Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Analisi Karakter Pasir Besi Alam Pantai Samudera Baru dan

Pemanfaatannya sebagai Filler pada Sistem Penyaring Elektromagnetik

Character analysis of Natural Iron Sand from Samudera Baru Beach and
Its Utilization as Filler on Electromagnetic Filtering System

Yudita Clhaudia1), Desi Cahyani2), Giastiadiningrum Langit Ramadhani H.3)


Prodi Teknik Metalurgi, Jurusan Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari 2 Tambakbayan, Yogyakarta 55281
Email : yudithaclhaudia30@gmail.com 2) desicahyanidompu@gmail.com
1)

3)
giastiadelangit9a@gmail.com
NIM : 116220002 2)116220007 3)116220014
1)

ABSTRACT

Characterization of natural iron sand from Samudera Baru beach – Karawang and its
application as filler on electromagnetic filtering system has been done. Iron sand
samples was extracted using permanent magnets to separate magnetic and non-
magnetic materials. Characterization of iron sand using Scanning Electron Microscopy
with Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX). The result of SEM-EDX shows that iron
sand samples contains Fe and O elements, derived from Magnetite (Fe3O4), Maghemite
(γ-Fe2O3) and Hematite (α-Fe2O3). Electromagnetic filtering system is made of PVC
pipe with 1 inch of diameter, that has been coiled by 0.35 mm of diameter wire, column
length filtering at 50 cm with 1050 coils and filled with 500 grams iron sand as filter
media. Filtering is done by to flow the water well in the electromagnetic filtering system
with constant current 2 A. The result of Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) shows
reduce levels of Fe metal with high levels of early 1.228 ppm to 0.0510 ppm and 0.0813
ppm.

Key words: iron sand, SEM-EDX, electromagnetic filtering syste

ABSTRAK

Telah dilakukan karakterisasi pasir besi alam Pantai Samudera Baru Karawang dan
aplikasinya sebagai filler pada penyaring elektromagnetik. Sampel pasir pantai
diekstraksi menggunakan magnet permanen untuk memisahkan material magnetik dan
non magnetik. Karakterisasi pasir besi menggunakan Scanning Electron Microscopy
with Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX). Hasil karakterisasi menggunakan SEM-
EDX menunjukkan bahwa sampel pasir besi mengandung unsur Fe dan O, yang berasal
dari fase Magnetit (Fe3O4), Maghemite (γ-Fe2O3) dan hematit (α-Fe2O3). Sistem
penyaring elektromagnetik dibuat dari pipa PVC berdiameter 1 inchi yang diberi lilitan
kawat tembaga berdiameter 0,35 mm, panjang kolom penyaring 50 cm dengan 1050
lilitan dan dimasukkan pasir besi 500 gram sebagai media penyaring. Penyaringan
dilakukan dengan mengalirkan sampel air dengan besar arus konstan yaitu 2 A. Hasil
pengujian menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) menunjukkan penurunan
kadar logam Fe dari 1,228 ppm menjadi 0,0510 ppm dan 0,0813 ppm.
Kata Kunci : pasir besi, SEM-EDX, sistem penyaring elektromagnetik
PENDAHULUAN (Fe3O4) pada pasir pantai dapat diolah
menjadi nanopartikel magnetit (Fe3O4)
maupun bahan dasar magnet permanen.
Penelitian tentang pengolahan dan
karakterisasi pasir besi di Indonesia Penelitian menunjukan bahwa magnetit
telah banyak dilakukan. Namun, (Fe3O4) dapat diaplikasikan sebagai
penelitian tersebut masih terus magnetic recording media, high
dikembangkan guna memanfaatkan density digital recording disk, magnetic
deposit pasir besi yang melimpah. fluids, data storage, MRI, drug delivery
Keberadaan pasir besi yang terdistribusi system, biosensor SPR, microwave
luas dan jumlahnya melimpah device dan magnetic sensing
memberikan daya tarik secara ekonomi (Ghandoor, Zidan, Khalil, & Ismail,
untuk dikembangkan menjadi produk 2012). Nanopartikel magnetit (Fe3O4)
yang berdaya guna lebih (Musthofa et dapat diperoleh dari bahan sintesis dan
al., 2016; Yulianto, Aji, & Idayanti, bahan alam. Pertimbangan penggunaan
2010). Kabupaten Karawang berada di bahan alam dari pasir besi (iron sands)
bagian utara Propinsi Jawa Barat atau pasir hitam (black sands) yaitu
berbatasan langsung dengan Laut Jawa. karena melimpahnya sumber bahan
Sebagian besar wilayah Kabupaten alam yang ada dan belum termanfaatkan
Karawang tertutup dataran pantai luas serta biaya pembuatannya lebih murah.
yang terhampar di bagian pantai utara Eksplorasi pasir besi sebagai
dengan panjang pantai 73,65 km (SLH nanopartikel masih terbatas
Karawang, 2013). Sehingga sangat dibandingkan jumlah dan eksplorasi
berpotensi untuk pengolahan pasir besi. pasir besi untuk bahan mentah. Hal ini
yang menjadikan tantangan kajian
penelitian dibidang nanomaterial kadar
Kandungan besi (Fe) dalam pasir besi pasir besi turun (Fuad, Wulansari, &
banyak dimanfaatkan sebagai bahan Taufiq, 2010).
baku pembuatan baja. Selain itu, pasir
besi juga mengandung mineral magnetik
seperti magnetit (Fe3O4), hematit (α- Guna menggali potensi pasir besi Pantai
Fe2O3) dan maghemit (γ- Fe2O3) yang Samudera Baru perlu dilakukan analisis
dapat diaplikasikan diberbagai bidang kandungan mineral magnetiknya.
(Husain, Suarso, & Maddu, 2016; Penelitian ini akan dilakukan
Rahwanto, 2013; Yulianto et al., 2010). karakterisasi dan analisis kandungan
Salah satu bahan kajian yang menarik unsur pada pasir besi menggunakan
beberapa tahun terakhir adalah SEM-EDX, yang selanjutnya digunakan
nanopartikel, yaitu material berukuran sebagai filler pada sistem penyaring
lebih kecil dari 100 nm. Nanopartikel elektromagnetik. Sistem Penyaring
memiliki sifat fisik, kimia, mekanik, Elektromagnetik (SPE) bekerja
magnetik dan optik yang unik yang tidak berdasarkan prinsip medan magnet yang
dimiliki oleh material lain. Nanopartikel ditimbulkan oleh adanya arus listrik
dapat dimanfaatkan untuk berbagai yang dialirkan pada sebuah solenoid.
aplikasi, seperti biosensor, perangkat Medan magnet ini digunakan sebagai
fotonik dan medik (Yulianto et al., penyaring dalam SPE. Sistem ini juga
2010). menggunakan media penyaring berupa
Nanopartikel magnetik merupakan salah pasir besi yang merupakan bahan
satu material yang banyak diteliti mudah termagnetisasi dan jumlahnya
belakangan ini. Kandungan magnetit melimpah di alam. Beberapa jenis
logam berat dalam limbah cair yang
pernah disaring dengan SPE antara lain Scanning Electron Microscopy with
logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX).
dengan kadar logam setelah Bahan penelitian yang digunakan pada
penyaringan sebesar 0,466 ppm dan penelitian ini meliputi: Sampel pasir
0,440 ppm. pasir besi di bawa ketahap dari Pantai Samudera Baru Karawang,
selanjutnya untuk di proses. Sampel air sungai di Karawang, larutan
HCl dan aquades. Sedangkan peralatan
Pada SPE terdapat beberapa faktor yang
penelitian yang digunakan meliputi:
mempengaruhi tingkat efektivitas dalam
Saringan, beker gelas, gelas ukur,
menurunkan kadar logam pada sampel,
pipet, timbangan digital, spatula,
diantaranya kuat arus, kadar awal
magnet permanen, mortar, cawan, hot
logam, pasir besi, diameter lilitan,
plate stirrer, pipa PVC dan
jumlah lilitan, panjang kolom penyaring
penyambung pipa, regulator, wadah
dan arah medan magnet. Pasir besi yang
penampung, kran, rangkaian
digunakan pada sistem penyaring
penyearah, multimeter, teslameter,
elektromagnetik merupakan salah satu
kawat tembaga, busa penyaring, pH
bahan ferromagnetic, sehingga dapat
indikator dan kertas saring. proses
memberikan gaya magnet pada benda
dalam penelitian Langkah awal yang
yang berada di sekitarnya termasuk
dilakukan yaitu mengekstraksi pasir
menarik logam berat yang terlarut pada
besi alam. Sampel pasir disaring
limbah cair yang melaluinya sekaligus
menggunakan ayakan untuk
mengurangi warna dan bau dari air yang
memisahkan pasir dengan kotoran dan
tercemar sehingga air menjadi bersih .
komponen-komponen kasar lainnya.
Selanjutnya, memisahkan material
magnetik dan non magnetiknya dengan
TUJUAN
menggunakan magnet permanen.
Sampel magnetik dicuci menggunakan
aquades, kemudian dikeringkan. Untuk
Tujuan dari penelitian kali ini adalah
mendapatkan sampel yang lebih halus
untuk mengetahui karakterisasi pasir
maka dilakukan penghalusan sampel
besi alam pantai Samudera Baru
menggunakan cawan dan mortar.
Karawang dan aplikasinya sebagai filter
Selanjutnya sampel dicuci kembali dan
pada Penyaring elektromagnetik
dikeringkan pada suhu sekitar 100 oC.
menggunakan metode analisis.
Karakterisasi sampel pasir besi
menggunakan SEM-EDX untuk
mengetahui struktur morfologi dan
MANFAAT
kandungan unsur yang terdapat pada
pasir besi Rangkaian sistem
Manfaat dari penelitian kali ini adalah
penyaring dibuat dari pipa PVC
untuk menambah wawasan dan
berdiameter 1 inci sepanjang 65 cm
pengetahuan mahasiswa mengenai
yang dililiti kawat tembaga
karakterisasi pasir besi alam pantai
berdiameter ± 0,35 mm, panjang lilitan
samudera baru karawang dan
50 cm dan terdiri dari ± 1050 lilitan.
aplikasinya sebagai filter pada
Selanjutnya dirangkai dengan peralatan
Penyaring elektromagnetik untuk
pendukung seperti regulator,
lingkungan.
multimeter digital penyearah.
2. TINJAUAN PUSTAKA
3. HASIL
Karakterisasi pasir besi menggunakan
Dari data sekunder diperoleh hasil pada tabel dibawah ini. pada tabel 1
Kandungan unsur pada sampel pasir dibawah ini diperoleh total 100% massa
besi (titik 001),kandungan sampel pasir dan 100% atom dan pada tabel 2 dan 3.
besi (titik 002) dan kandungan sampel
pasir besi (titik 003) yang dapat dilihat
Tabel 1. Kandungan unsur pada sampel pasir besi (titik 001)

Formula mass% Atom%


C 3.48 8.53
O 27.14 49.88
Mg 2.53 3.05
Al 3.27 3.57
Si 1.55 1.63
Ti 7.65 4.70

Fe 54.38 28.64

Total 100 100

Tabel 2. Kandungan unsur pada sampel pasir besi (titik 002)

Formula mass% Atom%


C 2.71 7.61
O 18.54 39.17
Mg 2.96 4.12
Al 3.21 4.02
Si 0.48 0.58
Ti 8.49 5.99
FE 63.61 38.5

Total 100 100

Tabel 3. Kandungan unsur pada sampel pasir besi (titik 003)


Formula mass% Atom%
C 18.13 30.38
O 37.80 47.54
Al 8.40 6.27
Si 8.32 5.96
Fe 27.34 9.85
Total 100 100

5. PEMBAHASAN Gambar 2. Struktur morfologi sampel


pasir besi menggunakan SEM

Pasir besi yang diekstrak dari pantai


Gambar 2 terlihat bahwa ukuran butir
samudera baru memiliki karakte-
sampel pasir besi tidak seragam.
teristik berwarna hitam dan mengandung
Namun sudah dapat diperoleh sampel
dan mengandung sekitar 25% material
dengan ukuran diameter yang kecil.
magnetik daan 75% material non
Dengan menggunakan software Image-
magnetik.Sampel pasir besi dapat dilihat
J diperoleh estimasi ukuran diameter
dilihat pada Gambar 1 Berikut:
sampel pasir besi rata-rata ± 78 µm,
dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:

Gambar 1. Pasir besi sebelum


diproses (kiri) dan sesudah diproses
(kanan)

Gambar 1 menunjukan perbedaan antara


pasir pantai sebelum dan sesudah
diekstraksi. Perubahan warna terlihat
jelas untuk pasir besi berwarna hitam Gambar 3. Distribusi ukuran
yang menunjukan banyak kandungan diameter sampel pasir besi
besi oksida. Sifat juga kemagnetan
meningkat dibuktikan dengan semakin Selanjutnya dilakukan analisis
kuat sampel ditarik dengan magnet kandungan sampel pasir besi
permanen.Struktur morfologi sampel menggunakan EDX untuk beberapa
pasir besi menggunakan SEM-EDX titik pengukuran.
ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 4. Struktur morfologi sampel
pasir besi menggunakan SEM-EDX
Karakterisasi menggunakan EDX unsur Fe dan O masing-masing 27,34%
diperoleh informasi kandungan unsur dan 37,80%. Kandungan Fe dan O
yang terdapat pada pasir besi. Hasil berasal dari fase Magnetit (Fe3O4),
karakterisasi sampel pasir besi untuk maghemit (γ-Fe2O3), dan hematit (α-
titik 001 dapat dilihat pada Gambar 5 Fe2O3) yang merupakan besi oksida
Gambar 5. Spektrum karakterisasi pasir yang telah umum ditemukan pada pasir
besi menggunakan EDXHasil

Hasil karakterisasi sampel pasir besi


untuk titik 002 dan sifat magnet yang
kuat dapat dilihat pada Gambar 6.

besi (Kartika & Pratapa, 2014;


Septityana et al., 2013). Sedangkan
beberapa unsur lain seperti K, C, Na,
Mg, Al, Si, dan Ca dengan kandungan
kurang dari 10%. Karakteristik bijih besi
jenis magnetite ini yakni memiliki
warna kehitam–hitaman, reduksi sukar.
Gambar 6. Spektrum karakterisasi pasir
besi menggunakan EDX Perbedaan karakteristik fisik kandungan
mineral pasir seperti Fe, Ti, Mg, dan Si
Hasil karakterisasi sampel pasir besi disebabkan oleh perbedaan lokasi
untuk titik 003 dilihat pada Gambar 7 endapan. Pasir besi sebagai salah satu
bahan baku utama dalam industri baja
dan industri alat berat lainnya di
Indonesia, sehingga keberadaannya
akhir–akhir ini memiliki peranan yang
sangat penting di Indonesia dan bahkan
ditingkat internasional (Ahmad,2009)

Pengujian sistem penyaring


elektromagnetik menggunakan sampel
Gambar 7. Spektrum karakterisasi pasir air sungai yang ada di sekitar Karawang
besi menggunakan EDX yang dianggap keruh dan tercemar
limbah. Arus listrik yang diberikan pada
Karakterisasi pasir besi menggunakan pipa akan meningkatkan kuat medan
SEM-EDX menunjukan bahwa sampel magnet di dalam pipa solenoid, sesuai
pasir besi yang diekstrak dari pasir alam dengan Hukum Ampere tentang medan
Pantai Samudera Baru Karawang magnet, bahwa medan magnet
banyak mengandung unsur Fe dan O. berbanding lurus dengan kuat arus
Pada titik 001 kandungan unsur Fe dan listrik. Solenoid yang terisi pasir besi
O masing-masing 54,38% dan 27,14%. memiliki kuat medan magnet yang lebih
Pada titik 002 kandungan unsur Fe dan besar dibandingkan dengan solenoida
O masing-masing 43,61% dan 18,54 %. yang belum diisi pasir besi. Hal ini
Sedangkan pada titik 003 kandungan disebabkan karena pasir besi yang
berada dalam tabung solenoid telah megnetisasinya terhadap bahan yang
terinduksi menjadi magnet atau dengan mempunyai sifat kemagnetan.
kata lain pasir besi telah termagnetisasi. Hasil pengujian kadar logam Fe
Secarau mum hasil akhir pengujian
menunjukkan penurunan kadar logam Fe
Pasir besi yang telah termagnetisasi
yang memenuhi kadar maksimum yang
memiliki medan magnet yang besar
masih diperbolehkan sesuai Peraturan
sehingga dapat menarik bahan yang
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
mempunyai sifat kemagnetan. Semakin
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
besar medan magnet pada pasir besi
tentang syarat kualitas air minum yaitu
maka semakin besar daya tarik atau
untuk logam besi (Fe) sebesar 0,3 mg

A. 2016.
KESIMPULAN KarakterisasiKandungan
Bijih Besi Alam Sebagai
Bahan Baku Magnetit
Penelitian tentang analisis kandungan Nanopartikel,
mineral pasir besi Pantai Samudera 2016(September), 19–21
Baru Karawang telah dilakukan. Hasil
Rahwanto, A. 2013. Kajian Awal
karakterisasi pasir besi menggunakan
Karakteristik Mineral
SEM-EDX menunjukkan bahwa pasir
Magnetik Bijih Besi, 203–
besi dominan mengandung unsur Fe
206
dan O. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pasir besi dapat digunakan
sebagai filler pada sistem penyaring
elektromagnetik untuk menurunkan
kadar logam Fe pada air.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, T., Triwikantoro, T.,
Pratapa, S., & Darminto,
D. 2009. Sintesis Partikel
Nano Fe3-xMnxO4
Berbasis Pasir Besi dan
Karakterisasi Strukturserta
Kemagnetannya. Jurnal
NANOSAINS &
NANOTEKNOLOGI, 1(2),
67–73. Retrieved
Fuad, A., Wulansari, R., &
Taufiq, A. 2010. Sintesa
dan karakterisasi sifat
struktur nano partikel Fe
3-x MnxO4 dengan
metode kopresipasi, (227),
139–145.
Husain, S., Suarso, E., & Maddu,

You might also like