Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA DALAM SENI


TARI REMO MELALUI PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS X-H SMA NEGERI 1 CIBARUSAH KABUPATEN
BEKASI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Dedy Soeryadi1
1
SMA Negeri 1 Cibarusah Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi
Email:soeryadidedy@gmail.com

Abstract

Cooperative Learning method of demonstration is a way of presenting the subject matter through demonstration or
performance to students about a process, situation or specific symptoms studied, both in the actual object or through
imitation. Demonstration method is often accompanied by a verbal explanation. These demonstration methods are
not only used to show something. Classroom Action Research. This is intended to implement cooperative learning
methods demonstrations in learning activities Arts in Dance remote to be more effective, favored and attractive to
students so that activities and students' understanding of Arts and Culture in the creation of dance groups can increas,
students become confident and able to create appropriate knowledge gained so as to improve their academic
achievement. The results of this classroom action research, it can be concluded that (1) Learning Arts and Culture by
applying the method of demonstration in dance remote can improve the process and student achievement XH class
SMA Negeri 1 Bekasi Regency Cibarusah first semester of academic year 2011/2012, (2) Implementation studied
Arts in Dance remove by applying the method of demonstration can increase student activity which includes students
participation, interest and motivation and ability of students worksheets in the learning process, (2) learning Arts in
Dance remote through cooperative learning it can be fun for students to learn to improve process quality and learning
achievement.

Keywords: achievement, demontrasion method, art & culture in dance remo

A. PENDAHULUAN
Kegiatan mengajar adalah kegiatan membosankan sehingga tumbuh minat siswa
kegiatan menciptakan kondisi supaya proses untuk berlatih, dengan demikian hasil
pembelajaran bisa berlangsung. Kenyataan belajar keterampilan psikomotorik maupun
di lapangan pembelajaran seni budaya pada pemahaman terhadap gerakan tari remo pada
siswa kelas X-H SMA Negeri 1 Cibarusah siswa meningkat. Adapun judul penelitian
Kabupaten Bekasi dalam Atan remo melalui diskusi peneliti dengan guru seni
prestasinya tergolong masih rendah 62 budaya di SMA Negeri 1 Cibarusah
(kriteria Cukup), dari hasil wawancara Kabupaten Bekasi agar kemampuan siswa
dengan beberapa siswa bahwa banyak siswa dalam gerak Atan remo prestasinya
yang bosan dengan cara guru mengajar tari meningkat, peneliti dengan seorang guru
remo masih gaya lama yaitu pembelajaran seni budaya lainnya sepakat mengambil
dengan cara monoton, guru tidak judul penelitian "Meningkatkan Prestasi
memperhatikan kemampuan tehnik dasar Belajar Seni Budaya Dalam Seni Tari Remo
yang dimiliki siswa, sehingga siswa dalam Melalui Pembelajaran Metode Demonstrasi
melakukan ragam gerak merasa kesulitan. Pada Siswa Kelas X-H SMA Negeri 1
Sehubungan dengan keadaan tersebut, maka Cibarusah Kabupaten Bekasi Semester
peneliti dengan guru kesenian (seni budaya) Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012"
di sekolah bermaksud mengadakan Selanjutnya, dengan mengacu pada judul
penelitian tindakan kelas agar pembelajaran diatas akan dipaparkan rumusan
seni budaya tari remo ini tidak permasalahan pada uraian berikut :

102
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

B. KAJIAN LITERATUR mengajar (Usman, 2000: 4).


Berdasarkan judul penelitian di atas,
dalam bab ini akan memaparkan hasil kajian 3. Prestasi Belajar Seni Tari Remo
pustaka sebagai berikut : Pengalaman dalam belajar merupakan
1. Hakikat Seni Tari pengalaman yang dituju pada hasil yang
Seni Tari didefiniksan sebagai suatu akan dicapai siswa dalam proses belajar di
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991:
alami. Metode ilmiah dan pengamaAtan 768).
ilmiah menekankan pada hakikat Seni Tari. Menurut Indah lsniarti (2007), Tari remo
Secara rinci hakikat Seni Tari menurut merupakan salah satu contoh Atan
Bridgman (dalam LesAtan, 2002: 7) adalah Teatrikal. Yaitu jenis tarian bentuk
sebagai berikut: pertunjukan yang dikemas secara lengkap
1. Kualitas; pada dasamya konsep-konsep antara unsur seni rupa, musik, teater dan
Seni Tari selalu dapat dinyatakan dalam tari.
bentuk angka-angka.
2. Observasi dan Eksperimen; merupakan 4. Pengertian Metode Demonstrasi
salah satu cara untuk dapat memahami (Udin, 2001: 217). Metode demonstrasi
konsep-konsep Seni Tari secara tepat dilaksanakan karena terbatasnya alat
dan dapat diuji kebenarannya. sehingga pelaksanaan metode eksperimen
3. Ramalan (prediksi); merupakan salah tidak dapat dilaksanakan atau kegiaAtan
satu asumsi penting dalam Seni Tari tersebut harus dilakukan dengan sangat
bahwa misteri alam raya ini dapat berhati-hati. Umpama alat takut pecah
dipahami dan memiliki keteraturan. karena harganya mahal, rusak atau
Dengan asumsi tersebut lewat membahayakan bagi siswa ( Wayan
pengukuran yang teliti maka berbagai Memes, 2000 : 38-39 ).
peristiwa alam yang akan terjadi dapat Udin ( 2001: 218 ) juga mengemukakan
diprediksikan secara tepat. keunggulan metode demonstrasi :
1. Metode ini dapat membuat pengajaran
2 Proses Belajar Mengajar Seni Tari menjadi lebih jelas dan lebih konkret.
Proses dalam pengertian disini 2. Siswa akan lebih mudah memahami
merupakan interaksi semua komponen konsep-konsep yang sedang
atau unsur yang terdapat dalam belajar dipelajarinya.
mengajar yang satu sama lainnya saling 3. Proses pengajaran akan iauh lebih
berhubungan (inter independent) dalam menarik.
ikaAtan untuk mencapai tujuan (Usman, 4. Siswa menjadi lebih aktif mengamati,
200: 5). menyesuaikan antara teori dengan
Diutarakan Burton bahwa kenyataan dan dapat mencoba
seseorang setelah mengalami proses melakukan sendiri.
belajar akan mengalami perubahan tingkah 2. Hipotesis Tindakan
laku, baik aspek pengetahuannya, Dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
keterampilannya, maupun aspek sikapnya. dikemukakan hipotesis tindakan, yaitu
Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari "dalam pembelajaran Seni budaya dengan
tidak mengerti menjadi mengerti. (dalam menerapkan pembelajaran metode
Usman, 2000: 5). Demonstrasi dapat meningkatkan prestasi
Proses belajar mengajar merupakan suatu belajar seni budaya dalam Seni Tari remo
proses yang mengandung serangkaian pada siswa kelas X-H SMA Negeri 1
perbuatan guru dan siswa atas dasar Cibarusah Kabupaten Bekasi Semester
hubungan timbal balik proses belajar ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012" .

103
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

C. METODE PENELITIAN 3.1 Perencanaan (planning)


Pada tahap perencanaan ini, peneliti
1. Setting Penelitian melakukan kegiaAtan sebagai berikut ; (1)
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pra penelitian KegiaAtan penelitian berupa
Negeri 1 Cibarusah Kabupaten Bekasi, pengamaAtan terhadap pembelajaran Seni
dengan subyek yang diteliti adalah siswa Tari remo pada materi penguasaan
kelas X-H pada semester ganjil Tahun beragam gerakan Atan remo di kelas X-H
Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa SMA Negeri 1 Cibarusah Kabupaten
sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 8 siswa Bekasi Semester Ganjil Tahun Pelajaran
Laki-laki dan 24 siswa perempuan. Adapun 2011/2012, untuk mengetahui
waktu penelitian adalah dengan jangka waktu permasalahan yang dihadapi siswa.
dua bulan dimulai Atanggal 27 Oktober (2) Tahap Perencanaan Tindakan
sampai dengan 10 Desember 2011.  Menyusun rencana pembelajaran
3. Rancangan dan Prosedur Penelitian dengan tehnik bermain melalui
Rancangan penelitian ini dibuat metode Demonstrasi
dalam bentuk penelitian tindakan kelas  Menyiapkan alat dan bahan yang
(PTK), dengan mengadaptasi model dari dibutuhkan dalam rencana
Kemmis & Mc. Taggart (dalam pembelajaran seperti : ruang latihan,
Wardani,dkk, 2003:4,19), yang VCD player/Tape, sampur, dll.
dikembangkan melalui 4 (empat) tahapan,  Menyusun bentuk desain latihan
antara lain (1) perencanaan( planning), (2) keterampilan beragam gerakan
pelaksanaan tindakan (acting), (3)  Menyusun format performance tes
pengamaAtan (observing), dan (4) refleksi (tes kinerja)
(reflecting) seperti yang digambarkan di
bawah ini 3.2 Pelaksanaan Tindakan
1) Guru melakukan apersepsi sebagai
upaya membangkitkan motivasi siswa
yang berkaiAtan dengan aktifitas latihan
Atan remo;
2) Siswa dipersilahkan membentuk
kelompok yang beranggotakan 4 siswa
3) Siswa disuruh memperhatikan contoh
Gambar 3.1 Bentuk Desain dari Kemmis & Taggart gerakan Atan remo yang diperagakan
oleh kelompok siswa yang ditunjuk
Prosedur kegiaAtan penelitian tindakan guru;
kelas ini dilakukan secara berdaur yaitu 4) Bersama siswa-guru menganalisa
menggunakan dua siklus yang penerapannya gerakan Atan remo yang sudah
bersamaan dengan proses pembelajaran. diperagakan tersebut;
Diantara kedua siklus tersebut merupakan 5) Secara kelompok siswa melakukan
satu rangkaian kegiaAtan, maksudnya dalam keterampilan gerakan Atan remo dalam
pelaksanaan siklus II adalah sebagai bentuk kelompok;
kelanjuAtan dari kegiaAtan refleksi 6) Guru bersama kolaborator melakukan
sekaligus peningkaAtan dari hasil pengamaAtan terhadap aktivitas siswa
pelaksanaan siklus 1. Sedangkan secara dengan pengamaAtan kinerja yang telah
garis besar tenAtang prosedur pelaksanaan disiapkan.
penclitian tindakan kelas ini dapat
dikemukakan sebagai berikut ; Pelaksanaan tindakan penelitian

104
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

dalam proses pembelajaran Seni budaya siklus II (sebagai perbaikan dari siklus I)
tentang gerakan tari remo dilakukan prosedur dan langkah-langkahnya adalah
melalui 2 (dua) siklus, dengan sama dengan siklus 1. Fokus pelaksanaan
menetapkan alokasi waktu pelaksanaan 2 tindakan pada siklus II adalah
kali pertemuan setiap siklus dengan menekankan pada upaya perbaikan,
rincian waktu sama dengan 4 jam pemantapan, dan peningkatan proses
pelajaran. Pelaksanaan penelitian ini pembelajaran sehingga secara langsung
pada semester ganjil pada Atanggal 27 akan diiringi dengan keberhasilan siswa
Oktober sampai dengan 10 Desember dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
2011, masing —masing siklus dilakukan dirumuskan.
selama 2 (dua) minggu berturut-turut. Untuk efektifitas pelaksanaan disusun jadwal
Tatap muka rencananya dilaksanakan sebagai berikut :
setiap hari Selasa, tatap muka siklus I
dilaksanakan Atanggal Atanggal 1 dan 8
Nopember 2011, sedangkan siklus 2
tatap muka dilaksanakan Atanggal 15
dan 22 Nopember 2011, sesuai jadwal
pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah.
Pada waktu pelaksanaan tindakan siklus I
ini, guru (peneliti) didampingi oleh
seorang guru lain sekaligus melakukan
observasi dan membimbing siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan
menerapkan metode demonstrasi, sehingga
siswa memahami dan bisa menirukan
gerakan yang diperagakan oleh kelompok
siswa yang ditunjuk.
Begitu pula dalam pelaksanaan tindakan
Tabel .1 Jadwal Pelaksanaan KegiaAtan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus Waktu Tahap Pembelajaran Tindakan

27-29 Mempersiapkan RPP, Instrumen


Oktober Pra Penelitian penelitian, alat penilaian dan alat
2011 pembelajaran/
1-11-2011 KegiaAtanpeningkaA Melaksanakan pembelajaran Seni
(2 Jp) tan pembelajaran budaya dalam seni Atan remo
Dan Seni budaya dalam menerapkan metode Demonstrasi
8-11-2011 Seni Tari remo Mengamati proses pembelajaran
(1Jp) menerapkan metode Mengadakan evaluasi kinerja
Demonstrasi Analisis data (observasi-evaluasi),
I
dan interpretasi hasil penelitian,
simpulan
Pemantapan dan diskusi hasil
9-14 penelitian dan perencanaan untuk
Nopember Refleksi
perbaikan tindakan pada siklus II
2011

105
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

Perbaikan dan Sama dengan siklus I, pada siklus


peningkaAtan II penekanan pada kegiaAtan
proses pembelajaran pemantapan metode. Demonstrasi
15-11-2011 Seni budaya dalam Mengamati proses pembelajaran
(2 Jp.) Seni Tari remo Mengadakan evaluasi belajar
II Dan menerapkan metode Analisis data (observasi-
22-11-2011 Demonstrasi evaluasi), dan interpretasi hasil
(2 Jp) penelitian
23-29 Pernantapan hasil proses
Nopember Refleksi pembelajaran dan menarik
2011 kesimpulan penelitian
30-11-
2011 s.d Pelaporan Menyusun laporan penelitian
10-12-2011
pendidikan (KTSP) yang berlaku akan
3.3 Observasi diadakan proses ulang (peningkaAtan)
Kegiatan observasi ini dilakukan dengan membuat perencanaan baru.
bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan Tindakan refleksi ini merupakan cerminan
tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru dari hasil keseluruhan pelaksanaan
yang mengajar dan seorang kolaborator. pembelajaran pada siklus tertentu, dan
Pengamatan ini dilaksanakan pada siklus I, apabila dinyatakan siswa belum dapat
dan II dari pengamatan ini diperoleh data mencapai indikator dan ketuntasan belajar,
tentang pelaksanaan kegiatan, kendala- maka guru akan melakukan tindakan ulang
kendala yang berkaitan dengan pelaksanaan sebagai pemantapan dengan melakukan
pembelajaran melalui pembelajaran metode proses pembelajaran kembali.
Demonstrasi dalam upaya meningkatkan
kemampuan beragam gerakan dalam tari 4. Tehnik Pengumpulan Data
remo. Tehnik pengumpulan data dengan
menggunakan berbagai instrument,yaitu
3.4 Refleksi (1) Tes performance (tes kinerja), untuk
Refleksi dilakukan oleh guru setelah mengetahui kemampuan hasil belajar siswa,
mengetahui hasil dari proses maupun Tehnik penilaian adalah tes praktik.
penilaian belajar terhadap siswa. Refleksi (2) Ceklis dan rating skala untuk
dilakukan pada akhir setiap siklus. Peneliti mengetahui aktivitas belajar siswa
dan kolaborator mengadakan pembahasan Alat/instrument yang digunakan berupa
hasil observasi yang diperoleh dari lembar observasi pembelajaran dengan
observasi. Kendala-kendala yang terjadi Metode Demonstrasi; yakni lembar observasi
didiskusikan dan hasilnya mengenai aktivitas belajar siswa .
dikomunikasikan pada siswa. Jika (3) Catatan Lapangan, untuk mencatat
dipandang masih terdapat kendala dalam interaksi guru dengan siswa maupun siswa
mencapai indikator yang telah dengan siswa ( dalam kelompok maupun saat
dirumuskan. sehingga dapat menimbulkan bermain di lapangan)
belum tercapainya ketuntasan belajar
(belum mencapai KKM) siswa 5. Indikator Kinerja (Keberhasilan)
menyangkut materi yang diajarkan sesuai Indikator keberhasilan dari pelaksanaan
kegiaAtan penelitian ini adalah, jika guru
dengan kriteria yang ditetapkan dapat menerapkan pembelajaran Seni budaya
berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan dalam Seni Tari remo dengan menerapkan

106
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

metode Demonstrasi, antara lain ditandai 1) Gerak Atanja


adanya keterlibaAtan siswa secara aktif, 2) Gerak iket
meliputi : 1) memperhatikan contoh yang 3) Gerak sabeAtan
diperankan oleh kelompok siswa yang 4) Gerak Lawong
ditunjuk, 2) minat siswa melakukan gerakan 5) Gerak ayam alas
yang dicontohkan, 3) kerjasama siswa 6) Gerak merawit
dengan kelompoknya (kekompakan). 7) Gerak Atan remo muda
Meningkatnya prestasi belajar siswa kelas X- Cara penilaiannya adalah, apabila siswa
H SMA Negeri 1 Cibarusah Kabupaten melakukan :
Bekasi tahun pelajaran 2011/2012 yang  6-7 gerakan dilakukan dengan benar ,
diAtandai dengan : siswa mampu melakukan nilai 4 = nilai A(sangat baik)
ragam gerak tari remo yaitu ketepaAtan  4-5 gerakan dilakukan dengan benar ,
melakukan gerakan dengan konsisten dan nilai 3 = nilai B (baik)
kompak.  3 gerakan dilakukan dengan benar nilai 2
= nilai C (cukup)
6. Tehnik Analisa Data  1-2 gerakan dilakukan dengan benar
Analisa data yang digunakan dalam ,"nilai 1 nilai D (kurang)
penelitian ini disesuaikan dengan perolehan  tidak melakukan gerakan passing bawah,
data yang terjaring dari hasil kegiatan nilai 0 = nilai E (sangat kurang)
observasi, dokumenter dan cataAtan Disamping pengamaAtan aktivitas belajar
lapangan. Adapun teknik untuk siswa, dalam penelitian ini dilakukan pula
menganalisis data, meliputi : (1) analisis evaluasi hasil belajar (prestasi belajar).
kualitatif (hasil observasi, dokumenter) Dalam menganalisis data hasil evaluasi
dianalisis dengan teknik diskriptifkualitatif tersebut, digunakan tehnik kategori sAtandar
prosentase (%), dan (2) data bersifat penilaian (kriteria) yang ditetapkan
kuantitatif (hasil nilai tes), digunakan Depdikbud (1994:52), Skala penilaian
teknikyaitu menghitung nilai rata-rata analisa data kuantitatif menggunakan skala
(mean) sebagai berikut :
Analisis Kualitatif terkait dengan - 90 – 100 : sangat baik = nilai A
prosedur analisa data; dalam penelitian ini - 75 – 89 : baik = nilai B
untuk penilaian proses pembelajaran - 60 – 74 : cukup = nilai C
(kualitatif) fokusnya adalah penilaian - 46 – 59 : kurang = nilai D
tenAtang aktivitas siswa selama proses - <45 : sangat kurang = nilai E
pembelajaran, meliputi: 1) memperhatikan Dari hasil analisis data dikaitkan dengan
contoh yang diperagakan oleh kelompok pencapaian KKM siswa terhadap materi
siswa yang ditunjuk guru, 2) minat siswa pelajaran yang disajikan berdasarkan KTSP
melakukan gerakan yang dicontohkan, 3) yang berlaku yaitu 75% (nilai minimal
kerjasama siswa dengan kelompoknya 75,00). Sedangkan untuk menentukan
(kekompakan) Skala penilaian analisa data ketuntasan belajar digunakan kriteria 85%
kualitatif menggunakan skor 0-4 dengan dari jumlah seluruh siswa telah menguasai
keterangan sebagai berikut : skor 0 (sangat materi yang diajarkan (mencapai KKM)
kurang); (kurang); 2 (sedang); 3 (baik); 4
(sangat baik). Analisis kuantitatif terkait D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan prestasi belajar siswa, yakni menilai
kemampuan siswa melakukan beragam 1 Hasil Penelitian
gerakan tari remo dengan kriteria penilaian Hasil penelitian tindakan kelas terhadap
sebagai berikut : proses pembelajaran seni budaya dalam Seni
Gerakan-gerakan Tari remo meliputi : Tari remo dengan menerapkan pembelajaran

107
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

kooperatif metode demonstrasi yang dan (2) terdapat sebagian siswa memiliki
dilaksanakan meialui 2 siklus, secara rinci kapasitas kemampuan dasar Seni Tari.
dapat dilaporkan sebagai berikut : Kegiatan selanjutnya, untuk mengatasi
1.1 Siklus I terjadinya kelemahan siswa pada proses
Hasil kegiaAtan penelitian dari pembelajaran pada siklus I sebagai berikut :
pelaksanaan proses pembelajaran seni (1) Guru menunjuk pada beberapa
budaya dalam Seni Tari remo pada siklus I kelompok siswa untuk ikut melakukan
ini, digunakan pendekAtan secara individual pendemonstrasian beragam gerakan
dan klasikal. Siklus I dilaksanakan Atanggal Atan remo sesuai petunjuk sebagai
1-14 November 2011, dilakukan selama 2 contoh, secara bergiliran/ bergantian.
pertemuan 2 x 2 jam pelajaran dengan (2) Setelah itu, guru meminta kepada siswa
materi utama Seni Tari remo yang menitik lain untuk melakukan pemeriksaan
beratkan pada kemampuan siswa terhadap gerakan yang dilakukan
mendemonstrasikan Atan remo dengan kelompok yang ditunjuk, dengan
berbagai macam gerakan. Proses memberikan pendapat atau sanggahan
pembelajaran pada siklus ini menggunakan (pembenaran);
RPP nomor 01, lembar kerja siklus 1 serta (3) Jika masih terbukti banyak kesalahan
tes akhir siklus 1.(terlampir). dari hasil gerakan siswa, guru
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I memberikan penjelasan mengarah pada
dengan menerapkan metode dernonstrasi. gerakan Atan remo yang benar;
Sedangkan, kekurangan lain dilihat dari (4) Setelah siswa memiliki pengetahuan,
segi kualitas siswa dalam latihan berbagai dan pengalaman latihan, guru mengajak
gerakan tari remo, antara lain: (1) secara Siswa untuk mengoreksi kembali
umum pengalaman latihan beragam gerakan yang dilakukan, serta dapat
gerakan Atan remo di kelas X sudah meneruskan kegiaAtan untuk melakukan
cukup berpengalaman namun dengan gerakan berikutnya/lanjuAtan yang
latihan yang diperagakan kelompok siswa belum dikuasai.
lain banyak yang belum terampil mampu.;

Tabel .2
Hasil Observasi Aktivitas dan Keterampilan Kooperatif Siswa . Pada Siklus I

Aktifitas dan Ket..Kooperatif Nilai


Kelompok Nama Memperhatikan Minat Kekompak Rata-rata Kriteria
pemodelan Siswa kan siswa
I Ade Agusta Sembiring 3 3 3 3.00 Baik
Agista Dian Anggraeni 2 1 2 1.67 Cukup
Alip Burhan 2 2 2 2.00 Cukup
Amalia 1 2 2 1.67 Cukup
H Anggita Nur Melati 2 2 2 2.00 Cukup
Arsad Rosadi 1 1 1 1.00 Kurang
Arsih Arsita Sari 2 2 2 2.00 Cukup
Asih Susilawati 3 3 3 3.00 Baik
III Dera Ahmad Saputra 1 1 1 1.00 Kurang
Eki Wicaksono 2 2 2 2.00 Cukup
Fupu Latipah 2 2 2 2.00 Cukup
Hety Yoes Endang 3 3 3 3.00 Baik
IV Hilman Anwar 1 1 1 1.00 Kurang
Indah Anisa 2 2 1 1.67 Cukup

108
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

Indi Helelend 3 2 2 2.33 Cukup


Ita Siti Ningrum 1 1 1 1.00 Kurang
V Lela Sari 3 2 2 2.33 Kurang
Mardiyah 3 3 3 3.07 Baik
Mardhatilah 3 2 2 2.37 Cukup
Meilyana Popyanti 1 2 2 1.60 Cukup
VI Mila Karmila 1 2 2 1.67 Cukup
Muhamad irfan 2 2 2 2.00 Cukup
Nina Rosa Dewi 1 2 2 1.67 Cukup
Noormalla Kharyati 1 2 2 1.67 Cukup
VII Nurachman Akbar 1 2 2 1.67 Cukup
Nuraini Nanda 1 2 2 1.67 Cukup
Raden Ilyas 2 2 2 2.00 Cukup
Rahmawati 1 2 2 1.67 Cukup
VIII Resi Purnamasai 2 2 2 2.00 Cukup
Rika Resita 2 2 2 2.00 Cukup
Rima Mauladah 3 3 3 3.00 Baik
Rosita Mulyana 1 2 2 1.67 Cukup
Jumlah 59 64 64 62.33
Rata-rata 1.84 2.00 2.00 1.95 Cukup

Tabel.1 data di atas, dapat dianalisis dan 3) Tari Remo pada siswa X-H
Diinterprestasikan sebagai berikut : dengan menerapkan metode demontrasi
1) Aktivitas siswa memperhatikan menunjukkan Minat siswa untuk
demontrasi dapat diperoleh informasi, melakukan gerakan sesuai demontrasi
sebanyak 13 anak (41 %) menunjukan menunjukkan nilai cukup dengan rata-
nilai kurang (skor 2), dan sebanyak 11 rata skor 2,00.
anak (34%) menunjukan nilai siswa 4) Kekompakan siswa dalam
cukup (skor 2), dan sebanyak 8 anak berlatih sebanyak 32 anak, dapat
(25%) menunjukan aktivitas siswa diperinci sebanyak 5 anak (16%)
memperhatikan demontrasi nilai baik menunjukkan nilai siswa kurang (skor 1),
(skor 3). Dengan demikian dapat sebanyak 22 anak (69%) menunjukkan
diinterprestasikan bahwa pembelajaran nilai siswa cukup (skor 2). dan sebanyak 5
Seni Budaya Dalam Seni Tari Remo anak (16%) menunjukkan nilai siswa baik
dengan menerapkan pembelajaran (skor 3). Dengan demikian dapat
metode demontrasi dapat menunjukkan diinterpretasikan bahwa pembelajaran Seni
bahwa aktivitas siswa memperhatikan Budaya Dalarn Seni Tari Remo dengan
demontrasi dengan kriteria sedang menerapkan metode demonstrasi dapat
(cukup) dengan skor rata-rata 1,84; menunjukkan bahwa Kekompakan siswa
2) Minat siswa untuk melakukan dalam berlatih dengan nilai sedang (cukup)
gerakan sesuai demontrasi, yaitu dengan skor rata-rata 2,00. Kemudian
jumlah siswa sebanyak 32 siswa, dapat berdasarkan hasil analisis dan pengamatan
dirinci sebanyak 22 anak (69%) keseluruhan aspek yang dinilai dalam proses
menunjukkan nilai siswa baik (skor 3). belajar mengajar Seni Budaya Dalam Seni
Maka dapat diinterprestasikan bahwa Tari Remo yang diamati sebagaimana
pembelajaran Seni Budaya Dalam Seni dipaparkan di atas, dapat dikernukakan
bahwa siswa dalam belajar Seni Budaya
Dalam Seni Tari Remo dengan menerapkan

109
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

metode demonstrasi menunjukkan hasil umpan balik bagi guru terhadap proses
sedang (C) dengan skor rata-rata 1,95 pembelajaran yang telah dilaksanakan,
Selain itu, untuk mengetahui tingkat sehingga dapat pula digunakan sebagai
keberhasilan siswa dalam berlatih tehnik dasar perbaikan terhadap hasil
operan, pada akhir siklus I diadakan pembelajaran guna meningkatkan kualitas
ulangan (tes) untuk mengetahui sejauh proses pembelajaran berikutnya Adapun
mana kemampuan siswa melakukan hasil tes yang telah dicapai siswa dalam
beragam gerakan tari remo dengan proses pembelajaran siklus I dapat
konsisten dan ketepatan dalam berbagai dikemukakan pada table .2 berikut ini ;
situasi secara sekaligus digunakan sebagai

Tabel .3 Data Hasil Tes Akhir Siklus I

KLP Nama Nilai Tes Kriteria Nilai Ketuntasan

I Ade Agusta Sembiring 85 B Tuntas


Agista Dian Anggraeni 65 C Tidak Tuntas
Alip Burhan 68 C Tidak Tuntas
Amalia 60 C Tidak Tuntas
II Anggita Nur Melati 68 C Tidak Tuntas
Arsad Rosadi 60 C Tidak Tuntas
Arsih Arsita Sari 75 B Tuntas
Asih Susilawati 85 B Tuntas
III Dera Ahmad Saputra 60 C Tidak Tuntas
Eki Wicaksono 75 B Tuntas
Fupu Latipah 75 B Tuntas
Hety Yoes Endang 85 B Tuntas
IV Hilman Anwar 60 C Tidak Tuntas
Indah Anisa 60 C Tidak Tuntas
Indi Helelend 77 B Tuntas
Ita Siti Ningrum 60 C Tidak Tuntas
V Lela Sari 75 B Tuntas
Mardiyah 85 B Tuntas
Mardhotilah 75 B Tuntas
Meilyana Popyanti 75 B Tuntas
VI Mila Karmila 75 B Tuntas
Muhamad irfan 65 C Tidak Tuntas
Nina Rosa Dewi 65 C Tidak Tuntas
Noormalla Kharyati 75 B Tuntas
VII Nurchman Akbar 75 B Tuntas
Nuraini Nanda 75 B Tuntas
Raden Ilyas Ruhyat 65 C Tidak Tuntas
Rahmawati 75 B Tuntas
VIII Resi Purnamasari 65 C Tidak Tuntas
Rika Resita Sari 65 C Tidak Tuntas
Rima Mauladah 85 B Tuntas
Rosita Mulyana 65 C Tidak Tuntas
Jumlah 2278 -
Rata - rata 71.19 C
Siswa yang telah memperoleh nilai >75 (yang tuntas belajar) adalah sebanyak 17

110
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

siswa (53%), sedangkan selebihnya 15 siswa II ini sebagai tahap lanjutan sebagai
(47%) belum tuntas belajar. Secara rinci dari pengulangan dari hasil refleksi pembelajaran
perorangan dapat diketahui hasil nilai tes siklus I, dimana focus kegiaAtannya pada
tersebut adalah sebanyak 17 anak (53 %) upaya peningkatan kualitas proses
telah berhasil nilai Baik (B), dan sebanyak pembelajaran dan hasil belajar dengan
15 anak (47%) memperoleh nilai cukup (C). penyempurnaan, dan perbaikan terhadap
Dengan melihat data hasil penelitian pada segala kekurangan yang terjadi dari hasil
siklus I, temyata secara klasikal belum pelaksanaan proses pembelajaran siklus I.
mencapai ketuntasan belajar sebagaimana Dalam proses pembelajaran siklus II ini
kriteria yang ditetapkan oleh Depdiknas prosedur dan model pengembangan yang
yaitu 85%, sehingga pelaksanaan diterapkan pada prinsipnya sama dengan
pembelajaran tersebut masih perlu yang diterapkan sebelumnya. Dalam siklus
ditingkatkan. Berdasarkan refleksi dan II ini penekanannya pada upaya
pelaksanaan proses pembelajaran Seni kemampuan siswa melakukan beragam
Budaya Dalam Seni tari Remo dengan gerakan tari remo dengan konsisten dan
menerapkan metode demonstrasi pada tepat dalam berbagai situasi, dengan
siklus I terlihat masih terdapat menerapkan metode demonstrasi sebagai
kelemahan. Berdasar cataAtan lapangan metode belajar untuk mempercepat proses
pada proses pembelajaran dan observer. berlatih serta meningkatkan aktivitas dan
Pada siklus 1 ini masih belum nampak kemampuan berlatih sehingga
kemampuan siswa melakukan gerakan keterampilan beragam gerakan tari remo
Atan remo dengan tepat dan konsisten yang dimiliki siswa meningkat.
dalam berbagai situasi., terlihat dari Selanjutnya, dalam proses pembelajaran
rekapitulasi data aspek yang dinilai pada siklus II ini dilaksanakan selama 2
proses pembelajaran bahwa nilai siswa pertemuan dalam waktu 2 x (2 x 45
dalam melakukan ragam gerakan dengan menit), yakni Atanggal 15 — 29
tepat dan konsisten dalam berbagai situasi Nopember 2011 dengan materi utama
yaitu dan aspek menirukan gerakan yang melakukan ragam gerakan tari remo
diperagakan kelompok siswa yang dengan tepat serta konsisten dalam
ditunjuk guru masih belum bisa berbagai situasi_ Tindakan yang
dikerjakan dengan baik. Kendala yang dilakukan oleh guru terhadap kegiaAtan
kami temukan pada siklus 1 yang utama belajar siswa, adalah mengorganisasikan
adalah kebiasaan siswa yang pelaksanaan pembelajaran di lapangan
kemampuannya kurang adalah masih secara berkelompok sebagai tim berlatih
belum benar gerakannya, sehingga ragam sehingga siswa dapat melakukan latihan
gerakan Atan remo belum mendapat nilai dalam mengoptimalkan penerapan metode
yang baik. Berikutnya. agar kualitas demonstrasi, agar pembelajaran lebih
proses dan hasil belajar siswa dapat lebih berkualitas, menyenangkan, dan tidak
baik dan terjadi peningkaAtan yang membosankan Selanjutnya, materi
memuaskan, maka dalam kegiaAtan pelajaran dan sarana kegiatan belajar
penelitian tindakan kelas ini perlu untuk siswa dengan menggunakan RPP
ditindaklanjuti dengan mengadakan siklus II dan Lembar Observasi siklus II
pengulangan melalui proses pembelajaran (terlampir). Berdasarkan pengamatan
siklus II. terhadap pelaksanaan proses pembelajaran
1.2 Siklus II siklus II ini ternyata telah menunjukkan
Dalam proses pembelajaran Seni kelebihan-kelebihan, diantaranya dapat
Budaya Dalam Seni Tari Remo dengan diketahui dan kondisi aktivitas dan
menerapkan metode demonstrasi pada siklus keterampilan kooperatif siswa dalam

111
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

latihan menunjukkan peningkatan seperti peneliti/guru dalam kegiaAtan belajar


latihan dasar dan gerakan-gerakannya ini adalah : (1) mendorong siswa agar
makin lengkap, tepat dan konsisten dalam dapat berlatih percaya diri melakukan
berbagai situasi. Siswa lebih percaya diri latihan ragam gerakan Atan remo yang
dibandingkan pada pembelajaran siklus 1, lebih banyak untuk latihan lanjuAtan,
terlihat kompak dalam berlatih dan sehingga dari banyaknya latihan akan
tumbuh minat untuk mencoba gerakan- menambah wawasan cara melakukan
gerakan yang lengkap, Kemudian latihan selanjutnya; (2) Guru selalu
berdasarkan catatan lapangan terhadap memandu jalannya prosedur latihan
pelaksanaan proses pembelajaran dengan menekankan pada aktivitas dan
pada siklus II ini telah berjalan lebih keterampilan siswa.
efektif dan efisien, lebih cepat dari Kemudian, hasil dari serangkaian
ketetapan alokasi waktu dalam jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas
kegiatan. Hal ini desebabkan karena berdasarkan pengamatan terhadap
pelaksanaan ini merupakan pengulangan proses pembelajaran siklus 2 dengan
dan siswa telah memiliki pengalaman menerapkan pengajaran langsung ini
latihan yang diperoleh dari pembelajaran hasilnya akan dipaparkan dalam tabel
siklus I. data berikut:
Dengan memperhatikan ke-
kurangan kelebihan tersebut, maka
untuk mengatasi kekurangan tersebut
upaya tindakan yang dilakukan

Tabel .4 Data Hasil Observasi Aktivitas dan Keterampilan


kooperatif siswa Siklus II
Aktifitas dan Ket..Kooperatif Nilai
Kelompok Nama Memperhatikan Minat Kekompak Rata-rata Kriteria
pemodelan Siswa kan siswa
I Ade Agusta Sembiring 3 4 4 3.67 Sangat Baik
Agista Dian Anggraeni 2 3 4 3.00 Cukup
Alip Burhan 3 3 3 3.00 Baik
Amalia 3 3 3 3.00 Baik
H Anggita Nur Melati 3 3 3 3.00 Baik
Arsad Rosadi 2 2 2 2.00 Cukup
Arsih Arsita Sari 3 3 3 3.00 Baik
Asih Susilawati 3 4 4 3.67 Sanga baik
III Dera Ahmad Saputra 1 1 2 1.33 Kurang
Eki Wicaksono 3 3 3 3.00 Baik
Fupu Latipah 3 3 3 3.00 Baik
Hety Yoes Endang 3 4 4 3.67 Sangat baik
IV Hilman Anwar 2 1 2 1.67 Cukup
Indah Anisa 3 2 2 2.33 Baik
Indi Helelend 4 3 3 3.33 Baik
Ita Siti Ningrum 2 2 2 2.00 Cukup
V Lela Sari 4 3 4 3.67 baik
Mardiyah 3 4 4 3.67 Sangat baik
Mardhatilah 4 3 3 3.33 Baik
Meilyana Popyanti 2 3 3 2.67 Baik
VI Mila Karmila 2 3 3 2.67 Baik
Muhamad irfan 2 3 3 3.00 Baik

112
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

Nina Rosa Dewi 2 3 3 2.67 Baik


Noormalla Kharyati 3 3 4 3.33 Baik
VII Nurachman Akbar 2 3 3 2.67 baik
Nuraini Nanda 2 3 3 2.67 Baik
Raden Ilyas 3 3 3 3.00 Baik
Rahmawati 3 3 4 3.33 Baik
VIII Resi Purnamasai 3 3 3 3.00 Baik
Rika Resita 3 3 4 3.33 Baik
Rima Mauladah 3 4 4 3.67 Sangat baik
Rosita Mulyana 2 3 3 2.67 Baik
Jumlah 87 94 64 94.00
Rata-rata 2.72 2.94 3,16 2.94 Baik

(3) (69%) menunjukkan nilai baik


Berdasarkan tabel.3 di atas, maka (skor 3), dan sebanyak 5 anak (16%)
dalam penerapan metode demontrasi menunjukkan nilai sangat baik (skor 4).
Pada siswa kelas X-H SMA Negeri 1 Maka dapat diinterpretasikan bahwa
Cibarusah Kabupaten Bekasi yang pembelajaran Seni Budaya Dalam Seni
berjumlah 32 anak, dapat di jelaskan Tari Remo pada kelas X-H dengan
sebagai berikut : menerapkan metode demonstrasi
(1) Aktivitas siswa memperhatikan menunjukkan Minat siswa untuk
gerakan yang didemontrasikan, melakukan gerakan dapat
sesuai yang
diperoleh informasi, sebanyak 1 anak didemonstrasikan menunjukkan nilai
(3%) menunjukkan nilai siswa kurang baik dengan rata-rata skor 2,94;
(skor 1), sebanyak 10 anak (31%) Kekompakan siswa dalam berlatih, dalam
menunjukan nilai siswa cukup (skor 2), pembelajaran sebanyak 32 anak, dapat
sebanyak 18 anak (56%) menunjukkan diperinci sebanyak 5 anak (16%)
Aktivitas siswa memperhatikan gerakan menunjukkan nilai siswa cukup (skor 2),
yang didemontrasikan baik (skor 3), dan sebanyak 17 anak (53%) menunjukkan
sebanyak 3 anak (9%) menunjukkan nilai siswa baik (skor 3), dan sebanyak 10
Aktivitas siswa memperhatikan gerakan anak (31%), menunjukkan nilai siswa
yang didemontrasikan nilai sangat baik sangat baik (skor 4).. Dengan demikian
(skor 4). Dengan demikian dapat dapat diinterpretasikan bahwa
diinterprestasikan bahwa pembelajaran pembelajaran Seni Budaya Dalam Seni
seni budaya Atan remo dengan Tari Remo dengan menerapkan metode
menerapkan metode demontrasi dapat demonstrasi dapat menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa Aktivitas siswa Kekompakan siswa dalam berlatih dengan
memperhatikan gerakan yang nilai baik dengan skor rata-rata 3,16.
didemontrasikan dengan kriteria baik Kemudian berdasarkan hasil analisis dan
dengan skor rata-rata 2,72; pengamaAtan keseluruhan aspek yang
(2) Minat siswa untuk melakukan dinilai dalam proses belajar mengajar Seni
gerakan sesuai yang didemontrasikan Budaya Dalam Seni Tari Remo yang
kelompok siswa yang ditunjuk guru, diamati sebagaimana dipaparkan di atas,
yaitu dari jumlah siswa sebanyak 32 dapat dikemukakan bahwa siswa dalam
siswa, dapat diperinci sebanyak 2 anak berlatih ragam gerakan tari remo dengan
(6 %) menunjukkan nilai kurang (skor menerapkan metode demonstrasi
1), sebanyak 3 anak (9%) menunjukkan menunjukkan hasil baik dengan skor rata-
nilai cukup (skor 2), sebanyak 22 anak rata 2,94. Selanjutnya, sama halnya dengan
siklus 1, pada akhir siklus 2 diadakan uji

113
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

kompetensi. Siswa melakukan tes akhir keberhasilan siswa


siklus 2 untuk mengetahui tingkat
dalam mempelajari Seni Budaya Dalam mengetahui sejauh mana siswa dapat
Seni Tari Remo, pada Akhir siklus II Melakukan beragam
diadakan ulangan (tes) untuk
gerakan Atan remo dengan menerapkan tes tertulis yang telah dicapai siswa
metode demontrasi. Adapun dari hasil dalam
proses pembelajaran.

Tabel .5 Data Hasil akhir siklus II

114
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

Melihat data hasil evaluasi tersebut dalam kualitas proses dari hasil belajar Seni Budaya
table 5 di atas, diperoleh keterangan tenAtang ragam gerakan Atan remo dengan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang menerapkan metode demonstrasi pada siswa
dicapai siswa dari kegiaAtan penelitian kelas X-H SMA Negeri 1 Cibarusah
terhadap proses pembelajaran Seni Kabupaten Bekasi pada semester ganjil
Budaya Dalam Seni Tari Remo dengan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang dilakukan
menerapkan metode demonstrasi pada melalui dua siklus, dan berakhir diAtandai
siklus II, secara rinci dapat dikemukakan dengan adanya peningkaAtan hasil belajar
yaitu siswa yang telah memperoleh nilai yang signifikan. Untuk membuktikan
>75 (yang tuntas belajar) adalah sebanyak seberapa besar terjadi peningkaAtan dan
31 siswa (97%), sedangkan sisanya 1 keberhasilan proses pembelajaran Seni
anak (3%) belum mencapai KKM, Secara Budaya Dalam Seni Tari Remo dengan
rinci dari perorangan dapat diketahui menerapkan metode demonstrasi maka dalam
hasil nilai tes tersebut adalah sebanyak 9 pembahasan ini akan kami kemukakan
anak (28%) telah berhasil nilai sangat perbandingan hasil kegiaAtan penelitian dari
baik (A), sebanyak 22 anak (69%) telah kedua siklus pelaksanaan proses
berhasil nilai Baik (B), dan sebanyak 1 pembelajaran, antara lain mengenai hasil
anak (3%) telah berhasil nilai cukup belajar (evaluasi) seperti tercantum dalam
(C).Secara umum nilai tes akhir siklus II table 4.2 dan table 4.4 di atas. Dari kedua
ini sudah mencapai nilai rata-rata 84.38 data dalam table tersebut menunjukkan hasil
dengan kriteria Baik. yang dicapai oleh 32 siswa, pada siklus
Bertolak dari kenyataan hasil penelitian menunjukkan rata-rata sebesar 71,19
siklus II. siswa secara umum telah termasuk dalam kategori C (cukup),
mencapai ketuntasan belajar secara sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh pada
klasikal, sebagaimana kriteria yang siklus lI menunjukkan 84.38 terrnasuk
ditetapkan Depdiknas yaitu 85% , kategori nilai B (baik). Dalam hal ini terlihat
sedangkan dalam penelitian ini ketuntasan terjadi peningkaAtan rata-rata hasil belajar
belajar secara klasikal sudah mencapai siswa pada pelaksanaan pembelajaran pada
97%. Pada siklus 2 siswa sudah mampu siklus II sebesar 13,19. Dalam table .2 dan
melakukan ragam gerakan Atan remo table.4 juga menunjukkan bahwa 97% dari
terlihat dari cataAtan lapangan yang 32 siswa telah memperoleh nilai dengan
mengamati bahwa siswa sudah mampu kriteria minimal (>75) atau telah tuntas
melakukan ragam gerakan Atan remo belajar sesuai KKM yang ditetapkan dalam
dengan tepat dan konsisten dalam KTSP.
berbagai situasi dalam Untuk memperjelas indikasi tersebut maka
mendemonstrasikan Atan remo secara disini akan kami kemukakan perbandingan
individu. tenAtang hasil belajar siswa kelas X-H SMA
Dari uraian refleksi pelaksanaan proses Negeri 1 Cibarusah Kabupaten Bekasi
pembelajaran Seni Budaya Dalam Seni semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012
Tari Remo dengan menerapkan dari siklus I dan siklus II dalam tabel berikut:
pembelajaran kooperatif metode
demonstrasi pada siklus II dapat diakhiri.

2. Pembahasan Hasil Penelitian


Berangkat dari hasil pengamaAtan dan
analisis data di atas, dapat dikatakan bahwa

115
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

Tabel .6 Data Hasil Belajar Seni Budaya Dalam Seni Tari Remo
Siklus I dan Siklus II

NILAI HASIL BELAJAR


KLP Nama Ketuntasan
Siklus I Siklus II
I Ade Agusta Sembiring 85 90 Meningkat
Agista Dian Anggraeni 65 80 Meningkat
Alip Burhan 68 80 Meningkat
Amalia 60 75 Meningkat
II Anggita Nur Melati 68 80 Meningkat
Arsad Rosadi 60 80 Meningkat
Arsih Arsita Sari 75 90 Meningkat
Asih Susilawati 85 95 Meningkat
M Dera Ahmad Saputra 60 75 Meningkat
Eki Wicaksono 75 85 Meningkat
Fupu Latipah 75 85 Meningkat
Hety Yoes Endang 85 95 Meningkat
IV Hilman Anwar 60 75 Meningkat
Indah Anisa 60 70 Meningkat
Indi Helelend 77 85 Meningkat
Ita Siti Ningrum 60 75 Meningkat
V Lela Sari 75 90 Meningkat
Mardiyah 85 95 Meningkat
Mardhotilah 75 85 Meningkat
Meilyana Popyanti 75 90 Meningkat
VI Mila Karmila 75 90 Meningkat
Muhamad irfan 65 85 Meningkat
Nina Rosa Dewi 65 85 Meningkat
Noormalla Kharyati 75 85 Meningkat
VII Nurchman Akbar 75 85 Meningkat
Nuraini Nanda 75 85 Meningkat
Raden Ilyas Ruhyat 65 85 Meningkat
Rahmawati 75 85 Meningkat
VIII Resi Purnamasari 65 80 Meningkat
Rika Resita Sari 65 90 Meningkat
Rima Mauladah 85 90 Meningkat
Rosita Mulyana 65 80 Meningkat
Jumlah 2278 2700 -
Rata-rata 71.19 84.38 Meningkat
dikemukakan Pula bahwa dari hasil penelitian
Berdasarkan informasi di atas dapat tersebut terdapat beberapa kelebihan antara
dikemukakan bahwa pada hasil Belajar lain :
dengan menerapkan metode demonstrasi (1) Dengan menerapkan metode
dapat meningkatkan prestasi Belejar pada demonstrasi dalam proses pembelajaran Seni
Seni Budaya Dalam Seni Tari Remo siswa Budaya Dalam Seni Tari Remo dapat
kelas X-H SMA Negeri 1 Cibarusah mendorong siswa untuk meningkatkan
Kabupaten. Bekasi semester ganjil Tahun aktivitas dan Keterampilan Kooperatif siswa
Pelajaran 2011/2012. Disamping itu dapat terutama dalam aspek minat untuk

116
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

menirukan gerakan yang didemonstrasikan Budaya Dalam Seni Tari Remo pada
kelompok siswa yang ditunjuk guru dan siswa kelas X-H SMA Negeri 1
kekompakan dalam berlatih; Cibarusah Kabupaten Bekasi semester
(2) Dengan menerapkan metode ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.
demonstrasi dalam proses pembelajaran Seni
2. Rekomendasi
(3) Budaya Dalam Seni Tari Remo dapat Berdasarkan kesimpulan hasil
membawa suasana belajar yang penelitian tindakan kelas tersebut di atas,
menyenangkan dan mempercepat cara proses dapat dikemukakan beberapa saran,
kemampuan siswa untuk melakukan gerakan sebagai berikut :
yang benar dan meningkatkan hasil belajar 1) Dalam upaya meningkatkan aktivitas dan
Seni Budaya khususnya tenAtang rnateri keterampilan kooperatif siswa dalam
Seni Tari Remo. proses pembelajaran Seni Budaya Dalam
Selanjutnya pada akhir pembahasan, Seni Tari Remo pada siswa kelas X,
berdasarkan refleksi proses pembelajaran hendaknya guru menerapkan Model
pada siklus II ini ada hal penting yang perlu Pembelajaran kooperatif metode
untuk ditindaklanjuti dari hasil kegiaAtan Demonstrasi yang bisa membuat situasi
penelitian tindakan kelas ini antara lain : pembelajaran yang menyenangkan.
terdapat 1 siswa (3%) masih belum tuntas 2) Dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar, sehingga perlu diadakan upaya belajar Seni Budaya Dalam Seni Tari
remedial (perbaikan individual), dan yang Remo pada siswa kelas X hendaknya
dilakukan peneliti/guru dalam hal ini adalah guru menerapkan Model Pembelajaran
dengan rnemberikan dorongan kepada siswa kooperatif metode Demonstrasi agar
yang bersangkuAtan agar menambah proses pembelajaran bisa membantu
intensitas latihan, sehingga dalam proses mempermudah proses keterampilan
pembelajaran Seni Budaya Dalam Seni Tari siswa terhadap materi Seni Seni Tari
Remo dengan menerapkan metode Remo.
demonstrasi ini dapat tercapai secara lebih
efektif dan efisien. F. REFERENSI

E. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar


Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Dalam bab terakhir ini akan mernaparkan Aksara.
tenAtang kesimpulan dan saran-saran Berg, Euwe Vd. (1991). Miskonsepsi Seni
berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, Tarii dan Remidi Salatiga: Universitas
sebagai berikut : Kristen Satya Wacana.
1 Kesimpulan Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas Mengajar. Bandung: Sinar Baru
dapat diAtank kesimpulan sebagai berikut : Algesindo.
1. PeningkaAtan aktivitas dan keterampilan Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972.
kooperatif siswa kelas X-H SMA Negeri Models of Teaching Model. Boston:
1 Cibarusah Kabupaten Bekasi semester A Liyn dan. Bacon.
ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam Masriyah. 1999. Analisi.s. Butir Tes.
belajar Seni Budaya Dalam Seni Tari Surabaya: Universitas Press.
Remo dapat diketahui melalui Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian
pembelajaran kooperatif metode Tindakan Kelas. Makalah Panitia
demonstrasi; Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah
2. Melalui penerapan pembelajaran untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.
kooperatif metode demonstrasi dapat Nur, Moh. Pemotivasian Siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar Seni Belajar. Surabaya. University Press.

117
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, September 2016

Universitas Negeri Surabaya.


Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan
dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa
Universitas Press.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.
Bineksa Cipta. Usman, Uzer. 2000.
Menjadi Guru Profesional. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

118

You might also like