Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

2021 Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM) ISSN 2809-2767

Purwokerto, Indonesia, 06 Oktober 2021

Pijat Woolwich dan Pijat Oksitoksin terhadap


Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Menyusui di
Puskesmas Semparuk Kabupaten Sambas

Henny Fitriani1, Dianna2, Sinta Dewi3


1,2 Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak, Indonesia
3 Puskesmas Semparuk, Sambas, Indonesia
Kebidanansater.polkespon@gmail.com

ABSTRACT

Breast milk was the best nutrition for infants aged 0 to 2 years, that was a golden period of growth
and development of children. The exclusive breastfeeding target coverage in Sambas Regency in
2020 was set at 72.7%, of 27 health centres only 10 of them which have reached the target. It was
influenced by two important hormones, namely prolactin and oxytocin. Oxytocin and Woolwich
massage were one of the non-pharmacological therapies that are carried out to facilitate milk
production. This study aims to the differences in the effect of woolwich and oxytocin massage on the
smooth production of breast milk in breastfeeding mothers.Health Centre. The type of research used
is Quasi experimental design with post-test only non-equivalent control group. Based on statistical
tests using the chi square test there was no difference in the effect of the combination of Woolwich
and oxytocin massage which effected on the smoothness of breast milk in breastfeeding mothers in
the Semparuk Health Center with a significant level (OR = 2.125; 95% CI = 0.175–25,775; p = 1000).
There was no difference in the effect of the combination of Woolwich and oxytocin massage with
oxytocin massage on the smooth production of breast milk in breastfeeding mothers.

Keywords : Woolwich Massage, Oxytocin Massage, Breast Milk Production

ABSTRAK

ASI merupakan nutrisi yang terbaik untuk bayi usia 0 sampai 2 tahun, merupakan periode emas
(golden period) pertumbuhan dan perkembangan anak. Target cakupan ASI eksklusif di Kabupaten
Sambas Tahun 2020 ditetapkan sebesar 72,7%, dari 27 puskesmas hanya 10 puskesmas yang
mencapai target. Produksi ASI dipengaruhi oleh 2 hormon penting yaitu hormon prolaktin dan
oksitosin. Pijat oksitosin dan pijat woolwich adalah salah satu terapi non farmakologi yang dilakukan
untuk memperlancar produksi ASI. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pengaruh pijat
woolwich dan pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Menggunakan
desain quasi experimental dengan pendekatan post test only non equivalent control grup design.
pada 36 responden di Puskesmas Semparuk. Hasil uji analitis tidak didapatkan sel dengan nilai
expected kurang dari lima. Berdasarkan uji chi square tidak ada perbedaan pengaruh antara
kombinasi pijat woolwich dan pijat oksitoksin terhadap kelancaran ASI pada ibu menyusui di wilayah
Puskesmas Semparuk dengan taraf signifikan (OR = 2.125; 95% CI = 0.175–25.775; p = 1.000).
Tidak ada perbedaan pengaruh kombinasi pijat woolwich dan pijat oksitosin terhadap kelancaran
produksi ASI pada ibu menyusui.

Kata kunci : Pijat Woolwich, Pijat Oksitoksin, Produksi ASI

PENDAHULUAN pertumbuhan dan perkembangan anak,


ASI merupakan nutrisi yang terbaik sehingga ibu harus memastikan bahwa
untuk bayi usia 0 sampai 2 tahun. Periode nutrisi yang diberikan merupakan nutrisi
dua tahun pertama kehidupan, merupakan yang terbaik untuk buah hati. Periode
periode emas (golden period) emas diartikan bahwa pada periode ini

Fitriani, Dianna, & Dewi 933


terjadi proses pertumbuhan otak yang postpartum harus memberikan susu
sangat pesat. Sehingga ketika bayi lahir formula kepada bayinya.
sampai usia 6 bulan terjadi proses Produksi ASI dipengaruhi oleh 2
perkembangan yang pesat organ organ hormon penting yaitu hormon prolaktin
penting seperti sistem imun dan sistem dan oksitosin. Kedua hormon ini akan
syaraf. diproduksi baik apabila bayi disusui
Nutrisi yang sesuai dalam ASI sesering mungkin. Ibu yang sudah
menjamin status gizi bayi baik, serta memperhatikan nutrisi selama menyusui,
kesakitan dan kematian anak menurun. menjalani rawat gabung bahkan berhasil
Beberapa penelitian epidemiologis melakukan IMD semua ini akan sia sia jika
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi ibu mengalami stress, cemas, khawatir
dan anak dari penyakit infeksi misalnya bahkan tidak percaya diri untuk dapat
Diare, Otitis Media, dan infeksi akut menyusui bahkan merasa ASI nya tidak
pernafasan bagian bawah. Kolostrum cukup (Sari, 2017).
mengandung zat kekebalan 10 – 17 kali Oksitosin adalah hormon yang dapat
lebih banyak dari susu matang (matur) membuat relaks, menurunkan tekanan
(Kemenkes RI, 2014). darah dan kadar kortisol (hormon yang
ASI mengandung semua cairan, energi berpengaruh terhadap stress), oksitosin
dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada dapat meningkatkan ambang rasa nyeri,
bulan bulan pertama kehidupan. ASI juga memiliki efek menurunkan kecemasan,
mengandung immunoglobulin dan agen serta dapat merangsang berbagai
anti infeksi yang melindungi bayi dari interaksi sosial yang positif. Oksitosin juga
infeksi. Laktoferin yaitu protein yang berperan penting dalam proses laktasi,
membantu bayi menyerap nutrisi dan oksitosin bertanggungjawab untuk
memiliki sifat anti bakteri yang kuat. Asam mengalirkan ASI dari kelenjar hipofisis
lemak khusus untuk mendorong posterior yang disebabkan oleh berbagai
pertumbuhan dan perkembangan bayi, rangsangan terutama melalui impuls
faktor anti virus, zat anti bakteri dan sel syaraf akibat dari sentuhan dalam proses
darah putih hidup untuk memberikan pemijatan (Sari, 2017).
perlindungan terhadap bakteri (Sari, Pijat woolwich adalah pemijatan yang
2017). dilakukan pada area sinus laktiferus
Data cakupan bayi yang mendapatkan tepatnya 1-1,5 cm diatas areola mamae,
ASI eksklusif di Indonesia tahun 2016 dengan tujuan untuk mengeluarkan ASI
adalah 41,7% dan pada tahun 2017 yang ada pada sinus laktiferus. Pijat
sebesar 35 % dan pada tahun 2018 yaitu woolwich akan merangsang sel syaraf
37,3%. (Kemenkes RI, 2018). Sedangkan pada payudara diteruskan ke hipotalamus
data profil yang di peroleh dari Dinas dan direspon oleh hipofisis anterior untuk
Kesehatan Sambas Tahun 2020 maka di mengeluarkan hormon prolaktin yang
dapatkan cakupan ASI eksklusif mencapai akan dialirkan oleh darah ke sel miopitel
72,7%. dari 27 Puskesmas hanya 10 payudara untuk memproduksi ASI. pijat
puskesmas yang mencapai target oksitosin adalah suatu pemijatan tulang
sedangkan cakupan memberian ASI belakang mulai dari costa ke 5-6 sampai
ekslusif di bawah target 80% (Dinkes scapula akan mempercepat kerja syaraf
Sambas, 2020). parasimpatis untuk menyampaikan
Berdasarkan hasil study pendahuluan perintah keotak bagian belakang sehingga
yang dilakukan di Puskesmas Semparuk oksitosin keluar (Rahayu. dkk, 2020).
terdapat 10 ibu nifas yang dilakukan Pijat oksitosin dan pijat woolwich
observasi kelancaran ASI dan diperoleh adalah salah satu terapi non farmakologi
ibu nifas 8 orang (80%) dengan ASI tidak yang dilakukan untuk memperlancar
lancar. Hal tersebut menunjukan perlunya produksi ASI. oksitosin merangsang
dilakukan tindakan untuk mengatasi ketenangan, menginduksi efek anti stress,
masalah ASI yang tidak lancar. Masalah menurunkan kepekaan terhadap nyeri,
yang sering dihadapi oleh ibu postpartum mengurangi peradangan, dan
adalah sedikitnya ASI yang keluar dan merangsang proses yang berkaitan
atau ASI tidak keluar, sehingga ibu dengan pertumbuhan dan penyembuhan

Fitriani, Dianna, & Dewi 934


sehingga harapannya setelah dilakukan dilakukan pada 4 orang responden tiap
pemijatan oksitosin ibu akan megalami kelompok dalam satu hari yaitu pada hari
ketenangan karena pada waktu proses pertama. Selanjutnya pada hari ke dua
pemijatan terjadi peningkatan hormon sampai hari ke lima pelaksanaan
serotonin dan dopamin dan menurunnya penelitian dilakukan perlakuan sebanyak 3
hormon norepinephrine dan kortisol orang responden pada masing-masing
sehingga hormon oksitosin dan prolaktin kelompok, dan pada hari terakhir
akan keluar dan memberikan efek penelitian yaitu hari ke 7 dilakukan hanya
peningkatan produksi ASI (Sari, 2017). 2 orang responden pada tiap kelompok
Salah satu upaya yang dilakukan untuk intervensi.
merangsang hormon prolaktin dan Instrumen pengumpulan data pada
oksitosin pada ibu setelah melahirkan penelitian ini adalah berupa lembar
adalah memberikan sensasi rileks pada observasi yang berisi tentang data
ibu yaitu dengan melakukan pijat woolwich subjektif dan objektif kegiatan eksperimen
dan pijat oksitosin. (Sri, dkk, 2020). Pijat dengan pijat woolwich dan pijat oksitosin
woolwich dilakukan pada ibu postpartum terhadap kelancaran produksi ASI pada
sebanyak 2 kali /hari di waktu pagi dan ibu menyusui.
sore hari selama 3 hari post partum. Analisa bivariat pada penelitian ini
(Rahayu Sri, 2020). Pijat oksitosin dapat diaplikasikan menggunakan program soft
dilakukan 24 jam pertama setelah ware komputer yaitu analisis yang
melahirkan dan waktu yang paling efektif digunakan adalah analisa komparatif
untuk melakukan pemijatan adalah 30 kategorik tidak berpasangan tabel 2x2
menit sebelum menyusui. Pijat oksitosin satu kali pengukuran. Menganalisis
dapat dilakukan 2x dalam sehari dan hubungan antara variabel dependen dan
sebaiknya dilakukan pagi dan sore independen menggunakan uji chi kuadrat
sebelum mandi dan 5-10 menit sebelum atau x2 (chi-square ) dengan tingkat
menyusui supaya mendapatkan hasil yang kemaknaan 95% dan estimasi 5%.
lebih maksimal (Sari, 2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Karakteristik responden berdasarkan
Dalam penelitian ini peneliti umur, pendidikan dan pekerjaan ibu.
menggunakan desain quasi experimental Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
dengan pendekatan post test-only non karakteristik Responden
Karakteristik Kategori Frekuensi Persentase
equivalent control group yaitu dua (n) (%)
kelompok adalah kelompok perlakuan Umur < 20 0 0
sedangkan kelompok lain adalah control, Tahun
pada desain ini peneliti tidak melakukan 20 – 35 24 66,7
Tahun
randomisasi. Tujuannya adalah peneliti > 35 12 33,3
ingin mengetahui pijat woolwich dan pijat Tahun
oksitosin terhadap kelancaran produksi Pendidikan Dasar 11 30,6
(SD-SMP)
ASI pada ibu menyusui. Populasi dalam Menengah 20 55,6
penelitian ini adalah semua ibu menyusui (SMA)
Tinggi 5 13,9
pada hari ke 4 sampai dengan 6 minggu (PT)
setelah persalinan di Puskesmas Pekerjaan Bekerja 12 33,3
Semparuk. Besar sampel dalam penelitian Tidak 24 66,7
ini adalah 18 responden untuk pijat Bekerja
Paritas 1-2 14 38,9
woolwich dan 18 responden untuk pijat
≥3 22 61,1
oksitosin. Total sampel yang diteliti 36
orang. Kegiatan pelaksanaan intervensi
dilakukan selama 7 hari dengan jumlah Data menunjukkan bahwa sebagian
responden diberikan perlakuan yang sama besar dari responden berumur 20-35
pada tiap kelompok intervensi kombinasi tahun yaitu 24 orang (66,7%), sebagian
pijat woolwich dengan pijat oksitoksin dan dari responden berpendidikan menengah
pada kelompok kontrol pijat oksitoksin. (SMA) yaitu sebanyak 20 orang (55,6%),
Kegiatan perlakuan paling banyak dan sebagian besar dari responden tidak

Fitriani, Dianna, & Dewi 935


bekerja berjumlah 24 orang (66,7%), dan terhadap kelancaran produksi ASI pada
sebagian besar dari responden dengan ibu menyusui di wilayah Puskesmas
jumlah paritas ibu ≥ 3 yaitu 22 orang Semparuk dengan taraf signifiKan (OR =
(61,1%). Data penelitian berdasarkan 2.125; 95% CI = 0.175–25.775; p =
jumlah responden dilakukan intervensi 1.000). Analisis ini juga menggambarkan
dalam satu hari waktu penelitian. bahwa ibu nifas yang diberikan perlakuan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan pijat woolwich dengan pijat oksitosin
Kelancaran Produksi ASI mempunyai kemugkinan 8.000 kali
kelancaran produksi ASI dibandingkan
Produksi ASI Frekuensi Persentase
Variabel Bebas dengan yang tidak diberikan perlakuan
Kombinasi Pijat pijat oksitosin.
Lancar 17 94,4
Woolwich Penelitian ini sejalan dengan penelitian
dan Pijat Tidak
Oksitosin Lancar
1 5,6 Badrus (2018) yang menyimpulkan bahwa
Pijat Woolwich Lancar 16 88,9 tidak ada pengaruh antara massage
Tidak Lancar 2 11,1 woolwich dan massage rolling (punggung)
terhadap peningkatan produksi ASI
Berdasarkan data pada tabel 2 dengan taraf signifikan (p = 0.113). Hasil
menunjukkan bahwa pada kelompok penelitian ini tidak sejalan dengan
kombinasi pijat woolwich dan pijat penelitian yang dilakukan Atikasari. dkk
oksitoksin hampir seluruh dari responden (2019) yang menunjukkan bahwa ada
produksi ASI Lancar berjumlah 17 orang perbedaan kelancaran ASI antara ibu
(94,4%) dan sangat sedikit dari responden nifas yang dilakukan pijat woolwich dan
hanya 1 orang (5,6%) dengan produksi pijat oksitoksin dengan taraf signifikan (p =
ASI tidak lancar. Hasil observasi penelitian 0.001).
pada kelompok pijat oksitoksin, Penelitian Nurfija (2019) menyimpulkan
menunjukknan bahwa hampir seluruh dari bahwa ada pengaruh antara kombinasi
responden produksi ASI lancar sebanyak massage woolwich dan massage rolling
16 orang (88,9%) dan sangat sedikit dari dengan teknik marmet terhadap produksi
responden dengan produksi ASI tidak ASI ibu nifas. Penelitian yang dilakukan
lancar hanya 2 orang (11,1%). oleh Dinengsih (2020) menyatakan bahwa
ada pengaruh yang signifikan rata-rata
Tabel 3 Pengaruh Pijat Woolwich dan pijat kecukupan ASI antara kelompok
oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI
kombinasi pijat woolwich dan oksitoksin
Variabel Kelancaran Produksi OR P terhadap kecukupan ASI sesudah
Depende ASI (95% value diberikan pijatan pada kelompok
n Lancar Tidak CI)
lancar eksperimen dan kontrol pada ibu post
N % n % partum.
Kombinasi 1 5,6 2 11, 2.125 1,000 Sesuai dengan teori bahwa pijat
1 (0.175 *
Pijat 1 - woolwich adalah pemijatan yang dilakukan
Oksitosin 7 94, 1 88, 25.775 pada area sinus laktiferus tepatnya 1- 1,5
4 6 9 ) cm di atas areola mamae, dengan tujuan
Ket: *) uji chi square
untuk mengeluarkan ASI yang ada pada
sinus laktiferus. Pijat woolwich akan
Hasil analisis menunjukkan bahwa
merangsang sel saraf pada payudara.
tidak ada pengaruh yang signifikan
Rangsangan tersebut akan diteruskan ke
intervensi kombinasi pijat woolwich
hipotalamus dan direspon oleh hifofisis
dengan pijat oksitosin dan pijat oksitoksin
anterior untuk mengeluarkan hormon
terhadap kelancaran produksi ASI pada
prolaktin yang akan dialirkan oleh darah
ibu menyusui dengan taraf signikan (OR =
ke sel miopitel payudara untuk
2.125; 95% CI = 0.175–25.775; p =
memproduksi ASI. (Pamuji, 2014 dalam
1.000).
Dinengsih, 2020).
Berdasarkan uji statistik disimpulkan
Penelitian terdahulu yang dilakukan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
Patel & Gedam (2013) meneliti tentang
intervensi kombinasi antara pijat woolwich
pijatan punggung pada ibu post partum
dengan pijat oksitosin dan pijat Oksitosin
selama tiga hari yang terdapat 2 kelompok

Fitriani, Dianna, & Dewi 936


pada penelitian ini, yaitu kelompok A melancarkan pengeluaran ASI pada ibu
diberikan perlakuan dan kelompok B tidak yang baru melahirkan.
diberikan perlakuan (kontrol), hasil Penelitian ini ditemukan bahwa hasil
penelitian didapatkan bahwa 35% bayi di produksi ASI yang tidak lancar setelah
grup A merasa puas setelah menyusui dilakukan intervensi pada dua kelompok
pada hari pertama dan hanya 10% bayi intervensi yang sudah diberikan perlakuan
dari grup B merasa puas setelah kombinasi pijat woolwich dengan pijat
menyusui, pada hari kedua didapatkan oksitoksin dan pijat oksitoksin.
sebanyak 69% dari grup A dan 43,3% bayi Berdasarkan teori produksi ASI
dari grup B merasa puas setelah dipengaruhi oleh beberapa faktor
menyusui dan pada hari ketiga didapatkan penghambat produksi ASI. Menurut teori
93% dari grup A dan 56,6% dari grup B Rukiyah & Yulianti (2018) menyatakan
merasa puas setelah menyusui. Nilai Chi- bahwa faktor penghambat produksi ASI
square dari semua tiga hari adalah diantaranya adalah adanya feed back
53.947, 24.379 dan 33.513 dan terdapat inhibitor bila saluran ASI penuh, maka
peningkatan yang signifikan secara mengirim impuls untuk mengurangi
statistik dengan taraf signifikan (p < 0.05). produksi, penyapihan, kelahiran
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan premature, penyakit kelainan kongenital
pemijatan tulang belakang mulai dari yang dapat mempengaruhi dalam reflek
costa ke 5-6 sampai scapula akan menghisap, berat badan bayi ketika lahir <
mempercepat kerja saraf parasimpatis 2500 gram, penyakit yang diderita oleh
untuk menyampaikan perintah ke otak ibu, kecemasan, kelelahan, dan stres/
bagian belakang sehingga oksitosin rasa sakit, adanya stres akan
keluar. (Suherni, 2009 dalam Dinengsih, menghambat atau inhibisi pengeluaran
2020). ASI.
Pijat oksitosin bertujuan untuk Produksi ASI yang tidak lancar dapat
meningkatkan hormon oksitosin yang diatasi dengan terlebih dahulu mencari
dapat menenangkan ibu sehingga ASI faktor penyebabnya melalui pemeriksaan
otomatis akan keluar. Pijat oksitosin bisa fisik dan anamnesa dan konseling kepada
dilakukan kapanpun ibu mau dengan ibu nifas dan keluarga. Setelah ditemukan
durasi 3 - 5 menit, lebih disarankan faktor penghambat produksi ASI pada ibu
dilakukan sebelum menyusui atau nifas dilakukan tindak lanjut sesuai
memerah ASI. (Depkes RI, 2010 dalam dengan temuan dan kesimpulan masalah.
Dinengsih, 2020). Selain untuk Selanjutnya dapat dilakukan tindakan
merangsang hormon prolaktin dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya
oksitosin, manfaat pijat oksitosin adalah dan rujukan bila diperlukan. Setelah faktro
memberikan kenyamanan pada ibu, penyebab teratasi dapat dirangsang
mengurangi bengkak (engorgement), dengan perawatan komplementer salah
mengurangi sumbatan ASI, satunya adalah dengan tindakan pijat
mempertahankan produksi ASI ketika ibu woolwich dan pijat oksitoksin secara
dan bayi sakit (Kosova, F, et al. 2016). berkala dan rutin dengan pendampingan
Asumsi peneliti bahwa kombinasi pijat atau bantuan bidan dan keluarga.Bagian
woolwich dan pijat oksitosin ini terbukti Simpulan berisi temuan penelitian dalam
bahwa memperlancar produksi ASI pada bentuk jawaban atas pertanyaan
ibu menyusui. Kedua teknik ini pada penelitian atau dalam bentuk esensi dari
prinsipnya bertujuan merelaksasikan hasil diskusi. Simpulan disajikan dalam
pikiran dan menghasilkan hormon bentuk paragraf. Bagian Simpulan berisi
oksitosin yang memicu otot-otot halus di temuan penelitian dalam bentuk jawaban
sekitar sel-sel pembuat ASI untuk atas pertanyaan penelitian atau dalam
mengeluarkan ASI sehingga ASI menjadi bentuk esensi dari hasil diskusi. Simpulan
lancar. Dengan mengkombinasikan kedua disajikan dalam bentuk paragraf. Bagian
teknik tersebut maka produksi ASI akan Simpulan berisi temuan penelitian dalam
lebih maksimal dan saluran ASI akan bentuk jawaban atas pertanyaan
terbuka dari sumbatan kotoran yang penelitian atau dalam bentuk esensi dari
menempel pada puting sehingga

Fitriani, Dianna, & Dewi 937


hasil diskusi. Simpulan disajikan dalam Dr. Soetomo. Surabaya. Jurnal Ilmiah : J-
bentuk paragraf. HESTECH, Vol. 1 No. 1 Halaman 43-
49.
https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/
SIMPULAN
Tidak ada pengaruh kombinasi pijat ihest Dahlan. S, 2015. Statistik Untuk
woolwich dan pijat oksitoksin dengan pijat Kedokteran Dan Kesehatan
oksitoksin terhadap kelancaran ASI pada Deskriftif, Bivariat, dan
ibu menyusui di wilayah Puskesmas Multivariat Dilengkapi Aplikasi
Semparuk. Menggunakan SPSS. Epidemilogi
Indonesia. Jakarta.

SARAN Dharma KK. (2017). Metodologi Penelitian


Bagi bidan KIA dan bidan desa Keperawatan. Panduan Melaksanakan
di Puskesmas Semparuk untuk dapat Dan Menerapkan Hasil Penelitian, . Cv
Tran Info Media, Jakarta
meningkatkan kegiatan sosialisasi
pelayanan kebidanan komplementer Dinas Kesehatan. (2020). Profil Dinas
pada menyusui khususnya pijat Kesehatan Kab Sambas
woolwich dan pijat oksitoksin kepada Dinengsih. S. (2020). Pengaruh Kombinasi
masyarakat khususnya ibu menyusui Pijat Woolwich Dan Pijat Oksotosin
di puskesmas, posyandu, polindes Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post
yang ada wilayah kerja Puskesmas Partum. Journal for quality in women’s
Semapruk. Peneliti selanjutnya health.
diharapkan dapat dilakukan study Kosova, F, et al. (2016). The Effect on
gabungan antara studi kuantitatif Lactation of Back Massage Performed
dengan study kualitatif dan in the Early Postpartum Period. Journal
of Basic and Applied Research, ISSN
memperluas sampel penelitian agar
2413-7014 Res 2(2): 113-118
didapatkan informasi yang lebih
mendalam tentang pijat woolwich dan Kusumastuti. Dkk. (2019). Kombinasi Pijat
pijat oksitoksin. Woolwich Dan Oksitosin Terhadap
Produksi ASI Ibu Post Partum. Journal
Health Of Science, Vol 12,No 1 Februari
DAFTAR PUSTAKA 2019, Hal 60-
Asih, Y & Rismeni. (2016). Buku Ajar Asuhan Mufdlilah. (2017). Kebijakan pemberian ASI
Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Cv Tran Eksklusif Kendala Dan Komunikasi,
Info Medika, Jakarta Nuha Medika Yogyakarta
Atikasari. P, dkk. (2019). Perbedan Pijat Notoadmodjo S. (2018). Metodologi Penelitian
Woolwich Dan Pijat Oksitosin Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta
Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu
Nifas Hari Ke 1-3 Di Praktik Mandiri Nurfija J dkk. (2019). Perbedaan Antara
Bidan Dince Safrina Kota Pekanbaru. Kombinasi Massage Woolwich Dan
Jurnal Ibu Dan Anak, Volume 7, Massage Rolling Dengan Teknik Marnet
Nomor 1. https://jurnal.pkr.ac.id. Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas
Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang
Astutik. RY. (2014). Payudara Dan Laktasi. Pule. Jurnal Midwiferi Update (MU).
Salemba Medika, Jakarta http://jurnalmu.poltekkes-
Badrus. AR. (2018). Perbedaan Massage mataram.ac.id/index.php/jurnalmu
Woolwich Dan Rolling (Punggung) Patel, U & Gedam, DS. (2013). Effect of back
Terhadap Peningkatan Produksi ASI Massage on Lactation among Postnatal
Pada Ibu Post Partum. Falkultas Ilmu Mothers, International Journal of
Kesehatan Universitas

Fitriani, Dianna, & Dewi 938


Medical Research and Review. ISSN: Hipnobreasfeeding dan Pijat
2321-127x, March, 2013/vol 1/issue 1. Oksitosin”Fitramaya Yogyakarta
Rahayu dkk. (2020). Kombinasi Pijat Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Woolwich Dan Pijat Oksitosin Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D.
Terhadap Produksi ASI Ibu Post SC di Alfabeta Cv Bandung Sukriana. dkk,
Ruang Bougenvile RSUD Tugurejo, 2018. Efektivitas Pijat Woolwich
Jurusan Kebidanan Poltekkes Terhadap Produksi ASI Post Partum Di
Kemmenkes Semarang. Puskesmas Paying Sekaki Pekanbaru.
http://r2kn.litbang.kemenkes.go.id
Wahyuni ET & Noviyanti. R. (2019)
Rukiyah AY & Yulianti. L. (2018). Asuhan Pemanfaatan Woolwich Massage
Kebidanan Pada Masa Nifas Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu
Berdasarkan Kurikulum Berbasis Nifas,Jurnal Kesehatan Madani Medika,
Kompetensi. Cv Tran Info Medika, Vol 10,N0 2 Desember (Hal : 1--- 106).
Jakarta
Widaryanti dkk. (2019). Terapi Komplamenter
Sari LP. (2017). Rahasia sukses Pelayanan Kebidanan Berdasarkan
mengoptimalkan produksi ASI, Best Bukti Scientific Dan Empiris .CV Budi
Practice “kombinasi Utama Yogyakarta.

Fitriani, Dianna, & Dewi 939

You might also like