79 522 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No.

2 Desember 2021

MEMAHAMI MAKNA HUKUM TAURAT SEBAGAI PEMBENTUKAN


MORAL YANG BAIK BAGI ORANG PERCAYA

Citra Purnamasari Gulo1*


1 Sekolah Tinggi Teologi Soteria Purwokerto

*Email: citragulo191@gmail.com

UNDERSTANDING THE MEANING OF THE LAW AS A GOOD MORAL


ESTABLISHMENT FOR BELIEVERS

Abstract: The law is the way of life of God's people which includes moral, civil, and religious laws. However,
with the existence of this law, humans are even more inclined to sin, not more moral, because the law is
contrary to the desires of the flesh. Given the importance and vulnerability of human moral existence to carry
out daily life, instructions and guidelines for human life are needed to create a pattern of life that contributes
to God and others. This study aims to review the true meaning of the law in the lives of believers to get to
know themselves better before God and experience repentance so that they become more and more like Christ.
Regarding the Law as a good moral formation, several questions arise as follows: 1). How the law can shape
human morals to be good? 2). What was the main purpose of the Law? 3). What is the result of understanding
the law as the formation of good morals? The method used in writing this article is literature research. The
results of this study indicate that the Torah is a moral instruction and teaching for believers who confess their
sins and know their true selves before God. The law is more precisely as a moral law that will educate and
direct humans to love more and do good deeds based on God's will to be more like Christ.

Keywords: Law, Morals, Repentance, Love, more and more like Christ

Abstrak: Hukum Taurat adalah pedoman hidup umat Allah yang mencakup hukum-hukum moral, sipil, dan
keagamaan. Namun, dengan adanya hukum ini manusia justru semakin cenderung berbuat dosa bukan
semakin lebih bermoral oleh karena hukum Taurat bertentengan dengan keinginan daging. Mengingat begitu
penting dan rentanya keberadaan moral manusia untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, maka diperlukan
intruksi dan penuntun kehidupan manusia untuk menciptakan suatu pola kehidupan yang berkontribusi
terhadap Allah dan sesama. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kembali makna hukum Taurat yang
sesungguhnya dalam kehidupan orang percaya untuk semakin mengenal dirinya dihapadan Allah dan
mengalami pertobatan sehingga semakin hari semakin serupa dengan Kristus. Berhubungan Hukum Taurat
sebagai pembentukan moral yang baik, maka muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1). Bagaimana
hukum Taurat dapat membentuk moral manusia menjadi baik? 2). Apa yang menjadi tujuan utama Hukum
Taurat? 3). Apa yang menjadi hasil dari pemahaman hukum Taurat sebagai pembentukan moral yang baik?
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah penelitian secara literatur. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa hukum Taurat sebagai instruksi dan pengajaran moral bagi orang percaya yang
mengukapkan dosa dan mengenal dirinya yang sebenarnya dihadapan Allah. Hukum Taurat lebih tepatnya
sebagai hukum moral yang akan mendidik dan mengarahkan manusia untuk semakin mengasihi dan
melakukan perbuatan baik berdasarkan kehendak Allah untuk semakin serupa dengan Kristus.

Kata Kunci: Hukum Taurat, Moral, Pertobatan, Kasih, semakin serupa dengan kristus

PENDAHULUAN hukum-hukum, peraturan-peraturan dan


ketetapan-ketetapan. Walaupun torah dapat
Secara umum, perspektif tentang digunakan dengan implikasi hukum, hal ini
hukum Taurat seringkali terlalu sempit dan menghilangkan pengertian yang lebih
sederhana. Sehingga banyak orang Kristen mendasar dari kata itu. Menurut Bambang
mengangap bahwa hukum Taurat hanya Budijanto mengatakan bahwa sebenarnya
merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan torah lebih baik dipahami sebagai instruksi
Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 127
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

atau pengajaran dan pedoman dalam pola pola kehidupan manusia dari masa ke masa
kehidupan manusia.1 Tambahan sifat edukasi mengakibatkan manusia kehilangan jati diri-
dari instruksi atau pedoman memberikan Nya sebagai gambar dan rupa Allah.4
pemahaman yang baru dan dilestarikan dari
satu generasi ke generasi berikutnya (Ul. 6:6- Di dalam kehidupan orang Kristen,
9).2 aspek moral yang terwadah dalam kehidupan
sehari-hari tampaknya agak terabaikan, dan
Taurat atau torat adalah istilah Ibrani mengalami berbagai macam krisis moral yang
yang merujuk kepada ajaran Allah pada memerlukan penanganan serius untuk
umumnya.3 Dalam Hukum taurat terdapat mengatasinya.5 Farel Yosua Sualang
berbagai ketetapan, aturan, dan hukum Allah mengtakan bahwa peristiwa yang terjadi
dalam ikatan perjanjian. Namun, Sejak dalam kehidupan orang percaya seperti,
kejatuhan manusia dalam dosa, manusia ketidakadilan, pembunuhan, penceraian, tidak
cenderung melakukan pelanggaran terhadap menhormati orang tua, melakukan aborsi,
perintah Allah. Sebagai akibat dari dosa hamil di luar nikah dan sebagainya itu adalah
manusia yang pertama dengan kata lain dosa akibat kemorosotan moral yang tidak terdidik
Adam dan Hawa. Alhasil, moral manusia dengan baik dan teratur.6 Ini membuktikan
semakin rusak. Sekarang manusia sudah bahwa seolah-olah manusia melakukan segala
berada dalam kekacauan, kerusakan moral sesuatu tanpa pertimbangan moral dan
dihadapan Allah. Stephen Tong mengatakan instruksi, oleh karena manusia telah
Dosa mengakibatkan relasi manusia dengan kehilangan dasar-dasar moral spiritual
Allah mengalami pergeseran dan distorsi dari sehingga tindakanya negatif. Tetapi di sisi
relasi karena dosa telah mengurangi lain, manusia selalu berusaha untuk hidup
kemuliaan Allah (Rm. 3:23). kudus, suci dan rohani di mata orang-orang.
Hukum Taurat dipandang sebagai jaminan
Kerusakan moral akibat dosa dalam untuk mendapatkan keselamatan dengan
kehidupan manusia dari masa ke masa melakukan perbuatan baik dan benar. Namun,
merupakan hal yang perlu disoroti secara hukum Taurat sama sekali tidak memiliki
serius dan mendalam sebagai faktor yang peranan dalam proses pembenaran dan
mempengaruhi perilaku moral manusia. penyelamatan manusia melainkan hukum
Kecenderungan manusia untuk berpusat pada Taurat sebagai pembentukan moral yang baik
pikiran dan keinginan yang berlebihan bagi orang percaya.7
menimbulkan terjadinya berbagai
pertentangan baik dalam interaksi dengan Mengingat begitu penting dan
sesama dan diri sendiri. Christie Kusnandar rentanya keberadaan moral manusia untuk
menuliskan bahwa Kemerosotan moral dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, maka
__________________________
1 Bambang Budijanto, Torah dalam Hidup Etika Kristen,” Jurnal Ilmiah Methonomi 3, no. 2
Bangsa Israel (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2008), 46. (2017).
2 Gary Edward Schnittjer, The Torah Story 5 Ibid., 18.

(Grand Rapids, Michigan: Gandum Mas, 2015), 56. 6 Eden Edelyn Easter Sualang, Farel Yosua,
3 W. N. McElrath dan Billy Mathias, “Faktor-Faktor Pembentukan Karakter Berdasarkan
Ensiklopedia Alkitab Praktis (Bandung: Yayasan Amsal 13:22 tentang Warisan Harta dan Ajaran Moral,”
Babtis Indonesia, 1986). Intergritas: Jurnal Teologi 2 (2020): 101–103.
4 Christie Kusnandar, “Sepuluh Perintah Tuhan 7 Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh

bagian Kedua: Kasih terhadap Manusia dalam Tinjauan Anugerah (Surabaya: Momentum, 2001), 188.
128 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

diperlukan intruksi dan penuntun kehidupan percaya bahwa hukum Taurat tidak dapat
manusia untuk menciptakan suatu pola membenarkan kita melainkan hukum Taurat
kehidupan yang berkontribusi terhadap Allah sebagai arahan maupun didikan.
dan sesama. Oleh karena itulah diperlukan
suatu tinjauan literatur pada pemahaman METODE
hukum Taurat secara keseluruhan sebagai
pedoman kehidupan manusia dalam Metode yang digunakan dalam
pembentukan moral yang baik, tentunya ini penelitian ini adalah Metode kualitatif dengan
merupakan pedoman dan acuan dalam pendekatan deskriptif literatur.9 Pendekatan
menjalani kehidupan yang bermoral. deskriptif literatur merupakan metode yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data-data
Perlu diketahui bahwa Taurat tidak berdasarkan tinjauan teologis dan kajian
memiliki peran untuk membenarkan manusia Pustaka sebagai bahan pendukung perumusan
dari dosa melainkan ketaatan pada hukum teori. Dalam penulisan ini, penulis
Taurat menjadi implementasi bagi orang menggunakan ide utama yang akan didukung
percaya dalam pembentukan moral yang baik. sebuah ide pendukung. Kemudian penulis
Dengan demikian Hukum Taurat sebagai juga menggunakan pendekatan melalui teks-
pedoman yang sakral dan tetap relevan dari teks asli alkitab yang berkaitan dengan
waktu ke waktu. Dalam Galatia 2:15-16 Kata pembahasan penulis.
“dibenarkan” (dikaiow) menjadi kata kunci
dari tiga kali pembahasan dalam ayat ini. PEMBAHASAN
Menurut Budiman Thia yang di kutip dari
Hukum Taurat Menjelaskan Dosa
Moo, dan kata ini dalam bentuk Hiphil berarti
forensik atau yudisial. Sehingga hal tersebut, Surat Paulus dalam Rom. 3:20
menurut Moo jauh lebih mendasar dari menjelaskan bahwa hukum Taurat
sekedar keikutsertaan (membership) menjadi memberikan pengenalan akan dosa. Tetapi
umat Allah.8 Sehingga fokus dari penulisan ini yang menjadi jalan keselamatan ialah hanya
adalah hukum Taurat sebagai pembentukan oleh iman kepada Yesus Kristus (Rm. 3:21;
moral manusia menjadi lebih baik karena telah 28).10 Perlu kita pahami bahwa Tuhan Yesus
di cemari oleh dosa. Lalu, yang menjadi datang bukan untuk menghapuskan hukum
pertanyaan adalah bagaimana orang-orang Taurat melainkan Yesus sendiri
percaya dapat memahami makna hukum menggenapinya. Pandangan tentang Yesus
Taurat yang sesungguhnya? Maka dari itu, menggenapi hukum Taurat sering disalah
penulis merasa perlu untuk mengangkat topik artikan. Menganggap bahwa hukum Taurat
“Memahami makna hukum Taurat sebagai tidak penting untuk kita kerjakan karena kita
pembentukan moral yang baik bagi orang sudah diselamatkan. Wiersbe menjelaskan
percaya”, untuk mengingatkan orang-orang bahwa, Hukum Taurat sebagai gambaran dosa
__________________________
9 Handi Hadiwitanto, “Metode Kuantitatif
8 Budiman Thia, “Kontinuitas Hukum Ta urat dalam Teologi Praktis,” Gema Teologika: Jurnal
dalam Surat Galatia menurut Pemikiran Douglas J. Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 2 (2017):
Moo,” Verbum Christi: Journal of Reformed 18.
Evangelical Theology 4, no. 1 (September 7, 2017): 41– 10 Warren W. Wiersbe, Benar di dalam Kristus

87, accessed October 7, 2021, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000), 75.
https://verbum.sttrii.ac.id/index.php/VC/article/view/4
5.
Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 129
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

manusia, karena oleh hukum Taurat manusia tentang dosa, pelanggaran serta hukuman.
mengenal dosa (Rm. 3:20). Namun, “Dimana Hendi mengatakan bahwa Hukum Taurat
tidak ada hukum maka disitu juga tidak ada harus dilihat dari kacamata Kristus sebab
pelanggaran” (Rm. 4:15).11 semua itu telah digenapi oleh Dia, ritual-ritual
yang dijalankan menurut hukum Taurat harus
Bukankah hal yang mudah ketika menjadi penuntun bagi manusia sampai
mengerti tentang dosa maka setiap orang Kristus datang.15
percaya lebih berhati-hati dalam melakukan
segala-sesuatu? Apalah daya, hukum Taurat Meskipun Tuhan Yesus telah
tidak berdaya di dalam daging karena manusia menggenapi hukum Taurat didalam diri-Nya,
lebih menuruti keinginannya dari pada namun, manusia tetap jatuh di dalam dosa oleh
kehendak Allah.12 Namun, dilihat dari lingkup karena natur manusia pada mulanya adalah
pengaturannya, hukum adalah keseluruhan berdosa dihapadan Allah.16 Orang yang sudah
perintah-perintah Allah kepada umat-Nya percaya dan menerima Kristus sebagai
dimana tiap-tiap orang yang harus wajib juruselamat masih bisa melakukan dosa,
mentaatinya dan dikerjakan sesuai fungsi bukankah seorang percaya telah bebas dari
kegunaanya; mengarahkan, mendidik dan dosa (Rm. 6:7) dan bukankah seorang percaya
mengatur pola kehidupan manusia.13 telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah
dalam Kristus Yesus (Rm. 6:11). Dalam Roma
Alasan mengapa hukum Taurat bisa 7:13-25 adalah jawaban dari pertanyaan ini,
mengukapkan dosa ialah karena taurat sama yaitu karena manusia masih dikuasai oleh
seperti cermin yang memperlihatkan noda dan keinginan-keinginan daging dan ditawan oleh
kotoran di wajah dan tubuh manusia.14 Hukum dosa. Namun, walaupun demikian, setiap
Taurat sebagai cermin atau gambaran diri orang percaya jangan berputus asa melainkan
setiap orang bahwa semua manusia tidak ada berlari kepada belaskasihan Allah (Rm. 7:14).
yang benar, serta Taurat juga mampu Status manusia sebagai pendosa tidak secara
memperlihatan kepada manusia betapa jahat otomatis hilang, melainkan ketika manusia
perbuatan tingkah lakunya di hadapan Allah. sadar akan dirinya dihadapan Allah maka
Baik dan buruk tindakan manusia tidak segera dengan cepat-cepat membersihkan diri
ditentukan dari usaha penalaran akal budi dari kotoran dan noda. Hendi menjelaskan
manusia untuk dapat mengerti mana yang baik bahwa Tubuh memang dikuasai oleh hukum
dan tidak baik, tetapi perbuatan baik di dosa dan tawanannya (Rm. 7:23), namun,
hasilkan dari usaha manusia untuk mencari jangan berputus asa tetapi teruslah melatih
dan mengerti kehendak Allah. Oleh sebab itu, tubuh dan menguasainya (1Kor. 9:27) serta
usaha manusia untuk menjadi baik dan rohani menyerahkan anggota-anggota tubuh kita
bukan karena taat pada hukum, justru dengan kepada Allah (Rm. 6:11-13) dengan demikian
adanya hukum maka manusia bisa mengerti

__________________________
11 Ibid. 15 Hendi, Inspirasi Kalbu 3 (Yogyakarta:
12 Hendi, Inspirasi Kalbu 4 (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2019), 94.
Leutika Prio, 2019), 35. 16 Sarah Andrianti, “Yesus, Taurat dan
13 Budijanto, Torah dalam Hidup Bangsa Budaya,” Jurnal Antusias 2, no. 3 (May 1, 2013): 53,
Israel, 11.
14 Kusnanda r, “Sepuluh Perintah Tuhan Bagian accessed July 17, 2021, http://www.sttintheos.ac.id/e-
Kedua: Kasih terhadap Manusia dalam Tinjauan Etika journal/index.php/antusias/article/view/51.
Kristen,” 18.
130 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

kita telah penyalibkan keinginan daging dan tetapi siapa saja yang membutuhkan
segala hawa nafsunya (Gal. 5:24).17 pertolongan kasih (Luk. 10:30). Paulus juga
menjelaskan bahwa kasih terhadap sesama
Hukum Taurat sebagai pembentukan seperti hutang yang tidak pernah lunas
moral yang baik dapat dipakai dalam terbayar, dan menunjukkan bahwa kasih
menerapkan pola kehidupan yang benar.18 seperti itu merupakan pemenuhan terhadap
Oleh karena hukum Taurat manusia mengenal hukum Taurat.20 Bahkan lebih jauh Yesus
akan dosa, dan mengalami pertobatan terus melanjutkan ajaran-Nya dengan berkata,
menerus. Anthony Hoekema menyebutkan “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah
bahwa manusia baru ini bersifat dinamis, yaitu sesama manusia dan bencilah musuhmu.
memerlukan pembaruan, pertumbuhan, dan Tetapi Aku berkata kepadamu, Kasihilah
transformasi secara terus menerus.19 Hendi musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menegaskan bahwa Roh kita yang telah lahir menganiaya kamu” (Mat. 4:43-44). Ia
baru harus tumbuh dewasa sehingga NOUS menambahkan bahwa adalah hal yang biasa
(akal budi) dan Kardia (hati) di dalam roh itu jika seseorang megasihi temanya; bahkan
melatih tubuh kita dan sekaligus menjadi orang-orang bukan Kristen pun berbuat
penjaga tubuh kita dari dosa. Pertobatan demikian. Tetapi mereka yang akan menjadi
sehari-hari dengan tangisan air mata anak-anak Bapa surgawi harus mengasihi
membersihkan akal budi dan hati kita dari bahkan musuh-musuh mereka.21
kekotoran dosa sehingga tubuh ini kembali
suci. Areopagus dalam tulisanya
mengatakan bahwa hukum Taurat dituliskan
Semakin Hidup dalam “Kasih” dan sendiri oleh Allah (Kel. 31:18).22 Dalam
Berperilaku Baik dan Teratur Keluaran 19:3-8 Allah sebagai subjek pemberi
hukum sedangkan Musa sebagai alat atau
Semua isi dari tuntutan Hukum Taurat perantaraan hukum Allah kepada bangsa
dengan perintah, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, Israel. Melalui Musa Allah merefleksikan isi
dengan segenap hatimu dan dengan segenap hati-Nya kepada umat-Nya. Namun,
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan bagaimanapun hukum Taurat Pada dasarnya
dengan segenap kekuatanmu,” dan “Kasihilah hukum Taurat adalah benar, kudus, baik dan
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” rohani.23 Sifat hukum tersebut memberikan
(Mrk. 12:30-31). Namun, Yesus kita sebuah gambaran bahwa hukum Taurat
mendefinisikan kembali siapa sesama memang berasal dari Allah yang kudus dan
manusia itu dalam perumpamaan orang benar. Hukum sama sekali tidak
Samaria yang baik. Sesama manusia itu dipermasalahkan, justru dengan adanya
bukanlah sesama anggota keluarga perjanjian, hukum maka manusia dapat melihat betapa

__________________________
17 Hendi, Inspirasi Kalbu 3, 85. 21 Desy Handayani, “Implementasi Hukum
18 Kusnandar, “Sepuluh Perintah
Tuhan bagian Allah dalam Matius 22:34-40 bagi Pengembangan
Kedua: Kasih terhadap Manusia dalam Tinjauan Etika Komunitas Kristen,” Jurnal Teologi Kependetaan 11
Kristen,” 80. (2020): 15.
19 Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh 22 Areopagus, “Makna Memenuhi Hukum

Anugerah, 283. Taurat menurut Rasul Paulus (Study Eksegetis Roma


13:8-10),” Jurnal Pendidikan Kristen, Teologi,
20 Ibid., 316. Pastoral Konseling dan Musik Gereja 17 (2019).
23 Schnittjer, The Torah Story.

Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 131


Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

kudus-Nya Allah sehingga manusia Pelayanan Tuhan Yesus di dunia ini


membutuhkan anugerah dari Allah. menunjukan bahwa Tuhan Yesus menyatukan
kedua hukum tersebut. Dalam pelayanan-Nya
Sitopu mengatakan bahwa dalam kepada manusia berdosa membuktikan bahwa
konteksnya sepuluh perintah memiliki Dia sedang merancang hal yang baru yaitu
keistimewaan yakni berupa ucapan langsung hukum Kasih. Kepemimpinan Tuhan Yesus
dari Allah kepada umat.24 Allah menetapkan dalam pelayanan-Nya dan ajaran-Nya di dunia
segala kewajiban-kewajiban tertentu yang ini merancangkan suatu tantanan baru, yaitu
harus dipatuhi oleh umat pilihan yakni Hukum yang baru yakni Hukum kasih.28
kewajiban terhadap Allah dan kewajiban Semakin kita mengasihi Tuhan maka kita
terhadap sesama. Ketaatan mereka terhadap semakin mengerti tentang kehendak-Nya.
kewajiban tersebut membuktikan kesetiaan Yesus berkata bahwa siapa saja yang
mereka kepada Allah. Desy Handayani memegang perintah-Ku dan melakukannya,
mengatakan bahwa ketaatan dan kesetiaan dialah yang mengasihi Aku (Yoh. 14:21).
membuktikan kita mengasihi Tuhan dengan Firman Tuhan dalam kitab suci menunjukkan
segenap hati.25 Dengan demikian, kewajiban perjanjian Allah kepada umat-Nya. Segala
kita sebagai orang percaya ialah mengerjakan perkataan dalam kitab suci adalah berotoritas
hukum Taurat dalam kasih didalam ketaatan tidak bisa salah dan berwibawa.29
dan kesetiaan kepada Tuhan.
Semakin Serupa dengan Kristus
Dalam (Mat. 22:37- 38) hukum yang
terutama ialah kasih kepada Allah. Kasih Orang tidak dapat mengharapkan
adalah karakteristik orang Kristen yang paling keringanan karena memiliki hukum Taurat
terutama. Hukum Taurat dan hukum Kasih dan orang tidak dapat mengharapkan
sebagai satu kesatuan yang terikat dan yang keringanan karena tidak memiliki hukum
harus dikerjakan. Handayani, menuliskan Taurat sebab hukum Taurat tidak memiliki
sebab pada kedua hukum inilah tergantung kuasa untuk membenarkan manusia dari
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi dosa.30 Walaupun taurat tidak memiliki peran
yang tidak boleh dihilangkan (Mat. 22:37-40, dan proses pembenaran manusia namun,
Mrk. 12-28-34).26 Dalam Roma 13:8 Rasul hukum Taurat menjadikan orang percaya
Paulus menuliskan bahwa; “Sebab semakin mengenal dirinya dalam
barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia keberdosaaan dan kelemahannya. Kepatuhan
sudah memenuhi hukum Taurat.” Oleh sebab pada hukum Taurat dapat di artikan sebagai
itu, setiap orang percaya yang melaksanakan sebuah proses atau tahapan dalam mengatur
kasih, mereka juga telah menggenapi diri sendiri dalam relasi yang baik terhadap
tuntutan-tuntutan hukum Taurat. Sarah sesama untuk semakin serupa dengan
Adrianti mengatakan bahwa Yesus adalah
pelaku penggenapan hukum Taurat.27
__________________________
24 Elisamark Sitopu, “Memahami dan 26 Ibid., 55.
Memaknai Berbagai Peraturan, Ketetapan, dan Hukum 27 Andrianti, “Yesus, Taurat dan Budaya.”
dalam Taurat,” Jurnal Christian Humaniora 4 (2020): 28 Ibid.,

15. 29 Teguh Hindarto, Taurat dan Injil Kitab Ilahi,


25 Handayani, “Implementasi Hukum Allah n.d.
dalam Matius 22:34-40 bagi Pengembangan Komunitas 30 Dave Hagelberg, Tafsiran Roma, ke-2.

Kristen,” 56. (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998), 46.


132 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

Kristus.31 Hendi mengatakan bahwa “Dalam bahwa manusia diciptakan menurut gambar
perjalanan waktu kita masih bisa berdosa dan rupa Allah namun sejak kejatuhan
namun itu adalah untuk semakin manusia ke dalam dosa maka manusia
mendewasakan kemanusiaan baru kita untuk menjadi mati sebab akibat dosa adalah maut
semakin serupa dengan Kristus bukan untuk atau kematian. Hendi mengatakan bahwa
menghambakan diri pada dosa (Kol. 3:10; Ibr. selain penebusan dari Yesus Kristus maka
12:4-11; Rm. 6:6; Ef. 4:13).” Ini artinya manusia harus mengerjakan keselamatanya
bahwa hukum Taurat setidaknya masing-masing artinya bahwa manusia
mengukapkan segala dosa dan pelanggaran melanjutkan karya penebusan Kristus yang
supaya manusia memiliki kesadaran dalam bersifat universal menjadi personal, yaitu
membenahi diri dari hari ke hari untuk dengan mematikan atau menyalibkan manusia
menjadi serupa denga Kristus. daging atau lahiriah.34

Serupa dengan Kristus adalah Untuk menjadi serupa dengan Kristus


meneladani Kristus di dalam ketaatannya maka setiap orang harus memelihara perintah
diatas kayu salib untuk menebus dosa Allah dan meneguhkannya (Rm. 3:31). Seperti
manusia. Hendi mengatakan bahwa yang dikatakan Tuhan Yesus bahwa
meneladani Kristus berarti setiap orang kedatangan-Nya bukan untuk meniadakan
percaya mengambil bagian dalam penderitaan hukum Taurat namun untuk menggenapinya
dan pengorbanan Tuhan Yesus dikayub salib (Mat. 5:17). Tetapi setiap orang percaya
dengan cara melawan segala keinginan dosa haruslah membaca huku Taurat dengan
yang ada di dalam diri setiap orang. 32 Sebab kacamata Kristus. Hendi mengatakan bahwa
itu rasul Paulus menyerukan bahwa melihat hukum Taurat harus dengan kacamata
“Demikianlah hendaknya kamu memandang; Kristus yaitu hukum Taurat harus menjadi
bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu penuntun umat manusia sampai Kristus datang
hidup bagi Allah di dalam Kristus Yesus, supaya kita dibenarkan oleh Iman (Gal.
sebab itu, hendaklah dosa jangan berkuasa lagi 3:24).35 Oleh sebab itu, jiwa manusia harus
atas tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan diajarkan oleh hukum Allah yang dinyatakan
kamu lagi menurut keinginannya” (Rm.6:11- dalam injil dan tubuh akan tunduk kepada
12). Hendi mengatakan bahwa untuk menjadi kewaspadaaan jiwa maka perbuatan-
serupa dengan Kristus maka setiap orang perbuatan ini akan menjadi nyata: Kasih akan
percaya menyerahkan anggota-anggota Allah dan sesama, kedamaian, pengendalian
tubuhnya kepada Allah ini artinya setiap orang diri dari hawa nafsu, kemurnian diri dan
sedang menyalibkan dagingnya dengan segala pengampunan.
hawa nafsu dan keinginannya (Gal. 5:24).33
Pada dasarnya hukum Taurat tidak
Arti menyalibkan keinginan daging memiliki peran dalam proses pembenaran diri
berbicara tentang spiritualitas yakni, hidup dihadapan Allah. Namun, setidaknya hukum
yang mematikan dosa dengan segala hawa Taurat tetap menjadi instruksi atau penuntun
nafsu dan keinginanya. Hendi mengatakan bagi kehidupan setiap orang percaya.
__________________________
31 Herman 1854-1921 Bavinck, Gereformeerde 33 Hendi, Inspirasi Kalbu 3, 79.
Dogmatiek / 1 1976 (Kok, 1976), 1854. 34 Ibid., 134.
32 Hendi, Inspirasi Kalbu (Yogyakarta: 35 Ibid., 94.

LeutikaPrio, 2017), 79.


Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 133
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

Beberapa hasil dari pemahaman hukum Taurat hikmat, menuntun pada keselamatan,
sebagai pembentukan moral yang baik mengajar, menyatakan kesalahan,
setidaknya mencakup 2 (dua) hal, yaitu: memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam
kebenaran. Elisamark Sitopu dalam artikelnya
I. Membaca Alkitab dengan Benar mengutip Desmont T. Alexander mengatakan
hukum Taurat memberi pengertian sebagai
Torah secara harfiah artinya instruksi pengajaran atau perintah untuk dipelajari dan
atau pengajaran.36 Penting untuk kita ketahui sebagai pentunjuk, arahan atau bimbingan.
bahwa hukum Taurat di Perjanjian Lama Hal ini juga didukung oleh Areopagus dalam
sebagai bayang-bayang sedangkan wujud-Nya artikelnya mengutip Gerhard Friedrich
ialah Kristus. Taurat musa Kunci untuk berkata bahwa hukum sebagai ibu yang
pembacaan Alkitab adalah Kristus. Sebab isi mengajar anak-anaknya dalam kebaikan. 38
Kitab Suci Perjanjian Lama menunjuk kepada Menurut penulis pernyataan ini kurang
Kristus seperti nubuatan, perjanjian, lengkap, karena hukum Taurat bukan hanya
pengorbanan, dan hukum Taurat. Leiter membimbing, mengajar dan mendidik
menuliskan bahwa Yesus Kristus sebagai manusia melainkan membawa manusia
pusat dari segala pembacaan Alkitab yang kita semakin mengasihi Allah dan sesama.
baca. Segala yang tertulis didalam Alkitab
berbicara tentang Kristus. Tidak ada Relasi yang baik timbul dari
perbedaan bahwa perjanjian lama tidak pengenalan yang baik pula terhadap perspektif
berbicara tentang Kristus namun, Kristus Alkitab sebagai kebenaran dan berotoritas.
sebagai point utama dari Pl. Seperti yang Oleh sebab itu hukum yang Allah berikan
Tuhan Yesus katakan kepada orang-orang tidak bisa dimengerti dan dikerjakan secara
Yahudi, “Kamu menyelidiki Kitab Suci, lahirah saja saja namun di kerjakan secara
karena kamu mengira bahwa di dalamnya batiniah. Firman Allah yang ditulis dalam
kamu memiliki hidup yang kekal; dan mereka bahasa manusia memiliki nilai sakral karena
inilah yang memberi kesaksian tentang Aku. inspirasi Roh kudus kepada para penulis
Jika kamu percaya Musa, kamu akan percaya Alkitab. Pembacaan alkitab mendasari kita
kepada-Ku, karena dia menulis tentang Aku.” dalam pengenalan akan Allah. Tentu alkitab
Dan mulai dengan Musa dan dengan semua tidak lepas dari pimpinan Roh kudus di dalam
nabi, Dia menjelaskan kepada mereka hal-hal doa dan latihan rohani lainya. Doa akan
tentang diri-Nya dalam seluruh Kitab Suci.37 membawa pikiran kita kepada pikiran-Nya
Alkitab perjanjian baru dan perjanjian lama Kristus. Dengan berdoa pemahaman kita
menuju kepada Kristus karena Dia adalah tentang firman akan di cerna di dalam hati
kebenaran itu sendiri dan di dalam Dia ada kita. Sehingga Roh Kudus membawa hati kita
hidup (Yoh. 1:4). menempel pada firman itu sehingga firman itu
bukan tulisan yang mati melainkan firman
Dalam 2 Timotius 3:15-17 membaca yang di hidupi dalam kehidupan sehari-hari.39
kitab suci memberikan manfaat yaitu memberi

__________________________
36 Schnittjer,
The Torah Story. 38 Gerhard Friedrich, Theological Dictionary
37 CharlesLeiter, The Law of Christ (Hannibal, of The New Testament Volume V, 17. Areopagus,
Mo 63401 Usa: Granted Ministries Press, A Division of “Makna Memenuhi Hukum Taurat Menurut Rasul
Granted Ministries, 2012). Paulus (Study Eksegetis Roma 13:8-10).”

134 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan


Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

II. Menghasilkan Ketaatan diimplementasikan dalam diri setiap orang


percaya.
Implementasi Hukum di diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari melalui ketaatan KESIMPULAN
pada firman Allah. Karakteristik orang
percaya direfleksikan dalam mencapai Makna hukum Taurat dalam
kesempurnaan, yaitu menjadi serupa dengan kehidupan orang percaya yang sesungguhnya
Kristus. Serupa dengan Kristus adalah ialah mengerjakan perbuatan baik berupa
karakteristik utama orang Kristen. John Stott ketaatan kita terhadap hukum-hukum Allah
menuliskan bahwa jati diri orang Kristen menurut hukum kerelaan hati. Orang yang
tercermin dalam kesalehannya karena berada dalam Kristus akan memahami hukum
ketaatan pada hukum Allah.40 Ketaatan Allah sebagai ajaran batiniah yang berisikan
kepada firman yang kita pelajari dan ungkapan hati Allah kepada kita. Kendatipun
direnungkan dalam hati adalah Menjadi demikian, hal ini tidak serta-merta membuat
serupa dengan merupakan Langkah Tindakan kita menjalankan proses ibadah dan
atau Action dengan menerapkan atau keagamaan serta perbuatan-perbuatan moral
melakukan firman itu dalam keseharian bukan berdasarkan ketaatan pada Hukum
sehingga menjadi terampil dan gaya hidup secara lahiriah melainkan ketaatan kepada
orang percaya untuk semakin dengan Kristus. Allah.

Setiap orang percaya memiliki Pemahaman hukum Taurat, yakni


tanggungjawab sebagai orang yang beriman hukum Allah yang mendidik dan mengajar
kepada Yesus Kristus yaitu merefleksikan orang percaya kepada Kristus, artikel ini
firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa memahami hukum Allah
dengan demikian kehidupan orang percaya menghasilkan ketaatan dan dibuktikan dalam
memberikan kontribusi dan pengaruh positif tindakan setiap hari. Dengan demikian,
terhadap sesama Sama seperti mengasihi, perbuatan yang kita kerjakan bukan hanya
mengampuni, memberikan amal dan menjadi tontonan orang-orang atau bersifat
melakukan kebajikan-kebajikan penting lahiriah melainkan kita mengerjakannya
lainnya. Tentu tidak cukup bila hanya ada secara batiniah. Hukum Taurat itu baik kalau
didalam pikiran saja. Firman Tuhan bukan tepat digunakan, yakni bahwa hukum Taurat
hanya jadi pengetahuan semata atau berupa digunakan dalam pengenalan akan dosa-dosa
materi namun, harus menjadi buah perbuatan kita. Baik sekarang, nanti maupun yang akan
yang baik. Itu sebabnya pikiran kita harus datang hukum Taurat tidak boleh dihilangkan
diturunkan kedalam hati. sehingga iman kita dan dilupakan oleh orang percaya karena
menjadi tumbuh dihadapan Tuhan bukan Hukum tersebut ialah sebagai ungkapan isi
hanya soal kepercayaan kita kepada Tuhan hati Tuhan kepada kita anak-anak-Nya.
namun, segala sesuatu harus

__________________________
39 Hendi Wijaya, “Terapi Jiwa
Memperbaharui 40 JhonStott, Pemahaman dan Penerapan
Nous,” last modified 2020, Amanat Alkitab Masa Kini; Khotbah di Bukit (Jakarta:
http://www.leutikaprio.com/produk/111131/agama_kri Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1999).
sten/20031846/terapi_jiwa_memperbarui_nous/12104
607/hend.
Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 135
Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

Berbagai macam peraturan, ketetapan, dalam Tinjauan Etika Kristen.” Jurnal


dan hukum yang terdapat di dalam kitab Ilmiah Methonomi 3, no. 2 (2017).
Taurat ternyata kesinambungan dari hukum Leiter, Charles. The Law Of Christ. Hannibal,
Mo 63401 USA: Granted Ministries
Kristus. Taurat bukan hanya membimbing,
Press, A Division of Granted Ministries,
mengajar dan mendidik manusia melainkan 2012.
membawa manusia semakin mengasihi Allah Mathias, W. N McElrath dan Billy.
dan sesama. Dengan cara ini, fokus utama kita Ensiklopedia Alkitab Praktis. Bandung:
sebagai orang percaya ialah pada praktiknya Yayasan Babtis Indonesia, 1986.
bukan serta-merta pada teori sehingga hukum Schnittjer, Gary Edward. The Torah Story.
ini mampu menjadi penuntun yang sejati bagi Grand Rapids, Michigan: Gandum Mas,
2015.
kita umat Allah. Sitopu, Elisamark. “Memahami dan
Memaknai Berbagai Peraturan,
DAFTAR PUSTAKA Ketetapan, dan Hukum Dalam Taurat.”
Jurnal Christian Humaniora 4 (2020).
Andrianti, Sarah. “Yesus, Taurat dan Stott, Jhon. Pemahaman dan Penerapan
Budaya.” Jurnal Antusias 2, no. 3 (May Amanat Alkitab Masa Kini; Khotbah di
1, 2013): 112–123. Accessed July 17, Bukit. Jakarta: Yayasan Komunikasi
2021. https://www.sttintheos.ac.id/e- Bina Kasih/OMF, 1999.
journal/index.php/antusias/article/view/ Sualang, Farel Yosua, Eden Edelyn Easter.
51. “Faktor-Faktor Pembentukan Karakter
Anthony A. Hoekema. Diselamatkan oleh berdasarkan Amsal 13:22 tentang
Anugerah. Surabaya: Momentum, 2001. Warisan Harta Dan Ajaran Moral.”
Areopagus. “Makna Memenuhi Hukum Intergritas: Jurnal Teologi 2 (2020):
Taurat Menurut Rasul Paulus (Study 101–103.
Eksegetis Roma 13:8-10).” Jurnal Thia, Budiman. “Kontinuitas Hukum Taurat
Pendidikan Kristen, Teologi, Pastoral dalam Surat Galatia menurut Pemikiran
Konseling Dan Musik Gereja 17 (2019). Douglas J. Moo.” Verbum Christi:
Bavinck, Herman 1854-1921. Gereformeerde Journal Of Reformed Evangelical
Dogmatiek / 1 1976. Kok, 1976. Theology 4, no. 1 (September 7, 2017):
Budijanto, Bambang. Torah dalam Hidup 41–87. Accessed October 7, 2021.
Bangsa Israel. Yogyakarta: Yayasan https://verbum.sttrii.ac.id/index.php/VC
Andi, 2008. /article/view/45.
Hagelberg, Dave. Tafsiran Roma. Ke-2. Wiersbe, Warren W. Benar di dalam Kristus.
Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000.
Handayani, Desy. “Implementasi Hukum Wijaya, Hendi. “Terapi Jiwa Memperbaharui
Allah dalam Matius 22:34-40 bagi Nous.” Last modified 2020.
Pengembangan Komunitas Kristen.” http://www.leutikaprio.com/produk/111
Jurnal Teologi Kependetaan 11 (2020). 131/agama_kristen/20031846/terapi_jiw
Hendi. Inspirasi Kalbu. Yogyakarta: a_memperbarui_nous/12104607/hendi.
LeutikaPrio, 2017.
———. Inspirasi Kalbu 3. Yogyakarta:
LeutikaPrio, 2019.
———. Inspirasi Kalbu 4. Yogyakarta:
Leutika Prio, 2019.
Hindarto, Teguh. Taurat dan Injil Kitab Ilahi,
n.d.
Kusnandar, Christie. “Sepuluh Perintah Tuhan
Bagian Kedua: Kasih terhadap Manusia

136 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan


Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

Jurnal Excelsis Deo: Jurnal: Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 137


Jurnal Excelsis Deo: Vol. 5 No. 2 Desember 2021

138 | Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Pendidikan

You might also like