Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

SAINS

VolVolume
4 No 3,10, Nomor 1/ 2020
November Januari 2010: 13 – 20 Jurnal Pengabdian Papua
Halaman: 112 – 115 ISSN 2550-0082
e-ISSN 2579-9592

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM MEMBENTUK


GENERASI MUDA YANG BERINTEGRITAS

Winna Amelia A. Senandi 1 dan Tom Alfa S. Reumi 2

Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih, Jayapura

ABSTRACT

Alamat korespondensi: The application of science and technology in the form of counseling "Anti-Corruption
1
Fakultas Hukum Uncen, Education in Forming of Integrated Young Generation" is carried out at the BKKBN
Kampus UNCEN Abepura, Jl.
GenRe (Generasi Remaja) Ambassador Activity of Papua Province and Pentecostal
Raya Sentani-Abepura,
Jayapura Papua. 99358. Email:
Children's Services (Pelnap) throughout Jayapura City, with the consideration that
senandiwinna@yahoo.com each represents the age of adolescents and children school age. The purpose of this
2
Fakultas Hukum Uncen, research and counseling is to know and understand what is corruption and also to
Kampus UNCEN Abepura, Jl. know and understand the causes and forms of corruption. The results of this
Raya Sentani-Abepura, dedication are, the material provided in counseling on"Anti-Corruption Education in
Jayapura Papua. 99358. Email: Forming of Integrated Young Generation can be well received by extension
reumy.thom13@gmail.com participants with indicators of good responses and responses from participants with
various weighted questions raised at the time of counseling take place. Finally, it is
expected that counseling on anti-corruption education must be routinely carried out
especially for adolescents and school-age children in the context of establishing
children's integrity and also as a preventive measure in suppressing future corruption
rates, and also as a form of business in establishing the nation's personal child who is
Manuskrip: honest, great and has the character of a wistle blower.
Diterima: 19 Oktober 2019
Disetujui: 27 September 2020 Keywords: Corruption, Anti-Corruption, and Integrated

PENDAHULUAN Cholil Nafis, dalam tindakan korupsi sedikitnya


terdapat tiga kejahatan, yaitu pertama, kejahatan
Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang berdampak pada hilangnya uang negara
(extra ordinary crime). Karena itu perlu dihadapi sehingga tindakan korupsi yang akut akan me-
dan ditangani dengan cara-cara yang luar biasa nyebabkan hilangnya hajat hidup orang banyak,
(extra judicial action). Perlakuan dan penanga- memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi, dan
nan hukumnya pun harus dengan tindakan yang menghilangkan keadilan. Kedua, korupsi dapat
tegas dan berani dari para aparatur penegak hu- menghilangkan hak hidup warga negara dan re-
kumnya (Santoso, 2001). gulasi keuangan negara. Negara yang korup
Perilaku korupsi yang terjadi di Indonesia akan menyebabkan lahirnya kemiskinan dan ke-
dari waktu ke waktu seakan tidak terbendung dan bodohan. Ketiga, kejahatan korupsi menggero-
menjadi epidemic yang sangat membahayakan goti kehormatan dan keselamatan generasi pe-
bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan nerus (Sumiarti, 2007).
bernegara dan dilakukan oleh anak-anak bangsa Para koruptor bisa dikategorikan sebagai
yang diberikan kepercayaan oleh negara berupa manusia yang tidak bermoral karena apa yang
kekuasaaan dan kewenangan dalam suatu insti- mereka lakukan membuat orang lain dan rakyat
tusi negara mulai dari tingkat daerah sampai menjadi sengsara dan terhambat kesejahteraan-
tingkat pusat (Kaplele dan Senandi, 2018). nya. Korupsi bukan lagi urusan individual, me-
Sejak dibentuknya Komisi Pemberantasan lainkan bersifat sistemik (Hartanti, 2008). Bahkan
Korupsi pada tahun 2002, beberapa kasus ko- Korupsi di Indonesia sudah meraksasa dan
rupsi telah diungkap dan masih banyak kasus menggurita, mencengkeram setiap lini kehidupan
lain yang menanti untuk diungkap. Menurut M. masyarakat. Korupsi merupakan hasil persila-
113 Senandi dan Reumi, Pendidikan Anti Korupsi

ngan antara kese-rakahan dan ketidakpedulian Khususnya. Dengan adanya pengetahuan dan
sosial. Para pelaku korupsi adalah mereka yang pemahaman dari para peserta penyuluhan me-
tidak mampu mengendalikan keserakahan dan ngenai Pendidikan Anti Korupsi, diharapkan da-
tidak peduli atas dampak perbuatannya terhadap pat menjadi tongkat estafet dalam penyampaian
orang lain, rakyat, bangsa, dan negara. Korupsi informasi baik berupa pengetahuan dan pemaha-
merupakan perpaduan dari keserakahan (tamak) man tentang pemahaman anti korupsi.
dan sifat asosial. Artinya, orang yang melakukan Metode yang digunakan dalam penerapan
korupsi adalah orang yang tidak pernah puas Ipteks ini adalah ceramah yang kemudian dilan-
menumpuk dan mengumpulkan harta dan tidak jutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab ten-
memiliki sense of crisis terhadap masyarakat. tang Korupsi. Materi yang diberikan dalam pe-
Di Papua, perilaku korupsi telah mewabah nyuluhan dapat diterima dengan baik oleh para
sejak bergulirnya Otonomi Khusus Papua (Otsus) peserta dengan indikator adanya tanggapan dan
mulai tahun 2001, dengan kewenangan yang be- respon yang baik dengan muncunya berbagai
sar sekaligus mengundang dan membentuk ka- pertanyaan yang berbobot yang diajukan pada
rakter pelaku korupsi, bahkan dapat dinyatakan saat diskusi dan tanyajawab berlangsung, serta
bahwa dengan kondisi korupsi yang demikian, antusiasme peserta dalam memberikan contoh
maka korupsi di Papua merepresentasi korupsi di sederhana mengenai bentuk-bentuk korupsi. Ini
Indonesia. Ditinjau dari segi pelaku, hampir se- menjadi indikator bahwa peserta penyuluhan
mua lapisan elit birokrat pemerintahan Provinsi, telah paham tentang apa itu korupsi dan me-
kabupaten/kota, kepala distrik, kepala kampung, nyadari bahwa permasalahan mengenai Korupsi
terlilit lingkaran korupsi. serta akibat-akibatnya merupakan permasalahan
Berdasarkan latar belakang uraian di atas, yang serius, sehingga pemaparan materi tentang
maka dipandang perlu untuk mengambil langkah Pendidikan Anti Korupsi secara dini menjadi sa-
preventif bagi generasi muda kita untuk membe- ngat penting serta bermanfaat bagi mereka.
rikan pendidikan anti korupsi sejak dini khusus-
nya bagi anak-anak muda kita dalam usia seko-
lah yang masih mempunyai kesempatan untuk
membetuk karaktek anti korupsi. Program pene- HASIL DAN PEMBAHASAN
rapan IPTEKS yang dilakukan adalah memberi-
kan pendidikan tentang bahaya korupsi dan pen- Kegiatan Penerapan Ipteks dalam bentuk
cegahannya kepada para remaja di Perkumpulan ceramah tentang Pendidikan Anti Korupsi Dalam
Duta GenRe BKKBN Propinsi Papua dan juga di Membentuk Generasi Muda Yang Berintegritas
Pelayanan Anak Pentakosta (Pelnap) Se Kota dilaksanakan di 2 (dua) tempat yaitu di Kegiatan
Jayapura. Dengan menerapkan Pendidikan Anti Duta GenRe BKKBN Propinsi Papua dan Pela-
Korupsi diharapkan peserta dapat mengerti dan yanan Anak Pentakosta (Pelnap) GPdi se-Kota
memahami tentang permasalahan dan bahaya Jayapura. Kegiatan dimulai dari jam 09.00 WIT
laten Korupsi dan mereka dapat memiliki karakter sampai dengan jam 13.30 WIT dengan pemba-
Wistle Blower. gian waktu masing-masing tempat adalah 2 jam.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Kegiatan
Duta GenRe BKKBN Propinsi Papua kemudian di
METODE PELAKSANAAN kegiatan Pelayanan Anak Pentakosta (Pelnap)
se-Kota Jayapura.
Kegiatan Penerapan Ipteks yang dilakukan Kegiatan dimulai dengan sesi perkenalan
dalam bentuk penyuluhan tentang Pendidikan antara pemateri dengan peserta penyuluhan pa-
Anti Korupsi Dalam Membentuk Generasi Muda da kegiatan Duta GenRe BKKBN tepat pada pu-
Yang Berintegritas dilaksanakan dikalangan Duta kul 09.30 Wit dan selesai pukul 10.30 Wit. Dilan-
GenRe BKKBN Propinsi Papua serta di Pelaya- jutkan dengan pemaparan materi tentang Pendi-
nan Anak Pentakosta (Pelnap) GPdi se Kota Ja- dikan Anti Korupsi Dalam Membentuk Generasi
yapura adalah relevan karena didasarkan pada Muda Yang Beritegritas, kurang lebih selama 1
pemikiran bahwa anak-anak dan remaja merupa- (satu) jam yang dilanjutkan dengan sesi Diskusi
kan salah satu sasaran (addresat norm) dari ka- dan Tanya jawab. Kemudian dilanjutkan dengan
jian ilmu hukum, terlebih berkaitan dengan upaya penyuluhan dan ceramah di Pelayanan Anak
Preventif terhadap masalah korupsi yang marak Pentakosta (Pelnap) GPdi se-Kota Jayapura te-
terjadi di Indonesia secara umum dan Papua pat pada pukul 11.00 sd 12.30 Wit.
JURNAL PENGABDIAN PAPUA, Volume 4, Nomor 3/ November 2020: 112 - 115 114

Ada tiga pokok materi yang diberikan ke- Kemudian, materi kedua adalah faktor pe-
pada peserta Kegiatan Duta GenRe BKKBN nyebab terjadinya korupsi. Menurut Marpaung
Provinsi Papua dan Kegiatan Pelayanan Anak (1992) bahwa ada 3 (tiga) faktor yang menyebab-
(Pelnap) GPdi se-kota Jayapura, yaitu : kan terjadinya korupsi di Indonesia:
1. Apa itu korupsi dan tindak pidana korupsi. 1. Faktor politik, atau yang berkaitan dengan
2. Apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya kekuasaan. Hal ini sesuai dengan peyelewe-
korupsi, dan ngan penggunaan uang Negara yang dipopu-
3. Bentuk-bentuk korupsi lerkan oleh E.John Emerich Edward Dalberg
Acton (lebih dikenal dengan nama Lord
Acton) yang menyatakan bahwa “power tend
to corrupt, but absolute power corrupts abso-
lutely” atau “kekuasaan cenderung korupsi,
dan kekuasaan yang absolut menyebabkan
korupsi secara absolut”.
2. Faktor yuridis atau yang berkaitan dengan
hukum, seperti lemahnya sanksi hukuman.
Sanksi hukuman akan menyangkut 2 (dua)
aspek. Aspek yang pertama adalah peranan
hakim dalam menjatuhkan hukuman, dimana
hakim dapat keliru dalam menjatuhkan putu-
san. Aspek kedua adalah sanksi yang lemah
berdasarkan bunyi pasal-pasal dan ayat-ayat
peraturan perundang-undangan tindak pidana
Gambar 1. Suasana memperkenalkan kegiatan korupsi.
kepada peserta 3. Faktor budaya, karena korupsi merupakan pe-
ninggalan pandangan feudal yang kemudian
Materi pertama, tim kegiatan pengabdian menimbulkan benturan kesetiaan, yaitu antara
memberikan pemahaman kepada peserta ten- kewajiban terhadap negara. Hal tersebut ber-
tang apa itu korupsi. Menurut Ali (1993) ada kaitan dengan kepribadian yang meliputi men-
beberapa pengertian mengenai korupsi, disebut- tal dan moral yang dimiliki seseorang.
kan bahwa:
1. Korup artinya busuk, suka menerima uang
suap/sogok, memakai kekuasaan untuk ke-
pentingan sendiri dan sebagainya;
2. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti peng-
gelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya; dan
3. Koruptor artinya orang yang melakukan ko-
rupsi.
Menurut Subekti dan Tjitrosoedibjo (1996),
yang dimaksud corruptie adalah korupsi, perbua-
tan curang, tindak pidana yang merugikan keu-
angan negara.
Selanjutnya Baharudin Lopa mengutip
pendapat David M. Chalmers, menguraikan isti-
lah korupsi dalam berbagai bidang, yakni yang Gambar 2. Kegiatan di Pelnap se Kota Jayapura
menyangkut masalah penyuapan, yang berhu-
bungan dengan manipulasi di bidang ekonomi, Pada kegiatan Pelayanan Anak Penta-
dan yang menyangkut bidang kepentingan kosta (Pelnap) se-Kota Jayapura juga tim penyu-
umum. Hal ini diambil dari definisi yang berbunyi luh memberikan 3 (tiga) materi yang sama de-
“financial manipulations and deliction injurious to ngan di Kegiatan Duta GenRe BKKBN Propinsi
the economy are often labeled corrupt” (Hartanti, Papua, yaitu tentang apa itu korupsi dan tindak
2008). pidana korupsi, faktor penyebab terjadinya korup-
115
113 Senandi dan Reumi, Pendidikan Anti Korupsi

si dan terakhir adalah bentuk-bentuk dari korupsi tetapi juga dukungan dari berbagai pihak. Uca-
itu sendiri. pan terima kasih dan penghargaan yang tulus
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi kami sampaikan kepada:
(KPK), bentuk-bentuk korupsi dapat diuraikan 1. Ibu Dra. Rosye H.R. Tanjung, M.Sc.,Ph.D, se-
sebagai berikut : laku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengab-
1. Kerugian keuangan Negara dian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas
2. Suap menyuap Cenderawasih;
3. Penggelapan dalam jabatan 2. Bapak Dr. Hendrik H.J. Krisifu, S.H., M.A,. se-
4. Pemerasan laku Dekan Fakultas Hukum Universitas Cen-
5. Perbuatan curang derawasih;
6. Benturan kepentingan dalan pengadaan 3. Saudara Akhmad Wijayanto selaku Ketua
7. Gratifikasi Panita Duta GenRe BKKBN Propinsi Papua;
Ketiga pokok materi yang diberikan dalam 4. Ketua Panitia pada Pelayanan Anak Penta-
penerapan Ipteks tentang Pendidikan Anti Korup- kosta (Pelnap) Kota Jayapura;
si Dalam Membentuk Generasi Muda Yang Ber- 5. Para peserta Duta GenRe BKKBN Propinsi
integritas dapat diterima dengan baik oleh para Papua Serta Pelayanan Anak Pentakosta
peserta dengan indicator adanya tanggapan dan (Pelnap) Kota Jayapura
respon yang baik dengan adanya berbagai per-
tanyaan yang berbobot yang diajukan pada saat
penyuluhan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., 1993, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia


KESIMPULAN
Modern, Pustaka Amani, Jakarta.
1. Pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Hartanti, E., 2008, Tindak Pidana Korupsi, Sinar
penyuluhan tentang Pendidikan Anti Korupsi Grafika, Jakarta.
Dalam Membentuk Generasi Muda Yang Ber-
integritas, sangat bermanfaat bagi generasi Kaplele, F. dan W. Senandi, 2018, Efektivitas
muda penerus bangsa termasuk bagi para Penjatuhan Pidana Dalam Tindak Pida-
peserta kegiatan Duta GenRe BKKBN Provin- na Korupsi Di Pengadilan Tindak Pida-
si Papua dan peserta pada Kegiatan Pelaya- na Korupsi Pada Pengadilan Negeri
nan Anak Pentakosta (Pelnap) se-Kota Jaya- Klas IA Jayapura Dalam Mewujudkan
pura karena peserta dapat tahu dan mema- Peradilan Tipikor Yang Bersih Dan Ber-
hami mengenai apa itu korupsi, faktor penye- integritas, Makalah Pada Evaluasi Re-
bab korupsi serta bentuk-bentuk dari korupsi kam Sidang TIPIKOR, Bandung.
itu sendiri.
2. Perlu dilakukan kegiatan berlanjut dari penyu- Marpaung, L., 1992, Tindak Pidana Korupsi, Ma-
luhan tentang Pendidikan Anti Korupsi ini salah dan Pemecahannya, Bagian I,
khususnya di sekolah-sekolah baik dari ting- Sinar Grafika, Jakarta.
kat sekolah dasar sampai sekolah menengah
umum sehingga generasi muda kita benar- Santoso, T., 2001, Penulisan Karya Ilmiah Ur-
benar paham dan sekaligus menjadi upaya gensi Pembenahan Pengadilan Tindak
preventif bagi generasi muda kita agar Pidana Korupsi Dalam Mewujudkan
terhindar dari bahaya laten korupsi. Good Governance, Badan Pembinaan
Hukum Nasional Puslitbang, Jakarta.

UCAPAN TERIMA KASIH Subekti dan Tjitrosoedibio, 1996, Kamus Hukum,


Pradnya Paramita, Jakarta
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan penyer- Sumiarti. 2007, Pendidikan Anti Korupsi. Jurnal
taan-Nya Pengabdian ini dapat terlaksana. Pe- Pemikiran Alternatif Pendidikan P3M
nyelesaian kegiatan pengabdian ini bukanlah STAIN Purwokerto Vol. 12 No. 2 pp.
semata-mata karena kemampuan kami sendiri, 189-207.

You might also like