Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 29

BUKU PANDUAN KULIAH

MAHASISWA
SISTEM ENDOKRIN I

Penyusun :

PROGRAM STUDI NERS (AKADEMIK)


STIKES DEHASEN
BENGKULU
2016

1
Dosen Pengajar :

Instruktur :

Nama Mahasiswa :

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas perkenan Nya Buku Panduan
Kerja Mahasiswa (BPKM) Endokrin I, edisi 2016-2017 dapat diselesaikan sesuai
pada waktunya. Buku ini merupakan pedoman pembelajaran bagi mahasiswa
semester IV Prodi Ners (akademik) STIKes Bengkulu, dan dosen yang bertindak
sebagai narasumber atau fasilitator.
Strategi pembelajaran adalah Pembelajaran Berdasar Masalah dengan kurikulum
berbasis kompetensi yakni standar kompetensi pendidikan Ners di Indonesia. Sistem
pembelajaran yang dilakukan adalah Student Centered Learning atau pembelajaran
aktif mandiri.
BPKM Endokrin I, ini dibuat berdasarkan kompetensi dari prinsip – prinsip
teoritis dan keterampilan klinis tentang sistem endokrin sesuai dengan tingkat usia
manusia dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini
meliputi berbagai aspek yang terkait dengan gangguan umum hormon. Kegiatan
belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan
komprehensif, dalam mengaplikasikan konsep sistem neurobehaviour pendekatan
asuhan keperawatan sebagai dasar pemecahan masalah serta memperhatikan aspek
legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan
pencapaian kompetensi. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar
serta seluruh komponen terkait dalam proses pendidikan Ners di STIKes Dehasen
Bengkulu.

Bengkulu, Februari 2016

3
BAB I
KEBIJAKAN DAN STANDART

A. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Mata kuliah Endokrin I membahas tentang prinsip – prinsip teoritis dan
keterampilan klinis tentang sistem endokrin sesuai dengan tingkat usia manusia
dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini
meliputi berbagai aspek yang terkait sistem endokrin dan metabolik yang
meliputi konsep anatomi, fisiologi dan patofisiologi sistem metabolik; perawatan
pasien dengan masalah pada sistem endokrin (gangguan kelenjar hipofisis,
gangguan kelenjar tiroid, gangguan kelenjar adrenal & gangguan pankreas)dan
metabolik (gangguan hepar, gangguan bilier, gangguan kelenjar reproduksi,
klien yang berisiko mengalami gangguan endokrin-metabolik). Kegiatan belajar
mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan
komprehensif, dalam mengaplikasikan konsep sistem endokrin sebagai dasar
pemecahan masalah dan memperhatikan aspek legal etis.
Tim dalam hal ini dosen dan fasilitator telah menyiapkan aktivitas
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Aktivitas pembelajaran dalam neurobihaviour I untuk mencapai tujuan
pembelajaran adalah :
1. Kuliah Tatap Muka
Kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori
maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif,
presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan
kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Kuliah tatap muka
di kelas merupakan suatu pendekatan yang merujuk pada pandangan
konstruktivis dimana kuliah interaktif ini menitik beratkan pada pertanyaan
mahasiswa sebagai ciri setralnya dengan cara menggali pertanyaan -
pertanyaan mahasiswa.

4
2. Tutorial
Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil dengan
menggunakan problem based learning (PBL). Mahasiswa dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil beranggotakan 5 – 7 orang. Tutorial dijadwalkan
lima kali dan dilakukan dengan didampingi oleh fasilitator atau mandiri.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran mahasiswa diberikan panduan
penugasan dan kelompok akan mendiskusikan kasus tersebut dengan
pendekatan seven jump. Setiap satu skenario akan dibahas dalam dua kali
pertemuan, pertemuan pertama akan melakukan langkah 1-5 dan langkah 6
mahasiswa, pertemuan kedua mahasiswa akan melanjutkan diskusi untuk
langkah 7.

3. Belajar mandiri

Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat belajar secara


mandiri dari berbagai sumber belajar eksternal yaitu : perpustakaan, wabsite
(internet & intranet), e-Learning, buku, brosur dan jurnal. Metode belajar
mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau kajian jurnal oleh
mahasiswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Dalam metode ini
mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang proses dan
hasil yang diharapkan serta diberikan daftar bacaan sesuai kebutuhan.
Dengan belajar mandiri diharakan dapat meningkatkan kemampuan kerja
dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam
pengetahuan secara aktif.

4. Kuliah pakar
Metode kuliah pakar/ ceramah pakar berbentuk penjelasan nara sumber
kepada mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi
pelajaran yang belum jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar daftar topik
yang akan diajarkan dan media visual atau materi pembelajaran. Selama
kuliah pakar seluruh dosen diwajibkan menggunakan pendekatan student
centered learning (SCL).
SCL adalah konsep pembelajaran dengan pendekatan :
a. Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran

5
b. Mendorong mahasiswa memiliki pengetahuan lebih banyak, luas dan
mendalam
c. Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada kehidupan
nyata
d. Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif
e. Mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis
f. Mengarahkan untuk mahasiswa mengenali dan menggunakan
berbagai macam gaya belajar
g. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa
h. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai strategi
assessment
Beberapa topik kuliah pakar yang akan diberikan pada Blok 1 akan
dijadwalkan sesuai tujuan pembelajaran setiap minggu. Dalam kuliah pakar
ini mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas selama proses diskusi tutorial atau belajar mandiri.

5. Field Trip
Merupakan model pembelajaran dengan melakukan observasi atau
pengamatan langsung di rumah sakit sebagai bagian dari early exposure
kepada mahasiswa, dengan tujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa
sesuai tujuan pembelajaran

6. Project Based Learning (PjBL)


PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan
mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses
pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap
pernyatan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang
dengan sangat hati-hati. PjBL dalam blok 1 dilakukan dengan pembuatan
Video roleplay dengan topic komunikasi pada anak.

6
7. Praktikum Laboratorium

Pembelajaran pratikum laboratorium adalah suatu cara mengajar yang


memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menemukan suatu fakta
yang diperlukan atau ingin diketahuinya, metode praktikum adalah proses
pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri,
mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang
dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya sehingga dapat menjawab
pertanyaan yang didapatkan melalui pengamatan induktif.

B. EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIN

1. Nilai lulus mata ajaran


Sistem penilaian berdasarkan acuan nilai Poltekkes Kemenkes Bengkulu
dalam nilai angka mutu, huruf mutu, dan bobot.
TARAF NILAI HURUF NILAI NUMERIK
PENGUASAAN
> 80,00 A 4
75.0 – 80.0 B+ 3.5
70.0-74.9 B 3
60.0-69.0 C+ 2.5
55.0-59.9 C 2
40.0-54.9 D 1
< 40.0 E 0

2. Nilai Lulus
Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal C

3. Kriteria penilaian
Jenis Ujian Prosentase Penilaian
MCQ 45% 30% 50% 40% 45%
Tutorial 20% 15% 30% 25% 20%
Skill Laboratorium 20% 15% - - 20%
Praktikum 15% 15% - 20% -

7
Tugas 10% 20% 15% 15%
Ujian topik 15%

4. Kriteria boleh mengikuti ujian


a. Kehadiran tutorial minimal 80%
b. Ketidakhadiran ini tidak boleh lebih dari 20% dan digantikan dengan
mengikuti tutorial di kelas lain atau melaksanakan tutorial mandiri
dengan di dampingi oleh fasilitator dan mengundang anggota
kelompok
c. Telah mengumpulkan semua tugas yang telah diberikan, baik dalam
bentuk laporan tertulis ataupun video.

8
BAB II
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Mg Kompetensi Dasar Metode Waktu Dosen


1 Menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi Tatap muka 116 mnt
pada system endokrin Penugasan 116 mnt
terstruktur 186 mnt
Colaborative 140 mnt
Learning

2 Menjelaskan tentang anatomi dan fisiollogi Tatap muka 116 mnt


pada system endokrin Penugasan 116 mnt
terstruktur 186 mnt
Praktikum Lab 140 mnt
KBM

3 Menjelaskan tentang anatomi dan fisiollogi Tatap muka 116 mnt


pada system endokrin hormone reproduksi Penugasan 116 mnt
terstruktur

4 Menjelaskan proses biokimia dan patologi Tatap muka 116 mnt


pada system endokrin Penugasan 116 mnt
terstruktur

5 Menjelaskan proses farmakologi pada Tatap muka 116 mnt


system endokrin Penugasan 116 mnt
terstruktur

6 Dapat melakukan asuhan keperawatan Tatap muka 116 mnt


pada kasus sistem endokrin Penugasan 116 mnt
terstruktur 186 mnt
Praktikum Lab 140 mnt
KBM

7
8 Melakukan simulasi asuhan keperawatan Tatap muka 116 mnt
kasus sistem endokrin Penugasan 116 mnt
terstruktur 186 mnt
Praktikum Lab 140 mnt
KBM

9 Melakukan asuhan keperawatan pada Tatap muka 116 mnt


kegawat daruratan dengan kasus sistem Penugasan 116 mnt
endokrin terstruktur 186 mnt
Praktikum Lab 140 mnt

9
KBM

Mg Kompetensi Dasar Metode Waktu


10 Melakukan asuhan keperawatan pada Kuliah 116 mnt
lansia dengan kasus sistem endokrin Collaborative 116 mnt
learning 186 mnt
Tutorial 140 mnt
KBM
11 Melakukan asuhan keperawatan pada Collaborative 116 mnt
lansia dengan kasus sistem endokrin learning 116 mnt
Tutorial 186 mnt
Case Study 140 mnt
KBM
12 Melakukan asuhan keperawatan pada Collaborative 116 mnt
lansia dengan kasus sistem endokrin learning 116 mnt
Tutorial 186 mnt
Case Study 140 mnt
KBM
13 Melakukan Askep klien dengan masalah Collaborative 116 mnt
pada Growth Hormone learning 116 mnt
SGD 186 mnt
KBM 140 mnt

14 MINGGU TENANG

15 UJIAN AKHIR SEMESTER

10
BAB III

LEMBAR KERJA MAHASISWA

A. Lembar Kerja Minggu 1


Anatomi fisiologi, system endokrin
Petunjuk Pelaksanaan
1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep Anatomi dab fisiologi
system endokrin
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri secara
sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan kedua.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
konsep anatomi fisiologi sistem endokrin
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Sebutkan pengertian dari kelenjar hifofisis
b. Jelaskan pengaturan kelenjar di hipotalamus
c. Jelaskan metabolic hormone tiroid dan adrenokotikal

B. Lembar Kerja Minggu 2


Patofisiologi pada system endokrin
Petunjuk Pelaksanaan
1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep patofisiologi pada sistem
endokrin
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri secara
sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan ketiga.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
patofisiologi Diabetes Melitus, hiperinsulinisme, Kalsium dan fosfat dlm
cairan ekstraseluler dan plasma, Fungsi Vit D, Tulang dan hubungan dg
kalsium dan fosfat ektraseluler
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa perbedaan patologi, patofsiolofi dan analisa data
b. Jelaskan hormone paratiroid kalsitomi, metabolism kalsium dan pospat
seta vitamin D dan Gigi

11
C. Lembar Kerja Minggu 3
Anatomi fisiologi system hormone reproduksi
Petunjuk Pelaksanaan

1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep Anatomi fisiologi system


hormone reproduksi
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri secara
sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan keempat.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari format pengkajian yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin (dilengkapi gambar) dan udah dimengerti
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa yang disebut spermatogenesis
b. Jelaskan kesuburan wanita dan kehamilan serta laktasi
c. Apa perbedaan hormone wanita dan laki-laki

D. Lembar Kerja Minggu 4


Proses Biokimia Dan Patologi Pada System Endokrin
Petunjuk Pelaksanaan

1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep patologi pada system


endokrin
2. Sintesakan konsep tersebut sehingga terbentuk analisa patologi pada sistem
endokrin untuk kasus : Gangguan kelenjar Hipofisis, Gangguan kelenjar
tiroid. Gangguan metabolism kalsium, Pancreas : metabolism glukosa dan
diabetes mellitus, Korteks adrenal: gangguan hipersekresi, Korteks adrenal :
gangguan hiposekresi
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan kelima.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari format pengkajian yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin (dilengkapi gambar).
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Jelaskan macam-macam jenis gangguan pada system endokrin

12
E. Lembar Kerja Minggu 5
Menjelaskan proses farmakologi pada system endokrin
Petunjuk Pelaksanaan

1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep farmakologi pada


system endokrin
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri
dengan sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan keenam.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
farmaklogi system endokrin
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Jelaskan Adrenokortikotropin, andrenokortikosteroid, analog-
sintetik dan antagonisnya

F. Lembar Kerja Minggu 6


Asuhan keperawatan pada kasus system endokrin
Petunjuk Pelaksanaan

1. Kumpulkan beberapa konsep terkait asuhan keperawatan


2. Sintesakan konsep tersebut sehingga terbentuk format pengkajian pada
system endokrin: Hepatitis Virus, Hepatitis Toksikgagal hati fulminant,
Serosis hepatis, Kangker Hati, Tranplantasi Hati, Pembedahan Kandung
empedu
3. Rangkum hasil review (analisa) dan diketik dengan font Calibri 12/Times
New Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan kedelapan.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
hasil review.
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa yang disebut anamnesa
b. Sebutkan cara atau metoda pelaksanaan pemeriksaan fisik
c. Apa perbedaan pemeriksaan fisik dan psikologis
d. Apa yang disebut diagnosa keperawatan
e. Sebutkan jenis Diagnosa keperawatan
f. Unsur apa saja yang harus ada pada diagnosa keperawatan
g. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan

13
G. Lembar Kerja Minggu 8
Simulasi Asuhan Keperawatan Kasus Sistem Endokrin: Diabetes
Melitus
Petunjuk Pelaksanaan

1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep asuhan keperawatan pada


kasus diabetes melitus
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri
dengan sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan kesembilan.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
konsep asuhan keperawatan pada diabetes melitus
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Sebutkan cara atau metoda pelaksanaan pemeriksaan fisik
b. Apa perbedaan pemeriksaan fisik dan psikologis
c. Sebutkan jenis Diagnosa keperawatan
d. Unsur apa saja yang harus ada pada diagnosa keperawatan
e. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan

H. Lembar Kerja Minggu 9


Asuhan keperawatan pada kasus sindrom hiperglikemik
Petunjuk Pelaksanaan

1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep penyakit dan keperawatan


pasien dengan sindrom hiperglikemik
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri
dengan sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan kesepuluh.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
konsep asuhan keperawatan pasien dengan alzaimer, parkinson dan depresi.
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa faktor resiko terjadinya sindrom hiperglikemik
b. Jelaskan pencegahan terjadinya sindrom hiperglikemik
c. Jenis bantuan apa yang dibutuhkan oleh sindrom hiperglikemik
d. Apa faktor pencetus terjadinya sindrom hiperglikemik

14
I. Lembar Kerja Minggu 10
Asuhan keperawatan pada kasus Tiroidektomi dan sindrom chusing
Petunjuk Pelaksanaan

1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep penyakit dan keperawatan


pasien dengan Tiroidektomi dan sindrom chusing
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri
dengan sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat
80gram. Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan
dikumpulkan pada pertemuan kesebelas.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
konsep asuhan keperawatan pasien dengan cidera kepala (ringan sedang
berat).
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa faktor resiko terjadinya gangguan Tiroidektomi dan sindrom
chusing
b. Jelaskan terjadinya gangguan Tiroidektomi dan sindrom chusing

15
BAB IV

KASUS BAHASAN

A. Lembar Kasus 1

Minggu ke 11

KASUS
Ny. Andre 37 thn, BB: 54 kg, Tb: 160 cm, dibawa ke UGD dengan keluhan sakit
hebat pada epigastrium tina-tiba dan makin lama makin hebat. Nyeri ini
menyebar ke punggung perut yang menjalar ke abdomen bagian bawah. Pada
memriksaan didapatkan TD: 80/60 mmHg. HR:132 x/menit. Lemah RR:
30x/menit, T: 38,5°C. Mual dan beberapa kali muntah, kulit dingin abdomen
tegang teraba masa pada area epigastrium. Nyeri tekan (+). Tugor turun, mukosa
mulutkering. Pada pemeriksaan lebih lanjut PH darah: 7,3. PO3: 65 mmHg.
PCO2: 37 mmHg. HCO3: 13m Eq/lt (serum amylase dan lipase meningkat),
leukositosis dan oligoria dari USG didapatkan adanya cholelitis yang disertai
pancreatitis. Maka harus segera dilakukan pembedahan, setelah itu ia
mendapatkan terapi antibiotic 1 antibiotika untuk gram positif, 1 untuk gram
negative, 1 untuk bakteri anaerob. Harga antibiotic mahal, jadi keluarga harus
meminjam uang karena antibiotiknya antibiotic mahal.
Lakukan :
1. Analisa data dan tetapkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
2. Buat rencana tindakan berdasarkan prioritas
3. Lakukan tindakan keperawatan dengan cara role play
Langkah langkah role play :
a. Buat skenario (skrip percakapan)
b. Buat SOP tindakan keperawatan
c. Setting lingkungan sesuai skenario
d. Lakukan role play dengan durasi maximal 30 menit

B. Lembar Kasus 2

Minggu ke 12

Asuhan keperawatan
Tuan M mengeluh sangat haus setiap hari dan bisa menghabiskan air minum
dingin 2-7 liter/hari, jika minum tidak banyak maka terkadang keram dan lemas.
RR 38 x/menit, TTV, TD: 140/90 mmHg, heart rate 160 x/menit, S: 38,5°C,
Sa02 100%, kondisi pupil keduanya miosis, reflek cahaya
Lakukan :
1. Analisa data dan tetapkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
2. Buat rencana tindakan berdasarkan prioritas
3. Lakukan tindakan keperawatan dengan cara role play

16
Langkah langkah role play :
a) Buat skenario (skrip percakapan)
b) Buat SOP tindakan keperawatan
c) Setting lingkungan sesuai skenario
d) Lakukan role play dengan durasi maximal 30 menit

17
BAB V

PRAKTIKUM LABORATORIUM

A. Praktikum 1

Minggu 2

Judul Praktikum : anatomi endokrin

Tujuan Praktikum: Mahasiswa mampu mengenal anatomi fisiologi sistem


endokrin

Alat dan bahan :


1. Model anatomi dan fisiologi sistem saraf
2. Buku gambar
3. Alat gambar

Prosedur Kerja :
1. Siapkan model anatomi sistem endokrin
2. Pelajati tiap bagian bagiannya
3. Gambarlah dan jelaskan anatomi dan fisiologi sistem endokrin sesuai yang
anda pelajari

B. Praktikum 2

Minggu 3 (pengkajian pada sistem endokrin)

1. Pemeriksaan region kepala leher

Tujuan Praktek : Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan region kepala


leher

Alat dan Bahan


a. Penlight
b. Reflex hummer
c. Kapas
d. Tissue
e. Baki dan alas

Prosedur Kerja:
Pemeriksaan Fisik Kepala, meliputi
1) Inspeksi :
a. Melakukan Penilaian terhadap Rambut, apakah ada kerontokan, tanda
malnutrisi.

18
perhatikan rambut pada mallnutrisi
b. Melakukan Penilaian apakah bentuk wajah simetris, atau asimetris, asimetris
biasanya tampak pada pasien dengan paresis N.VII
c. Mencari apakah ada jejas, baik lama atau jejas baru.
d. Melakukan penilaian terhadap kulit wajah pasien apakah ditemukan kelainan-
kelainan, misalnya Malar eritema, yang sering berhubungan dengan penyakit
jantung.
e. Melakukan Pemeriksaan Umum pada Organ Mata, mulai kelopoak mata
sampai Bilik mata depan saja, meliputi :
- Area sekitar bola mata : bercak Xanthelasma, berkaitan dengan
Hipercholesterolemia.
- Kelopak Mata : apakah ada tanda anemia pada konjugtiva palpebra
inferior, bengkak, sekret, kemerahan.
- Sclera : apakah ada tanda ikterus.
- Konjungtiva Bulbi : apakah ada kemerahan, bengkak, sekret, benda asing,
jejas, pterygium.
- Kornea : apakah ada benda asing, kekeruhan, jejas.
- Bilik Mata Depan : apakah nampak genangan darah/ hifema, sudut tajam
atau tumpul.
- Pupil : Warnanya, reguler, utuh atau tidak.
- Iris : melihat apakah ukuran simetris/ isokor, reflek cahaya, reguler, utuh,
apa ada kekeruhan lensa.
f. Melakukan Pemeriksaan Umum pada Organ Telinga, mulai Daun telinga
sampai Telinga Luar saja/ Acusticus Externus, meliputi :
- Daun Telinga : melihat apakah ada kelainan radang, tumor, jejas.
- Lubang telinga-salurannya : melihat apakah ada bengkak, tanda
keradangan, benda asing, sekret.
- Gendang Telinga : apakah ada area pantulan cahaya/ cone of light, tanda
keradangan, edema, secret, perforasi.
g. Melakukan Pemeriksaan Umum pada Cavum Oris, meliputi :
- Bibir : apakah kebiruan/ cyanosis, jejas, peradangan.

19
- Celah buccal : melihat tanda peradangan, edema, sekret, bercak-bercak,
benjolan.
- Gigi-geligi : apakah ada gigi berlubang, tanda peradanagan, bengkak,
perdarahan, bercak-bercak, benjolan.
- Palatum : apakah ada ikterus, kelainan bawaan lahir.
- Lidah : apakah ada lesi, peradangan, benjolan, bercak-bercak.
- Mukosa Faring : melihat pembesaran-peradangan dari tonsila palatina,
mukosa faring, bercak-bercak, jejas, benjolan, benda asing.
- Menilai secara keseluruhan kebersihan rongga mulut/ oral hygiene.

2) Palpasi :
- Melatih para mahasiswa untuk melakukan palpasi benjolan tumor pada
permukaan kulit wajah.
- Melatih para mahasiswa membalik kelopak mata, menahan kelopok mata.
- Melatih para mahasiswa untuk melakukan palpasi daun telinga
danmemeriksa lubang telinga.
- Melatih para mahasiswa untuk pemeriksaan rongga mulut, melakukan
perabaan terhadap buccal fold.

Pemeriksaan Fisik Leher, meliputi :

1) Inspeksi :
- melakukan inspeksi dari sisi depan, samping dan belakang leher.
Asimetris karena pembengkakan. Pembengkakan dapat disebabkan aneurisma
arteri karotis, pembengkakan terdapat pada satu sisi dan dapat diraba pulsasi
arteri pada daerah tersebut.
- mencari apakah ada benjolan pada leher.
Tumor misalnya pada limfoma ( unilateral/ bilateral), tumor kista brakialis,
pembesaran kelenjar tiroid.
- mencari apakah ada tanda peradangan pada leher.
Kelenjar limfe : pembesaran kelenjar limfe dapat dijumpai pada tuberculosis
kelenjar, leukemia, limfoma mlaigna.

20
Dengan cara melakukan ekstensi dan deviasi kesamping,secara sederhana
pada leher, regangan m. sternokleidomastoideus akan memperlihatkan batas
antara trigonum anterior dan posterior, sehingga pembesaran kelenjar tiroid
atau kelenjar getah bening atau struktur pembuluh darah dapat segera dilihat
dengan nyata.

- mencari apakah ada jejas.


- memeriksa apakah ada distensi vena jugularis eksternus.
- memeriksa apakah ada deviasi trakea.
- memeriksa apakah ada keadaan asimetris, sikap paksa, kelumpuhan.

2) Palpasi :
- melatih mahasiswa memeriksa perabaan kelenjar getah bening leher

- melatih mahasiswa meraba benjolan pada leher.


- melatih bimanual palpasi kelenjar tiroid

C. praktikum 3
Judul Praktikum : Praktik melakukan injeksi SC dan IC

Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu melakukan injeksi SC dan IC

21
Injeksi SC
Alat dan bahan :
Buku catatan pemberian obat
- Kapas alkohol
- Sarung tangan sekali pakai
- Obat yang sesuai
- Spuit 2 ml dengan ukuran 25, panjang jarum 5/8 sampai ½ inci
- Bak spuit
- Baki obat
- Plester
- Kasa steril
- Bengkok

Prosedur
- cuci tangan
- siapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar
- identifikasi klien
- beri tahu klien prosedur kerjanya
- atur klien pada posisi yang nyaman
- pilih area penusukan
- pakai sarung tangan
- bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol
- pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan
- buka tutup jarum
- tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non dominan
dengan ujung jarum menghadap ke atas dan menggunakan tangan
dominan,masukkan jarum dengan sudut 450 atau 900 .
- lepaskan tarikan tangan non dominan
- tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit.
- jika tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan.jika ada darah tarik
kembali jarum dari kulit tekan tempat penusukan selama 2menit,dan
observasi adanya memar, jika perlu berikan plester,siapkan obat yangbaru.
- cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum di masukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan.
- jika ada perdarahan,tekan area itu dengan menggunakan kasa steril sampai
perdarahan berhenti.
- kembalikan posisi klien
- buang alat yang sudah tidak dipakai
- buka sarung tangan
- Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan
jenis obat, serta reaksinya setelah penyuntikan (jika ada)

22
SUNTIKAN INTRAKUTAN (IC)
Pengertian
Pemberian obat dengan cara intracutan adalah pemberian obat dengan
caramemasukkan obat kedalam permukaan kulit. Tempat penting yang banyak
dipakai untuk melakukan suntikan intrakutan adalah bagian atas dari lengan
bawah.
Pemberian obat dengan intracutan :
- Pasien mendapatkan pengobatb sesuai program pengobatan dokter.
- Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat.
- Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya
tuberculin tes).
- Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).

Persiapan alat pemberian obat intrakutan


- buku catatan pemberian obat
- kapas alkohol
- sarung tangan sekali pakai
- obat yang sesuai
- spuit 1 ml dengan uk.25,26,atau 27, panjang jarum ¼ samapi 5/8 inci
- pulpen atau spidol
- bak spuit
- baki obat

Prosedur
- Cuci tangan.
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
- Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan
panjang buka dan ke ataskan.
- Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang disuntik.
- Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquadcs
(cairan pelarut) kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang
lebih 1 cc, dan siapkan pada bak injeksi atau steril.
- Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan
suntikan.
- Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik.
- Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 50
– 150 dengan permukaan kulit.
- Semprotkan obat hingga terjadi gelembung.
- Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.
- Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan
jenis obat serta reaksinya setelah penyuntikan.

23
D. Praktikum 4
Minggu ke 9
Judul Praktikum : Praktik melakukan injeksi SC dan IC

Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu melakukan injeksi SC dan IC


Peralatan:
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1,5 inci untuk dewasa; 25-27 G dan
panjang 1 inci untuk anak-anak)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok 1
9. Buku injeksi/daftar obat
A. Tahap PraInteraksi
- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- Mencuci tangan
- Menyiapkan obat dengan benar
- Menempatkan alat di dekat klien dengan benar

B. Tahap Orientasi
- Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
- Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap Kerja
- Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
- Memasang perlak dan alasnya
- Membebaskan daerah yang akan di injeksi
- Memakai sarung tangan
- Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi area injeksi
terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari area jaringan parut,
memar, abrasi atau infeksi.
- Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam ke
luar \diameter ±5cm)
- Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit
- Memasukkan spuit dengan sudut 900, jarum masuk 2/3
- Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
- Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1 cc/detik)
- Mencabut jarum dari tempat penusukan
- Menekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan
- Membuang spuit ke dalam bengkok

C. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan

24
- Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Pilihan Tempat Injeksi Intra Muskuler


- Paha (vastus lateralis) : posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi.
- Ventroglteal : posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang
dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi.
- Lengan atas (deltoid) : posisi klien duduk atau berbaring datar dengan
lengan bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.

SUNTIKAN INTRAVENA (IV)

Tempat injeksi intravena :


- pada lengan (vena basilika dan vena sefalika).
- pada tungkai (vena safena)
- pada leher (vena jugularis)
- pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis)

Persiapan peralatan untuk pemberian obat intravena


- Buku catatan pemberian obat
- Kapas alkohol
- Sarung tangan sekali pakai
- Obat yang sesuai
- Spuit 2-5ml dengan ukuran 21-25, panjang jarum 1,2 inci
- Bak spuit
- Baki obat
- Plester
- Kasa steril
- Bengkok
- Perlak pengalas
- Pembendung vena (torniket)
- Kasa steril
- Betadin

Prosedur Kerja:
- Cuci tangan.
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah yang
akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan apabila tertutup buka atau ke
ataskan.

25
- Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang akan
diberikan. Apabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk, maka larutkan
dengan pelarut (aquades steril).
- Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan
penyuntikan.
- Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi.
- Desinfeksi dengan kapas alkohol.
- Lakukan pengikatan dengan karet pembendung (torniquet) pada bagian atas
daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan
tangan/minta bantuan atau membendung di atas vena yang akan dilakukan
penyuntikan.
- Ambil spuit yang berisi obat.
- Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan ke pembuluh darah dengan sudut penyuntikan 150 - 300
- Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung dan
langsung semprotkan obat hingga habis.
- Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada
daerah penusukkan dengan kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan
letakkan ke dalam bengkok.
- Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan
jenis obat serta reaksinya setelah penyuntikan (jika ada)

E. Praktikum 5
Judul Praktikum : Praktik pemeriksaaan Gula Darah
Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaaan Gula Darah

Persiapan Alat
1. Glukometer
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone
4. Stik GDA
5. Lanset
6. Bengkok
7. Sketsel
.
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Pasang sketsel.
4. Memakai handscone
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
6. Dekatkan alat di samping pasien.
7. Pastikan alat bisa digunakan.
8. Pasang stik GDA pada alat glukometer.
9. Menusukkan lanset di jari tangan pasien.
10. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik GDA.
11. Meletakkan stik GDA dijari tangan pasien.

26
12. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.
13. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca.
14. Membereskan dan mencici alat.
15. Mencuci tangan.

F. Praktikum 6

Minggu ke 12

Judul Praktikum : Praktik membuat intervensi, implentasi dan dokumentasi


asuhan keperawatan pada klien lansia dengan gangguan sistem endokrin

Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menyusun intervensi, menentukan


implementasi dan melaksanakan dokumentasi pada klien lansia dengan
gangguan sistem endokrin

Alat dan bahan :


1. Buku tentang asuhan keperawatan
2. Kertas dan alat tulis

Prosedur kerja :
1. Siapkan kasus pasien dengan gangguan sistem endokrin
2. Diskusikan dan buat intervensi, implementasi dan dokumentasi
3. Tulis dengan rapi

27
LOG BOOK KEGIATAN MAHASISWA

Nama :

NIM :

Mata Kuliah : Endokrin I

Hari/tgl Nama kegiatan Tanda Tangan Ket


Dosen Mhs

28
Hari/tgl Nama kegiatan Tanda Tangan Ket
Dosen Mhs

Bengkulu, ..........................2016

29

You might also like