Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

HUBUNGAN INDUSTRIAL

hubungan itu karena adanya dua orang atau lebih yang saling keterkaitan adanya proses perjanjian dari
perjanjian itu munculkan hubungan hukum, harus bersikap rasional dan karna ada tujuan yang sama.
Sebuah hubungan diawali dari peristiwa hukum yang disebut dengan perjanjian kerja.

industrial pada hakikatnya itu memiliki tiga konotasi, proses produksi dari bahan baku jadi barang jadi,
sebuah tempat dimana produksi itu berlangsung, rangkaian kegiatan dari orang2 yang melakukan
produksi.

hubungan industrial itu merupakan tatanan yang menujukan keterhubungan interaksi diantara para
pelaku produksi yang saling tergantungan dalam rangka mencapai kebutuhan bisnis.

kesimpulan, didalam hubungan industrial itu terdapat 3 kelompok aliran yang memberikan definisi

1. memandang dalam hubungan industrial yang sangat luas, aktor produksi dalam hubungan industrial
itu meliputi semua pihak yang terkait dalam secara langsung maupun tudak langsung
(buruh,perusahaan,pemerintah,pemasok,distributor dll)

2. memandang hubungan industrial itu yang sangat sempit, aktornya hanya dua orang (buruh dan
pengusaha)

3. memandang hubungan industrial itu yang komperitis, aktornya pengusaha buruh dan pemerintah
yang dikenal dengan istilah tripatit.

tujuan dari hubungan industrial adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja dan
pengusaha. Produktivitas dan kesejahteraan merupakan dua hal yang saling berkaitan erat dan saling
mempengaruhi. Untuk mencapai tujuan hubungan industrial bukanlah perkara yang mudah dan
diperlukan komitmen sungguh-sungguh dari masing-masing pihak dan sarana hubungan industrial yang
bersifat kolektif.

KETENAGAKERJAAN
Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,
selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, ketenagakerjaan dapat terjadi karena adanya
hubungan antara pengusaha dengan buruh yang telah sama2 menyepakati perjanjian kerja, baik pada
pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa jasa.

sebelum masa kerja, ikatan dari pengusaha itu diawali dengan perjanjian kerja yang ditandatangani
antara dua pihak itu dilakukan sebelum masa kerja yang akan dilaksanakan pada masa kerja.

selama masa kerja, itu menjalankan hak2 perjanjian sebelum kerja.

sesudah masa kerja, jaminan pensiun, pesangon, jaminan konpensasi.

Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, maka memunculkan yang
namanya hukum ketenagakerjaan. bahwa yang diatur dalam undang2 adalah segala hal yang berkaitan
dengan ketengakerjaan.

pekerja, resiko yang dipertanggung jawabkan pekerja akan ditanggung oleh pengusaha atau majikan.
dan pekerja pasti akan menerima upah dari pengusaha atau majikan.
swa pekerja, itu tidak ada dibawah perintah dan resiko akan ditanggung sendiri dan tidak menerima
upah tapi akan menerima keuntungan dari apa yanh ia kerjakan

pegawai, itu bekerja dibawah perintah negara resikonya itu akan ditanggung oleh pemerintah pegawai
akan mendapat gaji yang sudah terakumulasi dari pemerintah.

hubungan itu karena adanya dua orang atau lebih yang saling keterkaitan adanya proses perjanjian dari
perjanjian itu munculkan hubungan hukum, harus bersikap rasional dan karna ada tujuan yang sama.

industrial pada hakikatnya itu memiliki tiga konotasi, proses produksi dari bahan baku jadi barang jadi,
sebuah tempat dimana produksi itu berlangsung, rangkaian kegiatan dari orang2 yang melakukan
produksi.

hubungan industrial itu merupakan tatanan yang menujukan keterhubungan interaksi diantara para
pelaku produksi yang saling tergantungan dalam rangka mencapai kebutuhan bisnis.

Peraturan tersebut dilandasi dengan tujuan  sebagai berikut:

1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi

2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan  tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan nasional dan daerah

3. Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan

4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh. Hubungan
kerja terdiri dari dua macam yaitu hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
dan hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT). Perjanjian kerja yang
dibuat tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau lisan. Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara
tertulis harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

TEORI KETENAGAKERJAAN
dalam hubungan industrial memiliki beberapa teori yaitu antara lain:

teori unitarisme bahwa suatu sebuah organisasi bisa dikatakan sebagai suatu yang integrasi sebagai satu
keluarga satu sistem satu kesatuan yang mana manajemen dan karyawan itu memiliki tujuan yang sama.
hubungan industrial merupakan salah satu kesatuan yang mana aktor2 dalam huhungan industrial itu
saling menguntungkan karena memiliki tujuan yang sama terciptanya kesejahteraan, menurut teori ini
konflik itu sebagai penghambat merusak komunikasi aktor2 dalam hubungan industrial, konflik itu perlu
dihindari, dihindarkan karena akan memusnahkan tujuan hubungan industrial.

teori pluralisme bahwa teori ini bisa dikatakan sebagai hubungan industrial itu terdiri dari kelompok
kepentingan, yang semuanya memiliki kepentingan berbeda. dan diantara kelompok hubungan
industrial itu akan memicu kompetisi bahwa konflik itu tidak bisa dihindari akan selalu ada. salah satu
jalan keluar adanya kerjasama perundingan musyawarah

teori radikal sering dibilang teori markis kaitannya karna konsep ini memandang hubungan industrial
sebagai konflik model struktural yang sifatnya akan abadi. munculnya konflik itu diawali dari perbedaan
fungsi antara pekerja dengan pengusaha dan akan memunculkan ketimpangan antara yang lain.

HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN HUMAN CAPITAL


hubungan antara human capital dalam hubungan industrial telah mengalami perkembangan yang
demikian pesat. Baik secara teoritikal maupun empiris terhadap keterkaitan antara human capital dan
kinerja perusahaan, maka, perusahaan sangat penting untuk melakukan pengelolaan terhadap SDM
serta mendukung kinerja yang terbaik. Kinerja terbaik penting bagi perusahaan untuk meningkatkan
nilai perusahaan yang dapat memuaskan semua pihak, terutama stockholders. Hal tersebut tentunya di
dapatkan dari Human Capital ini, yang mana kecakapan, motivasi, budaya organisasi, kerjasama tim, dan
kepemimpinan menjadi kolaborasi yang sangat menentukan dalam suksesinya suatu hubungan
industrial di dalam perusahaan.

Diharapkan, ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam rangka mempersiapkan SDM yang
lebih berkualitas dan meningkatkan kinerja perusahaan. Sudah saatnya para pemimpin perusahaan
menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan sebenarnya berasal dari human capital, dan
tidak melihat segala aktivitas perusahaan dari perspektif bisnis semata. Melainkan, lebih memandang
perusahaannya sebagai sebuah unit yang berisi pengetahuan dan keterampilan yang unik atau
seperangkat keunikan.

PERJANJIAN KERJA
Dasar dari Pembuatan Perjanjian Kerja yaitu menurut UU No. 13 Tahun 2003

1. Harus dibuat secara tertulis

Bertujuan untuk meningkatkan kekuatan hukum maupun dasar hukum. Selain itu, bertujuan

untuk mengantisipasi ketika terjadi permasalahan

2. Kesepakatan ke dua belah pihak

Harus dibuat secara bersama – sama antara pekerja dengan pengusaha maupun perusahaan

dan harus disepakati bersama

3. Kemampuan ataupun kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum

Seorang yang cakap dalam melakukan maupun menjalankan perbuatan hukum

4. Adanya pekerjaan (objek) yang diperjanjikan

Namun, tetap tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dll

• Hal – hal yang harus diisi ataupun di muat dalam materi perjajian kerja

1. Tentang Perusahaan : Nama, Alamat, dan Jenis Perusahaan


2. Tentang Pekerja : Nama, Jenis Kelamin, Umur, Alamat Pekerja

3. Jabatan / jenis pekerjaan

4. Tempat Pekerjaaannya (Dimana dan Seperti apa)

5. Kesepakatan mengenai besarnya upah dan bagaimana proses pembayarannya

6. Mengatur mengenai syarat – syarat kerja yang di dalamnya dimuat hak dan kewajiban

pengusaha serta adanya hak dan kewajiban pekerja

7. Memuat dan mengatur mengenai operasional jam kerja perusahaan (dimulai dan diakhiri

pekerjaan)

• Jenis – jenis Perjanjian Kerja

1. Perjanjian Kerja Paruh Waktu (jam operasionalnya kurang dari 8 jam/hari)

2. Perjanjian Kerja Waktur Tertentu (PKWT)

3. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)

8. Harus mencantumkan tampat dan tanggal perjanjian itu dibuat

9. Tandatangan pihak ke-1 dan pihak ke-2

• Perjanjian Kerja Harian Lepas

Perjanjian ini dikhususkan untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu, dan upah yang diberikan oleh
perusahaan kepada para pekerja disesuaikan dengan kehadiran pekerja. Contohnya seperti pekerja
bangunan, dll.

You might also like