Artikel Pert.5 - Sasaran Dan Pengembangan Sikap - Nyi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Nama : Nyi Safitri

NIM : 200730014
Matkul : Profesi Pendidikan
Tugas : Artikel Pertemuan 2

1. Judul : KONSEP SASARAN DAN PENGEMBANGAN SIKAP PROFESIONAL


A. PENGERTIAN
Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi rendahnya kinerja
pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka
bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang.
Sikap Profesional keguruan adalah sikap seorang guru dalam menjalankan pekerjaannya yang mencakup keahlian,
kemahiran dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi keguruan.
Hal ini berhubungan dengan bagaimana pola tingkah laku guru dalam memehami, menghayati,serta mengamalkan sikap
kemampuan dan sikap profesionalnya.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian (expertise),yang
menggunakan teknik ilmiah serta dedikasi yang tinggi. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,kemahiran,dan kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen pasal 1.4).Guru sebagai pendidik professional dituntut untuk selalu menjadi teladan bagi masyarakat di
sekelilingnya.

1
Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja, tanggung jawab,
kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Kompensasi yang diberikan kepada guru sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan
kerja, motivasi kerja, dan hasil kerja. Apabila kompensasi yang diberikan dengan mempertimbangkan standar kehidupan
normal dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan guru maka dengan sendirinya akan mempengaruhi semangat kerjanya,
yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas setiap pekerjaan yang dilakukan.

B. KOMPETENSI
Adapun kompetensi professional yang dimaksud meliputi :
Pemahaman terhadap Konseli, Artinya guru BK harus memahami anak didik asuhanya yang meliputi tugas-tugas
perkembanganya, lingkunganya keluarga dan budayanya, bakat dan minatnya , cita-citanya, kondisi ekonomi keluarga dan
data-data lain yang diperlukan. Menguasai landasan teoritik Bimbingan dan Konseling, Maksudnya seorang guru BK harus
memahami teori-teori keilmuan tertentu dalam menjalankan tugas keprofesionalanya.

C. UPAYA
Upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja guru antara lain antara lain:
1) menerima kehadiran baru dengan baik;
2) memberi tugas mengajar baru sesuai dengan bidang dan kompetensi yang dikuasi oleh guru baru;
3) membentuk dan melaksanakan kelompok kerja guru bidang studi dan musyawarah guru bidang studi sejenis (MGMP)
sebagai wadah bagi guru untuk berdiskusi merencanakan masalah dan memecahkan masalah yang terjadi di kelas;
4) melakukan supervisi administrasi dan akedemik terhadap guru baru sebagai bahan perbaikan dan menentukan kebijakan;
5) melukukan pembinaan baik bersifat administratif, akademik, maupun karier guru baru;
6) memberi kesempatan pada guru baru untuk mengikuti pelatihan baik yang dilaksanakan di sekolah, kabupaten, propinsi
maupun pada tingkat nasional;

2
7) memberi reward (penghargaan) pada guru yang berprestasidan memberikan hukuman pada guru yang malas dan
bermasalah;
8) memberi tugas tambahan pada guru baru; 9) membentuk ikatan keluarga di sekolah masing-masing dengan pertemuan
dilaksanakan di rumah anggota ikatan keluarga.

D. KARATERISTIK
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :
1. Faktor personal/individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi,
dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru.
2. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat,
arahandan dukungan kerja pada guru.
3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap
sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang
diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi (sekolah) dan kultur kerja dalam organisasi (sekolah).

D. CIRI-CIRI
Ciri-ciri Guru Profesional
1) memiliki skill/keahlian dalam mendidik atau mengajar
2) memiliki kemampuan intelektual yang memadai
3) kemampuan memahami visi dan misi pendidikan

3
4) keahlian mentransfer ilmu pengetahuan atau metodologi pembelajaran
5) memahami konsep perkembangan anak/psikologi perkembangan
6) kemampuan mengorganisir dan problem solving
7) kreatif dan memiliki seni dalam mendidik

F. FAKTOR-FAKTOR KINERJA
Menurut Mulyasa23 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja profesional guru antara lain:
1) Sikap mental berupa motivasi, disiplin dan etika kerja.
2) Tingkat pendidikan, pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang
lebih luas.
3) Keterampilan, makin terampil tenaga kependidikan akan lebih mampu bekerja sama serta mengguinakan fasilitas dengan
baik.
4) Manajemen atau gaya kepemimpinan kepala sekolah, artikan dengan hal yang berkaitan dengan sistem yang diterapkan
oleh pimpinan untuk mengelola dan memimpin serta mengendalikan tenaga pendidikan
5) Hubungan industrial, menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja, menciptakan hubungan kerja yang
serasi dan dinamis dalam bekerja dan meningkatkan harkat dan martabat tenaga kependidikan sehingga mendorong
mewujudkan jiwa yang ber dedikasi dalam upaya peningkatan kinerjanya
6) Tingkat penghasilan atau gaji yang memadai, ini dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya.

4
7) Kesehatan, akan meningkatkan semangat kerja.
8) Jaminan sosial yang diberikan dinas pendidikan kepada tenaga pendidikan, dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian
dan semangat kerjanya.
9) Lingkungan sosial dan suasana kerja yang baik, ini akan mendorong tenaga kerja kependidikan dengan senang bekerja
dan meningkatkan tanggung jawabnya untuk melekukan pekerjaan yang lebih baik.
10) Kualitas sarana pembelajaran, akan berpengaruh pada peningkatan kinerjanya.
11) Teknologi yang dipakai secara tepet akan mempercepat penyelesaian proses pendidikan, menghasilkan jumlah lulusan
yang berkualitas serta memperkecil pemborosan.
12) Kesempatan berprestasi dapat menimbulkan dorongan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan
potensi yang dimiliki dalam meningkatkan kinerjanya.

G. SASARAN SIKAP PROFESIONAL GURU


Secara umum, sikap profesional seorang guru dapat dilihat dari faktor luar, akan tetapi, hal tersebut belum
mencerminkan seberapa baik potensi yang dimiliki guru sebagai seorang tanpa pendidik. Menurut PP No.74 Tahun 2008
pasal 1.1 tentang Guru dan UU. No.14 Tahun 2005 pasal 1.1 Tentang guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berikut ini yang dijadikan sasaran dengan profesi keguruan yaitu meliputi sikap profesional keguruan terhadap :
(1) peraturan perundang-undangan,
(2) Organisasi Profesi,

5
(3) Teman Sejawat,
(4) Anak didik,
(5) Tempat Kerja,
(6) Pemimpin, dan
(7) Pekerjaan.
1. Sikap terhadap Peraturan Perundang-Undang
a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksankan program pembangunan bidang Pendidikan sebagaimana ditetapkan
dalam UUD 1945, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan
perundang-undangan lainnya.
b. Guru membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya.
c. Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan Pendidikan untuk kemajuan
Pendidikan dan pembelajaran.
2. Sikap terhadap Organisasi Profesi
a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam melaksaannkan program-program
organsisasi.
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi kepentingan
kependidikan.

6
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar mennjadi pusat informasi dan komunikasi Pendidikan untuk
kepentingan guru dan masyarakat.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan
bertanggung jawab atas konsekuensinya.

H. PERKEMBANGAN PROFESI PRA-JABATAN


Pengembangan Sikap Selama Pendidikan Pra-Jabatan. Dalam pendidikan pra-jabatan calon guru dalam berbagai
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya nanti. Karena tugasnya yang bersifat unik, guru
selalu menjadi panutan bagi sisanya, dan bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. Oleh karena itu, guru bersikap terhadap
pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi perhatian siswa dan masyarakat. Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin
muncul begitu saja, tetapi harus dibina sejak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru.
Berbagai usaha, latihan, contoh-contoh, aplikasi penerapan ilmu, keterampilan, serta sikap profesional yang dirancang
dan dilaksanakan selama calon guru berada dalam pendidikan pra-jabatan. Sering juga pembentukan sikap tertentu terjadi
sebagai hasil sampingan (by product) dari pengetahuan yang diperoleh calon guru. Sikap teliti dan disiplin, misalnya dapat
terbentuk sebagai hasil sampingan dari hasil belajar matematika yang benar, karena belajar matematika selalu menuntut
ketelitian dan kedisiplinan penggunaan aturan dan prosedur yang telah ditentukan. Sementara itu tentu saja pembentukan
sikap dapat diberikan dengan memberikan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan khusus yang direncanakan,
sebagaimana halnya mempelajari pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) yang diberikan kepada seluruh
siswa sejak dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

I. PERKEMBANGAN PROFESI JABATAN

7
Pengembangan Sikap Selama dalam Jabatan. Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru selesai
mendapatkan pendidikan pra-jabatan. Banyak usaha yang dilakukan dalam rangka peningkatan sikap profesional keguruan
dalam masa pengabdiannya sebagai guru. Seperti telah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui
kegiatan mengikuti penataran loka karya, seminar, atau informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan majalah
maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sekaligus dapat juga
meningkatkan sikap profesional keguruan.

K. KESIMPULAN
Sikap Profesional keguruan adalah sikap seorang guru dalam menjalankan pekerjaannya yang mencakup keahlian,
kemahiran dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi keguruan.
Tentang guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

L. REFERENSI
https://liquenao.blogspot.com/2015/12/sikap-profesional-guru.html?m=1
https://id.scribd.com/document/434572882/Sasaran-Sikap-Profesional-Guru
https://lusinopyyanti.wordpress.com/2017/12/25kinerja-profesional-keguruan/

You might also like