Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PEMAKAIAN GIGI


TIRUAN DI DUSUN I DESA TALIKUMAIN KABUPATEN
ROKAN HULU

Raviola
Program Studi D-III Teknik Gigi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru
lo14fiola@yahoo.com

ABSTRAK
Behavior is a respond of individuals to a stimulus or an action. In Hamlet I of Talikumain Village, many
people who lost their teeth but were not replaced with dentures. The purpose of this research was to know
the behavior of the people about the importance of denture usage in Hamlet I of Talikumain Village,
Central Tambusai Subdistrict, Rokan Hulu Regency. This research type was quantitave descriptive. The
population of people in Hamlet I of Talikumain Village was 547 people and a sample of 85 people.
Stratified random sampling technique (proportional random sampling). The result showed that the
respondents did not use dentures 78 people (91.8%), the age of the aerly senior category with 27 people
(31.8%), the gender of female respondents amounted to 58 people (68.2%), the education of elementary
respondent Amounting to 37 people (41.2%), the job of the farmer’s respondent 41 people (48.2%),
knowledge of the respondent was good 60 people (70.6%), the attitude of the respondent good 48 people
(52.9%) Expected to public health institutions in Hamlet I, Talikumain Village can be held socialization
of society to add better knoeledge so that people who initially do not want to use dentures becomes want
to use a dentures.

Keywords : Denture, Characteristics, Behavior

ABSTRAK
Perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan. Di Dusun I Desa
Talikumain banyak masyarakat yang kehilangan gigi namun tidak diganti dengan gigi tiruan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perilaku masyarakat tentang pentingnya pemakaian gigi tiruan di Dusun I
Desa Talikumain Kecamatan Tambusai Tengah Kabupaten Rokan Hulu. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif. Populasi masyarakat di Dusun I Desa Talikumain 547 orang dan sampel 85 orang.
Teknik pengambilan sampel stratified random sampling (proportional random sampling). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak memakai gigi tiruan berjumlah 78 orang (91.8%),
umur responden kategori lansia awal dengan jumlah 27 orang (31.8%), jenis kelamin responden
perempuan berjumlah 58 orang (68.2%), pendidikan responden SD berjumlah 37 orang (41.2%),
pekerjaan responden petani 41 orang (48.2%), pengetahuan responden baik 60 orang (70.6%), sikap
responden baik 48 orang (56.4%) dan tindakan responden baik 45 orang (52.9%). Diharapkan kepada
institusi kesehatan masyarakat di Dusun I Desa Talikumain dapat diadakan sosialisasi masyarakat untuk
menambah pengetahuan yang lebih baik lagi agar masyarakat yang awalnya tidak mau menggunakan gigi
tiruan menjadi ingin memakai gigi tiruan.

Kata Kunci : Gigi Tiruan, Karakteristik, Perilaku

PENDAHULUAN frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik


disadari maupun tidak disadari bahwa
Perilaku adalah respon individu interaksi tersebut amat kompleks sehingga
terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan kadang-kadang kita tidak sempat
yang dapat diamati dan mempunyai memikirkan penyebab seseorang
PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 50
Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

menerapkan perilaku tertentu. (A. Wawan Dusun I Desa Talikumain Kecamatan


dan Dewi M, 2010). Tambusai Tengah Kabupaten Rokan Hulu
Gigi merupakan salah satu organ pada 55 orang masyarakat Dusun I Desa
penting yang memiliki beberapa fungsi, Talikumain, terdapat 29 orang kehilangan
yaitu fungsi pengunyahan, fungsi bicara, gigi namun tidak diganti dengan gigi tiruan,
dan fungsi estetik. Gigi yang dimiliki setiap 7 orang yang memakai gigi tiruan, dan 19
individu berada didalam rongga mulut dan orang lainnya tidak kehilangan gigi.
tersusun pada lengkung rahang atas dan Berdasarkan kuesioner yang saya bagikan
rahang bawah. Susunan gigi geligi yang ada terhadap 55 orang, pengetahuan masyarakat
bisa saja tidak utuh lagi karena mengalami tentang pemakaian gigi tiruan di Dusun I
kehilangan, dan kehilangan yang terjadi Desa Talikumain baik (65%), sikap
tidak memandang usia. masyarakatnya juga baik (69%) dan
Kehilangan gigi merupakan hal umum tindakannya baik (76%). Dari 55 orang
yang terjadi pada masyarakat saat ini. masyarakat Dudun I Desa Talikumain, 42
Beberapa faktor penghambat dalam orang berjenis kelamin perempuan dan 13
penggunaan gigi tiruan antara lain faktor orang berjenis kelamin laki- laki. Dan rata-
predisposisi. rata dari mereka pendidikan terakhirnya
Angka kehilangan gigi di Indonesia adalah SD dan juga rata-rata pekerjaan
tergolong tinggi yaitusebesar 24% pada mereka petani.
penduduk yang berumur diatas 65 tahun
(Amuwarningsih & Darjono, 2011). METODE
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS, 2007) di Indonesia Metode peneliatian yang digunakan
persentase kehilangan seluruh gigi terdapat adalah kuantitatif deskriptif. Populasi
1,6%. Di provinsi Riau terdapat 2,2% telah masyarakat di Dusun I Desa Talikumain
kehilangan seluruh gigi aslinya sedangkan yang kehilangan gigi dengan jumlah 547
dipekanbaru terdapat 0,6% yang kehilangan dan sampel 85 responden. Teknik
keseluruhan gigi aslinya. Persentase pengambilan sampel stratified random
penduduk yang melalukan pemasangan gigi sampling (proportional random sampling).
palsu lepasan atau gigi palsu cekat di Alat pengumpulan data menggunakan
Indonesia terdapat 4,6%. Di provinsi Riau kuesioner dan analisis yang dilakukan
terdapat 9,7% dan di kota Pekanbaru secara univariat. Penelitian dilakukan pada
terdapat 2,4% penduduk yang menggunakan bulan April – Juni 2019.
pemasangan gigi tiruan atau gigi cekat
(RISKESDAS, 2007) (Lusianti, 2018). HASIL
Desa Talikumain terletak di
Kabupaten Rokan Hulu Kecamatan Gigi Tiruan
Tambusai Tengah dan memiliki luas
wilayah 3.337 km2. Perbatasan barat Desa Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pemakaian
Talikumain adalah Desa Mondang Gigi Tiruan
Kumango, perbatasan timur DK 4/ No Pemakaian Frekuensi Persentase
Selarinda. Perbatasan utara Dalu- Gigi Tiruan (Orang) (%)
dalu/Rantau Panjang dan perbatasan selatan 1 Tidak pakai 78 91.8
2 Pakai 7 8.2
adalah Batas. Desa Talikumain mempunyai Jumlah 85 100
jumlah penduduk 2.031 orang, terdapat
541 kartu keluarga, 3 Dusun , 7 RW dan 14 Hasil penelitian tentang pemakaian gigi
RT. Dusun I berjumlah 689 penduduk, di tiruan pada masyarakat Dusun I Desa
dusun II 288 penduduk dan dusun III 1.054 Talikumain Kabupaten Rokan Hulu yang
penduduk. terdapat pada tabel 1 terlihat bahwa dari 85
responden sebagian besar yang tidak
Observasi awal yang dilakukan di
PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 51
Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

menggunakan gigi tiruan ada 78 orang (91.8%).


Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
Umur sebagian besar pendidikan responden adalah
SD dengan jumlah sebanyak 37 orang (41.2%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Umur
Responden Pekerjaan

No Umur Frekuensi Persentase Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pekerjaan


(%) Responden
1 Remaja Akhir (17 – 25) 5 5.9
2 Dewasa Awal (26 – 35) 9 10.6
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
3 Dewasa Akhir (36 – 45) 20 23.5
(%)
4 Lansia Awal (46 – 55) 27 31.8
1 Petani 41 48.2
5 Lansia Akhir (56 – 65) 17 20
2 IRT 23 27.1
6 Manula (>65) 7 8.2
3 Wiraswasta 16 18.8
Jumlah 85 100
4 Pelajar 5 5.9
5 PNS 0 0
Hasil penelitian mengenai umur yang Jumlah 85 100
terlihat pada tabel 2, menunjukkan bahwa
dari 85 responden yang diteliti, sebagian Berdasarkan hasil dari penelitian pada
besar umur responden masuk dalam kategori tabel 5 terlihat bahwa dari 85 responden
lansia awal dengan jumlah 27 orang (31.8%) yang diteliti, sebagian besar pekerjaan dari
responden adalah Petani dengan jumlah 41
Jenis Kelamin orang (48.2%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pengetahuan
Responden
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
No Jenis Frekuensi Persentase
Responden
Kelamin (%)
1 Laki-laki 27 31.8
2 Perempuan 58 68.2 No Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jumlah 85 100 (%)
1 Kurang Baik 25 29.4
2 Baik 60 70.1
Jumlah 85 100
Hasil dari penelitian pada tabel 3
terlihat bahwa dari 85 orang responden yang Berdasarkan hasil dari penelitian pada
diteliti, bahwa sebagian besar jenis kelamin tabel 6 terlihat bahwa dari 85 responden
responden perempuan dengan jumlah 58 yang diteliti, sebagian besar pengetahuan
orang (68.2%). responden tentang gigi tiruan berada dalam
kategori baik dengan jumlah sebanyak 60
Pendidikan orang (70.1%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Sikap
Responden
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Sikap
No Pendidikan Frekuensi Persentase Responden
(%)
1 Tidak Tamat 17 20 No Pengetahuan Frekuensi Persentase
2 SD 37 41.2 (%)
3 SMP 11 12.9 1 Kurang Baik 37 43.6
4 SMA 21 23.5 2 Baik 48 65.4
5 PT 2 2.4
Jumlah 85 100
Jumlah 85 100

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 52


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

memperbaiki fungsi pengunyahan, fungsi


Berdasarkan hasil dari penelitian pada estetik, fungsi bicara serta dapat
tabel 7 terlihat bahwa dari 85 responden meningkatkan derajat kesehatan
yang diteliti, sikap responden tentang gigi seseorang
tiruan berada dalam kategori baik dengan Hasil penelitian yang dilakukan di
jumlah sebanyak 48 orang (65.4%). Dusun I Desa Talikumain menunjukkan
bahwa masih sangat banyak masyarakat
Tindakan yang tidak menggunakan gigi tiruan untuk
menggantikan gigi yang hilang. Padahal,
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Tindakan pengetahuan yang mereka miliki cukup
Responden
baik. Peneliti berasumsi hal tersebut
No Tindakan Frekuensi Persentase
dikarenakan masyarakat masih menganggap
(%) bahwa gigi palsu bukanlah kebutuhan
1 Kurang 40 47.1 pokok sehingga tidak perlu digunakan.
Baik Selain itu, juga disebabkan karena mereka
2 Baik 45 52.9 belum merasakanatau mengalami akibat
Jumlah 85 100
dari kehilangan gigi yang tidak digantikan.
Berdasarkan hasil penelitian dari 85 Umur
responden seperti yang yang terlihat pada
tabel 8 bahwa lebih banyak tindakan Berdasarkan hasil penelitian terlihat
masyarakat yang baik dengan jumlah 45 bahwa dari 95 orang responden yang
orang (52.9%). diteliti, sebagian besar umur responden
masuk kedalam kategori lansia awal (46- 55
tahun) berjumlah 27 responden (31.8%),
PEMBAHASAN sedangkan terendah responden masuk
dalam kategori manula berjumlah 7 (8,2%).
Gigi Tiruan Hasil RISKESDAS tahun 2007
melaporkan bahwa, kehilangan gigi
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ditemukan pada kelompok 45-54 tahun
didapatkan informasi dari 85 orang sebesar 1,8%, 55-64 tahun sebesar 5.9%,
responden yang diteliti, sebagian besar dan pada kelompok umur 65 tahun keatas
responden tidak memakai gigi tiruan kehilangan gigi mencapai 17.6%.
dengan jumlah 78 orang (91.8%),
sedangkan yang memakai gigi tiruan Hal ini didukung oleh teori
berjumlah 7 orang (8.2%). Notoatmodjo (2007) bahwa umur adalah
Pada penelitian yang dilakukan mempengaruhi daya tanggap dan pola pikir
Monalisa pada tahun 2019 di Desa Bandur seseorang. Semakin bertambah umur
Picak Kecamatan Koto Kampar Hulu semakin berkembang pula daya tangkap
Kabupaten Kampar menunjukkan yaitu dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan
lebih banyak responden yang tidak yang diperoleh semakin membaik.
memakai gigi tiruan dibandingkan yang Berdasarkan hasil penelitian yang
memakai. Dari 95 responden yang diteliti, dilakukan di Dusun I Desa Talikumain maka
sebagian besar responden tidak memakai peneliti berasumsi bahwa pada umur lansia
gigi tiruan yaitu 66 orang responden awal mereka tidak mementingkan
(69.5%), sedangkan yang memakai gigi penampilan (estetik), mereka tidak merasa
tiruan hanya 29 orang ( 30.5%). malu atau minder apabila tidak memakai
Menurut Haryanto, 1991 Gigi tiruan gigi tiruan hal itu disebabkan karena
adalah salah satu alat yang menggantikan menurut mereka pengantian gigi yang sudah
bagian gigi geligi yang hilang yang dapat lepas bukanlah hal yang penting. Pendapat
PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 53
Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

merekadisebabkan karena kurangnya orang responden yang di teliti, sebagian


pengetahuan mereka tentang pentingnya besar pendidikan responden yaitu SD
pemakaian gigi tiruan sebagai penganti gigi berjumlah 37 orang (41.2%) dan paling
yang hilang. Diharapkan kepada tenaga sedikit yaitu lulusan perguruan tinggi
kesehatan untuk mengadakan sosialisasi berjumlah 2 orang (2.4%).
kepada masyarakat Dusun I Desa Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Talikumain tentang pentingnya pemakaian yang dilakukan oleh Monalisa (2018).
gigi tiruan, tidak hanya untuk usia lansia Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
awal saja melainkan pada semua usia bagi oleh Monalisa sebagian besar subjek
mereka yang kehilangan gigi. penelitian berpendidikan tingkat SD 25
orang (86,2%).
Jenis Kelamin Pendidikan berati bimbingan yang
diberikan seseorang terhadap perkembangan
Berdasarkan hasil penelitian terlihat orang lain menunjuk kearah cita- cita
bahwa dari 85 orang responden yang tertentu yang menentukan manusia untuk
diteliti, bahwa sebagian besar jenis berbuat dan mengisi kehidupan untuk
kelamin responden adalah perempuan mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
yaitu 58 responden (68.2%), sedangkan Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan
terendah laki-laki 27 orang (31.8%). informasi misalnya hal-hal yang menunjang
Berdasarkan hasil penelitian yang kesehatan sehingga dapat meningkatkan
dilakukan oleh American Dental kualitas hidup. Pendidikan dapat
Association melaporkan bahwa resiko mempengaruhi seseorang termasuk juga
perempuan mengalami penyakit mulut perilaku seseorang akan pola hidup terutama
lebih tinggi dibandingkan laki-laki karena dalam memotivasi untuk sikap berperan
perempuan pada umumnya mengalami serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003)
kondisi menstruasi, kehamilan dan pada umumnya makin tinggi pendidikan
menopause dimana pada saat itu hormon seseorang makin mudah menerima
estrogen meningkat kerapuhan gigi dan informasi.
peradangan sehingga persentase pada Berdasarkan hasil penelitian yang
kehilangan gigi pada perempuan lebih dilakukan di Dusun I Desa Talikumain
tinggi. maka peneliti berasumsi jika tingginya
Faktor jenis kelamin merupakan tingkat pendidikan SD dikarenakan disana
suatu variable deskriptif yang dapat rata-rata masyarakat memang hanya
memberikan angka kejadian pada pria dan berpendidikan sampai tamat SD. Menurut
wanita. Didalam metode penelitian, jenis peneliti hal tersebut dikarenakan masih
kelamin mempengaruhi karakteristik rendahnya informasi atau pengetahuan
responden untuk mengetahui masyarakat yang rata-ratanya hanya
pengetahuan, sikap, dan sebagainya berpendidikan hanya sampai tingkat
terhadap suatu objek yang diteliti. Sekolah Dasar. Diharapkan kepada tenaga
Berdasarkan hasil penelitian yang kesehatan untuk melakukan sosialisasi
dilakukan di Dusun I Desa Talikumain kepada para penduduk tentang pentingnya
maka peneliti berasumsi bahwa pemakaian gigi tiruan tiruan pada
perempuan lebih banyak kehilangan gigi masyarakat di Dusun I Desa Talikumain
disebabkan karena perempuan lebih bukan hanya yang berpendidikan SD saja
banyak mengalami penyakit mulut tapi untuk semua masyarakat.
dikarenakan faktor hormone.
Pekerjaan
Pendidikan
Dari hasil penelitian terlihat bahwa
Dari hasil penelitian bahwa dari 85 dari 85 orang responden yang diteliti,
PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 54
Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

sebagian besar pekerjaan dari responden hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan
yaitu 41 orang (48.2%), sedangkan terendah sendirinya pada waktu pengindraan
PNS karena tidak ada responden yang sehingga menghasilkan pengetahuan
bekerja sebagai PNS. tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
Penelitian ini sejalan dengan penelitian perhatian dan persepsi terhadap objek.
yang dilakukan oleh Monalisa (2018). Sebagian besar pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui indra pendengaran
dilakukukan oleh Monalisa sebagian besar (telinga), dan indra penglihatan (mata).
subjek penelitian sebagai petani 68 orang Berdasarkan hasil penelitian
(71.6%). masyarakat di Dusun I Desa Talikumain
Menurut Thomas yang dikutip oleh memiliki pengetahuan yang baik mengenai
Nursalam (2003), pekerjaan adalah mengenai gigi tiruan. Peneliti berasumsi
keburukan yang harus dilakukan terutama bahwa pengetahuan tersebut mereka
untuk menunjang kehidupannya dan peroleh dari media massa seperti televisi
kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah dan media sosial lainnya.
sumber kesenangan, tetapi lebih banyak
merupakan cara mencari nafkah yang Sikap
membosankan, berulang dan banyak
tantangan. Sedangkan bekerja umunya Hasil penelitian dari 85 orang
merupakan kegiatan yang menyita waktu. responden terlihat responden yang bersifat
Menurut asumsi peneliti, sebagian baik berjumlah 48 orang (56.4%). Adapun
besar responden yang tidak menggunakan responden dengan sikap yang kurang baik
gigi tiruan bekerja sebagai petani berjumlah 37 orang (43.6%).
disebabkan karena mereka tidak Berdasarkan hasil penelitian yang
membutuhkan estetik yang bagus dalam dilakukan Harsanti (2017), menunjukkan
bekerja. bahwa mayoritas responden bersikap baik
dalam memelihara gigi tiruan sebanyak
Pengetahuan 76 responden (98.7%).
Sikap adalah respon tertutup
Dari hasil penelitian dari 85 orang seseorang terhadap stimulus atau objek
responden, maka diperoleh hasil responden tertentu, yang sudah melibatkan faktor
dengan pengetahuan baik berjumlah pendapat dan emosi yang bersangkutan
60 orang (70.6%). Adapun responden (senang - tidak senang, setuju - tidak
dengan pengetahuan yang kurang baik setuju, baik - tidak baik, dan sebagainya).
berjumlah 25 orang (29.4%). Menurut asumsi peneliti masyarakat
Penelitian ini sejalan dengan Dusun I Desa Talikumain memiliki sikap
penelitian yang dilakukan oleh Chairunnisa yang tidak baik, tetapi mengapa hasil
dkk yang menyatakan bahwa lebih banyak penelitian sikap masyarakat tentang gigi
responden yang pengetahuannya baik. tiruan di Dusun I Desa Talikumain baik
Berdasarkan penelitian Chairunnisa dkk disebabkan karena sebagian mereka sudah
pengetahuan masyarakat tentang pemakaian mengetahui tentang pentingnya
gigi tiruan di Kecamatan Jaya Baru Banda penggunaan gigi tiruan hanya saja mereka
Aceh masyarakat yang memiliki belum memiliki kesadaran untuk
pengetahuan dengan kategori baik sebanyak melakukan pembuatan gigi tiruan.
181 orang (67.0%), sedang sebanyak 65
orang (24.1%) dan kategori buruk sebanyak Tindakan
24 orang (8.9%) dari 270 orang sampel.
Pengetahuan adalah hasil pengindraan Dari hasil penelitian 85 orang
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap responden, maka diperoleh hasil
objek melalui indra yang dimilikinya (mata, responden dengan tindakan baik yaitu 45
PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 55
Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

orang (52.9%). Adapun responden dengan 5. Dari 85 orang responden mayoritas


tindakan kurang baik berjumlah 40 orang pekerjaan responden terbanyak yaitu
(47.1%). petani yaitu 41 orang (48.2%).
Berdasarkan hasil penelitian yang 6. Sebagian besar pengetahuan
dilakukan Harsanti (2017), menunjukkan masyarakat tentang gigi tiruan
bahwa 77 responden mayoritas baik tergolong baik, dengan jumlah 60
dalam perilaku memelihara gigi tiruan orang (70.6%)
sebanyak 77 responden (100%). 7. Sikap masyarakat tentang gigi tiruan
Tindakan adalah seseorang yang baik berjumlah 48 orang (56.4%).
mengetahui stimulus atau objek 8. Tindakan masyarakat tentang gigi
kesehatan, kemudian mengadakan tiruan baik berjumlah 45 orang
penilaian atau pendapat terhadap apa (52.9%).
yang diketahui, proses selanjutnya
melaksanakan atau mempratikkan apa DAFTAR PUSTAKA
yang diketahui atau disikapinya
(Notoatmodjo, 2012). A. Wawan dan Dewi, (2010). Teori dan
Menurut asumsi peneliti, belum Pengukuran Pengetahuan Sikap dan
baiknya tindakan masyarakat terhadap Perilaku Manusia. Yogyakarta:
pemakaian gigi tiruan karena mereka NuhaMedika
beranggapan bahwa tanpa menngunakan
gigi palsupun, tidak ada aktifitas mereka Achmadi .U .F. (2013). Kesehatan
yang terganggu. Hal tersebut juga Masyarakat Teori dan Aplikasi.
dikarenakan belum adanya dampak yang Jakarta: PT RajaGrafindoPersada
mereka alami akibat tidak memakai gigi
tiruan. Chairunnisa dkk. (2017). Gambaran
Tingkat Pengetahuan Masyarakat
KESIMPULAN Tentang Kehilangan Gigi Dan
Pemakaian Gigi Tiruan Di
Berdasarkan hasil penelitian tentang Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh.
Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang http:www.jim.unsyiah.ac.id/JCD/arti
Pentingnya Pemakaian Gigi Tiruan Di cl e/viewFile/5683/2349 [internet]
Dusun I Desa Talikumain Kecamatan diakses November 2019.
Tambusai Tengah Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2019 dan setelah dilakukan
pembahasan maka penulis dapat Gunandi, H.A.dkk. (1991). Buku Ajar
mengambil kesimpulan sebagai berikut : Ilmu Geligi Tiruan Sebagian
1. Dari 85 orang mayoritas responden Lepasan Jilid I. Jakarta: Hipokrates
yang tidak memakai gigi tiruan
sebanyak 78 orang (91.8%). Martono N. (2011). Metode Penelitian
2. Dari 85 orang responden mayoritas Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
responden masuk dalam kategori lansia Data Sekunder. Jakarta: PT Raja
awal (46-55 tahun) berjumlah 27 GrafindoPersada
responden (31.8%).
3. Dari 85 orang responden mayoritas
sebagian besar berjenis kelamin Monalisa. (2018). Gambaran Pengetahuan
perempuan yaitu 58 responden dan Sikap Masyarakat Terhadap
(68.2%) Pemakain Gigi Tiruan Di Desa
4. Dari 85 orang responden mayoritas Bandur Kecamatan Koto Kampar
pendidikan responden terbanyak SD Hulu Kabupaten Kampar Tahun
berjumlah 37 orang (41.2%). 2018. Disertai tidak diterbitkan.
PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 56
Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Program D III Teknik Gigi. Situni J.L. (2013). Identifikasi


Pekanbaru Faktor Penghambat Seseorang
Menggunakan Gigi Tiruan. Program
Notoatmodjo, Soekidjo (2012). Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Metodologi Penelitian Kesehatan. Kedokteran Universitas Sam
Jakarta: RinekaCipta. Ratulangi Manado. [internet]
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Promosi /e gigi/article/download/3212/2753
Kesehatan Teori & Aplikasi.
Jakarta:RinekaCipta Wiratna V.S. (2014). Metode Penelitian.
Yogyakarta:PUSTAKABARUPRESS

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 57

You might also like