Professional Documents
Culture Documents
453-Article Text-722-1-10-20200916
453-Article Text-722-1-10-20200916
ABSTRACT
This research is for analysis of development strategy on soybean based SME in Baturaja City,
This research was conducted in February until april 2017 in Baturaja City OKU Regency The method
used in this research is survey method, sampling in this research using saturated sampeling method,
the samples taken are the perpetrators of soybean based SMEs such as tempe, tofu, and soy milk in
Kota Baturaja The type of data used in this study includes primary data, and secondary, which is
analyzed by using SWOT matrix. The results of the field study obtained an average of 3.21 internal
factors And external factor 3,65 this means soybean based small and medium enterprises in Baturaja
City OKU Regency is in position 1 With a concentration strategy through vertical integration, from
analysis SWOT Can be drawn that conclusion small and medium enterprises Soybean-based
agribusiness in Baturaja City has weaknesses and threats that must be minimized In order to develop
more advanced in the future is in several ways. Small and medium enterprises Soy based should,
improve marketing, Produce quality products, Increase production volume, Modern and appropriate
technology update, guidance on UKM, innovation and product modification.
65
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
masyarakat terhadap tahu dan tempe, serta beberapa di antaranya UKM berbasis
untuk pasokan industri lainnya (Mursidah, kedelai
2005). Di kota Baturaja sendiri
Data kantor Dinas Pertanian memiliki 3 jenis usaha kecil dan menengah
Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel yang berbasis kedelai terdiri dari 16 pelaku
menyebutkan, tahun 2014 Sumsel mampu usaha kecil dan menengah yang telah
memproduksi kedelai sebanyak 147.000 bersifat formal yang telah memiliki surat
ton yang sebagiannya dihasilkan dari izin keberadaan usahanya (Dinas
Lahat, atau naik 31,25% dari realisasi Perindustrian, Perdagangan dan Koprasi
produksi tahun sebelumnya 112.000 ton. UKM 2015).
Disebutkan pula, luas lahan kedelai saat Tabel 1. Data jumlah dan Jenis
ini mencapai sekitar 11.000 ha, naik Industri Rumah Tangga di Kota Baturaja
hampir dua kali lipat dari luas lahan 2015
kedelai pada 2013 sebesar 5.800 ha. Dari
11.000 ha tersebut, sebanyak 45,45% atau Jumlah pelaku
No Jenis Usaha
5.000 ha diklaim merupakan lahan tetap Industri
untuk budidaya kedelai, dii Provinsi 1 Tempe 10
Sumatra Selatan, jumlah pelaku usaha 2 Tahu 5
mikro kecil menengah pada tahun 2014 3 Susu kedelai 1
jumlah UKM sebanyak 2.022.868 unit, Jumlah 16
naik menjadi 2.071.416 unit pada tahun Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan
2015. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Dan Koprasi UKM 2015.
merupakan tulang punggung ekonomi
Indonesia, khususnya di Sumatera selatan, Tabel 1 Menunjukkan sebaran
(BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2014). jumlah pelaku UKM berbasis kedelai yang
Komoditas pertanian pada umumnya terdapat di Kota Baturaja Kabupaten Ogan
mempunyai sifat mudah rusak sehingga Komering Ulu yaitu 16 jenis UKM yang
perlu langsung dikonsumsi atau diolah terdiri dari usaha Tempe, Tahu, dan Susu
terlebih dahulu. Proses pengolahan yang kedelai menurut ( Dinas Perindustrian
disebut agroindustri, dapat meningkatkan Perdagangan Dan Koprasi UKM 2015).
guna bentuk komoditas pertanian. Menurut (Darmawan, 2010.) secara
Kegiatan agroindustri merupakan bagian umum kebanyakan UKM di Indonesia
integral dari pembangunan sektor mempunyai banyak permasalahan dan
pertanian. Efek agroindustri mampu UKM berbasis kedelai di Kota baturaja
mentransformasikan produk primer ke juga menghadapi permasalahan yang sama,
produk olahan, sekaligus budaya kerja seperti permodalan, teknologi, pemasaran,
bernilai tambah rendah menjadi budaya akses informasi pasar dan sebagainya.
kerja industrial modern yang menciptakan Dengan berbagai permasalahan dan
nilai tambah tinggi (Suryana,1990). kelemahan itu industri kecil tempe di Kota
Jumlah UKM di Kabupaten OKU Baturaja dapat mengalami resiko
pada tahun 2016 sebanyak 75.622. data kegagalan. Kegagalan perencanaan,
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi kesalahan dalam penaksiran pasar,
dan UKM Kabupaten Ogan Komering Ulu, kesalahan dalam memperkirakan
Provinsi Sumatera Selatan. Di antara sekin ketersediaan bahan baku , dan sebagainya.
banyak UKM di Kab OKU terdapat Berdasarkan uraian diatas maka
diperlukan strategi pengembangan yang
66
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
67
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
Keterangan:
Rating : diisi oleh responden dengan menggunakan kuisioner.
Bobot : Faktor rating.
Jumlah rating.
Skor : Rating x Bobot.
68
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
Kelemahan
1 Kurang kreatif dalam hal inovasi produk. 2 0,2 0,4
2 Teknologi produksi sederhana. 2 0,2 0,4
3 Tidak adanya pembinaan 4 0,4 1.6
4 Modal terbatas 2 0,2 0,4
Jumlah 10 1,00 2.80
Total 1,96 6,30
Rata-rata 3,21
Dari Tabel di atas dapat di ketahui kelemahan utama yang di miliki UKM
bahwa berdasarkan nilai rating bahwa Agribisnis Berbasis kedelai adalah tidak
faktor kekuatan IFAS pada Pengalaman adanya pembinaan pemerintah, sekor yang
usaha pembuatan tempe,tahu dan susu paling kuat yaitu 0,16 sedangkan faktor
kedelai skor yaitu 0,63 sedangkan sekor kurang kreatif dalam hal inovasi produk,
yang paling kuat adalah 1,12 terdapat pada teknologi sederhana dan modal terbatas
faktor Produksi yang selau terus menerus, memiliki skor 0,02 dari penjumlahan
dan proses pembuatan tidak mengunakan faktor IFAS yaitu kekuatan dan kelemahan
bahan pengawet. Sedangkan untuk diketahui skor rata-rata 3,21.
69
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
Faktor EFAS (Eksternal Analysis Faktor UKM Agribisnis Berbasis Kedelai dapat
Strategy) dilihat pada tabel faktor EFAS berikut.
Ancaman
1 Harga bahan baku kedelai selalu naik 4 0,30 1,20
2 Kualitas kedelai kurang baik 4 0,30 1,20
3 kejenuhan konsumen akan produk yang 1 0,07 0,07
sama
4 Saingan produk dari tempat atau wilayah 4 0,30 1,20
lain .
Jumlah 13 0,97 3,67
Total 1,96 7,17
Rata-rata 3,65
70
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
71
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
72
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
telah layak dan siap untuk membeli produk, konsumen akan merasa
mengembangkan atau membuka puas dengan produk yang telah di beli
cabang bagi usahanya. Juga faktor sehingga mampu bersaing dengan produk
peluang (oportunity) permintaan dari tempat atau wilayah lain. ( S1,T2 )
produksi selalu ada dan pertumbuhan
penduduk meningkat juga salah satu Strategi W-T adalah strategi yang di
yang memperkuat ataaupun menjadi susun dengan cara meminimalkan
landasan UKM berbasis kedelai agar kelemahan untuk menghindari ancaman
membuka cabang. (S1,S2,O2,O4) strategi yang sesuai di antaranya :
2. Untuk meningkatkan pemasaran perlu 1. Dengan menganalisa kelemahan
produksi yang berlangsung secara (weakness) yang ada yaitu kurang
terus menerus, karena pemmasaran kreatif dalam hal inovasi produk dan
yang luas tidak dapat dilakukan penggrajin memiliki modal yang
apabila dalam hal produksi masih terbatas lalu ancaman (thereats) berupa
dilakukan secara terputus juga saingan produk dari tempat atau
kekuatan pembuatan tidak wilayah lain diperlukan sebuah langkah
mengunakan bahan pengawet, hal solusi khususnya dari pemerintah untuk
tersebut yang memberikan peluang memberikan pembinaan berupa dalam
yang tinggi untuk lebih meningkatkan hal inovasi, tatacara peminjaman modal,
pemasaran dikarenakan masyarakat dan pembinaan agar lebih mampu
lebih berminat dengan makanan yang bersaing dengan UKM dari wilayah lain
sehat, sedangkan (oportunity) peluang (W1,W3,T4)
adalah pertumbuhan penduduk 2. Faktor kelemahan kurang kreatif dalam
meningkat dan industri yang dekat hal inovasi produk dan ancaman yaitu
dengan pasar hal tersebut yang kejenuhan konsumen terhadap produk
mendasari strategi untuk yang sama, Untuk meningkatkan minat
meningkatkan pemasaran pada UKM konsumen membeli perlu halnya
berbasisi kedelai. (S2,S4,O3,O4) pembaharuan dari beberapa fator di
atas, dapat di ambil suatu strategi yaitu
Strategi yang di lakukan saat UKM melakukan inovasi dan modivikasi
agribisnis berbasis kedelai berada dalam produk yang baru, agar konsumen lebih
kelemahan bertemu dengan peluang tertarik dan dapat lebih banyak pilihan
(strategi W-O) yaitu Meningkatkan volume tentang olahan kedelai (W1,T3).
produksi untuk meningkatkan pendapatan
UKM, Semua faktor W-O atau kelemahan KESIMPULAN DAN SARAN
dan peluang yang ada dapat memberikan
solusi bagi UKM untuk meningkatkan
A. KESIMPULAN
produksinya seperti pada kelemahan
Dari hasil penelitian yang telah di
modal terbatas sedangkan dapat di
lakukan, maka dapat di ambil kesimpulan
lengkapi dengan faktor peluang yang ada.
sebagai berikut.
(W4, O1, O2)
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Straategi yang di lakukan saat
bahwa profile UKM berbasis kedelai
kekuatan yang ada pada UKM agribisnis
di Kota Baturaja terdapat 10 UKM
berbasis kedelai bertemu dengan ancaman
tempe, 5 tahu dan 1 UKM susu kedelai
(Strategi S-T) yaitu : Kualitas yang baik
Strategi Pengembangan pada UKM
dapat menarik minat konsumen untuk
agribisnis berbasis kedelai di lakukan
73
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
74
JASEP, Vol. 3 No. 2, Desember 2017 ISSN : 2443-1001
Negri Semarang,(Tidak di
Publikasikan)
75