Professional Documents
Culture Documents
5 Ushul Fiqih Sinta (2002011020)
5 Ushul Fiqih Sinta (2002011020)
5 Ushul Fiqih Sinta (2002011020)
NPM : 2002011020
MK : USHUL FIQH 1
A. Pengertian Sunnah
Sunnah dari segi bahasa adalah jalan yang biasa dilalui atau suatu cara yang senantiasa
dilakukan, tanpa mempermasalahkan, apakah cara tersebut baik atau buruk. Adapun sunnah
menurut istilah ulama Ushul Fiqh sunnah itu ialah: “Apa yang dibekaskan oleh Nabi
Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, maupun pengakuan.”
Secara etimilogi, pengertian sunnah bisa dilihat dari tiga disiplin ilmu
1. Ilmu hadis, para ahli hadis mengidentikkan sunnah dengan hadis, yaitu segala sesuatu
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan maupun
ketetapannya.
2. Ilmu Ushul Fiqih, menurut ulama ahli Ushul Fiqh, sunnah adalah segala yang
diriwayatkan oleh Nabi saw., berupa perbuatan, perkataan dan ketetapan yang berkaitan
dengan hukum.
3. Ilmu Fiqh, pengertian sunnah menurut ahli fiqih hampir sama dengan pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli Ushul fiqih akan tetapi, istilah sunnah dalam fiqh juga
dimaksudkan sebagai salah satu hukum taklifi, yang berarti suatu perbuatan yang akan
mendapatkan pahala bila dikerjakan dan tidak berdosa apabila ditinggalkan.1
B. Macam-macam sunnah/hadis
1. Sunnah qauliyah
Sunnah qauliyah sering juga dinamakan kabar aau berita yang diucapkan oleh Nabi
berupa sabda-sabdanya dihadapan para sahabat (yakni orang muslim yang hidup dimasa
nabi dan pernah mendengar ucapannya.
2. Sunnah fi’liyah
Al-sunnah fi’liyah adalah : perbuatan –perbuatan nab muhammad saw seperti pekerjaan
melakukan shalat lima kali (sehari semalam) dengan sunnah kaifiyahnya (tatacara) dan
rukun-rukunnya, pekerjaan menunaikan ibadah hajinya dan pekerjaan mengadili dengan
satu saksi. Sunnah fi’liyah ialah tiap-tiap perbuatan yang pernah dilakkan oleh Nabi ,
sunnah fi’liyah terbagi kepada 5 bentuk :
1
DR. Misbahudin,S.Ag., M.Ag ushul fiqh 1 (Makasar:AU Press: 2013) hal 97-98
1) Nafsu yang terkendali oleh keinginan dan gerakan kemanusiaan, seperti
gerakan anggota badan dan gerak badan; sunnah fi’liyah yang seperti ini
menunjukkan kepada mubah (boleh)
2) Sesuatu yang tidak berhubungan dengan ibadat seperti berdiri, dudk dan lain-
lain
3) Perangai yang membawa kepada syara’ menurut kebiasaaan yang baik dan
tertentu, seperti makan, minum, pakaian dan tidur.
4) Sesuatu yang tertentu kepada nabi saja, seperti beristri lebih dari empa orang
.
5) Untuk menjelaskan hukum-hukum yang mujmal (samar-samar) seperti
menjelaskan perbuatan haji dan umrah ; perbuatan-perbuatan sembahyang
yang lima wakt (fardhu) dan sembahyang khusuf (gerhana).
3. Sunnah taqririyah
Sunnah taqririyah ialah tentang nabi mencegah apa yang dikatakan seseorang atau apa
yang diperbuat oleh seseorang dihadapannya atau dimasanya. Dengan arti perkataan-
perkataan atau perbuatan-perbuatan yang dilakukan dihadpan beliau tidak dicegahnya dan
tidak dilarangnya . Jadi ketetapan Nabi atas perkataan sama dengan perkataannya dan
atas perbuatan sama dengan perbuatannya, begitu juga perkataan dan perbuatan yang
tidak dihadapan beliau, sedangkan dia mengetahui hal-hal tersebut, tetapi tidak
dibantahnya, maka hukumnya sama dengan hokum perkataanatau perbuatan yang
dihadapannya. 2
C. Kedudukan dan fungsi sunnah/hadis
Adapun kedudukan dari sunah itu sendiri adalah :
2
Abdul wahab, kaidah-kaidah hukum islam, jakarta : PT raja grafindo perseda. 1996, 1996.
3. Dalam al-quran
Allah swt telah mewajibkan kepada manusia beberapa ibadah fardhu secara global tanpa
penjelasan (secara rinci), tidak dijelaskan didalamnya mengenai hukum-hukumnya atau cara
memakainya (melaksanakannya). Seperti Dirikanlah shalat dan terimakanlah zakat,
Diwajibkan atas kamu berpuasa, Menegerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah 3
3
Hasbi Ash Shiddieqy,Pokok-pokok ILMU DIRAYAH HADITS 2,Bulan Bintang Jakarta,1976. Hlm. 355-357.