Professional Documents
Culture Documents
WildanAnugrah PerangkatPembelajaran
WildanAnugrah PerangkatPembelajaran
(RPP)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah peserta didik mencermati artikel opini yang berjudul “Pentingnya Menjaga
Kesehatan Mental Bagi Kehidupan” melalui pendekatan saintifik dan model
pembelajaran problem based learning dengan media salindia diharapkan dapat
menumbuhkan sikap kejujuran, tanggung jawab, percaya diri, dan kreatif.
Pengetahuan
1. Melalui penerapan model pembelajaran Discovery learning dengan
pendekatan saintifik berbasis media salindia diharapkan peserta didik
mampu menemukan informasi artikel opini dengan tepat dan benar.
2. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan
pendekatan sainifik berbasis media salindia diharapkan peserta didik
mampu mengidentifikasi tujuan untuk membedakan fakta dan opini
penulis dengan tepat.
Keterampilan
1. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan
pendekatan saintifik berbasis media salindia diharapkan peserta didik
mampu mengungkapkan opini dalam bentuk artikel dengan tepat.
2. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan
pendekatan saintifik berbasis media salindia diharapkan peserta didik
mampu menyusun opini dengan tepat.
3. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan
pendekatan saintifik berbasis media salindia diharapkan peserta didik
mampu menyusun fakta dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Faktual : Contoh artikel opini berjudul “Pentingnya Menjaga
Kesehatan Mental Bagi Kehidupan”
b. Konseptual : 1) Informasi dalam artikel opini, 2) Tujuan informasi (fakta)
dan opini.
c. Prosedural : 1) Menyusun informasi (fakta), 2) Menyusun opini.
d. Metakognitif : Peserta didik mampu mengidentifikasi tujuan untuk
membedakan opini dan fakta serta peserta didik mampu menyusun srtikel
opini.
2. Pembelajaran Pengayaan
Membaca artikel opini yang bersumber dari internet kemudian menentukan
informasi fakta dan opini dalam artikel opini.
3. Pembelajaran Remedial
Mendalami Kembali materi yang sudah dipelajari sesuai dengan yang belum
dipahami. Memberikan latihan untuk menentukan infomasi (fakta) dan opini
dalam sebuah artikel opini.
E. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Teknik : mengamati dan membaca, tanya jawab, diskusi, penugasan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Tahapan Langkah-langkah Durasi
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam 10’
pembuka;
2. Peserta didik Bersama guru
berdoa Bersama-sama untuk
mengawali pembelajaran.
(religious-proaktif);
3. Peserta didik menanggapi
pengecekan kehadiran yang
dilakukan oleh guru;
4. Peserta didik menyimak KD,
indicator, tujuan pembelajaran,
dan arahan guru bahwa kegiatan
pembelajaran berlangsung;
5. Peserta didik bersama guru
melakukan apersepsi dengan
mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman
peserta didik saat mempelajari
materi sebelumnya (kritis).
Kegiatan Inti Mengamati 60’
Pemberian 1. Peserta didik mencermati contoh
Rangsangan artikel opini berupa teks yang
berjudul “Pentingnya Menjaga
Kesehatan Mental Bagi
Kehidupan” yang disajikan oleh
guru dengan cermat (literasi)
2. Peserta didik membaca dan
mencermati contoh artikel berupa
teks secara bersama-sama (kerja
sama).
3. Peserta didik dibagi kelompok
terdiri dari empat orang
Pernyataan/Identifikasi Menanya
Masalah 4. Peserta didik bersama-sama
mengidentifikasi fakta dan opini
artikel
5. Peserta didik bertanya jawab
dengan peserta didik lain atau
dengan guru
Mengorganisasikan 1. Peserta didik menerima LKPD
peserta didik dalam yang harus didiskusikan bersama
Pengumpulan Data kelompok.
untuk Belajar 2. Peserta didik secara berkelompok
Membimbing berdiskusi untuk mengidentifikasi
penyelidikan individu fakta dan opini artikel.
atau kelompok 3. Peserta didik mengumpulkan data
yang ditemukan dari artikel.
Peserta didik berperan aktif dan
kolaboratif dengan sesamam
anggota kelompok dalam
pengumpulan data/bahan selama
proses.
4. Peserta didik mengumpulkan
data/informasi yang ditemukan
dari artikel
5. Peserta didik berperan aktif dan
kolaboratif dengan sesama
anggota kelompok dalam
pengumpulan data/bahan selama
proses penyelidikan.
Mengembangkan dan 1. Secara berkelompok peserta didik
menyajkan hasil karya dengan guru menemukan dan
Menganalisis dan menyebutkan informasi fakta dan
mengevaluasi proses opini yang terdapat dalam artikel.
Pembuktian (Data 2. Dengan arahan guru, salah satu
processing dan peserta didik menjadi perwakilan
Verification) kelompok yang
mengkomunikasikan hasil.
3. Peserta didik terlibat aktif dalam
diskusi memberikan kesimpulan
pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
4. Peserta didik dibimbing guru
mengevaluasi dan merefleksi
kegiatan pembelajaran hari ini.
5. Peserta didik bertanya mengenai
materi yang belum dipahami.
Penutup dengan 1. Peserta didik melakukan evaluasi 10’
Menarik Simpulan akhir yag diberikan oleh guru
2. Peserta didik menerima informasi
mengenai perbaikan dan/atau
pengayaan yang akan dilakukan.
3. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi yang akan
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
b. Penilaian Pengetahuan
Contoh Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Ket.
Instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Uraian Lihat lampiran Saat pembelajaran Penilaian
langsung pencapaian
pembelajaran
c. Penilaian Keterampilan
Contoh Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Ket.
Instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Praktik Lembar kerja Saat pembelajaran Penilaian
peserta didik langsung pencapaian
pembelajaran
I. Pembelajaran Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
a. Pembelajaran ulang
b. Pemanfaatan tutor sebaya
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi KKM dan belum
memenuhi kompetensi dasar. Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar yang sesuai, akan diberikan motivasi dan kegiatan pembelajaran ulang dengan
teman sebaya.
J. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman materi
antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih
tinggi, meringkas buku-buku referensi untuk menganalisis struktur dan kaidah
kebahasaan berita yang di dengar saat siaran langsung di televisi.
Lampiran 1
Evaluasi Pembelajaran
Instrument Penilaian Sikap
1. Penilaian Spiritual
Kejadian/prilaku
No Nama Menghormati Tindak Lanjut
Siswa berdoa Memberi salam
orang lain
2. Penilaian Sosial
Kejadian/prilaku
Kerja Tindak
No Nama Tanggal Percaya Tanggung Kreatif
Disiplin sama Lanjut
diri jawab
Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama dan kelas di sudut kanan atas
2. Baca soal dengan cermat dan teliti
3. Kerjakan soal mudah terlebih dahulu
4. Periksa kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada guru
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf
A, B, C, dan D!
Cermati informasi berikut!
Nilai Akhir
Nilai Akhir = Jumlah Skor X 100
Jumlah Skor Maksimal
Lembar Soal
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama dan kelas di sudut kanan atas
2. Baca soal dengan cermat dan teliti
3. Kerjakan soal dengan tepat
4. Periksa kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada guru
Kerjakan soal dibawah ini dengan cermat dan tepat
1. carilah sebuah artikel dari internet, buku, majalah, koran dan media lainnya. Tentukan
opini yang membangun artikel tersebut! Setelah anda dapat menentukkan opini dari
artikel tersebut, buatlah kerangka artikel dengan menyusun opini dan fakta berdasarkan
informasi dan gagasan yang anda dapat.
Nilai Akhir
Nilai Akhir = Jumlah Skor X 100
Jumlah Skor Maksimal
Lampiran
Materi Ajar
3.46 Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini , dalam sebuah
artikel berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dibaca
Di dalam sebuah kehidupan, seseorang tidak hanya membutuhkan kesehatan jasmaniah saja
untuk memenuhi kebutuhan fisiknya seperti makan, minum, dan olahraga. Tetapi juga yang
tak kalah penting adalah kesehatan mental yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan seseorang.
Sebuah definisi dari ahli menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah terwujudnya
keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai
kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara
positif kebahagiaan dan kemajuan dirinya (Daradjat, 1983). Dari definisi tersebut bahwa
apabila seseorang mampu mewujudkan keharmonisan antara fungsi jiwanya seperti berpikir,
merasa, dan lain-lain, serta mereka senantiasa berpikir secara positif dan mampu menghadapi
berbagai permasalahan yang terjadi dalam hidupnya.
Menurut WHO (dalam Rasmun, 2001) menyebutkan bahwa terdapat beberapa kriteria orang
yang sehat secara jiwa dan mental, antara lain; 1) mampu menyesuaikan diri dengan baik
pada kenyataan, 2) adanya kepuasan dalam diri, baik kepuasan atas usaha atau memberi
sesuatu, 3) adanya hubungan antar manusia, seperti sikap saling tolong-menolong, 4)
introspeksi diri, 5) menyelesaikan permusuhan secara kreatif dan konstruktif, dan 6)
mempunyai rasa kasih sayang. Dari kriteria yang disebutkan oleh WHO tersebut wajiblah
dimiliki oleh setiap individu, karena berhubungan dengan kondisi mental mereka. Jika
kriteria tersebut dapat dimiliki oleh setiap individu, maka dapat meminimalisir terjadinya
kondisi mental yang tidak sehat pada individu.
Lalu bagaimana jikalau seseorang mengalami suatu hal yang membuat mentalnya terganggu?
Apakah ada hal berpengaruh rhadap kesehatan mental seseorang?. Menurut Daradjat dalam
bukunya yang berjudul Kesehatan Mental terdapat empat hal yang berpengaruh besar
terhadap kesehatan mental seseorang, yaitu perasaan, pikiran/kecerdasan, kelakuan, dan
kesehatan badan. Secara tidak langsung keempat hal tersebut sangat berpengaruh pada
kondisi mental seseorang. Contohnya, seseorang yang menderita penyakit jantung bertahun-
tahun dan tak kunjung sembuh walaupun telah berobat ke berbagai dokter maupun
pengobatan tradisional telah dicobanya, tetapi tetap saja penyakitnya tak kunjung sembuh,
sehingga membuatnya stress berkepanjangan dan ia merasa bahwa kehidupan yang diberi
oleh Tuhan tak adil baginya. Dari contoh tersebut, kita bisa menggambarkan bahwa kondisi
kesehatan jasmaniah secara tidak langsung juga mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Dan tentu jikalau seseorang tak mampu menjaga dirinya dari hal buruk yang dapat
berpengaruh pada kondisi mental mereka, maka dapat berdampak negatif bagi kehidupannya.
Lalu apa dampaknya jika seseorang tidak menjaga hal-hal yang dapat berdampak negatif bagi
kesehatan mental mereka? Mungkin saja yang akan terjadi adalah mereka akan mengalami
gangguan ataupun penyakit mental dan kejiwaan. Contohnya saja adalah perilaku bunuh diri,
bunuh diri adalah perbuatan dengan sengaja, dan bertujuan secara sadar mengambil jiwa
sendiri (Kartono & Andari, 1989). Perilaku bunuh diri merupakan salah satu ciri bahwa
seseorang mengalami gangguan pada mental mereka, karena seseorang yang melakukan
tindakan bunuh diri berarti mereka tidak mampu menyesuaikan diri dengan kenyataan yang
terjadi dan tidak mampu menghadapi permasalahan yang dihadapinya secara positif.
Penyebabnya sendiri bermacam-macam, bisa disebabkan oleh putus cinta, kondisi ekonomi,
sakit yang berkepanjangan, dan lain-lain.
Maka dari itu, untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh ketidakmampuan
dalam menyesuaikan diri sehingga menyebabkan mental dapat terganggu adalah
diperlukannya sikap-sikap penting yang dimiliki oleh setiap individu dalam menentukan
kesehatan mental. Sikap-sikap tersebut antara lain; 1) sikap menghargai diri sendiri, 2) sikap
memahami dan menerima keterbatasan diri sendiri dan keterbatasan orang lain, 3) sikap
memahami kenyataan bahwa semua tingkah laku ada penyebabnya, dan 4) sikap memahami
dorongan untuk aktualisasi diri (Semiun, 2006). Dari keempat sikap tersebut menjadi upaya
penting seseorang dalam menjaga kesehatan mentalnya agar terhindar dari gangguan.
Selain itu, juga terdapat hal yang tak kalah penting untuk menjaga kesehatan mental yaitu
dengan cara meningkatkan religiusitas dan kebermaknaan hidup. Hal ini seperti yang
terangkum pada penelitian yang dilakukan oleh Bukhori kepada para mahasiswanya dengan
penelitian yang berjudul Kesehatan Mental Mahasiswa Ditinjau dari Religiusitas dan
Kebermaknaan Hidup. Bukhori menjelaskan bahwa tingkat religiusitas dan kebermaknaan
hidup seseorang memiliki peranan penting dalam mewujudkan kesehatan mental. Hal ini
dapat direalisasikan dengan cara mengikuti beberapa kegiatan keagamaan ataupun kegiatan
bermanfaat lain agar mendapatkan hidup, sehingga kesehatan mental pun dapat terwujud.
Berdasarkan artikel tersebut, diambil beberapa informasi singkat dalam artikel yang dibaca,
yaitu :
a Di dalam sebuah kehidupan, seseorang tidak hanya membutuhkan kesehatan
jasmaniah saja untuk memenuhi kebutuhan fisiknya seperti makan, minum, dan
olahraga
b Sebuah definisi dari ahli menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah terwujudnya
keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai
kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan
secara positif kebahagiaan dan kemajuan dirinya (Daradjat, 1983).
Berdasarkan dua kalimat yang diambil dari artikel tersebut, maka hasil analisisnya untuk
menentukan fakta dan opini adalah sebagai berikut:
No Informasi Kategori
1 Di dalam sebuah kehidupan, seseorang tidak hanya Opini
membutuhkan kesehatan jasmaniah saja untuk
memenuhi kebutuhan fisiknya seperti makan, minum,
dan olahraga
2 Sebuah definisi dari ahli menjelaskan bahwa kesehatan Fakta
mental adalah terwujudnya keharmonisan yang
sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta
mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-
problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara
positif kebahagiaan dan kemajuan dirinya (Daradjat,
1983).
OPINI ……………..
FAKTA ……………..
Dalam menyusun opini ataupun fakta, tentunya ada Langkah-langkah dalam menyusun
sebuah opini dan fakta.
Memilih Isu. Dalam menulis artikel opini, pemilihan isu merupakan sesuatu yang
sangat penting untuk diperhatikan.
Mengumpulkan Data.
Mengolah Data.
Memberi Judul.
Memberi Lead yang Bagus.
Membuat Alur Tulisan.
Menutup Tulisan.