Professional Documents
Culture Documents
Buku 3 Boiler - Draf
Buku 3 Boiler - Draf
Buku 3 Boiler - Draf
Waktu : 16 JP
Bab I
Prosedur Pengoperasian (SOP) Boiler
1. Persiapan start-up .................................................................... 1
Bab II
Instrumentasi Boiler
1. Tekanan ................................................................................... 6
2. Temperatur ................................................................................ 7
3. Level ......................................................................................... 8
Bab III
Sistem Proteksi dan Monitoring Boiler
1. Proteksi mekanik ...................................................................... 10
g.
Bab IV
PERSIAPAN START
Sebelum melakukan pengoperasian suatu peralatan atau sistem, maka harus dilakukan
persiapan atau pemeriksaan sebelum start (pre start check). Apabila kondisi unit usai
pekerjaan overhaul atau pekerjaan pemeliharaan, maka persiapan dan pemeriksaan
mencakup semua bagian alat dan harus dilakukan secara teliti dan bertahap. Tetapi
apabila kondisi unit hangat atau stand by, maka persiapn dan pemeriksaan relatif lebih
sederhana dan singkat, hanya untuk memastikan (konfirmasi) posisi bagian alat.
Persiapan ini meliputi persiapan terhadap semua peralatan atau sistem yang
merupakan bagian dari boiler. Sesuai dengan prosedur yang berlaku pekerjaan
persiapan ataupun pengoperasian alat atau sistem ada yang dapat dilakukan secara
paralel tetapi ada pula yang harus dikerjakan secara berurutan
1. KATUP PENGAMAN
Pada Boiler, katup pengaman dipasang pada header superheater reheater, drum,
auxiliary, steam, dan sebagainya.
Katup pengaman superheater diset lebih rendah dari katup pengaman drum. Hal
ini bertujuan untuk mencegah pipa superheater overheat sebab bila katup
pengaman drum diset lebih rendah, pada saat ia kerja (membuka), maka aliran
uap menjadi berkurang padahal aliran uap ke superheater berfungsi sebagai
pendingin pipa, sementara pembakaran tetap tidak berubah.
Pada sisi reheater katup pengaman diset lebih rendah dari pada sisi masuknya
dengan tujuan yang sama, yaitu mencegah pipa reheater overheat.
PENGAMAN BOILER
1. Suhu superheater atau reheater tinggi
2. Level air drum tinggi atau rendah
3. Tekanan ruang bakar tinggi atau rendah
4. FD fan ( kipas tekan paksa ) trip
5. Nyala api ( pembakaran ) hilang
6. Aliran udara pembakaran rendah
7. Katup pengaman
Persyaratan kualitas air tergantung dari tekanan kerja Boiler, makin tinggi
tekanan kerja Boiler makin ketat persyaratan kualitas air.
Kriteria air atau kualitas air yang digunakan pada Pusat Listrik Tenaga Uap,
akan mempengaruhi umur unit dan keandalan unit PLTU.
2. Fungsi boiler
Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang bertemperatur dan
bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut ‘Steam Raising” (Pembuat
Uap). Unit/alat yang digunakan untuk membuat uap disebut “Boiler” (Boiler) atau lebih
tepat “steam Generator” (Pembangkit Uap).
Klasifikasi Boiler secara umum dibagi dua yaitu, Boiler pipa api dan Boiler pipa air.
Jenis Boiler pipa api banyak digunakan oleh industri yang memerlukan tekanan uap
yang relatif rendah, misalnya pabrik-pabrik gula. Sedangkan jenis pipa air digunakan
oleh industri/pembangkit listrik yang memerlukan tekanan uap yang tinggi, misalnya
pada pusat-pusat listrik tenaga uap.
3. Jenis-jenis boiler
Pada jenis Boiler pipa api, gas panas hasil pembakaran (flue gas) mengalir
melalui pipa-pipa yang dibagian luarnya diselimuti air sehingga terjadi
perpindahan panas dari gas panas ke air dan air berubah menjadi uap. Gambar
Boiler pipa api dapat dilihat pada gambar.
Pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas
berada diluar pipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan tekanan sangat tinggi
(lebih dari 100 Bar). Gambar Boiler pipa air dapat dilihat pada gambar .
Boiler jenis Circulating Fludize Bed (CFB), boiler ini ukuran diameter batubaranya
sekitar 30 mm dan dilengkapi dengan cyclon diantara ruang bakar dan outlet
asapnya. Fungsi Cyclon untuk memisahkan (separator) gas untuk dibuang melalui
cerobong asap dan partikel yang tidak terbakar untuk dikembalikan ke ruang
bakar. Boiler jenis ini efisiensinya sekitar 92%.
Boiler jenis Super Critical.. Air pengisi Boiler masuk ke Economizer menerima
pemanasan dari gas buang,selanjutnya dialirkan ke pipa pemanas di ruang bakar
(Furnace Water Wall) selanjutnya dialirkan ke sparator pemisah air/uap.
Air dialirkan ke Water Storage Tank yang selanjutnya dipompa oleh Boiler
Circutang pump untuk dialirkan ke Economizer bersamaan dengan Final
Feedwater.
Uap dialirkan ke low Superheater,selanjutnya ke Platen SH,ke Middle SH,ke Final
SH dan produk Main Steam ini untuk memutar HP Turbin.
Cold Reheat Steam dialirkan ke Horizontal Reheater,ke Vertical reheater,ke Hot
Reheater dan outputnya Hot Reheat Steam untuk memutar IP Turbin,IP Turbin
Exhaust Steam dialirkan untuk memutar LP Turbin
Ruang bakar adalah bagian dari Boiler yang berfungsi untuk tempat
berlangsungnya proses pembakaran antara bahan bakar dan udara. Tekanan gas
Tekanan Positif
Pada boiler dengan tekanan ruang bakar positif, udara luar dihembuskan masuk
kedalam ruang bakar dengan menggunakan forced draught fan (Kipas tekan
paksa), yang sekaligus mendorong gas panas hasil pembakaran ke arah
cerobong. Boiler dengan tekanan ruang bakar positif banyak digunakan oleh
Boiler dengan bahan bakar minyak.
Tekanan Negatif
Pada boiler dengan tekanan ruang bakar negatif, gas panas hasil pembakaran
dihisap oleh induced draught fan sekaligus menghisap udara luar masuk kedalam
ruang bakar. Gabungan dari kedua cara tersebut diatas diterapkan pada
balanced draught yang memiliki baik forced draught fan untuk mendorong udara
luar masuk kedalam boiler, maupun induced draught fan untuk menghisap gas
panas hasil pembakaran. Pada sistem balanced draught, tekanan ruang bakar
dibuat sedikit negatif yaitu sekitar - 10 mmWg (0,001 bar). Boiler dengan tekanan
ruang bakar negatif, jarang digunakan (kurang ekonomis). Sedangkan boiler
dengan tekanan balanced draught (seimbang) banyak digunakan oleh Boiler
dengan bahan bakar Batubara.
Fungsi
Uap yang digunakan untuk pembersihan abu biasanya diambil langsung dari
boiler, dari sisi keluar pemanas lanjut primer atau dari sisi masuk cold reheater,
namun uap dari boiler bantu (auxilary boiler) pun dapat digunakan. Tekanan uap
8.3. BURNER
Fungsi
Burner adalah alat yang dipakai untuk memasukkan bahan bakar kedalam ruang
bakar dan menghasilkan pengabutan yang memudahkan reaksi pembakaran
Gambar
9. FAN-FAN
Penggunaan fan pada PLTU batubara lebih dari satu jenis, yaitu ID fan, FD fan,
PA fan dan ada pula yang dilengkapi dengan GR fan.
Salah satu bagian dari boiler adalah down comer. Down comer ini berada diluar
ruang bakar, menghubungkan antara boiler drum dengan bagian bawah tube wall
(Riser). Down comer tidak mendapat pemanasan dari ruang bakar boiler. Karena
air didalam riser mendapat pemanasan dari ruang bakar maka akan timbul uap air.
Campuran air dan uap yang berada didalam riser berat jenisnya akan lebih kecil
dari pada air yang ada didalam down comer, karena air didalam down comer tidak
3. Economizer
Economizer adalah Heat Exchanger (penukar kalor) yang dipasang pada saluran
air pengisi sebelum air masuk ke Boiler Drum . Konstruksi Economizer berupa
sekelompok pipa-pipa kecil yang disusun berlapis-lapis. Di bagian dalam pipa
mengalir air pengisi yang dipompakan oleh Boiler Feed Pump dan dibagian luar
pipa mengalir gas panas hasil pembakaran yang terjadi di ruang bakar. Karena
temperatur gas panas lebih tinggi dari temperatur air pengisi maka gas panas
menyerahkan panas kepada air pengisi sehingga temperatur air pengisi menjadi
naik dan diharapkan mendekati titik didihnya, tapi jangan melampaui titik didih
karena akan menyebabkan terbentuknya uap di dalam pipa Economizer dengan
akibat lebih lanjut terjadi overheating pada pipa tersebut.
Boiler Drum adalah bejana tempat menampung air yang datang dari Economizer
dan uap hasil penguapan dari Tube Wall ( Riser). Kira-kira separoh dari drum
berisi air dan separohnya lagi berisi uap. Boiler Drum terbuat dari plat baja dilas
dan dilengkapi diantaranya :
a. Man hole.
b. Saluran menuju Superheater.
c. Saluran menuju Feedwater Inlet.
d. Saluran menuju Blow Down.
e. Saluran menuju Down Comer.
f. Saluran menuju Safety Valve.
g. Pipa injeksi bahan Kimia.
h. Pipa Sampling.
i. Pipa menuju alat ukur dan alat kontrol.
Seperti terlihat pada Gambar di bagian dalam Boiler Drum terdapat peralatan-
peralatan Screen dryer (pengering uap) dan Steam separator (pemisah uap).
Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira separoh dari tinggi
drum. Banyaknya air pengisi yang masuk ke dalam drum harus sebanding dengan
banyaknya uap yang meninggalkan drum, sehingga level air terjaga konstant.
Level air didalam boiler drum dapat dimonitor dengan menggunakan perlatan level
gauge/level indikator yang terdapat didekat boiler drum (lokal), atau dengan cara
remote (jarak jauh) di control room, juga dicatat pada level recorder.
Uap yang dihasilkan dari dalam tube wall (riser), terkumpul didalam boiler drum.
Uap akan mengalir ke arah puncak boiler drum melewati steam separator dan
screen dryer lalu keluar dari dalam drum dalam keadaan kering menuju separator
dan akhirnya ke turbin.
Butir-butir air yang terpisah dari uap akan jatuh dan bersirkulasi kembali bersama
air yang baru masuk.
RISER
TUBES
BAFFLE
PRIMARYY
PLATES
SEPARATOR
DOWNCOMER
12.
6. Header
Dari header air akan masuk ke tube wall (riser) untuk diubah menjadi uap dan
kembali ke Boiler. Header (low header) merupakan tempat penampungan air yang
berasal dari down comer.
Didalam tube wall terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down
comer dan low header. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran didalam
furnance sebagian diberikan kepada air yang ada didalam tube wall sehingga air
berubah menjadi uap.
Selain berfungsi untuk membuat air menjadi uap, tube wall juga mencegah
penyebaran panas dari dalam furnance ke udara luar dan untuk lebih menjamin
agar panas tersebut tidak terbuang ke udara luar melewati tube wall, maka dibalik
tube wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
8. Down Comer
Bahan bakar minyak di PLTU terdiri dari minyak residu dan minyak HSD.
Bahan bakar minyak dikirim ke PLTU dengan menggunakan :
a. Kapal
b. Tongkang
c. Kereta atau truk
d. Pipa
Pembongkaran minyak dari kapal dapat menggunakan pompa di kapal
(unloading pump) atau pompa didarat. Jumlah minyak yang dibongkar dapat
dilihat pada flow meter atau kenaikan level bunker. Tangki persedian (storage
tank) atau bunker adalah tempat menampung minyak dari kapal. Pada dermaga
(jetti) yang dapat disandari tanker dilengkapi dengan unloading arm sebagai
penghubung antara tanker ke pipa di darat. Tetapi bila dermaga (jetti) tidak dapat
disandari tanker karena ke dalaman airnya kurang, maka minyak dialirkan ke
bunker melalui pipa dalam laut, dan petugas PLTU harus mengecek ke tanker
tersebut. Pengiriman minyak dengan tongkang atau truk biasanya hanya untuk
minyak HSD yang jumlahnya lebih kecil dibanding residu. Minyak HSD dari
tongkang atau truk ditampung ditanki HSD yang berfungsi sebagai tangki
persediaan dan tanki harian sekaligus. Minyak residu (MFO) dari tanki persediaan
dipindah ke tanki harian (day tank) apabila akan digunakan untuk bahan bakar
PLTU lihat gambar.Tangki harian mempunyai kapasitas yang lebih kecil dibanding
tangki persediaan. Dalam kondisi sistem bahan bakar minyak beroperasi
sebagaian minyak akan kembali ke tangki harian untuk resirkulasi.
Bahan bakar batubara pada PLTU batubara adalah sebagai bahan bakar utama.
Persediaan batubara ditampung dilapangan terbuka (coal stock area) dan untuk
Pemasokan batubara dari bunker ke burner ruang bakar dilakukan melalui coal
feeder, mill pulveriser, dan coal pipe.
Pengaturan dan pencatatan jumlah aliran batubara dilakukan dengan coal feeder.
Mill pulveriser berfungsi untuk menggerus batubara sehingga menjadi bubuk.
Sedang untuk membawa bubuk batubara ke burner, dihembuskan udara primer
ke mill. Udara primer dihasilkan oleh primary air fan (PAF) dan dipanaskan pada
pemanas udara primer sehingga cukup untuk mengringkan bubuk batubara.
Pada ketel batubara, udara dibedakan menjadi udara primer dan udara
sekunder. Udara primer berfungsi untuk mengeringkan dan membawa bubuk
batubara ke ruang bakar.
Udara pembakaran diambil dari atmosfier dengan menggunakan forced draft fan.
Pada ketel yang besar digunakan dua buah fan, masing-masing dengan
kapasitas 60% beban penuh. Pada ketel yang lebih kecil hanya menggunakan
satu fan dengan kemampuan 100 % beban. Udara dari FD fan dialirkan ke ruang
bakar melalui pemanas udara (air heater) dan windbox (Kotak udara), lihat
gambar .
Pengaturan aliran udara dilakukan dengan putaran bervariasi atau damper yang
dipasang pada sisi masuk FD fan. Udara dari FD fan dipanaskan didalam
pemanas udara dengan memanfaatkan gas buang. Sebelum memasuki ruang
bakar udara pembakaran yang telah panas ini di tampung dan didistribusikan oleh
wind box. Gas buang hasil pembakaran keluar dari ruang bakar menuju ke
cerobong dengan melalui bangku pipa-pipa superheater, reheater, ekonomiser, air
heater dan electrostatic precipitator dan induce draft fan (untuk ketel batubara),
lihat gambar.
a. Semua damper pada saluran udara dan gas dalam keadaan terbuka
b. Air heater sudah dioperasikan
c. Damper ini sisi masuk fan dalam posisi menutup.