Professional Documents
Culture Documents
79 522 1 PB
79 522 1 PB
79 522 1 PB
2 Desember 2021
*Email: citragulo191@gmail.com
Abstract: The law is the way of life of God's people which includes moral, civil, and religious laws. However,
with the existence of this law, humans are even more inclined to sin, not more moral, because the law is
contrary to the desires of the flesh. Given the importance and vulnerability of human moral existence to carry
out daily life, instructions and guidelines for human life are needed to create a pattern of life that contributes
to God and others. This study aims to review the true meaning of the law in the lives of believers to get to
know themselves better before God and experience repentance so that they become more and more like Christ.
Regarding the Law as a good moral formation, several questions arise as follows: 1). How the law can shape
human morals to be good? 2). What was the main purpose of the Law? 3). What is the result of understanding
the law as the formation of good morals? The method used in writing this article is literature research. The
results of this study indicate that the Torah is a moral instruction and teaching for believers who confess their
sins and know their true selves before God. The law is more precisely as a moral law that will educate and
direct humans to love more and do good deeds based on God's will to be more like Christ.
Keywords: Law, Morals, Repentance, Love, more and more like Christ
Abstrak: Hukum Taurat adalah pedoman hidup umat Allah yang mencakup hukum-hukum moral, sipil, dan
keagamaan. Namun, dengan adanya hukum ini manusia justru semakin cenderung berbuat dosa bukan
semakin lebih bermoral oleh karena hukum Taurat bertentengan dengan keinginan daging. Mengingat begitu
penting dan rentanya keberadaan moral manusia untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, maka diperlukan
intruksi dan penuntun kehidupan manusia untuk menciptakan suatu pola kehidupan yang berkontribusi
terhadap Allah dan sesama. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kembali makna hukum Taurat yang
sesungguhnya dalam kehidupan orang percaya untuk semakin mengenal dirinya dihapadan Allah dan
mengalami pertobatan sehingga semakin hari semakin serupa dengan Kristus. Berhubungan Hukum Taurat
sebagai pembentukan moral yang baik, maka muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1). Bagaimana
hukum Taurat dapat membentuk moral manusia menjadi baik? 2). Apa yang menjadi tujuan utama Hukum
Taurat? 3). Apa yang menjadi hasil dari pemahaman hukum Taurat sebagai pembentukan moral yang baik?
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah penelitian secara literatur. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa hukum Taurat sebagai instruksi dan pengajaran moral bagi orang percaya yang
mengukapkan dosa dan mengenal dirinya yang sebenarnya dihadapan Allah. Hukum Taurat lebih tepatnya
sebagai hukum moral yang akan mendidik dan mengarahkan manusia untuk semakin mengasihi dan
melakukan perbuatan baik berdasarkan kehendak Allah untuk semakin serupa dengan Kristus.
Kata Kunci: Hukum Taurat, Moral, Pertobatan, Kasih, semakin serupa dengan kristus
atau pengajaran dan pedoman dalam pola pola kehidupan manusia dari masa ke masa
kehidupan manusia.1 Tambahan sifat edukasi mengakibatkan manusia kehilangan jati diri-
dari instruksi atau pedoman memberikan Nya sebagai gambar dan rupa Allah.4
pemahaman yang baru dan dilestarikan dari
satu generasi ke generasi berikutnya (Ul. 6:6- Di dalam kehidupan orang Kristen,
9).2 aspek moral yang terwadah dalam kehidupan
sehari-hari tampaknya agak terabaikan, dan
Taurat atau torat adalah istilah Ibrani mengalami berbagai macam krisis moral yang
yang merujuk kepada ajaran Allah pada memerlukan penanganan serius untuk
umumnya.3 Dalam Hukum taurat terdapat mengatasinya.5 Farel Yosua Sualang
berbagai ketetapan, aturan, dan hukum Allah mengtakan bahwa peristiwa yang terjadi
dalam ikatan perjanjian. Namun, Sejak dalam kehidupan orang percaya seperti,
kejatuhan manusia dalam dosa, manusia ketidakadilan, pembunuhan, penceraian, tidak
cenderung melakukan pelanggaran terhadap menhormati orang tua, melakukan aborsi,
perintah Allah. Sebagai akibat dari dosa hamil di luar nikah dan sebagainya itu adalah
manusia yang pertama dengan kata lain dosa akibat kemorosotan moral yang tidak terdidik
Adam dan Hawa. Alhasil, moral manusia dengan baik dan teratur.6 Ini membuktikan
semakin rusak. Sekarang manusia sudah bahwa seolah-olah manusia melakukan segala
berada dalam kekacauan, kerusakan moral sesuatu tanpa pertimbangan moral dan
dihadapan Allah. Stephen Tong mengatakan instruksi, oleh karena manusia telah
Dosa mengakibatkan relasi manusia dengan kehilangan dasar-dasar moral spiritual
Allah mengalami pergeseran dan distorsi dari sehingga tindakanya negatif. Tetapi di sisi
relasi karena dosa telah mengurangi lain, manusia selalu berusaha untuk hidup
kemuliaan Allah (Rm. 3:23). kudus, suci dan rohani di mata orang-orang.
Hukum Taurat dipandang sebagai jaminan
Kerusakan moral akibat dosa dalam untuk mendapatkan keselamatan dengan
kehidupan manusia dari masa ke masa melakukan perbuatan baik dan benar. Namun,
merupakan hal yang perlu disoroti secara hukum Taurat sama sekali tidak memiliki
serius dan mendalam sebagai faktor yang peranan dalam proses pembenaran dan
mempengaruhi perilaku moral manusia. penyelamatan manusia melainkan hukum
Kecenderungan manusia untuk berpusat pada Taurat sebagai pembentukan moral yang baik
pikiran dan keinginan yang berlebihan bagi orang percaya.7
menimbulkan terjadinya berbagai
pertentangan baik dalam interaksi dengan Mengingat begitu penting dan
sesama dan diri sendiri. Christie Kusnandar rentanya keberadaan moral manusia untuk
menuliskan bahwa Kemerosotan moral dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, maka
__________________________
1 Bambang Budijanto, Torah dalam Hidup Etika Kristen,” Jurnal Ilmiah Methonomi 3, no. 2
Bangsa Israel (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2008), 46. (2017).
2 Gary Edward Schnittjer, The Torah Story 5 Ibid., 18.
(Grand Rapids, Michigan: Gandum Mas, 2015), 56. 6 Eden Edelyn Easter Sualang, Farel Yosua,
3 W. N. McElrath dan Billy Mathias, “Faktor-Faktor Pembentukan Karakter Berdasarkan
Ensiklopedia Alkitab Praktis (Bandung: Yayasan Amsal 13:22 tentang Warisan Harta dan Ajaran Moral,”
Babtis Indonesia, 1986). Intergritas: Jurnal Teologi 2 (2020): 101–103.
4 Christie Kusnandar, “Sepuluh Perintah Tuhan 7 Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh
bagian Kedua: Kasih terhadap Manusia dalam Tinjauan Anugerah (Surabaya: Momentum, 2001), 188.
128 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021
diperlukan intruksi dan penuntun kehidupan percaya bahwa hukum Taurat tidak dapat
manusia untuk menciptakan suatu pola membenarkan kita melainkan hukum Taurat
kehidupan yang berkontribusi terhadap Allah sebagai arahan maupun didikan.
dan sesama. Oleh karena itulah diperlukan
suatu tinjauan literatur pada pemahaman METODE
hukum Taurat secara keseluruhan sebagai
pedoman kehidupan manusia dalam Metode yang digunakan dalam
pembentukan moral yang baik, tentunya ini penelitian ini adalah Metode kualitatif dengan
merupakan pedoman dan acuan dalam pendekatan deskriptif literatur.9 Pendekatan
menjalani kehidupan yang bermoral. deskriptif literatur merupakan metode yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data-data
Perlu diketahui bahwa Taurat tidak berdasarkan tinjauan teologis dan kajian
memiliki peran untuk membenarkan manusia Pustaka sebagai bahan pendukung perumusan
dari dosa melainkan ketaatan pada hukum teori. Dalam penulisan ini, penulis
Taurat menjadi implementasi bagi orang menggunakan ide utama yang akan didukung
percaya dalam pembentukan moral yang baik. sebuah ide pendukung. Kemudian penulis
Dengan demikian Hukum Taurat sebagai juga menggunakan pendekatan melalui teks-
pedoman yang sakral dan tetap relevan dari teks asli alkitab yang berkaitan dengan
waktu ke waktu. Dalam Galatia 2:15-16 Kata pembahasan penulis.
“dibenarkan” (dikaiow) menjadi kata kunci
dari tiga kali pembahasan dalam ayat ini. PEMBAHASAN
Menurut Budiman Thia yang di kutip dari
Hukum Taurat Menjelaskan Dosa
Moo, dan kata ini dalam bentuk Hiphil berarti
forensik atau yudisial. Sehingga hal tersebut, Surat Paulus dalam Rom. 3:20
menurut Moo jauh lebih mendasar dari menjelaskan bahwa hukum Taurat
sekedar keikutsertaan (membership) menjadi memberikan pengenalan akan dosa. Tetapi
umat Allah.8 Sehingga fokus dari penulisan ini yang menjadi jalan keselamatan ialah hanya
adalah hukum Taurat sebagai pembentukan oleh iman kepada Yesus Kristus (Rm. 3:21;
moral manusia menjadi lebih baik karena telah 28).10 Perlu kita pahami bahwa Tuhan Yesus
di cemari oleh dosa. Lalu, yang menjadi datang bukan untuk menghapuskan hukum
pertanyaan adalah bagaimana orang-orang Taurat melainkan Yesus sendiri
percaya dapat memahami makna hukum menggenapinya. Pandangan tentang Yesus
Taurat yang sesungguhnya? Maka dari itu, menggenapi hukum Taurat sering disalah
penulis merasa perlu untuk mengangkat topik artikan. Menganggap bahwa hukum Taurat
“Memahami makna hukum Taurat sebagai tidak penting untuk kita kerjakan karena kita
pembentukan moral yang baik bagi orang sudah diselamatkan. Wiersbe menjelaskan
percaya”, untuk mengingatkan orang-orang bahwa, Hukum Taurat sebagai gambaran dosa
__________________________
9 Handi Hadiwitanto, “Metode Kuantitatif
8 Budiman Thia, “Kontinuitas Hukum Ta urat dalam Teologi Praktis,” Gema Teologika: Jurnal
dalam Surat Galatia menurut Pemikiran Douglas J. Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 2 (2017):
Moo,” Verbum Christi: Journal of Reformed 18.
Evangelical Theology 4, no. 1 (September 7, 2017): 41– 10 Warren W. Wiersbe, Benar di dalam Kristus
87, accessed October 7, 2021, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000), 75.
https://verbum.sttrii.ac.id/index.php/VC/article/view/4
5.
Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 129
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021
manusia, karena oleh hukum Taurat manusia tentang dosa, pelanggaran serta hukuman.
mengenal dosa (Rm. 3:20). Namun, “Dimana Hendi mengatakan bahwa Hukum Taurat
tidak ada hukum maka disitu juga tidak ada harus dilihat dari kacamata Kristus sebab
pelanggaran” (Rm. 4:15).11 semua itu telah digenapi oleh Dia, ritual-ritual
yang dijalankan menurut hukum Taurat harus
Bukankah hal yang mudah ketika menjadi penuntun bagi manusia sampai
mengerti tentang dosa maka setiap orang Kristus datang.15
percaya lebih berhati-hati dalam melakukan
segala-sesuatu? Apalah daya, hukum Taurat Meskipun Tuhan Yesus telah
tidak berdaya di dalam daging karena manusia menggenapi hukum Taurat didalam diri-Nya,
lebih menuruti keinginannya dari pada namun, manusia tetap jatuh di dalam dosa oleh
kehendak Allah.12 Namun, dilihat dari lingkup karena natur manusia pada mulanya adalah
pengaturannya, hukum adalah keseluruhan berdosa dihapadan Allah.16 Orang yang sudah
perintah-perintah Allah kepada umat-Nya percaya dan menerima Kristus sebagai
dimana tiap-tiap orang yang harus wajib juruselamat masih bisa melakukan dosa,
mentaatinya dan dikerjakan sesuai fungsi bukankah seorang percaya telah bebas dari
kegunaanya; mengarahkan, mendidik dan dosa (Rm. 6:7) dan bukankah seorang percaya
mengatur pola kehidupan manusia.13 telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah
dalam Kristus Yesus (Rm. 6:11). Dalam Roma
Alasan mengapa hukum Taurat bisa 7:13-25 adalah jawaban dari pertanyaan ini,
mengukapkan dosa ialah karena taurat sama yaitu karena manusia masih dikuasai oleh
seperti cermin yang memperlihatkan noda dan keinginan-keinginan daging dan ditawan oleh
kotoran di wajah dan tubuh manusia.14 Hukum dosa. Namun, walaupun demikian, setiap
Taurat sebagai cermin atau gambaran diri orang percaya jangan berputus asa melainkan
setiap orang bahwa semua manusia tidak ada berlari kepada belaskasihan Allah (Rm. 7:14).
yang benar, serta Taurat juga mampu Status manusia sebagai pendosa tidak secara
memperlihatan kepada manusia betapa jahat otomatis hilang, melainkan ketika manusia
perbuatan tingkah lakunya di hadapan Allah. sadar akan dirinya dihadapan Allah maka
Baik dan buruk tindakan manusia tidak segera dengan cepat-cepat membersihkan diri
ditentukan dari usaha penalaran akal budi dari kotoran dan noda. Hendi menjelaskan
manusia untuk dapat mengerti mana yang baik bahwa Tubuh memang dikuasai oleh hukum
dan tidak baik, tetapi perbuatan baik di dosa dan tawanannya (Rm. 7:23), namun,
hasilkan dari usaha manusia untuk mencari jangan berputus asa tetapi teruslah melatih
dan mengerti kehendak Allah. Oleh sebab itu, tubuh dan menguasainya (1Kor. 9:27) serta
usaha manusia untuk menjadi baik dan rohani menyerahkan anggota-anggota tubuh kita
bukan karena taat pada hukum, justru dengan kepada Allah (Rm. 6:11-13) dengan demikian
adanya hukum maka manusia bisa mengerti
__________________________
11 Ibid. 15 Hendi, Inspirasi Kalbu 3 (Yogyakarta:
12 Hendi, Inspirasi Kalbu 4 (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2019), 94.
Leutika Prio, 2019), 35. 16 Sarah Andrianti, “Yesus, Taurat dan
13 Budijanto, Torah dalam Hidup Bangsa Budaya,” Jurnal Antusias 2, no. 3 (May 1, 2013): 53,
Israel, 11.
14 Kusnanda r, “Sepuluh Perintah Tuhan Bagian accessed July 17, 2021, http://www.sttintheos.ac.id/e-
Kedua: Kasih terhadap Manusia dalam Tinjauan Etika journal/index.php/antusias/article/view/51.
Kristen,” 18.
130 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021
kita telah penyalibkan keinginan daging dan tetapi siapa saja yang membutuhkan
segala hawa nafsunya (Gal. 5:24).17 pertolongan kasih (Luk. 10:30). Paulus juga
menjelaskan bahwa kasih terhadap sesama
Hukum Taurat sebagai pembentukan seperti hutang yang tidak pernah lunas
moral yang baik dapat dipakai dalam terbayar, dan menunjukkan bahwa kasih
menerapkan pola kehidupan yang benar.18 seperti itu merupakan pemenuhan terhadap
Oleh karena hukum Taurat manusia mengenal hukum Taurat.20 Bahkan lebih jauh Yesus
akan dosa, dan mengalami pertobatan terus melanjutkan ajaran-Nya dengan berkata,
menerus. Anthony Hoekema menyebutkan “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah
bahwa manusia baru ini bersifat dinamis, yaitu sesama manusia dan bencilah musuhmu.
memerlukan pembaruan, pertumbuhan, dan Tetapi Aku berkata kepadamu, Kasihilah
transformasi secara terus menerus.19 Hendi musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menegaskan bahwa Roh kita yang telah lahir menganiaya kamu” (Mat. 4:43-44). Ia
baru harus tumbuh dewasa sehingga NOUS menambahkan bahwa adalah hal yang biasa
(akal budi) dan Kardia (hati) di dalam roh itu jika seseorang megasihi temanya; bahkan
melatih tubuh kita dan sekaligus menjadi orang-orang bukan Kristen pun berbuat
penjaga tubuh kita dari dosa. Pertobatan demikian. Tetapi mereka yang akan menjadi
sehari-hari dengan tangisan air mata anak-anak Bapa surgawi harus mengasihi
membersihkan akal budi dan hati kita dari bahkan musuh-musuh mereka.21
kekotoran dosa sehingga tubuh ini kembali
suci. Areopagus dalam tulisanya
mengatakan bahwa hukum Taurat dituliskan
Semakin Hidup dalam “Kasih” dan sendiri oleh Allah (Kel. 31:18).22 Dalam
Berperilaku Baik dan Teratur Keluaran 19:3-8 Allah sebagai subjek pemberi
hukum sedangkan Musa sebagai alat atau
Semua isi dari tuntutan Hukum Taurat perantaraan hukum Allah kepada bangsa
dengan perintah, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, Israel. Melalui Musa Allah merefleksikan isi
dengan segenap hatimu dan dengan segenap hati-Nya kepada umat-Nya. Namun,
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan bagaimanapun hukum Taurat Pada dasarnya
dengan segenap kekuatanmu,” dan “Kasihilah hukum Taurat adalah benar, kudus, baik dan
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” rohani.23 Sifat hukum tersebut memberikan
(Mrk. 12:30-31). Namun, Yesus kita sebuah gambaran bahwa hukum Taurat
mendefinisikan kembali siapa sesama memang berasal dari Allah yang kudus dan
manusia itu dalam perumpamaan orang benar. Hukum sama sekali tidak
Samaria yang baik. Sesama manusia itu dipermasalahkan, justru dengan adanya
bukanlah sesama anggota keluarga perjanjian, hukum maka manusia dapat melihat betapa
__________________________
17 Hendi, Inspirasi Kalbu 3, 85. 21 Desy Handayani, “Implementasi Hukum
18 Kusnandar, “Sepuluh Perintah
Tuhan bagian Allah dalam Matius 22:34-40 bagi Pengembangan
Kedua: Kasih terhadap Manusia dalam Tinjauan Etika Komunitas Kristen,” Jurnal Teologi Kependetaan 11
Kristen,” 80. (2020): 15.
19 Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh 22 Areopagus, “Makna Memenuhi Hukum
Kristus.31 Hendi mengatakan bahwa “Dalam bahwa manusia diciptakan menurut gambar
perjalanan waktu kita masih bisa berdosa dan rupa Allah namun sejak kejatuhan
namun itu adalah untuk semakin manusia ke dalam dosa maka manusia
mendewasakan kemanusiaan baru kita untuk menjadi mati sebab akibat dosa adalah maut
semakin serupa dengan Kristus bukan untuk atau kematian. Hendi mengatakan bahwa
menghambakan diri pada dosa (Kol. 3:10; Ibr. selain penebusan dari Yesus Kristus maka
12:4-11; Rm. 6:6; Ef. 4:13).” Ini artinya manusia harus mengerjakan keselamatanya
bahwa hukum Taurat setidaknya masing-masing artinya bahwa manusia
mengukapkan segala dosa dan pelanggaran melanjutkan karya penebusan Kristus yang
supaya manusia memiliki kesadaran dalam bersifat universal menjadi personal, yaitu
membenahi diri dari hari ke hari untuk dengan mematikan atau menyalibkan manusia
menjadi serupa denga Kristus. daging atau lahiriah.34
Beberapa hasil dari pemahaman hukum Taurat hikmat, menuntun pada keselamatan,
sebagai pembentukan moral yang baik mengajar, menyatakan kesalahan,
setidaknya mencakup 2 (dua) hal, yaitu: memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam
kebenaran. Elisamark Sitopu dalam artikelnya
I. Membaca Alkitab dengan Benar mengutip Desmont T. Alexander mengatakan
hukum Taurat memberi pengertian sebagai
Torah secara harfiah artinya instruksi pengajaran atau perintah untuk dipelajari dan
atau pengajaran.36 Penting untuk kita ketahui sebagai pentunjuk, arahan atau bimbingan.
bahwa hukum Taurat di Perjanjian Lama Hal ini juga didukung oleh Areopagus dalam
sebagai bayang-bayang sedangkan wujud-Nya artikelnya mengutip Gerhard Friedrich
ialah Kristus. Taurat musa Kunci untuk berkata bahwa hukum sebagai ibu yang
pembacaan Alkitab adalah Kristus. Sebab isi mengajar anak-anaknya dalam kebaikan. 38
Kitab Suci Perjanjian Lama menunjuk kepada Menurut penulis pernyataan ini kurang
Kristus seperti nubuatan, perjanjian, lengkap, karena hukum Taurat bukan hanya
pengorbanan, dan hukum Taurat. Leiter membimbing, mengajar dan mendidik
menuliskan bahwa Yesus Kristus sebagai manusia melainkan membawa manusia
pusat dari segala pembacaan Alkitab yang kita semakin mengasihi Allah dan sesama.
baca. Segala yang tertulis didalam Alkitab
berbicara tentang Kristus. Tidak ada Relasi yang baik timbul dari
perbedaan bahwa perjanjian lama tidak pengenalan yang baik pula terhadap perspektif
berbicara tentang Kristus namun, Kristus Alkitab sebagai kebenaran dan berotoritas.
sebagai point utama dari Pl. Seperti yang Oleh sebab itu hukum yang Allah berikan
Tuhan Yesus katakan kepada orang-orang tidak bisa dimengerti dan dikerjakan secara
Yahudi, “Kamu menyelidiki Kitab Suci, lahirah saja saja namun di kerjakan secara
karena kamu mengira bahwa di dalamnya batiniah. Firman Allah yang ditulis dalam
kamu memiliki hidup yang kekal; dan mereka bahasa manusia memiliki nilai sakral karena
inilah yang memberi kesaksian tentang Aku. inspirasi Roh kudus kepada para penulis
Jika kamu percaya Musa, kamu akan percaya Alkitab. Pembacaan alkitab mendasari kita
kepada-Ku, karena dia menulis tentang Aku.” dalam pengenalan akan Allah. Tentu alkitab
Dan mulai dengan Musa dan dengan semua tidak lepas dari pimpinan Roh kudus di dalam
nabi, Dia menjelaskan kepada mereka hal-hal doa dan latihan rohani lainya. Doa akan
tentang diri-Nya dalam seluruh Kitab Suci.37 membawa pikiran kita kepada pikiran-Nya
Alkitab perjanjian baru dan perjanjian lama Kristus. Dengan berdoa pemahaman kita
menuju kepada Kristus karena Dia adalah tentang firman akan di cerna di dalam hati
kebenaran itu sendiri dan di dalam Dia ada kita. Sehingga Roh Kudus membawa hati kita
hidup (Yoh. 1:4). menempel pada firman itu sehingga firman itu
bukan tulisan yang mati melainkan firman
Dalam 2 Timotius 3:15-17 membaca yang di hidupi dalam kehidupan sehari-hari.39
kitab suci memberikan manfaat yaitu memberi
__________________________
36 Schnittjer,
The Torah Story. 38 Gerhard Friedrich, Theological Dictionary
37 CharlesLeiter, The Law of Christ (Hannibal, of The New Testament Volume V, 17. Areopagus,
Mo 63401 Usa: Granted Ministries Press, A Division of “Makna Memenuhi Hukum Taurat Menurut Rasul
Granted Ministries, 2012). Paulus (Study Eksegetis Roma 13:8-10).”
__________________________
39 Hendi Wijaya, “Terapi Jiwa
Memperbaharui 40 JhonStott, Pemahaman dan Penerapan
Nous,” last modified 2020, Amanat Alkitab Masa Kini; Khotbah di Bukit (Jakarta:
http://www.leutikaprio.com/produk/111131/agama_kri Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1999).
sten/20031846/terapi_jiwa_memperbarui_nous/12104
607/hend.
Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 135
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021