Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN SYOK HIPOVOLEMI Kel 1
ASUHAN KEPERAWATAN SYOK HIPOVOLEMI Kel 1
Disusun oleh:
02010010046
FAKULTAS KESEHATAN
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan “ASKEP SYOK HIPOVOLEMIK PADA
DIAGNOSA KOLITIS ULSERATIF ” dengan baik dan tepat waktu. Adapun
pembuatan Makalah ini dilakukan sebagai pemenuhan nilai tugas dari mata kuliah
Keperawatan gawat darurat . Selain itu, pembuatan ASKEP ini juga bertujuan
untuk memberikan manfaat yang berguna bagi pengetahuan pembaca.
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kolitis useratif masuk dalam kategori Inflammatory Bowel Disease
(BDYpenyakit inflamasi usus karena penyakit ini merupakan penyakit yang
belum diketahui penyebabnya dengan prevalensi berkisar 10-20x, terjadi pada
usia muda (umur 25-30 tahun) wanita dan pria sama tetapi ada perbedaan
dalam geografis dan sosial ekonomi tinggi.
Dari berbagai data kepustakaan didapatkan insiden Kolitis uiseratif di
indonesia belum jelas tetapi bertitik tolak pada data endoskopi di sub bagian
gastroentologi RSU PN (M Jakarta diperoleh gambaran batwa terdapat : 20
kasus Kolitis udseratif dari 700 pemeriksaan kolbnoskopi atas berbagai
indikasi (tahun 1991-1995) sedangkan tahun 1996 dari 72 kasus didapatkan
kasus Kolitis ulseratüf 18. Data di masyarakat mungkin lebih ting9gi daripada
data yang ada di RS, mengingat sarana endoskopi belum tersedia merata di
pusat pelayanan kesehatan di indonesia.
Dengan mengetahui data di atas dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun
prevalensi Kolitis uuseratif meningkat. Apendisitis merupakan kasus Gl
terbanyak pada bedah emergensi insiden tinggi di negara maju (diet rendah
serat) terutama umur 10-30 tahun dan laki-laki lebih banyak daripada wanita.
Apendisitis adalah radang apendiks yang disebabkan oleh obstruksi atas
pasase infeksi di mana jarang ditemukan pada:
Anak:
apendiks pendek, lumen lebar, bentuk kenucut (peroksimal lebar, distal
menyempit).
Orang tua:
lumen mengecili fibrotik.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Memperoleh gambaran mengenai penyakit Kolitis ulseratif dan
Apendisitis
2. Mampu mengidentitikasi kasus gangguan Sistem pencemaan
khususnya Kolits useratit dan Apendisiis sehingga dapat mengatasi
masalah keperawatan yang terjadi.
3. Mampu mengenali pengkajan sampai evaluasi yang sering terjadi pada
kien dengan Koltis ulseratif dan Apendisitis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSP MEDIS
1. Definisi
Kolitis useratif adalah penyakit yang menyebabkan peradangan dan
luka, yang disebut borok, di lapisan rekum dan usss besar. Borok terbentuk
peradangan telah membunuh sel-sel yang biasanya garis usus besar,
kemudian perdarahan dan menghasilkan nanah. Peradangan dalam usus
besar juga menyebabkan usus sering kosong, menyebabkan diare.
Ketika peradangan tejadi di rektum dan bagian bawah usus besar ini
disebut ulseratif proktitis. Jika selunuh kolon terkena disebut pancolitis.
Jika hanya sisi kiri kolon terkena disebut terbatas atau kolitis distal.
Kolitis ulseratif adalah penyakit infamasi usus (BD), nama umum untuk
penyakil-penyakit yang menyebabkan peradangan di usus halus dan usus
besar. Ini bisa sulit untuk mendiagnosis karena gejala yang mirip dengan
gangguan usus lainnya dan jenis lain BD disebut penyakit Crohn. Penyakit
Crohn berbeda karena menyebabkan peradangan lebih dalam dinding uSus
dan dapat terjadi di bagian lain dan sistem pencernaan termasuk usus kecil,
mulut, kerongkongan, dan perut
Kolitis Uiseratif adalah merupakan penyakit primer yang didapatkan
pada kolon, yang menupakan peruasaan dari rektum. (Imu Penyakit
Dalam. Jid II 1990. 137) Kolitis Uiseratif mempengaruhi mukosa
superficial kolon dan dikarakteristikkan dengan adanya userasi mutiple,
inflamasi menyebar, dan deskuamasi atau pengelupasan epithelium
kolonik. Awitan puncak penyakit ini adalah antara usia 15 sampai 40
tahun, dan menyerang kedua jenis kelamin sama banyak.
Perdarahan terjadi sebagai akibat dari userasi. Lesi berlanjut, yang
terjadi
secara bergiliran, satu lesi dikui oleh lesi yang lainnya. Proses penyakit
mulai pada rectum dan akhimya dapat mengenai seluruh kolon Akhinya
USUS menyempit, memendek, dan menebal akibat hiperatrofi muskuler
dan deposit lemak.
2. Etiologi
Faktor genetik tampaknya berperan dalam etologi, karena terdapat
hubungan familial Juga terdapat bukti yang menduga bahwa autoimunnita
berperan dalam patogenisis kolitis userativa. Antibodi antikolon telah
ditemukan dalam serum penderita penyakit ini. Dalam biakan jaringan
limfosit dari pendermita kolitis userativa merusak sel epitel pada kolon.
Selain itu ada juga beberapa fakor yang dicurigai menjadi penyebab
terjadinya colitis useratif diantaranya adalah : hipersensitftas terhadap
factor lingkungan dan makanan, interaksi imun tubuh dan bakteri yang
tidak berhasil (awal dari terbentuknya ulkus), pernah mengalami perbaikan
pembuluh darah, dan stress.
3. Patofisiologi
Suatu serangan bisa mendadak dan berat, menyebabkan diare hebat,
demam tinggi, sakit perut dan pentonitis (radang selaput penut). Selama
serangan, penderita tampak sangat sakit. Yang lebih sering tejadi adalah
serangannya dimulai bertahap. Dimana penderita memiliki keinginan
untuk buang air besar yang sangat, kram ringan pada perut bawah dan tinja
yang berdarah dan berlendir.
Jika penyakit ini terbatas pada rektum dan kolon sigmoid, tinja mungkin
normal atau keras dan kering. Tetapi selama atau diantara waktu buang air
besar, dari rectum keluar lendir yang mengandung banyak sel darah merah
dan sel darah putih. Gejala umum berupa demam, bisa ringan atau malah
tidak muncul. Jika penyakit menyebar ke usus besar, tinja lebih lunak dan
penderita buang air besar sebanyak 10-20 kali/hari.
Penderita sering mengalami kram pent yang berat, kejang pada rektum
yang terasa nyeri, disertai keinginan untuk buang air besar yang sangat.
Pada malam hari pun gejala ini tidak berkurang.
Tinja tampak encer dan mengandung nanah, darah dan lendir. Yang
paling sering ditemukan adalah tinja yang hampir seluruhnya berisi darah
dan nanah.
Penderita bisa demam, nafsu makannya menurun dan berat badannya
berkurang.Kolitis ulseratif adalah penyakit useratf dan infiamasi berulang
dari lapisan mukosa kolon dan rectum. Penyakit ini umumnya mengenai
orang kaukasia, temasuk keturunan Yahudi. Puncak insidens adalah pada
usia 30-50 tahun. Kolitis ulseratif adalah peyakit serius, disertai dengan
komplkasi sistemik dan angka mortalitas yang tinggi. Akhimya 10%-15%
pasien mengalami karsinoma kolon.
Kolitis ulseratif mempengaruhi mukosa superfisisal kolon dan
dikarakteristikkan dengan adanya ulserasi multiple, inflamasi menyebar,
dan deskuamasi atau pengelupasan epitelium kolonik. Perdarahan terjadi
sebagai akibat dari uiserasi. Lesi berlanjut, yang terjadi satu secara
bergiliran, satu lesi diikui lesi yang lainnya. Proses penyakit mulai pada
rectum dan akhimya dapat mengenai seluruh kolon. Akhimya usus
menyempit, memendek dan menebal akibat hipertrofi muskuler dan
deposit lemak.
4. Manifestasi klinis
Kebanyakan gejala Colitis userativa pada awalnya adalah benupa buang
air besar yang lebih sering. Gejala yang paling umum dari kolitis udseratif
adalah sakit perut dan diare berdarah. Pasien juga dapat mengalami:
a) Anemia
b) Fatigue/ Kelelahan
c) Berat badan menurun
d) Hilangnya nafsu makan
e) Hilangnya cairan tubuh dan nutrisi
f) Lesi kulit (eritoma nodosum)
g) Lesi mata (uveitis)
h) Nyeri sendi
i) Kegagalan pertumbuhan (khususnya pada anak-anak)
j) Buang air besar beberapa kali dalam sehari (10-20 kali sehari)
k) Terdapat darah dan nanah dalam kotoran.
l) Perdarahan rektum (anus)
m) Rasa tidak enak di bagian perut.
n) Mendadak penut terasa mulas.
o) Kram perut
p) Sakit pada persendian.
q) Rasa sakit yang hilang timbul pada rectum
r) Anoreksia
s) Dorongan untuk defekasi
t) Hipokalsemia