Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

pISSN 2085-9481 eISSN 2597-999X Jurnal Biomedik.

2021;13(1):34-43
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/jbm.13.1.2021.31773
KemenRistekdikti RI no. 28/E/KPT/2019 Available from:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/index

Latihan Fisik Pada Pasien Obesitas

Pricillia J. Oroh, 1 Herlina I. S Wungouw,2 Joice N. A. Engka2

1
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unversitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia
Email: jesicaoroh20@gmail.com

Abstract: Increase in cases of obese patients in developed and developing countries is a


problem that occurs from year to year. Prevalence rates of obesity cases has increased in the
last 5 years. Prevalence rate of obesity in Indonesia is 21.8%. North Sulawesi is the province
with the highest obesity in Indonesia. Obesity can cause many health problems, therefore it
takes effort by doing regular physical exercise, in order to increase the body metabolism for
obese patients. Purpose of this study is to determine the effect/benefit of physical exercise in
obese patients. Material and method used is a literature review with five databases, namely,
Clinical Key, PubMed, Science Direct, and Indonesian Scientific Repository. Keywords used
are physical activity OR physical training OR exercise program OR exercise therapy OR
obesity. Study selection stage obtained 20 literature consisting of 19 randomized controlled
trials, and 1 experimental study. Results of the literature review study show that all physical
exercise provides benefits to the body, but aerobic physical exercise is mostly done in obese
patients. Conclusion: Physical exercise in the form of aerobic exercise, anaerobic exercise,
and regular resistance training can provide weight loss, and reduce body fat in obese patients.
Key words: physical exercise, physical activity, obesity.

Abstrak: Peningkatan kasus pasien obesitas di negara maju, dan negara berkembang
merupakan suatu masalah yang terjadi dari tahun ke tahun. Prevalensi kasus obesitas
meningkat pada 5 tahun terakhir. Tingkat prevalensi obesitas di Indonesia adalah 21,8%.
Sulawesi Utara merupakan provinsi dengan obesitas tertinggi di Indonesia. Obesitas dapat
menyebabkan banyak gangguan kesehatan bagi tubuh, maka diperlukan upaya dengan
melakukan latihan fisik yang tepat, agar mampu meningkatkan metabolisme tubuh bagi pasien
obesitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh atau manfaat latihan fisik pada
pasien obesitas. Materi dan metode penelitian yang digunakan literature review dengan lima
database yaitu Clinical Key, PubMed, Science Direct, dan Repositori Ilmiah Indonesia. Kata
kunci yang digunakan yaitu physical activity OR physical training OR exercise program OR
exercise therapy OR obesity. Tahap seleksi studi didapatkan 20 literatur terdiri dari 19
randomized controlled trial, dan 1 penelitian eksperimental. Hasil penelitian literature review
menunjukkan semua latihan fisik memberikan manfaat bagi tubuh, tetapi latihan fisik aerobik
paling banyak dilakukan pada pasien obesitas. Kesimpulan: Latihan fisik dalam bentuk latihan
aerobik, latihan anaerobik, dan latihan daya tahan yang teratur dapat memberikan penurunan
berat badan, dan mengurangi lemak tubuh pada pasien obesitas.
Kata kunci: Latihan fisik, aktifitas fisik, obesitas

PENDAHULUAN dari tahun 2014 sampai tahun 2017, yaitu


Peningkatan kasus pasien obesitas di sebesar 7,92% menjadi 8,44%.1,2
negara maju, dan negara berkembang Perkembangan prevalensi obesitas orang
merupakan suatu masalah yang terjadi dari dewasa di Asia Tenggara juga mengalami
tahun ke tahun. Data prevalensi obesitas di peningkatan yang signifikan dari tahun
dunia menunjukkan terjadinya peningkatan 2011 sampai tahun 2016 yaitu 3,4%
34
Oroh, Wungouw, Engka: Latihan fisik pada pasien obesitas... 35

menjadi 4,6%.3 Malaysia merupakan pinggang orang obesitas.9 Hal ini


negara dengan angka prevalensi obesitas membuktikkan bahwa pasien obesitas dapat
tertinggi di Asia Tenggara yaitu perempuan mengalami penurunan berat badan dengan
17,6% dan laki-laki 12,9%, sedangkan cara melakukan aktifitas latihan fisik yang
prevalensi obesitas di Vietnam paling teratur.
rendah di Asia Tenggara yaitu perempuan Berdasarkan uraian di atas tentang
2,6% dan laki-laki 1,6%.2 Prevalensi masalah latihan fisik terhadap pasien
obesitas populasi dewasa di Indonesia obesitas, maka penulis merasa perlu dan
adalah 21,8%, dimana provinsi Nusa tertarik untuk melakukan penelitian lewat
Tenggara Timur dengan provinsi tingkat literature review (kajian literatur) tentang
prevalensi obesitas terendah yaitu 10,3%, latihan fisik pada pasien obesitas untuk
dan provinsi Sulawesi Utara tingkat mengetahui lebih jauh jenis, intensitas,
prevalensi obesitas tertinggi yaitu 30,2%.4 durasi, dan frekwensi latihan fisik yang
Salah satu penyebab tingginya tingkat sesuai bagi pasien obesitas.
prevalensi obesitas di provinsi Sulawesi
Utara menurut penelitian Oley dkk yaitu METODE PENELITIAN
adanya budaya atau tradisi masyarakat Penelitian ini berbentuk literature
yang ada Kabupaten Minahasa yang sering review (kajian literature) yang dilakukan
mengonsumsi makanan khas Minahasa dengan analisa terintegrasi penulisan ilmiah
yang terbuat dari lemak hewani dengan yang berhubungan dengan pertanyaan
asam lemak jenuh tinggi, sedangkan penelitian. Rangkuman menyeluruh dalam
kegiatan aktivitas fisik kurang.5 bentuk literature review mengenai latihan
Aktifitas fisik yang kurang merupakan fisik pada pasien obesitas. Pencarian
salah satu faktor yang menyebabkan literatur dilakukan pada bulan Agustus –
peningkatan kejadian obesitas. WHO November 2020. Data yang digunakan
melaporkan tahun 2016 persentasi dalam penelitian ini adalah data sekunder
masyarakat dunia yang melakukan aktifitas yang diperoleh bukan dari pengamatan
fisik dengan kategori rendah sebesar langsung. Pencarian literatur dalam
26,5%. Presentasi aktivitas fisik rendah di literature review ini menggunakan empat
Asia Tenggara lebih tinggi yaitu 30,5%, database yaitu Clinical Key, Pubmed,
sedangkan di Indonesia masyarakat dengan Science Direct, dan Repositori Ilmiah
aktivitas fisik rendah sebesar 22,6 %.6 Indonesia. Pencarian artikel atau jurnal
Obesitas dapat menyebabkan banyak menggunakan kata kunci (OR) dalam
gangguan kesehatan termasuk penyakit literature review terdiri dari physical
jantung, penyakit metabolik, kanker, activity OR physical training OR exercise
gangguan pencernaan, gangguan saraf, dan program OR exercise therapy OR obesity
lain-lain. Salah satu upaya untuk OR obese.
menurunkan prevalensi obesitas adalah Kriteria inklusi dan eksklusi yang
dengan latihan fisik yang teratur. American digunakan berdasarkan strategi Population,
Heart Association memberikan rekomenda- Intervention, Comparison, Outcomes, dan
si bagi orang dewasa dengan obesitas, agar Study (PICOS). Populasi yang dipakai
melakukan aktivitas fisik aerobik dengan adalah pasien obesitas. Intervensi yang
waktu ≥150 menit/minggu (setara dengan ≥ digunakan adalah latihan fisik. Desain
30 menit/per hari selama seminggu).7 penelitian yang digunakan adalah
Penelitian tentang pengaruh latihan fisik randomized controlled trial (RCT),
aerobik terhadap pasien obesitas terbukti nonrandomized controlled trial, dan
dapat mengurangi lemak abdomen dan penelitian eksperimental dengan
menurunkan berat badan.8 Latihan fisik menggunakan artikel yang dipublikasi pada
dengan intensitas tinggi dan sedang dapat 5 tahun terakhir (2015-2020) serta
menghasilkan penurunan massa lemak menggunakan Bahasa Indonesia dan
tubuh total dan mengurangi ukuran Bahasa Inggris.
36 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 34-43

Tahap seleksi studi dilakukan eksklusi didapatkan 20 artikel (n = 20).


pencarian literatur melalui publikasi di Hasil akhir 20 jurnal tersebut yang di
empat database, dan menggunakan kata review.
kunci (physical activity OR physical
training OR exercise program OR exercise HASIL PENELITIAN
therapy OR obesity OR obese). Peneliti Tahap seleksi studi didapatkan 20
mendapat artikel sebanyak 44 literatur yang sesuai. Latihan fisik yang
menggunakan ClinicalKey, 870 dilakukan pada masing-masing literatur
menggunakan PubMed, 2799 melibatkan satu latihan fisik, dan ada
menggunakan ScienceDirect, dan 81 literatur yang melibatkan dua latihan fisik.
menggunakan Neliti Respositori Ilmiah Latihan fisik tersebut terdiri dari 16
Indonesia yang sesuai dengan kata kunci literatur latihan fisik aerobik, 2 latihan
tersebut (n = 3794) yang sesuai dengan kata anaerobik, dan 4 latihan daya tahan
kunci tersebut. Hasil pencarian yang sudah (endurance) dengan bentuk desain
didapatkan kemudian dilakukan skrining penelitian yaitu 19 penelitian randomized
berdasarkan judul yang sesuai dengan tema controlled trial, dan 1 penelitian
literature review didapatkan 93 artikel (n = eksperimental. Berikut adalah tabel
93). Hasil 93 artikel di skrining abstrak dan distribusi latihan fisik pada pasien obesitas.
fulltext berdasarkan kriteria inklusi dan

Tabel 1. Data demografis perubahan komposisi tubuh sesudah latihan fisik aerobik,
anaerobik, dan daya tahan terhadap pasien obesitas.
Sebelum latihan
Peneliti Berat badan Indeks Massa % Massa lemak
(kg) Tubuh (kg/m2) lemak (%) (kg)
Vella10 - 25,6 – 43,5 19,1 – 43,6 -
Tong11 66,7 – 68,9 - ≥ 30 25,7 – 27,9
Jefferson12 85,1 - 89,1 27-34,9 38,2 - 40,8 50,7 - 55,9

Tabel 2. Data demografis perubahan komposisi tubuh sesudah latihan fisik aerobik,
anaerobik, dan daya tahan terhadap pasien obesitas.
Peneliti Perubahan sesudah
latihan fisik
Vella10 BB: - 18,2 kg
IMT: - 5,0 kg/m2
% lemak: - 6,8 %
Massa lemak: - 11,3 kg
Ukuran pinggang: - 1,5 cm
Tong11 BB: – 4,0 kg
% lemak: - 2,0 %
Massa lemak: 2,0 kg
Jefferson12 BB: -6,2 kg
IMT: -2,2 kg/m2
% lemak: -3,1 %
Massa lemak: -4,7 kg
Ukuran pinggang: -8,0 cm
Oroh, Wungouw, Engka: Latihan fisik pada pasien obesitas... 37

Tabel 3. Distribusi waktu latihan fisik berdasarkan jenis latihan fisik aerobik masing-
masing literatur.
Waktu latihan fisik
Peneliti
Frekuensi Durasi Intensitas
13
Fisher 3 kali/minggu (6 minggu) 20 menit Moderate to high
5 kali/minggu (6 minggu) 45-60 menit
Smith14 3 kali/minggu (3 minggu) 10 menit High
Smith15 3 kali/minggu 10 menit High
Martins 16 3 kali/minggu (12 minggu) 20 menit High
32 menit Moderate
10 menit High
Kong17 4 kali/minggu (5 minggu) 20 menit High
40 menit Moderate
Kong18 4 kali/minggu (5 minggu) 20 menit High
40 menit Moderate
Utami19 2 kali/minggu (8 minggu) 30 menit High
Vella10 4 kali/minggu (5 minggu) 30 menit High
Moderate
Villareal 20 3 kali/minggu (26 minggu) 60 menit High
Said21 4 kali/minggu (24 minggu) 50-60 menit Moderate to high
Tong11 3-4 kali/minggu (12 minggu) 22 menit High

Roy22 3 kali/minggu (28 minggu) 30 menit High


Strijcker 23 2 kali/minggu (10 minggu) 40 menit High

Gerosa 24 3 kali/minggu (6 minggu) 20 menit High


Moderate
Ballin25 3 kali/minggu (10 minggu) 30 menit High
Ram 26 3 kali/minggu (6 minggu) 24 menit High
30 menit Moderate

Tabel 4. Distribusi waktu latihan fisik berdasarkan jenis latihan fisik anaerobik masing-
masing literatur.
Waktu latihan fisik
Peneliti
Frekuensi Durasi Intensitas
11
Tong 3-4 kali/minggu (12 8 menit High
minggu) 27-46 menit
Rustaden 27 3 kali/minggu (12 Pemanasan dan High
minggu) pendingingan (5-10
menit), sesi latihan (4-6
menit/sesi),
38 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 34-43

Tabel 5. Distribusi waktu latihan fisik berdasarkan jenis latihan fisik daya tahan
(endurance) masing-masing literatur.
Waktu latihan fisik
Peneliti
Frekuensi Durasi Intensitas
12
Jefferson 3 kali/minggu (5 minggu) Bersepeda (5 menit), High
sesi latihan, peregangan
ringan (5 menit)
Verreijen 28 3 kali/minggu (10 minggu) 60 menit High
Villareal 20 3 kali/minggu (26 minggu) 60 menit Moderate to high
Rustaden 27 3 kali/minggu (12 minggu) 60 menit High

BAHASAN intensitas sedang yaitu moderate intensity


Hasil pembahasan dari studi literatur training (MIT), moderate intensity
menunjukkan bahwa latihan fisik yang continuous training (MICT), dan latihan
dilakukan paling banyak pada pasien aerobik moderate to vigorous continuous
obesitas adalah jenis latihan aerobik, diikuti training (MVCT). Berikut adalah program
dengan latihan daya tahan (endurance), dan latihan fisik aerobik intensitas sedang.
latihan anaerobik. Program latihan fisik MIT dengan sesi
latihan bersepeda menggunakan alat ergo-
Latihan fisik aerobik cycle, dan intensitas 66-65% VO2peak
Latihan fisik aerobik yang paling selama 45-60 menit.13 Manfaat latihan
sering digunakan adalah metode interval aerobik MIT dan dalam cardiorespiratory
training dengan intensitas tinggi (high fitness dan fungsi metabolik yaitu
intensity interval training/HIIT), dan diikuti sensitivitas insulin, lipid darah, dan
metode continuous training dengan inten- presentasi lemak tubuh.13 Penelitian Fisher
sitas sedang (moderate intensity continuous tahun 2015 menyebutkan nilai VO2peak
training/MICT). Rata-rata latihan fisik mengalami perbaikan 11,1% pada latihan
aerobik dilakukan sebanyak 3-4 kali/ aerobik MIT.13
minggu, dengan rata-rata durasi selama 30- Program latihan fisik MICT terdiri dari
60 menit. Berikut adalah jenis-jenis latihan 5 menit pemanasan, sesi latihan, dan 5
fisik aerobik pada masing-masing literatur: menit pendinginan. Contoh sesi latihan
Latihan fisik aerobik intensitas aerobik MICT yaitu bersepeda mengguna-
rendah. Jenis latihan fisik aerobik kan alat cycle ergometer, dan elliptical, dan
intensitas rendah yaitu latihan aerobik low treadmill. Intensitas latihan bervariasi dari
impact. Program latihan fisik aerobik 55-59% HRR, 65% maximum adaptive
intensitas rendah terdiri dari pertama pema- volume (MAV), dan 65% dan 70% VO2peak.
nasan 5-10 menit, sesi latihan 30 menit, dan Waktu latihan berbeda-beda dari 20 menit -
pendinginan 5-10 menit. Contoh gerakan 32 menit.10,16,17,24 Latihan MICT mampu
sesi latihan adalah sit-up dan push up. meningkatkan kebugaran aerobic.26
Manfaat latihan ini adalah untuk menu- Penelitian oleh Kong tahun 2016
runkan berat badan, lemak tubuh, massa menunjukkan total lean mass mengalami
lemak, dan mengurangi faktor risiko penurunan signifikan.17
kardiovaskular. Latihan fisik ini juga Program latihan fisik MCVT terdiri
berguna untuk physical fitness, yaitu untuk dari 3 menit pemanasan, sesi latihan, 3
kebugaran fisik dan aerobik, counter menit pendinginan atau peregangan.
movement jump, kekuatan otot termasuk Contoh sesi latihan aerobik MCVT yaitu
otot abdomen, dan fleksibilitas.21 bersepeda menggunakan alat ergocycle.
Latihan fisik aerobik intensitas Intensitas latihan 60% VO2peak, dengan
sedang. Jenis latihan fisik aerobik waktu latihan selama 40 menit.18 Latihan
Oroh, Wungouw, Engka: Latihan fisik pada pasien obesitas... 39

fisik MCVT mampu memberikan pengaruh signifikan berkurang pada latihan HIIT.11,13
terhadap cardiorespiratory fitness. Massa lemak secara signifikan berkurang
Penelitian Kong tahun 2016 menunjukkan setelah latihan fisik HIIT. Penelitian oleh
terjadi peningkatan VO2peak lebih tinggi Smith tahun 2016 menyebutkan latihan
(10,3%), dibandingkan HIIT (9,1%). Berat fisik aerobik HIIT efektif selama 3 minggu
badan, indeks massa tubuh, massa lemak, efektif untuk mengurangi massa lemak
dan presentasi lemak tubuh mengalami pada wanita obesitas15. Latihan fisik HIIT
penurunan signifikan pada latihan MVCT secara progresif mampu menurunkan massa
(p > 0,05).18 lemak, visceral adipose tissue pada orang
Latihan fisik aerobik intensitas yang mengalami obesitas sentral.25 Nilai
tinggi. Jenis latihan fisik aerobik intensitas total kolestrol dan VLDL medium dalam
tinggi yaitu high interval intensity training, tubuh berkurang pada latihan aerobik
high interval training, high impact aerobic. HIIT.13 Latihan fisik HIIT selama 8 minggu
Berikut adalah program latihan fisik mampu mengurangi kolestrol LDL dalam
aerobik intensitas tinggi. Program latihan jumlah yang besar setelah latihan (p <
fisik high interval intensity training dan 0,05), namun kolestrol HDL tidak
high interval training terdiri dari mengalami perubahan signifikan.10 Latihan
pemanasan, sesi latihan, dan pendinginan. fisik HIIT mampu mengurangi trigliserida
Rata-rata pemanasan dilakukan selama 3-5 dalam tubuh.13 Latihan fisik HIIT dalam
menit, dan pendinginan selama 2-5 menit. jangka waktu pendek berpengaruh terhadap
Contoh latihan adalah bersepeda glukosa, yaitu dapat menurunkan gula
menggunakan alat ergocycle, dan treadmill. darah puasa.14,17 Pengaruh latihan fisik
Waktu sesi latihan bervariasi mulai dari 10 HIIT terhadap insulin, yaitu mampu
menit hingga 30 menit. Intensitas latihan memperbaiki insulin, sensitivitas insulin,
berbeda-beda pada tiap literatur, tetapi rata- dan area under the curve (AUC)
rata intensitas latihan 80-90% VO2max. insulin.13,14,16,23 Latihan fisik HIIT masih
10,11,13–18,23–26
bisa ditoleransi untuk dilakukan sebagai
Manfaat latihan fisik aerobik intensitas pencegahan dan bermanfaat bagi obesitas.15
tinggi bagi tubuh dengan memperbaiki nilai Program latihan fisik aerobik high impact
kardiorespirasi dan komposisi tubuh.13–15 dilakukan dengan gerakan aktif melompat,
Penelitian Ram tahun 2020 menyebutkan dan terdiri dari 5-10 menit pemanasan
heart rate mengalami peningkatan dari aerobik, sesi latihan 40 menit, dan 5-10
latihan pertama 80% menjadi 92% setelah menit pendinginan. Intensitas latihan pada
latihan HIIT.26 Latihan HIIT mampu minggu ke 5 dan ke 14 meningkat menjadi
meningkatkan peak power, dari 7,9% 75% HRmax. Jenis latihan adalah side by
menjadi 13,8% (p > 0,05)17,23. Penelitian side, step touch, sit-up and push up.
Gerosa tahun 2019 menyebutkan setelah Minggu ke 15 dan ke 24 intensitas
latihan HIIT tekanan darah sistolik meningkat menjadi 85% HRmax. Jenis
menurun, dan tekanan darah diastolik tidak latihan ditingkatkan menjadi yaitu fast
mengalami perubahan signifikan.24 walking, turn round, dan jumping jack.
Penelitian oleh Smith tahun 2016 Program latihan fisik aerobik high impact
menyebutkan RPE mengalami penurunan lainnya terdiri dari 10 menit latihan
signfikan dari latihan HIIT pertama hingga fleksibilitas, 40 menit sesi latihan aerobik,
latihan terakhir (p < 0,05).15 Penelitian lain dan 10 menit latihan keseimbangan (total
oleh Ram tahun 2020 menyebutkan latihan 60 menit).20 Latihan aerobik dilakukan
HIIT memicu terjadinya peningkatan adalah treadmill walking, stationary
terhadap RPE.18,26 Sebagian besar literatur cycling, dan stair climbing. Intensitas
menyebutkan latihan HIIT mampu latihan 65% HRpeak dan meningkat hingga
meningkatkan kebugaran aerobik, yaitu 70-85%. Latihan fisik aerobik high impact
VO2peak secara signifikan.10,11,16–18,23,24,26 menghasilkan perubahan signifikan pada
Nilai presentasi lemak tubuh secara komposisi tubuh (penurunan berat badan,
40 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 34-43

lemak tubuh, massa lemak, lean mass) dan sebanyak 3 kali/minggu, durasi rata-rata
kardiorespirasi (physical fitness, faktor selama 40-60 menit, dan high intensity
risiko kardiovaskular, peak oxygen training. Program latihan fisik daya tahan
consumption).20,21 Latihan lain termasuk sebagian besar terdiri dari pemanasan, sesi
dalam aerobik high impact adalah lari yang latihan, dan pendinginan. Rata-rata waktu
dilakukan selama 30 menit. Perubahan latihan daya tahan pemanasan 5-10 menit
yang terjadi setelah rutin melakukan lari dan pendinginan 5 menit.12,27,28 Metode
adalah presentasi lemak menurun secara pemanasan dan pendinginan yang dapat
signifikan.19 dilakukan, yaitu berjalan kaki, bersepeda,
peregangan ringan, dan treadmill.12,27
Latihan fisik anaerobik Metode sesi latihan daya tahan dilakukan
Latihan anaerobik pada masing-masing dengan cara isotonik dan isometric.30
literatur dilakukan dengan cara sprint, dan Latihan daya tahan cara isotonik yang
angkat beban (bodypump) intensitas tinggi. dilakukan adalah gerakan angkat beban,
Rata-rata latihan fisik anaerobik dilakukan dumbbells, dan gerakan menggunakan
sebanyak 3-4 kali/minggu, dengan durasi beban tubuh seperti push up dan sit up.27,28
selama 60 menit. Program latihan fisik Latihan daya tahan cara isometrik yaitu
anaerobik yang dilakukan adalah gerakan upper and lower body exercise
bersepeda, angkat beban, dan latihan atau latihan dengan gerakan sesuai
kekuatan otot. Metode bersepeda dilakukan region.27,28 Gerakan upper and lower body
dengan cara sprint interval. Program exercise dengan cara push-up, sit-up,
latihan sprint interval terdiri dari 10 menit seated leg curl, dan shoulder press.23,24
pemanasan, sesi latihan, dan 5 menit Latihan daya tahan dilakukan sesuai
pendinginan. Durasi latihan 6 detik sprint, dengan regio tubuh terdiri dari latihan otot
dan 9 detik istirahat pasif selama 80 siklus, kaki, otot dada, otot punggung, otot triseps,
dengan intensitas latihan 50-60% HRmax. otot biseps, otot kaki, otot bahu, dan otot
Metode latihan BodyPump dilakukan abdomen.19,27 Volume latihan daya tahan
dengan cara angkat beban, dan latihan bervariasi. Repitisi yang dilakukan
kekuatan otot. Program latihan BodyPump berbeda-beda sesuai dengan intensitas
terdiri dari 5-10 menit pemanasan, dan sesi latihan yang diinginkan.12,20,27,28 Metode
latihan. Sesi latihan BodyPump latihan fisik daya tahan lain yang dilakukan
menggunakan musik mengikuti 10 gerakan adalah 10 menit latihan fleksibilitas, 40
regio otot spesifik tiap 4-6 menit, dan menit sesi latihan, dan 10 menit latihan
angkat beban. Setiap satu sesi berakhir keseimbangan.20
diberikan waktu istirahat 1-2 menit. Manfaat latihan daya tahan bagi tubuh
Latihan kekuatan otot yang dilakukan sama adalah mengurangi komposisi tubuh,
seperti latihan upper and body exercise distribusi lemak tubuh, dan meningkatkan
pada latihan daya tahan. Latihan anaerobik kekuatan otot.12,28 Penelitian Jefferson
memberikan manfaat bagi kardiorespirasi tahun 2016 menunjukkan latihan daya
dan metabolik. Manfaat bagi tahan dengan pembatasan kalori mampu
kardiorespirasi adalah power output mengurangi berat badan, massa tubuh,
meningkat, heart rate menurun, RPE IMT, ukuran pinggang, pinggul, paha,
menurun, training impulse terkontrol, dan presentasi lemak, massa lemak, dan lean
VO2max meningkat. Manfaat bagi metabolik mass. Latihan daya tahan dan pembatasan
yaitu total massa tubuh, presentasi lemak kalori mampu meningkatkan kekuatan otot
tubuh, dan lemak abdomen berkurang tubuh contohnya kekuatan otot lutut dan
secara signifikan. meningkatkan elastisitas arteri.12 Penelitian
Verreijen tahun 2017 menyebutkan latihan
Latihan fisik daya tahan daya tahan dengan pemberian protein tinggi
Latihan daya tahan (endurance) mampu mengurangi berat badan, ukuran
dengan intensitas tinggi rata-rata dilakukan pinggang, massa lemak, lean body mass,
Oroh, Wungouw, Engka: Latihan fisik pada pasien obesitas... 41

dan presentasi lemak tubuh.28 Penelitian Konflik Kepentingan


lain oleh Villareal tahun 2017 Penulis menyatakan tidak terdapat
menunjukkan latihan daya tahan dapat konflik kepentingan dalam studi ini.
mengurangi berat badan, lean body mass,
massa lemak.20 DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Obesity and
SIMPULAN overweight. World Health
Latihan fisik aerobik memberikan Organization. 2020.
pengaruh terhadap obesitas, yaitu untuk 2. World Health Organization. Prevalence
menurunkan berat badan, lemak tubuh, of obesity among adults. World
massa lemak, lipid darah, presentasi lemak Health Organization. 2017.
tubuh, volume lemak viseral, trigliserida, 3. World Health Organization. Obesity.
total lean mass, indeks massa tubuh (IMT), WHO South-East Asia.
faktor risiko kardiovaskular, ukuran 4. Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama
pinggang, volume lemak viseral, HbA1c, Riset Kesehatan Dasar
glukosa dan insulin, meningkatkan (Riskesdas). Volume 44. 2018.
kebugaran fisik dan aerobik, meningkatkan 5. Oley JS, Kandou GD, Siagian IET, et al.
kekuatan otot termasuk otot abdomen, Gambaran Kebiasaan Makan
meningkatkan fleksibilitas tubuh, Makanan Etnis Minahasa Yang
memperbaiki sensitivitas insulin, dan Beresiko Penyakit Jantung
berpengaruh terhadap kebugaran Koroner di Lingkungan 5
kardiorespirasi. Kelurahan Paal 2 Kota Manado.
Latihan fisik anaerobik memberikan Jurnal Kedokteran Komunitas dan
pengaruh terhadap obesitas, yaitu untuk Tropik. 2014.
meningkatkan kardiorespirasi tubuh, 6. World Health Organization. Prevalence
mengurangi total massa tubuh, presentasi of insufficient physical activity
lemak tubuh dan mengurangi lemak among adults WHO region. WHO.
abdomen. 2018.
Latihan fisik daya tahan dapat 7. Jensen MD, Ryan DH, Apovian CM, et
memberikan pengaruh terhadap obesitas, al. 2013 AHA/ACC/TOS
yaitu untuk mengurangi berat badan, massa Guideline for the Management of
tubuh, indeks massa tubuh, ukuran Overweight and Obesity in Adults.
pinggang, ukuran pinggul, ukuran paha, Circulation Journals, 2014;
presentasi lemak, massa lemak, lean mass, 129(25): 102-27.
distribusi lemak tubuh, dan meningkatkan 8. Okura T, Nakata Y, Lee DJ, Ohkawara
kekuatan otot. K, Tanaka K. Effects of aerobic
exercise and obesity phenotype on
SARAN abdominal fat reduction in
Pembentukan program latihan khusus response to weight loss.
dari pemerintah/pihak terkait untuk Interantional Journal Obesity.
mencegah dan menangani obesitas dengan 2005;29(10):1259-66.
latihan fisik. Contohnya promosi kesehatan 9. Laskowski E. The effect of exercise in
dan preventif tentang obesitas seperti the treatment of obesity. Annals of
meningkatkan kesadaran akan bahaya Physsical Rehabilitation Medicine.
penyakit yang dapat disebabkan karena 2018.
obesitas. Keterlibatan semua pihak baik 10. Vella CA, Taylor K, Drummer D.
dari pelayanan kesehatan, dan masyarakat High-intensity interval and
untuk meningkatkan kesadaran melakukan moderate-intensity continuous
aktifitas fisik secara teratur setiap hari, agar training elicit similar enjoyment
mengurangi risiko terjadinya obesitas. and adherence levels in
overweight and obese adults.
42 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 34-43

Europe Journal Sport Science. and Blood Glucose in Overweight


2017;17(9): 1203-11. and Obese Young Women. Journal
11. Tong TK, Zhang H, Shi H, et al. Diabetes Research. 2016;2016:
Comparing time efficiency of 4073618:1-9.
sprint vs. High-intensity interval 18. Kong Z, Fan X, Sun S, Song L, Shi Q,
training in reducing abdominal Nie J. Comparison of high-
visceral fat in obese young intensity interval training and
women: A randomized, controlled moderate-to-vigorous continuous
trial. Frontiers in Physiology. training for cardiometabolic health
2018; 9: 1-9. and exercise enjoyment in obese
12. Jefferson ME, Nicklas BJ, Chmelo EA, young women: A randomized
et al. Effects of resistance training controlled trial. Journal PLos
with and without caloric ONE. 2016;11(7):1-16.
restriction on arterial stiffness in 19. Utami W, Indraswasti D. Perbandingan
overweight and obese older adults. Pengaruh Lari Rutin Dengan Lari
American Journal of Rutin Ditambah Latihan Otot Inti
Hypertension. 2016;29(4): 494- Terhadap Persentase Lemak Dan
500. Massa Tulang Pada Mahasiswa
13. Fisher G, Brown AW, Bohan Brown Fakultas Kedokteran UNDIP.
MM, et al. High intensity interval- Jurnal Kedokteran Diponegoro.
vs moderate intensity- training for 2016;5(4):1886-93.
improving cardiometabolic health 20. Villareal DT, Aguirre L, Gurney AB,
in overweight or obese males: A Waters DL, Sinacore DR,
Randomized controlled trial. Colombo E, et al. Aerobic or
Journal PLoS ONE 2015;10(10):1- Resistance Exercise, or Both, in
15. Dieting Obese Older Adults. New
14. Smith-Ryan A, Melvin M, Wingfield England Journal of Medicine.
H. High-intensity interval training: 2017;376(20):1943-55.
modulatin interval duration in 21. Said M, Lamya N, Olfa N, Hamda M.
overweight or obese men. Journal Effects of high-impact aerobics vs.
Physiology Sport Medicine. 2015; low-impact aerobics and strength
43(2): 107-13. training in overweight and obese
15. Smith-Ryan AE, Trexler ET, Wingfield women. Journal Sports Medicine
HL, Blue MNM. Effects of high- Physiology Fitness 2017;57(3):
intensity interval training on 278-88.
cardiometabolic risk factors in 22. Roy M, Williams SM, Brown RC,
overweight/obese women. Journal Meredith Jones KA, Osborne H,
of Sports Science. 2016; 34(21): Jospe M, et al. High-Intensity
2038-46. Interval Training in the Real
16. Martins C, Kazakova I, Ludviksen M, World: Outcomes from a 12-
et al. High intensity interval Month Intervention in Overweight
training and isocaloric moderate- Adults. Medicine Science Sports
intensity continuous training result Exercise. 2018;50(9):1818-26.
in similar improvements in body 23. De Strijcker D, Lapauw B, Ouwens
composition and fitness in obese DM, Velde DV, Hansen D,
individuals. International Journal Petrovic M, et al. High intensity
Sport Nutrition Exercise interval training is associated with
Metabolic. 2016;26(3): 197-204. greater impact on physical fitness,
17. Kong Z, Sun S, Liu M, Shi Q. Short- insulin sensitivity and muscle
Term High-Intensity Interval mitochondrial content in males
Training on Body Composition with overweight/obesity, as
Oroh, Wungouw, Engka: Latihan fisik pada pasien obesitas... 43

opposed to continuous endurance 27. Rustaden AM, Haakstad LAH, Paulsen


training: A randomized controlled G, Bø K. Does low and heavy load
trial. Journal Musculoskelet resistance training affect
Neuronal Interaction. 2018;18(2): musculoskeletal pain in
215-226. overweight and obese women?
24. Gerosa-Neto J, Panissa VLG, Monteiro Secondary analysis of a
PA, Inouea DS, Ribeirob JP, randomized controlled trial.
Figueiredoa C, et al. High- or Brazilian Journal Physical
moderate-intensity training Therapy. 2019;23(2):156-63.
promotes change in 28. Verreijen AM, Engberink MF,
cardiorespiratory fitness, but not Memelink RG, Van der Plas SE,
visceral fat, in obese men: A Visser M, Weijs PJM. Effect of a
randomised trial of equal energy high protein diet and/or resistance
expenditure exercise. Respiratory exercise on the preservation of fat
Physiology Neurobiology. 2019; free mass during weight loss in
266: 150-5. overweight and obese older adults:
25. Ballin M, Lundberg E, Sörlén N, a randomized controlled trial.
Nordström P, Hult A, Nordström Nutrition Journal. 2017;16(10):1-
A. Effects of Interval Training on 8.
Visceral Adipose Tissue in 29. Oh M, Kim S, An K-Y, Min J, Yang H,
Centrally Obese 70-Year-Old Lee J, et al. Effects of alternate
Individuals: A Randomized day calorie restriction and exercise
Controlled Trial. Journal of on cardio-metabolic risk factors in
American Geriatrics Society. overweight and obese adults: and
2019; 67(8): 1625-31. exploratory randomized controlled
26. Ram A, Marcos L, Jones MD, Moreya study. Journal BMC Public
R, Hakanssona S, Clarka T, et al. Health. 2018;18(1124):1-10.
The effect of high-intensity 30. Hongu N, Wells M, Gallaway PJ,
interval training and moderate- Bilgic P. Resistance Training:
intensity continuous training on Health Benefits and
aerobic fitness and body Recommendation. College of
composition in males with Agriculture & Life Science.
overweight or obesity: A Cooperative Extension, April
randomized trial. Obesity 2015;az1659:1-5.
Medicine. 2020; 17: 1-6.

You might also like