Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Akuntansi dan Bisnis

Vol. 18 No. 1, Februari 2018: 74-87


www.jab.fe.uns.ac.id

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, ISO 14001, DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN:


STUDI KOMPARATIF DI INDONESIA DAN THAILAND

SEPTALIA RAHMAWATI (septaliarahma@gmail.com)


CHRISTIYANINGSIH BUDIWATI (christiyaningsih.budiwati@gmail.com)

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret,
Indonesia

ABSTRACT

This study aims to examine the difference of environmental disclosures between the
Indonesian and Thailand mining companies, also to examine the effects of the
characteristics of the companies and ISO 14001 towards environmental disclosures.
This study uses firm size, firm age and profitability for the companies’
characteristics. The companies’ environmental disclosures were measured with the
newest GRI G4 index. This study also uses the mining companies’ annual reports in
2014-2016 that are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) and the Stock
Exchange of Thailand (SET) as the secondary data population. Furthermore, the
number of samples in this research are 117 samples from 22 mining companies in
Indonesia and 17 mining companies in Thailand that were generated by using
purposive sampling method. The first objective has been examined by using
Independent Samples T Test and it obtained a result that there are differences of
environmental disclosure between Indonesia and Thailand mining companies.
Meanwhile, the second and third objectives of this research were examined by using
multiple regression analysis. The result shows that there are significant positive
effects given by the firm size, the firm age and ISO 14001. Moreover, the profitability
gives no significant positive effect towards environmental disclosures.
Keywords: Company Characteristic, ISO 14001, Environmental Disclosure.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan pengungkapan lingkungan


perusahaan pertambangan di negara Indonesia dan Thailand, serta meneliti
karakteristik perusahaan dan ISO 14001 pengaruhnya terhadap pengungkapan
lingkungan. Studi ini menggunakan ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan
profitabilitas untuk karakteristik perusahaan. Pengungkapan lingkungan
perusahaan diukur dengan indeks GRI G4 terbaru. Studi ini menggunakan populasi
data sekunder dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan pertambangan yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Thailand (SET) tahun 2014-
2016. Studi ini menggunakan sampel penelitian purposive sampling yaitu sebanyak
117 sampel dari 22 perusahaan pertambangan di Indonesia dan 17 perusahaan
pertambangan di Thailand. Uji beda digunakan untuk tujuan penelitian pertama
dan hasilnya terdapat perbedaan pengungkapan lingkungan di Indonesia dan
Thailand. Uji regresi linier berganda digunakan untuk tujuan penelitian kedua dan
ketiga. Hasil menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan yaitu ukuran
perusahaan, umur perusahaan, dan ISO 14001 terhadap pengungkapan lingkungan
serta tidak adanya pengaruh antara profitabilitas terhadap pengungkapan
lingkungan perusahaan.
Kata kunci: Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, Pengungkapan Lingkungan.

PENDAHULUAN memaksimalkan keuntungan (Zhongfu,


Pengaruh aktivitas perusahaan terhadap Jianhui & Pinglin, 2011). Corporate social
lingkungan mendapatkan perhatian besar and environmental disclosure merupakan
dari masyarakat akhir-akhir ini. sebuah dialog diantara perusahaan dan
Pertumbuhan ekonomi yang cepat stakeholders perusahaan yaitu mereka yang
membuat konsumsi sumber daya dan tertarik pada aktivitas sosial dan
masalah polusi lingkungan bertambah lingkungan perusahaan sehingga
serius. Banyak perusahaan biasanya menunjukkan pemenuhan tanggungjawab
melalaikan manfaat tanggungjawab sosial sosial dan lingkungan perusahaan kepada
dan lingkungan serta hanya stakeholders (Lu & Abeysekera, 2014).
74
Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, dan Pengungkapan Lingkungan: Studi Komparatif di Indonesia dan Thailand
(Rahmawati dan Budiwati)
Elkington (1998) mengemukakan triple bot- emas di Phichit dan Loei kawasan industri
tom line untuk merepresentasikan tiga Tan Ta Farm di Rayong dan konflik ling-
komponen pembangunan berkelanjutan kungan yang terkait dengan pengelolaan
yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi atau limbah. Ecological Alert and Recovery Thai-
people planet profit (3P). Corporate Social land (EARTH) merilis sebuah laporan ten-
and Responsibility (CSR) perusahaan bisa tang polusi di Thailand pada tahun 2015
menjamin keberlanjutan perusahaan dan 2016 yaitu stasiun pemantauan polusi
dengan tidak merusak keberlanjutan ling- yang mendeteksi senyawa organik volatil
kungan serta masyarakat sehingga tidak dalam jumlah tinggi di luar tingkat aman
hanya profit oriented tetapi harus menguta- (Rujivanarom, 2017). PTT Exploration and
makan triple bottom line (Budiarti & Ra- Production Public (PTTEP) Company Limited
harjo, 2017). Permintaan perusahaan untuk di wilayah operasional Montara meledak
melakukan pengungkapan lingkungan san- mengakibatkan minyak tumpah dan men-
gat tinggi (Nor, Bahari, Adnan, Kamal & Ali, galir ke Laut Timor yang berada di antara
2016). Citra (image) dan kepercayaan ter- perairan Indonesia dan Australia men-
hadap perusahaan akan meningkat (Hanny imbulkan kerugian lingkungan kepada
& Nurfrianto, 2016). Investor akan menilai petani rumput laut dan nelayan (Lavinda,
perusahaan tidak mampu mempertahankan 2017).
keberlanjutan usahanya sehingga tidak ter- Wuttichindanon (2017) di Thailand
tarik menginvestasikan saham pada perus- meneliti government ownership, firm size,
ahaan yang tidak melakukan pengungka- age, profitability, dan leverage
pan (Yuliana, Purnomosidhi & Sukohar- menunjukkan firm size berpengaruh positif
sono, 2008). Beberapa alasan pentingnya signifikan sedangkan age dan profitability
tanggungjawab sosial dan lingkungan yaitu tidak memiliki pengaruh terhadap
membangun kedekatan hubungan dengan corporate social responsibility disclosure. Lu
stakeholders dan pelaku bisnis serta dan Abeysekera (2014) di China meneliti
meningkatkan transparansi (Gray, 1992) firm size, profitability, industry
serta diperolehnya manfaat keuntungan classification, powerful stakeholders,
kompetitif (Hoq, Saleh & Zubayer, 2010). shareholders, dan creditors menunjukkan
Intergovernmental Panel on Climate firm size dan profitability berpengaruh
Change (IPCC) menyatakan perkembangan positif signifikan terhadap social and
ekonomi di Asia dihadapkan oleh masalah environmental disclosure. Penelitian Yusoff
lingkungan yang serius. Badan Kesehatan dan Lehman (2006) menunjukkan bahwa
Dunia (WHO) mengeluarkan laporan bahwa ISO 14001 menjadi motivasi perusahaan di
polusi udara di lebih dari dua pertiga kota Australia dan Malaysia untuk melakukan
Asia Tenggara meningkat sebanyak lima corporate environmental disclosure. Diana-
persen (Syarifah, 2016) dan negara berkem- wati (2017) meneliti pengalaman inter-
bang di kawasan ini rentan tercemar nasional, kedekatan konsumen, dan sertifi-
udaranya umumnya karena banyaknya mo- kasi lingkungan menunjukkan sertifikasi
bil, motor, terutama kendaraan berbahan lingkungan diantaranya ISO 14001 tidak
bakar diesel, pengelolaan limbah, hingga memiliki pengaruh terhadap pengungka-
pembangkit listrik batubara (Maharani, pan corporate social responsibility.
2016). Data indikator energi dan emisi kar- Terdapat beberapa hasil yang berten-
bondioksida menunjukkan Indonesia dan tangan pada penelitian sebelumnya maka
Thailand termasuk sepuluh besar kawasan mendorong peneliti meneliti kembali
dengan peningkatan karbon tertinggi bagaimana pengaruh karakteristik perus-
(Howes & Wyrwoll, 2012). ahaan dan sertifikasi ISO 14001 terhadap
Penurunan ekosistem lingkungan pengungkapan lingkungan. Penelitian ini
berupa produktivitas perikanan laut diaki- melakukan perbandingan luas pengungka-
batkan naiknya kekeruhan air laut karena pan lingkungan di Indonesia dan Thailand
aktivitas tambang pasir perusahaan di Ka- karena kedua negara tersebut termasuk
bupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Walhi, negara dengan peningkatan karbon terting-
2017). Aktivitas operasi PT Indominco Man- gi dan memiliki jumlah perusahaan per-
diri yaitu anak perusahaan PT Indo Tam- tambangan terbanyak dibandingkan negara
bangraya Megah Tbk (PT ITM) mengakibat- Asia Tenggara lainnya sehingga dapat me-
kan perubahan warna air sehingga wakili populasi. Rumusan masalah dalam
menurunnya kualitas air sungai diikuti penelitian ini yaitu peneliti ingin menge-
dengan matinya ikan-ikan yang merupakan tahui perbedaan pengungkapan lingkungan
sumber penghasilan masyarakat di hulu di negara Indonesia dan Thailand,
Sungai Santan (Kosasih, 2017). Kasus di pengaruh karakteristik perusahaan melipu-
Thailand yaitu adanya masalah tambang ti ukuran perusahaan, umur, dan profitabil-

75
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 74-87

itas terhadap pengungkapan lingkungan sebaiknya menyajikan informasi yang


perusahaan. Selain itu, peneliti ingin penting dan media pelaporan lain dapat
mengetahui pengaruh ISO 14001 terhadap menyajikan beberapa informasi lainnya.
pengungkapan lingkungan perusahaan per- Informasi yang dibutuhkan pemegang
tambangan yang terdaftar pada Bursa Efek saham mengenai pengungkapan
Indonesia (BEI) serta Bursa Efek Thailand lingkungan yang diaudit dapat menjamin
(SET) tahun 2014-2016 dan diharapkan kehandalan dan daya tahan
memberikan kontribusi pada praktek pertanggungjawaban manajer pada
pengungkapan lingkungan perusahaan ser- dampak lingkungan dari keputusan yang
ta merepresentasikan keadaan sekarang. dibuat (De Villiers & Van Staden, 2010).
Bagian akhir pendahuluan artikel ini akan Tanggungjawab sosial dan
menguraikan literatur dan pengembangan lingkungan berhubungan dengan
hipotesis diperkuat dengan hasil penelitian sustainability report. Laporan keberlanjutan
sebelumnya. Metode penelitian akan men- (sustainability report) menjelaskan tentang
jelaskan teknik pengumpulan dan analisis pengungkapan dampak terpenting
data. Hasil dan pembahasan akan dijabar- organisasi terhadap lingkungan,
kan untuk menjelaskan aspek penelitian masyarakat, dan ekonomi baik positif
serta kesimpulan, saran, keterbatasan, dan maupun negarif. Instrumen pengukuran
implikasi menjadi penutup pada penelitian pengungkapan lingkungan pada studi ini
ini. menggunakan indeks Global Reporting
Initiative (GRI)-G4 merupakan standar
TINJAUAN PUSTAKA DAN pengukuran CSR diterbitkan Mei 2013
PENGEMBANGAN HIPOTESIS untuk membantu pelapor menyusun
Teori Stakeholder laporan keberlanjutan yang terdiri dari
Teori stakeholder merupakan salah satu isu dampak berhubungan dengan input (energi
strategis berkaitan dengan bagaimana pe- dan air) dan output (emisi, efluen, dan
rusahaan mengelola hubungan dengan para limbah), keanekaragaman hayati,
pemangku kepentingan (Bani-Khalid & Kou- transportasi, dan produk dan jasa, serta
hy, 2017). Orientasi perusahaan bergeser berkaitan kepatuhan dan biaya lingkungan
dari yang diorientasikan kepada sharehold- (GRI, 2013). Penelitian terdahulu belum ada
er (shareholder orientation) yang bertitik yang melakukan perbandingan karakteris-
tolak pada ukuran kinerja ekonomi semata tik perusahaan dan sertifikasi ISO 14001
ke arah kesinambungan lingkungan dan terhadap luas pengungkapan lingkungan di
masyarakat dengan memperhitungkan Indonesia dan Thailand. Oleh karena itu
dampak lingkungan dan sosial (shareholder penelitian ini akan menguji perbandingan
orientation) (Hadi, 2011). Ulhøi dan Madsen pengungkapan lingkungan lintas negara
(2013) membagi stakeholder menjadi stake- tersebut.
holder primer (pemilik, karyawan dan
rekan kerja) dan stakeholder sekunder Regulasi Pengungkapan Lingkungan di
(kelompok kepentingan lingkungan dan Indonesia
organisasi non pemerintah). Menurut teori Pemerintah Indonesia merespon dengan
stakeholder, perusahaan merupakan entitas mengeluarkan Undang-Undang Republik
yang harus memberikan manfaat kepada Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 mengenai
stakeholder-nya bukan saja beroperasi un- Perseroan Terbatas pasal 66 mengenai
tuk kepentingan perusahaan itu sendiri laporan tahunan harus berisi minimal
(Rosiana, Juliarsa & Sari, 2013). laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan lingkungan dan pasal 74 ayat 1 yaitu
Pengungkapan Lingkungan Hidup wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
Laporan keuangan maupun komunikasi dan lingkungan bagi perseroan yang
tambahan (suplementary communication) menjalankan usahanya di bidang dan/atau
terdiri atas informasi meliputi informasi berkaitan dengan sumber daya alam.
kejadian setelah tanggal laporan, catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
kaki, analisis manajemen atas operasi mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa
perusahaan dimasa mendatang, perkiraan Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017
mendatang, perkiraan keuangan dan mengenai Penerapan Keuangan
operasi, serta informasi lainnya merupakan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa
pengungkapan dalam interprestasi luas Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik
(Zuhroh & Sukmawati, 2013). Financial yaitu diperlukan sistem perekonomian
Accounting Standards Board (FASB) concept nasional yang mengedepankan keselarasan
statement nomor 1 menyatakan antara aspek ekonomi, sosial, dan
perusahaan dalam laporan keuangan lingkungan hidup untuk mewujudkan

76
Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, dan Pengungkapan Lingkungan: Studi Komparatif di Indonesia dan Thailand
(Rahmawati dan Budiwati)
pembangunan berkelanjutan yang mampu Perusahaan dengan tingkat umur lebih tua
menjaga stabilitas ekonomi serta bersifat lebih banyak memiliki informasi daripada
inklusif. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) perusahaan yang lebih muda (Paramitha &
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Rohman, 2014).
Keuangan (PSAK) Nomor 1 Paragraf 9
tentang Penyajian Laporan Keuangan yaitu Profitabilitas
laporan tambahan pengungkapan tentang Profitabilitas yaitu rasio untuk mengukur
dampak lingkungan dapat disajikan kemampuan perusahaan dalam mendapat-
perusahaan. kan keuntungan di tingkat penjualan, aset,
dan ekuitas (Kamil & Herusetya, 2012).
Regulasi Pengungkapan Lingkungan di
Thailand ISO 14001
Perkembangan industri yang pesat dan ISO 14001 merupakan standar internasion-
kerusakan lingkungan terjadi karena al yang menentukan persyaratan untuk
transisi ekonomi dari pertanian ke pendekatan manajemen yang terstruktur
ekonomi swasembada menjadi negara untuk perlindungan lingkungan. ISO 14001
industri telah mendorong Bursa Efek (Sistem Manajemen Lingkungan) adalah
Thailand (SET) di tahun 1999 sistem manajemen perusahaan yang
memperkenalkan prinsip-prinsip baru tata berguna memastikan proses dan produk
kelola perusahaan. Prinsip tersebut secara yang dihasilkan perusahaan sudah memen-
sukarela mengungkapkan informasi isu-isu uhi komitmennya pada lingkungan, teruta-
sosial dan lingkungan pada laporan ma pemenuhan peraturan lingkungan
tahunan di samping informasi keuangan hidup, pencegahan pencemaran serta per-
untuk perusahaan-perusahaan yang baikan berkelanjutan (Indonesia Environ-
terdaftar di SET (Suttipun & Stanton, 2012). ment & Energy Center (IEC), 2014).
SET mengumumkan di tahun 2006 adanya
perubahan mengenai prinsip-prinsip tata Pengungkapan Lingkungan di Indonesia
kelola perusahaan yang baik bagi dan Thailand
perusahaan terdaftar. Dewan direksi harus Menurut teori stakeholder, beroperasinya
menentapkan kebijakan yang jelas perusahaan bukan hanya untuk
mengenai masalah pelaksanaan lingkungan kepentingan entitas itu sendiri melainkan
dan sosial serta wajib melakukan juga memberikan suatu manfaat kepada
pengungkapan lingkungan dan sosial. SET stakeholder-nya. Keberadaan dan
meminta perusahaan melakukan keberlanjutan suatu entitas bergantung
pengungkapan prinsip baru yaitu pada dukungan stakeholder. Pengambilan
menetapkan, menerapkan dan keputusan dan pembentukan karakteristik
mengungkapkan serta dari sukarela ke di setiap perusahaan oleh stakeholder
mematuhi persyaratan substantif atau berbeda meskipun sektor usahanya sama
menjelaskan mulai tahun 2007 (Lin, 2009). (Kharisma, 2015). Tanggungjawab
Pada tahun 2008 SET resmi mengumumkan lingkungan di Asia Tenggara semakin
kewajiban perusahaan terdaftar untuk dianggap sebagai suatu keharusan dan
melakukan pengungkapan lingkungan dan norma untuk setiap entitas bisnis (Asean
sosial dalam laporan tahunan. CSR Network, 2016). Kebangsaan atau
negara merupakan hal yang perlu dipertim-
Ukuran Perusahaan bangkan dalam memahami tingkat
Ukuran perusahaan dapat pengungkapan lingkungan. Asal negara
mengklasifikasikan skala besar kecilnya mempengaruhi tingkat keleluasaan
perusahaan dapat dilihat dari berbagai pengungkapan lingkungan hal ini dikare-
aspek, misalkan total nilai aktiva atau aset, nakan peran peraturan atau perundang-
kapitalisasi pasar, total penjualan, dan undangan yang berbeda di masing-masing
jumlah tenaga kerja. Semakin besar ukuran negara. Kesadaran masyarakat mengenai
tersebut, semakin besar pula ukuran masalah lingkungan dan tanggungjawab
perusahaan (Akbar, 2015). Penelitian ini perusahaan serta etika terhadap ling-
menggunakan proxy jumlah total aset kungan di masing-masing negara tersebut
perusahaan. juga memiliki peran (Kolk, Walhain & Van
de Wateringen, 2001). Didukung dengan
Umur Perusahaan hasil penelitian sebelumnya yaitu adanya
Santioso dan Chandra (2012) dalam perbedaan pengungkapan sosial dan ling-
penelitiannya menyatakan bahwa perus- kungan di dua negara atau lebih (Capple &
ahaan tetap eksis dan mampu bersaing Moon, 2005; Kolk, Walhain & Van de Water-
dapat dilihat pada umur perusahaannya. ingen, 2001; Supriyono, Almasyhari,

77
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 74-87

Suhardjanto & Rahmawati, 2015; Yusoff & reporting (Gao, Heravi & Xiao, 2005). Uku-
Lehman, 2006). ran perusahaan berpengaruh positif ter-
H1: Terdapat perbedaan pengungkapan hadap environmental disclosures (Pahuja,
lingkungan di Indonesia dan Thailand 2009).
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh
Ukuran Perusahaan dan Pengungkapan positif terhadap pengungkapan
Lingkungan Perusahaan lingkungan perusahaan
Menurut Lawer (2013), semakin besarnya
perusahaan berarti semakin perusahaan Umur Perusahaan dan Pengungkapan
dikenal banyak masyarakat berarti Lingkungan Perusahaan
informasi tentang perusahaan semakin Untari (2010) menyatakan perusahaan lebih
mudah didapatkan, karena perusahaan tua akan lebih mengerti informasi-
berukuran lebih besar akan mendapatkan informasi apa yang seharusnya
pengawasan dari masyarakat serta public diungkapkan pada laporan tahunan
demand tentang informasi yang lebih perusahaan maka informasi-informasi yang
tinggi sehingga akan mengungkapkan lebih memberi pengaruh positif terhadap
banyak informasi. Tekanan perusahaan- perusahaan akan diungkapkan termasuk
perusahaan besar akan lebih besar pengungkapan lingkungan. Pemangku
daripada perusahaan-perusahaan kecil, kepentingan perusahaan akan terus belajar
sehingga perusahaan besar akan dan berusaha dalam menghadapi masalah
meningkatkan pengungkapan informasinya sesuai dengan pengalaman dalam
sebagai strategi bisnis untuk membangun menghadapi masalah yang terjadi.
citra sosial yang baik (Jannah & Muid, Semakin tua perusahaan maka perusahaan
2014). semakin memperbaiki kualitas dan luas
Terdapat beberapa alasan positif pengungkapan tanggungjawab lingkungan
terkait hubungan yang positif antara uku- (Pranoto, 2015). Sehingga semakin tua
ran perusahaan dan pengungkapan ling- umur perusahaan semakin luas pula
kungan perusahaan, diantaranya pertama informasi pengungkapan pada laporan
akumulasi dan penyebarluasan informasi keuangan tahunan. Didukung dengan hasil
adalah tanggungjawab mahal, perusahaan penelitian sebelumnya yaitu umur perus-
kecil mungkin tidak mempunyai sumber ahaan berpengaruh positif terhadap corpo-
daya untuk mengumpulkan banyak infor- rate social responsibility disclosure (Bayoud,
masi serta menyebarkannya ke publik. Kavanagh dan Slaughter (2012). Umur pe-
Kedua yaitu perusahaan yang besar rusahaan memiliki pengaruh signifikan ter-
umumnya mengumpulkan informasi bagi hadap environmental disclosure (Akbas,
kepentingan internal untuk pengambilan 2014). Umur perusahaan secara parsial ber-
keputusan manajerial sehingga informasi pengaruh signifikan terhadap pengungka-
telah tersedia dan mudah untuk langsung pan corporate social responsibility (Hanny &
mengungkapkan informasi. Ketiga, perus- Nurfrianto, 2016).
ahaan besar umumnya tunduk pada hara- H3: Umur perusahaan berpengaruh positif
pan publik dan diawasi otoritas terhadap pengungkapan lingkungan
pemerintah. Perusahaan ini biasanya mem- perusahaan
iliki lebih banyak pemegang saham
(individu dan kelembagaan). Perusahaan Profitabilitas dan Pengungkapan Ling-
semacam itu percaya adanya wpengungka- kungan Perusahaan
pan informasi lingkungan akan mencip- Profitabilitas merupakan informasi yang
takan kepercayaan antar pemangku kepent- berkaitan dengan laba dalam mengukur
ingan dan menurunkan kritik serta tekanan kegagalan dan keberhasilan bisnis untuk
publik dari pemerintah. Sehingga perus- mencapai tujuan perusahaan yang telah
ahaan besar itu diharapkan bisa ditetapkan sebelumnya (Octavia, 2012).
mengungkapkan lebih banyak informasi Menurut Anggraini (2006), profitabilitas
lingkungan daripada perusahaan kecil yang semakin tinggi maka informasi
(Pahuja, 2009). Didukung dengan hasil pengungkapan yang diberikan oleh
penelitian sebelumnya yaitu ukuran perus- manajer semakin rinci karena manajer
ahaan mempunyai pengaruh positif ter- akan meyakinkan investor darimana
hadap corporate social responsibility dis- profitabilitas berasal. Semakin tinggi
closure (Bayoud, Kavanagh dan Slaughter profitabilitas semakin banyak investor
(2012); Chauhan (2014); Marfuah dan Cahy- yang menanamkan sahamnya, sehingga
ono (2016); Wuttichindanon (2017)). Uku- tanggungjawab perusahaan mengenai
ran perusahaan berpengaruh positif ter- pengungkapan informasi dintuntut
hadap corporate social and environmental semakin luas. Alasan lainnya yaitu bahwa

78
Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, dan Pengungkapan Lingkungan: Studi Komparatif di Indonesia dan Thailand
(Rahmawati dan Budiwati)
pada saat kemampuan perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan
menghasilkan laba diatas rata-rata industri perusahaan
perusahaan akan mengungkapkan
informasi lebih supaya kreditor dan METODE PENELITIAN
investor yakin posisi perusahaan berada di Populasi dan Sampel
persaingan yang kuat serta operasi berjalan Studi ini mengambil populasi keseluruhan
efisien (Suhardjanto & Miranti, 2009). perusahaan pertambangan pada Bursa Efek
Profitabilitas merupakan faktor yang Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Thailand
signifikan untuk menentukan (SET). Perusahaan pertambangan dipilih
environmental disclosure (Choiriyah, 2010). sebagai sampel karena sekitar 70 persen
Sehingga semakin tinggi profitabilitas penyebab kerusakan lingkungan adalah
suatu perusahaan maka pengungkapan kegiatan pertambangan. Negara Asia
lingkungan semakin tinggi. Didukung Tenggara dipilih karena menurut data WHO
dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu merupakan kawasan rentan peningkatan
profitabilitas berpengaruh positif terhadap pencemaran udara, khususnya Indonesia
environmental disclosures (Pahuja, 2009). dan Thailand termasuk negara dengan
Profitabilitas mempunyai pengaruh positif tingkat emisi karbon tertinggi, dan
terhadap corporate social responsibility memiliki jumlah perusahaan pertambangan
(Chauhan, 2014). Profitabilitas mempunyai terbanyak dibandingkan negara Asia
pengaruh signifikan terhadap social and Tenggara lainnya sehingga dapat mewakili
environmental disclosure (Lu & Abeysekera, populasi. Studi ini menggunakan metode
2014). Profitabilitas berpengaruh signifikan purposive sampling, syarat dalam pengam-
terhadap corporate social responsibility dis- bilan sampel meliputi.
closure (Sari, 2012). Profitabilitas ber- 1. Perusahaan pertambangan yang masing
pengaruh signifikan terhadap Indonesian -masing terdaftar di Bursa Efek
environmental reporting index (Suhardjanto Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Thailand
& Miranti, 2009). (SET) periode 2014-2016.
H4: Profitabilitas berpengaruh positif 2. Perusahaan pertambangan yang
terhadap pengungkapan lingkungan menyediakan laporan tahunan pada
perusahaan tahun 2014-2016.
3. Perusahaan pertambangan yang secara
ISO 14001 dan Pengungkapan Lingkungan eksplisit melaporkan telah melakukan
Perusahaan pengungkapan lingkungan perusahaan
Perusahaan yang mendapatkan sertifikasi pada laporan tahunan atau
lingkungan memiliki motivasi untuk sustainability report dan memiliki
perbaikan lingkungan dan menaikkan citra informasi lengkap sesuai variabel yang
perusahaan dimata stakeholder contohnya
dalam penelitian Corbett, Luca dan Pan Tabel 1.
(2003). Setelah itu diikuti perbaikan dalam Populasi dan Sampel
informasi pengungkapan lingkungan. Keterangan BEI SET
Yusoff dan Lehman (2006) menemukan
Perusahaan pertambangan
negara Australia lebih banyak melakukan
yang terdaftar di masing-
pengungkapan lingkungan dibandingkan
masing bursa efek periode
Malaysia dikarenakan adanya sertifikasi
2014-2016. 120 84
ISO 14001. Tingginya pengungkapan
Perusahaan pertambangan
informasi lingkungan dikarenakan tekanan
yang menyediakan laporan
pihak-pihak eksternal perusahaan dan
lengkap di tahun 2014-
pasar global. Menurut Supatminingsih
2016. 108 60
(2015) perusahaan yang menerapkan ISO
14001 berarti memiliki suatu komitmen Perusahaan pertambangan
dalam perbaikan yang terus menerus yang secara eksplisit
(continual improvement), bertahap dan ber- melaporkan telah
sifat conformance (kesesuaian) bukan per- melakukan tanggungjawab
formance (kinerja). Perusahaan yang ber- lingkungan perusahaan
sertifikasi berharap produknya mempunyai pada laporan tahunan atau
reputasi tinggi, dan dapat diterima oleh sustainability report dan
stakeholdernya dengan baik. Sehingga di- memiliki informasi
harapkan perusahaan yang bersertifikasi lengkap sesuai variabel
melaksanakan pengungkapan lingkungan yang diperlukan penelitian
yang tinggi. di tahun 2014-2016. 66 51
H5: ISO 14001 berpengaruh positif Total sampel 117

79
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 74-87

diperlukan penelitian di tahun 2014- lah Earning Before Interest and Tax (EBIT)
2016. dibagi total aset (Irawati, 2006). Penguku-
Penelitian ini menggunakan data ran ISO 14001 dengan variabel dummy
sekunder bersumber dari Bursa Efek Indo- diberi skor bernilai 1 bagi perusahaan ber-
nesia (BEI) dan Bursa Efek Thailand (SET) sertifikasi ISO 14001 dan skor bernilai 0
tahun 2014-2016. Data diperoleh dari bagi perusahaan yang tidak bersertifikasi
www.idx.co.id dan www.set.or.th. Sampel ISO 14001.
yang memenuhi kriteria pengambilan sam-
pel secara purposive sampling yaitu 22 pe- Model penelitian
rusahaan pertambangan atau 66 data di BEI Penelitian ini menggunakan statistik
dan 17 perusahaan pertambangan atau 51 deskriptif, uji perbedaan, dan uji pengaruh
data di SET. pada data gabungan Indonesia dan Thai-
land. Pertama yaitu statistik deskriptif
Definisi Operasional dan Pengukuran menyajikan gambaran dari sampel dari
Variabel nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
Pengungkapan lingkungan perusahaan maksimum, dan minimum. Kedua yaitu uji
adalah variabel dependen pada penelitian perbedaan menggunakan Independent
ini. Pengungkapan lingkungan diukur Sampels t Test untuk membandingkan
menggunakan analisis isi (content analysis) tingkat pengungkapan lingkungan di
mengacu pada Indonesian Environmental annual report atau sustainability report
Reporting (IER) Index dari Global Reporting perusahaan pertambangan negara
Initiatives (GRI)-G4 mengenai item Indonesia dan Thailand. Ketiga yaitu uji
pengungkapan lingkungan. Pengungkapan pengaruh pada variabel independen
lingkungan menurut GRI-G4 membagi terhadap variabel dependen untuk
kategori lingkungan menjadi 12 aspek, mengetahui faktor-faktor yang
yaitu energi, air, bahan, keanekaragaman mempengaruhi pengungkapan lingkungan
hayati, efluen dan limbah, emisi, produk perusahaan pertambangan negara
dan jasa, transportasi, kepatuhan, lain-lain, Indonesia dan Thailand dengan regresi
asesmen pemasok atas lingkungan, dan linier berganda. Selanjutnya, penelitian ini
mekanisme pengaduan masalah akan menguji pengaruh dari variabel
lingkungan. independen terhadap variabel dependen di
IEDj = (∑Xij)/Nj………………...(1) masing-masing negara Indonesia dan
Thailand agar mendapatkan hasil yang
Catatan : IEDj=indeks environmental maksimal. Pengaruh variabel independen
disclosure perusahaan j; ∑Xij=dummy terhadap dependen sebagai pengujian
variabel, skor bernilai 1 apabila item i hipotesis menggunakan rumus yaitu:
diungkapkan, skor bernilai 0 apabila item ED = α + β1SIZE +β2AGE + β3ROA + β4ISO + ε
tidak diungkapkan; Nj=jumlah keseluruhan ......(2)
item pada perusahaan j (34 item indikator
GRI-G4). Catatan : ED (Pengungkapan
Variabel independen ukuran perus- Lingkungan) = angka 1 untuk item yang
ahaan akan diproksikan dengan total aset. diungkapkan dan angka 0 untuk item yang
Penelitian ini menggunakan proksi total tidak diungkapkan dan dihitung presen-
aset untuk menghitung ukuran perusahaan tasenya; SIZE (Ukuran Perusahaan)=total
karena berisi keseluruhan aset lancar mau- aset; AGE (Umur Perusahaan)=sejak perus-
pun tetap sehingga menggambarkan uku- ahaan berdiri sampai periode penelitian;
ran perusahaan sebenarnya (Suhardjanto & ROA (Return on Assets)=EBIT/total aset;
Choiriyah, 2010). Umur perusahaan di- ISO (ISO 14001)=dummy variabel, angka 1
peroleh dari tahun pendirian organisasi untuk perusahaan bersertifikasi ISO 14001
sampai dengan periode penelitian (Alsaeed, dan angka 0 untuk perusahaan tidak ber-
2006). sertifikasi ISO 14001.
Rasio Return on Asset (ROA) men- Penelitian sebelumnya biasanya dil-
gukur kemampuan perusahaan untuk akukan pada satu negara saja sehingga tid-
menghasilkan laba. Menurut Darsono ak dapat diketahui perbandingan kondisi
(2005) ROA perusahaan dapat menunjuk- karakteristik perusahaan dan sertifikasi
kan apakah perusahaan efisien dalam ISO 14001 negara tersebut dengan negara
menggunakan aktiva untuk kegiatan lain. Penelitian berdasarkan data yang
operasionalnya. Data ROA dapat diperoleh berhubungan dengan kondisi lingkungan
dari laporan laba rugi untuk Earning Before seperti pencemaran udara dan peningkatan
Interest and Tax (EBIT) dan neraca untuk karbon penting dalam pemilihan sampel
total aset. Rumus untuk mencari ROA ada- penelitian agar diketahui negara mana saja

80
Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, dan Pengungkapan Lingkungan: Studi Komparatif di Indonesia dan Thailand
(Rahmawati dan Budiwati)
yang rentan terhadap lingkungan sehingga Global Power Synergy Public Company Lim-
tanggungjawab lingkungan menjadi kebu- ited memiliki umur terendah yaitu 1 tahun,
tuhan. perusahaan sudah berdiri sejak 2013.
Profitabilitas kedua negara dalam
ANALISA DAN PEMBAHASAN penelitian dihitung dengan ROA mempu-
Analisis Deskriptif nyai nilai rata-rata (mean) yaitu 6,94% dan
Tabel 2 merupakan hasil statistik nilai dari standar deviasi 10,41. ROA
deskriptif data Indonesia dan Thailand tertinggi memiliki nilai sebesar 43,71%.
yaitu nilai minimum, nilai maksimum, nilai ROA terendah memiliki nilai sebesar -
rata-rata (means), dan standar deviasi. 46,77%. Perusahaan pertambangan Indone-
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui sia yaitu PT Mitrabara Adiperdana Tbk
jumlah sampel (N) gabungan negara memiliki ROA tertinggi dengan tingkat laba
Indonesia dan Thailand adalah 117 data sebelum bunga dan pajak sebesar Rp
dengan tingkat pengungkapan lingkungan 47.718.137 dengan total asset sebesar Rp
memiliki nilai rata-rata (mean) 28,47% dan 109.163.029 pada tahun 2015. Perusahaan
standar deviasi 26,28%. Perusahaan pertambangan Indonesia yaitu Bumi Re-
pertambangan Indonesia yaitu Bukit Asam sources Tbk memiliki ROA terendah karena
Tbk melakukan pengungkapan lingkungan mengalami kerugian dengan tingkat rugi
tertinggi yaitu 34 item sesuai GRI G4 sebelum bunga dan pajak sebesar Rp -
sebesar 100%. Perusahaan pertambangan 1.587.340.824 dengan total asset sebesar
Thailand yaitu Banpu Public Company Rp 3.394.276.258 pada tahun 2015. ISO
Limited dan Gunkul Engineering Public 14001 perusahaan pertambangan kedua
Company Limited melakukan negara dihitung menggunakan variabel
pengungkapan lingkungan terendah yaitu dummy memiliki nilai rata-rata (mean)
tidak sesuai GRI G4. Hal ini menunjukkan sebesar 0,44 berarti jumlah perusahaan
pengungkapan lingkungan di kedua negara pertambangan di Indonesia dan Thailand
masih rendah. Ukuran perusahaan kedua yang bersertifikasi lingkungan ISO 14001
negara yang diukur dengan total aset pe- masih rendah dengan standar deviasi 0,50.
rusahaan memiliki nilai rata-rata atau mean ISO 14001 memiliki nilai tertinggi sebesar
yaitu Rp 9.964.692.408.559.203.000 dan 1, yaitu terdapat 52 data perusahaan yang
nilai standar deviasi Rp mendapatkan sertifikasi ISO 14001. ISO
52.658.670.924.987.590.000. Perusahaan 14001 memiliki nilai terendah 0, yaitu ter-
pertambangan Indonesia yaitu Vale Indone- dapat 65 data perusahaan yang tidak
sia Tbk memiliki nilai tertinggi dengan to- mendapatkan sertifikasi ISO 14001.
tal asset sebesar Rp 5.553.983.600.908.000. Tabel 3 menunjukkan hasil output
Perusahaan pertambangan Indonesia yaitu pada nilai Sig. (2-tailed) dengan nilai
Benakat Integra Tbk memiliki nilai teren- 0,000<0,05 hal ini menunjukkan negara
dah dengan total asset sebesar Rp Indonesia dan Thailand memiliki tingkat
1.428.806.851. Umur perusahaan per- pengungkapan lingkungan yang berbeda,
tambangan di negara Indonesia dan Thai- sehingga hipotesis pertama adanya
land memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar perbedaan pengungkapan lingkungan
28,53 dibulatkan menjadi 29 tahun dan perusahaan pertambangan di negara
standar deviasi 13,98. Perusahaan per- Indonesia dan Thailand diterima.
tambangan Indonesia yaitu PT Timah Tbk Adanya perbedaan tingkat
memiliki umur tertinggi yaitu 55 tahun, pengungkapan di kedua negara yaitu di
perusahaan sudah berdiri sejak 1961. Pe- Indonesia dan Thailand hal ini disebabkan
rusahaan pertambangan Thailand yaitu perbedaan regulasi atau peraturan di

Tabel 2.
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ED (%) 117 ,000 100,000 28,47350 26,279008
SIZE 117 1428806851 5,554E+20 9,96469E+ 5,265867E+19
18
AGE 117 1,000 55,000 28,52991 13,984950
ROA (%) 117 -46,765 43,713 6,94044 10,412935

ISO 117 ,000 1,000 ,44444 ,499041


Valid N (listwise) 117

81
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 74-87

masing-masing negara, selain itu kebijakan pan tertinggi dan satu-satunya negara yang
pemerintah juga berperan. Kesadaran dari memiliki pengungkapan rata-rata negara
masing-masing perusahaan yang tidak ASEAN lainnya karena budaya bisnis ten-
hanya mengambil sumber daya alam tang kepatuhan yang tinggi dan memasuk-
sebagai bahan baku tetapi memberikan kan tanggungjawab sosial dan lingkungan
timbal balik, menjaga, dan melestarikan pada visi misi perusahaan.
lingkungan juga berperan penting.
Karakteristik masing-masing perusahaan Pengujian Hipotesis
yang berbeda sehingga tingkat Tabel 4 menunjukkan nilai adjusted R2
pengungkapan perusahaan juga berbeda. sebesar 0,289. Berdasarkan nilai tersebut
Masyarakat dan budaya masing-masing menunjukkan bahwa kemampuan variabel
negara mengenai kesadaran dan kebiasaan independen meliputi ukuran perusahaan,
untuk mengelola lingkungan dengan baik umur perusahaan, profitabilitas, serta ISO
menjadi faktor yang mendukung adanya 14001 dalam menjelaskan variabel
perbedaan tingkat pengungkapan dependen yaitu luas pengungkapan
lingkungan dikedua negara tersebut. lingkungan adalah 28,9% dan sisanya 71,1%
Perbedaan tingkat pengungkapan dijelaskan faktor-faktor yang lainnya di
lingkungan terdapat pada jumlah score luar model. Hasil pengolahan data
berdasarkan item-item pengungkapan diperoleh nilai F hitung adalah 10,228
lingkungan yang diterbitkan GRI G4. Hasil dengan probabilitasnya 0,000<0,05
uji beda pengungkapan lingkungan negara menunjukkan ukuran perusahaan, umur
Indonesia menghasilkan nilai mean rank perusahaan, profitabilitas, dan ISO 14001
sebesar 46,11 dan pengungkapan secara bersama berpengaruh terhadap
lingkungan negara Thailand menghasilkan pengungkapan lingkungan pada
nilai mean rank sebesar 75,69. Hasil perusahaan pertambangan di negara
perbedaan tersebut menunjukkan nilai Indonesia dan Thailand. Hasil uji F
pengungkapan lingkungan di negara memperlihatkan bahwa penelitian ini fit
Thailand lebih besar, sehingga dapat atau layak. Hasil pengujian hipotesis dapat
disimpulkan perusahaan pertambangan di disimpulkan bahwa variabel independen
negara Thailand lebih peduli terhadap ukuran perusahaan, umur perusahaan,
lingkungan. Hal ini mendukung penelitian serta ISO 14001 mempunyai pengaruh
Loh, Thao, Sim, Thomas dan Yu. (2016) yai- positif terhadap pengungkapan lingkungan
tu Thailand memiliki tingkat pengungka- perusahaan pertambangan di Indonesia

Tabel 3.
Hasil Uji Perbedaan
Test Statisticsa Ranks
Kategori N Mean Rank Sum of
ED Ranks
Mann-Whitney U 832,000 1.00 66 46,11 3043.00
Wilcoxon W 3043,000 2.00 51 75,69 3860.00
Z -4,697 Total 117
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: Negara

Tabel 4.
Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel Koefisien t Sig.
(Constant) -1,324 -4,259 ,000*
Size (log) 0,047 4,485 ,0000*
Age ,003 2,404 ,018*
ROA (%) ,002 ,945 ,347*
ISO ,091 2,174 ,032*
R Square ,320
Adjusted R Square ,289
F 10,228
Sig ,000
Keterangan:
(*) Signifikan 5%

82
Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, dan Pengungkapan Lingkungan: Studi Komparatif di Indonesia dan Thailand
(Rahmawati dan Budiwati)
dan Thailand. Variabel independen lainnya umur perusahaan berpengaruh positif sig-
yaitu profitabilitas tidak memiliki nifikan terhadap pengungkapan
pengaruh yang signifikan terhadap lingkungan. Kesimpulannya hipotesis
pengungkapan lingkungan perusahaan ketiga umur perusahaan memiliki
pertambangan di negara Indonesia dan pengaruh positif terhadap pengungkapan
Thailand. lingkungan perusahaan di negara Indonesia
Berdasarkan uji regresi linier dan Thailand diterima. Hasil penelitian ini
berganda hasil uji t memperlihatkan nilai didukung oleh Akbas (2014) yaitu
signifikansi ukuran perusahaan yaitu 0,000 perusahaan yang lebih tua akan
< 0,05 dan koefisien regresi 0,047 dapat mengungkapkan informasi-informasi yang
dikatakan ukuran perusahaan memiliki berpengaruh positif bagi perusahaan
pengaruh positif signifikan terhadap termasuk pengungkapan lingkungan
pengungkapan lingkungan. Kesimpulannya karena mungkin lebih mengerti mengenai
yaitu hipotesis yang menyatakan ukuran informasi-informasi apa saja yang
perusahaan memiliki pengaruh positif seharusnya diungkapkan dalam laporan
terhadap pengungkapan lingkungan tahunan perusahaan. Para pemangku
perusahaan di negara Indonesia dan kepentingan perusahaan akan terus belajar
Thailand diterima. Hasil penelitian ini dan berusaha dalam menghadapi masalah
didukung oleh Pahuja (2009) yaitu sesuai dengan seberapa pengalaman dalam
akumulasi dan penyebarluasan informasi menghadapi masalah yang terjadi.
merupakan tanggungjawab yang tidak Semakin tua perusahaan maka perusahaan
murah sehingga bagi perusahaan kecil semakin memperbaiki kualitas dan luas
dimungkinkan untuk mengumpulkan pengungkapan tanggungjawab lingkungan.
informasi dan menyebarkannya ke publik Menurut Pranoto (2015) para pemangku
tidak memiliki sumber daya. Perusahaan kepentingan perusahaan akan terus belajar
besar umumnya mengumpulkan informasi dan berusaha dalam menghadapi masalah
untuk kepentingan internal untuk sesuai dengan seberapa pengalaman dalam
pengambilan keputusan manajerial menghadapi masalah yang terjadi.
sehingga informasi telah tersedia dan Semakin tua perusahaan maka perusahaan
mudah untuk langsung mengungkapkan semakin memperbaiki kualitas dan luas
informasi. Perusahaan besar umumnya pengungkapan tanggungjawab lingkungan.
tunduk pada harapan publik dan diawasi Hasil uji t menunjukkan signifikansi
oleh otoritas pemerintah. Perusahaan profitabilitas 0,347> 0,05 dengan koefisien
tersebut biasanya memiliki lebih banyak regresi 0,002 dapat dikatakan profitabilitas
pemegang saham (individu dan tidak memiliki berpengaruh terhadap
kelembagaan). Perusahaan semacam itu pengungkapan lingkungan. Kesimpulannya
mempercayai pengungkapan informasi hipotesis keempat profitabilitas memiliki
lingkungan akan menciptakan kepercayaan pengaruh positif terhadap pengungkapan
antar pemangku kepentingan serta lingkungan perusahaan di negara Indonesia
mengurangi kritik serta tekanan publik dari dan Thailand ditolak. Hasil penelitian ini
pemerintah. Perusahaan-perusahaan yang berbeda dengan hasil penelitian sebe-
lebih besar menghadapi tekanan besar da- lumnya oleh Suhardjanto dan Miranti
ripada perusahaan-perusahaan kecil, maka (2009) yaitu perusahaan akan mengungkap-
mereka akan meningkatkan pengungkapan kan informasi lebih ketika kemampuan
informasi perusahaan untuk membangun menghasilkan labanya berada diatas rata-
citra sosial yang baik sebagai bagian dari rata industri agar investor dan kreditor ya-
strategi bisnis mereka (Jannah & Muid, kin bahwa perusahaan berada dalam posisi
2014). Hasil penelitian ini tidak sesuai persaingan yang kuat dan operasi perus-
dengan penelitian Maiyarni, Susfayetti, dan ahaan berjalan efisien dan mendukung
Erwati (2014) dimana perusahaan besar penelitian Purwanto (2011) yaitu tingkat
tidak selalu melakukan pengungkapan ling- ROA yang tinggi pada perusahaan belum
kungan yang lebih luas untuk mendapat- tentu dananya dialokasikan untuk kegiatan
kan pengaruh kepentingan dari stakeholder lingkungan dan sosial sehingga tingkat
internal dan eksternal dikarenakan tanggungjawab perusahaan berkaitan
pengungkapan merupakan kewajiban yang dengan lingkungan dan sosial masih
bisa mempengaruhi kelangsungan hidup rendah. Menurut Capaldi (2005)
perusahaan serta bukan hanya sebuah hubungannya keleluasaan pengungkapan
kegiatan dengan profitabilitas dipengaruhi oleh cara
Hasil uji t menunjukkan signifikansi pandang perusahaan terhadap
umur perusahaan 0,018<0,05 dengan pengungkapan tersebut. Ada beberapa
koefisien regresi 0,003 dapat dikatakan perusahaan yang menganggap bahwa

83
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 74-87

pengungkapan sebagai pengurang laba dan Indonesia umur perusahaan dan ISO 14001
beberapa yang berpandangan sebaliknya. berpengaruh positif signifikan terhadap
Hasil uji t menunjukkan signifikansi pengungkapan lingkungan perusahaan,
ISO 14001 sebesar 0,032<0,05 dengan ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak
koefisien regresi 0,091 dapat dikatakan ISO berpengaruh terhadap pengungkapan ling-
14001 berpengaruh positif signifikan kungan perusahaan. Hasil uji pada negara
terhadap pengungkapan lingkungan. Jadi Thailand menunjukkan ukuran perusahaan
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima dan umur perusahaan memiliki pengaruh
ISO 14001 berpengaruh positif terhadap positif signifikan terhadap pengungkapan
pengungkapan lingkungan perusahaan di lingkungan perusahaan sedangkan profita-
negara Indonesia dan Thailand diterima. bilitas dan ISO 14001 tidak memiliki
Hasil ini didukung penelitian pengaruh terhadap pengungkapan ling-
Supatminingsih (2015) yaitu perusahaan kungan perusahaan.
yang menerapkan ISO 14001 berarti
berkomitmen melakukan suatu perbaikan Implikasi
terus menerus (continual improvement), Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
bertahap dan bersifat conformance terdapat perbedaan pengungkapan ling-
(kesesuaian) bukan performance (kinerja). kungan negara Indonesia dan Thailand ser-
Perusahaan yang telah bersertifikasi ta pengungkapan lingkungan negara Indo-
berharap produknya mempunyai reputasi nesia lebih rendah dibandingkan negara
tinggi dan dapat diterima oleh Thailand. Hal ini mengandung implikasi
stakeholdernya dengan baik. Sehingga agar kedepannya pihak perusahaan di In-
perusahaan yang bersertifikasi ISO 14001 donesia lebih memperbaiki dan meningkat-
melakukan pengungkapan lingkungan yang kan perhatiannya terhadap lingkungan
tinggi. Yusoff dan Lehman (2006) mengenai yang dapat meningkatkan tanggungjawab-
komparatif negara Malaysia dan Australia nya terhadap lingkungan sehingga tujuan
dimana kedua negara tersebut melakukan perusahaan dapat tercapai karena perlunya
pengungkapan yang lebih luas dikarenakan keseimbangan ekonomi, sosial, dan ling-
ISO 14001. ISO 14001 memotivasi perus- kungan perusahaan. Karakteristik perus-
ahaan untuk memperbaiki lingkungan kare- ahaan dapat berbeda-beda disetiap perus-
na perusahaan yang mendapatkan sertifi- ahaan meskipun perusahaan tersebut ber-
kasi ISO 14001 mempunyai komitmen ter- gerak pada jenis usaha yang sama. Hasil
hadap lingkungan. Hasil penelitian berbeda penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
dengan hasil penelitian sebelumnya oleh ukuran perusahaan, umur perusahaan,
Dianawati (2017) yaitu pada penelitiannya profitabilitas, dan ISO 14001 terhadap
tidak adanya perbedaan luas pengungka- pengungkapan lingkungan masing-masing
pan perusahaan yang mendapat sertifikasi negara berbeda. Hal ini mengandung im-
dan tidak mendapat sertifikasi. plikasi agar perusahaan kedepannya terus
membangun budaya bisnis kepatuhan ter-
SIMPULAN DAN IMPLIKASI hadap peraturan sehingga masing-masing
Simpulan perusahaan dengan masing-masing karak-
Berdasarkan hasil uji perbandingan dan uji teristiknya secara sadar melaksanakan
pengaruh dapat disimpulkan bahwa sesuai kewajiban tanggungjawab lingkungan.
tujuan penelitian pertama bahwa uji per-
bandingan menunjukkan tingkat KETERBATASAN DAN SARAN
pengungkapan lingkungan perusahaan per- Keterbatasan
tambangan di negara Indonesia dan Thai- Keterbatasan penelitian ini adalah
land berbeda secara signifikan. Tujuan penelitian tidak meneliti kualitas
penelitian kedua dan ketiga yaitu menguji pengungkapan lingkungan perusahaan
pengaruh karakteristik perusahaan yaitu melainkan kuantitas pengungkapan ling-
ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kungan perusahaan, sehingga diantara pe-
profitabilitas, serta ISO 14001 terhadap rusahaan yang mengungkapkan mendetail
pengungkapan lingkungan. Hasil penelitian dibandingkan perusahaan yang
secara umum didapatkan ukuran perus- mengungkapkan secara tidak mendetail
ahaan, umur perusahaan, dan ISO 14001 tidak adanya perbedaan score yang me-
memiliki pengaruh positif signifikan ter- nyebabkan subyektifitas dalam penentuan
hadap pengungkapan lingkungan perus- pengukuran indeks GRI G4 terutama
ahaan. Adapun profitabilitas tidak memiliki penentuan indeks pada annual report pe-
pengaruh terhadap pengungkapan ling- rusahaan.
kungan perusahaan pertambangan di Indo-
nesia dan Thailand. Pengujian pada negara

84
Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, dan Pengungkapan Lingkungan: Studi Komparatif di Indonesia dan Thailand
(Rahmawati dan Budiwati)
Saran International Journal of Social
Saran berdasarkan hasil penelitian ini yaitu Economics, 32(5), 408-423.
peneliti selanjutnya diharapkan Capple, W., & Moon, J. (2005). Corporate
menggunakan metode scoring untuk social responsibility (CSR) in Asia a
menghindari subyektifitas pengukuran in- seven-country study of CSR web site
deks terutama pada annual report yang reporting. Business & Society, 44(4),
penentuan indeksnya berdasarkan pema- 415-441.
haman peneliti. Chauhan, S. (2014). A relational study of
firm's characteristics and CSR
DAFTAR PUSTAKA expenditure. Procedia Economics and
Akbar, Y.C. (2015). Pengungkapan Finance, 11, 23-32.
tanggung jawab sosial perusahaan Choiriyah, U. (2010). Information GAP
dan karakteristik perusahaan: Studi pengungkapan lingkungan hidup di
komparasi perusahaan manufaktur Indonesia (Thesis). Universitas
Indonesia–Thailand (Skripsi). Univer- Sebelas Maret.
sitas Sebelas Maret, Fakultas Ekonomi Corbett, C.J., Luca, A.M., & Pan, J. (2003).
dan Bisnis, Surakarta. Global perspectives on global
Akbas, H.E. (2014). Company standards. ISO Management Systems,
characteristics and environmental 1, 31-40.
disclosure: An empirical investigation Darsono, A. (2005). Pedoman praktis
on companies listed on borsa memahami laporan keuangan.
sstanbul 100 index. Muhasebe ve Yogyakarta: Andi.
Finansman Dergisi, (62). De Villiers, C., & Van Staden, C.J. (2010).
Alsaeed, K. (2006). The association between Shareholders’ requirements for
firm-specific characteristics and corporate environmental disclosures:
disclosure: The case of Saudi Arabia. A cross country comparison. The
Managerial Auditing Journal, 21(5), British Accounting Review 42(4), 227-
476-496. 240.
Anggraini, F.R.R. (2006). Pengungkapan Dianawati, W. (2017). Pengaruh
informasi sosial dan faktor-faktor karakteristik perusahaan dan
yang mempengaruhi pengungkapan sertifikasi lingkungan terhadap
informasi sosial dalam laporan pengungkapan Corporate Social
keuangan tahunan (Studi empiris Responsibility (CSR) di Indonesia.
pada perusahaan-perusahaan yang EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan
terdaftar Bursa Efek Jakarta). Paper Keuangan), 20(2), 226-241.
dipresentasikan pada acara Elkington, J. (1998). Cannibals with forks:
Simposium Nasional Akuntansi IX, The triple bottom line in 21st
Padang. century business, gabriola island. BC:
Asean CSR Network. (06 September 2016). New Society Publishers.
In Southeast Asia, corporate govern- Gao, S.S., Heravi, S., & Xiao, J.Z. (2005).
ance picks up as a norm. Diakses dari Determinants of corporate social and
https:/www.asean-csr-network.org. environmental reporting in Hong
Bani-Khalid, T., & Kouhy, R. (2017). The Kong: A research note. Accounting
impact of national contextual factors Forum,-29(2), 233-242. Elsevier.
on corporate social and Gray, R. (1992). Accounting and
environmental disclosure (CSED): The environmentalism: an exploration of
perceptions of jordanian stakeholder. the challenge of gently accounting for
International Review of Management accountability, transparency and
and Business Research, 6(2), 556. sustainability. Accounting, Auditing &
Bayoud, N.S., Kavanagh, M., & Slaughter, G. Accountability Journal, 17(5), 399-
(2012). Factors influencing levels of 425.
corporate social responsibility GRI. (2013). Sustainability reporting guide-
disclosure Libyan firms: A mixed lines. Diakses dari https://
study. International Journal of www.globalreporting.org pada tang-
Economics and Finance, 4(4), 13-29. gal 14 November 2017.
Budiarti, M., & Raharjo, S.T. (2017). Hadi, N. (2011). Corporate Social
Corporate social responsibility (CSR) Responsibility. Yogyakarta: Graha
dari sudut pandang perusahaan. Ilmu.
Share Social Work Journal, 4(1). Hanny, R. & Nurfrianto A.F. (2016).
Capaldi, N. (2005). Corporate social Pengaruh karakteristik perusahaan
responsibility and the bottom line. terhadap pengungkapan corporate

85
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 74-87

social responsiblity. Jurnal Ilmu perusahaan terhadap pengungkapan


Administrasi, 13(3), 547-560. tanggung jawab sosial. Jurnal
Hoq, M.Z., Saleh, M., & Zubayer, M. (2010). Ekonomi, 19(02).
The effect of CSR disclosure on Lin, L.W. (2009). Corporate social and
institutional ownership. Pakistan environmental disclosure in emerging
Journal of Commerce and Social securities markets. NCJ Int’l L. &
Sciences, 4(1), 22-39. Com. Reg., 35, 1.
Howes, S., & Wyrwoll, P. (2012). Climate Loh, L., Thao, N.T.P., Sim, I., Thomas, T., &
change mitigation and green growth Yu, W. (2016). Pelaporan yang
in developing Asia. Asian Berkelanjutan di Asean Tingkat
Development Bank Institute Working Kemajuan di Indonesia, Malaysia,
Paper No. 369, Australian National Singapura dan Thailand 2015. Centre
University. of Governance, Institutions, and
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2009). Organisations NUS Bussiness School.
Pernyataan Standar Akuntansi Lu, Y., & I. Abeysekera (2014). Stakeholders'
Keuangan (PSAK) Nomor 1 Paragraf power, corporate characteristics, and
9: Penyajian laporan keuangan. Ja- social and environmental disclosure:
karta: Salemba Empat. Evidence from China. Journal of
Indonesia Environment & Energy Center Cleaner Production, 64, 426-436.
(IEC). (23 Juni 2014). ISO 14001 envi- Maharani, D. (13 Mei 2016). WHO: Polusi
ronmental management system. Di- udara di Asia Tenggara makin parah.
akses dari https://environtmen- Diakses dari http://
indonesia.com. www.kesehatan.kontan.co.id.
Irawati, S. (2006). Manajemen keuangan. Maiyarni, R., Susfayetti, & Erwati, M. (2014).
Bandug: Pustaka. Pengaruh profitabilitas, ukuran
Jannah, R., & Muid, D. (2014). Analisis perusahaan, likuiditas, dan leverage
faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pengungkapan corporate
carbon emission disclosure pada social responsibility (CSR) pada pe-
perusahaan di Indonesia (Studi rusahaan LQ-45 yang terdaftar di
empiris pada perusahaan yang bursa efek Indonesia periode 2009-
terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012. Jurnal Cakrawala Akuntansi, 6
periode 2010-2012) (Thesis). Universi- (1), 79-94.
tas Diponegoro, Fakultas Ekonomika Marfuah, M., & Cahyono, Y.D. (2016).
dan Bisnis, Semarang. Karakteristik perusahaan dan
Kamil, A., & Herusetya, A. (2012). Pengaruh pengungkapan tanggung jawab
karakteristik perusahaan terhadap sosial. Jurnal Akuntansi dan Auditing
luas pengungkapan kegiatan Indonesia, 15(1).
corporate social responsibility. Media Nor, N.M., Bahari, N.A.S., Adnan, N.A.,
Riset Akuntansi, 2(1). Kamal, S.M.Q.A.S., & Ali, I.M. (2016).
Kharisma, M.R. (2015). Corporate The effects of environmental
environmental disclosure pada disclosure on financial performance
perusahaan manufaktur dan in Malaysia. Procedia Economics and
pertambangan. (Studi pada Finance, 35, 117-126.
perusahaan di Indonesia dan Octavia, I. (2012). Pengaruh pengungkapan
Thailand) (Thesis). Universitas lingkungan terhadap nilai
Sebelas Maret, Surakarta. perusahaan dengan profitabilitas
Kolk, A., Walhain, S., & Van de Wateringen, sebagai variabel moderasi (Skripsi).
S. (2001). Environmental reporting by Akuntansi Universitas Indonesia,
the fortune global 250: Exploring the Depok.
influence of nationality and sector. Pahuja, S. (2009). Environmental
Business Strategy and the accounting and reporting: Theory,
Environment, 10(1), 15-28. law and empirical evidence. New
Kosasih, D. (30 Maret 2016). Greenpeace Century.
rilis kerusakan lingkungan akibat Paramitha, B.W., & Rohman, A. (2014).
tambang di Kalimantan Timur. Pengaruh karakteristik perusahaan
https://www.greeners.co. terhadap enviromental disclosure.
Lavinda. (07 November 2017). PTTEP Diponegoro Journal of Accounting,
mengaku kasus dugaan pencemaran 188-198.
hambat investasi. https:// Pranoto, K.P.T. (2015). Pengaruh likuiditas,
www.cnnindonesia.com. profitabilitas, ukuran perusahaan,
Lawer, C. (2013). Pengaruh karakteristik jenis industri, leverage, dan umur

86
Karakteristik Perusahaan, ISO 14001, dan Pengungkapan Lingkungan: Studi Komparatif di Indonesia dan Thailand
(Rahmawati dan Budiwati)
listing terhadap pelaporan keuangan or not making environmental
melalui internet financial reporting disclosures in Thailand. International
(Thesis). STIE Perbanas Surabaya. Journal of Business and Social Science,
Purwanto, A. (2011). Pengaruh tipe industri, 3(9).
ukuran perusahaan, profitabilitas, Syarifah, F. (12 Mei 2016). Tingkat polusi
terhadap corporate social udara di Asia Tenggara meningkat 5
responsibility. Jurnal Akuntansi dan persen. Diakses dari https://
Auditing, 8(1), 12-29. www.liputan6.com.
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Ulhøi, J., & Madsen, H. (2013). New patterns
Nomor 40 Tahun 2007 tentang in corporate sustainable
Perseroan Terbatas. development? Procedia-Social and
Rosiana G.A.M.E., Juliarsa, G., & Sari, M.M.R. Behavioral Sciences, 99, 46-56.
(2013). Pengaruh pengungkapan CSR Untari, L. (2010). Effect on company
terhadap nilai perusahaan dengan characteristics corporate social
profitabilitas sebagai variabel responsibility disclosures in corporate
pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi, 5(3), annual report of consumption listed in
723-728. Indonesia stock exchange (Skripsi).
Rujivanarom, P. (06 Juni 2017). Govt failing Universitas Gunadarma.
on environment, efforts to curb pollu- Walhi. (25 Juli 2017). Ancaman kerusakan
tion: Report. https:// lingkungan hidup tambang pasir laut:
www.nationmultimedia.com. Kasus Kab. Takalar, Sulwaesi Selatan.
Santioso, L., & Chandra, E. (2012). Pengaruh https://www.walhi.or.id.
profitabilitas, ukuran perusahaan, Wuttichindanon, S. (2017). Corporate social
leverage, umur perusahaan, dan responsibility disclosure choices of
dewan komisaris independen dalam report and its determinants:
pengungkapan corporate social Empirical evidence from firms listed
responsibility. Jurnal Bisnis dan on the Stock Exchange of Thailand.
Akuntansi, 14(1), 17-30. Kasetsart Journal of Social Sciences,
Sari, R.A. (2012). Pengaruh karakteristik 38(2), 156-162.
perusahaan terhadap corporate social Yuliana, R., Purnomosidhi, B., &
responsibility disclosure pada Sukoharsono, E.G. (2008). Pengaruh
perusahaan manufaktur yang karakteristik perusahaan terhadap
terdaftar di bursa efek Indonesia. pengungkapan corporate social
Jurnal Nominal, 1(1). responsibility (CSR) dan dampaknya
Suhardjanto, D., & Miranti, L (2009). terhadap reaksi investor. Jurnal
Indonesian environmental reporting Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 5
index dan karakteristik perusahaan. (2), 245-276.
Jurnal Akuntansi dan Auditing Yusoff, H., & Lehman, G. (2006).
Indonesia, 13(1). Environmental engagements through
Suhardjanto, D., & Choiriyah, U. (2010). the lens of disclosure practices: A
Information GAP: Demand supply Malaysian story. Asian Review of
environmental disclosure di Accounting, 14(1/2), 122-148.
Indonesia. Jurnal Keuangan dan Zhongfu, Jianhui, Y.J., & Pinglin, H. (2011).
Perbankan, 14(1), 36-51. The study on the correlation between
Supatminingsih, S. (2015). Corporate environmental information disclosure
governance dan pengungkapan and economic performance with
lingkungan berdasarkan ISO 14001 di empirical data from the
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan manufacturing industries at shanghai
Pajak, 15(02). stock exchange in China. Energy
Supriyono, E., Almasyhari, A. K., Procedia, 5, 1218-1224.
Suhardjanto, D., & Rahmawati, S. Zuhroh, D., & Sukmawati, I.P.P.H. (2003).
(2015). The impact of corporate Analisis pengaruh luas
governance on corporate social pengungkapan sosial dalam
disclosure: comparative study in laporan tahunan perusahaan
South East Asia. International Journal terhadap reaksi investor. Paper di-
of Monetary Economics and Finance, 8 presentasikan pada acara Simposium
(2), 143-161. Nasional Akuntansi VI, Surabaya.
Suttipun, M., & Stanton, P. (2012). Making

87

You might also like