1273 2248 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

6th ACE Conference.

29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

PENGARUH PENGGUNAAN BOTOL PLASTIK


POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) SEBAGAI
PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT BETON

Yosi Juliana Nadeak1, Zaidir2, Sri Umiati3


1
Mahasiswa Program Sarjana, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas,
Padang. Email: yosinadeak12@gmail.com
2
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.
Email : zaidir@eng.unand.ac.id
3
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.
Email : sriumiatisri57@gmail.com

ABSTRACT
Plastic waste is a type of inorganic waste which properties that are difficult to
decomposed. One of plastic waste is PET type plastic bottles. PET plastic bottles are
usually used in beverage packaging that has a triangle symbol with a number one. PET
plastic bottles should used for one time only. To reduce the waste of PET plastic bottles,
several attempts were made. One of the efforts made is to use PET plastic bottles as a
substitute for fine aggregate in concrete. In this era, concrete construction is very popular
with the community, because it is cheap and easy to obtain. In addition to reducing plastic
waste, this study was also conducted to know effect of use PET plastics bottles at concrete
compressive strength. Concrete with 1%, 2% and 3% of PET plastic bottle fiber as a
substitute for fine aggregate in concrete were compared with concrete with a normal
mixture. The samples were concrete cylindrical with a diameter of 11 cm x 22 cm and a
target strength of 25 MPa. Concrete samples were tested on days 7, 14 and 28 days. Tests
conducted are testing the weight of concrete contents and compressive strength of
concrete. The use of PET plastic bottles can reduce the weight of concrete contents to 1-
4%. Maximum concrete weight reduction occurs in concrete with the use of 3% plastic
bottle fiber. The use of PET plastic bottles with a percentage of 1% on the 28th day
reached a concrete compressive strength of 16.479 MPa and when compared with normal
concrete has an increase of 23.684%. The use of plastic fiber as much as 2% on the 28th
day reached concrete strength of 17,355 MPa and has an increased by 30,263% when
compared to normal concrete. And at the percentage of 3% the use of plastic fibers on the
28th day reached a compressive strength of 15,076 MPa and increased by 13.158% of
normal concrete. The percentage of use of PET plastic bottles fibers of 2% give the
maximum increase in the use of PET plastic bottles fibers.

Keywords : plastic waste, PET plastic bottles, compressive strength, fine aggregate
replacement

ABSTRAK
Sampah plastik merupakan jenis sampah anorganik yang memiliki sifat sulit terurai. Salah
satu contoh sampah plastik adalah botol plastik jenis PET. Botol plastik PET biasanya
digunakan pada minuman kemasan yang memiliki simbol segitiga dengan angka satu.
Botol plastik PET hanya boleh digunakan untuk satu kali pemakaian. Untuk mengurangi
sampah botol plastik PET telah dilakukan berbagai upaya, dan salah satunya adalah
menggunakan sampah botol plastik PET sebagai pengganti sebagian aggregat halus pada

260
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

beton. Pada dunia konstruksi, material beton sangat banyak digunakan karena murah dan
mudah didapat. Selain untuk mengurangi sampah plastik, penelitian ini juga dilakukan
untuk meningkatkan kuat tekan beton. Campuran beton dengan 1%, 2% dan 3% serat
botol plastik PET sebagai pengganti sebagian agregat halus pada beton dibandingkan
dengan beton dengan campuran normal. Sampel yang dibuat berbentuk silinder dengan
diamensi 11 cm x 22 cm dan mutu beton rencana 25 MPa. Sampel akan diuji pada hari ke
7, 14 dan 28 hari. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian berat isi
beton dan kuat tekan beton Penggunaan serat botol plastik PET mampu menurunkan berat
isi beton 1-4%. Penurunan berat isi beton maksimal terjadi pada beton dengan
penggunaan serat botol plastik sebanyak 3%. Penggunaan botol plastik PET dengan
persentase 1% pada hari ke-28 mencapai kuat tekan beton sebesar 16,479 Mpa dan jika
dibandingkan dengan beton normal mengalami peningkatan 23,684%. Pada penggunaan
serat plastik sebanyak 2% pada hari ke-28 mencapai kuat tekan beton sebesar 17,355 Mpa
dan meningkat 30,263% jika dibandingkan dengan beton normal. Dan pada persentase 3%
penggunaan serat plastik pada hari ke-28 mencapai kuat tekan sebesar 15,076 MPa dan
meningkat 13,158% dari beton normal. Sehingga persentase penggunaan serat plastik PET
sebesar 2% merupakan peningkatan maksimum penggunaan serat plastik PET.

Kata kunci : sampah plastik, botol plastik PET, kuat tekan, pengganti agregat halus

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan penelitian Jambeck J.R. (2015) dari University of Georgia, pada tahun
2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang di hasilkan diseluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7
juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut. Indonesia merupakan negara dengan
jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin
dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/ tahun,
sedangkan Indonesia sekitar 0,48-1,29 juta ton/ tahun.(CNN Indonesia, 2016).

Penggunaan botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) sebagai pengganti agregat


halus pada beton merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik. Botol plastik PET
biasanya digunakan pada minuman kemasan yang memiliki logo dengan angka satu.

(a). Sampah botol plastik PET (b). Logo PET (1) pada botol plastik sekali

pakai

Gambar 1. (a) Sampah botol plastik dan (b). Logo PET (1) pada botol plastik sekali pakai

261
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Pada dasarnya botol plastik PET hanya boleh digunakan satu kali pakai setelah itu
didaur ulang. Namun banyak masyarakat yang menggunakan botol plastik PET untuk
mengemas minuman atau kegunaan lainnya berkali-kali. Hal ini dapat membuat bahan
berbahaya yang ada pada botol plastik keluar dan bercampur dengan minuman yang
dikemas didalamnya. Gambar 1 memperlihatkan sampah botol-botol plastik jenis PET
(a) dan logo PET (1) pada botol plastik sekali pakai (b).

Ramadevi dan Manju (2012) meneliti tentang sifat-sifat beton dengan serat botol plastik
PET sebagai subsitusi sebagian aggregat halus dengan kadar serat 1%, 2%, 4% dan 6%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat mampu meningkatkan kekuatan
tekan, kuat lentur dan kuat tarik belah beton. Penggunaan kadar serat sampai 2%
mampu meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur beton sedangkan pada
penggunaan kadar serat 4% dan 6% kuat tekan dan kuat tarik belah beton mengalami
penurunan tetapi kuat lentur beton mengalami sedikit peningkatan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan botol plastik jenis Polyethylene
Terephthalate (PET) sebagai pengganti sebagian agregat halus pada berat isi dan kuat
tekan beton.

2. STUDI PUSTAKA

2.1 Beton

Beton merupakan campuran semen Portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus,
agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan atau admixture
(SNI 2847:2013). Beton dalam keadaan mengeras mempunyai nilai kuat tekan yang
tinggi. Dalam keadaan segar, beton mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Selain itu, beton juga tahan terhadap serangan korosi. Nilai kuat tekan beton didapatkan
melalui tata cara pengujian standar, menggunakan alat UTM (Universal Testing
Machine). Kuat tekan beton diwakili oleh tegangan maksimum fc’ pada saat beton telah
mencapai umur 28 hari.

2.2 Plastik PET (Polyethylene Terephthalate)

Plastik merupakan senyawa polimer yang berbentuk padat dan kuat. Polimer adalah
suatu bahan yang terdiri dari kumpulan monomer yang jika kumpulan monomer sejenis
disebut dengan homo polimer, sedangkan monomer yang berbeda membentuk senyawat
disebut dengan kopolimer. Adapun polimer yang banyak dikenal adalah selulosa,
protein, karet alam dan lainnya (Mujiarto, 2005). Polyethylene Terephthalate (disingkat
PET, PETE atau dulu PETP, PET-P) adalah suatu resin polimer plastik termoplast dari
kelompok poliester, banyak diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat
sintetis, botol minuman dan wadah makanan, aplikasi thermoforming, dan
dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin teknik. PET merupakan salah satu bahan
mentah terpenting dalam kerajinan tekstil. Berdasarkan cara pengolahannya, PET dapat
menjadi semi kaku hingga kaku dan sangat ringan, sehingga menjadikan PET kuat dan
tahan benturan. PET dapat menjadi putih ketika terkena khloroform dan juga bahan
kimia tertentu seperti toluena. PET memiliki daya serap uap air yang rendah, demikian
juga daya serap terhadap air. Ramadevi dan Manju (2012) melakukan penelitian

262
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

penggunaan serat botol plastik PET sebagai subsitusi aggregat halus terhadap kuat tekan
beton. Penelitian menggunakan persentase serat plastik PET 2%, 4% dan 6% dan dari
hasil pengujian kuat tekan beton diperoleh nilai persentase optimal pada komposisi 2%.

3. BAHAN DAN METODA

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen, aggregat halus, aggregat
kasar, sampah plastik PET dan air. Semen yang digunakan merupakan semen PCC
(Portland Composite Cement) sesuai dengan SNI-7064-2004. Aggregat kasar yang
digunakan merupakan batu pecah (split) dengan ukuran 10/20 mm dan medium serta
aggregat halus dari pasir sungai. Pengujian aggregat menggunakan standard ASTM
C29/C29M-07 untuk pemeriksaan berat volume, ASTM C127-07 untuk berat jenis dan
penyerapan serta ASTM C136-06 untuk analisa saringan. Sampah botol plastik PET
yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu kemudian dipotong-potong menjadi
serat plastik dengan ukuran 1-4 mm dan lolos saringan no. 4.

Tabel 1. Proporsi campuran beton untuk berbagai variasi tambahan serat plastik PET
Jumlah masing-masing material untuk campuran beton
No. Material dengan berbagai variasi serat plastik (kg)
0% 1% 2% 3%
1 Semen PCC 12,029 12,029 12,029 12,029
2 Pasir 19,186 18,994 18,803 18,611
3 Split 10/20 mm 11,127 11,127 11,127 11,127
4 Split Medium 16,690 16,690 16,690 16,690
5 Air 4,663 4,663 4,663 4,663
6 Serat Plastik PET 0,0 0,192 0,384 0,576

Perencanaan campuran beton menggunakan ACI 211.91 dengan target kekuatan tekan
sebesar 25 MPa dengan variasi tambahan serat plastik PET sebesar 0%, 1%, 2% dan 3%
dari berat aggregat halus. Proporsi campuran beton untuk berbagai variasi tambahan
serat plastik diperlihatkan pada Tabel 1. Pengujian dilakukan terhadap berat isi dan kuat
tekan beton.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berat isi rata-rata untuk berbagai persentase serat plastik diperlihatkan pada Tabel 2 dan
Gambar 2. memperlihatkan grafik hubungan berat isi beton dengan persentase serat
plastik. Dari Tabel 2. dan Gambar 2. tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi
penurunan berat isi beton dengan pertambahan persentase serat plastik PET.

Tabel 2. Berat isi rata-rata untuk berbagai variasi persentase serat plastik

263
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Persentase Serat Plastik PET


hari
0% 1% 2% 3%
7 2390.547 2342.736 2326.799 2310.862
14 2390.547 2358.673 2358.673 2310.862
28 2438.358 2342.736 2326.799 2294.925
rata-rata 2406.484 2348.048 2337.424 2305.550

Gambar 2. Grafik berat isi beton dengan pertambahan serat plastik

Hasil pengujian kuat tekan beton dengan beberapa variasi persentase serat diperlihatkan
pada Tabel 3. Gambar 3. memperlihatkan hubungan kuat tekan beton dengan variasi
persentase serta pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.

Tabel 3. Hasil kuat tekan beton dengan beberapa variasi serat


Hasil Kuat Tekan (Mpa)
Persentase Serat Plastik PET
hari
0% 1% 2% 3%
9.467 9.467 12.622 11.570
7 8.415 11.570 11.570 8.415
9.467 10.518 11.044 10.518
rata-rata 9.116 10.518 11.746 10.168
12.622 11.570 14.200 13.674
14 10.518 12.622 13.674 12.622
10.518 16.829 15.778 13.674
rata-rata 11.220 13.674 14.550 13.323
18.933 14.726 15.778 15.778
28 10.518 18.933 18.407 14.726
10.518 15.778 17.881 14.726
rata-rata 13.323 16.479 17.355 15.076

264
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Gambar 3. Grafik kuat tekan beton dengan beberapa variasi serat


Dari Tabel 3 dan Gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kuat tekan
beton dengan penggunaan serat plastik PET. Besarnya persentase peningkatan kekuatan
tekan beton diperlihatkan pada Tabel 4. Penggunaan serat plastik PET sebanyak 1%, 2%
dan 3% terjadi peningkatan sebesar 23,684%, 30,263% dan 13,158% dibandingkan
dengan beton normal. Penggunaan serat plastik PET sebesar 2% memberikan
peningkatan kekuatan tekan beton yang paling tinggi.

Tabel 4. Persentase peningkatan kuat tekan beton dengan beerapa variasi serat
Kuat Tekan Persentase Peningkatan
Persentase Serat Plastik PET
(MPa) Kuat Tekan (%)
0% 13.323 0.000
1% 16.479 23.684
2% 17.355 30.263
3% 15.076 13.158

5. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan penggunaan serat plastik PET sebagai
subsitusi aggregat halus pada campuran beton dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :

1. Beton dengan serat plastik PET sebagai subsitusi aggregat halus dapat mengurangi
berat isi beton. Hal tersebut diakibatkan karena serat plastik PET yang bersifat
ringan.

2. Penggunaan serat botol plastik PET sebagai subsitusi sebagian aggregat halus 1%,
2% dan 3%, dapat meningkatkan kuat tekan sebesar 23,684%, 30,263% dan
13,158% dari beton normal

3. Peningkatan kuat tekan beton maksimum terjadi pada penggunaan serat plastik PET
sebagai subsitusi aggregat halus pada persentase 2% dengan peningkatan sebesar
30,263% dari beton normal.

265
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

6. DAFTAR PUSTAKA

ASTM. 1993. “Concrete and Aggregate, Annual Book of ASTM Standard Vol.04.02,
American Society for Testing and Material”. Philadelphia.
ACI. 1995. Material and General Properties of Concrete, ACI Mannual of Concrete
Practise. Detroit.
Jambeck J.R. dkk, Plastic waste inputs from land into the ocean, Science 13 Feb 2015:,
Vol. 347, Issue 6223, pp. 768-771, DOI: 10.1126/science.1260352
Mujiarto, I. 2005. Sifat dan Karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif. Volume 3
Nomor 2, Jurnal Traksi, AMNI, Semarang
Ramadevi K dan Manju R. 2012. Experimental Investigation on the Properties of
Concrete With Plastic PET (Bottle) Fibers as Fine Aggregates. Kumaraguru
College of Technology Coimbatore. India.
SNI 2847 - 2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
SNI 1974. 2011. Cara Uji Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional

7. UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah dan penelitian ini, diantaranya : ibunda dan keluarga yang telah
membantu dalam doa dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah dan
penelitian ini, Prof. Zaidir Dr.Eng dan Ibuk Ir. Sri Umiati MT yang telah membimbing
dan memberikan motivasi, rekan-rekan asisten Laboratorium Material dan Struktur
Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas, rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Universitas Andalas, sahabat dan teman-teman serta semua pihak yang telah membantu
dan berkontribusi dalam mengerjakan makalah dan penelitian ini.

266

You might also like