Professional Documents
Culture Documents
Dampak Optimasi Pemanfaatan Plts Terhadap Ketahana
Dampak Optimasi Pemanfaatan Plts Terhadap Ketahana
ABSTRACT
The purpose of this paper was to discussed the impact of optimizing the utilization of Solar Power Plan in A
Rifle Company and B Rifle Company of 643rd Infantry Battalion on unit energy security based on five dimensions
of energy resiliencey.
This research was quantitative research using transportation model optimization to found distribution and the
lowest cost to got optimal benefits from Solar Power Plant. Data collection was carried out using library, internet
and experimental methods by carrying out transportation model iterations.
Based on the research results, it was found those two Companies had peak power potential of 996.72 kWp at
A Rifle Company and 936.43 kWp at B Rifle Company respectively, while the efficiency obtained by A Rifle Company
and B Rifle Company by utilizing Solar Power Plant were 133% and 93% respectively. Through the optimization of the
transportation model, it could be seen that the two Companies had energy reserves of 1,405.71 kWp and the costs incurred
to built the Solar Power Plant system were around IDR 6,992,109,000.00. These results certainly had positive impacts
on the unit energy resilience, as seen by the existence of several indicators originating from influential dimensions such
as the availability dimension, the affordability dimension, the technology development and efficiency dimension, the
environmental and social sustainability dimension as well as the regulatory and governance dimension.
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membahas dampak dari optimasi pemanfaatan PLTS di Kipan A dan Kipan
B Yonif 643/Wns terhadap ketahanan energi satuan di lokasi penelitian berdasarkan lima dimensi ketahanan energi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan optimasi model transportasi untuk
mencari pendistribusian serta biaya terendah untuk mendapatkan manfaat dari PLTS secara optimal. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode kepustakaan, internet serta ekperimental dengan melakukan iterasi model transportasi.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa kedua Kipan memiliki potensi daya puncak sebesar
996,72 kWp di Kipan A dan 936,43 kWp di Kipan B, sedangkan efisiensi yang diperoleh Kipan A dan Kipan B
dengan memanfaatkan PLTS masing-masing sebesar 133% dan 93%. Melalui optimasi model transportasi, terlihat
bahwa kedua Kipan memiliki cadangan energi sebesar 1.405,71 kWp dan biaya yang dikeluarkan untuk membangun
sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini sekitar Rp 6.992.109.000,00. Hasil ini tentunya berdampak positif
terhadap ketahanan energi satuan itu sendiri, terlihat dengan adanya beberapa indikator yang berasal dari dimensi
yang berpengaruh seperti dimensi ketersediaan, dimensi keterjangkauan, dimensi pengembangan teknologi dan
efisiensi, dimensi kelestarian lingkungan dan sosial serta dimensi regulasi dan pemerintahan.
1
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
2
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
Tabel 1
Potensi Output Daya Puncak PLTS Kipan A Yonif 643/Wns
Luasan Atap Daya Puncak Kapasitas Kemampuan Akomodasi
No. Nama Cluster
Efektif (m2) (kWp) Optimal (kWp) Beban (kWh)
1. Perkantoran Kipan A 867,72 138,83 111,07 411,84
2. Perumahan Kipan A 5.361,80 857,89 686,31 2.544,84
Total 996,72 797,38 2.956,68
Sumber: Pratama dkk, 2022
Tabel 2
Potensi Output Daya Puncak PLTS Kipan B Yonif 643/Wns
Luasan Atap Daya Puncak Kapasitas Kemampuan Akomodasi
No. Nama Cluster
Efektif (m2) (kWp) Optimal (kWp) Beban (kWh)
1. Perkantoran Kipan B 867,72 138,83 111,07 418,4
2. Perumahan Kipan B 5.003,74 800,6 640,48 2.412,75
Total 936,43 751,55 2.831,15
Sumber: Pratama dkk, 2022
3
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
Tabel 3
Daya Puncak Desain PLTS dan Kebutuhan Daya Teoritis Kipan A Yonif 643/Wns
No. Nama Cluster Daya Puncak Teoritis (kWp) Kebutuhan Daya Teoritis (kWh)
1 Perkantoran Kipan A 6,42 19,08
2 Perumahan Kipan A 245,82 729,98
Total 252,24 749,06
Sumber: Pratama dkk, 2022
Tabel 4
Daya Puncak Desain PLTS dan Kebutuhan Daya Teoritis Kipan B Yonif 643/Wns
No. Nama Cluster Daya Puncak Teoritis (kWp) Kebutuhan Daya Teoritis (kWh)
1 Perkantoran Kipan B 6,33 19,08
2 Perumahan Kipan B 271,88 819,35
Total 278,21 838,43
Sumber: Pratama dkk, 2022
4
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
5
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
Tabel 5
Total Dan Rerata Biaya Pembangunan PLTS Kipan A Cluster Perkantoran
Total Biaya
No Peruntukan Total Daya Puncak (Wp) Rata-rata (Rp/Wp)
Pembangunan (Rp)
1 Internal Kipan 6.424,10 Rp116.756.000,00 Rp 18.174,69
2 Lintas Kipan 6.424,10 Rp671.756.000,00 Rp 104.568,15
Sumber: Olahan Peneliti, 2022
Tabel 6
Total Dan Rerata Biaya Pembangunan PLTS Kipan A Cluster Perumahan
No Peruntukan Total Daya Puncak (Wp) Total Biaya Pembangunan (Rp) Rata-rata (Rp/Wp)
1 Internal Kipan 245.817,62 Rp3.257.975.000,00 Rp 13.253,63
2 Lintas Kipan 245.817,62 Rp12.692.975.000,00 Rp 51.635,74
Sumber: Olahan Peneliti, 2022
Tabel 7
Total Dan Rerata Biaya Pembangunan PLTS Kipan B Cluster Perkantoran
No Peruntukan Total Daya Puncak (Wp) Total Biaya Pembangunan (Rp) Rata-rata (Rp/Wp)
1 Internal Kipan 6.330,13 Rp116.756.000,00 Rp 18.444,47
2 Lintas Kipan 6.330,13 Rp671.756.000,00 Rp 106.120,33
Sumber: Olahan Peneliti, 2022
Tabel 8
Total Dan Rerata Biaya Pembangunan PLTS Kipan B Cluster Perumahan
No Peruntukan Total Daya Puncak (Wp) Total Biaya Pembangunan (Rp) Rata-rata (Rp/Wp)
1 Internal Kipan 271.876,91 Rp3.500.622.000,00 Rp 12.875,76
2 Lintas Kipan 271.876,91 Rp12.255.870.000,00 Rp 45.320,45
Sumber: Olahan Peneliti, 2022
Gambar 1
Balanced Transportation Model Optimasi PLTS Kipan A Dan Kipan B Yonif 643/Wns.
6
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
Tabel 9
Decision Variables Balanced Transportation Model (kWp) Optimasi Penggunaan/Penyaluran Daya PLTS Kipan
A Dan Kipan B Yonif 643/Wns
Demand
Rumdis A Kantor A Rumdis B Kantor B
Total Daya Puncak
Supply
Tabel 10
Rerata Biaya Pembangunan PLTS Kipan A Dan Kipan B Balanced Transportation Model (dalam ribu/kWp)
Demand
Rumdis A Kantor A Rumdis B Kantor B
Total Daya Puncak
Supply
Tabel 11
Hasil Decision Variables Balanced Transportation Model Optimasi Pendistribusian/Penyaluran Daya PLTS
Kipan A Dan Kipan B (kWp)
Demand
Rumdis A Kantor A Rumdis B Kantor B
Total Daya Puncak
Supply
7
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
Gambar 2
Unbalanced Transportation Model Optimasi PLTS Kipan A Dan Kipan B Yonif 643/Wns
daya puncak yang dimiliki kedua Kipan yang terdapat penambahan demand dummy, dummy
belum terhitung ke dalam analisis optimasi di sini mewakili jumlah cadangan energi yang
ini, dengan demikian maka dibutuhkanlah tersedia sehingga tidak ada besaran di dalam
model transportasi kedua dengan asumsi perhitungan biaya rata-rata (Lihat Tabel 12
unbalanced atau tidak seimbang dimana dan Tabel 13).
diasumsikan bahwa besaran supply tidak Dari decision variables tersebut
sama dengan besaran demand. Hasil iterasi dapat didefinisikan batasan (constraint)
dari model kedua ini diharapkan mampu model sebagai berikut : x11 + x21 ≥ 245,82
menjabarkan besaran cadangan energi yang kWp; x12 + x22 ≥ 6,42kWp; x13 + x23 ≥
dimiliki kedua Kipan tersebut serta sebagai 271,88kWp; x14 + x24 ≥ 6,33 kWp; x15 + x25
bahan pertimbangan dalam pengembangan ≥ ((996,72+939,43)-(x11+...+x14+x21+....
PLTS ke depannya (Lihat Gambar 2). +x24)) kWp; x11 + x12 + x13 + x14 + x15 ≤
Variabel biaya yang digunakan sama 996,72 kWp; x21 + x22 + x23 + x24 + x25 ≤
dengan yang model sebelumnya akan tetapi 939,43 kWp; x11,..,x15...x21,..,x25 ≥ 0 kWp,
8
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
Tabel 12
Rerata Biaya Pembangunan PLTS Kipan A Dan Kipan B Unbalanced Transportation Model (dalam ribu/kWp)
Demand
Rumdis A Kantor A Rumdis B Kantor B Dummy
Total Daya Puncak
Supply
Tabel 13.
Decision Variables Optimasi Penggunaan/Penyaluran Daya PLTS Kipan A Dan Kipan B Unbalanced
Transportation Model
Demand
Rumdis A Kantor A Rumdis B Kantor B Dummy
Total Daya Puncak
Supply
Tabel 14
Hasil Decision Variables Unbalanced Transportation Model Optimasi Penggunaan/Penyaluran Daya PLTS Kipan
A Dan Kipan B (kWp)
Demand
Rumdis A Kantor A Rumdis B Kantor B Dummy
Daya Puncak
Supply
dan dengan fungsi tujuan (objective function): 661,23 kWp untuk Kipan A dan Kipan B serta
Min Z = c11*x11 + c12*x12 + c13*x13 + dengan optimasi biaya pembangunan serta
c14*x14+ c15*x15 + c21*x21 + c22*x22 + pendistribusian sistem PLTS di kedua Kipan
c23*x23 + c24*x24+ c15*x15. tersebut sebesar Rp 6.992.109.000,00.
Hasil dari iterasi model didapat hasil
optimal sebagaimana ditunjukkan pada Tabel Indikator Ketahanan Energi Satuan
14. Sebelum membahas dampak optimasi
Hasil decision variables tersebut pemanfaatan PLTS terhadap ketahanan
menunjukkan bahwa kedua Kipan memiliki energi satuan yang diteliti perlu adanya
cadangan energi sekitar 1.405,71 kWp atau penjabaran dari ketahanan energi itu sendiri.
masing-masing sebesar 744,48 kWp dan Ketahanan energi dapat diartikan sebagai
9
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
10
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
iterasi optimasi terhadap variabel-variabel dapat diketahui dari hasil analisis model
yang digunakan dianalisis sesuai dengan transportasi, dengan besaran kebutuhan listrik
indikator – indikator tersebut, sehingga puncak PLTS secara teoritis Kipan A sebesar
diharapkan dapat memberikan gambaran 252,24 kWp/hari dan sebesar 278,21 kWp/
tentang dampak penggunaan PLTS terhadap hari untuk kebutuhan listrik puncak PLTS
ketahanan energi yang dimiliki oleh satuan Kipan B atau dengan total 530,45 kWp,
yang ditinjau. masih di bawah total suplai energi listrik
Dampak optimasi pemanfaatan PLTS yang dimiliki oleh kedua lokasi tersebut.
terhadap indikator-indikator ketahanan energi Kebutuhan listrik total dari kedua Kompi ini
diuraikan sebagai berikut: dipengaruhi oleh jumlah peralatan elektrikal
Pertama, dampak terhadap Indikator yang digunakan oleh kedua Kipan tersebut.
Total Cadangan Energi. Berdasarkan analisis Semakin banyak peralatan yang digunakan
model transportasi yang telah dilakukan secara bersamaan dan dalam jangka waktu
diketahui bahwa Kipan A dan Kipan B Yonif yang lama maka kebutuhan akan daya listrik
643/Wns memiliki cadangan potensi PLTS juga akan mengalami peningkatan.
sebesar 1.405,71 kWp atau masing – masing Keempat, dampak \terhadap Indikator
Kompi ini memiliki cadangan potensi energi Jumlah Sistem Fotovoltaik Surya (PLTS)
listrik yang dihasilkan oleh PLTS sebesar yang terpasang di perumahan. Dalam
744,48 kWp untuk Kipan A dan sebesar 661,23 optimasi pemanfaatan PLTS ini, direncanakan
kWp untuk Kipan B. Adanya cadangan energi pemanfaatan PLTS untuk diaplikasikan pada
ini menunjukkan bahwa cadangan ini masih setiap tipe bangunan yang terdapat di lokasi
bisa dimanfaatkan untuk didistribusikan baik itu Cluster perumahan maupun Cluster
ke lokasi lainnya atau disimpan kedalam perkantoran. Skenario pemasangan PLTS pada
media penyimpanan energi (baterai) dengan bangunan Kipan A pada Cluster perkantoran
pengembangan sistem yang semula on-grid adalah sebanyak 1 kantor Kompi, 1 rumah
menjadi hybrid dan dengan memanfaatkan jaga Kompi, 1 aula Kompi, dan 1 dapur
keseluruhan atap efektif bangunan yang Kompi. Untuk Cluster perumahan skenario
berpotensi dipasangi panel surya di atasnya. pemasangan diterapkan di 5 rumah dinas tipe
Kedua, dampak terhadap Indikator H60, 60 rumah dinas tipe K45 serta 3 buah
Total Suplai Energi. Total suplai energi yang barak chambree. Sedangkan pada Kipan B
dimiliki oleh masing – masing Kompi, telah jumlah bangunan yang direncanakan untuk
diketahui berdasarkan hasil perhitungan dipasangi PLTS pada Cluster perkantoran
potensi total output. Diketahui bahwa total adalah 1 kantor Kompi, 1 rumah jaga Kompi,
potensi energi listrik yang dimiliki oleh Kipan 1 aula Kompi, dan 1 dapur Kompi, serta 5
A sebesar potensi daya puncak 996,72 kWp rumah dinas tipe H60, 58 rumah dinas tipe K45
dan potensi daya puncak Kipan B sebesar serta 3 buah barak chambree untuk Cluster
936,43 kWp dengan total suplai energi/daya perumahannya. Pemasangan ini disesuaikan
puncak yang dimiliki sebesar 1.936,15 kWp. dengan bangunan yang memiliki aliran listrik
Ketiga, dampak terhadap Indikator sesuai dengan pencacatan SIMAK-BMN
Kebutuhan Listrik Total. Jumlah kebutuhan (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
listrik yang dimiliki oleh kedua Kipan/Kompi Barang Milik Negara).
11
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
Kelima, dampak \terhadap Indikator listrik yang dimiliki oleh lokasi yang ditinjau,
Biaya Transmisi dan Distribusi Listrik. nilai selisih antara kapasitas dan permintaan
Pembiayaan transmisi dan distribusi listrik yang dimiliki oleh kedua Kompi ini adalah
PLN dihitungkan kedalam biaya pemakaian sebesar cadangan energi listrik PLTS secara
per kWh sesuai dengan daya terpasang di teoritis yaitu sebesar 1.405,71 kWp, dengan
setiap bangunan. Sedangkan untuk biaya total permintaan sebesar 530,45 kWp sehingga
transmisi serta distribusi listrik PLTS dapat menghasilkan nilai margin kapasitas listrik
diketahui dengan merencanakan anggaran PLTS sebesar 265 %. Angka margin tersebut
biaya pembangunannya, rencana anggaran masuk ke dalam kategori kelebihan suplai
biaya (RAB) pembangunan PLTS ini dapat (over supplied) berdasarkan Enerdynamics
disesuaikan dengan kebutuhan ataupun (2022) yang menetapkan persentase margin
anggaran yang tersedia dengan menyesuaikan kapasitas listrik ke dalam tiga kategori, dimana
kualitas dan kapasitas dari berbagai komponen kategori tersebut adalah ketat (tight) jika
yang dibutuhkan dalam membangun sistem persentase margin memiliki nilai di bawah
PLTS tersebut. 15% , kategori seimbang (balanced) apabila
Rata – rata biaya transmisi dan distribusi nilai margin berada diantara 15% - 20% dan
listrik PLTS yang didapat dari hasil perhitungan kategori kelebihan (over supplied) jika nilai
RAB setiap Cluster bangunan yang digunakan margin berada di atas 20%, dengan demikian
untuk pemodelan optimasi menunjukkan potensi PLTS yang dimiliki oleh kedua
biaya rata – rata pembangunan PLTS pada Kompi ini masih mampu untuk dimanfaatkan
Kompi A Cluster perumahan sebesar Rp lagi dalam menyalurkan energi listriknya ke
13.253.626,89 per kWp, Cluster perkantoran lokasi lainnya dengan berpedoman pada nilai
sebesar Rp 18.174.692,96 per kWp, serta margin ini sehingga upaya dalam mewujudkan
rata – rata biaya pembangunan PLTS Kipan B ketahanan energi masih dapat terjaga.
Cluster perumahan sebesar Rp 12.875.760,67 Ketujuh, dampak terhadap Indikator
per kWp, Cluster perkantoran sebesar Rp Penghematan Efisiensi Energi Tahunan
18.444.473,56 per kWp. Tanpa adanya optimasi (Pendapatan). Optimasi pemanfaatan PLTS
ini perhitungan dalam memperkirakan biaya tentu saja diharapkan dapat memberikan
per kWp dalam penggunaan PLTS tidak dapat efisiensi penggunaan listrik konvensional
diketahui. yang ada. Berdasarkan data tagihan listrik
Keenam, dampak terhadap Indikator Kipan A pada tahun 2021 yaitu senilai Rp
Margin Kapasitas Listrik (Suplai Maksimum 107.390.641,00 optimasi pemanfaatan PLTS
Dihadapkan dengan Kebutuhan Maksimum). mampu mereduksi penggunaan listrik PLN
Margin kapasitas listrik dapat diartikan sebagai sebesar 133%, dengan kata lain produktivitas
(kapasitas dikurangi permintaan) dibagi dengan PLTS masih mampu mengekspor kelebihan
permintaan, dimana kapasitas ini dimaksudkan kapasitas listrik yang diproduksinya ke grid
sebagai perkiraan kapasitas suplai maksimum PLN sebesar 33% dari penggunaan pada
dan permintaan dimaksudkan sebagai tahun tersebut atau senilai Rp 35.141.704,69,
permintaan puncak yang diharapkan (eia.gov, sedangkan berdasarkan tagihan pada tahun yang
2012). Kapasitas dikurangi permintaan di sini sama dengan nilai tagihan Rp 183.657.736,00,
dapat diartikan juga sebagai cadangan energi optimasi pemanfaatan PLTS dapat mereduksi
12
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
pemakaian listrik konvensional PLN Kipan Pada 2020 sektor kelistrikan Indonesia
B sebesar 93% apabila dinilai rupiahkan menyumbang 35% sumber emisi GRK
efisiensi yang dimiliki oleh Kipan B senilai di Indonesia, emisi ini telah mengalami
Rp 170.723.502,81 (Pratama dkk, 2022). peningkatan yang sangat signifikan sejak
Persentase efisiensi yang dimiliki Kipan B tahun 1990 dan mencapai level tertinggi 620
ini tidaklah sebesar Kipan A karena tingkat MtCO2 di tahun 2018 (climate-tranparency.
pemakaian listrik di Kipan B sering melebihi org, 2021). Penggunaan listrik PLN tentu
pagu anggaran yang ditetapkan. Meskipun saja juga ikut serta dalam menyumbang emisi
demikian efisiensi ini tentu saja menunjukkan GRK ini, seperti yang telah disebutkan di atas
adanya pengurangan emisi gas CO2. Nilai bahwa sumber utama pembangkit listrik di
efisiensi ini dapat ditingkatkan dengan Indonesia merupakan PLTU yang memiliki
melakukan perubahan perilaku penggunaan porsi sebesar 64,27% dibandingkan dengan
listrik sesuai dengan kebutuhan. pembangkit listrik lainnya (transisienergi.id,
Kedelapan, dampak terhadap Indikator 2022). Salah satu alasan PLTU masih menjadi
Penghematan Efisiensi Energi Tahunan favorit dalam penyediaan energi listrik karena
(Juta kWh). Selain menghitung persentase biaya produksi yang relatif lebih murah
efisiensi dalam satuan rupiah, perhitungan dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis
efisiensi tentu saja dapat dilakukan dengan lainnya. Hal ini disebabkan oleh belum adanya
menggunakan satuan kWh. Tercatat dalam perhitungan faktor biaya eksternalitas dan
pemakaian listrik PLN Kipan A pada tahun biaya sosial. Hasil penelitian Tampubolon dkk
2021, total pemakaian listrik PLN pada tahun (2015) menyebutkan bahwa PLTD dan PLTU
tersebut sebesar 133.898 kWh dengan skenario memiliki biaya sosial tertinggi dibandingkan
pemanfaatan PLTS diharapkan penggunaan dengan jenis pembangkit listrik lainnya.
listrik PLN ini dapat diefisiensikan sebesar Biaya produksi listrik yang dihasilkan oleh
133% yang berarti surplus produksi listrik PLTS memang relatif lebih tinggi dari kedua
PLTS dapat diekspor ke grid PLN sebesar pembangkit listrik tersebut, akan tetapi
33% atau sebesar 43.815,77 kWh, sedangkan besaran biaya eksternalitas dan biaya sosial
pada tahun yang sama dengan total pemakaian yang ditanggung oleh proses produksi listrik
listrik Kipan B sebesar 213.987,00 kWh, PLTS lebih rendah dibandingkan dengan
persentase efisiensi yang dimiliki oleh Kipan PLTD dan PLTU, salah satu contoh dari biaya
B didapat sebesar 93% (198.916,81 kWh) eksternalitas adalah dampak lingkungan yang
atau masih menggunakan 7% (15.070,19 tercermin dengan jumlah emisi gas CO2 yang
kWh) listrik yang berasal dari grid PLN dihasilkan.
dalam memenuhi kebutuhan energi listriknya Emisi gas CO2 yang dihasilkan dari
(Pratama, dkk, 2022). pemakaian listrik di Kipan A pada tahun 2021
Kesembilan, dampak terhadap Indikator dengan total 133.898 kWh menghasilkan emisi
Emisi Gas CO2 dari Sektor Kelistrikan. sebanyak 96.098.594,6 gCO2 atau sekitar
Pemanfaatan PLTS sebagai salah satu upaya 96,099 tCO2, sedangkan emisi yang dihasilkan
untuk mendapatkan energi listrik tentu oleh pemakaian listrik Kipan B pada tahun
saja memberikan efek positif terhadap yang sama dengan total pemakaian listrik
pengurangan emisi GRK (gas rumah kaca). sebesar 213.987 kWh menghasilkan emisi
13
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
sebanyak 153.578.469,9 gCO2 atau sekitar kebijakan yang mengatur pemanfaatan EBT,
153,578 tCO2. Hasil yang didapat merupakan sama halnya dengan peraturan yang dibuat
hasil perkalian jumlah energi listrik yang untuk lingkungan TNI AD yang terangkum
digunakan dengan intensitas emisi di sektor di dalam Keputusan Kepala Staf Angkatan
kelistrikan sebesar 717,7 gCO2/kWh (climate- Darat Nomor: KEP/396/V/2019 Tanggal 2
tranparency, 2021). Dengan memanfaatkan Mei 2019 tentang Petunjuk Teknis tentang
PLTS, emisi GRK di Kipan A ini dapat Penggunaan Listrik, Gas dan Air, dimana
direduksi sebesar 133% (127,546 tCO2) yang belum dicantumkannya perihal pemanfaatan
juga berarti bahwa pemanfaatan PLTS di EBT dalam mendapatkan sumber energi untuk
Kipan A dapat menyumbang pengurangan mengakomodasi kepentingan pertahanan dan
gas emisi sebesar 33% (31,447 tCO 2) ke keamanan dalam negeri.
grid PLN dengan sistem ekpor impornya, Oleh karena itu dengan adanya
sedangkan pemanfaatan PLTS di Kipan B penelitian ini diharapkan mampu menjadi
dapat mereduksi emisi GRK sebesar 93% rujukan awal dan bahan pertimbangan dalam
atau sekitar 142,762 tCO2. Hasil perhitungan membuat peraturan/kebijakan terkait dengan
ini menegaskan bahwa pemanfaatan PLTS pemanfaatan EBT di lingkungan Kementerian
dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan Pertahanan secara umum dan lingkungan
dengan adanya pereduksian emisi GRK. TNI AD secara khusus. Dengan adanya
Kesepuluh, dampak terhadap Indikator studi terkait indikator energi terbarukan
Jumlah Regulator Sistem Kelistrikan. serta efisiensi energi yang lebih terperinci,
Peraturan dapat difungsikan sebagai salah maka dapat membantu stakeholders dalam
satu langkah untuk mempercepat sebuah mengevaluasi kinerja masing-masing sektor
program yang direncanakan oleh Pemerintah. dalam mencapai target energi nasional yang
Pemanfaatan EBT secara Nasional telah telah ditetapkan (Yandri dkk, 2018). Hal ini
diakomodasi dalam Peraturan Menteri juga menjadi pemicu keterlibatan militer
ESDM No. 4 Tahun 2020 tentang Energi dalam memanfaatkan sumber energi hijau
terbarukan dan Peraturan Presiden no. 22 yang dapat dihasilkan dari satuan-satuan
Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi mereka sendiri, mengingat partisipasi dalam
Nasional, sedangkan terkait dengan peraturan mewujudkan green energy dapat dilakukan
pengembangan atau pemanfaatan EBT di oleh siapapun, serta membantu mewujudkan
lingkungan Kementerian Pertahanan terkhusus ketahanan energi di satuan-satuan militer
di lingkungan TNI AD belum terakomodasi yang tentu saja juga merupakan partisipasi
sama sekali, hal inilah yang menjadi salah satu pewujudan ketahanan nasional.
kendala dalam pengaplikasian EBT di kedua
instansi tersebut. Peraturan di lingkungan SIMPULAN
Kementerian Pertahanan yang ada saat ini Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik
hanya mengatur tentang prosedur pelayanan simpulan sebagai berikut.
daya dan jasa listrik, gas dan air minum Pertama, optimasi pemanfaatan PLTS
yang diatur di dalam Keputusan Menteri menunjukkan potensi daya puncak sebesar
Pertahanan Nomor: KEP/782NI11/2015. 996,72 kWp dan 936,43 kWp untuk masing-
Di dalam peraturan tersebut belum tertuang masing Kipan A dan Kipan B, selain itu
14
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
juga menunjukkan jumlah cadangan energi ketahanan nasional dalam menjaga keutuhan
sebesar 1.405,71 kWp. Hasil dari optimasi kedaulatan Indonesia. Penelitian ini
dua model transportasi menunjukkan besaran diasumsikan ketika kondisi desain PLTS
biaya yang dibutuhkan untuk membangun dalam keadaan optimal, faktor-faktor lain yang
sistem PLTS yang optimal yaitu sebesar Rp memerlukan maintenance tersendiri belum
6.992.109.000,00. dimasukkan ke dalam model optimasi maupun
Kedua, terdapat dampak positif yang desain PLTS tersebut, sehingga penelitian
dapat dirasakan langsung dari optimasi ini lebih lanjut diperlukan untuk mencapai hasil
yaitu pereduksian tagihan listrik yang cukup yang lebih maksimal.
signifikan yang tergantung pada pemakaian Kedua, pengaplikasian optimasi
listrik para pengguna di masing – masing Kipan. pemanfaatan PLTS di lingkungan militer
Potensi fotovoltaik yang dimiliki oleh kedua tentu akan berbeda jika diaplikasikan di
Kompi juga dinilai sangat tinggi ditunjukkan lingkungan heterogen masyarakat pada
dengan tingginya cadangan energi dan margin umumnya, sehingga perlu adanya transformasi
kapasitas listrik yang dimiliki untuk menjamin sosial agar didapat manfaat secara maksimal.
ketahanan energi satuan yang didapat dari
hasil optimasi. Optimasi pemanfaatan PLTS DAFTAR PUSTAKA
ini tentu saja juga berdampak positif terhadap Amirrudin, M., 2013, “Rekayasa Sosial
indikator ketahanan energi lainnya seperti Energi Terbarukan: Studi Kasus Energi
adanya penurunan emisi gas CO2 akibat dari Listrik Hibrid di Pantai Baru, Bantul,
efisiensi energi, selain itu dengan adanya Yogyakarta”, Tesis, Yogyakarta:
penelitian terkait dengan pemanfaatan PLTS FISIPOL UGM.
ini, diharapkan dapat menjadi pemicu upaya Ariyanti, N., dan L.A. Nuril, 2021. “Buku Ajar
pembuatan peraturan/kebijakan terkait Mata Kuliah Teknik Optimasi”. Umsida
pemanfaatan EBT di lingkungan Kementerian Press, Agustus, 1-145. https://doi.
Pertahanan dan juga di lingkungan TNI AD org/10.21070/2019/978-602-5914-82-9.
agar pemerataan dan keberlanjutan EBT dapat Britannica, T., Editors of Encyclopaedia, 2020,
ditingkatkan di skala nasional. Mengingat Military Unit. Encyclopedia Britannica,
daya tahan energi Indonesia mulai berkurang <https://www.britannica.com/topic/
serta adanya ancaman krisis energi yang military-unit>, diakses pada 20 Maret
semakin nyata sehingga memerlukan solusi 2022.
untuk menghadapinya, salah satu pemecahan Buasan, B., A. Armawi, dan E. Martono,
krisis energi yakni dengan pengembangan 2016, “Peran Pembangkit Listrik Tenaga
energi terbarukan (Palupi, 2015). Biogas dalam Mewujudkan Ketahanan
Selanjutnya, direkomendasikan hal-hal Energi Wilayah (Studi di Kecamatan
sebagai berikut. Dendang, Kabupaten Belitung Timur,
Pertama, pengembangan dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)”.
pemanfaatan EBT yang teroptimasi merupakan Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22,
salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan No. 3, hh. 241-254.
energi yang efektif dan efisien serta merupakan Carlson, J., R. Haffenden, Gilbert Bassett,
wujud dari partisipasi dalam mewujudkan W. Buehring, M. Collins, Steve Folga
15
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 29, No. 1, April 2023: 1-17
dan Petit, Frederic dan J.Phillips, Nusantara, G. C., 2020, “Analisis Potensi
D. Verner dan R.Whitfield, 2012, Tenaga Surya Pada Permodelan
Resilience: Theory and Application, Bangunan Tiga Dimensi Berdasarkan
10.2172/1044521. Data Open Street Map (Studi Kasus:
Climate-Transparency, 2021, Laporan Climate Universitas Gadjah Mada Yogyakarta),”
Transparency: Membandingkan Aksi Elipsoida : Jurnal Geodesi dan
Iklim G20 Menuju Net Zero, <https:// Geomatika, Vol. 3, No. 01, hh. 38-45.
www.climate-transparency.org/wp- Palupi, D. S., 2015, “Efektivitas Pemanfaatan
content/uploads/2021/11/Indonesia- Biogas untuk Menunjang Ketahanan
Country-Profile-2021_Bahasa.pdf>, Energi (Studi Di Desa Pendoworejo
diakses pada 18 Agustus 2022. Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon
Eia.gov., 2012, Reserve Electric Generating Progo Daerah Istimewa Yogyakarta)”.
Capacity Helps Keep The Lights on, Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21,
<https://www.eia.gov/todayinenergy/ No. 2, hh. 78-88.
detail.php?id=6510>, diakses pada 18 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Agustus 2022. Mineral No. 4 Tahun 2020 tentang
Enerdynamics, 2022, Reserve Margin. Energi terbarukan.
<https://energyknowledgebase.com/ Pratama, R. J., J. Waluyo, dan M.K.
topics/reserve-margin.asp>, diakses Herliyansyah, 2022, “Studi Pemanfaatan
pada tanggal 18 Agustus 2022 Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk
Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Ketahanan Energi Satuan di Kodam
Nomor: KEP/396/V/2019 Tanggal XII Tanjungpura”, Tesis, Yogyakarta:
2 Mei 2019 tentang Petunjuk Teknis Sekolah Pascasarjana UGM.
Tentang Penggunaan Listrik, Gas dan Sari, D. P., 2014, “Optimasi Distribusi Gula
Air. Merah Pada UD Sari Bumi Raya
Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: Menggunakan Model Transportasi dan
KEP/782NI11/2015 Tentang Prosedur Metode Least Cost”. J. Progr. Stud.
Pelayanan Daya dan Jasa Listrik, Gas Sist. Inf.
dan Air Minum. Sovacool, B. K., dan I. Mukherjee, 2011,
Kuncoro, E. A., A.Budiman, dan J. Waluyo, J., “Conceptualizing and measuring energy
“Potential Study of Photovoltaic Power security: A synthesized approach”.
Stations to Meet the Energy Needs of ELSEVIER, Energy Vol. 36, hh. 5343-
Fuel Cell Units in Baru Pandansimo 5355.
Beach of Bantul, Yogyakarta”. ASEAN Sudarmono, Waluyo, J., dan W. Wilopo,
Journal of System Engineering, Vol. 5, 2020, “Perancangan Pembangkit
No. 2, hh. 56-62. Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pembasmi
Muladi, 2007, Konsep Comprehensive Serangga pada Tanaman Bawang Merah
Security dan Ketahanan Nasional. di Kabupaten Brebes”. JATTEC, Vol. 1,
Kuliah Perdana Program Pascasarjana No. 1, hh. 35-39.
kerja sama Lemhannas RI - Universitas Suhartanto, T., 2014, “Tenaga Hibrid (Angin
Gajah Mada. Yogyakarta. dan Surya) di Pantai Baru Pandansimo
16
Ratno Jati Pratama, Joko Waluyo, Muhammad Kusumawan Herliansyah -- Dampak Optimasi Pemanfaatan PLTS
Terhadap Ketahanan Energi Satuan Di Kodam XII/Tpr
17