Professional Documents
Culture Documents
Perbandingan Pelayanan Publik Pada PTN BH Dan PTN Blu
Perbandingan Pelayanan Publik Pada PTN BH Dan PTN Blu
Perbandingan Pelayanan Publik Pada PTN BH Dan PTN Blu
BLU
(STUDI KASUS UNAIR DAN UPN VETERAN JAKARTA)
Disusun oleh:
Shela Febri Anggraini
NIM. 205030100111093
Mata Kuliah Perbandingan Administrasi Publik
Kelas I
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum) merupakan level tertinggi karena
memiliki otonomi penuh dalam mengelola keuangan dan sumber daya, termasuk dosen dan
tendik. PTN jenis ini beroperasi mirip dengan perusahaan perusahaan BUMN. PTNbh
merupakan pola pengelolaan perguruan tinggi yang dianggap mapan dalam pengelolaan
bidang akademik maupun non akademik yang meliputi pengelolaan bidang organisasi,
keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan (kepegawaian) dan sarana prasarana. Tujuan
pemerintah membentuk PTNbh adalah agar PTNbh dapat lebih fleksibel dalam mengelola
sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat menghasilkan pendidikan bermutu, dapat
meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi, dan menghasilkan nilai
tambah yang dapat meningkatkan kesejahteraan pegawainya dengan pengelolaan berdasarkan
pada prinsip akuntabilitas, transparansi, nirlaba, penjaminan mutu, efektivitas dan efisiensi.
Perguruan tinggi yang diberikan status sebagai PTN-BH tidak lagi harus bertanggungjawab
penuh kepada negara, khususnya dalam hal tata kelola. Hal ini dikarenakan fungsi negara
mulai direduksi oleh fungsi organ Majelis Wali Amanat (MWA) di internal PTN-BH, sebagai
penerapan check and balance dalam pengelolaan akademik maupun tata kelola.
Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi PTN untuk menjadi PTN-BH, yang diatur
dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 88 Tahun
2014 tentang Perubahan Perguruan Tinggi Negeri Menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum, menyatakan:Persyaratan PTN menjadi PTN badan hukum mencakup tingkat dan
derajat kemampuan dari PTN untuk:
PTN-BH harus memiliki empat pondasi kuat yakni kerangka legal yang kuat,
mekanisme block-funding, jaminan mutu, bangunan harus berstandar International
Organization for Standardization (ISO), dan administrasi professional. Selanjutnya, ada pula
persyaratan PTN yang hendak berubah status menjadi PTN-BH harus masuk sembilan
peringkat nasional dalam publikasi.
Sedangkan PTN BLU (PTN Badan Layanan Umum) merupakan institusi dengan level
kedua dalam hal otonomi. Pengelolaan institusi ini mirip dengan rumah sakit milik negara.
Seluruh penerimaan non pajak dikelola secara otonomi dan dilakukan pelaporan ke negara.
Asset Asset yang diperoleh dari usaha Aset BLU merupakan asset
PTN BH menjadi asset PTN BH yang harus dikonsolidasikan
yang merupakan asset negara dalam BMN
yang dipisahkan, sementara
5.
asset berupa tanah yang berada
dalam penguasaan PTN BH
yang diperoleh dari APBN
merupakan barang milik negara
UNAIR menempati posisi pertama dari penilaian Indikator Kineja Utama (IKU)
kelompok Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH) yang ditetapkan Kementrian
Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hal ini berkaitan dengan
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek yang berjumlah 9
aktivitas yang bisa diikuti oleh mahasiswa sebagai bagian dari implementasi dari MBKM.
Ketua LTMPT mengungkapkan bahwa sudah sangat lama UNAIR mengimplementasikan
beberapa hal yang berkaitan dengan MBKM. Mahasiswa UNAIR yang telah menjuarai
beberapa bidang tertentu dapat dimasukkan ke dalam SKS. Selain itu, mahasiswa yang
mengikuti konferensi atau student exchange sudah tidak perlu lagi mengikuti KKN, karena hal
tersebut sudah termasuk ke dalam bagian implementasi dari MBKM. UNAIR juga sangat
mendorong kegiatan magang dan praktek industri. Dalam hal ini, pihaknya sudah
memberangkatkan ratusan mahasiswa untuk melakukan magang industri. Selanjutnya,
mahasiswa yang mengikuti riset dengan dosen dan mahasiswa yang wirausaha, UNAIR juga
memasukkannya dalam SKS tertentu. Bahkan pembelajaran lintas studi dan rumpun ilmu
sudah diaplikasikan sejak mahasiswa masih berada di semester awal. Dengan kegiatan-
kegiatan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa UNAIR sudah mendukung penuh kegiatan
MBKM dengan sarana yang sangat maksimal sehingga UNAIR mendapat penilaian indikator
dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melampaui dari batas
penilaian, yaitu sebesar 74 poin, dengan poin pertumbuhan 673 dengan posisi tinggi 10% yang
membawanya menempati posisi pertama dalam penilaian indikator kinerja PTN-BH.
Perubahan status Universitas Airlangga dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi
suatu bentuk organisasi yang berbadan hukum (Badan Hukum Milik Negara – BHMN)
memacu perguruan tinggi ini untuk menjadi lebih mandiri. Hal ini membuat pihak manajemen
PTN harus berbenah diri dan mempersiapkan berbagai strategi agar dapat bersaing dengan
perguruan tinggi yang lain di masa mendatang. Salah satu model perencanaan kualitas yang
memenuhi prinsip-prinsip tersebut adalah dengan penerapan model Quality Function
Deployment (QFD). QFD merupakan metode yang menjamin kualitas pada setiap tahap proses
pengembangan produk, dimulai dengan desain kualitas itu sendiri. Model ini merubah apa yang
diinginkan konsumen menjadi karakteristik kualitas dan mengembangkan perencanaan kualitas
untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan.
UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) resmi menyandang status Perguruan Tinggi Berbadan
Layanan Umum (PTN BLU), perubahan status tersebut berdasarkan pada Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia nomor: 209/KMK.05/2021 yang ditetapkan pada tanggal 31 Mei
2021. Dalam keputusan tersebut UPNVJ beserta tiga PTN lainnya telah ditetapkan sebagai
instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
yang memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan kepada instansi yang telah BLU.
Berubahnya status UPNVJ menjadi Badan Layanan Umum ini berdampak pada
berubahnya pola perencanaan keuangan, pelayanan, dan tata kelola universitas. Di antara tiga
skala prioritas tersebut yang akan dijadikan prioitas utama setelah berubahnya UPNVJ menjadi
BLU ini adalah pola perencanaan keuangan. Dr. Prasetyo Hadi selaku Wakil Rektor Bidang
Umum dan Keuangan mengatakan sejak ditetapkan menjadi BLU, UPNVJ saat sudah
melakukan beberapa hal yaitu melaksanakan surat keputusan percepatan Pengelolaan
Keuangan (PK) BLU dan SOP pengelolaan serta segala sesuatu yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan.
Setelah ditetapkan sebagai PTN BLU dari status sebelumnya yakni satuan kerja, maka
Langkah-langkah ke depan yang dikerjakan UPN Veteran Jakarta adalah pengalihan
pengelolaan keuangan berbasis pengelolaan BLU termasuk dalma menyiapkan peraturan
rektor, standar operasional prosedur, sumber daya manusia, dan sistem informasi, penyesuaian
struktur organisasi dan tata kerja. UNPVJ juga segera melakukan penetapan formulasi
remunerasi, persiapan operasional unit-unit bisnis, penetapan tarif layanan dan sistem
informasi layanan, pembenahan unit layanan terpadu untuk pencapaian standar pelayanan
minimal, penguatan nilai-nilai budaya kerja, dan penguatan program reformasi birokrasi dan
zona integritas.
Dengan adanya pengelolaan keuangan dan SDM yang lebih fleksibel melalui status
BLU, maka UPN Veteran Jakarta bisa meningkatkan kualitas akademik pembelajaran melalui
perekrutan dosen yang bisa segera dilakukan saat dibutuhkan, dan bisa mengelola keuangan
lebih mandiri dan fleksibel tanpa proses administrative yang rumit sehingga misalnya Ketika
ingin menggunakan dana untuk penyediaan gedung kelas belajar atau sarana dan prasarana
pendukung terkait maka bisa segera cepat diproses dan direalisasikan.
Meski baru bergabung menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum
(BLU), Tim Humas UPN Veteran Jakarta sudah berhasil mengukir prestasi.
Tim Humas UPNVJ berhasil memenangkan Anugerah Diktiristek 2022 dengan dua kategori
yakni di kategori PTN – BLU Siaran Pers dan PTN - BLU Video Profil dengan predikat Silver
Winner. Seperti pada tugas dan fungsi kehumasan, humas tidak hanya ditugaskan dan berfungsi
untuk membangun reputasi namun juga harus mampu menangani komunikasi krisis dan
memberikan informasi yang informatif kepada publik internal dan eksternal. Dilihat dari kedua
kategori yang dimenangkan, humas UPNVJ berhasil membuktikan bahwa seluruh rilis yang
telah dibuat mampu menjembatani pihak UPNVJ dengan dunia luar. Selain itu, fungsi dari
video profil dapat digunakan sebagaimana mestinya dengan memberikan informasi yang
efektif untuk menyampaikan informasi yang diperlukan oleh seluruh stakeholder.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perbedaan mendasar antara PTN-BH dan PTN-BLU adalah pada penetapan status,
pengelolaan, penetapan tarif layanan, pola pelaporan keuangan, pengelolaan asset dan
pengelolaan SDM nya. PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum) merupakan
level tertinggi karena memiliki otonomi penuh dalam mengelola keuangan dan sumber daya,
termasuk dosen dan tendik. Sedangkan PTN BLU (PTN Badan Layanan Umum) merupakan
institusi dengan level kedua dalam hal otonomi. Pengelolaan institusi ini mirip dengan rumah
sakit milik negara. Seluruh penerimaan non pajak dikelola secara otonomi dan dilakukan
pelaporan ke negara.
Astridina, Maarif, S., & Wijayanto, H. (2017). Komparasi Sistem Remunerasi Pada Tiga
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Jurnal Manajemen dan
Organisasi, 190-206.
Diyanto, C., Putranti, I. R., Yuwono, T., & Yuningsih, T. (2021). Kebijakan Otonomi
Perguruan Tinggi Indonesia: Antara Privatisasi dan Komersialisasi. Jurnal Ijtima'iyya,
1-20.