini sifat-sifat turunan
fungsi aljabar.
1.

Sifat di atas berlaku pada penjumlahan atau pengurangan dua fungsi atau lebih. Perhatikan contoh

berikut.

2.
Sifat di atas berlaku untuk turunan hasil kali fungsi, contohnya pada perkalian antara fungsi u(x) dan v(x). Perhatikan

contoh berikut.
3

Sifat di atas berlaku untuk turunan fungsi pembagian, contoh pembagian antara fungsi u(x)
dan v(x). Perhatikan contoh berikut.
4..

Perhatikan contoh berikut.


5.
Sifat di atas merupakan aturan rantai turunan fungsi aljabar. Selain menurunkan fungsi
yang dipangkatkan, kamu juga harus menurunkan keseluruhan fungsinya.
Contoh Turunan Fungsi Adapun contoh turunan fungsi aljabar adalah
sebagai berikut.Tentukan turunan fungsi aljabar
Aljabar akar berikut.
Pembahasan
Pada soal di atas, berlaku aturan rantai turunan fungsi aljabar. Apa maksud aturan
rantai turunan?

Mula-mula, kamu harus memisalkan 2x3 – 4x sebagai u(x). Dengan demikian,


persamaannya menjadi:
Selanjutnya, tentukan hasil turunannya menggunakan sifat nomor
5.

Setelah mencari turunan u, kamu harus mencari turunan f(x).


Aplikasi Turunan Turunan fungsi aljabar biasa diaplikasikan
pada beberapa masalah matematis seperti

Fungsi Aljabar
gradien garis singgung kurva seperti berikut.
Dari grafik di atas, kamu akan mendapati garis sekan dan
garis normal. Garis sekan adalah garis yang memotong grafik
di dua titik. Persamaan gradien garis singgungnya bisa
dinyatakan sebagai berikut.

Dari gambar di atas, x = x + h, dengan y = f(x),


2 1
sehingga diperoleh:
Saat A mendekati B,
nilai h akan semakin
kecil. Jika nilai h sudah
mendekati nol, artinya
garis k akan menjadi
garis singgung l dengan
gradien m di titik A
1
(x , y ). Oleh sebab itu,
1 1
diperoleh persamaan:
Dengan demikian, gradien merupakan turunan pertama dari
fungsi suatu kurva atau grafik.

Jika nilai gradien sudah diketahui, kamu bisa menentukan


persamaan garis singgungnya dengan rumus berikut.
Untuk mengasah kemampuanmu tentang materi ini, yuk

Soal Turunan simak contoh soal berikut.


Contoh soal 1

Fungsi Aljabar
Tentukan persamaan garis yang menyinggung kurva y = x2 –
4x – 5 di titik absis 1!

Pembahasan :
Mula-mula, kamu harus mencari titik ordinat dengan
mensubstitusikan x = 1 ke persamaan kurvanya.
y = x2 – 4x – 5
f(x) = x2 – 4x – 5
f(1) = 12 – 4(1) – 5
f(2) = -8
Dari perhitungan di atas diperoleh koordinat titik
singgungnya, yaitu (1, -8).

Selanjutnya, tentukan gradien garis singgungnya.

Dengan demikian, persamaan garisnya bisa


dinyatakan sebagai berikut.
y – y = m (x – x )
1 1
↔ y – (-8) = -2(x – 1)

↔ y = -2x – 6

Jadi, persamaan garis yang menyinggung kurva y = x2 – 4x


– 5 di titik absis 1 adalah y = -2x – 6.

Contoh soal 2

Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi tertentu


hingga mengalami gerak parabola. Persamaan gerak bola
tersebut dinyatakan sebagai h(t) = 4t – 2t2. Berapakah
ketinggian maksimum bola tersebut?
Pembahasan

Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi tertentu hingga


mengalami gerak parabola. Persamaan gerak bola tersebut
dinyatakan sebagai h(t) = 4t – 2t2. Berapakah ketinggian
maksimum bola tersebut? Lalu, substitusikan nilai t
= 1 s ke persamaan
lintasannya.

h(1) = 4(1) – 2(1)2


h(1) = 2 m

Jadi, ketinggian maksimum bola tersebut adalah 2 m.

You might also like