Prihatining Intan Permata Sari - 200210104107 - PROJECT ARTIKEL ILMIAH

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya

Volume 1 | Nomor 1 | 1
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

Anggota Kelompok:
1. Prihatining Intan Permata Sari (200210104107)
2. Cindy Anggun (200210104115)
3. Aliviosapta Teguh Irgiantoro (200210104126)
DRAFT ARTIKEL

Judul : Analisis Konsep IPA Materi Kesetimbangan Pada Kapal Cadik Bimorejo Di Daerah
Banyuwangi
Kerangka Pendahuluan:
1. Pembelajaran IPA
2. Pembelajaran kontekstual
3. Penerapan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari
4. Konsep IPA pada Kapal Cadik
Metode Penelitian:
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis konten.
Pembahasan:
1. Pengertian kapal cadik
2. Prinsip kerja kapal cadik
3. Komponen pada kapal cadik
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 2
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

Analisis Konsep Fisika Materi Kesetimbangan Pada Kapal Cadik


Bimorejo Di Daerah Banyuwangi
Prihatining Intan Permata S (1), Cindy Anggun (2), Alivio Sapta T (3)
Universitas Jember (1) Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Jember
Intanprmtsr241101@gmail.com

Abstract: Indonesia has a lot of local culture in the marine sector, which is
starting to disappear due to the impact of globalization, one of which is the Cadik
boat located in Bimorejo Village, Banyuwangi. The purpose of this research is to
analyze the concept of equilibrium physics on the Cadik boat. This type of
research is qualitative research with interview, observation and documentation
data collection methods. The data were analyzed using content analysis which
consisted of seven stages, including Defining the research question, defining the
population and samples, defining the units of analysis, deciding the codes,
constructing the categories, conducting the data analysis, and creating inferences.
The results showed that there was an equilibrium concept on the Cadik boat. The
body of the boat and the outrigger provide equal and opposite forces to fulfil the
equilibrium requirements ΣF= 0 and the outriggers on the sides of the boat have
the same mass and length, thus fulfilling the equilibrium requirements Στ = 0.
This research is expected to provide a new perspective for teachers and students
so that physics learning is more contextual and meaningful.

keywords: The rigging boat, the concept of balance, the learning of science

Abstrak: Indonesia memiliki banyak budaya lokal di bidang kelautan yang mulai
hilang akibat pengaruh globalisasi, salah satunya adalah perahu Cadik yang
terletak di Desa Bimorejo, Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis konsep kesetimbangan fisika pada kapal Cadik. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara,
observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis isi yang
terdiri dari tujuh tahap, meliputi: Menentukan pertanyaan penelitian, menentukan
populasi dan sampel, menentukan unit analisis, menentukan kode, menyusun
kategori, melakukan analisis data, dan membuat inferensi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat konsep keseimbangan pada kapal Cadik. Badan
perahu dan cadik memberikan gaya yang sama dan berlawanan untuk memenuhi
syarat kesetimbangan ÿF= 0 dan cadik pada sisi perahu memiliki massa dan
panjang yang sama, sehingga memenuhi syarat kesetimbangan ÿÿ = 0. Penelitian
ini diharapkan memberikan perspektif baru bagi guru dan siswa agar
pembelajaran fisika lebih kontekstual dan bermakna.

Kata kunci: Perahu cadik, Konsep keseimbangan, Pembelajaran IPA


Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 3
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

PENDAHULUAN dan mengandung makna, nilai-nilai moral


Kebudayaan merupakan hasil kreasi yang diwariskan turun dari generasi ke
manusia yang ada melekat dan menjadi generasi (Laos & Tefi, 2019). Perubahan
pandangan hidup bagi sekelompok orang yang cepat dalam teknologi dan informasi
telah menggeser budaya tradisional perahu dilengkapi alat penyeimbang di sisi
ke budaya modern yang kurang integritas. kanan dan kiri sisi perahu. Tujuan dari
Eksploitasi sumber daya alam yang penambahan cadik sehingga perahu
berlebihan oleh memanfaatkan teknologi menjadi seimbang dan agar tidak
canggih akan menghasilkan ketimpangan tenggelam. Hal ini seperti yang
kekayaan materi. Hal ini terkait dengan dikemukakan oleh Sulasminingsih (2017),
keberadaan budaya di Indonesia (Setiawan, the cadik adalah bagian dari perahu yang
2016; Abidin, 2006). Benturan terbuat dari bambu dan dipasang di luar
perkembangan teknologi informasi di era lambung sejajar dengan lambung kapal
globalisasi adalah perubahan nilai-nilai yang bertujuan untuk menyeimbangkan
budaya masyarakat, yang meliputi gerak perahu.Outrigger Boat in Desa
hilangnya budaya asli suatu wilayah atau Bimorejo Kabupaten Banyuwangi
negara. merupakan salah satu desa setempat
Indonesia merupakan salah satu kearifan yang digunakan oleh para nelayan
negara yang memiliki nilai tersebut yang masih eksis hingga saat ini Padahal
kearifan lokal di bidang kemaritiman yang keberadaan yang dipertahankan bersifat
sangat tinggi luas dan jika dikembangkan dinamis keadaan (Gambar 1).
maka akan menjadi pembangunan modal
menuju kemakmuran bangsa, tapi jalan
untuk mencapai hal tersebut masih
mengalami tantangan, termasuk masalah
sarana dan prasarana untuk infrastruktur
yang memadai di Indonesia dan
pembangunan teknologi informasi sangat
cepat (Kadar, 2015). Sebagai sebuah
negara kepulauan yang memiliki laut yang Gambar 1. Perahu cadik
luas dan Panjang garis pantai, sektor Sumber: Wikipedia
maritim dan kelautan sangat strategis bagi Fisika sendiri merupakan bagian dari
Indonesia, terutama sebagai pusat sains yang menjelaskan fenomena yang
perdagangan dunia yang memanfaatkan dapat diamati berdasarkan pengalaman
transportasi perahu sebagai sarana manusia, pemikiran rasional, dan
kehidupan. Perahu dipandang sebagai eksperimen secara detail (Suwindra, 2012;
perwujudan kebutuhan maritim dan tradisi Handayani, 2021). Pembelajaran yang ada
masyarakat yang dibangun dalam konteks harus bisa untuk membuat siswa
kebutuhan yang sesuai. Perahu mewakili memahami dan menerapkan pengetahuan
faktor sosial dan kondisi lingkungan yang sudah mereka miliki dalam kehidupan
terdiri dari ideologi, tradisi, dan ekonomi sehari-hari, terutama pada local kearifan
(Adam, 2013). yang memang menjadi keunikan setiap
Al-Fiqri (2020) menyatakan bahwa daerah di Indonesia (Makheasy et al.,
tradisional kapal nusantara yang bertahan 2019). Memahami konsep fisika akan lebih
hingga saat ini adalah perahu cadik dengan mudah jika siswa dihadapkan dengan
sistem kemudi samping ditempatkan di sisi pembelajaran yang berhubungan dengan
kiri dan kanan buritan kapal, serta masalah dalam kehidupan sehari-hari,
dudukannya sistem diikat ke papan panjang sehingga pembelajaran lebih kontekstual
yang berfungsi sebagai dukungan untuk dan bermakna dibuat (Ilyas & Liu, 2020).
setir. dipegang teguh. Perahu cadik adalah Fisika sebagai salah satu mata pelajaran
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 4
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

dalam bidang IPA yang memuat berbagai Pulau Jawa, penelitian dilakukan oleh
konsep yang dapat dijadikan landasan Helmi (2016) tentang analisis pemasangan
berpikir dan merumuskan proses berpikir cadik pada 3 GT perahu nelayan dalam hal
yang lebih tinggi sehingga dapat mencipta tenaga mesin, dan Rubiono (2020)
prinsip-prinsip tertentu dan generalisasi penelitian tentang pengurangan risiko dan
untuk siswa pemahaman (Suhendi et al., peningkatan kerja efisiensi kelompok
2018). nelayan perahu layar di Desa Alasrejo,
Mengintegrasikan etnosains ke Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.
dalam pembelajaran fisika adalah sama Berdasarkan ini penelitian, ide penelitian
dengan mengintegrasikan pengetahuan diperoleh untuk menganalisis konsep fisika
sehari-hari ke dalam fisika mata pelajaran. yang terkandung dalam dua cadik. Analisis
Karena menurut Treswati (2018), kearifan konsep fisika dapat dijadikan referensi
lokal dapat diartikan sebagai milik rakyat untuk pembelajaran fisika yang lebih
perilaku dalam memanfaatkan tiga bahan kontekstual, khususnya fisika konsep fisika
alam untuk memelihara keseimbangan kesetimbangan. Konsep dari fisika
lingkungan, artinya etnosains adalah sangat kesetimbangan ditemukan di kedua cadik
erat hubungannya dengan kehidupan dipasang di sisi kanan dan kiri perahu, serta
sehari-hari. Penerapan konsep fisika yang badannya perahu yang memberikan
diajarkan perlu disampaikan kepada siswa. kekuatan yang sama untuk menciptakan
Kurangnya penerapan konsep fisika dalam keseimbangan kapal saat berlayar. Tujuan
kehidupan sehari-hari membuat siswa dari penelitian ini adalah untuk
berpikir fisika adalah a pelajaran yang sulit menganalisis konsep kesetimbangan fisika
(Syukri et al., 2021). pada kapal Cadik di Desa Bimorejo
Pembelajaran yang ada harus mampu Banyuwangi.
menjadikan siswa memahami dan
menerapkan pengetahuan yang telah METODE
dimiliki dalam kehidupan sehari-hari, Jenis penelitian yang digunakan
khususnya tentang kearifan lokal yang ada adalah penelitian kualitatif menggunakan
memang keunikan setiap daerah di pendekatan analisis konten. Objek yang
Indonesia (Makheasy, et al., 2019). Salah diteliti adalah keberadaan dan konsep fisika
satu alternatif untuk kontekstual kesetimbangan pada kapal yang lebih kuat.
pembelajaran adalah menyajikan konsep Waktu dan tempat penelitian Dilaksanakan
yang menghubungkan mata pelajaran di Desa Bimorejo terpilih sebagai tempat
materi yang dipelajari siswa dengan penelitian karena Desa Bimorejo
konteks sehari-hari budaya, sehingga merupakan Cikal bakal kapal cadik
materi pelajaran akan lebih menyenangkan fiberglas di Daerah Banyuwangi. Instrumen
karena siswa menerapkan materi pelajaran penelitian ini konsisten dengan Panduan
yang disajikan melalui konteks kehidupan observasi, dan panduan wawancara. Data
mereka (Saregar, et al., 2016; Sahara et al., dikumpulkan melalui metode observasi,
2020). Dengan mengintegrasikan wawancara, dan dokumentasi. Pengamatan
pengetahuan sehari-hari ke dalam mata dilakukan untuk mengetahui bentuk fisik
pelajaran fisika, diharapkan siswa akan perahu cadik, komponennya, cara
memahami konsep fisika dengan lebih pembuatannya, dan untuk mengamati
mudah dan kontekstual. konsep IPA kesetimbangan. Wawancara
Penelitian ini didasarkan pada dikondisikan kepada 5 narasumber yang
penelitian sebelumnya yaitu relevan dengan terdiri dari Ketua Kelompok Pembudidaya
topik penelitian yang sedang diteliti. Ikan dan 4 orang nelayan pembuat perahu
Sebelumnya penelitian yang telah Cadik di Bimorejo oleh peringkat nomor
dilakukan antara lain Rochyat (2020) yang pertanyaan yang telah tercantum dalam
meneliti nilai cadik pada pantai selatan panduan wawancara. Wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 5
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

wawancara semi terstruktur. Seiring keunikan tersendiri karena memiliki


dengan pengamatan dan keseimbangan lengan untuk
wawancara, dilakukan proses dokumentasi menstabilkan gerak perahu saat
yang bertujuan untuk memudahkan peneliti berlayar, sehingga perahu akan
dalam mengolah hasil penelitian. kembali ke posisi semula setelahnya
Data penelitian kemudian mengalami kemiringan. Konsep IPA
ditransmisikan sebelum dilakukan proses pada perahu cadik yang dianalisa
analisis data. Metode yang dipilih dalam adalah kesetimbangan.
penelitian ini adalah analisis isi. 4. Decide the codes
Analisis isi adalah metode yang sistematis Penetapan kode bertujuan untuk
dan objektif yang menekankan tertulis, memudahkan para proses
komunikasi visual lisan analisis (Elo & pengelompokan data penelitian.
Kyngs, 2008). Tahapan konten analisis 5. Construct the categories
disajikan pada Gambar 2. Pembuatan kategori bertujuan
untuk memetakan temuan dalam
belajar. Proses ini digunakan di
penelitian kapal cadik untuk
menceritakan dan melaporkan
beberapa temuan.
6. Conduct the data analysis
Hasil wawancara dilakukan
kepada 5 narasumber orang yang ada
di transkrip, kemudian dianalisis
menggunakan metode analisis isi
untuk mengeksplorasi konsep fisika
kesetimbangan pada perahu Cadik.
1. Define the research question 7. Create Inference
Dengan menggunakan pedoman Setelah menganalisis konsep
5W+1H peneliti menentukan fisika kesetimbangan pada kapal
pertanyaan penelitian yang dituangkan cadik, langkah selanjutnya adalah
dalam pedoman wawancara. membuat kesimpulan berupa draf
Tujuannya agar soal-soal yang penelitian yang dapat digunakan
diberikan tidak menyimpang dari sebagai referensi untuk belajar IPA,
obyek yang diteliti. khususnya konsep keseimbangan.
2. Define population and samples
Dalam penelitian kualitatif tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan istilah tersebut populasi Fisika adalah salah satu ilmu alam
dan sampel. Hanya saja lebih ke yang menjelaskan fenomena yang dapat
informan atau responden yang akan diamati berdasarkan pengalaman manusia,
memberikan informasi tentang objek pemikiran rasional, dan eksperimen
penelitian pada Cadik kapal. terperinci (Suwindra, 2012). Penelitian ini
Pemilihan narasumber didasarkan merupakan penelitian kualitatif analisis isi
pada pengetahuan informan tentang konsep fisika kesetimbangan pada Cadik.
perahu Cadik. Sehingga informan perahu di Desa Bimorejo.
terpilih dalam penelitian perahu Cadik Secara fungsional perahu Cadik
datang dari nelayan dan pembuat digunakan sebagai perlengkapan utama
perahu. dalam hal mata pencaharian masyarakat
3. Define the units of analysis Desa Bimorejo. Outrigger yang dipasang di
Tentukan unit yang akan sisi kanan dan kiri perahu digunakan
dianalisis. Cadik perahu memiliki sebagai pengaman utama terhadap badai
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 6
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

dan gelombang besar di tengah lautan.


Hampir seluruh masyarakat Desa Bimorejo
memiliki keahlian membuat perahu cadik.
Bagi Nelayan Bimorejo, keahlian membuat
perahu cadik yang diturunkan dari nenek
moyang mereka telah mengakar kuat dalam
budaya di Desa Eimorejo. Inilah ciri khas
masyarakat pesisir Desa Bimorejo.
Perahu cadik di Desa Bimorejo
diperkirakan sudah ada sejak abad ke-19
yaitu pada tahun 1960-an hingga sekarang.
Perahu cadik yang pertama kali digunakan
di Desa Bimorejo adalah perahu cadik
dengan alas kayu yang memiliki lengan
penyangga di sisi kanan dan kiri yang
terbuat dari bambu dan penggeraknya
adalah layer.
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 1
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

sesuai tujuan/masalah yang dikaji dan prosedur penelitian mudah dipahami pembaca. Metode
yang diuraikan pada bagian metode. Hasil ditulis dengan Time New Roman 11, spasi 1.
analisis data yang disajikan berbentuk pola, Model tabel dapat dilihat pada contoh.
karakteristik, analisis statistik, pengujian Tabel dibuat hanya dengan tiga garis horizontal
hipotesis, dan lainnya sesuai karakteristik penuh. Hindari penggunaan “tabel di atas”,
penelitian. Sertakan tabel, diagram, gambar, “tabel di bawah”, “tabel berikut”, tetapi
atau kutipan yang diperlukan agar visualisasi langsung menunjuk ke nomor tabel (Tabel 1).
hasil

Tabel 1. Judul Tabel dengan Bold, Spasi 1, Font 10


Sig.
(2-
Paired Differences t df tailed)
Std. 95% Confidence Std.
Std. Error Interval of the Std. Error
Mean Deviation Mean Difference Mean Deviation Mean

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper


Pair Kelas
1 Eksperimen
41.15200 10.00380 2.00076 37.02264 45.28136 20.568 24 .000
- Kelas
Kontrol

Tabel 2. Perbandingan Hasil Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksprimen

Aspek yang dibandingkan Kelas Kontrol Kelas Eksprimen


Mean (nilai rata-rata) 41.50 82.65
Nilai terendah Minimum 17.50 76.60
Maximum 53.30 90.00
Ketuntasan dengan nilai 70 ke atas
0% 100%

merupakan bagian terpenting dari artikel


Kemampuan Mengapresiasi Cerpen dengan sehingga author sehingga penulis diminta
Strategi Two Stay Two Stray memberikan pembahasan yang lengkap dan
Jika ada sub judul di hasil, tuliskan jelas.
dengan huruh kapital, huruf kecil dengan bold. Pembahasan harus menunjukkan kebaruan
Seperti bagian yang lain, tidak diberikan nomor, dan temuan signifikan dari penelitian yang
huruf, atau bullet. dilakukan. Pembahasan dilakukan dengan (1)
Bahasa asing, bahasa daerah, dan istilah menafsirkan temuan-temuan penelitian, (2)
tidak baku dicetak dengan huruf miring. mengintegrasikan temuan dalam struktur ilmu
pengetahuan, (3) menungkap temuan-temuan
PEMBAHASAN baru (teori baru atau modifikasi teori yang sudah
ada), dan (4) penjelasan implikasi temuan secara
Pembahasan menjadi aspek terpenting dari teori dan praktis.
keseluruhan bagian penelitian dan selayaknya Gunakan hasil penelitian terbaru dai jurnal
diberi ruang paling besar. Pembahasan berisi bereputasi untuk membahas temuan penelitian.
pemaknaan hasil penelitian yang telah diuraikan. Panjang paparan hasil penelitian dan
Apa makna analisis data yang telah dihasilkan pembahasan antara 50—60 % total panjang
pada bagian hasil? Bagian pembahasan ini artikel. Bagian pembahasan ditulis dengan Time
New Roman 11.
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 4
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

Hal lain dalam penulisan naskah yang Beberapa contoh penulisan rujukan:
hendaknya dicermati.
Tata cara penyajian kutipan, tabel, Buku:
gambar, ilustrasi, statistik, dan daftar pustaka Hopkins, D. 2011. A Teacher Guide to
mengacu kepada Publication Manual of the Classroom Research. New York:
American Psychological Association (edisi 6) McGraw Open University Press.
dan APA Style Guide to Electronic References.
Buku Terjemahan:
Manuscript berbahasa Indonesia ditulis dengan
mengacu kepada tata tulis dalam Pedoman Anderson, L.W. & Krattwohl, D. R. 2001.
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan
PENUTUP Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Diterjemahkan oleh Agung
Bagian simpulan berisi temuan penelitian Prihantoro. 2010. Yogyakarta: Pustaka
dan intisari hasil pembahasan. Tuliskan secara Pelajar.
padat temuan subtansial penelitian yang Manuscript dalam buku kumpulan manuscript:
dilakukan. Kesimpulan harus didukung data dan
tidak bersifat spekulatif. Simpulan konsisten Sugono, D. 2007. Perencanaan Bahasa
dengan tujuan/masalah yang dikaji. Indonesia dan Memasuki Globalisasi.
Berikan rekomendasi tindak lanjut hasil Dalam Anshari dan Mahmudah (Eds.),
Budi Bahasa (hlm.1—14). Makassar:
penelitian dan penelitian lanjutan yang
Badan Penerbit UNM.
diperlukan. Saran yang bersifat common sense
tidak perlu dituliskan. Jika diperlukan saran, Manuscript dalam jurnal:
tuliskan secara spesifik. Sultan. 2010. Gaya Bahasa Guru dalam Interaksi
Kesimpulan dipaparkan dalam bentuk Pembelajaran. Jurnal Penelitian
paragraf. Panjang simpulan antara 5—10% total Pendidikan Insani, 11 (2): 82-89.
panjang naskah.
Manuscript dalam jurnal elektronik dengan
DAFTAR PUSTAKA DOI:
Sultan, Rofiuddin, A., Nurhadi, Priyatni, E. T.
Sumber rujukan menggunakan pustaka mutakhir. 2017. The Development of Critical
Sumber rujukan minimal 80 % terbitan 10 Reading Learning Model to Promote
tahun terakhir. Tuliskan hanya daftar pustaka University Students’ Critical Awareness.
yang dirujuk di sini dan pastikan semua yang New Educational Review, 48(2):76–86,
dirujuk di naskah terdaftar di daftar pustaka. doi: 10.15804/tner.2017.48.2.06
Referensi menggunakan mendeley.
Rujukan yang diutamakan adalah sumber primer Manuscript dalam koran:
berupa manuscript dalam jurnal dan hasil Agustien, H. I. R. 1 Maret 2013. Bahasa
penelitian, termasuk skripsi, tesis, dan Indonesia Berbasis Genre, Kompas, hlm. 6.
disertasi. Manuscript yang dimuat di jurnal
nasional terakreditasi atau jurnal internasional Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Laporan:
sangat disarankan/diprioritaskan untuk Saleh, M. 2009. Representasi Kesantunan
dijadikan rujukan. Berbahasa dalam Wacana Akademik:
Tata cara penulisan daftar pustaka mengacu kepada Studi Etnografi di Universitas Negeri
Publication Manual of the American Makassar. Disertasi. Malang: PPs UM
Psychological Association (edisi 6) dan APA Malang.
Style Guide to Electronic References. Daftar
pustaka ditulis dengan Time New Roman 10. Makalah seminar, diskusi, lokakarya,
Sebelum mengirim artikel, periksa kembali, apakah penataran:
rujukan dari jurnal sudah cukup memadai. Taha, Z. 2012. Etiket dan Kesantunan dalam
Berbahasa Bugis. Makalah disajikan
dalam Kongres International II Bahasa
Daerah di Sulawesi Selatan, Hotel Sahid
Makassar, 1—4 Oktober 2012.
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 5
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

Internet (manuscript dalam jurnal online): Online. Jilid 4 Nomor 2, http://upi.edu,


Widodo, A. 2006. “Profil Pertanyaan Guru dan diakses: 20 Maret 2012.
Siswa dalam Pembelajaran Sains”.

You might also like