Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

BAB IIPEMBAHASANA.

Pengertian Distribusi

BinomialDistribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematikaberkebangsaan Swiss


bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu distribusibinomial ini dikenal juga sebagai distribusi
bernauli. Distribusi binomialberasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang
diulangsebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk olehsuatu percobaan
Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan Bernoulliharus memenuhi syarat: Keluaran (outcome)
yang mungkin hanya salah satudari “sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka
probabilitasgagal q = 1 – p.

Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlahkeberhasilan dalam n percobaan


ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas,dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p.
Eksperimenberhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusibinomial
adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasardari uji binomial dalam uji
signifikansi statistik. Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan datakontinu) yang
dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu kepadamatematikawan JacobBernouli.

Peristiwa pelemparan mata uang (koin) yangdilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses
bernouli, dan hasil(outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan sebagai
distribusiprobabilitas binomial. Kejadian sukses atau gagal calon pegawai dalampsikotest
merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya distribusifrekuensi hidupnya lampu neon di
pabrik anda harus diukur dengan skalakontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.

Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimenbinomial jika memenuhi empat
persyaratan:

Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)

b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan ”Gagal”.Tidak ada daerah abu-
abu . Dalam praktiknya, sukses dan gagal harus‟ ‟didefinisikan sesuai keperluan, Misal:

1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)

2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)

3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)

4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)

c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.

d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimentidak boleh berpengaruh
pada hasil eksperimen lainnya.

Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:


a. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;

b. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.

Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses” dan q= 1 – p adalah
probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel acak yangmenyatakan sukses

B. Distribusi Binomial Negatif

Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yangmemenuhi kondisi-kondisi
berikut:

Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas,setiap percobaan (trial) hanya
dapat menghasilkan satu dari dua keluaran yangmungkin, sukses atau gagal.

Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - pselalu konstan dalam setiap
percobaan (trial)

Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah total ksukses diperoleh,
dimana k berupa bilangan bulat tertentu. Jadi pada suatueksperimen binomial negatif,
jumlah suksesnya tertentu sedangkan jumlahpercobaannya yang acak.

Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat menghasilkansebuah sukses
dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q = 1 – p,maka distribusi probabilitas dari
variabel acak X.

C. Ciri-ciri Distribusi Binomial

1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p kecil makadistribusi yang
dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin besar makakemiringan akan berkurang dan bila p
mencapai 0,5 maka distribusi akan menjadisimetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang
dihasilkan akan miringke kiri.

2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang makin besar makaakan dihasilkan
distribusi yang mendekati distribusi simetris.

3. Percobaan diulang sebanyak n kali.

4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :

“BERHASIL” atau “GAGAL”;

“YA” atau “TIDAK”;


“SUCCESS” or “FAILED”.

5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap ulangannilai p tetap. Peluang
gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.

6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.

D. Percobaan binomial

Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali

b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan,atau hasil yang diperoleh
dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai
hasil yang sukses ataugagal.

c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.

d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.

Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikansebagai hasil yang sukses atau
gagal.

Sebagai contoh, jawaban benar suatupertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai
hasil yang sukses,sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah
dandiklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.

Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n kalieksperimen ditunjukkan oleh
probabilitas sukses p dan probabilitas kegagalanq[3].

Rumus distribusi peluang Binomial:

Keterangan :

p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana

q = probabilitas gagal

n = jumlah total percobaan

x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1, 2, 3, ..., n.

You might also like