Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 43

Gambar Alam Lestari, (Ayo dalan Com

Modul Ajar : KPC. X. E. MAS. 10.8

BELAJAR DARI ALAM

Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

NAMA Penulis : MARUBAT SITORUS, S.Pd. M.M.

INSTANSI : SMA NEGERI 1 Siantar Narumonda, Toba, SUMATERA UTARA

Kelompok : Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa & BP

Kode Mapel : KPC

FASE / Kelas : E/X

Elemen : MARTABAT SPIRITUAL (Peduli Lingkungan Alam),


KEAGUNGAN Tuhan, dan Perintah dan Larangan

Jenjang : SMA / SMK

Alokasi Waktu : 18 JP (setara 6 pertemuan)

Jumlah Siswa : 12 – 32 Siswa / kelas


Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian
Modul Ajar

TUJUAN
Modul Ajar dengan Topik BELAJAR DARI ALAM dengan pendekatan Proses Belajar Inquiry ini
bertujuan :
mengembangkan keterampilan bernalar kritis. Dengan melalui tahap bertanya, menyelidiki,
diskusi dan melakukan aksi peserta didik akan benar-benar memaknai tidak hanya
pengetahuan Spiritualitas Memelihara Alam, namun juga memaknai kewajiban manusia
merawat alam dan memiliki sikap lebih menghargai alam c i p t a a n Tu h a n sebagai sumber
penghidupan dan kehidupan.
Dalam modul ajar ini juga disajikan contoh kegiatan Penerapan Bioteknologi dalam pertanian
organik SEBAGAI AKSI berbasis proyek, melatih KOLABORASI “Gotong royong” dengan
menerapkan teknologi kekinian, mengabdi untuk kepentingan masyarakat dan keselamatan
lingkungan hidup.
Sejalan dengan capaian pembelajaran di Fase E kelas X : Menghargai dan mengamalkan
perintah dan larangan, memahami tahapan kecerdasan spiritual wicaksana serta Menghayati
sikap peduli lingkungan dalam penerapan teknologi kekinian.

83
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Modul Ajar

ALUR
Modul ajar ini menggunakan siklus belajar inkuiri, dimulai dari bertanya
investigasi mencari pemahaman bermakna, kemudian menyelidiki
dengan mencari, menganalisis informasi, melakukan investigasi, mendiskusikan
hasil investigasi dan melakukan aksi, dengan mempraktikkan apa yang sudah
dipelajari dan dipahami. Bagian akhir melakukan refleksi.
Dalam modul ajar ini banyak kegiatan refleksi yang akan terjadi di setiap tahapan
proses, dan fokus pada topik BELAJAR DARI ALAM.
Pada bagian pertengahan ada kegiatan perencanaan proyek “Penerapan
bioteknologi sederhana dalam pertanian organik” untuk mempraktikkan penerapan
teknologi kekinian yang sejalan dengan upaya pelestarian alam sesuai nilai-nilai
kearifan lingkungan dalam kepercayaan. Pada bagian akhir modul ajar disajikan
panduan melakukan presentasi dan laporan proyek, untuk memberi kesempatan
siswa memaparkan hasil kegiatannya, menanggapi dan memberikan argumen
berdasarkan data dan informasi.
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Modul Ajar

ALUR siklus belajar inkuiri


tahapan belajar inquiri : Bertanya, Investigasi, Diskusi, Aksi, Refleksi

BERTANYA

INVESTIGASI & EKSPLORASI


REFLEKSI

AKSI & Kerja Kolaboratif DISKUSI & elaborasi


Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Modul Ajar

TARGET: Melalui modul ajar ini, peserta didik Fase E kelas X diharapkan bisa

1. Pengetahuan: mengidentifikasi saling ketergantungan di alam, sebagai kesatuan ciptaan Tuhan,


melakukan kegiatan pengelolaan limbah dan pemamfaatan bioteknologi pertanian sebagai wujud
kepedulian ekologi spiritual sesuai ajaran kepercayaan,
2. Keterampilan: Melaksanakan proyek dan menyajikan hasilnya melalui presentasi, membuat produk
MOL dan POC untuk digunakan sebagai pembuat kompos dan sebagai pupuk organik cair.
3. Membentuk sikap diri sesuai Profil Pelajar Pancasila yaitu: Beriman dan Berakhlak Mulia (Menjaga
Lingkungan), Mandiri (bertindak sesuai refleksi diri), Bernalar Kritis (Mengajukan pertanyaan,
Merefleksi proses berpikirnya sebelum bertindak), Bergotong royong (berkolaborasi mencapai tujuan
bersama, kerjasama, koordinasi sosial), Berkebinnekaan global (aksi peduli lingkungan dipahami
sebagai refleksi diri bagian dari komunitas bumi global).
Cara Penggunaan Modul Ajar

Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru SMA Kelas X (Fase E) yang melaksanakan Pembelajaran mata
pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pertanyaan Kunci adalah inti materi Pokok per
kegiatan/pertemuan, dilengkapi dengan pemahaman bermakna. Tujuan pembelajaran di rinci ke dalam indikator
pencapaian siswa, dan disertai metode yang disesuaikan dengan sintaks/tahapan pendekatan belajarnya.
Di dalam modul ajar ini ada beberapa aktivitas yang saling berkaitan yaitu aktivitas belajar INQUIRY yang dipadu
dengan aktivitas belajar berbasis PROYEK, disertai dengan media pendukung, LKS dan panduan penilaian.
Selama penyajian modul perlu dilakukan beberapa kali asessmen. a s e s m e n b e r f u n g s i s e b a g a i
Diagnostik di awal modul, Formatif (penilaian pencapaian per satuan waktu
tatap mu ka) sekaligu s seb agai asesmen Diag no stik untu k memp erbaiki
pembelajaran, dan di akhir modul dilakukan assessment Sumatif (Evaluasi)
u n t u k m e n i l a i h a s i l b e l a j a r.
Disarankan agar modul ajar ini dilakukan pada semester 2 akhir, sesuai focus MODUL BELAAR DARI ALAM sebagai
kompetensi utama (ATP 10.8.3) dari urutan di ATP, tetap diperhatikan terdapat TP terkait (ATP 10.5.3 dan 10.7.3)

Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan modul ajar ini adalah

2 bulan setara 6 kali tatap muka dengan durasi kurang lebih 15 JP.

Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru

mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk

memantik diskusi, peserta didik juga

mempunyai waktu untuk berpikir, refleksi, dan menjalankan


Aktivitas dan proyek dengan baik.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Proses Pembelajaran

Asesmen Diagnostik Melakukan pemeriksaan dan penilaian kesiapan dilakukan di awal pembelajaran untuk mengetahui kemampun
awal siswa, (termasuk kendala/keterbatasan individual), kesiapan sarana prasarana, alat bahan serta media, termasuk
peralatan yang dimiliki siswa sesuai moda pembelajaran. Dengan demikian kendala proses pembelajjaran diketahui
sejak dini dan digunakan untuk penyesuaian rencana pembelajaran.

Instrumen asesmen diagnostik dapat berupa Pertanyaan, Daftar Ceklist, dan Survei kesiapan, Pretes dengan memodifikasi
soal Sumatif.

Proses Inkuiri Sarana dan Prasarana


Modul ajar ini dibuat untuk proses belajar Campuran Tatap Muka
Bertanya : dalam inkuiri adalah pertanyaan pemantik untu dan Penugasan Daring sehingga perlu diperhatikan:
menyelidiki, bukan uji pemahaman! Pertanyaan yang mengarah
pada hal yang diselidiki. ? Apakah guru dan murid mempunyai perangkat daring
serta keterampilan yang memadai? Apakah ada alternatif
Siswa dilatih bertanya untuk mencari jawabannya juga, Tidak lagi untuk strategi lainnya?
diberikan informasi langsung. Bentuk pertanyaan memberikan
pilihan yang menantang, agar peserta didik bisa mencari tahu Proyek Siswa: memerlukan peralatan dan bahan pembuatab MOL dan
sendiri, bertanggung jawab akan pilihannya sebagai pelajar POC. Selain itu perlu sumber informasi yang cukup.
merdeka. Guru bisa menyiasati menjadi luring dengan mengunduh
materi online atau mencetak file pdf apabila mempunyai keterbatasan
jaringan atau dalam bentuk materi cetak kertas.

Peran Guru dalam pembelajaran Sesuaikan Kolaborasi dan Narasumber


dengan pendekatan Pembelajaran, Guru berperan sebagai:
- Fasilitator: memfasilitasi kegiatan, menyediakan media
Apabila guru dan murid mempunyai keterbatasan untuk
belajar, lembar belajar, lembar kerja dan lain-lain.
memperoleh konten,
- Moderator: memberikan pertanyaan pemantik, guru bisa bekerja sama dengan rekan sejawat, bertanya
memoderasi diskusi dan debat, menutup diskusi. kepada ahli atau mengundang narasumber ahli misalnya dari
- Penyedia Informasi: menyediakan s u m b e r artikel, video, Pemuka Kepercayaan, Penggiat Lingkungan, Komunitas Tani
Organik dan bisa menggunakan sarana sekitar sebagai sumber
atau tautan informasi, sesekali sebagai narasumber. belajar primer maupun sekunder.
- Mentor: membimbing peserta didik dalam
mengembangkan ketrampilan melaksanakan tugas projek.
Petunjuk Menggunakan Pendekatan Inquiri
Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru SMA Kelas X (Fase E) dengan Pendekatan Pembelajaran Inquiri
- Tahap I. Menyusun Pertanyaan penyelidikan
Menyusun pertanyaan Tentang : Hubungan ekologi dengan spiritualitas, Apa bedanya mempelajari alam dengan belajar dari alam, fakta-
fakta kerusakan alam akibat aktivitas manusia secara global, peranan bioteknologi (menggunakan bio-proses dan mikroba baik) untuk
pertanian ramah lingkungan dst. sampai bagaimana melakukannya, apa hubungannya dengan kewajiban kepada Tuhan YME. Guru
membuat pertanyaan pemantik yang mengarahkan imajinasi anak ke struktur materi dan kegiatan Modul Ajar / Rancangan Pembelajaran.

- Tahap II. Menyelidiki (Eksplorasi Menemukan informasi)


Mengeksplorasi sumber informasi dengan berbagai cara dan sumber menemukan jawaban pertanyaan. (di antaranya kutipan
ajaran Kepercayaan berupa kata bijak, ungkapan, pemali (larangan) atau pitutur; konsep keseimbangan alam, berbagai jenis
perubahan alam dan pencemaran, gerakan global dalam upaya penyelamatan lingkungan, cara menangani limbah plastik,
teknologi pertanian organik.)

- Tahap III. Diskusi dan Elaborasi


a. Mendiskusikan keterkaitan Konsep Ajaran Peduli Lingkungan dengan Upaya memperbaiki lingkungan dalam kehidupan nyata, serta
perintah dan larangan terkait kelestarian alam serta hubungan manusia dengan sesama ciptaan dan dengan Penciptanya
b. b. Memilih beberapa aksi yang dapat dilakukan dalam kelompok kecil sebagai wujud kepedulian lingkungan dengan Konsep Belajar
Dari Alam (Di antaranya bertemakan Pertanian Ramah Lingkungan, Mengolah limbah rumah tangga menjadi bermanfaat, Cara
sederhana untuk mengurangi dampak limbah plastik)

Tahap IV. Aksi (Melakukan Percobaan, Membuat karya)


Menguji coba salah satu aksi, dengan melakukan aksi (misalnya kegiatan membuat MOL, POC dan Kompos dari bahan-
bahan limbah sekitar), penerapannya dalam kehidupan nyata. mengkonfirmasi jawaban pertanyaan penelitian, upaya
apa yang dapat dilakukan menekan kerusakan lingkungan dalam kehidupan nyata skala lokal, berbasis pengetahuan dan
bioteknologi, yang sejalan dengan ajaran kepercayaan terkait konsep Ekologi-Spiritual.

- Tahap V. Refleksi dan Simpulan


1. menuliskan rekomendasi, laporan sederhana dan kesimpulan hasil belajarnya. 2.Mendemonstrasikan, menyajikan
sebagian bentuk aksi peduli lingkungan 3.Mengungkapkan pandangan dan sikap peduli lingkungan, menunjukkan
contoh-contoh sikap positif)
TAHAPAN DALAM MODUL AJAR

Bertanya Bertanya Menyelidiki/ Menyelidiki/ Menyelidiki

Menyelidiki/ Menyelidiki/ Eksplorasi Eksplorasi Diskusi

Eksplorasi Eksplorasi Diskusi - Aksi Diskusi – Aksi


Aksi
Diskusi Diskusi - Aksi Refleksi Refleksi

Menyusun pertanyaan Bertanya : Nilai-nilai Bertanya : Mengapa Bertanya : Bagaimana Bertanya : Apa kelebihan
Tentang : Hubungan ekologi spiritual (ajaran perkembangan IPTEK program dunia dan kekurangan pola
ekologi dengan kepercayaan terkait berdampak kerusakan menyelamatkan Bumi? bertani organik?
spiritualitas, Apa kewajiban memelihara ekologi global, Apa bahaya Plastik dan Bagaimana menyebarkan
bedanya mempelajari alam) Bagaimana Upaya upaya Penanganannya? informasinya?
alam dengan belajar memperbaiki kerusakan Bagaimana Menekan
dari alam, Menyelidiki : Mengamati global skala lokal dan dampak lingkungan Melakukan Kegiatan
Menyelidiki : Video berupa komunitas global akibat pertanian? Proyek sesuai jadwal dan
mengumpulkan informasi adat ramah lingkungan, Menyelidiki / Eksplorasi: cara kerja.
dengan cara Eksplorasi ritual menghargai alam Menonton Video : Eksplorasi sumber
individu dari berbagai Deforestrasi hutan, elektronik, bahan cetak, Mengamati, Mencatat
sumber Diskusi Eksplorasi sumber lain, internet terutama hal-hal penting, diskusi,
Dampak pertanian, tentang Praktik Bertania dan melakukan perbaikan
Didiskusikan Aksi : pertambangan, Limbah Organik dan Pupuk dalam proyek
Merumuskan konsep Plastik, Gas Rumah Hayati dari limbah,
Ekologi Spiritual dalam Kaca, mendengar pelaku Mendokumentasikan
Kepercayaan Peranan Bioteknologi berpengalaman Proses dan Hasil
Ramah Lingkungan Diskusi dan Aksi :
Menyusun Proposal Cara Kerja Pembuatan Menyusun dan
Proyek MOL, POC dan POP menyajikan laporan.
Aksi : Memilih tema dan hayati, menyepakati
batasan Tugas Proyek pelaksanaan proyek.
KPC. E. X. MAS . 10.8

Judul Modul Ajar Belajar Dari Alam Profil Pelajar Pancasila Yang Terkait
Kode KPC. E. X. MAS. 10.8 • Gotong Royong (kerja sama kolaborasi, bersosialisasi), - Bernalar Kritis
Penulis Marubat Sitorus /SMA N 1 Siantar Narumonda (menganalisis nilai kearifan lokal warisan leluhur)
• Kreatif (memanfaatkan TIK dan bioteknologi mempertahankan prinsip
Jumlah JP ekologi spiritual)
18 jp (6 Pertemuan) setara 6 x 120 menit • -Keberagaman global (berkomunikasi dan bekerja dengan orang berbeda)
Fase CP • Berakhlak mulia (mengagumi Tuhan Pencipta, mensyukuri kenyataan
:Fase E Kelas X keberagaman suku, agama, budaya
Elemen CP : Martabat Spiritual, Perintah dan Larangan
Kata / Frase Kunci yang dipelajari:
Tujuan Pembelajaran •
10.7.5 Pelajar dapat merefleksikan pokok ajaran Kewajiban manusia terhadap Alam; Nilai Ekologi Spiritual melestarikan
(dari ATP : MAS.21)
kepercayaannya yang tersirat terkait alam dan alam
kelestarian lingkungan. • Dampak ekologi global seperti kerusakan hutan, Perubahan iklim karena
efek gas rumah kaca, Penanganan limbah plastik.
• Pemanfaatan limbah organik untuk Penerapan Bioteknologi pada Pertanian
10.8.1 Merefleksikan sikap tanggung jawab
ramah lingkungan, sejalan dengan ajaran leluhur
cinta lingkungan hidup dalam aksi nyata
• Apa bedanya Belajar dari alam dan belajar tentang (menguasai) alam ?
seperti : mengurangi dampak limbah plastik, Manakah yang sesuai dengan konsep Ber-Tuhan?
dan emisi GRK, mengolah limbah organik
Keterampilan dan pengetahuan prasyarat :
10.8.2. Mendiskusikan keterkaitan pengetahuan • Konsep saling ketergantungan komponen ekosistem (IPAS SMP, Biologi
biologi dan ekologi dengan kewajiban merawat SMA)
• Ajaran Kepercayaannya terkait rasa syukur atas ciptaan Tuhan dan Ritual
alam dalam kepercayaan dan menuangkan
terkait alam
dalam karya grafis
• Keterampilan akses informasi dari media on line terkait pertanian organik,
sampah plastik di dunia, emisi gas rumah kaca
10.8.3. Merancang dan melaksanakan kegiatan
proyek penerapan bioteknologi ramah Sarana/ Prasarana
lingkungan dalam pertanian dan penanganan • Buku teks pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Kls X
limbah rumah tangga • Laptop dan perangkat akses internet (setidaknya untuk guru)
• Guru perlu mempertimbangkan perlunya contoh peralatan khusus dalam
Pengaturan Siswa praktik dan mendatangkan mentor praktisi petani organik (menjelaskan
proses pembuatan pupuk hayati)
Materi Ajar, Media, Alat Dan Bahan

Materi Ajar:
Media Pembelajaran
# Belajar dari alam (hidup mengikuti kehendak alam)
- Gambar dan video tentang: kondisi alam yang serasi
merupakan pola komunitas tradisional yang hidup dengan
dengan komunitas adat (Contoh: Kasepuhan Cipta gelar,
aturan ketat selaras dengan alam sesuai ajaran warisan
Kampung Tarung di Sumba Barat); Ritual kepercayaan
leluhur. Hal ini sejalan dengan spiritualitas “mamayu
terkait syukur dan pemeliharaan alam. Dan juga gambar-
hayuning bawana”, Pola Kehidupan Komunitas adat yang
gambar terkait kerusakan alam, limbah plastik. Gambar dan
masih alamiah dapat digunakan sebagai contohnya. Pada
video terkait Tani organik, pupuk hayati, pengolahan
kepercayaan juga terdapat ritual menghormati alam sebagai
sampah menjadi MOL, POC dan Kompos.
sesama ciptaan Tuhan, seperti “ruwatan” sedekah bumi,
larung saji, syukuran panen dan lainnya. Jika memungkinkan media dimaksud dapat diberikan link
yang dipilih guru sebagai media eksplorasi kepada siswa
# Bentuk-bentuk kerusakan global sangat erat kaitannya
agar terbangun kemampuan literasi informasi dan
dengan kemajuan peradaban dan IPTEK. Di berbagai sektor
memanfaatkan TIK.
kehidupan. Masalah pokok yang dibahas adalah pemanasan
global karena emisi gas rumah kaca, dan sampah plastik.
Pertanian/perkebunan intensifikasi juga memiliki andil besar
terhadap kerusakan alam global, karena tingginya emisi gas
CO2 dari pembakaran penyiapan lahan dan sisa panen serta
dampak negatif pupuk dan pestisida.

# bioteknologi sederhana sebagai satu solusi dalam Alat Dan Bahan


pertanian organik. Penggunaan pupuk hayati juga
meningkatkan hasil.
-Selain alat pembelajaran dalam modul ini juga diperlukan
Uraian ringkas materi ada pada “Pemahaman Bermakna”
Alat dan Bahan dalam melaksanakan kegiatan “penerapan
setiap sesi/pertemuan.
Bioteknologi Sederhana dalam pertanian” dalam
Selanjutnya materi penting ada pada lampiran (hand out ) pembuatan MOL, POC dan kompos padat
Pendekatan :  Konsep  Inquiri  Discoveri Ketersediaan Perbaikan dan Pengayaan
 Perbaikan  Pengayaan
 Proyek  PBL
Referensi / Tautan (disarankan)
Moda Pembelajaran Artanegara, 2018. KAMPUNG TARUNG SUMBA. Cagar Budaya, BPCB
 Tatap Muka  PJJ Daring  PJJ Luring  Campuran BALI, 21 November, CAGAR BUDAYA(1),
(juga bisa memakai moda tatap muka atau luring dengan menyiasati bahan http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali/ ,
elektronik online diunduh sebelumnya dan didistribusi ke siswa. Jika siswa
memungkinkan menjangkau internet sebaiknya guru mengumpulkan semua Komunitas Adat, pelestari alam
bahan elektronik / linknya dalam blog, googlesites pribadi, atau memakai aplikasi https://www.youtube.com/watch?v=ZV0NkADi2dc;
google klassroom untuk memudahkan akses bagi siswa dan guru secara teratur.
DEFORESTASI TANPA HENTI DI Indonesia
Siswa Sasaran :
https://www.youtube.com/watch?v=Ge0Wszz8ltc
 Siswa regular /tipikal  Siswa pencapaian tinggi
 Siswa dengan ketunaan (*)  Siswa dengan hambatan belajar (*) Mudah Banget..!!! Membuat pupuk organik cair (POC) paling kaya
Bagaimana guru menilai ketercapaian Tujuan Pembelajaran? nutrisi | Zat Perangsang Tumbuh
❏ Asesmen individu ❏ Asesmen kelompok https://www.youtube.com/watch?v=f1NMctl2G5s

Jenis asesmen: Ritual Merawat Alam, Larung Saji di Pantai Laut Selatan ,
❏ Tertulis ❏ Sikap ❏ Performa https://www.youtube.com/watch?v=c4cFoI6W_TM
Dilihat dari manfaat dan Tujuan asesmen:
❏ Diagnosis ❏ Formatif ❏ Sumatif
Pembuatan Agen Hayati POH di LIPI
http://www.biologi.lipi.go.id/mikrobiologi/index.php/mikrobiologi-
Sarana dan Prasarana
pertanian
- Jaringan internet; - Virtual meeting (Zoom, Google Meeting, Whatsapp Room)
- Perangkat komunikasi (HP, Laptop) Ocean Conservancy; McKinsey Center for Business and Environment,
- Buku catatan murid 2019. Stemming the Tide: Land-based strategies fora plastic - free
Pengorganisasian Siswa ocean ; https://oceanconservancy.org/wp-
Jumlah Peserta didik : 4-32 orang content/uploads/2017/04/full-report-stemming-the.pdf
 Individu  berpasangan  kelompok 3-4  klassikal
Pelatihan Pembuatan Agen Hayati POH
Kebutuhan Instrumen Tambahan: http://www.bumisentosa.or.id/berita_galeri_detail.php?id=41
A. Panduan Siswa
❏ Lembar Kerja Siswa ❏ Panduan Proyek ❏ Format Laporan Siswa Sitorus, Marubat; 2020, Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
B. Rubrik Yang Maha Esa, Buku Siwa X; Puskurbuk Kemendikbudristek, Jakarta.
❏ Observasi Orang tua ❏ observasi oleh Guru
❏ penilaian Sikap ❏ penilaian Kinerja
RPP Pert. ke-1 (120 menit)

(Pertanyaan Kunci) URUTAN KEGIATAN BELAJAR


Pendahuluan 15
Pemahaman Bermakna Salam, memotivasi siswa pentingnya menguasai konsep
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan sejak abad XV membawa kemajuan dunia Apersepsi
ajaran kepercayaan terkait memelihara alam lingkungan,
pesat, menguasai dan menguras alam untuk kesejahteraan manusia. Berbeda dengan belajar & Motivasi
hidup dari alam, di mana manusia memperlakukan alam dengan menekankan bagaimana dan mengadaptasikannya dengan kehidupan saat ini secara
proses alamiah berlangsung dengan baik. Bumi merupakan sistem ekologi, rumah bagi semua kritis dan logis. Menayangkan video tentang kerusakan
makhluk Ciptaan Tuhan. Alam fisik, saling mempengaruhi dengan makhluk hidup dalam alam, dan video komunitas dengan alam lestari.
rangkaian saling ketergantungan. Komunitas manusia yang hidup sederhana dapat hidup (Jika memungkinkan siswa dibuat berkelompok)
selaras dan mengikuti hukum-hukum alam. Peningkatan IPTEK secara bijaksana untuk kebaikan
manusia dan mengutamakan kelestarian alam.
Pertanyaan
Pertanyaan Pemantik : pemantik Pada masyarakat tradisi, aktivitas penghidupan tahunan
Apa bedanya mempelajari alam dengan belajar dari alam ? Bagaimana hubungan saling (mis: pertanian) sering dimulai dengan ritus “meruwat”
ketergantungan antar elemen ekosistem di alam? alam. Apa yang mendasari ritual tersebut? Apa yang
Apakah manusia diutus Tuhan menaklukkan alam dan semua makhluk ciptaan Tuhan? diharapkan? (Disesuaikan dengan pengalaman nyata siswa

Tujuan Pembelajaran: Mendiskusikan keterkaitan pengetahuan biologi Inti 90


dan ekologi dengan kewajiban merawat alam dalam kepercayaan Tanya jawab tentang : -komponen ekologi dan saling
Menanya
ketergantungan di alam; ajaran maupun ritual-ritual yang
Indikator Pencapaian terkait kelestarian alam;
Siswa : - menguasai prinsip saling ketergantungan antar komponen dalam ekosistem dengan
mempresentasikannya dalam bagan, - mengidentifikasi ajaran kepercayaannya tentang sikap Menelusuri Guru memandu siswa untuk memperoleh informasi yang
terhadap alam, (misalnya menjelaskan jenis ritual, doa, pedoman bertani, pamali di tempat informasi memadai (Saling ketergantungan ekologi, komunitas
khusus dan lain-lain), - tradisional hidup belajar dari alam, kerusakan alam sebagai
menjelaskan mengapa komunitas adat tertentu dapat hidup selaras dengan alam, dampak exploitasi berlebihan, nilai ajaran kepercayaan
terkait kelestarian alam)
Fase Siklus/ Tahapan / Sintaks Pendekatan Pembelajaran pada pertemuan ini: Diskusi
Siswa difasilitasi saling bertukar pendapat dengan lugas dan
 Bertanya  Menyelidiki/explorasi  Diskusi santun. Sesekali guru memberikan moderasi diskusi dan
mengklarifikasi informasi
 Aksi  Refleksi
Aksi Persiapan membuat : Bagan Saling Ketergantungan; Daftar
Metode Belajar  Diskusi  Penyelidikan  Proyek identifikasi ajaran terkait lingkungan
Refleksi
 Ceramah  Percobaan  Simulasi Siswa menyimpulkan apa yang dimaksud Belajar Dari Alam;
 Wawancara  Studi lapangan  Permainan Penutup 15 Pertanyaan Diagnostik (mengetahui kesulitan siswa)
 Eksplorasi  Magang  Wisata sebagai masukan perbaikan. Uji Penguasaan materi
(Formatif). Mengingatkan tugas siswa. Salam penutup.
Bagan 8. 2 Menangkap Energi Alam di Bumi

Bagan 8. 1 Peta konsep Ekologi Spiritual

Bagan 8. 2 Belajar Tentang Alam,


Pertemuan ke-2 (120 menit)
(Pertanyaan Kunci)

Pemahaman Bermakna URUTAN KEGIATAN BELAJAR


Eksploitasi sumber daya alam semakin cepat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi . Industrialisasi, Pertanian dan Perkebunan, Transportasi, Pertumbuhan ekonomi Pendahuluan 15 Salam pembuka, menanyakan penguasaan pembelajaran
dan Pertambangan berkembang luas dan pesat sejak abad XVIII, yang semuanya menguras sebelumnya.
energi alam dan sumber daya alam berlebihan.Juga menyebabkan perubahan ekologi bumi Apersepsi
terutama pengurangan luas ekologi alamiah dan deforestrasi,di negara-negara jajahan. (Benua & Motivasi memotivasi siswa pentingnya penerapan ajaran kepercayaan
Asia, Afrika dan Amerika) dan berlanjut di era kemerdekaan abad XX hingga awal abad XXI ini dalam kehidupan terkait kemajuan dan perkembangan IPTEK.
dengan percepatan teknologi intensifikasi, otomatisasi dan digitalisasi. Kerusakan diperparah Pertanyaan
oleh tingkat polusi terutama emisi gas rumah kaca (GRK), limbah plastik dan limbah domestik. Kemajuan di berbagai bidang memberikan kita kemudahan
pemantik pemenuhan kebutuhan, apa kaitannya dengan kerusakan alam
Pertanyaan Pemantik : global? Bukankah semua manusia di bumi berkewajiban menjaga
Apakah ramalan Robert Malthus akan terjadi, ketika jumlah manusia terus bertambah ? ciptaan Tuhan sesuai ajaran religi masing-masing?
Kemajuan di berbagai bidang memberikan kita kemudahan pemenuhan kebutuhan, apa
kaitannya dengan kerusakan alam global? Bukankah semua manusia di bumi berkewajiban
Inti 90 Tanya jawab tentang :
menjaga ciptaan Tuhan sesuai ajaran religi masing-masing? Menanya - kerusakan alam global sebagai dampak industri, eksploitasi
hutan, perkebunan, transportasi, pertanian dan limbah
Tujuan Pembelajaran: Mengidentifikasi dan Mendiskusikan kerusakan pemukiman;
alam tingkat global serta gerakan dunia untuk menyelamatkan bumi. - membuat pertanyaan terkait: Emisi GRK, plastik dan
bahayanya, limbah dan polusi pertanian
Indikator Pencapaian Menelusuri
Siswa : - menganalisis data/grafik, dan membuat bagan info grafis terkait gas rumah kaca,
Guru memandu siswa untuk memperoleh informasi yang
informasi
bahaya plastik, limbah organik serta faktor penyebab /sumbernya,- menjelaskan ancaman memadai untuk menemukan jawaban pertanyaan mereka.
bahaya akibat kerusakan alam, menjelaskan dampak kerusakan alam pada sektor pertanian Siswa difasilitasi saling bertukar pendapat dengan lugas dan
intensif dan limbah domestik – menyebutkan bentuk-bentuk upaya perbaikan dan santun. Sesekali guru memberikan bimbingan diskusi dan
penyelamatan bumi baik berskala global, nasional dan lokal. Diskusi mengklarifikasi informasi
Refleksi Membuat catatan dan ringkasan hasil eksplorasi dan diskusi.
Fase Siklus/ Tahapan / Sintaks Pendekatan Pembelajaran pada pertemuan ini:
Membuat bagan infografis tentang sumber emisi GRK, limbah
 Bertanya  Menyelidiki/eksplorasi  Diskusi plastik; dan babakan perkembangan teknologi pertanian di
 Aksi  Refleksi Indonesia.
Penutup 15 Pertanyaan Diagnostik (mengetahui kesulitan siswa) sebagai
Metode Belajar  Diskusi  Penyelidikan  Proyek masukan perbaikan. Uji Penguasaan materi (Formatif).
 Ceramah  Percobaan  Simulasi Mengingatkan tugas siswa mempelajari materi “pembuatan
 Wawancara  Studi lapangan  Permainan pupuk organik” dan Kreativitas dari bahan limbah plastik.
 Eksplorasi  Magang  Wisata Salam penutup.
Gambar berbagai Keadaan Alam yang Lestari

1. Pemukiman Kasepuhan Cipta Gelar, Jawa Barat (Kumparan.Com))

3 Sungai di hutan yang masih asli, (Pixbay.Com) 2Mengambil air, Komunitas Marapu di Sumba barat Daya. (Foto. Artanagara 2018)
Mengamati Gambar Kerusakan Alam dan Upaya Perbaikannya

Hasil Pengamatan:
Kegiatan:

Untuk memacu diskusi


tentang kerusakan alam,
diberikan aktivitas
mengamati gambar.
Kesimpulan :
Instruksi kepada Siswa:

Hasil Pengamatan:

KUNCI UNTUK GURU

Atas (kondisi lahan yang


kritis, bekas kebun sawit
yang kurang berhasil)

Bawah (kondisi setelah 4


tahun menerapkan
pertanian organik)
Pertemuan ke-3 (120 menit)

(Pertanyaan Kunci)

Pemahaman Bermakna URUTAN KEGIATAN BELAJAR


Para ilmuan dunia sejak lama telah memperkirakan perkembangan dan kemajuan di berbagai
bidang menyebabkan penurunan daya dukung bumi serta kerusakan alam yang akan berakibat Pendahuluan 15 Salam pembuka, menanyakan penguasaan pembelajaran
buruk terhadap bumi dan isinya, terutama terhadap manusia. Ilmuan pencinta lingkungan sebelumnya.
mendesak PBB dan negara-negara maju melakukan aksi terencana penanganan kerusakan Apersepsi
alam secara bertahap dan teratur. Setiap negara membuat dan mengikuti program & Motivasi Menanyakan kebiasaan penanganan limbah rumah tangga dan
penanganan lingkungan global jangka menengah dan jangka panjang seperti : pengurangan pertanian di masyarakat sekitarnya, serta hubungannya dengan
emisi GRK melalui penggantian bahan bakar batu bara dan minyak untuk pembangkit listrik, Pertanyaan ajaran kepercayaan.
mencegah kebakaran hutan, menekan pembakaran limbah pertanian dan perkebunan,
pemantik Bukankah semua manusia di bumi berkewajiban menjaga
pembatasan gas freon (CFC), dan peningkatan daur ulang sampah terutama kertas dan plastik.
Di Indonesia sedang dimulai pengembangan pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan bakar ciptaan Tuhan sesuai ajaran religi masing-masing? Bagaimana
pembangkit listrik. Selain itu sejak lama dilakukan program reboisasi hutan dan penghijauan. cara mendorong komunitas penghayat kepercayaan menjadi
Tidak kalah penting adalah kebijakan / menegakkan peraturan terkait penataan Industri, teladan bertani organik di daerahnya?
Pertambangan, Perkebunan, Pertanian dan Transportasi yang lebih ramah lingkungan dengan
menekan emisi GRK pada masing-masing sektor tersebut. Inti 90 Tanya jawab tentang :
Setiap manusia di bumi hendaknya juga wajib melakukannya, “berpikir global bertindak lokal” Menanya - gerakan global pengurangan emisi GRK dan pengurangan
di antaranya melalui: (1) penggalakan pertanian organik dan (2) pengurangan dampak plastik.
dampak plastik
Pertanyaan Pemantik : - membuat pertanyaan terkait: aksi upaya mengurangi GRK di
Tindakan apa yang dapat kita lakukan untuk turut serta menyelamatkan bumi? Bagaimana sektor pertanian dan sampah domestik di tingkat lokal serta
peranan tokoh kepercayaan / agama terhadap upaya global menyelamatkan bumi? bentuk peranan lembaga/komunitas kepercayaan dan
keagamaan di dalam hal tersebut.
Tujuan Pembelajaran: Mengidentifikasi dan Mendiskusikan kerusakan Guru memandu siswa untuk memperoleh informasi yang
Menelusuri
alam tingkat global serta gerakan dunia untuk menyelamatkan bumi. memadai untuk menemukan jawaban pertanyaan mereka.
informasi
Siswa difasilitasi saling bertukar pendapat dengan lugas dan
Indikator Pencapaian Diskusi
Siswa : - menganalisis sumber-sumber emisi GRK dan dampaknya,- menjelaskan hubungan
santun. Sesekali guru memberikan bimbingan diskusi dan
pola pertanian dengan emisi GRK terutama CO2, menilai (membuat rekomendasi) peranan mengklarifikasi kesesuaian data atau informasi.
penting lembaga kepercayaan dan keagamaan dalam upaya penyelamatan bumi. Membuat daftar upaya-upaya sederhana di tingkat domestik dan
Refleksi lokal yang dapat mengurangi emisi GRK, percepatan daur limbah
Fase Siklus/ Tahapan / Sintaks Pendekatan Pembelajaran pada pertemuan ini: organik dan pengurangan dampak plastik.
 Bertanya  Menyelidiki/eksplorasi  Diskusi
 Aksi  Refleksi Penutup 15 Pertanyaan Diagnostik (mengetahui kesulitan siswa) sebagai
Metode Belajar  Diskusi  Penyelidikan  Proyek masukan perbaikan. Uji Penguasaan materi (Formatif).
Mengingatkan tugas siswa mempelajari materi “pembuatan
 Ceramah  Percobaan  Simulasi
pupuk organik”.
 Wawancara  eksplorasi  Wisata Salam penutup.
Contoh limbah plastik dan pemanfaatannya.

4 Limbah Plastik di Pantai Laut kita

1. Plastik: Contoh dalam keseharian kita

Plastik domestik /Foto: UNEP.com_This Photo by Unknown Author is

5 Memanfaatkan
Sampah platik limbah
di pantai
plastik
kita (kpk.go.id)
sebagai pot
Pertemuan ke-4 (120 menit)
(Pertanyaan Kunci)

Pemahaman Bermakna URUTAN KEGIATAN BELAJAR


Untuk menekan dampak pertanian serta memanfaatkan limbah organik domestik yang
melimpah, diolah dengan bantuan mikroba pengurai dan penyubur, untuk mengurangi polusi, Pendahuluan 15 Salam pembuka, menanyakan penguasaan pembelajaran
membenahi tanah memulihkan siklus alamiah, meningkatkan produktivitas petani (berupa sebelumnya.
sawah, kebun, ternak hewan dan ikan). Apersepsi
Plastik tidak mudah dihindari, tetapi limbahnya dapat dikendalikan dengan 3 cara: Reduce, & Motivasi memotivasi siswa bahwa kita bisa mengurangi dampak
Reuse, Recycling. (3R). Pembakaran plastik berbahaya: polusi udara dan debu microplastik. lingkungan, turut serta dalam gerakan menyelamatkan bumi
dengan aksi lokal. Di antaranya penerapan pertanian organik dan
Pertanyaan Pemantik : penanganan plastik pada tingkat lokal / domestik masing-masing
Mungkinkah petani memperbaiki kerusakan alam (akibat penggunaan bahan kimia, polusi Pertanyaan
emisi gas CO2, dan dampak negatif intensifikasi) ? Pertanian organik memanfaatkan pemantik Apakah aksi ekologi-spiritual tingkat lokal berdampak global?
bioteknologi, apakah proses dan peralatannya canggih dan mahal atau sederhana? Berapakah jumlah pupuk per tahun dipakai petani se-Indonesia?
Bagaimana hubungan kerajinan plastik bekas mengurangi polusi plastik ke lautan? Jika bisa mengurangi pupuk 25% dan pestisida 30%, berapa
triliun rupiah yang dihemat?
Tujuan Pembelajaran:
Menguasai penerapan bioteknologi sederhana dalam pertanian organik untuk memperbaiki
Inti 90 Tanya jawab tentang :
siklus alamiah tanah dan meningkatkan produksi, serta menumbuhkan sikap pro-ekologi Menanya - Limbah plastik, serta penanganannya dengan 3R;
sebagai bagian kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- membuat pertanyaan terkait: tantangan bahaya plastik,
penerapan bioteknologi pertanian yang sederhana, tani organik
Indikator Pencapaian dari sudut pandang kearifan lokal, MOL – POC – PGPR – Pupuk
Siswa : - mengidentifikasi proses biologis pada mikroba yang menguntungkan,- menjelaskan
Hayati. Bahan-bahan pembuatan MOL – POC dan kompos.
manfaat penerapan pertanian organik, menyebutkan contoh bahan organik yang melimpah di
lingkungan rumah tangga dan pertanian – menentukan prosedur bioteknologi sederhana Menelusuri Guru memandu siswa untuk memperoleh informasi yang
dalam pembuatan MOL, PGPR, POC, pakan ternak/ikan dan kompos dari limbah organik. memadai untuk menemukan jawaban pertanyaan mereka. Jika
informasi
Memberikan contoh aksi pengendalian plastik (3 R) dalam kehidupan sehari-hari. Mengenal perlu memberikan sumber rujukan dan bacaan.
jenis plastik dan logonya serta maknanya. Diskusi Siswa difasilitasi saling bertukar pendapat dengan lugas dan
santun. Sesekali guru memberikan bimbingan diskusi dan
Fase Siklus/ Tahapan / Sintaks Pendekatan Pembelajaran pada pertemuan ini: mengklarifikasi informasi agar tidak menyimpang jauh.
 Bertanya  Menyelidiki/eksplorasi  Diskusi Aksi Membuat rancangan proyek siswa dengan bimbingan guru
 Aksi  Refleksi memberi form berisi pertanyaan penuntun merancang proposal
proyek secara berkelompok atau berpasangan (disesuaikan).
Metode Belajar  Diskusi  Penyelidikan  Proyek Refleksi Memeriksa sendiri penguasaan akan hasil eksplorasi dan diskusi.
 Ceramah  Percobaan  Simulasi
Penutup 15 Pertanyaan Diagnostik (mengetahui kesulitan siswa) sebagai
 Wawancara  Curah pendapat  Permainan masukan perbaikan. Uji Penguasaan materi (Formatif).
 Eksplorasi  Magang/ Lapangan  Wisata Mengingatkan tugas siswa menyelesaikan proposal
“Bioteknologi sederhana untuk pertanian” serta persiapan
pelaksanaan proyek. Salam penutup.
Pupuk Hayati: MOL POC dan Kompos : Gambar aktivitas pengolahan sampah dan bahan organik menjadi Pupuk Hayati (MOL, POC dan Kompos)

Gbr. 1 Pencacahan bahan organik pupuk hayati


Gbr. 2 Daun paitan, sebagai sumber N

Gbr. 3 Mencek suhu dan pH pupuk organik padat

Gbr. 4 MOL dari nasi dan air kelapa Gbr. 5 Instalasi POC Gbr. 6 Instalasi Pembiakan perbanyakan MOL / PGPR
Pertemuan ke-5 (120 menit)

(Pertanyaan Kunci)
URUTAN KEGIATAN BELAJAR
Pemahaman Bermakna
Prinsip pupuk hayati: Memanfaatkan makhluk hidup (sisa atau limbahnya) yang diolah oleh
Pendahuluan 45 Salam pembuka, menanyakan penguasaan pembelajaran
mikroba baik alami untuk membenahi lahan, menyuburkan pertumbuhan dan produktivitas
pertanian organik. Pupuk hayati (MOL, POC, PGPR, POP, pakan fermentasi) Penerapan semi- sebelumnya.
Apersepsi
organik saja dapat mengefisienkan bahan-bahan residu dalam lahan pertanian serta akan memotivasi siswa dengan memberikan contoh dan cara
dapat menurunkan ketergantungan petani terhadap suplai pupuk/pakan dari pabrik hingga & Motivasi
pengerjaan proyek. Bersama siswa dan guru membahas
25% -30%. Jadi selain ramah lingkungan juga meningkatkan hasil bagi petaninya.
penilaian proyek yang sedang ditugaskan. Mengoreksi proposal
Perlunya menggalakkan pertanian organik: Jika semua limbah panen pertanian dikembalikan
ke lahan sebagai pupuk hayati (Carbon akif) akan terjadi penurunan signifikan secara global proyek. Mendorong siswa segera memulai kegiatan proyek.
Pertanyaan
emisi CO2 , yang merupakan elemen terbesar dari Gas Rumah Kaca (GRK). Kemajuan di berbagai bidang memberikan kita kemudahan
pemantik
pemenuhan kebutuhan, apa kaitannya dengan kerusakan alam
Pertanyaan Pemantik : global? Bukankah semua manusia di bumi berkewajiban menjaga
Limbah cucian beras dan air kelapa merupakan bahan baku MOL dan POC. Apakah yang ciptaan Tuhan sesuai ajaran religi masing-masing?
dikandung bahan-bahan tersebut? Apakah dengan air beras sendiri dan limbah dapur lainnya
dapat membuat MOL dan POC sederhana secara bertahap? Bagaimana mendapatkan mikroba Inti 60
starter secara alamiah dari bahan nasi sisa?
Diskusi - mendiskusikan hal-hal yang dapat diperbaiki dalam rancangan
Tujuan Pembelajaran proyek;
Menerapkan teknologi kekinian dalam kehidupan dan penghidupan untuk memelihara
kelestarian alam dengan prinsip ekologi spiritual. - memeriksa kesesuaian pembagian kerja, kesiapan alat dan bahan dan
Aksi alur pelaksanaannya.
Indikator Pencapaian - memulai pengerjaan persiapan alat dan bahan sesuai langkah kerja
Siswa dapat: - menyusun rencana kerja proyek dalam bentuk proposal sederhana, - menguasai yang disusun.
alur proses pembuatan pupuk hayati (MOL dan POC) dalam skala kecil. – Menjelaskan manfaat - memulai pembuatan MOL sederhana dan POC dengan target 1 liter
penerapan pertanian organik baik dalam skala lokal maupun nasional dan global. – menguasai dan 5 liter, selesai dalam 14-21 hari. (dilanjutkan pengamatannya di luar
cara pengaplikasian pupuk hayati. Menyebutkan kemungkinan kesulitan/masalah dalam waktu PBM)
upaya menggalakkan pertanian organik, Menjelaskan potensi keuntungan petani dengan
sistem semi organik sederhana dan bertahap. Guru memandu siswa untuk memulai pekerjaan mereka agar terarah
dan akan berjalan dengan baik.
Mencatat perbaikan yang dibuat dan masalah yang masih muncul dalam
Fase Siklus/ Tahapan / Sintaks Pendekatan Pembelajaran pada pertemuan ini: Refleksi
pengerjaan.
 Bertanya  Menyelidiki/eksplorasi  Diskusi
Penutup 15 Pertanyaan Diagnostik (mengetahui kesulitan siswa) sebagai
 Aksi  Refleksi masukan perbaikan.
Mengingatkan siswa untuk melanjutkan pekerjaannya dan
Metode Belajar  Diskusi  Penyelidikan  Proyek mengamatinya secara berkala (14 hari) dan Mempersiapkan
 Ceramah  Percobaan  Simulasi laporan proyek (guru dapat memandu formatnya). Presentasi
 Wawancara  Curah pendapat  Permainan dan penilaian diadakan 2 minggu setelah ini. (disesuaikan)
 Eksplorasi  Magang/ Lapangan  Wisata Salam penutup.
Lembar Kegiatan Siswa : Proyek Bioteknologi Menuju Pertanian Organik
Pemanfaatan BIOTEKNOLOGI sebagai Penerapan Pertanian dengan Nilai Kearifan Lokal

Sebelum menerapkan dalam pertanian secara nyata, kita perlu belajar dalam penerapan teknologi sederhana terkait pertanian organik. Beberapa pekerjaan teknis pada penerapan
bioteknologi sederhana pertanian organik adalah teknik pembuatan MOL, POC, Kompos Padat dan PGPR yang akan di aplikasikan ke lahan pertanian organik.

Lakukan kegiatan ini dalam kelompok, lebih bagus lagi bila bersama petani (keluarga atau kerabat) sebagai mitra kalian dalam melaksanakan proyek ini.

A. Tujuan : Melalui kegiatan ini kalian diharapkan dapat ,


1. Mengumpulkan informasi akademik dan teknis yang berkaitan dengan Bioteknologi Pertanian, khususnya tentang MOL, POC, Kompos Padat dan PGPR dan pengaplikasiannya
2. Menguasai keterampilan teknis dan pengetahuan pembuatan MOL, POC, Kompos Padat dan PGPR
3. Menjelaskan (mengkomunikasikan) manfaat dan cara penerapan bioteknologi sederhana pertanian organik kepada petani di sekitarnya (keluarga, kerabat dan warga desa)
B. HASIL AKHIR : Melalui kegiatan ini kalian ditugaskan untuk membuat dan melakukan pengerjaan dengan target sebagai berikut,
1. Ada setidaknya 3 jenis MOL yang berbeda dalam wadah dilengkapi label dan keterangan, isi 400-500 ml.
2. Membuat POC dengan cara standar minimal volume 4 liter dalam wadah bervolume 5 liter yang dapat digunakan untuk pengompasan. (minimal umur 14 hari)
3. Rancangan tertulis pemanfaatan MOL dan POC tersebut untuk pembuatan Kompos skala mini, dan mencoba aplikasi MOL dan POC pada tanaman dalam pot percobaan.
Langkah dan Thapan Pengerjaan Proyek

1. Membentuk tim kerja 3-4 orang; selanjutnya tim membuat rancanagan


2. Melakukan penggalian informasi dan Eksplorasi untuk membuat daftar isu terkait.
3. Merumuskan masalah yang menjadi landasan pelaksanaan proyek
4. Menyusun dan mengajukan Rencana Pelaksanaan Proyek (PROPOSAL) kepada guru dan melakukan perbaikan jika perlu.
5. Membuat jadwal atau kalender kerja
6. Melaksanakan pekerjaan :
a. Pembuatan MOL 3-5 jenis
b. Pembuatan POC minimal 4 liter setelah jadi
c. Membuat rencana penggunaan pada pembuatan kompos dan ujicoba pada tanaman
7. Mendokumentasikan seluruh kegiatan, melakukan evaluasi kera paa setiap tahapan proyek.
8. Menyusun laporan Pengerjaan Proyek dan mengajukan bukti pelaksanaan untuk penilaian.

Lihat panduan daru sumber-sumber dari internet. Diantaranya: https://sitorus-marubat.blogspot.com/p/blog-page_17.html


Format Proposal Proyek (bentuk esai) FORMAT ARTIKEL
(SEBAGAI PATRON CONTOH LAPORAN)

JUDUL: 10-15 KATA, BESAR SEMUA, CENTER, TIMES NEW ROMAN 12


WORKSHEET / Proposal Proyek

Kelompok : __________Kelas :______ Nama Authors: Besar Kecil, bold, center CAMBRIA MATH 10, Nama Belakang
Abstrak
Topik atau Judul Proyek /penelitian: Satu paragraf saja memuat ringkasan masalah dalam proyek dan hasil-
hasinya -----------------------------------------------------------------------
“---------------------------------------------------------------------------“ ---------------------------- ----------------
Key words : kata kunci, berisi 3-5 kata atau frase penting terkait isi artikel
Tuliskan daftar Anggota kelompok dan Peranan Masing Masing:
PENDAHULUAN (Cambria 12, BOLD, RATA TEPI KIRI)
------------------------------------------------------------------------------- Berisi uraian tentang apa penelitian Anda dan mengapa proyek/penelitian
------------------------------------------------------------------------------- itu dilakukan. Uraian ini didukung dengan kajian pustaka yang berupa data-
---------------------------------------------------------------- data dari sumber lain, penelitian sejenis, atau pengalaman praktik orang lain
sebelumnya.
Apa yang ingin kalian ketahui dn lakukan? (Rumusan Masalah) -------------------------------------------------------------------------------
-------Ditulis sepanjang 3-4 paragraf. Cambria 12, jarak antar baris 1,5 -------
------------------------------------------------------------------------------- ---------------
------------------------------------------------------------------------------- Di akhir paragraf terakhir dalam pendahuluan, dapat dituliskan tujuan
---------------------------------------------------------------- penelitian baik secara ekspllisit maupun implisit-------------------------------
---------------------------------
Bagaimana caranya yang akan kalian lakukan? (Metode, Sumber
data/Informasi) METODE PENELITIAN /PROYEK (CAMBRIA MATH 12, BOLD, RATA TEPI)
Paragraf pertama berisi uraian tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
------------------------------------------------------------------------------- penelitian. --------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------- Paragraf kedua berisi alat penelitian, sasaran dan objek penelitian------------
---------------------------------------------------------------- -------- Paragraf ketiga berisi prosedur/cara kerja penelitian ---------------
Ditulis dengan CAMBRIA MATH 12, jarak antar baris 1,5 ----------------------
Kapan, dimana, menggunakan apa dan bgaimana kami melakukannya ? --------------------- ---------------------------

------------------------------------------------------------------------------- HASIL KEGIATAN PROYEK (CAMBRIA MATH 12, BOLD, RATA TEPI)
------------------------------------------------------------------------------- Berisi paparan temuan penelitian. data yang sudah diolah dapat disusun
---------------------------------------------------------------- dalam bentuk tabel atau gambar. -------------------------------------.
PEMBAHASAN (CAMBRIA MATH 12, BOLD, RATA TEPI) -------------------------
. Paparkan analisis Anda dengan mengaitkannya dengan literatur, hasil
penelitian sebelumnya atau penelitian sejenis.
Ditulis dengan CAMBRIA MATH12, jarak antar baris 1,5 -----------------------
------- ------------------------------------------------------
KESIMPULAN (CAMBRIA MATH 12, BOLD, RATA TEPI)
Rumuskan simpulan berdasarkan hasil penelitian Anda. Simpulan harus sesuai
dengan tujuan penelitian dan rumusan masalah.
Pustaka / Referensi
Tani Organik Parmalim diakses dari : https://sitorus-marubat.blogspot.com/search/label/
Asesmen Sikap

Penilaian Sikap merupakan Pemantauan Penumbuhan Sikap Cinta Lingkungan dan Nilai-nilai kearifan gobal (Bumi Rumah Bersama) melalui sikap dalam aksi lokal.

Contoh Rubrik Penilaian Sikap

Refleksikan sikap dan pemahamanmu. isilah tabel ini.

Centang salah satu yang sesuai


No. Pernyataan Sikap Ekospiritual
SS S TS STS
1. Masyarakat pedesaan agraris bergotong royong hanya untuk kepentingan
bersma, masyarakat urban di kawasan kota industri kurang membutuhkan.
2. Saya menyadari menjaga kelestarian alam bagian dari ketaatan spiritual
sebagaimana saya mentaati tata upacara ritual penghayat
3. Sikap mementingkan diri/kelompok sendiri melalaikan kelestarian alam,
dengan penguasaan teknologi terjadi karena desakan kebutuhan hidup
belaka.
4. Nilai-nilai penyelamatan lingkungan global dimulai dari aksi lokal, dengan
mengamalkan nilai-nilai ajaran kepercayaan ketundukan pada hukum alam
dari Sang Pencipta, Tuhan yang Maha Esa
5. Nilai Cinta lingkungan ditumbuhkan melalui adat dan tradisi tanpa adanya
kesadaran keberagamaan/ ketundukan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Observasi Sikap Menjaga Hubungan dengan alam dapat diamati dari

1. Antusiasme menerima konsep Tani Organik demi lingkungan. 2. Sikap proaktif membuang sampah pada tempatnya, 3. Kebiasaan menjaga kebersihan sekelilingnya tidak mengabaikan tanggung
jawab. 5. Membbuat angket/ borang pengamatan bersama orang tua terkait kebersihan diri, perlengkan sendiri dan kepedulian kebersihan di rumah.

Pengolahan Nilai SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL

Hasil Obsevasi diutamakan pada adanya kemunculan indikasi Sikkap yang merupakan gejala Pertumbuhan dan Perkembangan nilai peduli lingkungan dan kesadaran ekologi spiritual dalam diri siswa
dari sebelumnya (menurut Asesmen Diagnosis Sikap sebelumnya. Direkapilasi dalam jurnal Sikap Sosial dan Spiritual yang umum. Pengolahan Nilai Jurnal dan Obsevasi Sikap menggunakan MODUS
(keseringan dan kecenderungan kemunculan Butir Sikap dalam CATATAN JURNAL dan Observasi). Jurnal lebih pada mencatat sikap-sikap yang menonjol saja secara insidental, seangkan obsevasi
adalah pengamatan berkala terencana. Hasil Akhir berdasarkan Modus Skala 4 , 4 = A (amat Baik), 3 = B (Baik /Normal umum) , 2 = C / Cukup, 1 = K /Kurang
Pedoman Penilaian Proyek per kelompok

Pada kolom nilai Ya dapat diisi dengan skala nilai 1-4

4 = sangat baik / sesuai 3=baik/sesuai

2 = cukup / kurangan sesuai 1= kurang baik

0 = tidak sesuai
Pertemuan ke-6 (135 menit)

(Pertanyaan Kunci)
Pemahaman Bermakna URUTAN KEGIATAN BELAJAR
Pengerjaan tugas berbasis proyek merupakan latihan bagi siswa melaksanakan sesuatu secara
terencana dan terukur. Mereka belajar dari mulai merancang dan memilih metode pengerjaan, Pendahuluan 10 Salam pembuka,
alat bahan dan biayanya serta dituangkan dalam tulisan (proposal / ajuan kegiatan). Setelah
dilaksanakan, mereka akan merekam data dan informasi serta mengolahnya, untuk Apersepsi menanyakan penguasaan pelaksanaan proyek, 3 minggu
memperbaiki/memodifikasi kegiatan maupun untuk pelaporannya. Jurnal Proyek hampir sama & Motivasi sebelumnya. Cek kesiapan: Produk hasil proyek, Laporan dan
dengan bentuk tulisan laporan praktikum, tetapi pada proyek juga dijelaskan pembagian kerja Presentasi.
personel dan tugas yang dikerjakan, serta adanya evaluasi tahapan kerja, kesesuaian
produk/hasil proyek dengan target/kontrak kerja (dalam proposal) yang harus dilaporkan dan Mendorong siswa agar lebih berani berbicara sistematis dan
disajikan/dipresentasikan. sesuai konsep hasil proyek mereka apa adanya.

Pertanyaan Pemantik :
Apa saja yang harus dimuat sebagai kerangka acuan (pemahaman teoritis) dalam proyek Inti 105
“Penerapan Bioteknologi sederhana dalam pertanian”? Apa hubungannya dengan konsep Aksi - siswa diberi waktu beberapa saat merapikan laporan dan
kearifan lokal “Belajar dari Alam” ? Apa yang dilaporkan pada bagian: Pendahuluan, Tinjauan
Pustaka / Sumber, Metode Pengerjaan, Hasil dan Diskusi, serta bagian Kesimpulan dan Saran.
mempersiapkan pemaparan hasil-hasil proyeknya
Apa saja lampiran dalam laporan Proyek? - mengatur perwakilan kelompok-kelompok secara bergantian
mempresentasikan hasil proyek secara ringkas.
Tujuan Pembelajaran: - Kelompok penyaji memberi waktu kelompok lain memberi
Menerapkan teknologi kekinian dalam kehidupan dan penghidupan untuk memelihara Refleksi
tanggapan, pertanyaan atau saran secara singkat padat dan
kelestarian alam dengan prinsip ekologi spiritual.
jelas.
Indikator Pencapaian
Siswa dapat : menyusun, melaksanakan, dan menyajikan laporan proyek dalam bentuk tulisan - Kelompok Penyaji mencatat tanggapan, pertanyaan dan saran
dengan struktur yang baik sebagai bagian - pemahaman, keterampilan dan refleksi sikapnya untuk menjadi bahan pertimbangan perbaikan laporan (dapat
memelihara kelestarian alam dengan prinsip ekologi spiritual. berupa tambahan lampiran saja)
Fase Siklus/ Tahapan / Sintaks Pendekatan Pembelajaran pada pertemuan ini: - Guru memberikan klarifikasi menekankan hubungan prinsip
 Bertanya  Menyelidiki/eksplorasi  Diskusi pelestarian alam dengan kewajiban manusia sebagai ciptaan
Tuhan (Konsep ekologi spiritual)
 Aksi  Refleksi
Penutup 20 Pertanyaan Diagnostik (mengetahui kesulitan siswa) sebagai
Metode Belajar  Diskusi  Penyelidikan  Proyek masukan perbaikan. Penilaian performa dan Evaluasi (Formatif).
Salam penutup.
 Ceramah  Percobaan  Simulasi
 Wawancara  Curah pendapat  Permainan Catatan Untuk: Bila jumlah kelompok siswa lebih banyak misalnya 5-8 kelompok,
 Eksplorasi  Magang/ Lapangan  Wisata atau diperlukan perbaikan presentasi siswa, kegiatan ini bisa diadakan dalam
durasi 2 x pertemuan! (disesuaikan)
Instrumen Penilaian :

Soal Evaluasi Hasil Belajar (Asesmen Sumatif)

Essay. Berikan jawban berupa ulasan sendiri!


1. Bagaimana penerapan konsep hubungan manusia dengan alam dalam kehidupan yang nyata dan Apa saja kewajiban manusia terhadap lingkungannya ?
2. Apakah ada keterkaitan Ajaran Kepercayaan terhadap kelestarian alam? Berikan ulasan terkait perbedaan perilaku pro-ekologi seseorang!
3. Kemukakan hubungan perkembangan teknologi dengan peluang penurunan emisi gas efek rumah kaca. Bagaimana penggunaan jenis teknologi tertentu dibidang transportasi,
pembangkit listrik, dan rumah tangga.
4. Jelaskan manfaat bioteknologi dalam pertanian, serta tantangan penerpanya oleh petani umumnya di Indonesia’
5. Melihat besarnya dampak limbah plastik di dunia, bisa jadi kita bertanya mengapa tidak dihentikan saja produksi plastik sama sekali? Dicarikan gantinya dari bahan lain. Bagaimana
menurutmu, mengapa hal itu tidak dilakukan sampai kini? Apakah arti logo logo ini? ♲♳♴♵♶♷♸♹♺♻

Pilihan Ganda: Asesment Literasi Dan Numerasi

1. Perhatikan Tabel 3. Para leluhur kita di masa lalu hampir dapat dipastikan melakukan sistem
Seorang siswa membaca tabel dan diagram di bawah ini. Ia menyatakan selisih pemanfaatan tanah dan lahan dengan pola pertanian organik sekalipun
waktu dekomposisi pada diagram A sama dengan diagram B. Pernyataan mengikuti proses biologi alamiah dalam sistem ekologinya. Hal apa yang lebih
tersebut dikoreksi oleh gurunya. baik dengan “penerapan bioteknologi pertanian sederhana” saat ini?
Manakah koreksi yang benar dari guru a. Peluang memperluas lahan pertanian pada komunitas tradisional
tersebut? b. Memanfaatkan teknologi yang sudah lazim sejak zaman leluhur
c. Menggantikan mikroba lokal dengan yang didatangkan dari Jepang
a. Perhatikan jenis material sampah d. Meningkatkan kualitas lahan dan mempercepat siklus unsur hara
di kedua diagram! e. Menggunakan peralatan yang modern dan proses yang sangat rumit
b. Perhatikan satuan unit waktu 4. Dalam pola kehidupan masyarakat tradisional yang secara umum selaras dengan
dekomposisi! alam, manakah aktivitas yang kurang sesuai dengan gerakan global
c. Perhatikan tinggi diagram batang menyelamatkan bumi?
setiap jenis material sampah! a. Sistem tanam monokultur b. Pola ladang berpindah
d. Perhatikan titik nol dari sumbu b. Penggunaan bahan sintetik e. Pemukiman padat dan kumuh
diagram! c. Ketergantungan pada musim
2. Penghayat kepercayaan terutama yang masih berbentuk komunitas adat dalam 5. Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik.
satu wilayah pemukiman tradisional yang asli umumnya melaksanakan tatanan Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun kurang
hidup yang selaras dengan alam. Manakah dari ciri berikut yang paling mendung dari kulit sintetis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin untuk popok sekali
pernyataan tersebu? pakai?
a. Komunitasnya mendiami daerah yang relatif terpencil
Kulit Salak 76 minggu a. 100 tahun
b. Dalam ritualnya selalu menggunakan peralatan dan bahan alamiah
b. 150 tahun
c. Warganya memiliki tingkat pendidikan formal yang rendah Sampah plastik 200 tahun
d. Warga penghayat dilarang mengakses teknologi dan kemajuan zaman c. 375 minggu
Kulit sintetik 300 tahun d. 475 semester
e. Warga penghayat pada umumnya adalah petani atau nelayan
Kertas pembungkus 400 bulan e. 575 bulan
semen
Petunjuk Jawaban Evaluasi
A. Uraian
Temukan jawabannya pada paragraf berikut, cari yang sesuai dengan pertanyaan.

a. Plastik merupakan bahan yang unik memiliki banyak manfaat: selain harganya murah, plastik serbaguna, ringan, dan tahan lama. Plastik dimanfaatkan jadi kemasan
pengaman pada produk dan fungsi pelindung dari air atau kontaminasi udara.
b. Perilaku di dorong oleh niat, sikap, pengetahuan dan keyakinan tentang kewajiban dan larangan Tuhan. Kebiasaan ritual berkait lingkungan (eko-religius) dan tahapan
kecerdasan budi luhur seseorang (eko-spiritual) mendorong bahkan menuntut kita memelihara dan memperbaiki lingkungan.
c. Penemuan teknologi dan cara yang ramah lingkungan dibandingkan cara sebelumnya. Contohnya memasak dengan “clean cooking” mengurangi emisi CO2 daripada
kayu bakar dan minyak tanah.
d. Konsep hubungan manusia dengan alam dalam kepercayaan : Mamayu hayuning bawana; dilakukan dengan ritual pembersihan desa, irigasi dan adanya norma
menjaga kelestarian alam. Sikap penghayat menghormati alam sebagai ibu pertiwi (pro-ekologi spiritual)
e. Itulah beberapa faktor belum dapatnya bahan lain pengganti plastik, atau melarang penggunaannya sama sekali mungkin juga menciptakan dampak negatif baru
terhadap lingkungan. Ingatlah penggantian kertas dengan plastik pembungkus belanja.
f. Bioteknologi pertanian itu banyak manfaatnya. Pengetahuan ekologi dan seluk beluk mikroorganisme satu tantangan, Keengganan berubah dengan hal baru juga perlu
sosialisasi yang kuat.
g. Ada kewajiban setiap produsen barang berbahan polimer seperti plastik, memberi tanda peringatan terhadap kesehatan maupun keselamatan lingkungan.
Logo ini ♳ ♴ ♵ ♶ ♷ ♸ ♹ ♺ Angka 1-7 menunjukkan sifat dan bahan bakunya. Dan logo ♻ artinya harus di daur ulang tidak dibuang.

B. Pilihan Ganda

Perhatikan data tabel! - Waktu dekomposisi sampah plastik adalah 200 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari
plastik, maka waktu dekomposisi popok akan lebih dari 200 tahun. - Waktu dekomposisi sampah kulit sintetis adalah 300 tahun. Jika diketahui waktu
dekomposisi popok sekali pakai kurang dari kulit sintetis, maka waktu dekomposisi popok akan kurang dari 300 tahun.
Mikroba baik alami lokal bertambah jumlahnya karena adanya percepatan proses pengembalian unsur hara ke dalam lahan, dan meningkatkan
kandungan bahan organik tanah yang akan meningkatkan lapisan humus. Penerapan bioteknologi sederhana memungkinkan pemenuhan kebutuhan
produksi tanpa memperluas lahan pertaniannya. Pembersihan dalam penyiapan lahan dengan cara membakar tidak perlu dilakukan, karena sisa
panen dan gulma merupakan bahan organik yang dijadikan bahan baku pupuk hayati dengan bantuan mikroba baik. Produk pertanian organik
(tanaman pangan, sayur, buah yang dihasilkan semuanya alamiah, sehingga sangat sesuai digunakan dalam ritual-ritual tradisional.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa waktu dekomposisi kertas tisu adalah 5 minggu dan waktu dekomposisi kantong kertas adalah 8 minggu.
Jadi, selisih waktu dekomposisi pada diagram A adalah 3 minggu. Kemudian diketahui bahwa waktu dekomposisi kulit jeruk adalah 5 bulan dan
waktu dekomposisi sisa apel adalah 2 bulan. Berapa selisih waktu dekomposisi pada diagram B adalah 3 bulan. Bagaimana?
Pertanian organik dengan bioteknologi sederhana dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah organik domestik tanpa ada tambahan material
dari luar.
KUNCI: 1. A 2. B, 3. D, 4. B, dan 5. D

{ Penskoran dengan Skala Nilai 0-100

Skor Maksimum tiap Soal Esai = 10, maka Skor Maksimum Selurus esai = 5 x 10 = 50

Skor setiap Soal PG yang benar = 10, maka Skor Maksimum PG = 5 x 10 = 50

Nilai = Jumlah Skor esai (Maks 50) + (Jumlah Benar PG x 10) }

Penjelasan Program Perbaikan dan Pengayaan

Berdasarkan hasil assesmen Diagnostik, Formatif dan sumatif guru mengetahui kecepatan pencapaian pembelajaran Individual dan Klassikal.
Kemudian guru menetapkan bentuk, metode dan jadwal program pembelajaran perbaikan dan pengayaan.

Jika keseluruhan siswa atau mayoritas siswa mengalami kesulitan dan keterlambatan pencapaian target belajar maka guru harus melakukan program
remidial klassikal. Guru menyajikan kembali bagian-bagian modul ajar yang sulit dipelajari siswa dengan mengganti metode, dan atau memodifikasi
materi ajar yang dianggap sesuai.

Siswa individual yang belum memenuhi kecepatan capaian pembelajaran diberikan bimbingan individual melalui penugasan dengan konteks yang
lebih sederhana. Tutor Sebaya : Pembimbing dapat ditugaskan kepada siswa yang lebih cepat untuk pengayaan. Waktu Asesmen Individual Hasil
Remidial dapat dilakukan secara fleksibel sesuai kesiapan peserta didik menyelesaikan program remidial, sepanjang masih dalam fase yang sama.

Program pengayaan diberikan kepada siswa dengan pencapaian lebih cepat dari perkiraan alokasi waktu normal. Pengayaan dapat berupa penugasan
sebagai tutor sebaya, dan memberikan tugas tambahan yang harus dipelajari untuk memperluas wawasan dan atau pengalamannya. Misalnya
diberikan link beberapa sumber bacaan dan media elektronik tentang “sub topik” tertentu yang berhubungan dengan “topik” dalam modul ini.

Materi yang disertakan dalam Hand Out di akhir Modul Ajar dapat digunakan untuk Pengayaan.
Istilah yang perlu dijelaskan kepada siswa: Budaya spiritual, kearifan lokal, warisan leluhur, belajar dari alam, komunitas adat
tradisional, pertanian tradisional, sikap ekologi spiritual, hukum alam, intensifikasi pertanian, bioteknologi, kerusakan alam global,
Glosarium teknologi ramah lingkungan, emisi gas rumah kaca, kode tipe plastik, sumber energi ramah lingkungan, bahan bakar fosil, deforestrasi,
daur ekologi, pertanian organik, daur ulang plastik, penurunan emisi GRK, limbah organik dan anorganik, kerusakan lahan, tani organik,
hidroponik, MOL, PGPR, pupuk hayati, pupuk dan pestisida kimia, berpikir global bertindak lokal.
Apa saja yang perlu diubah dan disesuaikan dalam setiap pembelajaran dalam satu modul ini agar pembelajaran lebih efektif dan
efisien? Bagaimana menyelaraskan proyek siswa tentang tani organik dengan konsep pertanian warisan leluhur lokal setempat, dan
bagaimana keterkaitan proyek siswa dengan tugas mata pelajaran lainnya (biologi, prakarya dan bahasa Indonesia).
Bagaimana cara siswa memperoleh sumber-sumber informasi terkait: konsep ajaran tentang kewajiban memelihara alam dan
Refleksi Guru
hubungannya dengan bioteknologi? Guru/penyuluh perlu menelusurinya terlebih dahulu. Apa kendala yang dihadapi siswa dalam
melaksanakan tugas proyek “penerapan bioteknologi sederhana dalam pertanian organik”?
Kesiapan infrastruktur informasi seperti internet dan peralatan elektronik, kemampuan akses siswa terhadap sumber informasi
elektronik yang terbatas harus disiasati guru/penyuluh.
Daftar Pustaka Basuki, H., 2020. Paradigma Spirtualitas Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa. Jakarta: Direktorat Kepercayaan
dan Masyarakat Adat, Dirjend Kebudayaan Kemendibud.
Campbell, N. A. & Recee, J. B., 2008. Biologi. ke-8 penyunt. Jakarta: Erlangga.
Hernandi, A., 2017. Kemahaesaan Tuhan. Jakarta, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi.
Irawan, 2017. Ekologi Spiritual: Solusi Krisis Lingkungan. Scientia: Jurnal Hasil Penelitian, Vol. 2(1), pp. 1-21. .
Sitorus, M., 2020. Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kelas X. 1 penyunt. Jakarta: Puskubuk
Balitbang Kemdikbudristek RI.
Pusat Penilaian Pendidikan, 2015. Pedoman Penilaian oleh Pendidik (K13). Jakarta: Balitbang Kemendikbud RI
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

Catatan Untuk Guru untuk memilih Pendekatan dan orientasi Pembelajaran


1. Sikap Inklusif merupakan satu tujuan Mata Pelajaran Rumpun Agama dan Kepercayaan

Tujuan Pembelajaran Agama dan Kepercayaan di satuan pendidikan di antara adalah Sikap Inklusif :”agar siswa di satu sisi
mempelajari aturan dan ketentuan dalam ajaran agama / kepercayaan; di sisi lain membangun sikap kesadaran siswa bahwa diri
manusia hanyalah sebagai ciptaan -Nya saja sama dengan manusia lainnya, hewan, tumbuhan dan alam. Pembelajaran diarahkan
agar siswa dapat memandang sesama ciptaan dengan kesetaraan, tidak berhak menilai-rendah, memperlakukan sewenang-
wenang, apalagi bertindak atau merasa seperti Tuhan terhadap sesama ciptaan Tuhan.

Selain itu, penting untuk diperhatikan bahwa yang dipelajari siswa bukan saja isi/konten Pendidikan Kepercayaan tetapi lebih lagi
proses pembelajaran itu sendiri untuk mematang peserta didik dalam kemampuan belajar bersikap, keterampilan dan
memperoleh pengetahuan baru.

2. Pembelajaran Berbasis Peoyek ada dalam modul ajar ini

Dalam modul ini terdapat kegiatan proyek tentang “Penerapan Bioteknologi Sederhana dalam Pertanian Organik”. Pembelajaran
berbasis proyek ditujukan untuk melatih siswa melakukan kegiatan yang terencana, sistematis dan terukur. Meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah berbasis proyek, Membangun pengetahuan, sikap dan keterampilan baru
selama pembelajaran, Melatih peserta didik lebih aktif memecahkan masalah yang kompleks dengan hasil nyata,
Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau
proyek, Meningkatkan kolaborasi peserta didik dalam tim / kelompok

Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar (sikap, keterampilan dan pengetahuan). Siswa diatur bekerja dalam satu tim dengan pembagian peran individu namun
tetap bertanggung jawab secara kolektif. Pembelajaran Proyek memiliki ciri : Lintas kompetensi dan lintas materi (antar mata
pelajaran), Memerlukan analisis biaya kegiatan, Kegiatan siswa dimulai dari Merancang, Melaksanakan, Mengevaluasi dan
melaporkan hasil Proyek, Memerlukan waktu penyelesaian yang lama 2-4 bulan atau bahkan 1 semester, namun waktu efektif
belajar dari guru hanya 3 sampai 6 pertemuan.

Guru perlu mengatur strategi pertemuan berselang untuk memberikan kesempatan bagi siswa melaksanakan proyeknya dan
menyelesaikan dokumentasi dan pelaporannya.

Siklus Belajar berbasis Proyek :

Menganalisis
Identifikasi
masalah
Masalah
penting
Solusi/Produk/
Rekomendasi

Anternatif
Investigasi
solusi dan uji
dan
coba/
explorasi
menilai

identifikasi
sumber daya
dan riset
sebelumnya

Langkah-langkah pembuatan Project Based Learning :

Identifikasi Masalah
Memulai dengan pertanyaan besar dan menantang (start with the big question/essential question)
Di awal pembelajaran diberikan pertanyaan penuntun untuk memberi penugasan pada peserta didik melakukan suatu
aktivitas.
Investigasi dan eksplorasi
Selanjutnya siswa diajak melalukan pengumpulan informasi yang terkait dari sumber primer dan sekunder untuk
didalami. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
Merencanakan proyek
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan
akan merasa memiliki. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan
alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.
Menyusun jadwal kegiatan (Kalender Kerja)
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek mengelola waktu
yang ada. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam
pengerjaannya, sehingga guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam
sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di
kelas.
Melaksanakan Proyek / Menguji pemecahan masalah
Siswa bekerja harus sesuai dengan rancangan mereka sebelumnya. Guru berperan sebagai penjaga waktu dan
kelancaran pengerjaan proyek.
Mengawasi jalannya proyek (monitoring )
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan
sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah
kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing-masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan
kelompok. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru, akan tetapi guru juga harus tetap mengingatkan
apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek.
Penilaian
Guru menetapkan acuan penilaian dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing-masing peserta didik, memberi umpan balik selama masa pelaksanaan kegiatan.
Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara
bergantian.
Evaluasi
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik
diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

3. Pembelajaran Inquri suatu pendekatan dalam modul ini

Teknik dan pendekatan pembelajaran inkuiri sangat relevan dalam mengembangkan kecakapan literasi, bernalar kritis, gotong
royong dan aktivitas kerja proyek serta menumbuhkan sikap pelajar mandiri sebagai pembelajar yang merdeka, termasuk dalam
mata pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

- Inquiry sebuah strategi/metode pembelajaran berorientasi proyek, dengan landasan bagaimana siswa
membangun sendiri pemahamannya, dan belajar dalam kelompok (bersolialisasi)
- Pembelajaran Inquiry adalah teknik pembelajaran yang meminta siswa untuk aktif menyusun pertanyaan-
pertanyaan untuk kemudian melakukan penelusuran informasi, mengolah untuk memperoleh jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mencoba jawaban dengan beragam cara .

Langkah Penerapan Pendekatan Pembelajaran Inquiry dalam Pembelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa

- Menganalisis CP, ATP, dan Tujuan Pembelajaran untuk memilih kompetensi esensial dari aspek
Pengetahuan (konsep), Ketrampilan (kongkrit dan abstrak) dan sikap spiritual sosial yang akan ditanamkan
dalam diri siswa.
Lihat Lampiran CP dan ATP
- Memilih materi (elemen) yang dapat dirangkaikan dalam satu Tema yang akan menjadi topik Modul.
- Topik Modul : Belajar Dari Alam, diturunkan dari elemen Martabat Spiritual (bersikap memelihara terhadap
sesama ciptaan Tuhan, mamayu hayuning bawana) dan Perintah dan Larangan (kewajiban mematuhi hukum
alam) Selain melaksanakan ritual penghormatan kepada alam, tentu perlu diwujudkan dalam tindakan
nyata. Salah satunya memperbaiki cara memanfaatkan alam sumber penghidupan dengan menerapkan
bioteknologi pertanian organik.
(Lihat Buku Siswa Kelas X, Bab VIII, dicantumkan pada daftar Pustaka)
- Menyesuaikan Alur Tujuan Pembelajaran; dan Alokasi Waktu, serta elemen Profil Pancasila yang tepat
dengan Topik Modul (Lihat ATP yang diterbitkan Pusmenjar Kemdikbudristek,2021)
- Merancang Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan/Kegiatan Belajar ke 1, Kegiatan Belajar 2 dan seterusnya,
dengan tahapan belajar Inquiri, sesuai tujuan pembelajaran dalam ATP
- Materi Kegiatan Belajar 1, Kegiatan Belajar 2 dan seterusnya
- Menyusun Asesmen yang terdiri dari Formatif pada akhir setiap materi dan Evaluasi sebagai alat ukur
keseluruhan Modul.

Siklus Belajar Inquiry: BERTANYA, MENYELIDIKI, DISKUSI, MELAKUKAN AKSI

- Tahap I. Menyusun Pertanyaan penyelidikan


LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

Menyusun pertanyaan Tentang : Hubungan ekologi dengan spiritualitas, Apa bedanya mempelajari alam
dengan belajar dari alam, fakta-fakta kerusakan alam akibat aktivitas manusia secara global, peranan
bioteknologi (menggunakan bio-proses dan mikroba baik) untuk pertanian ramah lingkungan dst. sampai
bagaimana melakukannya, apa hubungannya dengan kewajiban kepada Tuhan YME.

- Tahap II. Menyelidiki (Eksplorasi Menemukan informasi)


Mengeksplorasi sumber informasi dengan berbagai cara dan sumber menemukan jawaban pertanyaan. (di
antaranya kutipan ajaran Kepercayaan berupa kata bijak, ungkapan, pemali (larangan) atau pitutur;
konsep keseimbangan alam, berbagai jenis perubahan alam dan pencemaran, gerakan global dalam upaya
penyelamatan lingkungan, cara menangani limbah plastik, teknologi pertanian organik.)

- Tahap III. Diskusi dan Elaborasi


- Mendiskusikan keterkaitan Konsep Ajaran Peduli Lingkungan dengan Upaya memperbaiki lingkungan dalam
kehidupan nyata, serta perintah dan larangan terkait kelestarian alam serta hubungan manusia dengan
sesama ciptaan dan dengan Penciptanya.
- Memilih beberapa aksi yang dapat dilakukan dalam kelompok kecil sebagai wujud kepedulian lingkungan
dengan Konsep Belajar Dari Alam (Di antaranya bertemakan Pertanian Ramah Lingkungan, Mengolah limbah
rumah tangga menjadi bermanfaat, Cara sederhana untuk mengurangi dampak limbah plastik)

- Tahap IV. Aksi


- Menguji coba salah satu aksi, dengan melakukan aksi (misalnya kegiatan membuat MOL, POC dan Kompos
dari bahan-bahan limbah sekitar), penerapannya dalam kehidupan nyata. mengkonfirmasi jawaban
pertanyaan penelitian

Tahap I – III atau sampai Tahap IV dapat dilaksanakan berulang pada beberapa
pertemuan membentuk beberapa siklus sampai tujuan pembelajaran dalam modul
tercapai.

- Tahap V. Refleksi dan Simpulan


1. menuliskan rekomendasi, laporan sederhana dan kesimpulan hasil belajarnya.
2. Mendemonstrasikan, menyajikan sebagian bentuk aksi peduli lingkungan (Misalnya : demonstrasi
pembuatan POC, membuat produk dari sampah plastik, teknik menangani sampah dapur, simulasi ritus
kepercayaan bersyukur pada alam, dll)
3. Mengungkapkan pandangan dan sikap peduli lingkungan, menunjukkan contoh-contoh sikap positif)

Tahap I – IV atau sampai Tahap V dapat dilaksanakan berulang membentuk beberapa


siklus sampai tujuan pembelajaran dalam modul tercapai.

Profil Pelajar Pancasila


Setiap proses pembelajaran dalam diri peserta didik juga dikembangkan beberapa
kompetensi elemen profil pelajar Panca Sila yang berkaitan dengan materi terutama
melalui bentuk kegiatan belajar para siswa. Enam elemen profil pelajar Panca Sila ada
pada bagan berikut.
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

HAND OUT
01. Ritual Merawat Bumi Komunitas MARAPU di Sumba NTB
Bulan Suci Wulla Poddu (bulan pahit) pada komunitas adat Sumba (dan Tana Humba) yang
masih banyak mempertahankan warisan leluhurnya yaitu Kepercayaan Marapu.

Selama satu bulan ke-12 menjelang pergantian tahun (sesuai perhitungan tradisional para
pemuka atau Rato pada komunitas Adat / Kepercayaan Marapu) adalah bulan dengan berbagai
ritual pensucian Merawat Bumi meliputi: pensucian sumber air, hutan, ladang, sawah dan
pemukiman. Ada upacara pensucian diri, perbaikan hubungan sosial saling memaafkan. Pada
bulan tersebut banyak pantangan dan kewajiban yang harus dituruti, diantaranya tidak
melalukan acara perkawinan dan upacara adat kematian hingga wulla poddu berlalu. Pada
kesempatan ini semua warga bersama dengan tetua-tetua adat dan para Rato wajib
menyucikan kembali diri mereka, menyucikan kembali kampung dan rumah-rumah mereka,
memperbaiki hubungan-hubungan yang sempat rusak dan memohon berkat dari Yang Maha
Kuasa untuk diberikan berkat pada tahun yang mendatang. Di sepanjang bulan Wulla Poddu
banyak ritual yang wajib dilakukan dan Para leluhur (Marapu) diberikan tempat istimewa
dalam seluruh ritual. Puncak Wulla Poddu adalah rangkaian upacara dengan tarian dan
menabuh gong seharian, menyambut tahun yang baru.

Gambar- 1 Rato (Imam Marapu) sedang memimpin perayaan


Wulla Poddu (Bulan Pahit/ Bulan Suci/ Bulan Keramat) dilanjukan
dengan tarian (kanan) di kampung Bodomaroto, Sumba Barat.
Foto : Mike Keraf 2020

Gambar- 2 Doa Ibadat kepada alam merawat bumi diikuti Ritual merawat bumi, pengeramatan kembali hutan dan
seluruh warga lintas kepercayaan dan agama. Ada imam-imam sumber-sumber mata air; Komunitas Peduli Martabat Tanah
Marapu (para Rato), pastor (gereja Katolik) dan pendeta Sumba Ritual ini melibatkan semua warga bergabung untuk
(gereja Protestan). Foto: Mike Keraf 2020 berdoa bersama menurut tata cara agama masing-masing.
Foto: Mike Keraf 2020
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

02. Siklus Unsur Hara dan Energi di alam serta pentingnya Bioteknologi Pertanian
Organik.
Dalam sistem ekologi alami terjadi keseimbangan dalam putaran siklus materi (unsur-unsur kimia) dan
aliran energi. Keduanya berlangsung di alam melalui rantai dan jaring-jaring makanan.
Aliran energi berjalan bersamaan dengan daur unsur hara di dalam bumi kita, dan berlangsung
sesuai hukum alam. Fotosintesis pada daun membawa energi dari alam mengalir masuk dalam daun.
Energi diikat dengan unsur dari air (H2O) dan CO2. Air dari tanah yang diserap akar diangkut ke atas
hingga daun terpecah menjadi Hidrogen dan O2 (oksigen). O2 ini dilepaskan daun ke udara, sebagian
energi bergerak bersama Hidrogen di dalam butir hijau daun (kloroplas) membentuk senyawa berenergi
disebut ATP. Daun menyedot CO2 dari udara, digabungkan bersama energi dan Hidrogen membentuk
gula (senyawa dasar pembentuk makanan) yaitu glukosa (C6H12O6). Gula (karbohidrat) digunakan dalam
pembentukan lemak dan protein, enzim dan vitamin, dengan tambahan unsur hara mineral yang berasal
dari air tanah seperti unsur N, Ca, K, P, B, Mg, Fe, Na dan lainnya
Karbohidrat, lemak, dan protein membentuk bagian-bagian sel baru pada akar, batang dan buah.
Kebalikan proses fotosintesis ada proses respirasi sel. Respirasi memecah kembali senyawa makanan
kompleks menjadi senyawa sederhana sambil membebaskan energi di dalamnya untuk aktivitas
kehidupannya. Semua sel hidup memproses makanan termasuk sel tumbuhan maupun hewan, begitu
pula mikroorganisme. Hewan mendapat makanan
Bagan 8. 4 Aliran energi pada rantai makanan di
dari tumbuhan dinamakan hewan herbivor. Hewan
hutan https://www..ruangbiologi.co.id (akses 3
karnivora memakan hewan lain terutama herbivor. Agustus 2020)
Sisa pencernaan hewan, bangkai dan urinenya
kembali ke tanah. Begitu pula daun kering dan sisa
tumbuhan jatuh di tanah. Bangkai ini diuraikan
pemakan sisa, yaitu golongan jamur, bakteri, hewan
kecil seperti serangga dan dijadikan makanan
sumber energinya. Semuanya diuraikan sehingga
molekul sederhana dilepaskan dari kehidupan ke
alam (ke air, tanah, udara), sementara energi habis
dipakai lepas ke semesta dan akan kembali melalui
proses fotosintesis.
Proses demikian berjalan secara alamiah dan lambat,
terjaga di alam yang seimbang dan lestari, yang
belum banyak campur tangan manusia.
Bagan 8. 4 Piramida Biomass yang seimbang

Apakah aktivitas bertani, berkebun dan beternak


mempengaruhi siklus tersebu? Jika semua aktivitas dan produknya dalam jumlah secukupnya dan hanya
sebatas kawasan tersebut tidak ada yang keluar, alamnya akan tetap seimbang sebagaimana tampak
dalam gambar piramida. Aktivitas pertanian mengubah keseimbangan meningkatkan emisi gas CO2 ke
atmosfer, mengurangi hutan dan menambah jumlah konsumen II. Saat pembakaran untuk pembersihan
lahan, pembakaran sisa panen menyebabkan banyak unsur hara terutama C dan N menjadi gas rumah
kaca (GRK) di lapisan atmosfer yang lebih tinggi, sebagian kembali dalam bentuk hujan asam yang
merusak keseimbangan mikroba tanah. Pada pertanian intensif, volume limbah yang dibakar semakin
besar, jumlah material yang dijual keluar juga besar dan tidak dikembalikan ke dalam lahan, terjadilah
perubahan keseimbangan biomassa dan unsur hara. Untuk mengimbanginya petani menambahkan
bahan dari luar ekologinya, yaitu pupuk kimia dan pestisida. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
produksi jangka pendek secara cepat, yang membuat keseimbangan semakin terganggu. Ancaman dari
sektor pertanian terhadap kelestarian alam antara lain: peningkatan emisi gas CO2, penurunan kadar
Karbon aktif permukaan tanah (bagian pembentuk humus), kerusakan lahan karena residu kimia,
berkurangnya jumlah yang bertanggung jawab dalam siklus hara dan kesuburan.
Apa solusinya? Apakah kita harus kembali ke sistem bertani sederhana zaman leluhur? Dengan
mengembalikan semua bahan organik berkarbon begitu saja ke dalam tanah, maka proses alamiah akan
semakin terasa lambat juga karena ekologi mikro lahan sudah rusak dan sebagian besar mikroba alami
mungkin sudah bermutasi atau punah.
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

Pertanyaan Besar.
Adakah cara mengurangi semua dampak negatif pertanian tanpa kehilangan produktivitasnya?
Benarkah penerapan bioteknologi pertanian sederhana dengan sistem bertani semi organik akan dapat
membantu pemecahan masalah tersebut?
Prinsip utama penerapan bioteknologi sederhana dalam pertanian dan mamfaatnya

- Menggunakan mikroba baik mempercepat bioproses


- Mempercepat penguraian zat organik dalam limbah dan dalam tanah
- Mengembalikan lebih banyak karbon aktif ke tanah permukaan
- Membantu menguraikan residu pupuk dan bahan kimia
- Meningkatkan humus dan jumlah mikroba menguntungkan dalam tanah
- Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan kimia, mengurangi sampai 30%.

Produk bioteknologi sederhana pertanian ada dalam berbagai bentuk diantaranya MOL
(mikroorganisme lokal), EM (efective microoganisme), PGPR (mikroba pemicu pertumbuhan di
perakaran tanaman), Pupuk Hayati POC (pupuk organik cair) dan POP (pupuk organik padat
atau kompos bokasi). Semua produk tersebut dapat dibuat oleh petani dengan bahan baku
yang melimpah di sekitarnya dan sebagian besar berupa limbah organik sehari-hari. Misalnya
saja nasi sisa, air beras, air kelapa, ampas pengolahan makanan, sisa sayuran, limbah sisa
panen tumbuhan, dedaunan kayu, semak dan belukar, dedak, jerami, tumbuhan gulma air dan
kebun dan lain sebagainya.

Apakah MOL itu, Apa manfaat dan bagaimana pembuatan serta penggunaannya? Bagaimana
pula halnya dengan PGPR, POC dan POP?
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

Lampiran: Capaian Pembelajaran Fase E Kelas X

ELEMEN KONTEN
ELEMEN/ ALUR

Pada akhir Fase E peserta didik dapat Pada akhir Fase E peserta didik Pada akhir FASE E, Pada akhir Fase E peserta didik Pada akhir Fase E peserta didik
mengamalkan Ajaran Kepercayaannya, mengamalkan dan mengkomunikasikan peserta didik dapat menghayati menghayati dan mendeskripsikan menghayati dan mengamalkan
dengan mengkomunikasikan sejarah konsep prosedural penumbuhan sikap keagungan Tuhan dengan rasa syukur pola ritual religius ajaran perbuatan baik menerapkan ajaran
Kepercayaan terhadap Tuhan budi pekerti luhur dalam dirinya serta atas karunia adanya ciptaan-Nya serta Kepercayaan terhadap Tuhan Yang kepercayaannya.
YME, dan juga dapat memberikan penerapannya mendeskripsikan unsur-unsur Maha Esa di daerahnya serta Peserta didik dapat
argumentasi pengetahuan tentang dalam wujud sikap tanggungjawab, kerja kewajiban manusia sujud syukur mencintai nilai kearifan lokal mendeskripsikan ragam larangan
Capaian Pembelajaran sistem Kepercayaan prosedural asal- keras dan peduli berbagi, sopan - sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME, lingkungan hidup dan kewajiban ajaran
Per-Elemen usul hidup dan kepercayaan dikitkan menghargai, santun – menerima berbeda hubungan dengan diri sendiri, sosial, Kepercayaannya
dengan teori asal mula peradaban pendapat, serta sikap taat azas dan alam semesta. Peserta didik juga Peserta didik mengamalkan nilai
bangsa-bangsa/persebarannya. – terpercaya dalam kehidupannya dapat mengamalkan ritual sujud religius spiritual melalui kreasi
berbangsa dan bernegara manembah sesuai kepercayaannya penerpan nilai ekospiritual dan
serta memahami pola -pola ritual teknologi kekinian dalam kehidupan
dalam berbagai kepercayaan di dan penghidupan.
nusantara

FASE / Kelas FASE E /KELAS 10 FASE E /KELAS 10 FASE E /KELAS 10 FASE E /KELAS 10 FASE E /KELAS 10

10.1 Peserta didik dapat mengamalkan 10.2 Peserta didik dapat menghayati 10.4 Peserta didik dapat menghayati 10. 6. Peserta didik dapat 10. 7. Peserta didik dapat
Ajaran Kepercayaannya dan tahapan belajar sepanjang hayat keagungan Tuhan serta mendeskripsikan keragaman budaya menganalisis dan menilai hubungan
menghayati rasa percaya diri sebagai menumbuhkan budi pekerti luhur dalam mendeskripsikan unsur-unsur diri spiritual nusantara dan nilai kearifan berbagai larangan dalam
penghayat dengan pemahaman sejarah diri melalui praktik menerapkannya dalam manusia sebagai makhluk ciptaan lokal warisan leluhur. Peserta didik Kepercayaan dengan hukum alam
dan asal usul Kepercayaan terhadap kehidupan nyata tanpa henti. Peserta didik Tuhan YME, manembah dengan rasa juga menghayati dan sebagai rambu memenuhi kewajiban
Tuhan Yang Maha Esa. Peserta didik dapat mengkomunikasikan konsep syukur atas diri, sesama manusia dan mendeskripsikan pola ritual religius spiritual manusia, relevan dengan
dapat menganalisis dan prosedural penumbuhan sikap budi pekerti lingkungan yang terikat dengan ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan sikap kehidupan berbangsa dan
mengkomunikasikan aspek sejarah, luhur dalam dirinya serta penerapannya hukum-hukum alam penciptaan Tuhan Yang Maha Esa di daerahnya serta
bernegara
asal usul kenidupan dengan beberapa dalam wujud sikap tanggung jawab, kerja Yang Maha Esa. mencintai nilai kearifan lokal
teori asal mula alam semesta.dan keras dan peduli berbagi, sopan, lingkungan hidup
keragaman kepercayaan dengan menghargai, santun, menerima berbeda
argumentasi logis, santun dan kreatif pendapat, serta sikap taat azas, terpercaya
Capaian Pembelajaran dalam lingkungan masyarakat, bangsa dalam kehidupannya
Pertahun dan negara.
10.3 Peserta didik dapat mendeskkripsikan
untuk belajar mengamalkan sikap
10.8 Peserta didik juga dapat
mengamalkan pengendalian diri dalam
mengamalkan nilai religius spiritual
mempraktikkan budi pekerti luhur
melalui kreasi penerapan nilai
kehidupan dalam lingkungannya terutama
ekospiritual lingkungan dan
sebagai sikap bertanggungjawab, mandiri,
teknologi kekinian dalam kehidupan
berbakti, peduli, menghargai orang lain,
dan penghidupan untuk memelihara
santun, pemaaf, jujur, berintegritas.
kelestarian alam ciptaan Tuhan
YME.
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

Alur Tujuan Pembelajaran


10.4.1 Melalui pengamatan Video,
10.2.1 setelah membaca teks dan diskusi 10.6.1 Peserta didik melalui
gambar, atau narasi teks tentang 10.7.1. Dengan menganalisis pokok-
10.1.1. Pelajar mengamati dan tentang konsep prosedural penumbuhan pengamatan video, membaca teks
kebesaran Tuhan dilihat dari pokok perintah dan larangan
mengumpulkan informasi dari berbagai budi luhur pribadi, Peserta didik kekayaan budaya spiritual, dan sumber
fenomena-fenomena alam yang kepercayaan dan ketentuan larangan
sumber tentang keberadaan penghayat Mengidentifikasi konsep nilai budi pekerti online kearifan lokal budaya nusantara,
menakjubkan, siswa menerima dalam norma adat istiadat, pelajar
yang beragam di berbagai daerah luhur dalam ajaran kepercayaan untuk pelajar menerima melalui analisis logis
keagungan Tuhan dengan menjelaskan kemungkinan norma
Nusantara seperti di Jawa, Sumatera, merefleksikan sifat dan tabiat dalam peranan kearifan lokal nusantara
kemampuan menjelaskannya sesuai tersebut berasal dari ajaran ketundukan
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara. perilaku diri sendiri terhadap nilai-nilai budi relevan membangun karakter dirinya,
pemahaman logis dari kepada Tuhan Yang Maha Esa
Alur Tujuan pekerti luhur. masyarakat/ bangsa
pengamatannya.
Pembelajaran Fase E 10.1.2. Pelajar mengidentifikasi 10.2.2. Mengklasifikasikan sikap pribadi 10.4.2 Melalui pengamatan 10.6.2 melalui pengamatan media, 10.7.2. Melalui membaca, diskusi dan
keragaman Kepercayaan Terhadap dalam 5 aspek nilai yaitu: Kedudukan langsung, gambar (foto) atau video, gambar, deskripsi teks atau analisis tentang Kewajiban Kepercayaan
Tuhan Yang Maha Esa dari berbagai (Hak-Kewajiban), Makan/Nafkah(Pekerjaan alam semesta serta keteraturannya, pengalaman langsung siswa sebagai ketundukan kepada Tuhan,
daerah/suku bangsa di Indonesia dan Harta), Melihat (Sikap kepada mendiskusikan sifat kemahakuasaan mengidentifikasi warisan leluhur yang pelajar menilai peran ajaran dalam
(misalnya: nama, daerah asal, sesama), Bicara (Pikiran, Kesantunan), dan kebesaran Pencipta sebagai tetap hidup didaerahnya sendiri; serta kepercayaan mempengaruhi adat
penyebutan terhadap Pencipta, Konsep Berjalan/Taat Asas (Tindakan dan awal dari segala yang ada. melakukan atraksi, apresiasi unsur istiadat lokal dengan memberikan
manusia, dan ciri khas lainnya) kuasa).dengan menggunakan rubrik budaya tertentu sesuai bakat dan contohnya.
berdasarkan pengamatan beragam penilaian sikap / tabiat pribadi yang kemampuannya.
media, dan wawancara narasumber disiapkan guru
10.4.5. Pelajar menunjukkan
10.1.3. melalui lembar kegiatan peserta
indikator peningkatan melakukan 10.6.3. Menyajikan tulisan atau
didik (LKPD) yang disiapkan guru, 10.7.3. Peserta didik dapat
10.2.3. Melatih diri bersikap positif dalam 5 kewajiban peribadatan dalam presentasi singkat tentang bentuk-
tentang bentuk keyakinan kepercayaan mempresentasikan konsepsi dan nilai-
aspek secara rutin dengan bantuan borang kepercayaannya, berpartisipasi aktif bentuk warisan pengetahuan genius
nusantara sebelum masuknya agama- nilai ajaran kepercayaannya tentang
catatan perilaku sehari-hari; orang tua dalam persiapan ritual di rumah lokal beberapa bidang (dipilih: aksara,
agama (Hindu, Budha, Islam, dan perilaku moralitas, kesejahteraan, dan
siswa menjadi pengamat selama masa maupun dalam komunitasnya, rajin penanggalan, kesenian, bahasa,
Nasrani), dan era sebelum aksara, kelestarian alam yang aktual serta
latihan penumbuhan sikap tersebut secara melatih diri bersujud sembah sesuai arsitektur tradisional) daerah, sebagai
peserta didik menyajikan tulisan sebagai menunjukkan penerapannya dalam
berkala. kepercayaannya, dengan perilaku bagian Kepercayaan sekaligus
hasil Eksplorasi dari berbagai sumber konteks kehidupan kekinian.
yang terpantau dari hasil rubrik sikap kekayaan kebudayaan nasional.
tulisan dan penuturan lisan.
berkala oleh guru dan orang tuanya..
10.1.4. Melalui media online atau sumber
teks, gambar, video yang disiapkan guru, 10.8.1 Merefleksikan sikap tanggung
10.3.1. Peserta didik menidentifikasi pola 10.7.4. Melalui pengamatan
peserta didik membuat infografis linimasa 10.5.1 Berdasarkan bacaan teks, jawab cinta lingkungan hidup dalam aksi
bersikap dalam hidup sosial melalui diskusi pengalaman langsung, data tertulis, dan
eksistensi Kepercayaan terhadap Tuhan video, atau penjelasan guru tentang nyata seperti : mengurangi dampak
menggunakan bantuan lembar kegiatan. atau wawancara tentang aturan dalam
Yang Maha Esa dalam era perjumpaan keragaman ritual kepercayaan limbah plastik, dan emisi GRK,
dengan menerapkan nilai budi luhur pribadi Kepercayaannya, pelajar menuliskan
kebudayaan di Nusantara. (berkaitan nusantara, siswa menjelaskan pengolahan limbah organik, sebagai
dalam bertindak bersikap pada aspek pokok-pokok Kewajiban dan larangan
sejarah masa masuknya Hindu-Budha, bentuk-bentuk ritual Kepercayaan tanggung jawab hubungan kepada alam
kejujuran, kepedulian, gotongroyong, dan kepercayaannya serta pola umum pada
Islam, masa kolonial), era awal Nusantara. dilihat dari hasil rubrik sikap secara
toleransi. kepercayaan-kepercayaan lain.
kemerdekaan hingga setelah era berkala oleh guru dan orang tua.
reformasi.
10.1.5. Melalui diskusi kelompok dan
10.3.2. Peserta didik berlatih dengan 10.5.2. Melalui diskusi menggunakan
atau wawancara kepada tokoh 10.8.2. Mendiskusikan keterkaitan
pembiasaan dalam keseharian melakukan instruksi LKPD yang disiapkan guru, 10.7.5 Pelajar dapat merefleksikan
kepercayaannya peserta didik pengetahuan biologi dan ekologi
kebaikan berdasarkan nilai : jujur- ikhlas, siswa dapat merangkum 4 tahapan pokok ajaran kepercayaannya yang
mendeskripsikan pokok-pokok ajaran dan dengan kewajiban merawat alam dalam
kerja keras dengan rela berbagi, tulus sujud manembah kepercayaan tersirat terkait alam dan kelestarian
konsep asal usul kehidupan dalam kepercayaan dan menuangkan dalam
mencintai, berbuat demi kedamaian. sebagai bagian belajar pengamalan lingkungan
kepercayaannya dengan menyebutkan karya grafis
(Rubrik pengamatan guru dan orang tua) diri sujud dalam kepercayaannya
sumber rujukan terverifikasi.
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

10.3.3. Menerima dan menjalankan


10.7.6. Pelajar menunjukkan
bimbingan dalam melatih diri
10.1.6. Merefleksikan sikap percaya diri, 10.5.3. Peseta didik memiliki peningkatan pengamalan kewajiban dan
menumbuhkan sikap berbudi pekerti luhur 10.8.3. Merancang dan melaksanakan
perilaku kejujuran, ketabahan dan rela kesadaran terhadap alam sebagai peribadatan dalam kepercayaannya,
kepedulian pada sesama, toleransi, kegiatan proyek mini penerapan
berkorban, peningkatan ketaatan sesama ciptaan Tuhan sebagai berintegritas dan bertanggungjawab
mengalah demi kedamaian, dengan prinsip bioteknologi ramah lingkungan dalam
beribadah dalam perilaku sehari hari di dasar bersyukur serta peduli mematuhi norma dan aturan dalam
keras pada diri sendiri serta belajar pertanian dan penanganan limbah
sekolah dan dirumah yang dapat diamati kelestarian lingkungan hidup lokal perilaku sehari-hari, di sekolah dan
sepanjang hayat; melalui rubrik penilaian rumah tangga,
guru dan orang tua melalui rubrik sikap. dan global. lingkungan sekitar dengan perilaku
diri sendiri yang diverifikasi pengamatan
tampak..
guru dan orang tua.
Perkiraan jumlah jam
6 pekan / 18 jam pelajaran 9 pekan / 27 jam pelajaran 6 pekan / 18 jam pelajaran 9 pekan / 27 jam pelajaran 6 pekan / 18 jam pelajaran
pelajaran
Kata/frasa kunci menghayati kesejarahan
konsep penumbuhan sikap berbudi pekerti
mengamalkan ajaran
mengamalkan ajaran kepercayaannya
Menganalisis sumber kewajiban &
kepercayaannya kepercayaannya larangan

menumbuhkan budi pekerti pribadi mengidentifikasi warisan leluhur


Ragam Kepercayaan dan asal usulnya,
(menyadari Kedudukan, Kerja Keras, sifat dan kuasa Tuhan kearifan lokal, atraksi seni budaya membuat bagan prosedur berbuat baik
Perjumpaan budaya, hak sipil penghayat
Menghargai, Bicara santun, taat asas), daerah/ kepercayaan
- menerapkan budi pekerti hidup bersama
Menyajikan : Makalah ragam
(Ikhlas, jujur/bersih, berbagi, mengasihi, elemen hidup manusia, bentuk ritual mempraktikkan kearifan ekologi spiritual menyajikan makalah menghindari
kepercayaan dan pokok-pokok ajaran
cinta damai) dalam bermasyarakat, sujud manembah (implementasi dalam pertanian organik) perbuatan tercela
kepercayaan
bernegara dan global
Profil Pelajar Pancasila integritas, menyadari bahwa aturan
Peserta diri memiliki sikap gotong
Pelajar menjadi pribadi yang mandiri agama dan sosial merupakan aturan
royong (belajar dari warisan leluhur
Pelajar menjadi pribadi yang berakhlak ( menghargai diri sendiri terwujud yang baik dan menjadi bagian dari diri
dan kearifan lokal), bernalar kritis
mulia (integritas, mawas diri; sebagai dalam sikap integritas, yakni sehingga bisa menerapkannya secara
(menganalisis nilai kearifan lokal
kewajiban ketaatan bukan karena pujian menampilkan tindakan yang bijak dan kontekstual), mandiri dalam
Pelajar menjadi pribadi yang mandiri warisan leluhur), dan kreatif
orang lain, budi luhur dengan prinsip keras konsisten dengan apa yang berke-binnekaan global (Berpartisipasi
(sikap integritas, dalam menuliskan (memanfaatkan TIK dan bioteknologi
pada diri sendiri), mandiri ( refleksi atas dikatakan dan dipikirkan ). bernalar menentukan pilihan dan keputusan
sendiri makalah sejarah kepercayaannya mempertahankan prinsip ekologi
penilaian terhadap dirinya ). bernalar kritis kritis( mampu menganalisisnya untuk kepentingan bersama melalui
sesuai wawancara dengan tokoh ). dan spiritual kearifan lokal, menggunakan
(menganalisis sikap pribadinya secara secara kritis tanpa memaksakan proses bertukar pikiran secara cermat
bernalar kritis ( mampu teknologi ramah lingkungan dan
kritis tanpa pembenaran sendiri) dan pendapatnya sendiri) dan kreatif dan terbuka secara mandiri), bernalar
menganalisisnya secara kritis, logis, budaya), dan keberagaman global
kreatif ( senantiasa mencari cara selalu berupaya aktif menolong kritis dan kreatif (Menganalisis dan
ilmiah ) (berkomunikasi dan bekerja dengan
menempa sikap pribadi berbudi luhur ). orang-orang yang membutuhkan dan mengevaluasi penalaran yang
orang berbeda latar belakang) serta
serta kebinekaan global (gemar gotong (mencarikan solusi terbaik untuk digunakannya dalam menemukan dan
berakhlak mulia (mengagumi Tuhan
royong) mendukung keberlangsungan mencari solusi serta mengambil
Pencipta, mensyukuri kenyataan
kehidupan mereka). keputusan.) dan dalam menilai
keberagaman suku, agama, budaya)
gagasannya)
Glosarium sikap pribadi, penumbuhan budi pekerti Budaya spiritual, martabat budaya, hukum alam, hukum Tuhan, norma adat,
Kepercayaan leluhur, Perjumpaan diri, borang perilaku, aspek perilaku pribadi atraksi budaya, kearifan lokal, warisan peradaban, rambu larangan, kewajiban
Roh, Perantara agung, hidup, ritual,
budaya, hidup rohaniah, hak-hak sipil, (duduk, makan, melihat, bicara, berjalan); budaya monumental, atraksi budaya, kepada Tuhan, mencintai sesama
sujud, manembah, religius, spiritual,
pra-aksara, kebudayaan lokal, budaya budi pekerti kehidupan (ikhlas-jujur; belajar dari alam, sikap ekologi spiritual, ciptaan, larangan, kebajikan, prosedur
rubrik pengamatan sikap
spiritual, rubrik pengamatan sikap bekerja keras; berbagi; welas asih, cinta hukum alam, bioteknologi, kerusakan berbuat baik, spiritualitas, rubrik
damai) alam global, ramah lingkungan pengamatan sikap
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

Daftar Gambar
Bagian Prelim dan Panduan Penggunaan

1. Gambar Cover (Hasil edit/kolase, 1. Guru Penggerak (Kemdikbud, online 2020). 2. Penghayat / menyembah (mkri.go.id, majallah online
2017) dan 3. Kasepuhan Ciptagelar (Kumparan.com, diakses 18 Juli 2020)
2. Merdeka belajar/ Kemendikbud 2020. (Foto: Anonimus status CC BY) hal 3
3. Tangga spiritual (editing, Cartoon CC BY/ Altracy, Google.com) hal 6
4. Refleksi (berpikir) hasil belajar/ pngfind.com hal 6
5. Pembelajaran berbasis proyek ( Quizizz.com CCBY) hal 7
6. Kolaborasi Tim (ill. /pnghut.com) hal 7
7. Konsultasi Proposal Proyek oleh siswa ke guru. ( bisakimia.com CC BY-NC-ND) hal 7
8. Rountable meeting, pngwing.com hal 7
9. Presentasi, (LumenDatabase.org, CCBY) hal 7

Gambar di Halaman Modul


Sejarah Kepercayaan (KPC . E.X. MAS. 10.1 SMA )
10. Ilustrasi sampul (Penghayat kepercayaan, Majalah online, mkri.go.id) hal 1
11. Gbr2, Foto lini masa Parmalim (Kreasi infografis) hal 20
12. Gbr6. Menguak Sundaland, Area Sekitar Gunung Anak Krakatau yang Diduga Terdapat Jejak Atlantis – Boombastis.com Hal25
13. Gbr 4 Profil Pelajar Pancasila (Ils. Kemdikbud) hal 34

Budi Pekrti Luhur Kepercayaan (KPC . E.X. MAS. 10.2, 10.3 SMA )
14. Budi Pekerti luhur (Illus. Edit dari ikon tata krama Quizizz.com) hal 39

Belajar dari Alam (KPC . E.X. MAS. 10.8 SMA )


15. Gambar Alam Lestari, (Ayo dalan Com) hal 82
16. Bagan 8.1 Peta Konsep (Kemdikbud, 2021) hal 95
17. Bagan 8.2 dan 8.3 (Kemdikbud 2020, ex. Energi di alam, Biologi Cambel e.8, Erlangga) hal 95
18. Pemukiman Kasepuhan Cipta Gelar, Jawa Barat (Kumparan.Com) hal 97
19. Sungai di hutan berbatu (Pixbay.co.id) hal 97
20. 7Mengambil air, Komunitas Marapu di Sumba barat Daya. (Foto. Artanagara 2018) hal 97
21. Lahan rusak kembali hutan, Koleksi pribadi WAG_Tani Organik 2020 hal 98
22. Plastik: Contoh dalam keseharian kita (Koleksi Pribadi) hal 100
23. Plastik domestik /Foto: UNEP.com (CC BY) hal 100
LAMPIRAN Modul Ajar KPC X MAS 8.3

24. Sungai di hutan yang masih asli, (Pixbay.Com) hal 100


25. Sampah platik di pantai kita (kpk.go.id) hal 100
26. Gbr. 1 Pencacahan bahan organik pupuk hayati (Pribadi, Tani Organik 2017) hal 102
27. Gbr. 2 Daun paitan, sebagai sumber N (Pribadi, Tani Organik 2017) hal 102
28. Gbr. 3 Mencek suhu dan pH pupuk organik padat (Pribadi, Tani Organik 2017) hal 102
29. Gbr. 4 MOL dari nasi dan air kelapa (Pribadi, Tani Organik 2017) hal 102
30. Gbr. 5 Instalasi POC (Pribadi, Tani Organik 2017) hal 102
31. Gbr. 6 Instalasi Pembiakan perbanyakan MOL / PGPR (Pribadi, Tani Organik 2017) hal 102
32. Gambar 1-4 pada HO Merawat Bumi Komunitas MARAPU di Sumba (Kemdikbud 2020; Foto Mike Keraf) hal 102
33. Bagan 8.4 Aliran energi pada rantai makanan di hutan https://www..ruangbiologi.co.id (akses 3 Agustus 2020) hal 102

Gambar-gambar berupa Icon, Shape dan Art dikreasikan (diubah sesuaikan) dengan aplikasi pengolah kata menggunakan pitur
insert icon pada aplikasi Microsoft Word dan sebagian lagi bersumer dari berasal dari contoh modul ajar yang dibagikan Pusmenjar (Air
Kehidupan / Final MA_IPAS_Marsaria Primadonna_SD_B).

====

You might also like