Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JASEP, Vol. 3 No.

2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

ANALISIS STRATEGI PENGNEMBANGAN UKM AGRIBISNIS BERBASIS KEDELAI


DI KOTA BATURAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Ginanjar Eko Santoso(1) Suryanawati(2)


(1)
Mahasiswa (S1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Baturaja Universitas
(2)
Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Baturaja Universitas
Jl. Ratu Penghulu Karang sari No. 02301, OKU, Sumatera Selatan, telp/fax (0735) 326122
E-mail : Ginanjarfp.ubr@gmail.com

ABSTRACT

This research is for analysis of development strategy on soybean based SME in Baturaja City,
This research was conducted in February until april 2017 in Baturaja City OKU Regency The method
used in this research is survey method, sampling in this research using saturated sampeling method,
the samples taken are the perpetrators of soybean based SMEs such as tempe, tofu, and soy milk in
Kota Baturaja The type of data used in this study includes primary data, and secondary, which is
analyzed by using SWOT matrix. The results of the field study obtained an average of 3.21 internal
factors And external factor 3,65 this means soybean based small and medium enterprises in Baturaja
City OKU Regency is in position 1 With a concentration strategy through vertical integration, from
analysis SWOT Can be drawn that conclusion small and medium enterprises Soybean-based
agribusiness in Baturaja City has weaknesses and threats that must be minimized In order to develop
more advanced in the future is in several ways. Small and medium enterprises Soy based should,
improve marketing, Produce quality products, Increase production volume, Modern and appropriate
technology update, guidance on UKM, innovation and product modification.

Keywords: Analysis of development strategy, Agribusiness SME analysis, Baturaja City,

PENDAHULUAN tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia,


India, Australia, dan Amerika. Menurut
Berbagai jenis hasil alam tumbuh laporan, kedelai mulai dikenal di
dengan subur di Indonesia, salah satunya Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula
adalah tanaman pangan, Berbagai tanaman penyebaran dan pembudidayaan kedelai
pangan tumbuh di Indonesia sebagai bahan yaitu di Pulau Jawa, kemudian
makanan pokok masyarakat Indonesia. berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan
Tanaman pangan merupakan tanaman pulau-pulau lainnya. Masuknya kedelai ke
penting dan strategis menyangkut fungsi Indonesia diduga dibawa oleh para imigran
utama sebagai bahan makanan masyarakat Cina yang mengenalkan beberapa jenis
Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU masakan yang berbahan baku biji kedelai
No.7 Tahun 1996. Salah satu tanaman (Adisarwanto, 2005).
pangan bagi masyarakat Indonesia adalah Konsumsi kedelai oleh masyarakat
kedelai ( DITJENTAN, 2004). Indonesia dipastikan akan terus meningkat
Kedelai merupakan tanaman asli setiap tahunnya mengingat beberapa
daratan Cina dan telah dibudidayakan pertimbangan seperti bertambahnya
oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan populasi penduduk, peningkatan
dengan semakin berkembangnya pendapatan perkapita, kesadaran
perdagangan antar negara yang terjadi masyarakat akan gizi makanan.
pada awal abad ke-19, menyebabkan Peningkatan kebutuhan akan kedelai, dapat
tanaman kedelai juga ikut tersebar ke dikaitkan dengan meningkatnya konsumsi
berbagai negara tujuan perdagangan

65
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

masyarakat terhadap tahu dan tempe, serta beberapa di antaranya UKM berbasis
untuk pasokan industri lainnya (Mursidah, kedelai
2005). Di kota Baturaja sendiri
Data kantor Dinas Pertanian memiliki 3 jenis usaha kecil dan menengah
Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel yang berbasis kedelai terdiri dari 16 pelaku
menyebutkan, tahun 2014 Sumsel mampu usaha kecil dan menengah yang telah
memproduksi kedelai sebanyak 147.000 bersifat formal yang telah memiliki surat
ton yang sebagiannya dihasilkan dari izin keberadaan usahanya (Dinas
Lahat, atau naik 31,25% dari realisasi Perindustrian, Perdagangan dan Koprasi
produksi tahun sebelumnya 112.000 ton. UKM 2015).
Disebutkan pula, luas lahan kedelai saat Tabel 1. Data jumlah dan Jenis
ini mencapai sekitar 11.000 ha, naik Industri Rumah Tangga di Kota Baturaja
hampir dua kali lipat dari luas lahan 2015
kedelai pada 2013 sebesar 5.800 ha. Dari
11.000 ha tersebut, sebanyak 45,45% atau Jumlah pelaku
No Jenis Usaha
5.000 ha diklaim merupakan lahan tetap Industri
untuk budidaya kedelai, dii Provinsi 1 Tempe 10
Sumatra Selatan, jumlah pelaku usaha 2 Tahu 5
mikro kecil menengah pada tahun 2014 3 Susu kedelai 1
jumlah UKM sebanyak 2.022.868 unit, Jumlah 16
naik menjadi 2.071.416 unit pada tahun Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan
2015. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Dan Koprasi UKM 2015.
merupakan tulang punggung ekonomi
Indonesia, khususnya di Sumatera selatan, Tabel 1 Menunjukkan sebaran
(BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2014). jumlah pelaku UKM berbasis kedelai yang
Komoditas pertanian pada umumnya terdapat di Kota Baturaja Kabupaten Ogan
mempunyai sifat mudah rusak sehingga Komering Ulu yaitu 16 jenis UKM yang
perlu langsung dikonsumsi atau diolah terdiri dari usaha Tempe, Tahu, dan Susu
terlebih dahulu. Proses pengolahan yang kedelai menurut ( Dinas Perindustrian
disebut agroindustri, dapat meningkatkan Perdagangan Dan Koprasi UKM 2015).
guna bentuk komoditas pertanian. Menurut (Darmawan, 2010.) secara
Kegiatan agroindustri merupakan bagian umum kebanyakan UKM di Indonesia
integral dari pembangunan sektor mempunyai banyak permasalahan dan
pertanian. Efek agroindustri mampu UKM berbasis kedelai di Kota baturaja
mentransformasikan produk primer ke juga menghadapi permasalahan yang sama,
produk olahan, sekaligus budaya kerja seperti permodalan, teknologi, pemasaran,
bernilai tambah rendah menjadi budaya akses informasi pasar dan sebagainya.
kerja industrial modern yang menciptakan Dengan berbagai permasalahan dan
nilai tambah tinggi (Suryana,1990). kelemahan itu industri kecil tempe di Kota
Jumlah UKM di Kabupaten OKU Baturaja dapat mengalami resiko
pada tahun 2016 sebanyak 75.622. data kegagalan. Kegagalan perencanaan,
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi kesalahan dalam penaksiran pasar,
dan UKM Kabupaten Ogan Komering Ulu, kesalahan dalam memperkirakan
Provinsi Sumatera Selatan. Di antara sekin ketersediaan bahan baku , dan sebagainya.
banyak UKM di Kab OKU terdapat Berdasarkan uraian diatas maka
diperlukan strategi pengembangan yang

66
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

tepat untuk dapat meningkatkan kemajuan eksternal peluang (opportunities) dan


UKM Berbasis kedelai di Kota Baturaja ancaman (treats) dengan faktor internal
Kabupaten OKU. Berdasarkan latar kekuatan (strength) dan kelemahan
belakang tersebut, maka penelitian ini (weakness), untuk menghasilkan analisis
berjudul, “Analisis Strategi Pengembangan yang tepat. Langkah selanjutnya setelah
UKM Berbasis Kedelai Di Kota Baturaja diperoleh analisis mengenai kekuatan,
Kabupaten OKU.” kelemahan, peluang dan ancaman pada
sektor industri Berbasis kedelai. Di kota
METODOLOGI PENELITIAN Baturaja adalah dengan Matrik Internal
Eksternal.
Penelitian ini telah dilakukan di Kota Matriks SWOT adalah faktor IFAS
Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu. dan faktor EFAS sehingga membentuk
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja suatu strategi. Adapun faktor IFAS dan
(purposive). mengingat di Kota Baturaja EFAS yang terkait dengan pengembangan
terdapat banyak UKM agribisnis berbasis UKM yaitu sebagai berikut:
kedelai yang sedang berkembang
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Faktor IFAS (Internal Faktor Analysis
Februari 2017 hingga April 2017. Strategy)
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survei, yaitu Tabel 2. Faktor IFAS
suatu metode yang digunakan untuk
memperoleh data-data atau fakta yang ada NKekuatan elemahan
NO (Strenghts) (Weakness)
dan mencari keterangan secara faktual,
Data diperoleh dengan cara wawancara
dengan para pelaku UKM agribisnis
berbasis kedelai yang ada dalam daftar
Dinas Perindustrian Perdagangan dan
Koperasi, dengan mengunakan alat Faktor EFAS (Eksternal Faktor Analysis
kuisioner sebagai pengumpul data. Strategy)
Untuk menjawab masalah dalam
penelitian di gunakan analisis SWOT Tabel 3. Faktor EFAS
dalam Rangkuti (2006), analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara NO Peluang Ancaman
sistematis untuk merumuskan strategi. (oportunity) (streats)
Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strength)
dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman
(treaths). Hal ini disebut dengan analisis
situasi. Model yang paling popular untuk
analisis situasi adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT membandingkan faktor

67
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

Menghitung pembobotan Faktor IFAS dan EFAS

Tabel 4. Bobot Faktor IFAS


IFAS Bobot Rating Skor
Kekuatan
1.
2.
Kelemahan
1.
2.
Jumlah

Tabel 5. Bobot Faktor EFAS


EFAS Bobot Rating Skor
Peluang
1.
2.
Ancaman
1.
2.
Jumlah

Keterangan:
Rating : diisi oleh responden dengan menggunakan kuisioner.
Bobot : Faktor rating.
Jumlah rating.
Skor : Rating x Bobot.

Matriks SWOT akan strategi pengembangan adalah analisis


mempermudah merumuskan berbagai SWOT. Memanfaatkan semua informasi
strategi yang perlu dijalankan dengan cara tersebut dalam model-model kuantitatif
mengelompokan masing-masing masalah. perumusan strategi.
Variabel yang digunakan dalam analisis

IFAS STRENGTH (S) WEAKNESS (W)


Daftar semua Daftar semua
kekuatan yang dimiliki. kelemahan yang
EFAS dimiliki.
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Daftar semua peluang Gunakan semua Atasi semua kelemahan
yang dapat kekuatan yangdimiliki dengan memanfaatkan
diidentifikasi. untuk memanfaatkan peluang yang ada.
peluang yang ada.
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Daftar semua ancaman Gunakan semua Tekan semua
yang dapat kekuatan untuk kelemahan dan cegah
diidentifikasi. menghindar darisemua semua ancaman.
ancaman.
Gambar 1. Matriks Analisis SWOT

68
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

HASIL DAN PEMBAHASAN berkembang serta dihadapi oleh UKM


berbasis kedelai di kota baturaja maka
Untuk mengetahui Strategi Pengembangan dapat beberapa kekuatan, kelemahan,
pada UKM agribisnis berbasis kedelai di peluang dan ancaman yang benar benar
lakukan Dengan teknis analisis SWOT, dialami dan dihadapi oleh UKM agribisnis
secara efektif dapat membantu untuk berbasis kedelai. Faktor IFAS ( Internal
menstruktur masalah dengan menganalisis Faktor Analysis Strategy).
faktor internal dan faktor eksternal yang

Tabel 6. Analisis faktor IFAS (Internal Faktor Analisis Strategi)

No IFAS Rating Bobot Skor


Kekuatan 3 0,21 0,63
1 Pengalaman usaha pembuatan tempe,tahu
dan susu kedelai
2 Produksi yang selau terus menerus. 4 0,28 1,12
3 Tersedia tenaga kerja yang murah 3 0,21 0.63
4 Bebas dari bahan berbahaya 4 0,28 1,12
Jumlah 14 0,96 3,50

Kelemahan
1 Kurang kreatif dalam hal inovasi produk. 2 0,2 0,4
2 Teknologi produksi sederhana. 2 0,2 0,4
3 Tidak adanya pembinaan 4 0,4 1.6
4 Modal terbatas 2 0,2 0,4
Jumlah 10 1,00 2.80
Total 1,96 6,30
Rata-rata 3,21

Dari Tabel di atas dapat di ketahui kelemahan utama yang di miliki UKM
bahwa berdasarkan nilai rating bahwa Agribisnis Berbasis kedelai adalah tidak
faktor kekuatan IFAS pada Pengalaman adanya pembinaan pemerintah, sekor yang
usaha pembuatan tempe,tahu dan susu paling kuat yaitu 0,16 sedangkan faktor
kedelai skor yaitu 0,63 sedangkan sekor kurang kreatif dalam hal inovasi produk,
yang paling kuat adalah 1,12 terdapat pada teknologi sederhana dan modal terbatas
faktor Produksi yang selau terus menerus, memiliki skor 0,02 dari penjumlahan
dan proses pembuatan tidak mengunakan faktor IFAS yaitu kekuatan dan kelemahan
bahan pengawet. Sedangkan untuk diketahui skor rata-rata 3,21.

69
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

Faktor EFAS (Eksternal Analysis Faktor UKM Agribisnis Berbasis Kedelai dapat
Strategy) dilihat pada tabel faktor EFAS berikut.

Matriks EFAS digunakan untuk


merangkum peluang dan ancaman pada

Tabel 7. Analisis faktor EFAS (External Faktor Analisis Strategi)

No EFAS Rating Bobot Skor


Peluang
1 Bahan baku yang selalu ada 3 0,21 0,63
2 Permintaan produk selalu ada 3 0,21 0,63
3 Pertumbuhan penduduk meningkat. 4 0,28 1,12
4 Sentra industri dekat dengan pasar 4 0,28 1,12
Jumlah 12 0,96 3,50

Ancaman
1 Harga bahan baku kedelai selalu naik 4 0,30 1,20
2 Kualitas kedelai kurang baik 4 0,30 1,20
3 kejenuhan konsumen akan produk yang 1 0,07 0,07
sama
4 Saingan produk dari tempat atau wilayah 4 0,30 1,20
lain .
Jumlah 13 0,97 3,67
Total 1,96 7,17
Rata-rata 3,65

Dari tabel di atas dapat di ketahui Diagram Matriks ( Grand Strategi )


bahwa peluang utama pada EFAS bahan
baku selalu ada, permintan produk selalu Pemetaan posisi UKM Agribisnis
ada memiliki skor 0,68 sedangkan nilai Berbasis Kedelai agar dapat memudahkan
yang paling kuat dengan skor 1,12 yaitu UKM dalam menentukan alternatif strategi
faktor pertumbuhan penduduk, dan sentra pengembangan UKM agribisnis berbasis
industri dekat dengan pasar. Sedangkan kedelai di kota baturaja untuk menghadapi
untuk ancaman terhadap UKM agribisnis persaingan dan pertumbuhan ekonomi di
berbasis kedelai kejenuhan konsumen akan masa yang akan datang sedaangkan hasil
produk yang sama memperoleh skor 0,07 dari matriks EFAS dan IFAS digunakan
sedangkan yang lainnya memperoleh skor untuk menyusun strategi. Total nilai rata-
1,20 dari pengabungan kedua faktor EFAS rata pada IFAS sebesar 3,21 dan nilai rata-
menghasilkan dengan skor rata-rata 3,65 rata pada EFAS adalah 3,65.

70
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

Total skor strategi internal

4,0 3,0 2,0 1,0


4,0 I
3,65
II III
TINGGI
Total Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan
3,21
Sektor
3,0 V
Strategi IV VI
Pertumbuhan
Eksternal SEDANG Stabilitas Penciutan
Stabilitas
2,0

LEMAH VII VIII IX

Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi


1,0

Gambar 2. Diagram Matriks ( Grand Strategi )


Analisis matrik internal eksternal naik, kualitas kedelai kurang baik,
diatas adalah strategi pengembangan UKM kejenuhan konsumen akan poduk yang
agribisnis berbasis kedelai di Kota sama, Saingan produk dari tempat atau
Baturaja berada pada kuadran 1 pada wilayah lain .) dan kelamahan ( kurang
pertumbuhan vertikal dengan total 3,21 kreatif dalam hal inovasi produk, teknologi
menuju 3,65 dimana artinya sederhna, tidak adanya pembinaan, modal
pengembangan UKM agribisnis berbasis terbatas).
kedelai masih sangat baik untuk di
kembangkan dengan memanfaatkan faktor Analisis Matriks SWOT
kekuatan (pengalaman usaha pembuatan
tempe tahu dan susu kedelai, pangsa pasar Berdasarkan dari grafik mtriks maka
terdapat pada semua lapisan masyarakat, di rumuskan analisis strategi untuk
tenaga kerja yang memadai dan bahan menentukan langkah-langkah kongkrit
baku selalu ada ) dan peluang (permintaan yang sebaiknya di lakukan oleh UKM
produk selalu ada , pertumbuhan penduduk agribisnis berbasis kedelai di kota baturaja
meningkat, dan sentra industri dekat adalah sebagai berikut:
dengan pasar) dan berhadapan dengan
ancaman ( harga bahan baku kedelai selalu

71
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

IFAS 1. Pengalaman usaha 1. Kurang kreatif dalam


pembuatan tempe,tahu hal inovasi produk.
dan susu kedelai 2. Teknologi produksi
2. Proses produksi yang sederhana.
selalu terus menerus. 3. Pengrajin memiliki
3. Tersedia tenaga kerja ketergantungan
EFAS yang murah di ruang pada kedelai impor
lingkup keluarga 4. Modal terbatas.
4. Proses pembuatan
tidak mengunakan
bahan pengawet
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

1. Bahan baku yang 1. Menambah cabang 1. meningkatkan volume


selalu ada. (S1,S2,O2,O3) produksi untuk
2. Permintaan produk 2. meningkatkan meningkatkan
selalu ada. pemasaran (S2,S4 pendapatan UKM
3. Pertumbuhan penduduk ,O3,O4) (W4,O1,O2).
meningkat.
4. Sentra industri dekat
dengan pasar.
Threats (T) Strategi ST Strategi WT

1. Harga bahan baku 1. Menghasilkan produk 1. Pembinaan pada


selalu naik yang berkualitas agar UKM. (W1,W2,T2)
2. Kualitas kedelai kadang dapat di minati dan 2. Melakukan inovasi
kurang baik lebih mampu bersaing dan modivikasi
3. kejenuhan konsumen (S1,T2,) produk seperti susu
akan produk yang sama kedelai siap minum,
4. Saingan produk dari keripik tempe atau
tempat atau wilayah tahu. (W1, T3.)
lain.

Gambar 3. Analisis Strategi Matriks SWOT

Dari strategi matriks SWOT cabang , strategi tersebut dapat di


dihasilkan beberapa strategi antaralain ambil dari beberapa faktor kekuatan
strategi yang di lakukan saat kekuatan yaitu pengalaman pembuatan usaha
berhadapan dengan kesempatan (strategi S- berbasis kedelai dan proses produksi
O) pada UKM agribisnis berbasis kedelai yang selalu terus menerus, yaitu
yaitu menentukan kekuatan untuk semakin lamanya seorang atau suatu
menghasilkan peluang UKM melakukan kegiatan usaha maka
1. Dari strategi hasil gabungan antara mereka akan semakin baik dan lebih
kekuatan dan peluang agar UKM berpengalaman dalam hal melakukan
berbasis kedelai untuk menambah kegiatan secara tidak langsung mereka

72
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

telah layak dan siap untuk membeli produk, konsumen akan merasa
mengembangkan atau membuka puas dengan produk yang telah di beli
cabang bagi usahanya. Juga faktor sehingga mampu bersaing dengan produk
peluang (oportunity) permintaan dari tempat atau wilayah lain. ( S1,T2 )
produksi selalu ada dan pertumbuhan
penduduk meningkat juga salah satu Strategi W-T adalah strategi yang di
yang memperkuat ataaupun menjadi susun dengan cara meminimalkan
landasan UKM berbasis kedelai agar kelemahan untuk menghindari ancaman
membuka cabang. (S1,S2,O2,O4) strategi yang sesuai di antaranya :
2. Untuk meningkatkan pemasaran perlu 1. Dengan menganalisa kelemahan
produksi yang berlangsung secara (weakness) yang ada yaitu kurang
terus menerus, karena pemmasaran kreatif dalam hal inovasi produk dan
yang luas tidak dapat dilakukan penggrajin memiliki modal yang
apabila dalam hal produksi masih terbatas lalu ancaman (thereats) berupa
dilakukan secara terputus juga saingan produk dari tempat atau
kekuatan pembuatan tidak wilayah lain diperlukan sebuah langkah
mengunakan bahan pengawet, hal solusi khususnya dari pemerintah untuk
tersebut yang memberikan peluang memberikan pembinaan berupa dalam
yang tinggi untuk lebih meningkatkan hal inovasi, tatacara peminjaman modal,
pemasaran dikarenakan masyarakat dan pembinaan agar lebih mampu
lebih berminat dengan makanan yang bersaing dengan UKM dari wilayah lain
sehat, sedangkan (oportunity) peluang (W1,W3,T4)
adalah pertumbuhan penduduk 2. Faktor kelemahan kurang kreatif dalam
meningkat dan industri yang dekat hal inovasi produk dan ancaman yaitu
dengan pasar hal tersebut yang kejenuhan konsumen terhadap produk
mendasari strategi untuk yang sama, Untuk meningkatkan minat
meningkatkan pemasaran pada UKM konsumen membeli perlu halnya
berbasisi kedelai. (S2,S4,O3,O4) pembaharuan dari beberapa fator di
atas, dapat di ambil suatu strategi yaitu
Strategi yang di lakukan saat UKM melakukan inovasi dan modivikasi
agribisnis berbasis kedelai berada dalam produk yang baru, agar konsumen lebih
kelemahan bertemu dengan peluang tertarik dan dapat lebih banyak pilihan
(strategi W-O) yaitu Meningkatkan volume tentang olahan kedelai (W1,T3).
produksi untuk meningkatkan pendapatan
UKM, Semua faktor W-O atau kelemahan KESIMPULAN DAN SARAN
dan peluang yang ada dapat memberikan
solusi bagi UKM untuk meningkatkan
A. KESIMPULAN
produksinya seperti pada kelemahan
Dari hasil penelitian yang telah di
modal terbatas sedangkan dapat di
lakukan, maka dapat di ambil kesimpulan
lengkapi dengan faktor peluang yang ada.
sebagai berikut.
(W4, O1, O2)
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Straategi yang di lakukan saat
bahwa profile UKM berbasis kedelai
kekuatan yang ada pada UKM agribisnis
di Kota Baturaja terdapat 10 UKM
berbasis kedelai bertemu dengan ancaman
tempe, 5 tahu dan 1 UKM susu kedelai
(Strategi S-T) yaitu : Kualitas yang baik
Strategi Pengembangan pada UKM
dapat menarik minat konsumen untuk
agribisnis berbasis kedelai di lakukan

73
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

dengan Analisis SWOT (Strenght, pada UKM, dan melakukan inovasi


Weaknees, Opportunity, Treats). modivikasi produk.
Dengan teknis analisis SWOT ini
secara efektif dapat membantu untuk B. SARAN
menstruktur masalah dengan Berdasarkan analisis dari hasil
menganalisis faktor internal dan faktor penelitian yang telah dilakukan maka dapat
eksternal yang berkembang serta diambil saran sebagai berikut.
dihadapi oleh UKM berbasis kedelai 1. Pemerintah hendaknya melakukan
di Kota Baturaja Faktor IFAS kekutan pembinaan tentang bagai mana
(strength) pada ukm berbasis kedelai meningkatkan kemampuan atau
di kota baturaja adalah, pengalaman pelatihan, tentang bagaimana teknik,
usaha pembuatan tempe, tahu, dan teknologi dan manajemen agar ukm
susu kedelai, proses produksi yang berbasis kedelai dapat lebih
selalu terus menerus, tersedianya berkembang.
tenaga kerja dalam keluarga, 2. Bagi pengusaha UKM berbasis
pembuatan tidak mengunakan bahan kedelai untuk dapat bisa
pengawet. Kelemahahan (weaknes) menangulangi mengatasi semua
kurangkreatif dalam hal inofasi kelemahan dan ancaman yang ada
produk, teknologi produksi sederhana, dengan memanfaatkan kekuatan dan
pengrajin memiliki ketergantungn peluang yang di miliki seperti
pada kedelai impor, dan modal memperhatikan mutu produk,
terbatas sedangkan faktor EFAS pada melakukan modifikasi produk,
faktor peluang (oportunity) bahan meningkatkan pemasaran,
baku selalu ada, permintaan produk menambah cabang dan
selalu ada pertumbuhan penduduk meningkatakan volume produksi.
meningkat, sentra industri dekat
dengan pasar, lalu ancaman (threats) DAFTAR PUSTAKA
harga bahan baku selalu naik, kualitas
kedelai kadang kurang baik, Adisarwanto 2005. Budi daya dengan
kejenuhan konsumen akan produk pemupukan yang efektif dan
yang sama, saingan produk dari pengoptimalan peran bintil akar
tempat atau wilayah lain. kedelai. Surabaya. Jakarta,107 hal.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan dan dari analisis (BPS) Badan Pusat Statistik Provinsi
SWOT, maka dapat di ambil grend Sumatera Selatan. 2014. Data
strategy yang tepat dalam Pertanian Tanaman Pangan dan
mengembangkan UKM agribisnis Hortikultura. BPS Provinsi
berbasis kedelai di Kota Baturaja Sumatera Selatan. Palembang.
yaitu. meminimalkan biaya dan
operasi yang tidak efisien untuk Darmawan 2010. Metode penelitian
mengontrol kualitas serta distribusi kuantitatif, bandung remaja
produk, meningkatkan pemasaran, rosakarya.
Menghasilkan produk yang
berkualitas, Meningkatkan volume Ditjentan. 2004. Analisis daya saing
produksi, Perbaharuan teknologi yang Indonesia, Skripsi, Semarang,
moderen dan tepat guna, Pembinaan Fakultas Ekonomi , Universitas

74
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001

Negri Semarang,(Tidak di
Publikasikan)

Dinas perindustrian Perdagangan dan


koperasi UKM Kabupaten Ogan
Komering Ulu. 2015.

Mursidah. 2005. Perkembangan Produksi


Kedelai Nasional dan Upaya
Pengembangannya di Provinsi
Kalimantan Timur. Kalimantan,
LIPI.

Suryana. 1990. Diversifikasi Pertanian


dalam Proses Mempercepat Laju
Pembangunan Nasional Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta

75

You might also like