Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2 Metode Penelitian - Hayatun - Nim 041945337
Tugas 2 Metode Penelitian - Hayatun - Nim 041945337
Sekolah Negeri Dan Swasta Yang Keduanya Dijalankan Oleh Pemerintah Adalah
Lembaga Pendidikan Yang Mengoordinasikan Tingkat Pendidikan Formal. Tujuan
Sekolah Dalam Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Adalah Untuk Mengajar Siswa
Di Bawah Bimbingan Guru. Pembelajaran Sekolah Terjadi Melalui Instruksi, Pelatihan,
Dan Penelitian. Tujuan Pendidikan Di Sekolah Adalah Untuk Mengembangkan Otak
Siswa, Karakter Moral, Kepribadian, Dan Sifat-Sifat Lain Yang Baik Untuk Individu Dan
Masyarakat. Meningkatkan Fasilitas Sekolah Merupakan Kegiatan Yang Sangat Penting
Untuk Meningkatkan Standar Pendidikan. Perpustakaan Di Sekolah Merupakan Salah
Satu Fasilitas Instruksional Yang Ada Disekolah.
Perpustakaan Adalah Tempat Di Mana Berbagai Jenis Sumber Daya Penerbitan,
Baik Cetak Maupun Non-Cetak (Termasuk Multimedia), Tersedia Dan Diatur Dengan
Cara Tertentu Untuk Digunakan Dalam Memberikan Informasi Ilmiah, Populer, Dan
Umum. Perpustakaan Memainkan Peran Penting Dalam Pendidikan, Penelitian, Dan
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Untuk Tujuan Pembangunan Nasional Sebagai Cara
Menyebarluaskan Pengetahuan Dan Pelestarian Budaya. Pelaksanaan Perpustakaan
Sekolah Lebih Dari Sekadar Mengumpulkan Dan Menyimpan Barang-Barang
Perpustakaan; Ini Juga Termasuk Membantu Siswa Menemukan Materi Pembelajaran
Yang Mereka Inginkan Dan Berfungsi Sebagai Sumber Utama Bagi Guru Untuk
Menemukan Materi Pendidikan. Dalam Handbook For School Administratorc Yang
Dikelurkan Oleh Universitas Prince Edward Islan-Canada, Dijelaskan Bahwa Program
Perpustakaan Sekolah Meliputi Berbagai Aktivitas Yang Mendukung Kurikulum Sekolah
Dan Berkontribusi Pada Pengembangan Belajar Sepanjang Hayat (The School Library
Program Consist Of Planned Learning Activities Which Support The School Curriculum
Andcontributes To The Development Of Life Long Learners).
Setiap Bisnis Modern, Dari Perusahaan Besar Hingga Organisasi Kecil Sekalipun,
Membutuhkan Manajemen Dan Manajer Sebagai Komponen Fundamental. Tidak Ada
Organisasi Yang Saat Ini Beroperasi Tanpa Manajemen, Termasuk Bisnis, Organisasi
Pemerintah, Rumah Sakit, Lembaga Penelitian, Universitas, Dan Perpustakaan. Sebagai
Perpustakaan Sekolah Pun Yang Merupakan Jenis Lembaga Yang Menyediakan Layanan
Dan Rujukan Baik Secara Manual Maupun Digital Membutuhkan Manajemen Dan
Manajer. Dengan Adanya Manajemen Yang Baik Diharapkan Mampu Menginspirasi
Belajar Siswa. Aktivitas Dan Perilaku Siswa Yang Kompleks Adalah Belajar. Motivasi
Belajar Adalah Komponen Dari Perilaku Belajar. Psikologi Mendefinisikan Motivasi
Sebagai Abstrak Dan Tidak Segera Terlihat (Mengubah Perilaku). Perilaku Yang
Diarahkan Pada Tujuan Terkait Dengan Motivasi. Impuls Fisiologis Dan Psikologis,
Seperti Keinginan Untuk Mencapai, Terkait Dengan Motivasi Dalam Psikologi.
Munculnya Kebutuhan Inilah Yang Memicu Dorongan Ini. Seseorang Yang Merasakan
Dorongan Untuk Sukses Akan Berusaha Keras Dalam Studi Mereka Dan Bekerja Untuk
Mencapai Tujuan Mereka Untuk Memenuhi Kebutuhan Ini. Dengan Demikian, Motivasi
Belajar Mencakup Semua Kegiatan Belajar Dan Memberi Mereka Arahan Sehingga
Tujuan Pembelajaran Yang Dimaksudkan Dapat Terpenuhi.
Menurut Ibu Binarsih, S.Pd, Kepala Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 3, Tanpa
Pengelolaan, Sarana, Dan Prasarana Yang Memadai, Dikhawatirkan Peran Perpustakaan
Di Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dan Inspirasi Belajar Siswa Tidak Akan Mampu
Berkontribusi Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Yang Pada Akhirnya Mengalahkan
Tujuan Pembinaan Inspirasi Belajar Siswa Siswa.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Aulianda Kitty Pratiwi. et al. (2023), Salah Satu Isu Dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Yang Harus Dikuasai Guru Adalah Rendahnya Kapasitas
Murid Dalam Menulis Puisi. Menulis Puisi Membantu Sekolah Meningkatkan
Pembelajaran Dan Hasil Belajar Siswa. Akibatnya, Motivasi Belajar Merupakan Faktor
Yang Mempengaruhi Cara Siswa Belajar Di Kelas. Siswa Dengan Motivasi Belajar Yang
Kuat Biasanya Efektif Dalam Belajar Sendiri Tanpa Khawatir Tentang Guru Mereka Atau
Siswa Lain. Siswa Secara Aktif Mengajukan Pertanyaan Saat Mereka Terlibat Dalam
Proses Belajar-Mengajar Di Samping Pembelajaran Mandiri Mereka. Siswa Yang
Termotivasi Untuk Belajar Dapat Menetapkan Tujuan Mereka Sendiri Untuk Proses
Pembelajaran Dan Hasil Yang Ingin Mereka Capai.
A. METODE PENELITIAN
Penelitian Ini Dilaksanakan Di SMP Negeri 3 Buru, Kecamatan Waeapo,
Kabupaten Buru. Periode Penelitian Akan Berlangsung Selama Satu Minggu, dimulai 7
Mei Hingga 13 Mei 2023. Dengan Menggunakan Teknik Deskriptif Kualitatif. Menurut
Repositori, Metode Penelitian Deskriptif Digunakan Untuk Mengarahkan Penelitian Yang
Mengeksplorasi Atau Mengambil Foto Keadaan Sosial Yang Akan Diperiksa Secara
Luas, Dan Mendalam. Peneliti Menetapkan Subjek Penelitian Pada 2 Orang Petugas
Pustakawan Dan 20 Siswa SMP Negeri 3 Buru. Objek Tindakan Dalam Penelitian Adalah
2 Orang Petugas Pustakawan, Dan Siswa Kelas VIII. 1, VIII. 2, Berjumlah 40 Orang.
Skala Yang Digunakan Adalah Skala Likert. Skala Ini Digunakan Untuk
Mengendalikan Sikap, Pandangan, Dan Persepsi Individu Terhadap Fenomena Sosial.
Menurut (Sugiyono, 2015). Pernyataan Pada Skala Likert Harus Dijawab Dengan Urutan
Sebagai Berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Kurang Setuju (KS),
Dan Tidak Setuju (TS). Setiap Respons Terhadap Pertanyaan Memiliki Nilai Unik Mulai
Dari 1 Hingga 5. Pernyataan Tanggapan Dinilai Sebagai Berikut: Sangat Setuju = 5,
Setuju = 4, Cukup Setuju = 3, Kurang Setuju = 2, Dan Tidak Setuju 1. Di Sisi Lain, Untuk
Komentar Negatif, Respons Yang Tepat Adalah Tidak Setuju = 5, Kurang Setuju = 4,
Cukup Setuju = 3, Setuju = 2, Sangat Setuju =1.