Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.

2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

ANALISIS DOKUMEN “REPERTORIUM OP DE LITERATUURE


NEDERLANDSCHE KOLONIËN” SEBAGAI GUIDE PENELUSURAN SEJARAH
INDONESIA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Atikah
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
tt6340571@gmail.com

ABSTRACT - There are not many librarians who work in the collections of Indonesian history,
especially those published in the Dutch colonial period, who use a search tool called "Repertorium op de
literatuur betreffende de Nederlandsche Colony". The author wants to share experiences and knowledge
about the Repertorium op de literatuur betreffende de Nederlandsche Colony. A retrospective
bibliographic data that is very vital in the author's view because it can be used as a key in tracing the
history of the archipelago in the past. There are many benefits for historical researchers of the pre-
independence period, but unfortunately the reference librarians or the research librarians do not know
much about it. This research uses a descriptive method. Through this method, tries to describe and
describe how to use the Van Nederlandsch Indie Repertorium with the background of the author's
experience as a librarian in rare collections. The author analyzes the information with a library science
approach and librarianship. The systematic structure in this repertorium is not much different from
that of bibliographic data made by librarians today. In the past, this bibliographic data had the same
purpose, to assist users in finding the required source of information as quickly as possible. Searching
past documents is a challenge for the librarian, who must act as a mediator between the past and the
present. The conclusion of this research is that although the repertorium looks simple, it contains
invaluable meaning if it is actually made in accordance with the document, it is able to describe the
invaluable wealth of the nation's historical literature. As time goes by, past tracing tools are still very
useful, especially those sources made in the printed era that have been digitized such as this repertoire
are very useful to save time in tracing past history.
Keywords: Information retrieval; searching tool; Repertorium van Nederlandsch Indie

ABSTRAK - Para Pustakawan yang bertugas di koleksi sejarah Indonesia khususnya koleksi yang
terbit di masa kolonial Belanda sudah tidak banyak lagi yang memanfaatkan alat penelusuran yang
dinamakan “Repertorium op de literatuur betreffende de Nederlandsche koloniën”. Penulis ingin
berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang Repertorium op de literatuur betreffende de
Nederlandsche koloniën ini. Sebuah data bibliografi retrospektif yang sangat karena dapat digunakan
sebagai kunci dalam menelusuri jejak sejarah Nusantara di masa lalu. Banyak manfaatnya bagi para
peneliti sejarah periode pra kemerdekaan namun sayang para pustakawan referens atau pustakawan
peneliti (Research Librarian) kurang atau tidak mengetahui alat penelusuran ini. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Melalui metode ini, penulis berupaya memaparkan cara memanfaatkan
Repertorium Van Nederlandsch Indie berlatarbelakang pengalaman sebagai seorang Pustakawan di
Koleksi langka. Struktur sistematika dalam Repertorium ini, tidak jauh berbeda dengan yang data
bibliografi yang dibuat oleh pustakawan di masa sekarang. Di masa lalu data bibliografi ini memiliki
tujuan yang sama, antara lain untuk membantu pengguna dalam menemukan yang diperlukan sumber
161
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

informasi secepat mungkin. Untuk pencarian dokumen masa lalu, menjadi tantangan tersendiri karena
harus menjadi mediator masa lalu dan masa sekarang. Kesimpulan dari penelitian ini bibliografi
meskipun terlihat sederhana namun mengandung makna yang tidak ternilai bila benar-benar itu dibuat
sesuai dengan dokumen, mampu menggambarkan kekayaan kahazah literatur sejarah bangsa yang
tidak ternilai.
Kata kunci: Temu balik informasi; sarana penelurusan; Repertorium van Nederlandsch Indie

A. PENDAHULUAN di masa lalu. Untuk menelusuri literatur


Para Pustakawan yang bertugas di masa lalu, perlu juga dipertimbangkan
koleksi sejarah Indonesia khususnya kata kunci (keyword) masa lalu. Ibarat
koleksi yang terbit di masa kolonial membuka rumah tua, kunci pembukanya
Belanda sudah tidak banyak lagi yang kunci pintu rumah lamanya, tidak bisa
memanfaatkan alat penelusuran yang digunakan kunci dari bangunan terbaru.
dinamakan “Repertorium op de Demikian juga dengan bahasa
literatuur betreffende de Nederlandsche yang digunakan. Perkembangan bahasa
koloniën“ atau bahkan tidak mengikuti perkembangan
mengetahuinya sama sekali. Pengalaman masyarakatnya. Bila ingin mengetahui
penulis selama dua puluh tahunan perkembangan masyarakat di masa lalu
bekerja di koleksi langka, alat tentunya harus mengetahui bahasa dan
penelusuran ini sangat bermanfaat dalam maknanya yang digunakan masyarakat
membantu para peneliti khususnya waktu itu, tidak bisa dengan
sejarawan. menggunakan istilah di masa sekarang
Dalam istilah kepustakawanan karena hasilnya biasanya berbeda.
sekarang, repertorium ini dapat disebut Meskipun sebagian koleksi sejarah
sebagai data bibliografis, yaitu dari pra kemerdekaan sudah dalam
sekumpulan data bibliografis yang bentuk digital, kesulitan tetap ada untuk
dikumpulkan selama kurun waktu 5 – 10 menelusurinya, salah satunya adalah
tahun yang bersumber dari berbagai kesalahan dalam menentukan
sumber tentang kehidupan masyarakat “Keyword” atau kata kunci. Dengan
di Nusantara di masa kolonial Belanda. pengetahuan tentang berbagai Bibliografi
Mengapa data bibliografi ini masih ketika berbagai informasi tersebut
dipandang perlu? Karena ini ibarat kunci diterbitkan, adalah menjadi salah satu
untuk membuka dokumen atau literatur pengetahuan bahkan skill pustakawan
162
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

yang utama ketika bertugas di koleksi tersampaikan kepada generasi


sejarah. selanjutnya (Wahyu Setyaningsih, 2019).
Perkembangan bahasa dari Fokus penelitian
periode ke periode menuntut Penelitian ini berfokus pada koleksi yang
pustakawan yang bertugas di koleksi diterbitkan di era Kolonial Belanda yang
sejarah harus bisa sebagai mediator, tercatat dalam Repertorium op de
komunikator dan menjadi penterjemah literatuur betreffende de Nederlandsche
konten bahasa lalu ke masa sekarang. koloniën ( lengkapnya : Repertorium op
Hal ini dikarenakan bahasa berkembang de literatuur betreffende de
sesuai perkembangan masyarakatnya. Nederlandsche koloniën, voor zoover zij
Masyarakat Indonesia yang hidup verspreid is in tijdschriften, periodieken,
beberapa puluh tahun bahkan beberapa serie- en mengelwerken” =
dekade yang lalu tentunya memiliki Perbendaharaan berbagai literatur
pemaknaan bahasa yang berbeda dari tentang jajahan Belanda, yang bersumber
masyarakat masa sekarang. Dengan dari berbagai koleksi :Jurnal majalah,
berkembangnya teknologi Internet, serial, dan karya lainnya” peeriode 1877-
segala sesuatu sepertinya bisa dengan 1930.
mudah kita “searching” dan dengan Rumusan Masalah
mudah diperoleh ratusan hasil (result) Repertorium adalah sebuah data
namun belum tentu ditemukan jawaban bibliografi meskipun berasal dari masa
yang dibutuhkan. Ini menjadi tantangan lalu namun disusun secara profesional
sendiri bagi pustakawan di koleksi dan sistematis menjadi vital
langka dengn konten sejarahnya. Banyak keberadaannya. Ini berdasarkan
masyarakat yang kembali pengalaman penulis di lapangan. Data
mempertanyakan masa lalunya yang bibliografi Retrospektif ini adalah
autentik berdasarkan dokumen pertama sesuatu yang vital menelusuri jejak
kali yang diterbitkan namun tidak sejarah Nusantara di masa lalu. Banyak
mengetahui cara mengeksekusi manfaatnya bagi para peneliti sejarah
dokumen-dokumen di masa lalu. Tanpa periode pra kemerdekaan namun sayang
dokumen maka sejarah tidak dapat para pustakawan referens dan
pustakawan peneliti (research librarian)
tidak banyak mengetahuinya. Tujuan
163
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

penulisan artikel ini sebagai “sharing Salah satu manfaat dari


knowledge” bagaimana melakukan Repertorium ini, mempercepat pencarian
penelusuran melalui Repertorium ini dan penemuan informasi yang diminta
dengan mengenalkan bentuk struktur oleh pemustaka yang membutuhkan.
sistematika dari alat penelusuran Pengguna akhir atau end-users ini
tersebut. memanfaatkan bibliografi dalam banyak
konteks, terutama dalam melakukan
B. LANDASAN TEORI pencarian publikasi tentang topik
tertentu adalah salah satu yang paling
Bibliografi adalah kelas utama
penting. Sebuah bibliografi adalah
atau bentuk referensi dan alat akses
cermin yang mencerminkan budaya
informasi. Sebagai daftar catatan
suatu negara.
deskriptif yang diproduksi secara
Meskipun Repertorium ini dibuat
sistematis. Istilah bibliografi digunakan
masa Pemerintahan kolonial Belanda
sangat luas karena mencakup seluruh
namun isinya kaya akan sejarah dan
bidang ilmu buku sebagai entitas fisik,
budaya Indonesia di masa lalu. Ini
sejarahnya, perubahan bentuk, bahan
menjadi sumber riset yang tak ternilai.
dan metode konstruksinya. Ini juga
Tujuan utama dari entri bibliografi
dianggap sebagai ilmu dan seni karena
memudahkan pembaca untuk
mencakup deskripsi. Seperti yang telah
mengetahui lebih banyak tentang topik
disebutkan, bibliografi adalah daftar
tertentu. Ada banyak para peneliti
sistematis dokumen yang disiapkan
sejarah yang menggunakan repertorium
untuk tujuan tertentu berdasarkan
ini. Untuk sekarang repertorium ini lebih
beberapa kriteria. Kriteria ini mungkin
banyak digunakan oleh para mahasiswa
dokumen tentang subjek, negara atau
program magister dan doktoral bidang
seluruh pengetahuan yang tersedia.
sejarah selain para para sejarawan.
Pustakawan Referens biasa
Sejauh ini belum ada penelitian
menggunakan bibliografi untuk
khusus tentang Repertorium, baru
menolong end-users termasuk rekanan
sebatas sebagai alat bantu penelusuran
perpustakaan, kelompok formal dan non-
saja. Dari pengalaman penulis, berikut 2
formal, dan lembaga-lembaga kerjasama.
(dua) karya penelitian tentang sejarah

164
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

satu daerah dan suku bangsa di Perpustakaan dan pustakawan


Indonesia yang memanfaatkan keduanya memiliki ketergantungan pada
Repertorium: 1) Buku berjudul “Sejarah bibliografi. Dengan pertumbuhan
kota Tual (2011) karya dari pengetahuan yang luar biasa dan
Professor Rasyid Asba. 2) sebuah buku berbagai macam informasi yang tersedia,
berjudul “Batak: warisan leluhur yang saat ini menjadi sulit bagi pengguna
terlupakan” (2015) karya Dr. Ir. Bisuk
untuk tetap up-to-date termasuk ke
Siahaan.
berbagai informasi di masa lalu. Masalah
ini dapat diatasi dengan kunci atau
Beberapa alasan bibliografi
bantuan yang tepat untuk mengakses
sebagai bagian penting dari penelitian:
sejumlah besar informasi yang tersedia.
1. Menghemat waktu
Sebuah bibliografi bertindak
2. memberikan rincian lengkap dari
sebagai kunci untuk mengetahui
setiap sumber yang digunakan
sejumlah besar informasi yang ada saat
yang memungkinkan pembaca
ini. Perpustakaan dapat memberikan
menemukan artikel tersebut jika
perhatian kepada pengguna dengan
mau
menyajikan berbagai informasi dan
3. bibliografi menyeluruh dapat
pengetahuan yang relevan dengan
menunjukkan berbagai sumber
bantuan bibliografi. Dengan demikian,
yang tepat untuk penelitian.
bibliografi merupakan alat yang berguna
4. bibliografi dapat membantu
untuk studi dan penelitian. Organisasi
memastikan telah menggunakan
informasi saat ini tidak dapat berfungsi
versi terbaik dari semua sumber
tanpa alat bibliografi yang efektif.
apakah itu primer atau sekunder,
Dalam dua dekade terakhir telah
buku atau artikel jurnal.
terjadi perkembangan luar biasa dalam
5. dapat membantu menunjukkan
produksi dokumen. Berbagai dokumen
kepada pembaca apakah mereka
dari masa lalu dengan cepat tertumpuk
sarjana, mahasiswa, atau pembaca
oleh dokumen-dokumen dan informasi-
awam semua literatur yang
informasi terbaru. Pencarian informasi ke
relevan, sesuai dengan bidang
masa lalu menjadi semakit sulit. Bila kita
yang diminati.
melakukan Browsing melalui Google, kita
Fungsi dan Penggunaannya
165
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

hanya akan memperoleh hasil-hasil tahun 1858 hingga 1930. Melalui metode
pencarian tiga (3) tahun terakhir. ini, penulis didorong untuk memaparkan
Volume literatur yang diterbitkan telah dan menggambarkan bagaimana
sangat meningkat. Fungsi utama dari Repertorium digunakan dalam
bibliografi adalah untuk membantu penelusuran sejarah. Selain itu penulis
pengguna dalam menemukan yang juga menggambarkan bagaimana
diperlukan sumber informasi secepat Repertorium ini dapat memberikan
mungkin. informasi terkait sejarah Indonesia di
Dengan demikian bibliografi masa lalu. Penulis mencontohkan dengan
memiliki beberapa kegunaan lain seperti: melakukan penelusuran dengan
Membantu pengguna dalam menemukan keyword atau kata kunci : Bondjol, Padri,
dokumen yang mereka minati; Alahan, dan Sumatra (beberapa kata
Membantu dalam mengidentifikasi dan kunci dengan menggunakan penulisan
memverifikasi informasi bibliografi masa lalu).
dokumen; Membantu dalam mencari
informasi (materi) melalui penerbit atau D. HASIL DAN PEMBAHASAN
lainnya dalam koleksi perpustakaan.
"Repertorium adalah literatur era
kolonial, atau daftar isi sistematis tentang
C. METODE
apa yang terjadi tentang koloni (negeri-
Penelitian ini menggunakan negeri yang menjadi jajahan Belanda
metode deskriptif. Dengan metode ini, termasuk Indonesia) . Repertorium ini
penulis berusaha memaparkan dan yang bersumber dari berbagai informasi
menggambarkan berbagai hal tentang seperti majalah, surat kabar, laporan
Repertorium Van Nederlandsch Indie ini pemerintah Belanda yang yang
berdasarkan cara pandang dan bersumber dari terbitan-terbitan mulai
pengalaman penulis sebagai seorang tahun 1595 hingga 1865 di Belanda dan
Pustakawan di Koleksi langka yang luar negeri koloni Belanda.
tentunya berbeda dari cara pandang Sebuah komite dibentuk untuk
arsiparis atau sejawaran. Peneliti penyusunan Repertorium ini oleh sebuah
menganalisis Repertorium van Dewan Asosiasi untuk untuk Promosi
Nederlandsch Indie yang terbit dari Perpustakaan di Hindia Belanda yang
166
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

terdiri dari J. de Groot, Dr. HJ van Finnegan (2021) ketika melakukan


Lummel dan L. van Yruuren dalam penelitian tentang daftar Indeks naskah
pembuatan komposisi bibliografi Hindia tentang Herbarium menyebutkan bahwa
Belanda. Dewan Asosiasi ini beralamat di meskipun sebuah alat penelusuran
Koningsplein Zuid No. 11 Weltevreden terlihat simpel sederhana namun dibuat
(Gedung Layanan Perpustakaan oleh seorang profesional yang dibantu
Nasional RI, Jl Medan Merdeka Selatan oleh para pakar dalam bidangnya. Karya
no. 11 Sekarang). sederhana ini berdampak panjang ke
Repertorium ini bertujuan masa depan. Karena masa lalu akan
memberikan informasi literatur di selalu menjadi topik-topik penelitian
berbagai bidang, terutama di Hindia khususnya bidang Ilmu Sejarah yang
Belanda. Bisa disebut repertorium ini tidak akan pernah berhenti dan akan
sebuah karya raksasa: sebagai selalu berputar selama kehidupan di
perbendaharaan literatur kolonial yang muka bumi ini masih ada.
bekerja sama dengan Pustakawan Sebuah artikel yang dimuat di
professional bernama Dr. W.N. Du Rieu harian De Locomotief tahun 1895
dari Leidsche Hoogeschool Belanda, menyebutkan Repertorium sebagai
yang dipimpin oleh Dr Hooykass. sebuah Direktori pemerintah kolonial
Repertorium dapat dikatakan dan sebuah literatur tentang Hindia
sejenis bibliografi masa Hindia Belanda Belanda (Indonesia sekarang) yang
yang dapat membantu kita (baik sangat lengkap dan tersusun secara
pemustaka atau pustakawan) sistematis. Terbitan-terbitan berbagai
menemukan topik dan jurnal artikel dari jurnal hasil penelitian para peneliti
sumber jurnal-jurnal lama, majalah- Belanda dan tulisan-tulisan dalam
majalah lama, dan laporan-laporan berbagai majalah. Dikumpulkan selama
Pemerintah Kolonial Belanda di negeri- bertahun-tahun mulai literatur yang
negeri koloni jajahannya. Cakupannya terbit 1595 hingga tahun 1930 oleh J.G.
sangat luas, meskipun begitu kita dapat Hooykaas, kemudian dilanjutkan oleh A.
melakukan identifikasi dari daftar isi Haartman.
atau indeks subyek, indeks pengarang di Susunan Sistematika Repertorium
bagian akhir (Atikah, 2018) Repertorium ini ditulis dalam bahasa

167
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

Belanda lama. Dari sistematika penulisan Bagian Tiga, Administrasi yang terdiri
kita dapat mulai dari daftar isi terlebih dari
dahulu. Bila diterjemahkan ke dalam I. Manajemen secara umum –Sistem
Bahasa Indonesia sekarang. Isi dari Kolonial-Perkembangan Politik di
Repertorium ini dibuat secara terstruktur Indonesia
secara geografis berdasarkan wilayah II. Pemerintahan Kerajaan Belanda
Indonesia mulai dari Aceh hingga dan pemerintahan di Negara
Maluku. Jajahan-Perguruan Tinggi dan
Gambaran Umum Isi Repertorium Departemen Pemerintahan-
Bagian Pertama: Daerah dan Voolksraad
Kebudayaan III. Pemerintahan Daerah
I. Geografi, Perjalanan wisata & IV. Kerjasama luar negeri-
ekspedisi, deskripsi umum Permasalahan Internasional
II. Kondisi alam (nature) V. Hubungan dengan kerajaan-
III. Masyarakat kerajaan lokal-kontrak perjanjian
IV. Kepercayaan & adat VI. Legislatif dan Yudikatif
V. Islam dan Agama dari Timur VII. Keuangan
Tengah lainnya VIII. Militer
VI. Bahasa dan Sastra IX. Layanan medis. — Instansi Medis
VII. Arkeologi & inskripsi X. Geografi dan Topografi. -
VIII. Lembaga Ilmiah Hidrografi. — Pendaftaran Tanah
IX. Penerbitan dan Bibliografi,
BAGIAN KEEMPAT. Ekonomi, yang
Perpustakaan
meliputi
Bagian Kedua: Sejarah yang meliputi I. Ekonomi Secara umum. - Masalah
I. Sejarah secara Umum . — Arsip. bahan bakar. — Masalah makanan
— Silsilah II. Kolonisasi dan Migrasi. —
II. Kepulauan Indonesia Masalah Buruh dan Gerakan
III. Gedung pemintahan milik Buruh
Belanda, Pemukiman dan Kantor III. Hukum Pertanian
Perdagangan IV. Pertanian dan Industri
IV. Biografi dan Personalia V. Perdagangan dan Pelayaran. —

168
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

Lelang produk 2. Repertorium 1595-1865, Deel II, Terbit


VI. Mata Uang, Perbankan dan tahun 1880
Kredit. — Kalibrasi 3. Repertorium 1866-1894, Terbit tahun
VII. Pengelolaan Air dan Pekerjaan 1895
Umum. — Arsitektur 4. Repertorium 1894-1900, Terbit tahun
VIII. Sarana komunikasi dan 1901
transportasi 5. Repertorium 1901-1905, Terbit tahun
IX. Pendidikan 1906
X. Gereja dan Misi 6. Repertorium 1906-1910, Terbit tahun
XI. Lembaga Amal. — Dana dan 1912
Asosiasi. — Kongres 7. Repertorium 1911-1915, Terbit tahun
Setiap sub bagian di atas disusun lagi 1917
berdasarkan susunan wilayah Indonesia 8. Repertorium 1926-1930, Terbit tahun
yang terdiri dari 1935
1. De Indische Archipel (Kepulauan
Repertorium 1595-1865 : terdiri dari 2
Indonesia secara umum)
jilid. Jilid pertama (I) berisi tentang
2. Java en Madoera (Jawa dan
Wilayah (Het Land) dan Masyarakatnya
Madura)
(Het Volk). Jilid kedua (II) berisi
3. Sumatra en omliggende eilanden
Pemerintahan (Bestuur) dan
(Sumatra dan sekitarnya)
Pengetahuan (Wetenschap). Contoh: di
4. Borneo (Kalimantan)
jilid 1 kita bisa menelusur kata “Bondjol”
5. Celebes (Sulawesi)
maka muncul tampilan ini :
6. De Kleine Soenda-eilanden (Bali,
NTB, NTT)
7. Molukken en Nieuw-Guinea
(Maluku dan Papua Barat)

Repertorium terdiri dari beberapa


Edisi, antara lain : Pada Repertorium 1595-1865, Deel
1. Repertorium 1595-1865 Deel 1, Terbit II atau jilid 2 kita menelusuri kata
tahun 1877 “Bondjol” maka ditemukan informasi
seperti ini :

169
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

Repertorium dipimpin oleh A. Hartmaan


selaku Ketua Komisi dari Kementrian
Koloni. Edisi ini diterbitkan di kota ‘S-
Gravenhage Belanda dengan penerbit
Martinus Nijhoff dengan tahun terbit
1901. Karya-karya literatur mulai
berfokus hanya yang menjadi koloni
Belanda di Hindia Timur (Indonesia),
dan Hindia Barat (Suriname dan
Perjanjian [pemerintah Belanda] dengan [Imam] Curacao). Berikut contoh tampilan data
Bondjol pada Januari 1824. B.Ins., Rks. 5. II bl.
142, Majalah Kebudayaan BKI., Tahun ke 5, Jilid pada edisi 1894-1900:
3, halaman 142

Hingga edisi ini yang diterbitkan pada


tahun 1877 masih meliputi beberapa
negara selain Indonesia yaitu ASIA: Godon (A.P). Tujuh belas tahun kemudian
(kebenaran dari sebuah artikel di Harian Sumatra-
Jepang, Cina, Tartarge, India Selatan, Courant tanggal 31 Agustus dan 3 September 1889
tentang situasi di Malempa (Bonjol) tahun 1848.
untuk Hindia, Jazirah Arab, Kepulauan TNI tahun 1889 Jilid 2 hal 373
Indonesia (Kelompok pulau Malaka,
Sumatra, Borneo, Jawa, Kepulauan Repertorium 1901-1905: Pada edisi ini,

Sunda Kecil, Kelompok Pulau Sulawesi, sudah tidak ditemukan lagi tulisan

Filipina, Halmaheira, Seram, New tentang “Bondjol” namun kita bisa

Guinea). AUSTRALIA: New Holland, menelusur terkait sejarah Perang Padri

Van Diemenslaud, Kepulauan Pelew, Sumatra Barat, antara lain :

Kepulauan Mariana, Kepulauan


Sandwich, Kepulauan Marquesas,
Vriendschaps, Selandia Baru. AFRIKA:
Pedalaman, Mesir, Abyssinia, Kaffirland,
STIBBE (D.G.). Sekilas tentang Alahan Panjang
Tanjung Harapan, Kepulauan di timur (Dataran Tinggi Padang). TBB (majalah
pemerintahan dalam negeri), jilid 21, hal 218,
Afrika. 298, 496; Jilid 22 hal 324 B
Repertorium 1894-1900: Mulai periode
ini, Ketua komisi penyusunan

170
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

Pada awal abad ke 19, Terbitan kedua tidak pernah diterbitkan. Berikut sebuah
(1901—1905) penyusunannya dilanjutkan informasi tentang Ekspedisi Militer ke
oleh A. Hartmann dengan penerbit Sumatra Barat pada tahun 1832/1833:
terbesar di kota 's-Gravenhage dengan
penerbitnya Martinus Nijhoff . Isi dari
repertorium periode ini dibuat lebih LUTZOF, F. Von. Ekspedisi [Militer] ke wilayah
Sumatra barat tahun 1832/1833. IMT( Indisch
bervariarif tidak hanya dari terbitan Militair Tijdschrift = Majalah Militer Hindia
Belanda, Edisi tahun 1928, halaman 789
berkala seperti majalah dan jurnal yang
bukan hanya terbit di Belanda atau di
Deskripi Isi:
Batavia juga mulai memasukan jurnal
atau tulisan tentang Indonesia yang
diterbitkan oleh negara-negara koloni
Judul artikel. Sumber, Edisi, Kota terbit,
lainnya seperti : Inggris, Jerman, Perancis Tahun Terbit, halaman artikel
dan Amerika. Moto dengan penerbitan
Susunan Repertorium
ini adalah "Tunjukkan apa yang ada,
WESTENEK (L.C.). Senjata Perang
agar aku tahu apa yang seharusnya Padri.Weekblad voor Indie, Jili 4, hal 376
kumiliki [kubaca]".
Repertorium 1906-1910:

Sebuah episode perang Padri di Sumatra Barat.


Majalah Eigen Haard, Edisi 1914, hal 158

Repertorium 1926-1930: Ini adalah


Repertorium Edisi terakhir yang terbit. Artikel yang ditemukan dengan
bantuan Repertorium
Sebenarnya sudah dipersiapkan untuk
edisi tahun 1935 hingga tahun 1941,
namun karena di tahun 1941 mulai
berkecamuk Perang Dunia II, edisi ini
171
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

Dari susunan bibliografi di dalam Sumber-sumber literatur dalam


Repertorium ini, tidak jauh berbeda Repertorium selalu dalam bentuk
dengan yang dilakukan di dunia akronim atau singkatan. Ketika masih
perpustakaan dan kepustakawanan menjadi koleksi Perpustakaan
sekarang. Di masa lalu data bibliografi Bataviaasch Genootsachap di Gedung
ini memiliki tujuan yang sama, antara Gajah, Isi Repertorium masih mudah
lain untuk membantu diperlukan sumber dipahami dan sumber-sumber yang
informasi secepat mungkin. Untuk disebut didalamnya masih mudah
pencarian dokumen masa lalu, menjadi diakses. Namun sesudah melewati
tantangan tersendiri bagi pustakawannya periode yang panjang, menjadi “misteri”
yang harus berperan sebagai mediator yang penuh tantangan sendiri untuk
masa lalu dan masa sekarang. dapat dipahami terutama untuk
memecahkan apa yang dimaksud dengan
akronim tersebut dan lokasi koleksinya
ada di mana. Sesudah era Kemerdekaan,
koleksi tersebut kemudian dipindahkan
ke Gedung lain yang berlokasi di Jl

Ringkasan Artikel: Medan Merdeka Barat, hingga akhirnya


Bondjol adalah kota utama Alahan Panjang,
menjadi koleksi Perpustakaan Nasional
sebuah lembah dengan panjang sekitar tiga
tumpukan dan lebar satu tumpukan, yang RI pada tahun 1989, yang terletak di Jalan
membentuk lingkaran memanjang, dan
dikelilingi oleh pegunungan berhutan tinggi. Itu Salemba Raya No. 28 A. Pada tahun 2017
memanjang dari selatan ke utara, yang
merupakan dua pendekatan utama dan gedung Layanan Perpustakaan Nasional
termudah untuk itu. Jika ini dipertahankan
RI termasuk koleksi Langkanya kembali
dengan benar, semua pintu masuk ke lembah
secara alami sudah cukup sendiri dicegah. dipindah ke Gedung Perpustakaan
Dari utara ke selatan mengalir sungai besar
Alahan Panjang yang kaya ikan, membaginya Nasional RI yang terletak di Jl Medan
seolah-olah menjadi dua dataran yang sama,
ditutupi dengan banyak ternak bertanduk Merdeka Selatan. Ini menjadi kesulitan
(kerbau), terlihat pemandangan sawah yang
indah, terdapat nama-nama kampung Padang tersendiri bagi koleksi langka untuk tetap
Lawe, Bondjol, Djamha, Lotto, Loeboe
Ambatjang, Aly, Bondjol Itam, Passier, terkumpul. Perpindahan tempat, selain
Mandhari, Padang Sekadoedu, Kotta, Merappa,
dan beberapa lainnya, yang tersebar tidak begitu resiko hilang dan rusak, juga tempat
banyak di dataran seperti pada lidah gunung
yang menjorok di dataran. Di selatan, kampung yang terpisah-pisah antara satu koleksi
utama Bondjol muncul, terbentang ke timur
melawan serangkaian gundukan berbenteng, langka dengan koleksi langka yang
yang membelok ke utara dan selatan,

172
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

lainnya. Pengetahuan tentang mengetahui lebih dalam berbagai sarana


pemahaman dari isi Repertorium tidak temu balik dari masa lalu (restropektif).
pernah ada buku panduannya secara Pengetahuan tentang berbagai dokumen
tertulis, hanya pengetahuan di lapangan masa lalu adalah hasil akumulasi
Pustakawan sendiri ketika berinteraksi pengetahuan ketika penulis bekerja
dengan para pemustaka yang sebagian sebagai pustakawan. Hasil sharing
besar sejarawan dan peneliti. Dengan knowledge antara ketiga unsur utama:
seringnya terjadi interaksi dan investigasi yaitu Pustakawan, Pemustaka dan
secara terus-menerus dengan koleksi, berinteraksi dengan koleksi dengan
secara perlahan pelan kode akronim berprinsip “bagaimana bisa seorang
koleksi dalam repertorium tersebut dapat pustakawan membantu pemustakanya
“terpecahkan”. Hasil dari investigasi bila si pustakawan yang bersangkutan
koleksi dan pengetahuan koleksi dari tidak mengetahui berbagai sumber
pemustaka menjadi satu pengetahuan informasi terkait koleksi yang menjadi
baru lagi, kemudian di sharing kembali ke tanggungjawabnya, meskipun tidak
pemustaka berikutnya. menguasai semua isi sumber (content)
Di era teknologi informasi canggih secara mendalam, setidaknya dapat
sekarang ini, beberapa perpustakaan membantu menunjukkan lokasi
besar dunia yang sudah online seperti keberadaan sumber tersebut”.
Delpher.nl (Belanda), Archive.org
(Amerika) banyak ditemukan sumber-
Pustakawan
sumber tentang sejarah Indonesia, ini
menjadi bantuan dan sumber
pengetahuan baru bagi Pustakawan di
koleksi langka. Pemustaka
Koleksi
(Peneliti)
Penulis sendiri sama sekali tidak
mempunyai latar belakang sejarah. Grafik : Sharing Knowledge

Dikarenakan keseharian bertugas di


koleksi langka dan seringnya berinteraksi
dengan para peneliti, secara tidak
langsung mendorong penulis untuk

173
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

Akronim Kepanjangan No. Panggil Perpustakaan Keterangan


Sumber Nasional RI

Bianglala BIANG-Lala B: - 77 (Majalah yang terbit di Sumber Online Tidak


Batavia tahun 1868-1870) ada
B. Inst., Bijdragen tot de Taal- A : - 188 (Majalah terbitan -
, Land- en KITLV dari tahun 1853-
Volkenkunde van hingga sekarang)
Nederlandsch-Indie
E.H. Eigen Haard A : - 197 (Majalah yang terbit -
di Belanda dari tahun 1870 –
1940)
Gids De Indische Gids A : - 196 (Majalah politik yang Sudah ada secara
terbit di Belanda online di Delpher.nl &
Archive.org
M. ill. Weekblad voor Indie B: 80 (Majalah terbitan Online pernah tersedia
Weebl. v. Surabaya dari tahun 1904-1920 (Leiden University)
Indie
I.M.T Indisch Military B : - 49 (Majalah Militer yang Online belum tersedia
Tidjschrift terbit di Batavia mulai tahun
1870-1942)
T.B.B. Tijdschrift voor B : - 2096 (Majalah -
Binnenlandsch pemerintahan dalam negeri
Bestuur yang terbit di Batavia mulai
tahun 1888-1917
T.v.N.I. Tijdschrift voor A : - 191 (Majalah Sosial Politik Sudah tersedia online
Nederlansch-Indie yang terbit dari tahun 1830 di web : Delpher.nl
hingga 1893 di Belanda) dan Archive.org.

Tabel : Lokasi Koleksi

E. SIMPULAN benar itu dibuat sesuai dengan


Berdasarkan paparan diatas maka dokumen
dapat disimpulkan bahwa: 2. Mampu menggambarkan kekayaan
1. Repertorium meskipun terlihat kahazah literatur sejarah bangsa yang
sederhana namun mengandung tidak ternilai.
makna yang tidak ternilai bila benar-
174
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

3. Seiring dengan berjalannya waktu, menemukan sumber-sumber informasi


alat-alat penelusuran masa lalu masih yang dibutuhkan.
sangat bermanfaat terlebih yang
DAFTAR PUSTAKA
sumber-sumber yang dibuat dan
berasal dari era tercetak. Di era serba Asba, A. Rasyid (2011), Sejarah Kota
teknologi informasi canggih, banyak Tual, dalam Kerjasama Penelitian Antara
sumber-sumber yang diperoleh gratis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan
secara full-text. Namun sarana Pemerintah Kota Tual,FISIP Universitas
penelurusan tetap menjadi kunci Hasanudin, Makassar
pembuka masa lalu, karena sangat
bermanfaat dalam menghemat waktu Atikah (2018) Sebuah Panduan Ringkas
dalam menelusuri jejak sejarah. Dalam Penelusuran Sejarah Indonesia
Masa Hindia Belanda Yang Ada Di
Karya-karya pustakawan dalam
Koleksi Perpustakaan Nasional RI . Vol
pembuatan sarana penelusuran atau
4, No 1
temu balik informasi sebaiknya tetap
dipertahankan bahkan lebih
Finnegan, Rachel (2021) Richard
dikembangkan dengan selalu
Pococke’s herbarium and manuscript
berpedoman pada unsur konsistensi dan
index. Journal of the History of
keakuratan data. Repertorium menjadi
Collections vol. 33 no. 1 pp. 15–28
contoh dan bukti nyata betapa sarana
penelusuran masa lalu menjadi berharga
Een koloniaal repertorium. De locomotief
dalam menelusuri jejak-jejak sejarah
: Samarangsch handels- en advertentie-
masa lalu. Perkembangan teknologi
blad. 01-08-1895
informasi saat ini dapat menjadi sarana
pendukung yang lebih baik untuk
IFLA Working Group on Guidelines for
mengkonversikan berbagai sarana temu
Subject Access by National
balik dalam format digital. Pengetahuan
Biblibographic Agencies Draft. 2011,
pustakawan tentang koleksi dengan
may. For Worldwide review
berbagai sarana penelusuran menjadi
“tacit knowledge” yang penting juga,
dalam membantu pemustaka

175
Maktabatuna:Jurnal Kajian Kepustakawanan Vol.4, No.2 Juli-Desember 2022
ISSN 2723-0163(Print) ISSN2723-0171(Online)

Siahaan, Bisuk (2015), Batak: Warisan


leluhur yang terancam punah. Jakarta:
Kempala Foundation.

Wahyu Setyaningsih (2019), Mengulik


sejarah melalui pemanfaatan
perpustakaan. PUSTABIBLIA : Journal of
Library and Information Science. Vol. 3,
no 2

176

You might also like