Professional Documents
Culture Documents
Buku Panduan Praktikum Kimia Analit - 2022-2023
Buku Panduan Praktikum Kimia Analit - 2022-2023
PANDUAN
PRAKTIKUM
KIMIA ANALIT
UPT LABORATORIUM TERPADU
UPN "VETERAN" YOGYAKARTA
Jl. Babarsari No.2, Tambak Bayan, Caturtunggal, Depok,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
DAFTAR ISI
FORMAT LAPORAN………………………………………………………………. x
1. ACARA 1 ACIDIMETRI.............................................................................................
1
4. ACARA 4 GRAVIMETRI.........................................................................................14
ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM DARING
UPT LABORATORIUM TERPADU
1. Setiap praktikum harus datang tepat pada waktunya, dan wajib mengisi daftar hadir secara
daring di link/ laman yang tersedia
2. Sebelum praktikum dimulai, akan diadakan tes tertulis secara daring. Praktikan yang hasil
tes tertulisnya di bawah standar tidak diperkenankan mengikuti praktikum
3. Sebelum memutar dan menyimak video praktikum, praktikun disarankan untuk membaca
modul petunjuk praktikum terlebih dahulu
4. Setelah menyimak video praktikum, praktikan harus :
Membuat rekapan dan atau hasil percobaannya melalui pengisian blangko laporan
sementara
Membuat laporan akhir
Meminta tanda tangan asisten untuk pengesahan laporan sementara dan akhir
Mengunggah (upload) laporan sementara dan akhir dilaman yang tersedia
5. Jika tidak dapat mengikuti praktikum, maka praktikum harus menunjukkan surat izin atau
surat keterangan yang sah
6. Setiap praktikan diwajibkan mengikuti semua acara praktikum yang sudah dijadwalkan.
Jika tidak memenuhi syarat, maka praktikan tersebut dinyatakan gugur
7. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum berikutnya apabila :
Belum menyerahkan laporan akhir praktikum yang sudah dikerjakan
Penyerahan laporan akhir tidak disertai dengan blangko laporan sementara yang
sudah disahkan oleh asisten
8. Praktikan diwajibkan mengikuti praktikum ulangan (inhal) jika :
Berhalangan hadir
Gagal didalam melaksanakan praktikumnya, atau
Praktikan yang tidak diperbolehkan mengikuti praktikum
iii
9. Penilaian akhir praktikum dikontribusikan dari
Nilai rerata semua acara praktikum yang ditempuh
Nilai responsi
10. Hal-hal yang belom disampaikan dalam tata tertib ini akan diinformasikan lebih lanjut
melalui peraturan tersendiri
iv
PENILAIAN PRAKTIKUM DARING
UPT LABORATORIUM TERPADU
Penilaian praktikum dengan menggunakan nilai mutlak (angka) Untuk nilai pretest, nilai
praktikum, dan nilai laporan dengan nilai paling rendah 50 dan nilai paling tinggi 100.
v
PETUNJUK PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN BAHAN
KIMIA
vi
Membersihkan meja dengan zat pengotor padat dibuang terlebih dahulu dalam bak sampah.
Cairan yang menggenang dibersihkan dengan kain/ dilap dengan kain lap untuk meja kotor,
kemudian dengan lap meja bersih yang dibasahi air.
vii
Corong diletakkan pada Elenmeyer yang akan dipisahkan, ditempatkan pada beker
glass dan batang pengaduk.
saring. Zat yang dipisahkan berada di kertas saring maksimal 2⁄3 dari tinggi kertas
saring. Bekerglass setelah isinya habis kemudian dibilas dengan filtratnya
kemudian disaring kembali.
b. Cawan goach
c. Mencuci endapan
Endapan yang tertinggal di ketas saring dicuci dengan larutan yang tidak
melarutkan endapan. Kemudian dibilas dengan aquades. Aquades ditempatkan
dalam botol semprot dan disemprotkan di atas endapan. Cairan pencuci tidak boleh
viii
penimbangan zat tersebut. Mengulangi cara yang sama sampai dihasilkan berat
konstan.
E. PEMIJARAN
Tujuannya untuk melepaskan senyawa H2O yang ada di dalam bahan yang terkait secara
kimia (air kristal, air konstitusi).
Caranya setelah penyaringan dan pencucian serta pengeringan selesai dilakukan, kertas
saring dipisahkan sampai memijar (membara). Kemudian didinginkan dalam eksikator
1⁄ jam ditimbang dan dicatat. Pemijaran diulang lagi sampai penimbangan mendapat
2
berat konstan.
F. MENGHINDARI KECELAKAAN
Kemungkinan terjadi kecelakaan selama melaksanakan praktikum besar sekali. Karena
peralatan dan zat-zat kimia yang digunakan mengandung resiko. Senyawa yang
mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Senyawa yang agregat
H2SO4 pekat, HNO3 pekat, HCL pekat, H3PO4 pekat, CH3COOH pekat, KOH, H2O2
pekat, air Brom pekat, senyawa Cr pekat, KOH padat/ cair, NaOH padat/ cair, NH4OH
pekat.
2. Senyawa beracun
Gas: H2S, Hg, AsH3, NO2Cl, Br2, NH3.
Cair: senyawa Hg, senyawa Ag, senyawa Pb, senyawa Cr-6.
3. Senyawa mudah terbakar
Alkohol, eter, CS2, aseton.
4. Senyawa eksplosif
Cl2 terbadap KClO3 dan H2SO4 pekat Mn2O7 terhadap KMnO4 dan H2SO4 pekat,
oksigen terhadap logam-logam berat. Asam perchlorat dalam lingkungan asam, H2O2
dalam lingkungan CO2.
ix
5. Listrik
6. Bunsen
Api dan bahan bakar.
x
FORMAT LAPORAN
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
I. MAKSUD PERCOBAAN
II. DASAR TEORI
III. ALAT DAN BAHAN
IV. CARA KERJA
Dalam laporan cara kerja berbentuk kalimat aktif
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PERHITUNGAN
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Catatan :
Laporan dibuat dengan ketik manual atau tulis tangan
Laporan tidak boleh ketik komputer kecuali cover, lembar pengesahan, dan kata pengantar
Format cover Format lembar pengesahan
Penyusun
Nama : ……………….
No.Mhs : ……………….
Fakultas / Jurusan : ……………….
Hari /Jam : ……………….
Penyusun Asisten Pembimbing : ………………
Nama : ……………….
No.Mhs : ……………….
Fakultas / Jurusan : ……………….
Disetujui
Hari /Jam : ……………….
Asisten Pembimbing
Asisten Pembimbing : ………………
(……………………)
UPT LABORATORIUM TERPADU
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” YOGYAKARTA
2021
xi
ACARA 1
ACIDIMETRI
A. ACIDIMETRI
Pada acidimetri titrasi dilakukan dengan menggunakan larutan standard asam.
Asam yang biasa digunakan adalah : HCL
1
1. Membuat larutan HCL 0,1 N
HCL 0,1 N dibuat dengan jalan mengencerkan HCL pekat yang ada. Misalnya
kita akan membuat larutan HCL 0,1 N sebanyak V ml, maka lebih dahulu dicari
berat jenis (BJ) HCL pekat yang akan diencerken.
Pengukuran BJ asam pekat tersebut dilakukan dengan aerometer.
Dari tabel kita dapat mengetahui kadarnya
Misalnya : BJ HCL =K
Kadar HCL =L
Maka dapat dihitung berapa ml HCL pekat yang harus diambil untuk membuat
HCL 0,1 N
Perhitungan : BJ HCL =K
Kadar =L%
BM HCL = 36,5
V ml HCL 0,1 N mengandung HCL murni sebanyak : V x 0,1 x 36,5 mgr
1 ml HCL pekat sebanyak K gr = 1.000 K mgr
𝐿
Dalam 1 ml HCL murni = x 1.000 K mgr = 10 KL mgr
100
3,65 𝑉
HCL pekat yang digunakan = ml
10 𝐾𝐿
Cara Kerja :
- Misal kita akan membuat HCL 0,1 N sebanyak 250 ml
- Ambil labu takar 250 ml, kemudian diisi dengan aquadest sebagian
- Ambil x ml HCL pekat (menurut perhitungan dan dituangkan kedalam labu
takar yang telah diisi aquadest
- Tambah aquadest sampai tanda dan digojog hingga homogeny
2
Cara Kerja :
- Ambil 25 ml larutan natrium borax dengan pipet gondok, tambah 2 tetes
indikator metyl orange
- Larutan dititrasi dengan HCL x N sampai warna berubah dari kuning jingga
(amati dengan seksama). Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali
Perhitungan :
Dengan rumus : V1N1 = V2N2
Normalitas HCL bias dihitung
Perhitungan :
Missal : larutan standart yang dipakai HCL 0,1 N 25 ml larutan soda
memerlukan HCL 0,1 N sebanyak V ml larutan soda yang ditetapkan soda
terdapat
Na2CO3 = 4 x V x 0,1 mgrek
1 grol Na2CO3 = 2 grek
0,4 mgrek = 0,2 v mgrol
= 0,2 V x BM Na2CO3 mgram = A gram
𝐴
Kemurnian Na2CO3 = 𝑥 100% = ……….. %
1500
3
Reaksi II. Na2HCO3 NaCl + H2O + CO2
Perhitungan :
Catatan :
Mp = BM NaOH ; Mg BM Na2CO3
1. Ambil 25 ml larutan campuran NaHCO3 + Na2CO3 yang telah disediakan dengan pipet,
masukkan dalam erlenmeyer dan tambah 2 tetes indikator PP. Encerkan dengan aquadest
kemudian dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai warna merah dari PP hampir hilang.
2. Kemudian larutan ini diberi indikator MO 2 tetes dan dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai
titik equivalen.
Perhitungan
4
Pada titrasi I dengan PP = a ml HCl 0,1 N
BM Na2CO3 = Mp
BM NaHCO3 = Mq
ini dilakukan secara tidak langsung. Yaitu garam ammonium diberi NaOH standart berlebih,
didihkan kemudian sisa NaOH dititrasi dengan HCl standart.
NH +
+ NaOH berlebihan NH OH + Na+
4 4
NH3 + H2O
Cara Kerjanya :
5
ACARA 2
ALKALIMETRI
Cara titrasi ini dinamkan alkalimetri, karena larutan standart yang dipakai adalah
basa. Larutan standart yang dipakai biasanya NaOH. Prinsip kerjanya sama dengan
asidimetri yaitu reaksi penggaraman.
1. Membuat NaOH 0,1 N:
Cara kerja : Timbang NaOH padat (pa) 4 gram, kemudian dilarutkan dalam 1
liter aquadest pada labu takar dan digojog hingga homogen . larutan disimpan
dalam botol berwarna coklat dan tertutup.
2. Standardisasi larutan NaOH dengan larutan HCl
Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
- Ambil 25 ml larutan NaOH dengan pipet gondok, tambah 2 tetes indikator
MO.
- Larutan dititrasi dengan larutan HCl yang sudah diketahui normalitasnya.
Titrasi dihentikan setelah tepat terjadi perubahan warna dari kuning menjadi
jingga.
3. Penggunaan larutan standart basa :
a. Menetapakan kadar asam asetat glasial
Reaksi : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Cara kerja :
- Timbang dengan tepat 2 gram asam astetat glasial dengan botol timbang,
masukkan dalam labu ukur takar 250 ml, dan tambahkan aquadest sampai
tanda, sambil digojog. Sisa asam dalam botol timbang harus dibilas dengan
aquadest.
6
ACARA 3
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI MENGGUNAKAN EDTA
7
-Ambil 25 ml larutan CaCl2, masukkan dalam erlemneyer 250 ml.
-Tambahkan 2,5 ml larutan buffer amonia ammonium chlorida.
- Tambahkan indikator Erikhrom Black T 3 -5 tetes.
- Titrasi dengan larutan standart EDTA sampai warna larutan berubah dari amggur menjadi
biru murni.
Perhitungan :
50
=
50 𝑥 0,01 𝑥 𝑣 𝑚𝑚𝑜𝑙
= 5 x 0,01 x v x 40 mgram Ca
5 𝑥 0,01 𝑥 𝑣 𝑥 40
= x 100%
𝑚𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
8
H. Menentukan Kesadahan Air
a. Ambil sampel air tanah sebanyak 50 ml, masukkan erlenmeyer 250 ml, tambah 1 ml
buffer Black T.
b. Titrasi dengan larutan standart 0,01 M EDTA sampai warna berubah dari anggur merah
menjadi biru murni.
c. Hitung kesadahan air total.
Perhitungan:
Misal untuk titrasi 50 ml air diperlukan a ml EDTA 0,01 M, maka untuk 1000 ml air
diperlukan :
= 20 a m gram CaCO3
9
1000 x 0,01 x b mol EDTA = 0,2 b mol EDTA
50
= 20 b mgram CaCO3
b.Penetapan Ca
- ambil 25 ml larutan garam, tambah 2 ml larutan NaOH 10% goyang hingga campur,
tambahkan seujung rambut serbuk-murexid (warna merah cabe)
-titrasi dengan larutan standart 0,01 N EDTA sampai warna berubah menjadi violet.
-Hitung % Ca dalam garam.
Perhitungan :
Missal untuk 25 ml larutan garam dapur diperlukan V1 ml EDTA 0,01 M, maka dalam 25
ml larutan garam dapur terdapat Ca sebanyak : V1 x 0,01 mmol
Dalam 100 ml terdapat Ca = 4 x V1 x 0,01 mmol
= 4 x V1 x 0,01 x 40 mgram Ca
4 𝑥 𝑉1 𝑥 0,01 𝑥 40
Kadar Ca = x 100%
250
c.Penetapan Ca dan Mg
-Ambil 250 ml larutan garam, tambah 2 ml larutan buffer amonia ammonium klorida dan
3 tetes indikator Erikhrom Black T.
-Titrasi dengan larutan standart 0,01 N EDTA sampai warna berubah dari merah anggur
ke biru murni.
10
d.Perhitungan % Mg
misal untuk 25 ml larutan garam dapur pada cara kerja (c) diperlukan V2 ml EDTA 0,01
M maka jumlah (Ca dan Mg) =0,01 x V2 mol. Maka jumlah Mg dalam 25 ml larutan garam
= (0,01 x V2 – 0,01 x V1 ) mmol. Dalam 100 ml larutan garam terdapat Mg = 4 x 0,01 (V2
– V1) mmol= 4 x 0,01 (V2 – V1) x 24 mgram Mg.
( )
Kadar Mg = 4 𝑥 V2 – V1 X 25 x 100 %
250
Kesadahan tetap : disebabkan karena adanya garam CaSO4, MgCl2. Garam-garam tersebut
dapat diendapkan dengan memberi Na2CO3 dan NaCl.
Kesadahan jumlah : jumlah dari air sadah sementara dan sadah tetap.
Satuan dan kesadahan air dinyatakan dalam derajat Prancis dan derajat Jerman.
a. Derajat Prancis ialah larutan yang mengandung 1 bagian CaCO3 dalam 100.000 bagian
air (ppm)
b. Derajat Jerman ialah larutan yang mengandung 1 bagian CaO dalam 100.000 bagian
air.
PROSEDUR :
11
Perhitungan
Misal pada penitraan 100 ml air digunakan a ml 0,1 N HCl jadi untuk 100.000 ml air
diperlukan HCl sebanyak :
100.000 x (0,1) a = 100 grek HCl
100
= 5 a gram CaCO3
Jadi kesadahan air adalah 5 a drajat Prancis.
0,1 a grek HCl sesuai dengan (0,1 a x 56) gram CaO
2
Perhitungan :
Penitaran larutan (20 ml NaOH 0,1 N Na2CO3)perlu c ml 0,1 N HCl (blanko titrasi). Basa
yang bereaksi (c – 2,5 b) 0,1 mgrek CaCO3. Untuk 100 ml air diperlukan :
12
= 100.000 x (c – 2,5b) 0,1 mgrek CaCO3
100
Atau
Kesadahan tetap
13
ACARA 4
GRAVIMETRI
Pada gravimetri ini zat yang akan diselidiki diendapkan menjadi zat yang telah diketahui
untuk kemudian ditetapkan kadarnya dengan cara menimbang. Hal-hal yang harus dikerjakan pada
gravimetri ini ialah :
1. Mengendapkan
2. Menyaring
3. Mencuci
4. Mengeringkan
5. Memijarkan
6. Menimbang
1. Mengendapkan
Suatu zat mengendap bila harga hasil kali kelarutannya itu dilalui. Harga (L = hasil kali
kelarutan) ini dapat dilalui jika konsentrasi dari ion-ion diperbesar. Untuk mengendapkan zat
yang diselidiki itu, dimasukkan dalam suatu beker gelas kemudian larutan yang dipakai untuk
mengendapkan dimasukkan kedalam beker gelas bertetes-tetes dengan pipet atau buret, sambil
diaduk. Pemberian ini dilakukan terus hingga akhirnya tidak membentuk endapan lagi
(terbentuk endapan sempurna). Endapan ini dibiarkan beberapa menit, kadang-kadang ada yang
sampai 12-14 jam, di dalam cairannya. Ada juga yang dipanasi, setelah itu baru disaring.
2. Menyaring
Yang dimaksud dengan menyaring ialah memisahkan endapan dari cairannya melalui suatu
dinding yang porous yang dapat menahan endapan. Pada penyaringan ini digunakan kertas
saring, atau dengan goosche kroes yang memakai asbest.
14
Jika memakai kertas saring, harus diperhatikan besarnya pori-pori. Sebab jika garis
menengah dari butir-butir endapan lebih kecil dari garis menengah dari pori-pori maka endapan
akan turut keluar, abunya akan rendah sekali. Misalnya dengan kertas whatman.
15
- Dasarnya dibuat dari gelas yang gesinterd dan porous
- Ini mempunyai pori-pori dengan macam-macam diameter
Yang terakhir ini sangat baik untuk menyaring yang halus dari BaSO4. Kroes ini
dibuat dari gelas oleh karena itu lebih tahan terhadap zat kimia, kecuali terhadap HCl
panas dan KOH. Mudah dibersihkan, dapat dipanasi sampai suhu 110 – 150 ˚C.
Untuk penimbangan yang konstan, pemanasan jangan melebihi 100˚C karena akan
lunak.
3. Mencuci
Maksudnya untuk mengeluarkan sisa-sisa kotorsn dari suatu endapan. Pencucian dengan
zat pencuci pada kertas saring. Dapat juga dengan melubangi kertas saring dan memindahkan
endapan kedalam beker gelas kemudian dicuci dengan zat pencuci dan disaring lagi.
16
Kroes harus ditutup waktu pemijaran, dan kertas dijaga jangan sampai terbakar. Apabila
dibuat sedemikian rupa hingga udara dapat masuk, lidah api tidak boleh berdekatan dengan
mulut kroes sebab oleh aliran gas dapat membawa bagian dari endapan itu keluar. Kroes
dipijarkan, apabila semua arang terbakar maka letak dari kroes ditegakkan dan ditutup,
pemijaran selama 30 menit. Kroes tidak boleh tertutup lidah api, bila pemijaran telah selesai
maka kroes dibiarkan sebentar dalam udara hingga warna merah karena pemijaran telah hilang.
Kemudian didinginkan dalam eksikator hingga mencapai temperatur kamar, setelah itu
kemudian ditimbang, kemudian dipijarkan lagi selama 10 – 15 menit. Pekerjaan ini diulangi
beberapa kali hingga didapat berat yang konstan untuk memindah kroes dari eksikator ke daun
neraca dipakai tang kroes.
17
Reaksi : Ba2+ + SO42- → BaSO4
Reaksinya simpel tetapi kemungkinan salah adalah banyak. Kesalahan ini dapat dihindari bila
kondisi percobaan selalu dikontrol. Pemijaran pada suhu lebih dari 1400˚C, kemungkinan
terjadi kesalahan karena terjadinya reaksi :
BaSO4 + 4C → BaO + SO3
Juga pemijaran pada suhu 600˚C, dimana kertas saring (karbon) belum terbakar, kemungkinan
terjadi kesalahan dengan adanya reaksi :
BaSO4 + 4C → BaS + 4 CO
Perhitungan Teoritis:
CuSO4 . 5H2O → CuSO4 + 5H2O
CuSO4 + BaCl2 → BaSO4 + CuCl2
0,3
0,3 gram CuSO4 . 5H2O = grol = a grol
BM CuSO4 . 5H2O
CuSO4 = a grol ( dari reaksi 1 )
BaSO4 mengendap = a grol
= (a) (BM BaSO4) gram
= b gram
LBaSO4 = 1,2 x 10-10
BaSO4 ↔ Ba2+ + SO4
x x x4
LBaSO4 = ( Ba2+) + (SO4-)
= (x) (x)
=x
x2 = 1,2 x 10-10
x = 1,1 x 10-5 grol/lt
18
210
BaSO4 larut = (1,1 x 10-5) grol
1000
= 0,231 x 10-5 grol
= ( 0,231 x 10-5) (BM BaSO4) gram
= c gram
BaSO4 total = ( b + c ) gram
HASIL PERCOBAAN
Berat kroes kosong ( berat tetap ) = p gram
Berat kroes isi (berat tetap) = q gram
Berat zat (BaSO4) = (q - p) gram
BaSO4 yang larut = c gram
BaSO4 total = (c + q – p) gram
BM CuSO4
Berat SO4 = (c + q – p)
BM BaSO4
r
Kadar SO4- dalam CuSO4 . 5H2O = x 100 % = S %
0,3
CARA KERJA
a. Timbang 0,8 gram garam sulfat dengan gelas arloji
b. Pindahkan kedalam gelas beker 250 cc
c. Ditambah 25 ml aquadest
d. Ditambah 0,3 – 0,6 HCl pekat
e. Encerkan hingga volume aquadest (200 – 250 ml)
f. Panaskan sampai titik didihnya
g. Ditambah tetes demi tetes dengan pipet 12 – 15 ml BaCl2 5% sambil diaduk
h. Diamkan sampai timbul larutan jernih
i. Tambahkan 1 – 2 tetes BaCl2
j. Ditambah 3 ml BaCl2 bila sudah tidak keruh
k. Panaskan dalam pemanas air (55 - 65˚C) selama 1 jam
l. Jaga larutan jangan sampai kurang dari 150 ml diinginkan
m. Saring dengan kertas saring bebas abu
19
n. Filtrat ditest dengan BaCl2
o. Endapan dicuci dengan air panas sampai bebas Cl, air cucian ditest dengan AgNO3
p. Keringkan, pijarkan, dinginkan, dan timbang.
CARA KERJA:
- Timbang ± 0,8 gram ferro ammonium sulfat/ garam Mohr (FeSO4 (NH4)2 SO4) atau ferro
sulfat (FeSO4), kemudian pindahkan ke gelas beker 250 ml
- Tambahkan 50 ml aquadest
- Tambahkan 10 ml HCl 1:1
- Tambahkan 1 – 2 ml HNO3 pekat
- Didihkan hingga warna kuning jernih (3 – 5) menit
- Encerkan hingga volume 200 ml, kemudian didihkan
- Tambahkan NH4OH sampai alkalis (± 35 ml)
- Panaskan beberapa menit
- Dinginkan lalu saring dengan kertas saring bebas abu
- Endapan dicuci lagi dengan amonium nitrat 1% panas
- Keringkan, pijarkan, dan kemudian dinginkan
20
C. NIKEL SEBAGAI NIKEL DIMETYL GLIOKSIN
Teori :
Disini diendapkan dengan menambah dimetyl glioksim alkoholis dalam keadaan panas.
(rumus : H2C – (NOH – C : C – NOH) – CH3)
Dari larutan nikel yang sedikit asam dan ditambah NH4OH berlebihan. Hasilnya dicuci dan
ditimbang sebagai nikel dimetyl glyoksim sesudah dikeringkan pada suhu 100 – 120oC
Reaksi : NiSO4 + 2 HDmg Ni (Dmg)2 + H2SO4
Cara kerja :
- Timbang ± 0,3 – 0,4 NiSO4 (NH4)2 SO4
- Pindahkan kedalam beker gelas 500 ml dengan aquadest 5 ml
- Tambahkan larutan HCl 1 : 1 sebanyak 5 ml
- Encerkan hingga volume 200 ml
- Panaskan sampai suhunya 70 – 80 oC
- Tambah sedikit demi sedikit larutan dimetyl glyoksim 1 % sebanyak 30 – 35 ml
- Tambah NH4OH 1 : 1 sebanyak 20 ml (sedikit demi sedikit dan berlebihan) panaskan
penangas uap (pada suhu 100 oC selama 20 – 30 menit) lalu dinginkan
- Test dengan menggunakan NH4OH
- Diamkan selama 1 jam dengan air dalam baskom
- Saring dengan filter glas atau kertas saring biasa
- Cuci dengan menggunakan air dingin sampai bebas ion Cl-
- Keringkan pada suhu 10 – 120 oC (45 – 60 menit)
- Dinginkan
- Timbang sampai diperoleh berat konstan
Reaksi : H
CH3 – C – NOH O O
2 + NiSO4 + NH4OH H2S – C = N N = C – CH3
CH3 – C – NOH Ni
CH3 – C = N N = C – HC3
O O
H
+ (NH4)2SO4 + H2O
21
ACARA 5
PENGENALAN DAN ANALISA KATION
GOLONGAN I
22
- Terbentuk endapan hitam dari garam ammomercuri dan butiran-butiran H yang
halus
ANALISA GOLONGAN 1
Ambil 15 ml larutan yang akan dianalisis, tambah bertetes-tetes asam klorida 2N, sampai
terbentuk endapan sempurna, kemudian disaring.
Endapan terdiri dari PbCl2, HgCl2, dan AgCl, endapan dicuci Filtrat gol. H
dengan air yang mengandung HCl (10 ml H2O dengan 1 ml HCl
encer) pada kertas saring. Endapan pada kertas saring
dipindahkan ke dalam gelas beker kecil ditambah 10 ml air dan
didihkan. Endapan disaring dalam keadaan panas.
Endapan mengandung HgCl2 dan AgCl. Endapan Tapisan mengandung Pb2+
dicuci dengan air panas, air cucian dites dengan 1 Larutan dibagi 2 bagian:
ml larutan K2CrO4. Bila air cucian tidak a. Larutan ditambah 1 ml ammonium
memberikan endapan kuning lagi bila ditambah asetat kemudian ditambah K2CrO4,
K2CrO4 pencucian selesai. Setelah bersih endapan jika terjadi endapan kuning
pada kertas saring ditambah NH4OH panas. menunjukkan adanya ion Pb2+
Endapan: Tapisan: b. Larutan dibiarkan dingin bila
Pada kertas saring Mengandung terbentuk endapan putih
endapan berwarna Ag(NH3)Cl, asamkan menunjukkan adanya ion Pb2+
hitam dari Hg(NH2)Cl dengan HNO3 encer
terbentuk endapan putih
23
+ Hg menunjukkan menunjukkan adanya
adanya ion Hg2+ ion Ag+
24
ACARA 6
PENGENALAN DAN ANALISA KATION
GOLONGAN II
ANALISIS GOLOGAN II A
Ambil 15 ml larutan yang akan dianalisa, tambah 1 ml HCl encer kemudian ada gas H2S ± 2
menit. Endapan yang terbentuk disaring
26
Endapan: Filtrat:
Pada kertas saring: HgS, PbS, Bi2S3, CuS, dan As2S3 dicuci dengan Golongan III
air yang mengandung sedikit (NH4)2S. Kemudian tuangkan pada
kertas saring campuran dari 10 ml KOH dan 2 ml larutan H2S jenuh.
Endapan: Filtrat:
Endapan hitam pada kertas saring terdiri dari HgS, PbS, Bi2S3, CuS, Golongan II B
dan CdS. Endapan CuS dicuci dengan air. Pindahkan endapan
kedalam beker gelas kecil dengan menusuk kertas saring pada batang
pengaduk. Tambahkan 10 ml NHO3 encer pada kertas saring.
Panaskan 3 menit dan saring.
Endapan: Filtrat:
Endapan hitam Filtrat terdiri dari Pb(NO3)2, Bi(NO3)2, Cu(NO3)2. Tambahkan
mungkin HgS larutan NH4OH pekat berlebihan sampai terbentuk endapan
larutkan endapan sempurna, kemudian disaring.
dengan campuran Endapan: Filtrat:
1,2 ml 10% NaOCl Mungkin terdiri dari Bi(OH)3 Filtrat terdiri dari Cu(NH3)2 dan
dan 0,5 ml HCl dan Pb(CH)2. Panaskan dengan Cd(NH3)4. Jika larutan tidak
encer. Didihkan 5 ml NaOH dan kemudian berwarna maka Cu tidak ada.
untuk disaring. Langsung ditest adanya Cd
menghilangkan Cl2 Endapan dari Filtrat terdiri dengan mengaliri gas H2S
berlebihan kemudian Bi(OH)3 yang dari Na2PbO2. sehingga akan terbentuk
dinginkan. Tambah berwarna Asamkan endapan kuning. Jika larutan
SbCl2, endapan putih coklat. Jika dengan asam berwarna biru maka dibagi 2:
yang berubah dicuci dengan asetat encer 1. Tambah 1 ml asam asetat
menjadi abu-abu air 5 ml larutan dan ditambah dan 1 tetes K4Fe(CN)6 bila
atau hitam Na stanit, jika K2CrO4 terbentuk endapan coklat
menunjukkan adanya endapan coklat terbentuk maka Cu2+
ion Hg2+ menjadi hitam endapan 2. Sebagian (agak banyak)
menunjukkan kuning dari tambahkan KCN tetes demi
ion Bi2+. PbCrO4 tetes hingga laruutan tak
menunjukkan
27
adanya ion berwarna, lalu terbentuk
Pb2+ endapan kuning Cd2+
28