Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum Dikaitkan Dengan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 30

PELAKSANAAN PEMBERI BANTUAN HUKUM DIKAITKAN

DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN 2011 TENTANG


BANTUAN HUKUM

Iwan Wahyu Pujiarto


Syafruddin Kalo, Eka Putra, Edy Ikhsan

Universitas Sumatera Utara


Jl Dr T Mansyur No 9, Medan, Sumatera Utara 20155
Email: iwan wahyu3@gmail com

Abstract
Legal aid is present to provide protection against any person or group of poor people. State
through the Ministry of Justice and Human Rights as Legal Aid organizers should be able to
deliver justice in the legal field to the poor either not problematic or problematic law.
Mencoboba researchers focus on implementation issues legal aid aims to determine the
setting of legal aid in Indonesia, to determine the legal position in the implementation of the
legal aid Act No. 16 Year 2011 regarding Legal Aid, and to determine the factors that affect
the implementation of Legal Aid. Researchers try to find the problem regarding the setting
and the factors that affect the implementation of legal aid, to address these problems used
normative juridical research methods, analytical descriptive, using the theory of justice, the
data used secondary data from the literature, with the approach of legislation.
Based on the results of the study, Indonesia has attempted to provide protection against any
person or group of poor people who lodged lawsuits with the enactment of the Legal Aid Act,
Regulation of the Minister of Law and Human Rights No. 3 Year 2013 regarding Procedures
for Verification and Accreditation of Legal Aid or social organizations provide legal
assistance to persons or groups of poor people, the Indonesian Government Regulation No.
42 Year 2013 regarding Terms and Procedures for Granting Legal Aid and Legal Aid
Disbursement, Regulation of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of
Indonesia Number 22 Year 2013 About the Implementation Regulation Government
Regulation No. 42 Year 2013 About Terms and Procedures for Granting Legal Aid and Legal
Aid Disbursement. Results of this study concluded that the provision of legal assistance to
the poor as regulated in Act Number 16 Year 2011 concerning the Legal Aid does not run
according to the rules, terms as Managing Aid Legal impede the provision of legal aid, legal
aid does not run as expected because it is still affected by the lack of proper implementation
of the rules.
Key words: implementation, legal aid providers, Act Number 16 Year 2011 Regarding Legal
Aid

Akbstrak
Bantuan Hukum hadir untuk memberikan perlindungan terhadap orang atau kelompok orang
miskin Negara melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Penyelenggara
Bantuan Hukum harus dapat memberikan keadilan di bidang hukum kepada golongan miskin
baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah hukum Peneliti mencoboba fokus
terhadap masalah pelaksanaan pemberi bantuan hukum bertujuan untuk mengetahui
pengaturan
318
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

bantuan hukum di Indonesia, untuk mengetahui kedudukan hukum Pemberi Bantuan Hukum
dalam pelaksanaan Undang-Undang No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum, dan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Pemberi Bantuan Hukum
Peneliti mencoba menemukan masalah mengenai pengaturan dan faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pemberi bantuan hukum, untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan
metode penelitian yuridis normatif, bersifat deskriptif analitis, menggunakan teori keadilan,
data yang digunakan data sekunder dari studi pustaka, dengan pendekatan perundang-
undangan Berdasarkan hasil penelitian, Indonesia telah berupaya memberikan perlindungan
terhadap orang atau kelompok orang miskin yang tersangkut perkara hukum dengan
diundangkannya Undang- Undang Bantuan Hukum, Peraturan Menteri Hukum dan Ham No 3
Tahun 2013 Tentang Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi Lembaga Bantuan Hukum atau
Organisasi Kemasyarakatan yang memberikan bantuan hukum kepada orang atau kelompok
orang miskin, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang
Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum,
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2013
Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat
dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian bantuan hukum kepada orang miskin yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum tidak berjalan
sesuai aturan, syarat sebagai Pelaksana Pemberi Bantuan Hukum menghambat pemberian
bantuan hukum, pemberian bantuan hukum tidak berjalan sesuai harapan karena masih
dipengaruhi oleh aturan pelaksanaan yang kurang tepat
Kata kunci: pelaksanaan, pemberi bantuan hukum, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011
tentang Bantuan Hukum

Latar Belakang tidak mampu, miskin (penghasilan rendah)


Perubahan besar terjadi dalam dan buta hukum (buta huruf atau
penyelenggaraan negara di bidang bantuan berpendidikan rendah, tidak berani
hukum, namun sulit untuk menyajikan suatu memperjuangkan hak-haknya
sistem perundang-undangan bidang bantuan akibat tekanan dari yang lebih kuat) untuk
hukum secara tepat guna, hal tersebut karena mendapatkan perwakilan hukum dan akses di
terdapat beberapa peraturan yang mengatur pengadilan baik nonlitigasi maupun litigasi
tentang bantuan hukum, selain itu tidak secara adil tanpa adanya diskriminasi 2 Dasar
semua kondisi telah diatur dalam peraturan pertimbangan Bantuan Hukum adalah
perundangan yang bersifat teknis Undang-Undang Dasar 1945 selanjutnya
sebagaimana telah diatur dalam Undang- disingkat UUD’45 pada Pasal 27 ayat (1),
Undang Nomor fakir miskin memiliki hak konstitusi untuk
16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum diwakili dan dibela oleh negara melalui
selanjutnya dalam naskah ini disingkat Advokat atau pembela umum (legal service) 3
UUBH beserta turunannya 1 Jaminan setiap orang untuk mendapat
Bantuan hukum (legal aid) adalah jasa perlakuan yang sama di hadapan hukum
memberi nasehat hukum kepada orang yang sebagai pencerminan asas equality protection

1 Frans Hendra Winarta, Pro Bono Publico: Hak Konstitusional Fakir Miskin untuk Memperoleh Bantuan
Hukum, Gramedia, Jakarta, 2009, hlm 2
319 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463

the law dan asas equal justice under the law dan untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang dijamin dalam UUD’45 Pasal 28d ayat yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
(1), hal ini sebagaimana telah di isyaratkan
4
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
dalam UUBH Pasal 12 memuat Penerima apapun dan oleh siapapun yang juga dimuat
Bantuan Hukum berhak mendapatkan pada UUD’45 Pasal 28i ayat (1) 5
Pasal 28i
bantuan hukum ayat (4) UUD’45 menyatakan perlindungan,
Pasal 28h ayat (2) UUD’45 menyatakan pemajuan, penegakan, dan pemenuhan
bahwa tiap orang berhak mendapat hak asasi manusia adalah tanggung jawab
kemudahan dan perlakuan khusus untuk negara, terutama pemerintah, dimana melalui
memperoleh kesempatan dan manfaat yang UUBH pemerintah menjamin perlindungan
sama guna mencapai persamaan dan keadilan hukum masyarakat miskin dan buta hukum
yang dalam UUBH tersirat dalam aturan Pasal 28i ayat (5) UUD’45 dalam menjamin
tentang permohonan Penerima Bantuan perlindungan hak asasi manusia mengenai
Hukum pada ketentuan Bab VI Pasal 14 bantuan hukum sebagaimana pada Bab III
sampai 15 UUBH dipermudah dalam aturan Pasal 6 sampai Pasal 7 menyatakan bantuan
khusus pada Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 sampai hukum diselenggarakan oleh Menkumham
Pasal 10 Peraturan melalui BPHN dan Kemenkumham yang
Pemerintah No 42 Tahun 2013 terhadap dipertanggung jawabkan ke DPR
pemohon yang tidak dapat tulis baca dan Negara mengakui adanya hak-hak dalam
tidak memiliki identitas kependudukan ekonomi, sosial, budaya, sipil dan politik
Ketentuan Undang-Undang No 39 Tahun bagi para fakir miskin, maka secara
1999 Tentang HAM khususnya pada Pasal 4 konstitusional orang miskin berhak
menjadi ketentuan yang berpengaruh besar untuk diwakili dan dibela baik didalam
terhadap lahirnya UUBH yang merupakan maupun diluar pengadilan (acces to legal
upaya pemenuhan tanggung jawab negara counsel) Bantuan hukum bagi si miskin
dalam memberikan perlindungan kepada termuat dalam Pasal
warganya, dimana menyebutkan adanya 34 ayat (1) UUD’45 Jadi bantuan hukum
pengakuan hak untuk hidup, tidak disiksa, adalah hak dari orang yang tidak mampu
kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, yang dapat diperoleh tanpa bayar (pro bono
beragama, tidak diperbudak, diakui sebagai publico) sebagai penjabaran persamaan hak
pribadi dan persamaan dihadapan hukum, di hadapan hukum 6
Pasal 34 ayat (2) dan
ayat

2 Ibid.
3 Syafruddin Kalo, Kuliah Hukum Pidana Pascasarjana USU, Rabu, 23 Oktober 2013
4 Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum: Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2000, hlm 29
5 Ibid.
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

6 Syafruddin Kalo, Op.cit


3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

(4) UUD’45 bahwa negara mengembangkan Jurnal ini akan membahas tentang
sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat pelaksanaan pemberian bantuan hukum yang
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dilihat dari peraturan yang diberlakukan
dan tidak mampu sesuai dengan martabat (bantuan hukum proses pidana), para
kemanusiaan yang diatur dalam UUBH Pemberi Bantuan Hukum, sampai pada
Pada UUBH Pasal 22 ayat (1) Undang- faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Undang No 18 Tahun 2003 dan Kode Etik pelaksanaan pemberian bantuan hukum
PERADI Pasal 7 point h telah diatur bahwa Berdasarkan permasalahan diatas, maka
Advokat wajib memberikan bantuan hukum diajukan suatu jurnal dalam bentuk Tesis
secara cuma-cuma (pro deo) kepada pencari dengan judul “Pelaksanaan Pemberi Bantuan
keadilan yang tidak mampu Isu hukum Hukum Dikaitkan Dengan Undang-Undang
lain disebagian kalangan Advokat terhadap No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum”
eksistensi LBH dan Orkemas yang Berdasarkan latar belakang yang telah
memenuhi standar Pelaksana Pemberi dijelaskan maka pokok permasalahan dalam
Bantuan Hukum dapat merekrut paralegal, jurnalan ini adalah Bagaimanakah pengaturan
dosen, mahasiswa FH dalam memberikan bantuan hukum di Indonesia? Bagaimanakah
nasihat atau Bantuan Hukum kepada kedudukan hukum Pemberi Bantuan Hukum
masyarakat secara litigasi maupun non- dalam pelaksanaan Undang-Undang No
litigasi yang diakui dalam ketentuan UUBH 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum?
Pasal 4 ayat (3) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
UUBH Pasal 5 menyebutkan hanya orang implementasi Pemberi Bantuan Hukum?
miskin yang tidak dapat memenuhi hak Permasalahan tersebut bertujuan untuk
dasar secara layak dan mandiri saja, maka mengetahui pengaturan bantuan hukum di
bagaimanakah perlindungan hukum pada Indonesia, untuk mengetahui kedudukan
orang atau kelompok marjinal (perempuan, hukum Pemberi Bantuan Hukum dalam
anak, buruh, petani, korban pencemaran pelaksanaan Undang-Undang No 16 Tahun
lingkungan,dll) karena kebijakan publik, 2011 Tentang Bantuan Hukum, dan untuk
selain itu terdapat pula orang yang hak sipil mengetahui faktor-faktor yang
dan politiknya terabaikan, masyarakat adat mempengaruhi implementasi Pemberi
yang buta hukum, orang atau kelompok Bantuan Hukum
imigran yang juga perlu dilindungi hak- Manfaat yang diharapkan dari jurnal
haknya, dan bagaimana terdakwa dengan ini adalah hasil jurnal ini diharapkan dapat
ancaman pidana 15 tahun atau lebih dan berguna dalam memberikan tambahan
hukuman mati atau bagi mereka yang tidak pemikiran dan masukan bagi pemerintah
mampu yang diancam pidana 5 tahun atau untuk menyempurnakan dan menyusun lebih
lebih
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

lanjut tentang kebijakan-kebijakan di bidang yang harmonis, antara organisme sosial


hukum, khususnya yang terkait dengan Setiap warga negara harus melakukan tugas
bantuan hukum di Indonesia sesuai dengan posisi dan sifat alamiahnya
Hukum harus menjamin bahwa setiap Pembuat peraturan harus menempatkan
orang dengan kedudukannya dimuka hukum dengan jelas posisi setiap kelompok
dan pengadilan tidak membedakan strata masyarakat dimana dan situasi bagaimana
sosial dalam mendapat keadilan Terhadap yang cocok untuk seseorang Hal ini karena
hal ini maka disahkannya Undang-Undang setiap orang bukanlah suatu jiwa yang
No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum terisolir dan bebas melakukan apa saja yang
yang diharapkan agar lebih konsisten dalam dikehendakinya dengan tetap pada aturan dan
melindungi hak-hak setiap orang yang tidak tatanan universal yang menundukkan
mampu 7 keinginan pribadinya sebagai makhluk sosial
Teori yang digunakan dalam jurnal ini Aristoteles berpandangan keadilan berisi
adalah teori keadilan, adalah kebajikan utama suatu unsur kesamaan, semua benda yang

dalam institusi sosial, sebagaimana ada di alam ini dibagi secara rata dimana

kebenaran dalam sistem pemikiran Tidak pelaksanaannya dikontrol oleh hukum


Keadilan dibagi menjadi keadilan distributif
semua posisi sosial adalah relevan, sebisa
dan keadilan korektif Keadilan distributif
mungkin keadilan sebagai fairness.8 Keadilan
adalah keadilan yang ditentukan oleh
disini dalam hal hak dan kewajiban sama
pembuat undang-undang, distribusinya
dihadapan hukum tanpa melihat status sosial
memuat jasa, hak dan kebaikan bagi anggota-
dan kekayaan 9
anggota masyarakat menurut prinsip
Plato di dalam Mohammad Muslehuddin
kesamaan proporsional Sedangkan keadilan
menyebutkan tentang keadilan:10
korektif adalah keadilan yang menjamin,
“in his view, justice consist in a
mengawasi dan memelihara distribusi ini
harmonious relation, between the
various parts of the social melawan serangan-serangan ilegal Fungsi
organism. every citizen must do his korektif keadilan pada prinsipnya diatur oleh
duty in his a haunted place and do hakim dan menstabilkan kembali status quo
the thing for which his nature is
best suited ” dengan cara mengembalikan milik korban
yang bersangkutan atau dengan cara
Plato dalam mengartikan keadilan
mengganti rugi atas miliknya yang hilang 11
dipengaruhi cita-cita kolektivistik yang
memandang keadilan terdiri dari hubungan

7 Abdurrahman Riduan Syahrani, Hukum dan Peradilan, Alumni, Bandung, 1978, hlm 71
8 John Rawls, A Theory of Justice: Teori Keadilan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006, hlm 133-134
9 Ibid., hlm 114-118
10 Mohammad Moslehudin, Philosophy of Islamic Law And The Orientalists: A Comparative Study of
Islamic Legal System, Islamic Publications, Lahore, 1986, hlm 42
11 Mohammad Moslehudin, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis: Studi Perbandingan Sistem
Hukum Islam, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1991, hlm 36
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

Aristoteles mempengaruhi pandangan kepentingan-kepentingannya di muka


John Rawls, dimana subjek utama keadilan pengadilan, dan hingga awal abad ke-20
adalah struktur dasar masyarakat, atau bantuan hukum ini lebih dianggap sebagai
lebih tepatnya cara lembaga-lembaga sosial pekerjaan memberi jasa di bidang hukum
utama mendistribusikan hak dan kewajiban tanpa suatu imbalan 14
fundamental serta menentukan pembagian Sejarah awal bantuan hukum di Indonesia
keuntungan dari kerja sama sosial 12
dimulai ketika di Belanda terjadi perubahan
Berdasarkan hal tersebut, pandangan teori besar dalam sejarah hukumnya Berdasar
keadilan membantu dalam menggambarkan asas konkordansi dimana peraturan Firman
unsur konstitutif sistem hukum yang Raja 16 Mei 1848 No 1 juga diberlakukan
diberlakukan negara dan tujuan dari di Indonesia, antara lain susunan Kehakiman
kebijakan pemerintah terkait dengan bantuan dan Kebijaksanaan Pengadilan (Reglement
hukum yang diperuntukkan kepada setiap op de Rechterlijke Organisatie en het beleid
orang atau kelompok orang miskin der Justitie) atau RO15 dimana terdapat
aturan mengenai Advokat dan Pengacara
Pembahasan
dalam BAB VI memuat Advokat merangkap
A. Pengaturan Bantuan Hukum sebagai pengacara, saat itu Advokat hanya
memberikan jasanya dalam proses perdata
Bantuan hukum menurut Mauro
dan pidana, ini juga mengatur lebih rinci
Cappelletti sebenarnya telah dilaksanakan
mengenai jarak tempat tinggal Advokat
pada masyarakat barat sejak jaman romawi,
antara 3 sampai 5 paal16 dari tempat
dimana saat itu bantuan hukum berada
menjalankan prakteknya atau pengadilan
dalam bidang moral 13
Setelah meletusnya
tempat Advokat tersebut bersidang
Revolusi Perancis, bantuan hukum kemudian
Seseorang yang dapat diangkat menjadi
mulai menjadi bagian dari kegiatan hukum
Advokat adalah mereka yang berkaula negara
atau kegiatan yuridik, dengan mulai lebih
Belanda dan mempunyai ijazah Universitas
menekankan pada hak yang sama bagi
di negeri Belanda atau ijazah Rechts
warga masyarakat untuk mempertahankan
Hogeschool (RHS) di Jakarta, biasanya
Advokat di

12 John Rawls, Op.cit , hlm 7-8


13 Sr Mauro Cappelletti, Earl Johnson Jr Dan James Gord Ley, Towards Equal Justice, A Comparative Study
of Legal Aid in Modern Societies, Dobbes Ferry, New York, 1976, hlm 6
14 Bambang Sunggono dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Mandar Maju,
Bandung, 2009, hlm 11
15 Jhony Ibrahim, Teori dan Metodologi Jurnal Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Surabaya, 2005,
hlm 132
16 Paal adalah satuan ukuran jarak dimana 1 paal di jawa sama dengan 1 507 meter sedangkan 1 paal di
sumatera sama dengan 1 852 meter, adapun perbedaan ukuran di jawa dan sumatera terkait dengan
permainan jual-beli tanah perkebunan oleh VOC
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

Indonesia masa pendudukan Belanda adalah Zij zijn mede gehouden om zijk
mereka yang telah bergelar Doktor Ilmu gratis te belasten met de
Hukum dan Meester in de Rechten verdediging in strafzalken, wanneer
hun dit door den regter wordt op
Peraturan Bantuan Hukum terdapat ged ragen zij kunnen zich aan die
dalam RO Pasal 190 memuat para Advokat verpligtingen niet onttrekken, dan
om redenen door den president van
dan procurer bila ditunjuk oleh badan
het betrokkene colligie goedge
pengadilan, wajib memberikan bantuan keurd.”
hukum secara cuma-cuma atau separuh dari
Terjemahan, paraAdvokat dan
tarif biaya yang berlaku 17
procurerbila ditunjuk oleh badan pengadilan,
Landasan yuridis bantuan hukum saat
dimana ia diangkat, wajib memberikan
kemerdekaan Herziene Inlandsch Reglement
bantuan hukum secara cuma-cuma atau
(HIR) Pasal 250 dimana pemberian bantuan separuh dari tarif biaya yangberlaku, guna
hukum untuk terdakwa yang diancam menolong mereka yang telah mendapatkan
hukuman mati atau hukuman seumur hidup ijin berproses tanpa biaya atau di bawah tarif
Kemudian diundangkan Undang-Undang yang berlaku
No 14 Tahun 1970 yang mengatur ketentuan Advokat dalam menjalankan tugasnya
pokok Kekuasaan Kehakiman, dan tambahan diawasi oleh Majelis Hakim (Majelis Hakim
Lembaran Negara No 2951 ditambah dua orang Advokat) apabila
Point utama yang terkait dengan Advokat melakukan perbuatan-perbuatan
Bantuan Hukum masa pendudukan Belanda yang bertentangan dengan kewajiban dan
terdapat dalam Reglement op de Rechterlijke kehormatannya selaku Advokat dan
Organisatie en het beleid der Justitie Pasal pengacara
190 memuat:18 ataujugaapabilamerekainimenunjukkansikap
“De Advocaten en procureurs, tidak hormat terhadap majelis hakim atau
daartoe door de regterlijke para anggotanya atau pejabat pengadilan
collegien, voor welke zij hunne lainnya, dan juga termasuk dalam
bediening uitoefenen aangewezen,
zijn verplight om gratis den wel menggunakan kata-kata yang tidak pada
tegen half salaris hunnen bijstand tempatnya terhadap Undang-Undang atau
te veerlenen aan hen, die verguning kekuasaan umum dan juga menurut keadaan,
hebben bekomen onderscheidenlijk
sanksi yang dapat diberikan oleh Majelis
om kosteloos, den wel tegen
verminderd tarief te procedeeren. Hakim berupa pemecatan sementara
(schorsing) untuk jangka waktu setinggi-
tingginya enam bulan atau dikenakan denda
paling tinggi f 200,-19 untuk kepentingan
orang-orang yang

17 Abdurrahman, Op.cit , hlm 41-42


18 Abdurrahman, Op.cit , hlm 41-42
19 F atau fl (Florijn atau Florin) adalah mata uang Belanda sejak abad ke-17 hingga 2002 yang kini digantikan
dengan Euro Satu Florijn sama dengan 2 20371 Gulden/Guilder Belanda (NLG) atau sama dengan 0
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

9999995238 Euro (1 Gulden=0 453780 Euro) atau setara dengan Rp 15060 084518384 (1Euro=15060 09169
IDR) Pada masa Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) tahun 1833, 1 Gulden setara 120 sen, dan pada
1854 1 Gulden setara 100 sen
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

tidak mampu, dengan memerintahkan pula Indische Staatsregeling atau disingkat IS


untuk membayar ganti rugi seluruhnya atau (Peraturan Ketatanegaraan Hindia Belanda)
sebagian yang ditimbulkan oleh yang mulai diberlakukan tahun 1926 dimana
kesalahannya atau kelalaiannya dalam pada Pasal 163 ayat (1) memuat:
memperhatikan para pihak yang berperkara a Eropah
Sebagaimana Advokat yang menerima Yang termasuk golongan Eropah adalah
teguran oleh Majelis Hakim dapat orang Belanda, dan semua orang bukan
mengajukan banding dengan surat Belanda yang asalnya dari Eropah, orang
permohonan dalam waktu empat belas hari Jepang (berdasarkan perjanjian Nedherland
setelah hari keputusan telah diucapkan dan Japan dalam Lapangan Perdagangan dan
kepada Hooggerechtshof atau Hof atau Perkapalan), orang-orang yang tidak
disingkat H g H dan apabila tingkah laku termasuk orang Belanda atau Eropah lainnya,
negatif Advokat tesebut diulangi kembali akan tetapi taat pada Hukum Keluarga yang
atau terjadi kelampauan batas yang tidak pada garis besarnya sama dengan asas-asas
semestinya maka H g H karena jabatannya hukum keluarga yang terdapat dalam
atau berdasarkan usul dari Raden van Justitie BW/KUHS ( orang Amerika, Canada, Afrika
atau disingkat sebagai R v J (Pengadilan Selatan, dan Australia, dan juga orang yang
Tinggi) dapat mengusulkan kepada secara sah merupakan keturunan Belanda ),
Gouvenieur Generaal atau disingkat G G dan orang yang tidak berasal dari Belanda
(Menteri Kehakiman) tetapi di negaranya menganut hukum
Landgerech yang dibentuk pada 1914 kekeluargaan yang sifat dan coraknya sama
secara umum dapat memproses semua dengan Belanda Dalam perkembangannya
golongan jika terjadi perkara hukum muncul istilah Gelijkstelling20 diatur dalam
meskipun pengadilan ini hanya memeriksa Pasal 109 RR baru (amandemen Pasal 109
pelanggaran pidana ringan saja dimana orang ayat 5 RR lama) yang akhirnya menjadi
Belanda juga sebagai hakimnya Pelaksanaan Pasal 163 IS yang menyatakan lembaga
Bantuan Hukum yang diberlakukan menurut Gelijkstelling diganti dengan
asas konkordansi tersebut hanya sekedar Toepasselijkverklaring van de Bepalingen
peraturan di Hindia, peraturan Bantuan Europeanen.21 Pasal 109 RR baru mengatur
Hukum tersebut hanya berlaku untuk bahwa orang Timur Asing dan orang Pribumi
golongan Eropah dapat dipersamakan dengan orang Eropah
Adanya ketidakadilan semakin dirasakan atas permintaannya sendiri Ketentuan
oleh penduduk asli Indonesia dengan mengenai Gelijkstelling ini ditentukan
adanya pengelompokan golongan-golongan
masyarakat sebagaimana diatur dalam

20 Gelijkstelling adalah pembauran, dipersamakan menurut hukum, persamaan yang diberikan kepada Pribumi
atau orang Timur Asing yang dengan syarat tertentu mendapat hak-hak yang sama seperti orang Eropa
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

21 Toepasselijkverklaring van de Bepalingen Europeanen merupakan memperlakukan ketentuan hak orang


Eropah terhadap orang Indonesia dan Timur Asing
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

dengan ordonasi dan kemudian dimuat dalam Personenrecht dan Familierecht atau
Staatblad Orang yang dipersamakan menurut tentang orang (van personen) diatur
staatblad ini dikenal dengan istilah orang dalam Burgelijk Wetboek pada Buku I
Eropah Staatsblad (Staatsblad Europeanen) dimana menjelaskan hukum perorangan
22
Gelijkstelling dapat dilakukan oleh orang dan hukum keluarga yaitu hukum yang
Timur Asing dan orang Pribumi dengan mengatur status serta hak dan kewajiban
memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu: yang dimiliki oleh subjek hukum, antara
1) Sebelum tahun 1894: lain mengenai ketentuan timbulnya
a Beragama kristen, hak keperdataan seseorang, kelahiran,
b Fasih bercakap dan menulis dalam kedewasaan, perkawinan, keluarga,
bahasa Belanda perceraian dan hilangnya keperdataan
c Berpendidikan dan beradat-istiadat b Bumi Putera
Belanda Yang termasuk golongan Bumi Putera
d Mempunyai kecakapan penuh adalah semua orang asli dari Indonesia
(volkman geschiktheid) untuk bergaul c Timur Asing
dengan masyarakat Eropah Yang termasuk golongan Timur Asing
2) Tahun 1894, Syarat-syarat yang tersebut adalah semua orang yang bukan orang
diatas dirubah menjadi mempunyai Eropah dan / atau bukan orang Bumi Putera
kecakapan untuk bergaul dengan (Tionghoa, Arab, India, Pakistan, dan
masyarakat Eropah, sedangkan agama sebagainya)
yang dianut tidak lagi menjadi batasan Bantuan hukum pada masa penjajahan
atau dihilangkan Jepang menggunakan Burgerlijk Wetboek
3) Tahun 1913, syarat yang lebih (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum
diutamakan untuk mempermudah orang Perdata dan Wetboek van Koophandel (WvK)
menjadi Gelijkstelling adalah kebutuhan atau kitab hukum dagang, sedangkan untuk
hukum dari yang bersangkutan, dimana golongan asli Indonesia menggunakan hukum
dengan tujuan bahwa orang tersebut adat Wetboek van Strafrecht (WvS) atau
bersedia tunduk dan menerima Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dari
Personenrecht 23
dan Familierecht masa penjajahan Belanda masih diberlakukan
European 24
selain peraturan-peraturan pidana lainnya

22 Asis Safioedin, Beberapa Hal Tentang Burgerlyk Wetboek, Alumni, Bandung, 1973, hlm 38
23 Personenrecht atau hukum perorangan atau hukum pribadi Personenrecht adalah semua kaidah hukum yang
mengatur mengenai siapa saja yang dapat membawa hak dan kedudukannya dalam hukum Hukum
perorangan terdiri dari: peraturan-peraturan manusia sebagai subjek hukum, kewenangan hukum, domestik
dan catatansipil Peraturan-peraturan tentang kecakapan untuk memiliki hak-hak dan untuk bertindak sendiri
melaksanakan hak-haknya tersebut
24 Familierecht atau hukum keluarga adalah semua kaidah hukum yang mengatur hubungan abadi antara dua
orang yang berlainan jenis kelamin dan akibatnya hukum keluarga sendiri dari: perkawinan beserta hubungan
dalam hukum harta kekayaan antara suami/istri, hubungan antara orang tua dan anak-anaknya, perwalian,
pengampuan
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

yang dibuat penjajah Jepang yang orang Belanda dan Eropah lainnya, Undang-
diantaranya adalah Osamu Gunrei Nomor 1 Undang pendudukan Belanda masih dapat
Tahun 1942 pada Pasal 3 yang dikeluarkan diberlakukan asalkan tidak bertentangan
oleh Pembesar Bala Tentara Dai Nippon dengan militer Jepang Pembaharuan yang
untuk Jawa dan Madura (mengenai hal ini dilakukan masa pendudukan Jepang di
boleh dikatakan sama saja untuk daerah luar bidang peradilan di Indonesia antara lain:27
Jawa dan Madura) yang memuat antara a Penghapusan dualisme atau pluralisme
lain: 25
tata peradilan, sehingga hanya
“Semua badan-badan pemerintahan
ada satu sistem saja untuk semua
dan kekuasaannya, hukum dan
Undang-Undang dari pemerintah golongan penduduk (kecuali untuk
yang dulu, tetap diakui untuk orang Jepang, karena orang Jepang di
sementara waktu, asal saja tidak
Indonesia menggunakan aturan Jepang)
bertentangan dengan aturan
Pemerintah Militer ” Semua badan pengadilan (kecuali

Kemudian Undang-Undang Nomor Residentiegerecht, yang khususnya

Istimewa Tahun 1942 yang termasuk untuk orang Belanda dan Eropah),

didalamnya memuat Osamu Gunrei Nomor dengan nama yang diganti dengan istilah

25 Tahun 1944 Tentang Gunsei Keizirei Jepang;

(Undang- Undang Kriminal Pemerintah b Unifikasi kejaksaan, fungsi officieren van

Balatentara), Pada Pasal 47 Gunzei Keizirei justitie (yang bekerja dibawah arahan

kekuatan Undang-Undang ini berlaku surut, hukum acara pidana untuk orang-orang

yang diatur dalam aturan umumnya adalah Eropah) disatukan dengan fungsi jaksa

jenis- jenis pidana yang berbentuk untuk orang-orang pribumi ke dalam

kesengajaan, percobaan, konkursus, Kensatzu Kyoku, yang diorganisasi

penyertaan, dan rechterlijk pardon26. Osamu menurut tiga tingkat peradilan;

Seirei Nomor 24 Tahun 1944 tentang c Penghapusan pembedaan polisi kota dan

mengadili orang-orang Jepang (Nippon) baik polisi pedesaan/lapangan;

dalam perkara perdata maupun pidana d Pembentukan lembaga pendidikan

Pada intinya bahwa perubahan-perubahan hukum, khususnya untuk menghasilkan

yang dilakukan dalam periode pendudukan hakim dan jaksa;

Jepang dilakukan dengan mengganti warna e Pengisian secara serentak jabatan-jabatan

Belanda dengan warna Jepang, sembari administrasi pemerintahan dan hukum

disisi lain, menghilangkan hak-hak istimewa oleh orang-orang pribumi

25 Ibid , hlm 39
26 Rechterlijk pardon adalah kemungkinan pembebasan seseorang dari hukuman jika ia sendiri yang
memberitahukan kejahatan yang telah dilakukannya kepada yang berwajib
27 Muhammad Yasin dan Herlambang Perdana, YLBHI, Panduan Bantuan Hukum Di Indonesia, Yayasan
Obor Indonesia, Jakarta, 2014, hlm 8
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

Setelah Indonesia merdeka, arti dari pada menjadi Lembaga Konsultasi dan Bantuan
bantuan hukum menjadi lebih luas Landasan Hukum (LKBH) 29
yuridis bantuan hukum saat kemerdekaan Peraturan yang mengatur tentang bantuan
tetap pada Herziene Inlandsch Reglement hukum sebagai jaminan keadilan dalam
(HIR) pada Pasal 250 dimana pemberian melindungi hak-hak masyarakat miskin atau
bantuan hukum untuk terdakwa yang tidak mampu di Indonesia saat ini adalah:
diancam hukuman mati atau hukuman 1 Undang-Undang Republik Indonesia No
seumur hidup Pelembagaan bantuan hukum 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum
di Indonesia dimulai sejak Zeyle Maker Secara garis besar UUBH mengatur tata
membentuk Biro Bantuan Hukum kepada cara pemberian bantuan hukum secara cuma-
rakyat yang tidak mampu di Rechts cuma kepada Penerima Bantuan Hukum yang
Hogeschool (RHS) Jakarta pada tahun 1940, didalamnya adalah orang atau kelompok
pengelolaannya oleh Alwi St Osman dan orang
Elkana Tobing Kemudian pada tahun 1953, miskin yang menghadapi masalah hukum
Ting Swan Tiong mendirikan Sin Ming Hui Pemberi Bantuan Hukum yang telah
atau dikenal dengan Tjandra Naya, suatu memenuhi syarat UUBH ini berhak merekrut
organisasi sosial dari pada orang-orang Advokat, paralegal, Dosen, dan mahasiswa
Indonesia keturunan Cina, yang memberi Fakultas Hukum dalam melakukan pelayanan
Bantuan Hukum dalam setiap perkara kepada bantuan hukum yang meliputi nonlitigasi dan
anggotanya Dengan demikian mengenai litigasi
Bantuan Hukum untuk anggota Tjandra Naya Setelah UUBH diundangkan, Pemerintah
tidak terbatas kepada perkara yang diancam melalui Kemenkumham mengundangkan
hukuman mati saja, tetapi diberikan dalam Permenkumham No 3 Tahun 2013 Tentang
segala macam perkara, meskipun ada batasan Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi LBH atau
lain, yaitu bahwa bantuan hukum hanya Orkemas yang memberikan bantuan hukum
diberikan kepada suatu golongan keturunan kepada orang atau kelompok orang miskin
Cina saja 28
Pada Tahun 1962, Ting Swan Hal ini dibuat sebagai pelaksana ketentuan
Tiong mengusulkan kepada Fakultas Hukum Pasal 7 ayat (4) UUBH
Universitas Indonesia untuk mendirikan Biro Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2013
Konsultasi Hukum dan mendapat respon merupakan turunan dari UUBH yang dibuat
positif pada 2 Mei 1963 Pada tahun 1968 pemerintah guna keperluan pelaksanaan
Biro Konsultasi Hukum yang sudah dibentuk Pasal 15 ayat (5) dan Pasal 18 UUBH, PP No
di FH UI dirubah menjadi Lembaga 42 Tahun 2013 diundangkan pada 23 Mei
Konsultasi Hukum, dan berubah lagi pada 2013 Menteri sebagai penyelenggara bantuan
tahun 1974

28 Adnan Buyung Nasution, Op.cit , hlm 52


29 Mohammad Mahfud MD , Sunaryati Hartono, dkk , Op.cit., hlm 903
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

hukum dalam tahun yang sama perkara bagi pencari keadilan yang tidak
mengeluarkan Permenkumham No 22 Tahun mampu Pasal 57 ayat (1) menjelaskan bahwa
2013 Tentang Peraturan Pelaksanaan PP No pada setiap pengadilan negeri dibentuk Pos
42 Tahun 2013 Permenkumham No 22 Bantuan Hukum untuk pencari keadilan yang
Tahun 2013 ini diundangkan dimana tidak mampu dalam memperoleh bantuan
pembuatannya bertujuan untuk pelaksanaan hukum sebagai landasannya UUBH jo
ketentuan Pasal 17, Pasal 23 ayat (4), Pasal Undang-Undang No 12 Tahun 2005 Tentang
29 ayat (2), dan Pasal 31 ayat (3) dari PP No Pengesahan International Contenant On Civil
42 Tahun 2013 Hal menarik yang dibahas And Political Rights (Konvenan Internasional
adalah mengenai standarisasi bantuan hukum Tentang Hak-hak Sipil dan Politik)
yang didalamnya mengatur standar bantuan 3 Undang-Undang Republik Indonesia No
hukum litigasi dan nonlitigasi, standar 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan
pelaksanaan bantuan hukum, standar Umum Kebutuhan hukum masyarakat
pemberian bantuan hukum, dan standar dari
pelaporan pengelolaan anggaran Pemberi sisi bantuan hukum sangat penting untuk
Bantuan Hukum mencapai peradilan yang merdeka dan adil,
2 Undang-Undang Republik Indonesia maka dari itu Undang-Undang Peradilan
No 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Umum pada Pasal 68B yang menjelaskan
Kehakiman bahwa bantuan hukum berhak diperoleh oleh
Bantuan hukum dalam Undang- siapa saja yang tersangkut perkara hukum,
Undang Kekuasaan Kehakiman terdapat dan biaya perkara bagi pencari keadilan yang
pada Bab XI dalam Pasal 56 dan 57 Pasal tidak mampu ditanggung oleh negara
56 ayat (1) menjelaskan bahwa hak dari Kemudian Pasal 68C menyebutkan
seseorang yang tersangkut dalam suatu pembentukan Pos Bantuan Hukum yang
perkara untuk mendapatkan bantuan hukum memberikan bantuan hukum secara cuma-
dari Pemberi Bantuan Hukum, sesuai cuma bagi siapa saja yang tidak mampu yang
dengan sifat dan hakekat dari suatu negara sedang tersangkut perkara hukum sampai
hukum yang menempatkan supremasi putusannya inkrah 30
hukum diatas segalanya yang berfungsi 4 Undang-Undang Republik Indonesia No
sebagai pelindung dan pengayom terhadap 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan
semua warga masyarakat disamping adanya Kedua
jaminan perlindungan terhadap hak-hak Atas Undang-Undang No 7 Tahun 1989
asasi manusia Selanjutnya Pasal 56 ayat Tentang Peradilan Agama
(2) menjelaskan negara menanggung biaya Bantuan hukum dalam Undang-Undang
No 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama
termuat dalam Pasal 60B yang menjelaskan
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3
30 Kelompok Kerja Paralegal, Working Paper: Kritisi R UNDANG-UNDANG Bantuan Hukum dari Aspek
Paralegal dan Pemberdayaan Hukum (Legal Empowerment), Jakarta, hlm 25
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

bahwa bantuan hukum berhak diperoleh jasa hukum yang diberikan oleh Advokat
setiap orang yang tersangkut perkara hukum, secara cuma-cuma kepada klien yang tidak
bantuan hukum bagi pencari keadilan yang mampu Kemudian diatur pada Pasal 22
tidak mampu biayanya ditanggung oleh yang menjelaskan Advokat berkewajiban
negara dengan syarat melampirkan bukti memberikan bantuan hukum kepada pencari
tidak mampu Selanjutnya dalam Pasal 60C keadilan yang tidak mampu
yang menjelaskan Pos Bantuan Hukum 7 Undang-Undang Republik Indonesia No
dibentuk di tiap pengadilan agama untuk 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-
pelayanan bantuan hukum pada semua Undang Hukum Acara Pidana
tingkat peradilan bagi pencari keadilan yang Bantuan hukum KUHAP diatur dalam
tidak mampu hingga memperoleh putusan Bab VI Pasal 54 yang menjelaskan tersangka/
inkrah terdakwa berhak mendapat bantuan hukum
5 Undang-Undang Republik Indonesia No dari penasihat hukum untuk kepentingan
51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata pembelaan Kemudian Pasal 56 menjelaskan
Usaha Negara tersangka atau terdakwa yang diancam
Bantuan hukum dalam peradilan pidana mati atau pidana lima belas tahun atau
tata usaha negara termuat dalam Undang- lebih atau bagi tidak mampu yang diancam
Undang No 51 Tahun 2009 pada Pasal 57 pidana lima tahun atau lebih wajib mendapat
yang menjelaskan hak untuk didampingi dan penasihat hukum Bantuan hukum kepada
diwakili oleh kuasa Kemudian mangacu pada tersangka diberikan atau dapat diminta sejak
Undang-Undang No 5 Tahun 1986 Pasal 60 dalam penangkapan atau penahanan pada
menjelaskan bersengketa dengan cuma-cuma semua tingkat pemeriksaan, baik pada tingkat
dengan syarat bukti tidak mampu Selanjutnya penyidikan meupun pada tingkat
Pasal 61 menjelaskan kewajiban pengadilan pemeriksaan pengadilan Pada pemeriksaan
dalam menetapkan permohonan berperkara tingkat penyidik, maka tersangka didampingi
secara cuma-cuma oleh penasihat hukum, yang boleh hadir
6 Undang-Undang Republik Indonesia No dalam pemeriksaan yang sedang berjalan,
18 Tahun 2003 Tentang Advokat hanya bersikap pasif, artinya ia hanya
Bantuan hukum cuma-cuma dalam mendengarkan dan melihat pemeriksaan,
Undang-Undang Advokat terdapat pada yang diatur dalam Pasal 69 hingga Pasal 74
Pasal 1 ayat (9) yang menjelaskan pengertian dan Pasal 115 ayat
bantuan hukum Bantuan Hukum adalah (1) , dan Pasal 156 KUHAP 31

31 Martiman Prodjohamidjojo, Penasihat dan Organisasi Bantuan Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984,
hlm 19
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

B. Pelaksana Bantuan Hukum kelamin 32


Kegiatan bantuan hukum yang
Pelaksana Bantuan Hukum dalam dikembangkan meliputi penyadaran dan
UUBH adalah Lembaga Bantuan Hukum pengorganisasian masyarakat, kampanye
atau Organisasi Kemasyarakatan selanjutnya pers dan kerjasama dengan wartawan yang
disingkat LBH dan Orkemas Pelaksana lain, mengusahakan pertisipasi mitra yang
Bantuan Hukum dalam Undang-undang optimal dalam penanganan perkara hukum
Mahkamah Agung pada Pasal 42 disebut dan keadilan, menggali dan membuat nyata
juga sebagai pembela Undang-undang serta menganalisis kasus-kasus pelanggaran
Kekuasaan Kehakiman menyebutkan adanya keadilan yang belum manifest,
pengakuan pemberian bantuan hukum mengusahakan kerjasama dengan kekuatan
sebagaimana termuat dalam ketentuan Pasal yang ada dan tumbuh di masyarakat
38 ayat (2) huruf d Undang-undang Peradilan diantaranya tokoh informal baik indifidual
Umum dengan ketentuan Pasal 68C dimana maupun kolektif.33
setiap Pengadilan Negeri dibentuk Pos Orkemas adalah organisasi berbasis
Bantuan Hukum Pemberian bantuan hukum kemasyarakatan yang tidak bertujuan politis
menurut UUBH dilaksanakan oleh Pelaksana Orkemas haruslah berbadan hukum, yakni
Bantuan Hukum yang sudah berbadan berdasarkan Staatsblad 1870 No 64, serta
hukum, terakreditasi, memiliki kantor atau Undang-undang No 16 Tahun 2001 Tentang
sekretariat tetap, memiliki pengurus dan Yayasan sebagaimana telah diubah dengan
program bantuan hukum sesuai Pasal 8 Undang-undang No 28 Tahun 2004 kemudian
LBH sesuai yang termuat dalam Pasal diperbaharui dalam Pasal 10 ayat (1) huruf
1 ayat (6) PP No 83 Tahun 2008 Tentang a Undang-undang No 17 Tahun 2013 dan
Persyaratan dan Tata Cara Pemberian dijelaskan lebih lanjut pada Pasal 11 sampai
Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma dengan Pasal 13 Undang-undang Orkemas
diartikan sebagai lembaga yang memberikan Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang
bantuan hukum kepada pencari keadilan No 17 Tahun 2013, Orkemas didirikan dan
tanpa menerima pembayaran honorarium dibentuk oleh masyarakat secara sukarela
Para aktivis Pemberi Bantuan Hukum berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak,
memasukkan konsep bantuan hukum gender kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan
struktural sebagai respon atas ketidak adilan untuk berpartisipasi dalam pembangunan
gender akibat relasi kuasa yang timpang demi tercapainya tujuan NKRI yang
antar jenis berdasarkan Pancasila 34

32 Kelompok Kerja Paralegal Indonesia, Kritisi Rancangan UUBH dari Aspek Paralegal dan
Pemberdayaan Hukum (Legal Empowerment), KKPI, Jakarta, 2014, hlm 15
33 Benny K Harman, Mulyana W Kusumah, Hendardi, Paskah Irianto, Sigit Pranawa, dan Tedjabayu, LBH
Memberdayakan Rakyat, Membangun Demokrasi, YLBHI, Jakarta, 1995, hlm 7
34 Wawancara dengan Hisar P Rumapea, Bankesbang Medan, 17 Oktober 2014
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

Orang yang melaksanakan pemberian kandidat terbatas dalam melakukan


bantuan hukum p;ada kantor Pelaksana pembelaan di muka pengadilan dengan
Bantuan Hukum adalah Advokat, paralegal, memerlukan pendampingan dari Advokat
Dosen dan Mahasiswa FH yang memenuhi pendamping Seorang kandidat dapat
syarat Advokat adalah orang yang berprofesi diberikan izin sementara praktik Advokat
memberi jasa hukum, baik di dalam maupun segera setelah diterimanaya Laporan
di luar pengadilan yang memenuhi Penerimaan Calon Advokat Magang yang
persyaratan berdasarkan ketentuan Undang- memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
undang Advokat, dalam naskah ini khusus dalam Peraturan Perhimpunan Advokat
klien yang tidak mampu atau orang miskin Indonesia No 1 Tahun 2006 dan dapat
Dasar pertama pemberian bantuan diikutsertakan dalam surat kuasa Advokat
hukum adalah Mukadimah Anggaran Dasar pendamping
PERADIN, menyatakan bahwasannya hak Paralegal adalah seseorang yang bukan
setiap orang untuk mendapat perlakuan pengacara atau bukan Advokat tetapi
dan perlindungan yang sama oleh undang- memiliki keterampilan hukum dan
undang sesuai dengan asas rule of law dalam mendapatkan pelatihan yang dibuktikan
masyarakat merdeka 35
dengan sertifikat pelatihan paralegal yang
Syarat standar pelaksana Advokat dalam diselenggarakan oleh Pemberi Bantuan
memberikan bantuan hukum diantaranya Hukum, Perguruan Tinggi, LSM yang
AdvokatharusterdaftarpadasalahsatuPemberi memberika bantuan hukum, dan lembaga
Bantuan Hukum yang terakreditasi, tidak pemerintah yang menjalankan fungsinya
sedang menjalani hukuman pemberhentian dibidang hukum, sehingga dapat membantu
sementara waktu atas pelanggaran AD, ART kerja pengacara atau Advokat dalam
atau pelanggaran peraturan internal atau kode memberikan bantuan hukum 36
Pada era
etik profesi yang dibuktikan dengan surat dikeluarkannya UUBH, tugas seorang
keterangan dari organisasi induk Advokat paralegal juga menjalankan aktivitas
Pemberian bantuan hukum dapat juga advokasi, pengorganisasian, pembelaan hak
dilakukan oleh calon Advokat (CA), disebut dan kepentingan hukum masyarakat, serta
juga sebagai kandidat Kewenangan dari menyusun rencana tindakan hukum yang
kandidat dalam beracara tidak dapat mandiri, akan dilakukan dalam Advokasi 37

Paralegal harus terdaftar pada salah satu


Kantor Pelaksana Bantuan Hukum yang

35 Badan Kontak Profesi Hukum Lampung, Penegakan Hukum dalam Mensukseskan Pembangunan,
Alumni, Bandung, 1977, hlm 33
36 Kelompok Kerja Paralegal Indonesia, Op.cit , hlm 3
37 Mulyana W Kusumah, Paralegal dan Akses Masyarakat Terhadap Keadilan, YLBHI, Jakarta, 1991
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

terakreditasi, serta wajib tunduk dan patuh hukum pada Unit Bantuan Hukum 40

terhadap kode etiknya 38 Paralegal dibutuhkan Mahasiswa sebagai Pemberi Bantuan Hukum
dalam kegiatan pencerahan hukum sebagai harus terdaftar pada salah satu Pelaksana
bukti rencananya akan dibuat sertifikasi Bantuan Hukum yang terakreditasi,
dari Organisasi Advokat kepada paralegal merupakan mahasiswa FH atau fakultas
yang lolos kualifikasi dengan syarat-syarat syariah yang dibuktikan dengan KTM,
tertentu 39
mahasiswa harus sudah lulus mata kuliah
Dosen adalah seorang yang berprofesi hukum acara pidana, hukum acara perdata,
sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dan/atau hukum acara tata usaha negara,
dengan tugas utama mengajarkan, mahasiswa harus telah mengikuti pelatihan
mengembangkan, dan menyebarluaskan paralegal 41
ilmu pengetahuan yang dikuasai melalui Pelaksanaan program bantuan hukum di
pendidikan, jurnal, dan pengabdian kepada lapangan misalnya yang terdapat di kantor
masyarakat dengan mulia dan tanggung Pelaksana Bantuan Hukum dapat dilihat dari
jawab Keterlibatan para Dosen FH akreditasinya, contohnya seperti di Kota
yang terdaftar sebagai Pemberi Bantuan Medan yang terakreditasi B hanya LBH
Hukum yang terakreditasi dan berijazah Medan, selebihnya terakreditasi C dimana
sarjana dalam program pemberian bantuan jumlah Advokat yang tergabung hanya dua
hukum mempunyai arti penting terutama orang,42
eksistensinya, disamping berperan dalam Pemberian pelayanan bantuan hukum
pelaksanaan bantuan hukum juga Dosen seharusnya hanya dapat diberikan oleh
umumnya mengandung aspek-aspek teoritis Pemberi Bantuan Hukum yang independen
dalam argumentasinya sebagaimana profesi dan bukan PNS, pembatasan eksistensi
utamanya sebagai pendidik klinis di Fakultas PNS dalam pengadilan dikarenakan untuk
Hukum menjaga kualitas, dimana Dosen sebagai PNS
Paralegal ini juga dapat berupa dikhawatirkan dapat terintervensi pemerintah
mahasiswa yang terlibat di dalam pemberian karena PNS berada dibawah Eksekutif
bantuan (Kemendikbud),43 kecuali Dosen yang bukan

38 Pasal 9 Undang-undang No 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum jo Pasal 13 ayat (4) PP No. 42 Thn
2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan
Hukum jo. Psl 27 Permen No. 22 Thn 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 42 Tahun 2013
tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum
39 Wawancara dengan Dartimnov M T Harahap, Kemenkumham Medan, 23 September 2014
40 Wawancara dengan Muhammad Hayat, Medan, 21 November 2014
41 Pasal 29 Permen No 22 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 42 Tahun 2013 tentang
Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum
42 Dartimnov M T Harahap, Op.cit.
43 Wawancara dengan Harry Witjaksono, Komisi III DPR RI, Gedung Peradilan Semu FH USU, 16 Agustus
2014
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

PNS yang dapat mendapat izin untuk praktik yang akan memberikan bantuan hukum yang
sebagai Advokat 44
Hal ini kontradiktif atau berupa klasifikasi atau penjenjangan dalam
bertentangan dengan ketentuan Pasal 9a pemberian bantuan hukum Pelaksanaan
UUBH, yang menyatakan bahwa Pemberi verifikasi dan akreditasi tehadap LBH dan
Bantuan Hukum berhak melakukan Orkemas ini dilakukan setiap tiga tahun
rekrutmen terhadap Dosen Kedudukan dan sekali dengan beberapa tahapan dimana
wewenang Dosen pengaturannya belum jelas, tahapan tersebut dilaksanakan dengan proses
hal ini berpengaruh terhadap pemberian selama empat bulan
bantuan hukum dimana seolah-olah dosen Pada awalnya Menteri Hukum dan HAM
sebagai Pemberi Bantuan Hukum hanya mengumumkan yang termuat dalam website
sebatas pelengkap jika diperlukan terhadap resmi Kemenkumham tentang pelaksanaan
perkara yang tidak dapat diselesaikan verifikasi dan akreditasi. Kemudian LBH
LBH atau Orkemas untuk dapat dan Orkemas dapat mengajukan permohonan
memberikan bantuan hukum sesuai Pasal 7 sebagai Pemberi Bantuan Hukum kepada
UUBH wajib lolos verifikasi dan akreditasi Menteri melalui BPHN secara online
yang diselenggarakan Kemenkumham (elektronik) maupun secara manual
melalui Tim panitia khusus yang unsurnya (nonelektronik) dengan persyaratan 46

dari kementerian, akademisi, tokoh Apabila berkas dokumen yang diajukan


masyarakat, dan lembaga atau organisasi belum lengkap, Panitia akan memberitahukan
pemberi layanan bantuan hukum Tim kepada pemohon secara tertulis mengenai
tersebut adalah Tim kesalahan dan kekurangan dokumen
7 dimana permohonan yang masuk (lolos pengajuan Dokumen yang dinyatakan belum
permohonan) sebagai Calon Pelaksana lengkap tersebut harus sudah diperbaiki
Bantuan Hukum khusus di Sumatera Utara dalam waktu empat belas hari kerja terhitung
sebanyak 37 (dikoreksi oleh BPHN dalam sejak tanggal surat pemberitahuan
TIM 7 sebagai pengoreksi) 45
disampaikan Sedangkan berkas dokumen
Verifikasi adalah pemeriksaan atas yang diajukan telah dinyatakan lengkap,
kebenaran laporan dan dokumen yang maka LBH atau Orkemas dapat menunggu
diserahkan oleh LBH atau Orkemas konfirmasi pelaksanaan verifikasi dan
Sedangkan akreditasi adalah penilaian dan akreditasi dari Panitia.
pengakuan terhadap LBH atau Orkemas

44 Wawancara dengan Sahala Siahaan, Ketua DPP KAI, Gedung Peradilan Semu FH USU, 16 Agustus 2014
45 Dartimnov M T Harahap, Op.cit.
46 Psl 4 Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum
dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

C. Faktor-faktoryangMempengaruhi dijalankan, pelaksanaannya memerlukan


Implementasi Pemberi Bantuan peraturan turunan UUBH lahir di tahun 2011
Hukum sekitar Oktober sampai November,
sedangkan peraturan pelaksana dibawahnya
1. Faktor yang mempengaruhi
lahir pada 2013, hal inilah yang menjadi
bantuan hukum pada organisasi
faktor yang berpengaruh dimana anggaran
masyarakat
pelaksanaan yang dialokasikan untuk
Dalam hal ini adalah para Pelaksana
Bantuan Hukum seluruh wilayah Indonesia
Bantuan Hukum yang terdiri dari Advokat,
sebesar kurang lebih 42 Milyar rupiah tidak
paralegal, Dosen dan mahasiswa Fakultas
dapat terserap dengan baik Perkara yang
Hukum Kurangnya pengakuan terhadap
boleh di reimburse pada 2013 adalah perkara
paralegal dalam beracara merupakan
yang ditangani LBH atau Ormas yang
kendala yang sangat dirasakan Hal ini
pendaftarannya sejak 1 Juli 2013, sedangkan
karena kurangnya Advokat yang tergabung
saat itu LBH atau Ormas belum mengetahui
dalam Pemberi Bantuan Hukum menjadikan
bahwa pendaftaran dapat dilakukan pada 1
program pelaksanaan jadi terbatas 47
Juli 2013 48
Anggaran pelaksanaan program bantuan
Faktor lain adalah masalah administratif
hukum dirasa sangat kecil, dalam
berupa drafting dokumen dan surat keputusan
penyelesaian perkara oleh Orkemas terdapat
pengadilan yang asli
kendala ketika menyelesaikan perkara di luar
Kurang kerjasamanya antara stakeholder
kota Anggaran negara yang masih belum cair
dalam penanganan kasus, terutama terhadap
dikarenakan anggaran penyelesaian perkara
korban-korban trafikking Mengatasi hal ini
bantuan hukum tahun 2013 reimburse ke
diperlukan kerjasama dengan pemerintah
tahun 2014 Negara tidak dapat membayar
dalam program Pusat Pelayanan Terpadu
langsung pengajuan rencana penyelesaian
Pemberdayaan Perempuan dan Anak
perkara yang diberikan, meskipun teorinya
(P2TP2A) yang merupakan pusat kegiatan
untuk perkara litigasi bahwa disediakan uang
terpadu yang didirikan Kementerian
muka sebesar dua juta kemudian pada saat
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
inkrah dibayar 3 juta, namun pada
Anak
kenyataannya belum bisa kleim Reimburse
Kerugian dibawah upah normatif regional
dipengaruhi oleh sistem bantuan hukum yang
disebutkan dalam UUBH bahwa
kurang sesuai, lahirnya Undang-undang No
permasalahan hukum dengan objek sengketa
16 Tahun 2011 belum serta merta dapat
dibawah satu juta rupiah tidak dapat
langsung
dikategorikan dalam kriteria Penerima
Bantuan Hukum

47 Wawancara dengan Marjoko, Advokat YPI Medan, 7 Agustus 2014


48 Dartimnov M T Harahap, Op.cit
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

kecuali perkara tersebut menarik perhatian dengan SKTM, apabila pemohon


umum Kerugian dibawah satu juta rupiah mengajukan permohonan bantuan hukum
yang dipermasalahkan dalam bantuan dengan syarat administrasi yang lengkap
hukum diupayakan penyelesaiannya di luar maka permohonan tersebut harus diterima
pengadilan 49
Apabila LBH atau Orkemas yang terdaftar

2. Faktor yang mempengaruhi sebagai Pelaksana Bantuan Hukum menolak


bantuan hukum pada lembaga karena diluar itu pemohon termasuk orang
bantuan hukum kaya, maka ini merupakan pelanggaran
Pelaksana Bantuan Hukum dan dapat
Anggaran negara dimana dana yang
dilaporkan karena telah melawan negara,
diberikan dinilai terlalu kecil, misalnya
pemerintah menentukan kriteria miskin
anggaran yang diberikan untuk penyelesaian
dengan bukti administrasi SKTM 50
perkara pidana secara litigasi sampai
putusannya inkrah sebesar lima juta rupiah 3. Faktor yang mempengaruhi
Kesalahan salah satu oknum yang bekerja bantuan hukum pada kantor
LBH akan dapat berpengaruh terhadap LBH advokat
itu sendiri dengan pemberian sanksi personal Kendala yang ada adalah adanya
dan juga bagi LBH itu sendiri dengan anggapan bantuan hukum secara cuma-cuma
penurunan grate oleh Kemenkumham merupakan belas kasihan, pencari keadilan
Adapun pengawasan yang dilakukan oleh yang tidak mampu merasa bahwa kasus yang
BPHN adalah dengan mengadakan ditangani oleh Advokat dipandang sebelah
pemeriksaan langsung ke LBH secara mata Untuk mengatasi permasalahan ini
berjangka namun kedatangannya tidak dapat maka di setiap kantor Advokat haruslah di
di prediksi pajang pengumuman tentang jam pelayanan,
Pemberian bantuan hukum diberikan jenis pelayanan dan aturan lain agar klien
hanya kepada orang atau kelompok orang mengerti prosedur Advokat sebelum
miskin dibuktikan dengan SKTM Pemohon menangani perkara dapat memberitahukan
bantuan hukum yang memiliki SKTM ada terlebih dahulu tentang proses pemberian
yang memiliki aset tergolong bukan orang bantuan hukum secara cuma-cuma agar
miskin, hal ini menjadi polemik bagi LBH pencari keadilan yang tidak mampu ini
karena harus menolak permonan bantuan mengerti dan memahami bahwa proses yang
hukum tersebut Menurut Pengawas Daerah diberikan dapat adil dan tidak membeda-
bahwa syarat untuk mendapatkan bantuan bedakan 51
hukum adalah orang miskin yang dibuktikan

49 Marjoko, Op cit
50 Wawancara dengan Muhammad Kaidir F Harahap, Medan, 25 Agustus 2014
51 Wawancara dengan Themis Simare-mare, Sekretaris DPD Peradi Medan, 9 Agustus 2014
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

Selain itu anggaran negara yang Asumsi bahwa Pemberi Bantuan Hukum
disediakan sangat kecil, proses litigasi tidak akan maksimal dalam memberikan
dialokasikan dana lima juta per kasus, pelayanan bantuan hukumnya karena
padahal lewat MA dana yang dialokasikan merupakan tindakan sukarela, untuk menepis
sebesar sepuluh juta Hal tersebut lebih pandangan negatif masyarakat dibuatlah
selayaknya hak dalam proses pemberian peraturan turunan mengenai standar bantuan
bantuan hukum 52
hukum

4. Faktor yang mempengaruhi Pengawasan merupakan fungsi penilaian


bantuan hukum secara umum dan koreksi dari aktivitas Pemberi Bantuan
Hukum untuk menjamin agar terjadi
Pemberi Bantuan Hukum mayoritas
penyesuaian antara pelaksanaan kerja
yang terakreditasi di Pulau Jawa, sementara
dengan rencananya Pengawasan seharusnya
rakyat miskin di Indonesia banyak tersebar di
melibatkan lembaga non-pemerintah, bukan
pelosok daerah Hal ini menjadi faktor yang
dari bagian Kemenkumham saja Pengawasan
berpengaruh besar yang akan menyulitkan
yang sedang dan akan dilaksanakan
akses keadilan bagi kaum miskin di wilayah
oleh lembaga pemerintah maupun
yang tidak terdapat lembaga atau organisasi
nonpemerintah seharusnya diberitakan
Pemberi Bantuan Hukum 53
dalam suatu pemberitahuan seperti situs
UUBH dalam Pasal 5 yang menyebutkan
yang memberitakan secara berkala kegiatan
bahwa bantuan hukum diberikan kepada
pemberian bantuan hukum agar tidak terjadi
orang atau kelompok orang miskin yang
penyembunyian atau bahkan arsip yang tidak
tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak
bermanfaat
dan mandiri Lebih lanjut lagi dalam Pasal 6
ayat (3) Peraturan Pemerintah No 42 Tahun
Simpulan
2013 memuat aturan permohonan bantuan
Bantuan Hukum di Indonesia telah ada
hukum diajukan dengan melampirkan SKTM
sejak kolonial Belanda dimana terdapat
Terdapat perbedaan syarat Penerima Bantuan
Lembaga Swapraja yang diperuntukkan
Hukum oleh peraturan MA dengan UUBH,
untuk membela kepentingan hukum pribumi,
MA memberikan syarat dengan membuat/
namun lembaga yang mengurusi urusan
melampirkan surat keterangan /pernyataan
pribumi tidak boleh lebih tinggi dari lembaga
terdakwa bahwa ia merupakan orang tidak
yang mengurus urusan pihak kolonial
mampu, sedangkan UUBH mensyaratkan
Belanda, kemudian dengan landasan yuridis
melampirkan SKTM 54
bantuan

52 Sahala Siahaan, Op.cit.


53 Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum di Indonesia, LP3ES, Jakarta, hlm 45
54 Wawancara dengan Sofyan Abdi Lubis, Posbakum Medan, 23 September 2014
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

hukum pada Herziene Inlandsch Reglement Peraturan perundang-undangan yang


(HIR) pada Pasal 250 dimana pemberian mengatur mengenai bantuan hukum telah di
bantuan hukum untuk terdakwa yang fokuskan pada Undang-Undang Nomor 16
diancam hukuman mati atau hukuman
Tahun 2013 Tentang Bantuan Hukum beserta
seumur hidup maka dimulailah pembentukan
turunannya (PP No 42 Tahun 2013,
LBH dengan membentuk Biro Konsultasi
PERMEN No 3 Tahun 2013, PERMEN No
Hukum, Tjandra Naya, dilanjutkan
22 Tahun 2013) dimana peraturan tersebut
pembentukan UBH di seluruh Fakultas
mendukung pelaksanaan bantuan hukum
Hukum Universitas Negeri di Indonesia
untuk orang atau kelompok orang miskin,
Sebelum diundangkannya Undang-
aturan tersebut menyangkut ketentuan umum,
Undang Bantuan Hukum, peraturan
ruang lingkup, penyelenggaraan dan standar
mengenai bantuan hukum diatur dalam:
pelaksanaan, Pemberi Bantuan Hukum, hak
a Undang-Undang Republik Indonesia
dan kewajiban, syarat dan tata cara,
Nomor 48 Tahun 2009 Tentang
pendanaan,larangan dan sanksi Semua
Kekuasaan Kehakiman pada Bab XI
dalam Pasal 56 dan 57, peraturan mengenai bantuan hukum sebelum

b Undang-Undang Republik Indonesia undang-undang bantuan hukum diundangkan,

Nomor 49 Tahun 2009 Tentang masih dapat berlaku asal tidak bertentangan
Peradilan Umum pada Pasal 68B dan Pemberian bantuan hukum secara litigasi
68C, dapat diperoleh dengan cara pengajuan
c Undang-Undang Republik Indonesia permohonan kepada Pelaksana Bantuan
Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Hukum dengan mengisi data dan melengkapi
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang persyaratan, permohonan yang disetujui oleh
Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Pelaksana Bantuan Hukum dilanjutkan
Agama pada Pasal 60B dan 60C, dengan membuat surat kuasa khusus dan
d Undang-Undang Republik Indonesia pemberian bantuan hukum sudah dapat
Nomor 51 Tahun 2009 Tentang dilaksanakan
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Pemberi Bantuan Hukum terdiri
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan dari Penyelenggara Bantuan Hukum dalam
Tata Usaha Negara pada Pasal 57, hal ini adalah Kementerian Hukum dan
e Undang-Undang Republik Indonesia Hak Asasi Manusia dan Pelaksana Bantuan
Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat Hukum oleh LBH dan Orkemas dimana
pada Pasal 1 ayat (9) dan Pasal 22, dalam pelaksanaan membutuhkan peran para
f Undang-Undang Republik Indonesia Pemberi Bantuan Hukum yang terdiri dari
Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab
Advokat, paralegal, dosen dan mahasiswa
Undang-Undang Hukum Acara Pidana
FH, instansi-instansi negara dan masyarakat
pada Bab VI pada Pasal 54 dan Pasal 46
Kedudukan Pelaksana Bantuan Hukum
secara
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

litigasi yakni Advokat sebagai pendamping mempengaruhi membuat masalah yang


sedangkan paralegal, dosen dan mahasiswa menjadi kendala dalam pemberian bantuan
FH juga dapat mendampingi Penerima hukum, faktor tersebut banyak timbul dari
Bantuan Hukum apabila Advokat Undang-Undang Bantuan Hukum itu sendiri
pendamping mendapat kendala, namun Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
pendampingan paralegal, dosen dan pemberian bantuan hukum tersebut adalah
mahasiswa FH harus sesuai dengan proses administrasi sebagai Pelaksana
persyaratan demi terciptanya tertib hukum Bantuan Hukum yang dirasa rumit
dan memberikan rasa adil bagi Pemberi (verifikasi, akreditasi, pelaporan
maupun Penerima Bantuan Hukum pertanggungjawaban sampai pada
Pelaksana Bantuan Hukum harus sudah reimbursement anggaran), proses
diverifikasi dan terakreditasi administrasi Pemohon Penerima Bantuan
Kemenkumham, hal ini sebagai syarat Hukum dimana harus menyerahkan SKTM
administrasi terkait pertanggungjawaban yang sebelumnya harus memiliki KTP
anggaran negara yang dipergunakan (terdapat instansi desa atau kelurahan yang
Pelaksanaan pemberian bantuan tidak mau bekerjasama dalam pengeluaran
hukum yang telah diatur dalam Undang- SKTM karena bukan merupakan warganya),
Undang No 16 Tahun 2013 Tentang Bantuan dan juga peraturan pelaksana yang
Hukum masih terdapat beberapa faktor dikeluarkan oleh pemerintah tidak sesuai
yang mempengaruhi, faktor-faktor yang

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Abdurrahman Riduan Syahrani, 1978, Pranawa, dan Tedjabayu, 1995,
Hukum dan Peradilan, Alumni, LBH Memberdayakan Rakyat,
Bandung Membangun Demokrasi, YLBHI,
Adnan Buyung Nasution, 1981, Bantuan Jakarta
Hukum di Indonesia, LP3ES Jakarta Frans Hendra Winarta, 2009, Pro Bono
Asis Safioedin, 1973, Beberapa Hal tentang Publico: Hak Konstitusional Fakir
Burgerlyk Wetboek, Alumni, Miskin untuk Memperoleh Bantuan
Bandung Hukum, Gramedia, Jakarta
Bambang Sunggono dan Aries Harianto,
2009,
Bantuan Hukum dan Hak Asasi , 2000, Bantuan
Manusia, Mandar Maju, Bandung Hendardi, Paskah Irianto, Sigit
Benny K Harman, Mulyana W Kusumah,
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3
Hukum: Suatu Hak Asasi Manusia
Bukan Belas Kasihan, Elex Media
Komputindo, Jakarta
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan 3

Johny Ibrahim, 2005, Teori dan Metodologi Makalah


jurnal Hukum Normatif, Bayumedia
Abdurrahman, 1980, “Beberapa Aspek
Pblishing, Surabaya
Tentang Bantuan Hukum di
John Rawls, 2006, Teori Keadilan: A
Indonesia”, Fakultas Hukum
Theory of Justice, Pustaka Pelajar,
Universitas Lambung Mangkurat
Yogyakarta Martiman Projohamijoyo, 2000,
Badan Kontak Profesi Hukum Lampung,
Kedudukan Tersangka dan
1977, Penegakan Hukum Dalam
Terdakwa dalam
Mensukseskan Pembangunan,
Pemeriksaan, Ghalia Indonesia,
Alumni, Bandung
Jakarta
Kelompok Kerja Paralegal Indonesia, 2014,
, 1984, Penasihat
“Working Paper: Kritisi
dan Organisasi Bantuan Hukum,
RUNDANG- UNDANG BH dari
Ghalia Indonesia, Jakarta
Aspek Paralegal dan Pemberdayaan
Mohammad Moslehudin, 1991, Filsafat
Hukum (Legal Empowerment)”,
Hukum Islam dan Pemikiran
Pokjaparalegal, Jakarta
Orientalis: Studi Perbandingan
Syafruddin Kalo, Arsip 16 Agustus 2014,
Sistem Hukum Islam, Tiara Wacana
“Suatu pemikiran Mengenai
Yogya, Yogyakarta
Undang-undang No. 18 Tahun 2003
, 1986, Philosophy
tentang Advokat Masih Relevan
of Islamic Law and the Orientalists:
Untuk Dipertahankan”, Makalah
A Comparative Study Of Islamic
Seminar Nasional Kajian Akademisi
Legal System, Islamic Publications,
Tentang RUU Advokat, Medan
Lahore
-------------------, Arsip 23 Oktober 2013
Muhammad Yasin dan Herlambang Perdana,
“Kuliah Program Pascasarjana Ilmu
2014, YLBHI, Panduan Bantuan
Hukum Fakultas Hukum
Hukum di Indonesia, Yayasan Obor
Universitas Sumatera Utara”
Indonesia, Jakarta
Mulyana W Kusumah, 1991, Paralegal Peraturan Perundangan-undangan
dan Akses Masyarakat Terhadap
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Keadilan, Yayasan Obor Indonesia
Tahun 1945
YLBHI, Jakarta
Undang-undang No 8 Tahun 1981 tentang
Sr Mauro Cappelletti, Earl Johnson Jr Dan
Kitab Undang-Undang Hukum
James Gord Ley, 1976, Towards
Acara Pidana
Equal Justice, A Comparative Study
Undang-undang No 16 Tahun 2011 tentang
of Legal Aid in Modern Societies,
Bantuan Hukum
Dobbes Ferry, New York
3 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-

Undang-undang No 48 Tahun 2009 tentang Pemberian Bantuan Hukum dan


Kekuasaan Kehakiman Penyaluran Dana Bantuan Hukum
Undang-undang No 49 Tahun 2009 tentang Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 1974
Peradilan Umum tentang Pembatasan Kegiatan
Undang-undang No 50 Tahun 2009 tentang Pegawai Negeri dalam Usaha Swasta
Perubahan Kedua Atas Undang- Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
undang No. 7 Tahun 1989 tentang Manusia RI No 3 Tahun 2013 tentang
Peradilan Agama Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi
Undang-undang No 51 Tahun 2009 tentang LBH atau Orkemas
Perubahan Kedua Atas Undang- Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
undang No. 5 Tahun 1986 tentang Manusia RI No 22 Tahun 2013 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Undang-undang No 18 Tahun 2003 tentang Pemerintah RI No. 42 Tahun 2013
Advokat tentang Syarat dan Tata Cara
Peraturan Pemerintah RI No 42 Tahun Pemberian Bantuan Hukum dan
2013 tentang Syarat dan Tata Cara Penyaluran Dana Bantuan Hukum
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

You might also like