Professional Documents
Culture Documents
Proposal Parlin ACC
Proposal Parlin ACC
Skripsi
Diajukan oleh:
PARLIN AGUSTIN
NIM. 170209066
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat
dan karunia-Nya yang tidak dapat terukur, sehingga penulisan proposal skripsi ini
Pembelajaran IPS kelas VI MIN 22 Aceh Besar” dapat diselesaikan sesuai waktu
yang direncanakan.
Saw yang telah mewariskan Al-qur’an dan sunahnya yang selalu dijadikan suri
Penulis,
Parlin Agustin
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..................................................................................4
D. Manfaat Penelitian................................................................................4
E. Definisi Operasional.............................................................................5
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu.............................................................................6
B. Media Pembelajaran.............................................................................8
1. Pengertian media pembelajaran......................................................8
2. Jenis dan karakteristik media .........................................................9
3. Fungsi dan manfaat media..............................................................9
C. Media Animasi......................................................................................11
1. Pengertian media animasi...............................................................11
2. Pembuatan media animasi..............................................................13
3. Pengembangan media animasi........................................................13
4. Keunggulan dan kekurangan media animasi..................................14
D. Ilmu Pengetahuan Sosial.......................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .............................................................................17
B. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian......................................................21
C. Instrumen Penelitian................................................................................22
D. Pengumpulan Data..................................................................................22
E. Analisis Data............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
sekolah dalam menjalankan fungsi sarana pendidikan. Dalam suatu proses belajar
Penggunaan metode yang tepat dan variatif dapat mengefektifkan proses belajar
mengajar sehingga mmapu menciptakan kondisi belajar yang lebih bermakna dan
menyenangkan. Hal ini seperti dinyatakan oleh Syaiful Bahri bahwa para ahli teori
pesan dari penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat pada saat proses belajar terjadi. 2 Media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang meliputi
antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, flash card, grafik, televisi dan komputer. Dengan
kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana yang mengandung
belajar.3
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta; Rineka
Cipta, 2006) hal. 10.
2
Arief Sudirman, Media Penelitian, (Jakarta: Raja Garfindo Persada, 1999) hal. 15.
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 5.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di kelas VI MIN 22 di
pembelajaran IPS pada saat mengajar. Adapun masalah tersebut yaitu media yang
digunakan guru berupa media gambar yang belum mampu memotivasi siswa
dalam belajar. sehingga siswa merasa jenuh dan cepat bosan dalam pembelajaran
IPS.
IPS, dan salah satunya adalah media animasi berbasis animaker. Media animasi
melalui suara, gambar, gerakan serta warna, materi yang dijelaskan melalui media
ini akan lebih jelas karena dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata.
MIN 22 Aceh Besar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik
B. Rumusan Masalah
4
Observasi tanggal 9 Desember 2019 di kelas V MIN 22 Aceh Besar
2
penyimpangan dalam penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penulisan
Besar?
C. Tujuan Penulisan
Aceh Besar.
D. Manfaat Penelitian
3
4
E. Definisi Operasional
suatu variabel atau suatu konsep sehingga dipahami dan diterima oleh para
pembaca.5
1. Pengembangan
Proses, cara, perbuatan mengembangkan.6 Dan lebih dijelaskan lagi dalam Kamus
dan sebagainya).7 Dalam penelitian ini, pengembangan adalah suatu proses yang
negara ASEAN.
2. Media Animasi
Media sering diartikan sebagai wadah. Dapat dilihat dari maksud media
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu media dapat diartikan
sebagai alat atau (sarana) komunikasi seperti majalah, radio, televisi, film, poster,
dan spanduk.8
5
Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Banda Aceh: Ar-Rijal Institute,
2007), hal. 16
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional Indonesia, 2014), hal. 201.
7
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PT. Pustaka Insan
Madani, 2012), hal. 53.
8
Chano, dkk, Kebebasan Media Mengancam Literasi Politik, (Malang: Prodi Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. 2020), hal 55.
5
Di dalam karangan buku Amir dan Ishak menjelaskan bahwa” media
animasi dapat bermacam-macam bentuk, seperti film, video, video game yang
gambar bergerak dan juga suara yang jelas terhadap suatu kejadian.9 Dalam
penelitian ini, media yang dimaksud adalah media animasi berbasis animaker.
manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar),
fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling mempengaruhi
9
Amir, M., Ishak, A,. Jurnal Pengajian Media Malaysia (Understanding Culture Through
Animation, 2011), hal. 1-9.
10
Fakhrurrazi. “Hakikat Pembelajaran yang Efektif”. Jurnal At-Tafkir. Vol. XI No. 1,
Juni 2018 (IAIN Langsa : 2018) hal. 86.
6
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
siswa.12
11
Muhammad Thoyyib, Pengembangan Media Animasi Pembelajaran Interaktif Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Semester II di SDN Polehan 3 Malang, Skripsi,
Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang, 2012.
12
Sholihul Huda, Pengembangan Media Pembelajaran Interktif Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas IV Di SDN Bimbing III Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas negeri Malang. 2012.
7
penelitian ini dihasilkan media pembelajaran animasi dapat membimbing
ini:
13
Ika Novyati, Pengembangan Media Animasi Pembelajaran Sistem Pernafasan Pada
Manusia Untuk Siswa Kelas V SDN Mandiro 1 Bondowoso, Skripsi, Jurusan Teknologi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2009.
8
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Menurut
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
ligkungan siswa yang dapat meransangnya untuk belajar. Sementara itu menurut
Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film
mengantarkan informasi antara sumber dan penerimanya. Jadi televisi, film foto,
foto, radio, dan sejenisnya merupakan media komunikasi, karena media segala
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
9
Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan
pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan “The
question of what media attributes are necessary for a given learning situation
becomes the basis for media selection.” Jadi klasifikasi media, karakteristik media
1) Fungsi media
antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya
kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
dan isi pelajaran saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
10
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan
memadatkan informasi.16
dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
2) Manfaat media
tujuan pengajaran.
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
lain.18
16
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Kencana, 2014), hal. 320.
17
Ibid. Hal. 320-321.
18
Sudjana dan Rivai, Media Mengajar, (Bandung: CV Sinar Baru, 1992), hal. 2.
11
C. Media Animasi
animasi sebagai salah satu kreativitas. Dengan perkembangan teknologi saat ini
dapat membantu para guru untuk membuat media yang lebih menarik, sehingga
Animasi adalah urutan frame yang ketika diputar dalam frame dengan
kecepatan yang cukup dapat menyajikan dambar bergerak lancar seperti sebuah
salah satu media yang menarik yang bisa digunakan oleh guru untuk
animasi dapat bermacam-macam bentuk, seperti film, video, video game yang
gambar bergerak dan juga suara yang jelas terhadap suatu kejadian.20
19
Bambang Eka Purnama, Konsep Dasar Multimedia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),
hal. 81.
20
Amir, M., Ishak, A,. Jurnal Pengajian Media Malaysia (Understanding Culture
Through Animation, 2011), hal. 1-9.
12
Sedangakan menurut Lowe (1999) media animasi dapat meningkatkan
siswa.21
merupakan suatu media yang memiliki bentuk seperti film, video, gambar dan
dimana animator melacak gerakan live-action, frame demi frame. Sumber film
untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
21
Lowe, Extracting Information From An Animation During Compex Visual Learning.
Journal of Technical Education and Training,1999, hal. 15-30.
22
Bambang Eka Purnama, Konsep Dasar Multimedia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),
hal. 84.
23
Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2009), hal.75.
13
3. Pengembangan Media Animasi
grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu
pelajaran.
peralatan itu. Jenis peralatan itu adalah komputer, video kamera, video cassette
compact disc. Kesemua peralatan itu haruslah kompak dan bekerja sama dalam
hidup, dapat dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar
grafis, video, animasi, diagram, suara dan lain-lain. Dengan mudah dapat
menghasilkan dengan mutu yang cukup baik. Misalnya, video kamera berfungsi
24
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2004), hal.
170-172.
14
4. Keunggulan dan Kekurangan Media Animasi
menggunakan obyek bergerak seperti film, video dan bantuan komputer sebagai
motivasi.
beberapa menit.
a) Pengadaan film dan video memerlukan biaya mahal dan waktu yang
banyak.
15
c) Keragaman model komputer (hardware) sering menyebabkan program
d) Komputer efektif jika digunakan oleh salah satu orang atau beberapa orang
ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan
budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang
budaya). IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang
Tujuan pendidikan IPS pada dasarnya untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat,
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/MI
sampai dengan jenjang SMP/MTS. Pada tingkat SD/MI, IPS memuat berbagai
Kompetensi Dasar yang harus diterapkan dan diajarkan pada siswa, dengan tujuan
untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai
25
Kustandi, Sutjipto, Media Pembelajaran Menual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), hal. 64.
26
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) hal. 78.
27
Etin, Solihatin, Cooperative Learning, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hal. 23.
16
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang mana agar dapat digunakan
Dari pengertian dan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di atas dapat
dasar sangat perlu dilaksanakan dengan baik agar tercipta generasi muda penerus
bangsa yang unggul, handal dan siap bersaing baik didalam maupun di luar negeri
ASEAN.
28
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 7.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dan menguji keefektifan produk tersebut.29 Produk yang dihasilkan dari penelitian
ini adalah media animasi berbasis animaker pada pembelajaran IPS pada siswa
Menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk
Seels & Richey bahwasanya penelitian pendidikan adalah kajian secara sistematis
keefektifan internal.31
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta 2016) hal. 297.
30
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
2010), hal. 194.
31
Ibid hal. 195.
32
Asim, Sistematika Penelitian Pengembangan, (Malang: Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang, 2001) hal. 1.
18
produk-produk yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian
berikut:
alat-alat yang telah ada dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah
dikembangkan.
4) Kumpulan data.
33
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidika, (Yogyakarta:
Alfabeta, 2011), hal 161.
34
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Memberikan Bekal Teoritis
Pada Mahasiswa Tentang Metodologi penelitian serta Diharapkan dapat Melaksanakan
Penelitian dengan langkah-langkah yang Benar), (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2013) hal. 45-46.
19
Sugiyono menyebutkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan seperti
Revisi
Produk Massal
produk
1) Identifikasi Masalah
dengan yang diinginkan adalah contoh masalah dalam pendidikan yang dapat
2) Pengumpulan Informasi
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008) hal. 409.
20
3) Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah selanjutnya penelitian dan
Misalnya membuat model materi ajar “menulis” untuk siswa kelas 1 SMP.
Desain memuat gambar, bagan, dan uraian ringkas yang mudah dipahami dan
4) Validasi Desain
orang pakar dalam bidangnya untuk menilai desain produk yang kita buat.
5) Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui penilain pakar atau forum diskusi,
7) Revisi Produk
b) Dalam uji coba ditemukan kelemahan dan kekurangan dari produk yang
dikembangkan,
21
c) Data untuk merevisi produk dapat dijaring melalui pengguna produk atau
tahap akhir.
Setelah melakukan uji coba produk pada kelompok yang lebih luas, dilakukan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian dan pengembangan. Dalam
luas.36
pada gampong Pagar Air, kelurahan Meunasah Krueng, Kec. Ingin Jaya. Waktu
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dilaksanakan mulai dari semester
genap hingga semester ganjil tahun ajaran 2020/2021, Adapun subjek dalam
penelitian ini adalah dilaksanakan pada siswa kelas VI MIN 22 Aceh Besar.
36
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2011), hal. 271-274.
22
C. Instrumen Penelitian
Data yang salah atau tidak menggambarkan data empiris bisa menyesatkan
peneliti, sehingga kesimpulan penelitian yang ditarik/ dibuat peneliti bisa keliru.
1) Lembar validasi
2) Tes
3) Angket
teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat
objektif.38
1. Lembar Validasi
37
Gulo, W, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia Widia sarana Indonesia, 2002)
hal. 83-84.
38
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hal. 155.
23
Validitas berarti ukuran dimana sesuatu menyatakan apa yang dinyatakan
untuk dilakukannya. Suatu instrumen pengukuran adalah valid jika itu berarti
menggambarkannya.39
suatu alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur.. suatu alat yang
dikatakan valid atau sahih atau sah apabila alat ukur tersebut telah digunakan
2. Angket
angket atau kuesioner ini biasanya disebut metode angket, sedangkan alat
pengumpulan data disebut angket. Sumber data atau responden.42 Respon siswa
mengumpulkan data dalam uji coba ini. Adapun kriteria penilaian yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini adalah skala likert untuk pengujian. Skala Likert
Sangat Puas (5); Puas (4); Cukup Puas (3); Tidak Puas (1). Setiap jawaban
39
Djunaidi Ghony, Fauzan Almanshur, Petunjuk Praktis Penelitian Pendidikan, (Malang:
UIN Malang Press, 2009), hal. 230.
40
Jusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), hal. 173.
41
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.
167.
42
Jusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), hal. 149.
24
dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan
Setuju S 4 Setuju S 2
Netral N 3 Netral N 3
semua peneliti. Karena sebuah penelitian tanpa analisis hanya akan melahirkan
sebuah data mentah yang tidak mempunyai arti. Dengan analisis data bisa diola
dan bisa disimpulkan pada akhirnya kesimpulan itulah yang menjadi cikal bakal
sebelumnya.44 Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah hasil angket ahli
pakar media, hasil tes siswa dan respon siswa terhadap media melalui angket.
43
Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta), h.20-21
44
Albi Anggito, Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (SukaBumi: CV Jejak,
2018), hal. 235
25
a) Mengkuantitatifkan hasil angket sesuai dengan indikator yang telah
ditentukan sebelumnya.
fx
N= × 100%
N
Keterangan :
Fx = Jumlah kejadian
N = Frekuensi individu45
2. Analisis Angket
sama seperti analisis data validasi oleh ahli media, yakni sebagai berikut:
ditentukan sebelumnya.
b) Membuat tabulasi
f
P= × 100%
N
Keterangan:
45
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 172.
26
N = Jumlah keseluruhan siswa.46
46
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), hal. 40.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Diharapkan dapat Melaksanakan Penelitian dengan langkah-langkah
yang Benar). Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Ningsih, Endang Mulyati.(2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Yogyakarta: Alfabeta.
Novyati, Ika. (2009). Pengembangan Media Animasi Pembelajaran Sistem
Pernafasan Pada Manusia Untuk Siswa Kelas V SDN Mandiro 1
Bondowoso, Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Malang
Pohan, Rusdin. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Banda Aceh: Ar-Rijal
Institute.
Purnama, Bambang Eka. (2013). Konsep Dasar Multimedia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Riduwan, dan Sunarto. Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
S.Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadirman, Arief S. dkk. (2010). Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana.
Soewadji, Jusuf. (2012). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sudirman, Arief. (1999). Media Penelitian. Jakarta: Raja Garfindo Persada.
Sudjana dan Rivai. (1992). Media Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru.
29