Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

‘’ ASURANSI ‘’

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

FIKIH MUAMALAH II

Dosen pengampu : H. Royani, Lc.,LLM.

Disusun oleh :

1. Aqilah Maryam Assayidah


2. Sinta Nuria Kemuning

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL

2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan Rahmat-Nya.
Penulis dapat menyusun makalah dengan judul “ASURANSI”. Makalah ini disusun secara khusus
untuk memenuhi tugas mata kuliah Fikih Muamalah II. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis.

Untuk itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat positif demi
tercapainya kesempurnaan makalah ini. Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:

1. Dr. Saepudin, Rektor Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal.
2. Drs. Sururi, M. Hum. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Bakti Negara (IBN) Tegal.
3. Alip Toto Handoko, SE, MM. Ketua Prodi Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Bakti
Negara (IBN) Tegal.
4. H. Royani, Lc.,LLM. Dosen Mata Kuliah Fikih Muamalah II
5. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) yang
telah memberikan fasilitas dan pelayanan yang baik kepada penulis. Tegal,
6. Semua rekan-rekan dan pihak yang telah membantu kelancaran makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran
dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Slawi, 29 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
A. Pengertian Asuransi ............................................................................................................. 2
B. Macam-Macam Asurasi ....................................................................................................... 3
C. Manfaat Asuransi ................................................................................................................. 5
D. Fungsi Asuransi ................................................................................................................... 6
E. Prinsip-Prinsip Asuransi ...................................................................................................... 6
F. Contoh Studi Kasus Terkait Dengan Asuransi .................................................................... 8
BAB III ......................................................................................................................................... 10
PENUTUP..................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuransi dapat diartikan sebagai persetujuan di mana penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan mendapat premi, untuk mengganti kerugian, atau tidak
diperolehnya keuntungan yang diharapkan, yang dapat diderita karena peristiwa yang tidak
diketahui lebih dahulu. Asuransi dalam sudut pandangan ekonomi merupakan metode
untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidakpastian
akan adanya kerugian keuangan. Dan dari sudut pandang bisnis adalah sebuah perusahaan
yang usaha utamanya menerima atau menjual jasa, pemindahan risiko dari pihak lain, dan
memperoleh keuntungan dengan berbagi risiko di antara sejumlah nasabahnya.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah perjanjian antara
kedua belah pihak yaitu tertanggung dengan penanggung untuk mengatasi risiko yang
belum pasti akan terjadi, yang mana pihak tertanggung harus membayarkan premi dengan
jumlah tertentukepada pihak penanggung sebagai jaminan pembayaran ketika ada
kerugian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Asuransi ?
2. Apa Saja Macam-Macam Asuransi ?
3. Apa Saja Manfaat Asuransi ?
4. Apa Saja Fungsi Asuransi ?
5. Apa Saja Prinsip-Prinsip Asuransi ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Asurasi
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Asuransi
3. Untuk Mengetahui Manfaat Dari Asuransi.
4. Untuk Mengetahui Fungi Dari Asuransi.
5. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Asuransi.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi
Istilah asuransi dalam perkembangannya di Indonesia berasal dari kata Belanda
assurantie yang kemudian menjadi “asuransi” dalam bahasa Indonesia. Namun istilah
assurantie itu sendiri sebenarnya bukanlah istilah asli bahasa Belanda akan tetapi, berasal
dari bahasa Latin, yaitu assecurare yang berarti “meyakinkan orang”. Kata ini kemudian
dikenal dalam bahasa Perancis sebagai assurance. Demikian pula istilah assuradeur yang
berarti “penanggung” dan geassureerde yang berarti “tertanggung” keduanya berasal dari
perbendaharaan bahasa Belanda. Sedangkan dalam bahasa Belanda istilah
“pertanggungan” dapat diterjemahkan menjadi insurance dan assurance. Kedu istilah ini
sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda, insurance mengandung arti menanggung
segala sesuatu yang mungkin terjadi. Sedangkan assurance menanggung sesuatu yang pasti
terjadi. Istilah assurance lebih lanjut dikaitkan dengan pertanggungan yang berkaitan
dengan masalah jiwa seseorang.
Banyak pendapat mengenai pengertian asuransi, antara lain: Asuransi dapat
diartikan sebagai persetujuan di mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung
dengan mendapat premi, untuk mengganti kerugian, atau tidak diperolehnya keuntungan
yang diharapkan, yang dapat diderita karena peristiwa yang tidak diketahui lebih dahulu.
Subekti, dalam bukunya memberikan definisi mengenai asuransi yaitu, Asuransi atau
pertanggungan sebagai suatu perjanjian yang termasuk dalam golongan perjanjian untung-
untungan (kansovereenkomst). Suatu perjanjian untung-untungan ialah suatu perjanjian
yang dengan sengaja digantungkan pada suatu kejadian yang belum tentu terjadi, kejadian
yang mana akan menentukan untung ruginya salah satu pihak.
Asuransi dalam sudut pandangan ekonomi merupakan metode untuk mengurangi
risiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidakpastian akan adanya
kerugian keuangan. Dan dari sudut pandang bisnis adalah sebuah perusahaan yang usaha
utamanya menerima atau menjual jasa, pemindahan risiko dari pihak lain, dan memperoleh
keuntungan dengan berbagi risiko di antara sejumlah nasabahnya.

2
Dari sudut pandangan sosial asuransi sebagai sebuah organisasi sosial yang
menerima pemindahan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna
membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota asuransi tersebut.
Abbas Salim, dalam bukunya memberikan definisi sebagai berikut, asuransi ialah suatu
kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai
pengganti (subtitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti.
Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Bab Kesembilan pasal
246 dijelaskan tentang pengertian Asuransi yaitu:
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian ,dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang di harapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tentu.”
Pengertian yang terdapat dalam Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) tersebut dapat di simpulkan adanya 3 (tiga) unsur penting dalam Asuransi, yaitu:
1. Pihak tertanggung mengikatkan kepada pihak penanggung.
2. Pihak penanggung mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak tertanggung, karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan.
3. Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak tentu jelas akan terjadi.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah perjanjian antara
kedua belah pihak yaitu tertanggung dengan penanggung untuk mengatasi risiko yang
belum pasti akan terjadi, yang mana pihak tertanggung harus membayarkan premi dengan
jumlah tertentukepada pihak penanggung sebagai jaminan pembayaran ketika ada
kerugian.

B. Macam-Macam Asurasi
Asuransi yang terdapat di negara-negara ini bermacam-macam. Hal ini karena
bermacam-macam juga sesuatu yang diasuransikan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
macam-macam asuransi itu.

3
a. Asuransi Timbal Balik
Maksud dengan asuransi timbal balik adalah beberapa orang memberikan iuran
tertentu yang dikumpulkan dengan maksud meringankan atau melepaskan beban
seseorang dari mereka saat mendapat kecelakaan. Jika uang yang dikumpulkan
tersebut telah habis, dipungut lagi iuran yang baru untuk persiapan selan- jutnya,
demikianlah seterusnya.
b. Asuransi Dagang
Asuransi dagang adalah beberapa manusia yang senasib bermu- fakat dalam
mengadakan pertanggung jawaban bersama untuk memikul kerugian yang
menimpa salah seorang anggota mereka. Apabila timbul kecelakaan yang
merugikan salah seorang anggota kelompoknya yang telah berjanji itu, seluruh
orang yang tergabung dalam perjanjian tersebut memikul beban keru- gian itu
dengan cara memungut derma (iuran) yang telah ditetapkan atas dasar kerja sama
untuk meringankan teman semasyarakat.
c. Asuransi Pemerintah.
Asuransi pemerintah adalah menjamin pembayaran harga kerugian kepada siapa
saja yang menderita di waktu terjadinya suatu kejadian yang merugikan tanpa
mempertimbangkan keuntungannya, bahkan pemerintah menanggung kekurangan
yang ada karena uang yang dipungut sebagai iuran dan asuransi lebih kecil daripada
harga pembayaran kerugian yang harus diberikan kepada penderita di waktu
kerugian itu terjadi. Asuransi pemerintah dilakukan secara obligator atau paksaan
dan dilakukan oleh badan-badan yang telah ditentukan untuk masing-masing
keperluan.
d. Asuransi Jiwa
Maksud asuransi jiwa adalah asuransi atas jiwa orang-orang yang
mempertanggungkan atas jiwa orang lain, penanggung (asurador) berjanji akan
membayar sejumlah uang kepada orang yang disebutkan namanya dalam polis
apabila yang mem- pertanggungkan (yang ditanggung) meninggal dunia atau
sesudah melewati masa-masa tertentu.
e. Asuransi Atas Bahaya Yang Menimpa Badan

4
Asuransi atas bahaya yang menimpa badan adalah asuransi dengan keadaan-
keadaan tertentu pada asuransi jiwa atas kerusakan-kerusakan diri seseorang,
seperti asuransi mata, asuransi telinga, asuransi tangan, atau asuransi atas penyakit-
penyakit tertentu. Asuransi ini banyak dilakukan oleh buruh- buruh industri yang
menghadapi bermacam-macam kecelakaan dalam menunaikan tugasnya.
f. Asuransi Terhadap Bahaya-bahaya Pertanggung Jawaban Sipil
Maksud asuransi terhadap bahaya-bahaya pertanggungjawaban sipil adalah
asuransi yang diadakan terhadap benda-benda, seperti asuransi rumah, perusahaan,
mobil, kapal udara, kapal laut motor, dan yang lainnya. Di RPA asuransi mengenai
mobil dipaksakan.

C. Manfaat Asuransi
Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain:
1. Rasa aman dan perlindungan Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan
memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko
atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai
kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung
dan penanggung.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil Prinsip keadilan diperhitungkan
dengan matang untuk menentukannilai pertanggungan dan premi yang harus
ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat
faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan
nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak
merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai pertanggungan, semakin besar pula
premi periodik yang harus dibayar oleh tertanggung.
3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan Premi yang dibayarkan setiap
periode memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga
memperhitungkan bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak).

5
5. Alat penyebaran risiko Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut
dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang
didasarkan atas nilai pertanggungan.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha Investasi yang dilakukan oleh para investor
dibebani dengan risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab
(pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).

D. Fungsi Asuransi
Asuransi secara umum berfungsi sebagai sarana atau mekanisme pengalihan
kemungkinan risiko kepada satu atau beberapa penanggung yang bersifat dapat
diasuransikan. Artinya, bentuk pengalihan kemungkinan risiko tersebut bukan berarti
meniadakan kemungkinan kemalangan (takdir), melainkan pihak penanggung (perusahaan
asuransi) menyediakan fasilitas keamanan finansial dan ketenangan bagi tertanggung,
sehingga fungsi utama asuransi (Ismanto, 2016:101) adalah :
1. Adanya asuransi akan menyebabkan masyarakat dan perusahaan berada keadaan yang
aman. Para peserta asuransi, baik perorangan atau perusahaan akan merasakan
ketenangan jiwa dan meminimalisir tingkat kerusakan karena karena perusahaan
asuransi (penanggung) siap untuk menanggung risikonya.
2. Adanya asuransi akan menyebabkan suatu kecenderungan, penarikan biaya akan
dilakukan secara adil sesuai dengan besar dan kecilnya risiko yang dipertanggungkan.
3. Asuransi sebagai sarana menabung. Premi yang bayarkan oleh peserta asuransi akan
menerima hasilnya di kemudian hari.
4. Asuransi dipandang sebagai sarana pendapatan.
5. Sumber pendapatan didasarkan pada financing the business. Hal ini didasarkan pada
sumber pendapatan untuk segala sesuatu yang dipertanggungkan.
Sementara fungsi asuransi dalam sudut pandang asuransi syariah yakni lebih
mengarahkan guna tercapainya operasionalisasi perusahaan sebagai untuk saling
tolong menolong satu sama lain sesama peserta satu sama lain. Artinya, sifat dan fungsi
utama dari asuransi syariah untuk terjalinnya kerjasama atau hubungan saling
menguntungkan antara peserta asuransi dengan perusahaan asuransi syariah.

E. Prinsip-Prinsip Asuransi
Ada enam prinsip asuransi yaitu antara lain :

6
1. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)
Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu
risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara
tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Syarat yang perlu dipenuhi agar
memenuhi kriteria insurable interest :
a. Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Risiko yang bisa diasuransikan berkaitan
dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat
diperkirakan terjadinya.
b. Kewajaran. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau harta
yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung maupun bagi penanggung.
c. Catastrophic. Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan suaatu
kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar pertanggungan
kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang bersamaan.
d. Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang
akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa
atau sejenis.
2. Utmost Good Faith (itikad baik)
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik. Antar
pihak tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan keterbukaan.
Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of
disclosure.
3. Indemnity ( Ganti Rugi )
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko yang
menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini tidak dapat mengganti
nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak atau cacat karena indemnity
berkaitan dengan ganti rugi finansial.
4. Proximate Cause ( Penyebab Utama Yang Paling Dominan )
Konsep Proximate Cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan
terjadinya suatu persitiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu
ketentuan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan
independent.

7
5. Subrogation
Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada
tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya
mengalami suatu peristiwa kerugian.
6. Contribution ( Kontribusi )
Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain yang
memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada
seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama
besar.

F. Contoh Studi Kasus Terkait Dengan Asuransi

Contoh kasus asuransi kecelakaan untuk nasabah asuransi jiwa adalah sebagai
berikut:
Ibu Irma adalah seorang single parent yang memiliki 2 anak yang masih kecil. Ia
bekerja sebagai pegawai swasta di Jakarta. Sebagai tulang punggung kedua anak tercinta,
ia akhirnya membeli produk asuransi jiwa. Tujuannya adalah jika terjadi risiko yang tak
diinginkan kepada dirinya, maka anak-anaknya akan mendapatkan sejumlah uang
cadangan yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Suatu hari, Ibu Irma mengalami kecelakaan di jalan tol, sehingga menyebabkan
dirinya meninggal dunia. Kemudian, Ibu Rini, orangtua dari Irma menyiapkan persyaratan
klaim asuransi jiwa yang dimiliki Irma.
Ia menyiapkan berkas-berkas yang dipersyaratkan, lalu mengirimkannya ke
perusahaan asuransi. Begitu klaim diterima, uang pertanggungan dikirimkan ke rekening
Ibu Rini. Uang tersebut akan digunakan oleh Ibu Rini untuk menghidupi kedua anak Irma
dan untuk membantu biaya pendidikannya kelak.
Contoh kasus asuransi kecelakaan diri
Asuransi kecelakaan diri adalah produk yang akan menanggung risiko kecelakaan
pada diri tertanggung. Artinya, apabila tertanggung meninggal, mengalami cedera, atau
cacat total akibat kecelakaan, asuransi akan memberikan sejumlah uang ganti rugi kepada
ahli waris dari tertanggung.
Contohnya begini, Bapak Ahmad adalah seorang pekerja swasta, dengan
tanggungan 1 istri dan 2 anak. Ia membeli produk asuransi kecelakaan diri Simas Insurtech
yang bernama Simas Insurtech.

8
Suatu hari, Pak Ahmad sedang berjalan kaki di trotoar dekat kantornya, tanpa
sengaja terserempet oleh mobil dan menyebabkan tulang lengan kanannya patah dan harus
dirawat ke rumah sakit.
Istri Pak Ahmad lalu mengajukan klaim asuransi kecelakaan diri kepada
perusahaan asuransi. Ia mengirimkan berkas-berkas dokumen seperti kronologi kejadian,
bukti kepemilikan polis, hingga identitas diri Pak Ahmad. Setelah klaim diterima, biaya
perawatan Pak Ahmad ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi.
Hal ini berbeda apabila dalam kasus yang sama Pak Ahmad meninggal dunia. Istri
Pak Ahmad dapat mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi, tetapi bukan dalam
bentuk pertanggungan rumah sakit, melainkan sejumlah uang tunai yang disebut dengan
uang pertanggungan.
Uang pertanggungan tersebut bertujuan untuk diberikan kepada ahli waris Pak
Ahmad demi membiayai hidup keluarganya untuk sementara waktu. Adapun nominal uang
tersebut ditentukan saat Pak Ahmad membeli produk asuransi Persona Insurtech.
Untuk kasus kecelakaan yang menimbulkan cacat tetap, keluarga Pak Ahmad tetap
akan mendapatkan uang pertanggungan, tetapi tidak penuh. Besaran yang diberikan
dihitung berdasarkan bagian tubuh mana yang mengalami cacat.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuransi dalam sudut pandangan ekonomi merupakan metode untuk mengurangi
risiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidakpastian akan adanya
kerugian keuangan. Dan dari sudut pandang bisnis adalah sebuah perusahaan yang usaha
utamanya menerima atau menjual jasa, pemindahan risiko dari pihak lain, dan memperoleh
keuntungan dengan berbagi risiko di antara sejumlah nasabahnya.Macam-macam Asurasi
diantaraya yaitu Asuransi Timbal Balik, Asuransi Dagang, Asuransi Pemerintah, Asuransi
Jiwa, Asuransi Atas Bahaya yang Menimpa Badan, Asuransi Terhadap Bahaya-Bahaya
Pertanggung Jawaban Sipil.
Manfaat Asuransi salah satunya adalah Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risiko kerugian yang bisa
diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).
Sementara fungsi asuransi dalam sudut pandang asuransi syariah yakni lebih mengarahkan
guna tercapainya operasionalisasi perusahaan sebagai untuk saling tolong menolong satu
sama lain sesama peserta satu sama lain. Artinya, sifat dan fungsi utama dari asuransi
syariah untuk terjalinnya kerjasama atau hubungan saling menguntungkan antara peserta
asuransi dengan perusahaan asuransi syariah.
Konsep Asuransi diantaranya yaitu Insurable interest (kepentingan yang
dipertanggungkan), Utmost Good Faith (itikad baik), Indemnity ( Ganti Rugi ), Proximate
Cause ( Penyebab Utama Yang Paling Dominan ), Subrogation, dan Contribution (
Kontribusi ).

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Dengan disusunnya makalah ini, penulis
mengharapkan pembaca dapat memahami kajian tentang Asurasi.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan untuk penulisan
makalah-makalah selanjutya agar jauh lebih baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Subendi Hendi. (2005). Fiqh Muamalah. Jakarta : Pt. Rajagrafindo Persada, Hlm.
307-309.
Makhrus. (2017). Manajemen Asuransi Syariah. Yogyakarta : Litera, Hlm. 32-33.
Ajib Muhammad. (2019). Asuransi Syariah. Jakarta Selatan : Rumah Fiqih
Publishing, Hlm. 8-11.

11

You might also like