Professional Documents
Culture Documents
Makalah Seminar Pengembangan Fumigan Merk Esef 99 LG Di Indonesia Atas Nama Ilham Mendrofa
Makalah Seminar Pengembangan Fumigan Merk Esef 99 LG Di Indonesia Atas Nama Ilham Mendrofa
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BUSINESS DEVELOPMENT OF FUMIGANT ACTIVE SULFURYL FLOURIDE IN INDONESIA CASE STUDY PT.
1
AGRIKEMIA NATUNA
ABSTRACT
Post-harvest activities become an important stage before a commodity finally reaches
consumers, at this stage the commodity has the potential to experience a decline in both quality
and quantity caused by pest attacks. Based on the decision letter of the quarantine agency No.
1644/Kpts/KT.240/L/05/2013 to free the carrier media from nuisance organisms, fumigation
must be carried out. In Indonesia, fumigation is often done using methyl bromide and phosphine
fumigants. Methyl bromide is a chemical compound with liquefied gas dosage form, this
fumigant has strong penetrating properties and is not easy to cause fire. The polemic of the use
of methyl bromide fumigants is that it can cause a reduction in the ozone layer (Kementan RI
2009). Phosphine is highly reactive with water, flammable at temperatures above 1000C and
explosive at concentrations above 1.8%. Therefore, one alternative that can be done is an
environmentally friendly fumigant with another active ingredient, namely sulfuryl fluoride. The
material used is ESEF 99LG fumigant, rice that has been affected by insect pests Tribolium sp,
Rhyzoperta sp and Sitophilus sp. The tools used are large tape, a fan. Sulfuryl fluoride gas
concentration meter (interferometer), leak detector, mask with special SF tube, meter, medical
mask, measuring hose, digital scale, plastic sample, water level meter, plastic sheet, insect tube
box, paper label, scissors, wax and wooden hose plug. The results showed that exposure to
sulfuryl fluoride gas concentrations ranged on average between 85.0 – 105.7, the application of
sulfuryl fluoride fumigant at a dose of 18 g/m3 was able to control imago with a mortality
percentage of up to 100%. new pest. In conclusion, exposure to sulfuryl fluoride gas
concentrations met the criteria, was able to control imago and did not show the growth of new
pests.
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis semakin luas dikarenakan regulasi dan akses transportasi yang
semakin terbuka termasuk di dalamnya industri hasil pertanian. Kegiatan pascapanen produk2
pertanian menjadi tahapan penting sebelum akhirnya suatu komoditas sampai kepada konsumen,
pada tahapan ini komoditas berpotensi mengalami penurunan kualitas maupun kuantitas yang
diakibatkan oleh adanya serangan hama. Berdasarkan surat keputusan Badan Karantina RI No.
1644/Kpts/KT.240/L/05/2013, untuk membebaskan media pembawa dari organisme penggangu
1
Makalah merupakan bagian dari tugas akhir yang disampaikan pada seminar SPs IPB
2
Mahasiswa Program Profesi Insinyur
3
Ketua Komisi Pembimbing
4
Anggota Komisi Pembimbing
2
Bisnis fumigasi berbahan aktif SF harus lebih meningkatkan daya saing dengan memperhatikan
segmentasi, terget, dan posisi yang sesuai dengan lingkungan perusahaan agar para konsumen
merasa puas dan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pasar (Kotler dan Armstrong, 2016). Di
Indonesia sendiri, penggunaan sulfuryl fluoride telah dilegalkan sebagai pestisida terbatas untuk
bidang penyimpanan komoditi hasil pertanian oleh Kementerian Pertanian RI melalui Permentan
No.39/Permentan/SR.330/7/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskrisikan strategi
pengembangan bisnis pada PT Agri Kemia Natura dan mendeskripsikan posisi PT Agri Kemia
Natura pada industri fumigasi melalui analisa competitive positioning.
METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian dengan data
terkumpul dalam bentuk verbal, sehingga tidak menekankan pada angka, Sugiyono (2014)
menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi di lapangan, mencatat, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen
yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail. Informan yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari internal dan eksternal dari perusahaan dengan tujuan
untuk mengetahui lebih dalam tentang PT Agri Kemia Natura. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu suatu teknik pengumpulan
informan yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria
tertentu (Sujarweni dan Endrayanto, 2012).
Data yang akan diperoleh pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
adalah suatu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari hasil wawancara dengan informan
penelitian berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti secara langsung.
Data sekunder yang diperlukan berupa informasi perusahaan, di antaranya adalah struktur
organisasi, data kearsipan, dokumen, laporan-laporan, serta buku dan data esensial lainnya.
Data-data ini didapat dari dokumen tertulis perusahaan, karya tulis rekaman perusahaan, dan lain
sebagainya yang berkenan dengan penelitian ini (Silalahi, 2009).
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian, yaitu:
1. Teknik Observasi
3
Teknik ini dengan membuat panduan pengamatan dan memotret hal-hal yang dianggap penting
sebagai bukti pengamatan (Purhantara 2010). Peneliti menggunakan teknik observasi karena
pengambilan data berdasarakan fakta yang ada, serta dapat mengetahui lebih jauh dan lebih
dalam mengenai kegiatan perusahaan. Selain itu, teknik observasi digunakan untuk memperkuat
data sehingga hasil observasi dapat digunakan sebagai media untuk mencocokan data dan
informasi dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti.
2. Teknik Wawancara
Wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, yaitu peneliti memilih beberapa
orang yang dirasa mampu untuk menjadi informan bagi wawancara. Namun, apabila data yang
diperoleh masih kurang memadai untuk penelitian ini, maka peneliti akan mencari orang lain
untuk dipandang dapat melengkapi data yang dibutuhkan. Disamping itu, untuk membantu
proses pengumpulan data dari informan.
Menurut Sugiyono (2011) teknik wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth
interview, yang dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. dalam melakukan
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat atau merekam apa yang
dikemukakan oleh informan.
Membangun Analisis
1. Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
Perusahaan memiliki segmen yang disesuaikan dengan jenis-jenis produk yang dikeluarkan oleh
perusahaan,
2. Analisa Industri (Porter Five Force’s Model)
a) Persaingan (Rivalry)
Sudah banyak perusahaan fumigasi yang menjadi pesaing PT Agri kemia Natura yang berskala
perusahaan besar dari berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dapat dikatakan pesaing
perusahaan fumigasi cukup tinggi. Beberapa perusahaan besar yang memiliki kesetaraan dan
merupakan pesaing cukup kuat diantaranya adalah : ..................
Arah Strategis
Dari keseluruhan analisa dapat disimpulkan bahwa arah strategis pa
TERBITKAN PO
(TUJUAN : LINHAI LIMIN CHEMICALS CO.LTD)
MELAKUKAN PEMBAYARAN
( LINHAI LIMIN CHEMICALS CO.,LTD A/C No. 88012025000046503)
SALES ACTIVITY
USER/OPERATOR
Gambar 1 Bagan Impor Sulfuryl Flouride
Pasar fumigasi saat ini ditemukan masih banyak menggunakan metil bromide karena efektifitas d
an keunggulannya tidak menimbulkan bercak atau flek pada material sedangkan untuk
penggunaan fumigan sulfuryl fluride masih menimbulkan bercak atau flek pada komoditi pangan
atau mengalami perubahan warna (bereaksi pada lemak nabati). Pengembangan produk fumigan
dalam negeri belum bisa karena kurangnya insentif pemerintahan terhadap pengembangan
industri kimia dasar yang memproduksi bahan aktif. termasuk di dalamnya bahan aktif sulfuryl
floride.
SIMPULAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisa strategi pengembangan bisnis melalui
metode competitive posittioning analysis terhadap PT Agri Kemia Natura, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki strategi
pengembangan bisnis dengan menggunakan teknologi produksi dan mengandalkan pada
kualitas produk
DAFTAR PUSTAKA